• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IBING PENCAK SILAT PALEREDAN PADA SISWA KELAS V SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IBING PENCAK SILAT PALEREDAN PADA SISWA KELAS V SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan

Oleh

Resti Tisnasari

0903219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IBING PENCAK SILAT PALEREDAN PADA SISWA KELAS V

SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG

Disusun Oleh

Resti Tisnasari 0903219

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd., NIP. 196002151984111001

Pembimbing II

Drs. H. Encep Sudirjo, M.Pd., NIP. 196203171987031004

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1Penjas UPI Kampus Sumedang

(3)

Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas

V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang ” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini

Sumedang, Mei 2013 Yang membuat pernyataan

Resti Tisnasari

(4)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

Latar Belakang Masalah... 1

A. Rumusan dan Pemecahan Masalah... 6

1. Rumusan Masalah... 6

2. Pemecahan Masalah... 6

B. Tujuan Penelitian... 7

C. Manfaat Penelitian... 8

D. Batasan Istilah... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11

A. Kajian Pustaka... 11

1. Pendidikan Jasmani... 11

a. Pengertian Pendidikan Jasmani... 11

b. Tujuan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar... 12

c. Manfaat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar... 14

d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani... 16

2. Perkembangan Keterampilan Gerak... 17

a. Pengertian Perkembangan... 17

b. Teori Perkembangan Gerak... 18

c. Karakteristik Siswa... 20

(5)

ii

4. Pembelajaran Pencak Silat... 22

a. Sejarah Pencak Silat... 22

b. Pengertian... 23

c. Ruang Lingkup Pencak Silat... 24

5. Media Audio Visual... 32

6. Pembelajaran Pencak Silat Melalui Media Audio Visual... 34

B. Kajian Praktis... 36

C. Hipotesis Tindakan... 37

BAB III METODE PENELITIAN... 39

A. Lokasi Penelitian... 39

1. Lokasi Penelitian... 39

2. Waktu Penelitian... 40

B. Subjek Penelitian... 40

C. Metode dan Desain Penelitian... 40

1. Metode Penelitian... 40

2. Desain Penelitian... 42

D. Prosedur Penelitian... 46

1. Tahap Perencanaan Tindakan... 46

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan... 47

3. Tahap Observasi... 48

4. Tahap Analisis dan Refleksi... 48

E. Instrumen Penelitian... 49

1. Observasi... 49

2. Pedoman Wawancara... 53

3. Catatan Lapangan... 53

4. Kamera Foto... 54

5. Tes... 55

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 56

1. Pengolahan Data... 56

2. Analisis Data... 56

(6)

iii

1. Triangulasi... 57

2. Member check... 58

3. Audit Trail... 58

4. Expert Opinion... 58

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN... 60

A. Hasil Penelitian... 60

1. Paparan Data Awal... 60

a) Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran... 61

b) Hasil Observasi Kinerja Guru... 63

c) Hasil Aktivitas Siswa... 65

d) Hasil Observasi Belajar Siswa... 67

2. Paparan Data Tindakan Siklus I... 69

a) Paparan Data Perencanaan... 70

b) Paparan Data Kinerja Guru... 73

c) Paparan Data Aktivitas Siswa... 75

d) Paparan Data Hasil Belajar... 77

e) Analisis Dan Refleksi... 79

3. Paparan Data Tindakan Siklus II... 84

a) Deskripsi... 84

b) Paparan Data Perencanaan... 85

c) Paparan Data Kinerja Guru... 86

d) Paparan Data Aktivitas Siswa... 90

e) Paparan Data Hasil Belajar Siswa... 91

f) Analisis... 93

g) Analisis Kinerja Guru... 94

h) Analisis Aktivitas Siswa... 95

i) Analisis Hasil Belajar Siswa... 97

j) Refleksi... 97

4. Paparan Data Tindakan Siklus III... 98

a) Deskripsi... 98

(7)

iv

c) Paparan Data Aktivitas Siswa... 105

d) Paparan Data Hasil Belajar Siswa... 106

e) Analisis... 108

f) Analisis Kinerja Guru... 110

g) Analsis Aktivitas Siswa... 111

h) Analisis Hasil Belajar Siswa... 112

5. Pembahasan... 113

a) Siklus I... 113

b) Siklus II... 114

c) Siklus III... 115

6. Pembahasan Secara Keseluruhan... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 128

a) Kesimpulan... 128

b) Saran... 131

DAFTAR PUSTAKA... 133

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 136

(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Hasil Tes Observasi ibing pencak silat paleredan ...4

2.1 Periodisasi Perkembangan Umur Menurut Husdarta... 19

2.2 Periodisasi Perkembangan Umur Menurut Erickson... 19

2.3 Periodesasi Perkembangan Umur Menurut Piaget... 20

3.1 Instrumen Perencanaan Pembelajaran... 50

3.2 Intrumen Pelaksanaan Kinerja Guru ...51

3.3 Instrumen Aktivitas Siswa ...52

3.4 Instrumen Hasil Belajar Siswa ... 52

4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ...61

4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru ...63

4.3 Data Awal Aktivitas Siswa ...65

4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 67

4.5 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Data Awal... 68

4.6 Hasil Obsevasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...70

4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ...73

4.8 Hasil ObservasiAktivitas Siswa Siklus I ...75

4.9 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...77

4.10 Rekapitulasi PersentasePerencanaan Pembelajaran Siklus I ...79

4.11 Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I ...80

4.12 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I ...81

4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ...82

4.14 Hasil Observasi Perencanaan Siklus II ...85

4.15 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ...88

4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...90

4.17 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...92

4.18 RekapitulasiPerencanaanPembelajaranSiklus II……… 93

(9)

vi

4.20 RekapitulasiAktivitas Siswa Siklus II ...95

4.21 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II... 97

4.22 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III... 100

4.23 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III... 103

4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III... 105

4.25 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III... 107

4.26 Rekapitulasi Persentase Perencanaan Siklus III 108 4.27 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus III 110 4.28 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Siklus III... 111

4.29 Rekapitulasi Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus III... 112

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Sikap Berdo’a... 24

2.2 Sikap Berdo’a melihat ke atas... 25

2.3 Sikap Salam... 25

2.4 Sikap Pasang... 26

2.5 Sikap Tangkap Tusuk... 27

2.6 Sikap Rurud / Tarik... 27

2.7 Serangan Siku... 28

2.8 Siku Depan... 28

2.9 Bandul Bawah... 29

2.10 Jeblag... 29

2.11 Mincid... 30

2.12 Mincid Mundur Ke Belakang... 30

2.13 Elakan Samping Silang... 31

2.14 Petunjuk Delapan Penjuru Mata Angin...32

2.15 Gerakan Ibing Pencak Silat Siklus I... 34

2.16 Gerakan Ibing Pencak Silat Siklus II...35

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Format IPKG I... 136

2. Format IPKG 2... 143

3. Format Penilaian Aktivitas Siswa... 147

4. Format Tes Hasil Belajar... 149

5. Format Catatan Lapangan... 151

6. Format Wawancara Siswa... 152

7. RPP Siklus I... 153

8. Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I... 155

9. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I... 162

10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... 166

11. Hasil Belajar Siswa Siklus I... 168

12. Catatan Lapangan Siklus I... 170

13. Hasil Wawancara Siswa Siklus I... 171

14. RPP Siklus II... 172

15. Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II... 173 16. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II...

(12)

ix

(13)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan rekontruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami individu agar segala sesuatu yang baru menjadi lebih terarah dan bermakna.Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk.Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan (Kartadinata, 2012: 20). Definisi di atas mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani, siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila banyak yang meyakini dan mengatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik.Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional, dan moral.Dalam tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.

(14)

2

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Pencak silat merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia, karena itu pencak silat merupakan budaya bangsa yang secara terus-menerus perlu dilestarikan serta dikembangkan. Sebagai budaya bangsa, pencak silat merupakan bagian dari salah satu ciri dan identitas bangsa maka apabila pencak silat terkikis dan hilang oleh kemajuan zaman maka salah satu identitas bangsa juga akan hilang.

Dengan dibentuknya Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PPSSI) pada tanggal 18 Mei 1948, kedudukan pencak silat semakin kokoh.Apalagi sejak dimasukannya pencak silat sebagai mata pelajaran wajib untuk diajarkan di sekolah-sekolah dari SD sampai dengan SLTA, semakin pesatlah perkembangan pencak silat di Indonesia.Di Jawa Barat, disamping dikenal adanya pencak sebagai beladiri, yang disebut “buah” atau “eusi” (isi), dikenal pula pencak silat “kembang” (bunga) atau “ibing pencak” (tari pencak).

Hakikat pencak silat adalah hasil krida budi leluhur bangsa Indonesia dan telah dikembangkan secara turun-menurun, hingga mencpai bentuknya seperti yang terlihat sekarang.Pada dasarnya merupakan perpaduan kerohanian, akal, kehendak, kesadaran, pada kodratnya sebagai mahluk pribadi dan sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

(15)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

siswa seperti aspek intelektual, keterampilan psikomotorik, interaktif, kognitif, dan efektif.

Berdasarkan hasil observasi awal bahwa siswa kelas V SDN Cimalaka III merasa jenuh dan sulit dalam menerima pembelajaran terutama dalam pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan sehingga banyak siswa yang meneduh dan bercanda bersama teman-temannya.Dalam hal ini guru harus mengembangkan strategi pembelajarannya yaitu dengan menambahkan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang akan di gunakan yaitu media pembelajaran audio visual.

Secara garis besar, prosedur produksi media audio visual melalui tiga tahap kegiatan yaitu:

a. Tahap Pra Produksi adalah identifikasi program media, penyusunan garis-garis besar media video, penyusunan jabaran materi media dan penulisan naskah media.

b. Tahap Produksi adalah pelaksanaan membuat video, rekam audio.

c. Tahap Pasca Produksi dilakukan editing, validasi,uji coba, revisi dan produksi (Asyhar 2011: 113).

Dari kondisi pembelajaran dan hasil tes yang diperoleh, memberikan gambaran bahwa masalah ibing pencak silat paleredan pada pembelajaran Pencak Silat kelas V SDN Cimalaka III perlu diperbaiki.Permasalahan tersebut terjadi karena siswa tidak bisa melakukan rangkaian ibing pencak silat paleredan dalam pembelajaran pencak silat.

Pembelajaran ibing pencak silat paleredan merupakan salah satu rangkaian gerak atau keterampilan yang harus dikuasai siswa khususnya siswa kelas V SDN Cimalaka III. Pada awal semester Tahun ajaran 2012/2013, guru pendidikan jasmani di SDN Cimalaka III menetapkan Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) untuk rangkaian ibing pencak silat paleredan pada pembelajaran pencak silat yang mengacu pada tiga domain yaitu: kognitif, afektif, psikomotor. Kondisi yang ada saat ini di lapangan memperlihatkan sebagai berikut:

(16)

4

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2) Daya Dukung (sarana dan prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)sebesar 68

3) Intake siswa (kemampuan siswa) sebesar 70 (wawancara dengan guru penjas, 2013).

Untuk memperoleh data dari siswa, maka peneliti melakukan tes awal pencak silat dengan menggunakan media visual.Setelah peneliti melakukan tes awal maka peneliti mendapatkan hasil tes data awal dari siswa SDN Cimalaka III kelas V yaitu melakukan ibing pencak silat paleredan melalui media audio visual.Hasil dari data awal dapat dilihat dari tabel berikut di bawah ini.

Tabel 1.1

Data AwalHasil Belajar Pencak Silat Siswa Kelas V

No Nama siswa

Aspek yang Diteliti

Skor Nilai

KKM Wiraga Wirahma Wirasa

3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT

1 Azi Supriyatna    4 44 

2 Adhika B.M    4 44 

3 Ananda Fitri D    7 78 

4 Adi Septian    5 56 

5 Deana Sahnaz    4 44 

6 Deden Tohidin    5 56 

7 Hilmy M.F    4 44 

8 Lusiana A    5 56 

9 Chairul W    7 78 

10 Moh Sopian Z    4 44 

11 Moch Sabiul Z    4 44 

12 Muh Naufal A    4 44 

13 Nyi R.Alya A    5 56 

14 Nisa Nabila    4 33 

15 Recita Anggari    4 44 

16 Ray Dimas S    4 44 

17 Rivan R    7 78 

18 Raynaldi T P    3 33 

19 Shalsa Indriani    3 33 

20 Muh Iqbal    7 78 

21 Tasya Azahra    5 55 

22 Adhitya RP    4 44 

23 Sri Nuraini    4 44 

24 Farel S    7 78 

24 Nuraisah    7 78 

JUMLAH 13 11 2 5 17 3 13 8 7 18

PERSENTASE(%) 25

(17)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu Keterangan :

a. Skor ideal adalah 9

b. = Nilai Akhir = � � ℎ � � �� � ℎ

� � � 100

Nilai KKM = 70

Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas Jika siswa mendapat nilai < 70 dikatakan belum tuntas

Melihat dari hasil tabel data awal di atas keadaan pembelajaran ibing paleredan melalui media audio visual, dapat dikatakan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran masih sangat rendah karena hanya 25% dari enam siswa yang mampu mencapai ketuntasan nilai KKM yaitu 70dan 75% dari 18 siswa yang tidak mampu mencapai ketuntasan nilai KKM. Maka dalam hal ini diperlukan sebuah penerapan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan efektif yang mampu mengaitkan pembelajaran serta melibatkan sumber belajar untuk menjembatani materi dalam pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peniliti memilih memodifikasi pembelajaran ibing pencak silat paleredan melalui media audio visual yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan tekhnik dasar siswa dalam ibing pencak silat paleredan.

(18)

6

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

penjiwaan, kemantapan ekspresi, sopan santun, dan keserasian pakaian) dilakukan dengan tidak benar.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang dirumuskan ke dalam judul “PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IBING PENCAK SILAT PALEREDAN PADA SISWA KELAS V SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG”.

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka, rumusan masalah dari penelitian ini adalahbagaimana pembelajaran ibing pencak silat paleredan melalui penggunaan media audio visual. Dari rumusan masalah ini maka timbul pertanyaan peneliti sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran ibing pencak silat paleredan pada pembelajaran pencak silat melalui media audio visual?

b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran ibing pencak silat paleredan pada pembelajaran pencak silat melalui media audio visual? c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran ibing pencak silat

paleredan pada pembelajaran pencak silat melalui media audio visual? d. Bagaiman peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ibing

pencak silat paleredan pada pembelajaran pencak silat melalui media audio visual?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang muncul, maka langkah selanjutnya penulis mencari alternatif untuk pemecahan masalah tersebut yaitu dengan media audio visual. Adapun langkah-langkah ibing pencak silat melalui media audio visual, sebagai berikut :

a. Siklus I

(19)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

saja.Siswa memperagakan gerakan ibing pencak silat tersebut dengan dibantu dan diawasi oleh guru jika siswa kesulitan dalam mempraktikan gerakan-gerakan ibing pencak silat tersebut.

b. Siklus II

Pada siklus ini siswa tetap diarahkan kepada gerakan ibing pencak silat dengan koreksi dan pemahaman dari siswa. Untuk memperbaiki sistem pembelajaran maka guru menggunakan media audio visual agar mempermudah pemahaman siswa.Siswa pun bisa dengan mudah menghapal gerakan-gerakan ibing pencak silat, dan guru pun membantu siswa yang masih kesulitan dalam gerakan ibing pencak silat.

c. Siklus III

Pada siklus ke III ini guru memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam gerakan ibing pencak silat, dan guru memberikan media audio saja agar siswa semangat dalam menerima pembelajaran ibing pencak silat ini.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran pencak silat paleredan melalui media audio visual di kelas V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.

2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran ibing pencak silat paleredan dengan media audio visual di kelas V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada pembelajaran ibing pencak silat paleredan dengan media audio visual di kelas V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.

(20)

8

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu D.Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini manfaatnya sebagai berikut :

1. Bagi guru

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan.

b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi yaitu pembelajaran ibing pencak silat paleredan

2. Bagi Siswa

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi pada siswa dalam pembelajaran ibing pencak silat paleredan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.

c. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam rangkaian gerak ibing pencak silat paleredan.

3. Bagi Sekolah

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperbaiki system pembelajaran Ibing Pencak Silat di sekolah.

b. Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang

a. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani di PGSD Penjas.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

(21)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu E. Batasan Istilah

1. Penggunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:375) adalah proses, cara, perbuatan menggunakan suatu hal. Penggunaan media lewat perbuatan guru pada media.

2. Media menurut Indriana (2011: 8) media merupakan alat untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Media yang digunakan alat komunikasi oleh guru dengan siswa. 3. Media audio menurut Asyhar (2011: 45) adalah jenis media yang

digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indra pendengaran peserta didik. Media audio dalam ibing pencak silat berarti alat yang harus di dengar oleh siswa.

4. Media visual menurut Asyhar (2011:45) adalah jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata-mata dari peserta didik. Media visual dalam ibing pencak silat berarti alat yang harus diamati oleh siswa.

5. Media audio visual menurut Asyhar (2011:45) adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan dalam satu proses atau kegiatan. Media audio visual dalam ibing pencak silat berarti media yang digunakan dalam pembelajaran.

6. Pembelajaran menurut Setyosari dan Sulton (Asyhar, 2003:7) adalah upaya yang dilakukan oleh pelajar (guru, instruktur) dengan tujuan untuk membantu siswa agar bisa belajar dengan mudah.

7. Ibing menurut Saleh (1992:67) adalah “buah” atau “eusi” (isi), dikenal pula pencak silat “kembang” (bunga) atau “ibing pencak” (tari pencak). Ibing pencak silat merupakan rangkaian gerak yang menyerupai gerakan tarian.

(22)

10

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pencak silat itu pada dasarnya adalah pembelaan diri dari insan Indonesia untuk menghindari diri dari segala malapetaka. 9. Paleredan menurut Saleh (1992: 69 ) adalah tujuh ketukan antara tepak dua

(23)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri III CimalakaKabupaten Sumedang. Berikut adalah denah sekolah tempat penelitian.

P I N T U G E R B A N G Gambar 3.1

Denah lokasi SDN Cimalaka III

Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada pertimbangan sebagai berikut : Pertama, peneliti salah seorang alumni di SDN III Cimalaka sehingga peneliti telah memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa termasuk proses pembelajaran yang berlangsung dibandingkan dengan melakukan penelitian di sekolah dasar yang lain.

Kedua, meskipun penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan intensif, tetapi relatif tidak mengganggu tugas utama peneliti sebagai guru.Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa “Penelitian tindakan kelas apapun tidak boleh mengganggu tugas mengajar”, (Wardhani, 2008: 5).

R.GURU R.KEPALA SEKOLAH R.KELAS I-II A R.KELAS I-II B R.KELAS III-A R. PJOK/UKS R.KELAS V-B R.KELAS III-B R.KELAS IV-A R.KELAS IV-B R.KELAS V-A R.KELAS VI-B R.KELAS VI-A

(24)

40

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 5 bulan yang dimulai pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan April 2013.Penelitian ini dimulai dengan observasi awal sampai berakhirnya tindakan sehingga diperoleh hasil dari penelitian tersebut.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Des Jan Feb Maret April

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan dan pembekalan √ √

2. Perencanaan √

3. Pembuatan Proposal √ √ √

4. Seminar Proposal Skripsi √

5. Revisi Proposal √

6. Bimbingan dan Revisi √ √ √ √

7. Penyusunan laporan √ √ √ √ √ √

8. Sidang

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN III CimalakaKecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Secara detail dapat dilihat pada daftar 1 SDN III Cimalaka. Penelitian ini sesuai dengan materi pembelajaran Ibing pencak silatpada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 melalui media audio visual.

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering muncul dalam meningkatkan hasil pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Upaya dalam memecahkan permasalahan tersebut guru dapat menggunakan penelitian pendidikan. Ibrahim dan Sudjana (Suherman, 2009: 3) mengungkapkan bahwa:

(25)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

melalui tahapan pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas melalui pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Metode penelitian ini dipilih karena memberikan gambaran tentang prilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar. Sugiyono (2005: 1) mengemukakan bahwa:

Metode peneltian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk peneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalahinstrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif yang lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Sejalan dengan Sugiyono dkk (Moleong,2004: 3) mendefinisikannya sebagai berikut: “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau peneliti yang

dapat diamati”. Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut Moleong (2004:

3) mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Berlatar alamiah pada konteks suatu keutuhan. b. Manusia sebagai alat atau instrument.

c. Menggunakan metode kualitatif. d. Analisis data secara induktif.

e. Lebih ini berangkat dari permasalahan yang faktual dalam praktek pembelajaran penjas pada beladiri khususnya Ibing pencak silat, penulis mempersiapkan arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data.

f. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka-angka.

g. Lebih mementingkan proses daripada hasil.

h. Menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.

i. Adanya criteria khusus untuk keabsahan data

j. Menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan.

(26)

42

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Pengguna metode kualitatif ini sangat sesuai untuk kegiatan penelitian belajar mengajar karena yang dijadikan obyek penelitian di dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa.Adapun peneliti adalah sebagai orang yang mengumpulkan data dan objek yang dijadikan alat pengumpul data utama.

Penelitian diri tentang apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang, karakter dan prosedur yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 12) dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah:

Sebuah inkuiri refrektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka: b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini : c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Sedangkan menurut Ebburt (Wiriatmadja, 2008: 12) mengemukakan:

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Sejalan dengan itu, Elliot (Wiriatmadja, 2008: 12) tentang PTK yaitu

“Melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan

memungkinkan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut”. Jadi secara ringkas dari pernyataan-pernyataan di atas penelitian tindakan kelas adalah bagaimana guru mengorganisasi praktek pembelajarannya dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.Mereka mencobakan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Dalam penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dikembangkan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart yaitu perencanaan, pelaksanaan, obsevasi dan refeksi.

2. Desain Penelitian

(27)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

hal ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru sebagai pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa dimungkinkan secara aktif berperan dalam melaksanakan tindakan.

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tidak terlalu berbeda dengan model Lewin. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat komponen tersebut adalah : (a) Perencanaan (planning); (b) tindakan (acting); (c) Observasi (observation); dan (d) refleksi (eflection). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus.

Kemmis dan Taggart telah melakukan penelitian tindakan kelas, mengenai proses inkuari pada pelajaran sains. Ia memfokuskan pada strategi bertanya kepada siswa. Keputusannya timbul dari pengamatan tahap awal yang menunjukkan bahwa siswa belajar sains dengan menghafal bukan dalam proses inkuari. Dalam diskusi, dipikirkannya cara untuk mendorong siswa berinkuari, apakah dengan mengubah kurikulum atau mengubah cara bertanya kepada siswa. Akhirnya diputuskan untuk menyusun strategi bertanya untuk mendorong siswa menjawab pertanyaan.Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan. Pada kotak act (tindakan), mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka minati.

Menurut Moleong (2004: 236), “Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan”. Rancangan ini adalah rancangan tindakan kelas (classroom action research).

Sebelum peneliti melakukan observasi tindakan lanjut, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi tindakan kelas yang hasilnya dituangkan dalam rancangan penelitian. Hal ini sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas yaitu: “Masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktek pembelajaran di

(28)

44

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Dalam perencanaan penelitian menggunakan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja,2008: 66).Dengan sistem model spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan permasalahan. Model spiral itu tertera pada gambar 3.3 :

Gambar 3.2

Desain PTK Menurut Kemmis dan Taggart (Aqib, 2006:23)

Desain penelitian yang digunakan adalah dari Kemmis dan Taggart (Susilo dkk. 2009:13) yang menyatakan bahwa pelaksanaan tindakan mencakup empat langkah, yaitu:

a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan. b. Melaksanakan tindakan dan pengamatan/ monitoring. c. Merefleksi hasil pengamatan.

d. Mengubah/ merevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan desain model penelitian spiral Kemmis dan Taggart, karena berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering muncul dalam upaya meningkatkan hasil Ibing pencak silat, khususnya di SDN Kelas VIII Cimalaka Kabupaten Sumedang, sehingga diperlukan perbaikan dalam pembelajarannya yang berbentuk

Observasi

Refleksi

Pelaksanaan

Rencan a

Observasi

Refleksi

Pelaksanaan

Rencana N Observasi

Refleksi

Pelaksanaan

(29)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

pelaksanaan tindakan menurut model spiral di atas, yang setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi kemudian kembali melaksanakan perencanaan jika target yang diharapkan belum tercapai.

Diawali dengan perencanaan (planning), yaitu perencanaan yang matang yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran, lalu merencanakan rencana tindakan yang harus dilakukan sebagai suatu solusi dari masalah: pelaksanaan (action) yaitu wujud atau implementasi dari tindakan yang telah dirancang sebelumnya; pengamatan merupakan kegiatan mengamati mulai dari proses dan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan; refleksi merupakan kegiatan memikirkan suatu upaya evaluasi. Dari refleksi ini, akan ditentukan suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya. Maka rencana tindakan selanjutnya mengulang suatu tindakan dengan terus memperbaiki dari suatu tindakan ketindakan sampai dengan target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu plan (perencanaan) tindakan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, siapa dan bagaimana tindakan penggunaan metode eksperimen tersebut diakukan. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi antara pihak yang melakukan tindakan (observer) dan pihak yang mengamati proses (peneliti) jalannya tindakan.

Tahap kedua dalan tindakan ini yaitu pelaksanaan tindakan (action) yang merupakan inplementasi isi rancangan, tentang penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran Penjas.

Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan (observation), observasi dilakukan pada saat pembelajaran gerak dasar Ibing pencak silat dengan latihan gerakan media karet ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sebagai bekal untuk perbaikan data siklus berikutnya.

(30)

46

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terlibat) guna menyempurnakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus atau satu putaran, artinya sesudah langkah keempat, lalu kembali lagi kepertama dan seterusnya.Jadi satu siklus adalah dimulai dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi untuk melakukan evaluasi.

D. Prosedur Penelitian

Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangat penting dalam pelaksanaan penelitian. Adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk siklus yang akan dilaksanakan dalam dua atau tiga siklus (tergantung keberhasilan).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan tindakan dilakukan secara kolaborasi, misalnya antara guru dengan peneliti untuk membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan di sampaikan.

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum melaksanakan tindakan. Adapun perencanaan tindakan ini meliputi:

a. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala SDN III CimalakaKecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang untuk mengadakan penelitian.

b. Melakukan penelitian awal (observasi dan wawancara) untuk mengetahui permasalahan yang akan dicarikan pemecahannya.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam melakukan pencak silat yaitu;

1) Menggunakan media audio visual 2) Menyusun rancangan tindakan.

3) Mempersiapkan audio visual dan bahan untuk melakukan pembelajaran. 4) Menyusun lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melakukan

(31)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

d. Menyusun alat penilaian berupa tes penilaian bagi siswa untuk melihat perubahan peningkatan hasil belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang kemudian akan diikuti dengan kegiatan observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini dilakukan tiga siklus dimana siklus sebelumnya yang akan dirasakan belum berhasil.

a. Siklus I

1) Tahap Awal Pembelajaran

Pada tahap awal pembelajaran media audio visual, guru menyiapkan diri siswa pada kondisi pembelajaran yang efektif, kemudian guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan setelah itu melakukan pemanasan statis dimana lebih memperbanyak gerakan yang mengerah pada ibing pencak silat. Setelah itu guru memperkenalkan media audio visual yang akan menjadi bantuan siswa dalam melakukan ibing pencak silat. Selanjutnya guru memberikan contoh gerakan ibing pencak silatmenggunakan Audio visual kepada siswa dan dilanjutkan dengan

membuat kesimpulan bersama bahwa “apabila siswa diberikan arahan terlebih

dahulu, lalu guru memberikan gerakan ibing pencak silat melalui video atau hanya visualnya saja, maka siswa akan mudah melakukan gerakan ibing pencak

silat”.Siswa memperagakan gerakan ibing pencak silat tersebut dengan dibantu

dan diawasi oleh guru.Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa agar tidak takut dalam melakukan ibing pencak silat.

2) Tahap Inti Pembelajaran

(32)

48

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 3) Tahap Akhir Pembelajaran

Pada tahap akhir pembelajaran, guru membeikan koreksi kepada siswa tentang apa yang telah dilakukan, seperti mengapa masih ada gerakan yang salah dan sebagainya, sambil melakukan peregangan. Setelah selesai siswa diberikan tugas latihan untuk mencoba melakukan gerakan ibing pencak silat di rumahnya masing-masing.

4) Siklus 2

Pada siklus 2 kegiatan pembelajaran hampir sama dengan siklus 1 yang membedakan adalah penggunaan audio visualkhususnya infokus. Pembelajaran pada siklus ini siswadiarahkan kepada gerakan ibing pencak silat dengan koreksi dari guru. Setelah siklus 2 selesai dan dikira masih diperlukan pembelajaran maka dilakukan siklus 3 dengan media audio saja.

5) Siklus 3

Pada siklus ke III ini guru memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam gerakan ibing pencak silat, dan guru memberikan media audio saja agar siswa semangat dalam menerima pembelajaran ibing pencak silat ini.

3. Tahapan Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan, yaitu saat tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan Instrumen Perencanaan Kinerja Guru (IPKG 1),Instrumen Pelaksanaan Kinerja Guru (IPKG 2), lembar observasi aktivitas siswa dan catatan siswa yang kesemuanya dapat memberikan masukan tentang tindakan yang akan dilakukan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menuliskan data yang diperoleh pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan.

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

(33)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

eksplanasi yaitu penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami bersama oleh praktisi, peneliti, dan observer. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu serta hasil penelitian yang relevan.

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan siklus 1 melalui media audio visual pada pembelajaran ibing pencak silat, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terkait) guru memberikan masukan untuk menyempurnakan tindakan pembelajaran ibing pencaksilat selanjutnya yang akan dilaksanakan siklus-siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

(34)

50

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

[image:34.595.108.561.142.608.2]

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Contoh Instrumen Perencanaan Kinerja Guru (IPKG 1)

NO. KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR

A PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1 2 3 4

1. Merumuskan tujuan pembelajaran 2. Kejelasan rumusan

3. Kejelasan cakupan rumusan

4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar JUMLAH A

RATA-RATA

B MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI, MEDIA,

SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran 2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3. Memilih Sumber belajar

4. Memilih metode pembelajaran JUMLAH B

RATA-RATA

C MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5. Kesesuain metode, materi dan peserta didik

JUMLAH C RATA-RATA

D MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN

ALAT PENILAIAN

1. Menentukan proses dan jenis penilaian .

2. Membuat alat penilaian 3. Menentukan kriteria penilaian JUMLAH D

RATA-RATA

E TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN

1. Kebersihan dan kerapihan 2. Penggunaan bahasa tulis JUMLAH E

RATA-RATA

SKOR TOTAL IPKG 1

Berdasarkan tabel 3.1, maka dapat dijelaskan bahwa perencanaan pembelajaran terdiri dari; merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber belajar dan metode pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian, serta tampilan dokumen rencana pembelajaran.

(35)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

[image:35.595.107.515.144.695.2]

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Contoh Instrumen Pelaksanaan Kinerja Guru (IPKG 2)

No Apek yang Diamati Skor

A PRA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

1. Kesiapan sarana, prasarana, alat dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa

Jumlah Rata-rata A

B MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Kesiapan sarana, alat dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa

Jumlah Rata-rata B

C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN

1. Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

2. Menyesuaikan dengan tingkat pertumbuhan anak 3. Melakukan komunikasi verbal, visual dan praktek 4. Mengkondisikan dan menjaga ketertiban siswa 5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak Jumlah

Rata-rata C

D MENDEMONTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM

PEMBELAJARAN PENJAS 1. Merangkaikan gerakan

2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa mengembangkan aktifitas gerak

3. Membimbing siswa melalukan gerak dan aktivitas gerak 4. Memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan 5. Penggunaan media dan alat pembelajaran

Jumlah Rata-rata D

E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran 2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran Jumlah

Rata-rata E

F KESAN UMUM KINERJA GURU

1. Keefektifan proses pembelajaran 2. Penampilan guru pembelajaran Jumlah

Rata-rata F

Skor total IPKG 1 A+B

C+D+E+F 6

(36)

52

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

kemampuankhusus dalam pembelajaran penjas, melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar serta kesan umum kinerja guru.

[image:36.595.103.524.238.651.2]

Dalam aktivitas siswa aspek yang diobservasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Contoh Aktivitas Siswa

No Nama Siswa

Aspek yang di Observasi

S k o r Nilai Keterangan

Semangat Disiplin Sportivitas

T BT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Azi Supriyatna

2 Adhika B.M

3 Ananda Fitri D 4 Adi Septian

5 Deana Sahnaz

6 Deden Tohidin

7 Hilmy M.F

8 Lusiana A

9 Chairul W

10 Moh Sopian Z 11 Moch Sabiul Z 12 Muh Naufal A 13 Nyi R.Alya A 14 Nisa Nabila 15 Recita Anggari

16 Ray Dimas S

17 Rivan R

18 Raynaldi T P 19 Shalsa Indriani 20 Muh Iqbal 21 Tasya Azahra 22 Adhitya RP 23 Sri Nuraini 24 Farel S 25 Nuraisah Jumlah

Persentse (%)

(37)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 2. Pedoman Wawancara

Menurut Esterberg (Sugiyono, 2005:72) bahwa: “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui atau mengungkap perasaan dan kendala-kendala yang dirasakan oleh guru dan siswa baik sebelum penerapan tindakan maupun setelah penerapan tindakan tentang pembelajaran gerak Ibing pencak silat dengan menggunakan mediaaudio visual.

Nama : Ningrum S.Pd

NIP : 1963121819830520001

Hari/Tanggal : Sabtu, 06 April 2013

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana tanggapan Ibu terhadap pembelajaran ibing pencak silat menggunakan media audio visual? 2. Setelah dipantau, apa saja hambatan

yang muncul dalam pembelajaran ini?

3. Menurut Ibu, upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut?

3. Catatan Lapangan

(38)

54

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Catatan lapangan ini dibuat untuk melengkapi hasil observasi. Dalam catatan lapangan segala aktifitas siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran ibing pencak silat dituliskan supaya peneliti dapat dengan mudah menemukan letak kesalahannya baik dari pihak guru atau siswa.

Catatan Lapangan Siklus I

a. Pemanasan tidak diikuti oleh semua siswa.

b. Siswa masih banyak yang tidak mau melakukan ibing pencak silat. c. Siswa masih banyak yang beraktivitas sendiri yang tidak sesuai

pembelajaran

d. Siswa kurang memiliki kesempatan dalam melakukan gerakan, karena kurangnya media audio visual.

Catatan Lapangan Siklus II

a. Siswa terlihat bosan dengan pemanasan yang itu-itu saja. b. Masih adanya siswa yang tidak mau melakukan gerakan.

c. Siswa sudah banyak diberikan kesempatan dalam melakukan gerakan. d. Pada tahap ini guru sudah melakukan perbaikan gerakan siswa dan

penanaman konsep ibing pencak silat.

Catatan Lapangan Siklus III

a. Ada peningkatan kinerja guru, semua sudah menuju ke arah yang baik

b. Aktivitas siswa sudah terlihat merata, hampir semua siswa aktif dalam pembelajaran ibing pencak silat.

4. Kamera Foto

(39)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2004:160) bahwa : “Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam

penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.Dalam penelitian ini foto yang digunakan adalah foto kegiatan pembelajaran ibing pencak silat dari mulai siklus ke satu sampai siklus tiga.

5. Tes

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Suharsimi, 2006: 150). Dengan

menggunakan alat berupa tes perbuatan, yaitu tes Ibing pencak silat yang meliputi wiraga, wirahma dan wirasa.

[image:39.595.113.513.375.742.2]

Instrumen tes berupa tes praktek atau perbuatan. Tes praktek ini dibagi menjadi dua yaitu kualitatif untuk melihat proses siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan kuantitatif untuk mengetahui tingkat kemampuan gerak siswa.

Tabel 3.4

ContohHasil Belajar Pencak Silat

No Nama siswa

Wiraga Wirahma Wirasa

Skor Nilai

KKM

3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT

1 Azi Supriyatna 2 Adhika B.M 3 Ananda Fitri D 4 Adi Septian 5 Deana Sahnaz 6 Deden Tohidin 7 Hilmy M.F 8 Lusiana A 9 Chairul W 10 Moh Sopian Z 11 Moch Sabiul Z 12 Muh Naufal A 13 Nyi R.Alya A 14 Nisa Nabila 15 Recita Anggari 16 Ray Dimas S 17 Rivan R 18 Raynaldi T P 19 Shalsa Indriani 20 Muh Iqbal 21 Tasya Azahra 22 Adhitya RP 23 Sri Nuraini 24 Farel S 25 Nuraisah

(40)

56

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel 3.4, maka hasil belajar ibing pencak silat melalui media audio visual aspek yang diteliti adalah wiraga, wirahma dan wirasa.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Terdapat dua hak utama yang mempengaruhi kualitas pengolahan data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengolahan data, (Sugiyono, 2012: 192). Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap pengumpulan, kodefikasi dan kategori data.Pada tahap ini data mentah yang diperoleh dari berbagai instrument yang meliputi IPKG 1, IPKG 2, aktivitas siswa dan tes hasil belajar ibing pencak silat yang selanjutnya dirangkum serta dikumpulkan.Data ini diperoleh dari observasi dan keterampilan.Dalam keterampilan ibing pencak silat, data diperoleh dari kegiatan siswa dan guru tentang penerapan metode penelitian tindakan kelas.Siswa dan guru diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaranibing pencak silat.

2. Analisis Data

Dalam penelitain kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunkan metode statistika yang sudah tersedia, (Sugiyono, 2012: 333).Analisis dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Analisis data yang akan dilakukan secara kualitatif, mengkategorikan dan mengklarifikasi berdasarkan analisis kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan penelitian. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Kategorisasi dan kodifikasi. Pada tahap ini data pembelajaranibing pencak

(41)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

b. Reduksi data. Pada tahap ini data pembelajaranibing pencak silatyang terkumpul di lapangan, setelah dikategorisasikan kemudian dikodifikasi dalam laporan.

c. Klasifikasi data, untuk melihat gambaran data pembelajaranibing pencak silatsecara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu.

G. Validasi Data

Untuk mengecek keabsahan data ini peneliti menggunakan empat keterangan data, untuk dijadikan dasar informasi, pemeriksaan, dan komunikasi agar diperoleh dan dilihat serta ditentukan kemajuan untuk peningkatan dari setiap aspek untuk dideskripsikan sesuai tujuan peneliti. Maka teknik validasi untuk memeriksa keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang di peroleh dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif. Dalam hal ini penulis mengadakan diskusi untuk memperoleh informasi dengan memanpaatkan sumber data lain dari sumber yang menunjang data, sebagai keperluan pengecekan derajat kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh. Maka penulis melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan yang dilakukan

1) Mengkaji kurikulum SD kelas V yang berlaku yaitu buku KTSP 2006. 2) Menentukan materi ibing pencak silat sesuai dengan program

pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas V Semester Genap Tahun Pelajaran 2011-2012.

3) Di sesuaikan dengan standar kompetensi. 4) Di sesuaikan dengan kompetensi dasar. b. Waktu Pelaksanaan

Hari : Selasa

Tanggal : 1 Januari-30 Mei 2013

(42)

58

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

c. Penulis mengadakan diskusi dengan : 1) Guru Penjas (teman sejawat)

Nama : Ningrum S.Pd

NIP : 1963121819830520001

Jabatan : Guru Penjas SDN III Cimalaka Kabupaten Sumedang 2) Kepala Sekolah SDN III Cimalaka

Nama : H. Tata Suryana, S.Pd NIP : 1954040519740310009

Jabatan : Kepala Sekolah SDN III Cimalaka Kabupaten Sumedang

2. Member Chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang di peroleh selama observasi atau wawancara dari kepala sekolah dan guru penjas SDN Cimalaka III, apakah keterangan itu sifatnya tetap sehingga dapat dipastikan kebenarannya atau tidak. Maka untuk memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran dengan melakukan kegiatan pengecekan terhadap:

a. Daftar Kelas V SDN III Cimalaka. b. Nomor Induk Siswa.

c. Daftar I SDN III Cimalaka. d. Jadwal Pelajaran.

3. Audit Trail, yakni mencek kebenaran hasil peneliti beserta prosedur dan

metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil-hasil temuan bersama teman-teman sekelompok, tentang:

a. Data awal (nilai tes awal) gerak dasar Ibing pencak silat.

b. Data akhir observasi nilai aktivitas siswa serta hasil nilai belajar siswa siklus pertama pembelajaran gerak dasar wiraga, wirahma dan wirasadalam Ibing pencak silat melaluiaudio visual.

c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut.

4. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap ke sahihan temuan

penelitian kepada pakar professional dibidangnya.

(43)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

para ahli. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti mengkonsultasikan temuan kepada dosen pembimbing sehingga data temuan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan pembimbing, yaitu:

a. Dr. H. Ayi Suherman, M. P.d., Pembimbing I.

b. Drs. H. Encep Sudirjo, M. P.d., Pembimbing II .

Untuk mengadakan pengecekan akhir dalam penemuna penelitian agar diperoleh kesahihan. Sedangkan waktu pelaksanaannnya yaitu pada:

a. Pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal penelitian. b. Pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian.

Masalah yang dibahasnya adalah: a. Jadwal penelitian.

(44)

128

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini peneliti akan memaparkan tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran gerak dasar ibing pencaksilat paleredan menggunakan metode bagian di Kelas V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kebupaten Sumedang.

A. Kesimpulan

Pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan melalui media audio visual di Kelas V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang meliputi perencanaan, pelaksanaan, aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil belajar sebagai berikut.

1. Perencanaan Pembelajaran

Dalam perencanaa yang dilakukan dalam pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan melalui media audio visual yaitu meliputi; menentukan tujuan pembelajaran, dampak pengiring, metode pembelajaran, penerapan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerakan ibing pencak silatpaleredan. Selanjutnya menentukan langkah-langkah pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar dengan media audio visual yang ketinggiannya bertahap.

Hasil persentase perencanaan pembelajaran dari data awal yaitu 49,16%, siklus I menjadi 64,91% sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya, dan pada siklus II telah mencapai 80,75%, dan siklus III mencapai 89,15%. Maka perencanaan sudah dikatakan berhasil karena sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 85%.

2. Pelaksanaan Kinerja Guru

(45)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

meliputi aspek motivasi disiplin, motivasi dan sportivitas. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah dengan menggunkan tes praktek gerak dasar ibing pencak silatpaleredan.

Berdasarkan hasil pengamatan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format observasi kinerja guru, diperoleh hasil pada kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran ditafsirkan sangat baik, hal ini terlihat dari peningkatan tiap tindakan dalam siklus yang dilakukan oleh guru.

Dengan kinerja guru yang maksimal mampu meningkatkan siswa dalam melakukan pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan. Pada data awal kinerja guru hanya mencapai 41, 25%, hal ini disebabkan pada saat pembelajaran dilaksanakan guru terlihat kurang siap untuk mengajar, guru hanya membuat RPP dan instrumen penilaian siswa saja. Hasil yang dicapai setelah dilakukan perbaikan maka pada siklus I 65,41%, sebagai hasil tindakan yang dilakukan oleh guru dengan memberikan penjelasan yang menarik dan tentang manfaat penggunaan media audio visual agar siswa lebih tertarik lagi dalam melakukan pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa agar pembelajaran mudah dipahami, sehingga hasilnya pada siklus II meningkat menjadi 80%, dan pada siklus III menjadi 92,08%, sehingga tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya karena sudah memenuhi target.

3. Aktivitas Siswa

(46)

130

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Pencapaian aktivitas siswa secara keseluruhan terus meningkat, hal ini dibuktikan dengan persentase yang terus mengalami peningkatan pada setiap tindakan pembelajaran. Hampir seluruh siswa menunjukkan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan melalui media audio visual. Pada data awal aktivitas siswa mencapai 40%, pada siklus I 68%, sehingga perlu perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa. Hasil pernbaikan pada siklus II menunjukan pencapaian 80% dan pada siklus III mencapai 88%, dan sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 85%, dengan demikian dapat dikatakan aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan melalui media audio visual dapat ditafsirkan sangat baik.

4. Hasil Belajar

Pembelajaran gerak dasar yang digunakan dalam pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredanada tiga aspek yaitu wiraga, wirahma dan wirasa. Pada siklus I siswa diberikan arahan terlebih dahulu, lalu guru memberikan gerakan ibing pencak silat melalui video atau hanya visualnya saja.Sehingga pada siklus II menekenkan pada penggunaan media audio visual agar mempermudah pemahaman siswa.Siswa pun bisa dengan mudah menghapal gerakan-gerakan ibing pencak silat, dan guru pun membantu siswa yang masih kesulitan dalam gerakan ibing pencak silat.Pada siklus ke III ini guru memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam gerakan ibing pencak silat, dan guru memberikan media audio saja agar siswa semangat dalam menerima pembelajaran ibing pencak silat ini.

(47)

Resti Tisnasari, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ibing Pencak Silat Paleredan Pada Siswa Kelas VSDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Dengan demikian pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan melalui media audio visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar ibing pencak silatpaleredan.

B. Saran

Pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan melalui media audio visual merupakan pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan pembelajaran gerak dasar ibing pencak silatpaleredan. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di Kelas V SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. media audio visual merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran ibing pencak silatpaleredan. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu mengembangkan dan menciptakan yang mampu meningkatkan pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran pendidikan jasmani.

b. Guru harus bisa memahami tentang yang mengacu terhadap pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga dalam penerapannya sesuai dengan karakteristik siswa.

c. Guru harus mampu menciptakan perubahan dalam mengajar, supaya terciptanya pembelajaran yang

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.1  Data AwalHasil Belajar Pencak Silat Siswa Kelas V
Gambar 3.1 Denah lokasi SDN Cimalaka III
+6

Referensi

Dokumen terkait

terdapat pengaruh yang signifikan antara masa kerja dengan kinerja bidan desa. Menurut Muchlas (1999) kemampuan kerja adalah kapasitas

Robot dalam Tulisan Ilmiah ini menggunakan 3 buah sensor, robot ini akan bergerak maju apabila ketiga sensor tersebut tidak menemui halangan didepannya. Jika salah satu sensor

Pupuk kandang tidak hanya mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K), namun pupuk kandang juga mengandung unsur hara mikro seperti kalsium

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KUMON SETIABUDI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

&lt;p&gt;Patokan dasar dilandaskan dengan Pancasila dan Tridharma Mahasiswa maka organisasi HIMTI ini telah bersinergi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan lain

Kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya, merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rentjana Pelajaran Terurai 1952.. Kurikulum ini sudah mengarah pada

Tabel 4.6 Rangkaian Kemunculan Tuturan Mengeluh Berdasarkan Strategi dalam Surat

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara1. Penelitian