34
DAFTAR PUSTAKA
Aiguo, Z., Xiaolan, L., Huan, L., He, L., Hui, L. (2010). Chemical composition of lavender essential oil and its antioxidant activity and inhibition against rhinitisrelated bacteria. African Journal of Microbiology Research. 4 (4). 309-313.
Anonim. (2009). Air Freshener. Diakses Tanggal: 11 Mei 2015. http://en.wikipedia.org/wiki/Air_freshener.
Anonin. (2010). Agar-agar. Diakses Tanggal: 11 Mei 2015. http://www.wikipedia. Org/wiki.com
Anonim. (2012)a. Pengharum ruangan. Diakses tanggal: 10 september 2014. http://bidanku.com/hati-hati-penggunaan-pengharum-ruangan-bagi-esehatan.html
Anonim. (2012)b. Sodium Benzoat. Diakses Tanggal 12 mei 2015. http://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2012/11/natrium-benzoat.html
Anonimous. (1999). Budidaya, Pengolahan, Dan Pemasaran Rumput Laut. Jakarta : Penebar Swadaya. Halaman 25-28.
Aslan, M. (1991). Seri Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta : Penebar swadaya. Halaman 16-17.
Baydar, H., dan Kara N. (2013). Determination Of Lavender And Lavandin Cultivars (Lavandula Sp.) Containing High Quality Essential Oil In Isparta, Turkey. Turkish Journal Of Field Crops. 18 (1). Halaman 58-65
Cahyadi, W. (2009). Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara. Halaman 10-13.
Daniel, S.P. (2012). Prospek Bertanam Nilam. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Halaman 1, 20, 86.
Deman, M. (1997). Kimia Makanan. Penerjemah Kosasih Padmawinata. Edisi kedua. Bandung, ITB. Halaman 25-18.
De Roos, K.B. (2003). Effect of Texture and Microstructure on Flavour Retention and Release. Review.International Dairy Journal.13 (2). 93–105.
Dewi, A.P. (2011). Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Diakses Tanggal 12 mei 2015. Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana//Pdf.
35
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 534.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 712.
Fitri, E.L., Sperisa, D., Devinta, R.A. (2008). Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar-agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Jurnal Rekayasa Proses, 2 (1). 11.
Fuke, P.S., Gomashe A.V., Dharmik P.G. (2013). Optimization And Production Of Xanthan Gum By Xanthomonas Campestris NRRL-B-1449 From Sugar Beet Molasses. The International Journal Of Engineering And Science. 2 (5). 52-55.
Gunawan, D, dan Mulyani, S. (2010). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid I. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 106-108.
Aiguo Z. (2010). Chemical composition of lavender essential oil and its antioxidant activity and inhibition against rhinitisrelated bacteria. African Journal of Microbiology Research. 4 (4). 309-313.
Imeson. (2000). Carragenan. Philips GO dan Williams PA, editor. Handbook of Hydrocolloids. BocaRaton : CRC Press. Halaman 30-32.
Kadir, A. (2011).
Identifikasi Klon Harapan Tanaman Nilam Toleran
Cekaman Kekeringan Berdasarkan Kadar Proline Dan Karakter
Morfologi Dan Fisiologi. Jurnal Agrisistem
. 7 (1). 14.Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka. Halaman 21, 191-192, 273-274
Mangun, S. (2006). Nilam. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 6-10.
Nuraeni, S., Argi, V.B. (2013). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Keperawatan Soedirman. 8 (2). 120
Padmaja, Anbuselvi S., Sathish K.M., Vikram, M. (2012). A Comparative Study
On Biosynthesis Of Xanthan Gum Using Three Different Xanthomonas Strains Isolated From Diseased Plants. International Journal of Pharma and Bio Sciences. Research Article Biotechnology. Int J Pharm Bio Sci. 3 (3). 1 – 6
Poerwadi, B., Ismuyanto, B., Agustina, D., Nirwana C. (2013). Karakteristik Gel Pengharum Ruangan Dengan Berbagai Grade Patchauli Alkohol Dan Konsentrasi Minyak Nilam. Jurnal Tehnik Kimia. 7 (2). 49-50.
36
Resurreccion A.V. (1998). Consumer Sensory Testing for Product Development. An Aspen Publishers, Inc., Gaithersburg- Maryland.
Rowe, C., Raymond, Sheskey, J.P., Owen, C.S. (2003). Handbook of Pharmaceutical Excipients. London: Pharmaceutical Press. Halaman 57-60.
Rusca, K.T., Anggraini, D.K., Viera, W. (2009). Aromaterapi Bunga Lavender Memperbaiki Kualitas Tidur pada Lansia. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 25 (2). 84.
Sarbini, D. (2006). Aplikasi minyak atsiri pada produk home care dan personal care. Prosiding Pengembangan Produk Baru danTurunannya. Solo: Konverensi Nasional Minyak Atisiri. Halaman 83-85.
Setiawan, T., Dja’far, S. (2013). Pengaruh Cekaman Kurang Air Terhadap Beberapa Karakter Fisiologis Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth). Jurnal Littri.19 (3). 108.
Subaryono, M., Dina, F. (2008). Pembuatan Bakto Agar Dari Rumput Laut Gelidium Rigidum Untuk Media Tumbuh Bagi Mikroorganisme. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 3 (1). 79.
Sulaiman, A. H., dan G. Sinuraya. (1995). Dasar-dasar Biokimia untuk Industri Pertanian. Medan : USU-Press. Halaman 15-19.
Sinurat. (2009). Pengaruh campuran semi refined carrageenan (src) dan locust bean gum (lbg) terhadap sifat fisik dan sensori gel pengarum ruangan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan. 4 (1). 13-20.
Tranggono. (1989). Bahan Makanan Tambahan (Food Aditive). Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, UGM, Yogyakarta. Halaman 25-26.
Viktor. (2008). Bahaya Pengharum Ruangan Buat Anak. Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Halaman 45-46.
Winarno, F.G. (1994). Bahan Tambahan Untuk Makanan dan Kontaminasi. Pustaka Sinar Harapan, Bekerja Sama dengan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. Halaman 23-24.
Winarno, F.G. (1990). Tempe, Misteri Gizi dari Jawa, Info Pangan. Teknologi Pangan dan Gizi, Fatameta, IPB, Bogor. 19-21.