Lampiran 1. Flowchart penelitian
Memilih bahan yang akan digunakan
Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong dan menghaluskan bahan yang akan
digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Merangkai alat Pengelasan
Mulai
Menentukan dimensi alat Merancang bentuk alat
Lampiran 2. Spesifikasi alat pemotong kelapa muda Dimensi alat
Panjang : 60 cm
Lebar : 45 cm
Tinggi : 40 cm
Bagian pendukung : alas alat berbentuk lingkaran 25 cm Tuas pengunci
Panjang : 7 cm
Diameter : 22,7 mm
Terdiri dari : besi lengkung dan baut pengunci. Mata pisau
Lampiran 3. Kapasitas produksi alat pemotong kelapa muda
Tabel kapasitas efektif alat pemotong kelapa muda Ulangan
KEA = produk yang dihasilkan (buah)
KEA Rata-rata =
K A K A K A K A K A K A K A K A K A K A 0
0
=
0
Lampiran 4. Analisis ekonomi
I. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat (P) = Rp 500.000
II. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (Dn) Dn = (P – S)/n
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan April 4,75% dan asuransi 2%
I = i P (n )
n
=
, Rp 00.000= Rp 20.250/tahun 3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% × P
Total Biaya Tetap (BT) = Rp 125.250/tahun b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan
Biaya perbaikan = , (P- )
= , (Rp 00.000 – Rp 0.000)
00 jam
= Rp 3/jam
= Rp 5400/tahun 2. Biaya operator
= Rp 21.600.000/tahun Total biaya tidak tetap = Rp 12.003/jam
= Rp 21.605.400/tahun
Biaya pemotongan kelapa muda
Biaya pokok = [BT + BTT]C = [Rp
00jam +Rp12003/jam]0,01351jam/buah
Lampiran 5. Break even point
Penerimaan setiap produksi (R)
Penerimaan dari tiap buah pemotong kelapa muda adalah sebesar Rp 169,77. Alat ini akan mencapai Break event point jika alat telah memotong kelapa sebanyak :
BEP =
(R-V)
BEP = Rp . 0 tahun
(Rp ,0 buah–Rp , buah)
BEP = Rp . 0 tahun
Rp , buah
Lampiran 6. Net present value
NPV = PWB - PWC
dimana
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
NPV > 0 artinya alat menguntungkan untuk digunakan/layak NPV < 0 artinya alat tidak menguntungkan untuk digunakan Maka,
PWB (present worth of benefit) 4,75%
Pendapatan = Rp 43.459.200/tahun (P/A, 4,75%, 5) = Rp 43.459.200/tahun (4,3596)
= Rp 183.104.899 /tahun = Rp 94.813.471/tahun
NPV 6% = Rp 183.067.534/tahun – Rp 91.510.587/tahun = Rp 91.556.947/tahun
Jadi besarnya NPV 4,75% adalah Rp 94.813.471/tahun NPV 6% adalah Rp 91.556.947/tahun.
Lampiran 7. Internal rate of return
IRR dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
IRR = i1 – NPV
(NPV –NPV ) (i1– i2)
Suku bunga bank (i1) = 4,75% Suku bunga coba-coba (i2) = 6%
Karena keduanya positif, maka digunakan persamaan
IRR = i2 + NPV
(NPV –NPV ) (i2 – i1)
= 6% + Rp . . tahun
Rp . . tahun – Rp . . tahun (6% – 4,75%)
Lampiran 8. Gambar alat
Tampak depan
Tampak belakang
1
2
3
4
5
Keterangan Gambar
1. Rangka Alat
2. Mata Pisau
3. Tuas Pengunci
4. Holding
A4
Satuan Milimeter
Skala 1 : 10
Tampak Samping Kanan
40 mm600 mm
186 mm
400 mm
Tampak Depan
A4
Satuan Milimeter
Skala 1 : 10
Pisau Tampak Samping
650 mm350 mm
80 mm
8 mm
150 mm