• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Ekstrak Bunga Lawang (Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas Antibakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Ekstrak Bunga Lawang (Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas Antibakteri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahalnya obat sintesis membuat masyarakat beralih ke tumbuhan obat

yang penggunaannya terutama untuk mencegah penyakit maupun menjaga

kesegaran tubuh (Pradewa, 2008). Pemanfaatan tanaman obat lebih diminati

karena efek samping kecil dan relatif aman daripada obat sintetis, namun

informasi yang berkembang di masyarakat hanya sebatas bukti empiris dan

belum banyak bukti ilmiah (Juliantina, dkk., 2010). Dari banyaknya tumbuhan

obat yang dipakai dalam pengobatan tradisional maka dirasa perlu dilakukan

penelitian untuk memperoleh kepastian bahwa masyarakat yang menggunakan

berbagai tumbuhan mempunyai alasan, meskipun pemakaian dari bahan

tumbuhan itu belum memakai dasar-dasar ilmiah yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi maka para ilmuwan terus melakukan penelitian tentang khasiat

tumbuhan obat (Tjitrosoepomo, 2005).

Bunga lawang merupakan salah satu tumbuhan obat yang digunakan

dalam pengobatan. Di Indonesia dikenal juga dengan nama adas bintang karena

bentuknya seperti bintang, termasuk ke dalam famili Illiciaceae (Ali, et al.,

2010). Dahulu, bunga lawang dikunyah untuk mengharumkan nafas. Buah ini

mempunyai bau aromatik, rasa manis, sedikit pahit, pedas dan sering

digunakan sebagai bahan penyedap (Anerjee, et al., 2001).

(2)

Farmakologi modern menunjukkan bahwa ekstrak buah ini mempunyai

efek farmakologi yang luas terutama sebagai antimikroba, antioksida,

insektisida, sedativ dan konvulsi (Wang, et al., 2011). Minyak bunga lawang

digunakan sebagai stimulan, karminatif (Tjitrosoepomo, 2005), antirematik,

gangguan pencernaan, infeksi pernafasan dan insomnia (Elena, 2008).

Kandungan kimia bunga lawang yang bersifat antibakteri yaitu minyak atsiri

(anetol 85-90%), tanin, flavonoida (Ali, et al., 2010).

Bau mulut sering dikeluhkan dan telah banyak cara yang dilakukan

untuk mengatasinya (Pradewa, 2008). Kondisi yang dapat memicu bau mulut

ialah meningkatnya bakteri dalam mulut, kurangnya flow saliva , pH rongga

mulut yang lebih bersifat alkali dan adanya sisa makanan yang tertinggal yang

diproses oleh flora normal mulut (Widagdo, dkk, 2007). Salah satu cara untuk

menghilangkan bau mulut adalah berkumur dengan cairan pencuci mulut (obat

kumur-kumur) yang berguna untuk membersihkan mulut dan menyegarkan

nafas. Obat kumur-kumur yang mengandung antibakteri dapat juga digunakan

untuk pencegahan penyakit mulut (Aneja, et al., 2010).

Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme,

diantaranya Streptococcus mutans. Bakteri ini dapat menempel pada

permukaan gigi dan menghidrolisis sisa-sisa makanan yang tertinggal di

sela-sela gigi (Arum, 2011). Pada akhinya terjadilah akumulasi bakteri pada email

gigi sehingga membentuk plak sebagai pencetus karies gigi dan juga

menimbulkan bau yang kurang sedap (Pintauli, dkk., 2008).

(3)

Staphylococcus aureus juga merupakan bakteri patogen utama bagi

manusia. Bakteri ini mampu berkolonisasi dalam tubuh manusia dan hampir

setiap orang akan mengalami beberapa tipe infeksi yang ditimbulkannya

(Jawetz, 2001). Bakteri ini merupakan flora normal manusia, biasanya terdapat

pada saluran pernafasan atas, mulut dan kulit. (Aneja, et al., 2010).

Obat kumur adalah larutan yang biasanya mengandung bahan penyegar

nafas, astringen, demulsen, antibakteri untuk menyegarkan dan membersihkan

saluran pernafasan, yang pemakaiannya dengan berkumur (Backer, 1990).

Formulasi obat kumur selain bahan aktif yang umum digunakan sebagai

antibakteri juga digunakan bahan tambahan lain seperti surfaktan dan

korigensia (Mitsui, 1997; Jas, 2007).

Dari uraian di atas, untuk mempermudah penggunaan bunga lawang ini

maka dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antibakteri ekstrak bunga

lawang (Illicium verum Hook.f) dalam sediaan obat kumur-kumur terhadap

bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah ekstrak bunga lawang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans?

2. Apakah ekstrak bunga lawang dapat diformulasikan menjadi sediaan obat

kumur?

3. Apakah sediaan obat kumur yang mengandung ekstrak bunga lawang

mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan

Streptococcus mutans?

(4)

1.3 Hipotesis

1 Ekstrak bunga lawang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans.

2 Ekstrak bunga lawang dapat diformulasikan menjadi sediaan obat kumur.

3 Sediaan obat kumur yang mengandung ekstrak bunga lawang mempunyai

aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus

mutans.

1.4 Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak bunga lawang terhadap

Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans.

2 Untuk mengetahui apakah ekstrak bunga lawang dapat diformulasikan

menjadi sediaan obat kumur.

3 Untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari sediaan obat kumur

yang mengandung ekstrak bunga lawang terhadap Staphylococcus aureus

dan Streptococcus mutans

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan daya dan hasil guna

dari bunga lawang yang dapat digunakan sebagai obat kumur yang aman.

Selain itu juga dapat memberikan informasi tentang efek antibakteri dari

ekstrak bunga lawang dan sediaan obat kumur yang mengandung ekstrak

bunga lawang terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus

mutans.

Referensi

Dokumen terkait

These products use different data sources for the layers represented on the globe (digital elevation models, satellite and aerial imagery, topographic maps, vector

[r]

77 Universitas Trunojoyo Madura www.trunojoyo.ac.id PO BOX 2 KAMAL, BANGKALAN MADURA 78 Politeknik Negeri Banyuwangi http://www.poliwangi.ac.id PO BOX 103 BANYUWANGI 68400

1194/UN.34.15/PM/2012 tanggal 15 Desember 2012, Berpartisipasi sebagai Panita dalam Seminar Nasional "Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menghadapi Uji Kompetensi Guru

Dengan ini kami informasikan kepada seluruh pelamar Seleksi Pengadaan CPNS Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2017, bahwa pengumuman hasil

Universitas Negeri

[r]

1) Memiliki ijazah Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. 3) Lulusan SD/MI yang dibuktikan dengan Rapor, Ijazah/ Surat Keterangan