• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BUSINESS ETHICS IN THE ROLE OF I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BUSINESS ETHICS IN THE ROLE OF I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BUSINESS ETHICS IN THE ROLE OF ISLAMIC ECONOMY

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Zein Muttaqien S.E.I., M.A.

Disusun Oleh :

Fitri Florensya ( 13423062 ) Syarah Ma’rifah Ulhaq ( 13423094 )

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur pemakalah panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena dengan berkah dan limpahan rahmat serta hidayah yang diberikan-Nya, Sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Penyusunan makalah “studi konprehensif etika bisnis ekonomi islam dan ekonomi konvensional” ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Pemakalah menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan laporan magang ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Zein Muttaqien SEI, MA selaku dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia atas bimbingan, arahan selama perkuliahan berlangsung.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada pemakalah mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan praktik magang ini baik dalam teknik pemyajian materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan makalah ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat pemakalah harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 18 November 2016

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dunia bisnis sudah tak asing lagi mendengar kata etika bisnis yang diartikan sebagai pemikiran seorang pebisnis dalam memiliki sikap yang baik atau buruk tergantung sikap apa yang diambil pebisnis dalam mencapai etika bisnis yang baik bagi pebisnis itu sendiri. Apabila dijelaskan per kata, etika biasa di kaitkan dengan akhlak yang artinya ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).Dan bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan.

Dalam dunia bisnis, etika bisnis dibutuhkan untuk menghasilkan bisnis yang bagus. Sehingga akan membentuk suatu perusahaan yang kuat dan memiliki kesiapan dalam bersaing dengan perusahaan lainnya salah satunya dengan menerapkan suatu perusahaan yang beretika bisnis yang konsisten dan konsekuen.

Untuk menyempurnakan etika bisnis di dunia, maka ada etika bisnis yang berbasis Islam yang akan menyempurnakan etika bisnis untuk bekal di akhirat. Yaitu etika bisnis dalam Islam yang posisinya adalah suatu usaha manusia dalam mendapatkan ridha dari Allah SWT dan bisnis ini hanya tidak untuk mendapatkan keuntungan saja tapi juga memikirkan jangka panjang seperti tanggung jawab kepada pribadi dan sosial di hadapan masyarakat maupun Allah SWT. Apabila etika bisnis yang umum kita sudah mengetahuinya digabungkan dengan etika bisnis dalam Islam maka akan menjadi satu kesatuan yang kokoh dalam menjalani suatu bisnis yang siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang belum tentu menerapkan etika bisnis Islam.

Dalam makalah ini juga dijelaskan pula, tahapan-tahapan dalam memulai suatu etika bisnis yang baik dan benar. Seperti etika bisnis yang umum melakukan pengendalian diri, lalu pengembangan tanggung jawab sosial, memperhatikan jati diri, menciptakan persaingan sehat, menerapkan konsep pengembangan berkelanjutan, mampu menyatakan yang benar itu benar, menumbuhkan sikap saling percaya, konsekuen dan konsisten, menubuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki, dan perlu adanya peraturan undang-undangan.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis dan etika bisnis islam? 2. Bagaimana peranan etika bisnis dalam ekonomi islam?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Bisnis

Kata etika berasal dari kata ethos yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam kamus Webster, etika adalah karakter istimewa, sentimen, tabiat moral, atau keyakinan yang membimbing seseorang, kelompok atau institusi [ CITATION Sai11 \l 1033 ]. Sedangkan Etika menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi lain[ CITATION Ker98 \l 1033 ].

Pengertian etika menurut [ CITATION KBe00 \p 32-22 \l 1033 ] membedakan antara “etika sebagai praksi” dan “etika sebagai refleksi”. Etika sebagai praksi berarti nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan walupun seharusnya dipraktikkan dan dapat dikatakan juga sebagai apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. Sedangkan etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral, apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.

Jadi pengertian etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Mengingat pranata yang dipakai dalam penerapan etika adalah nilai (values), hak (rights), kewajiban (duties), peraturan (rules), dan hubungan (relationship), maka untuk memahami etika usaha Islam harus diketahui tata nilai yang dianut manusia, hak dan kewajiban manusia di dunia, serta ketentuan aturan dan hubungan yang harus dipenuhi manusia, baik yang menyangkut hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan alam, dan tentunya hubungan manusia dengan Allah SWT [ CITATION Riv12 \p 215-216 \l 1033 ].

Bisnis mengandung arti suatu dagang, usaha komersial di dunia perdagangan di bidang usaha. Dalam pengertian lebih luas, bisnis diartikan sebagai semua aktifitas produksi perdagangan barang dan jasa [ CITATION Buc941 \l 1033 ]. Adapun dari pandangan Straub dan Attner (1994) bisnis adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit. Adapun definisi barang adalah suatu produk yang secara fisik memiliki wujud (dapat diindera), sedangkan jasa adalah aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat kepada konsumen atau pelaku bisnis lainnya[ CITATION Muh02 \l 1033 ].

Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting [ CITATION Ber00 \l 1033 ].

Menurut [ CITATION Put11 \l 1033 ], dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

(7)

Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".

2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)

Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.

4. Menciptakan persaingan yang sehat

Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"

Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.

6. Mampu menyatakan yang benar itu benar

Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.

(8)

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.

8. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.

9. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.

10. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini.

2.2 Etika Bisnis dalam Islam

Dalam konteks islam etika sama kata al-khuluq jamak dari kata akhlaq yang artinya sebagai ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin[ CITATION Muh12 \p 13 \l 1033 ]. Bisnis dan etika merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis itu sendiri. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif, yaitu mengandung ajaran yang menyentuh seluruh lini kehidupan. Ketika manusia diperhadapkan pada masalah ekonomi, maka Islam memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyajikan aturan mainnya dalam bidang muamalah, demikian pula dengan bidang lainnya .

Etika bisnis dalam islam dengan demikian memposisikan pengertian bisnis dengan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi juga memikirkan jangka panjang yitu pertanggung jawaban pribadi dan sosial dihadapan masyarakat maupun Allah SWT.

Syed Nawab Haidar Naqvi dalam buku “Etika dan Ilmu Ekonomi : Suatu Sintesis Islami”, memaparkan empat prinsip etika bisnis ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan dan tanggung jawab.

(9)

berhubungan dengan tuhan. Meskipun demikian, karena manusia bersifat teomorfis, manusia juga mencerminkan sifat ilahiah ini. Tauhid merupakan konsep yang serba eksklusif dan inklusif. Pada tingkat absolut konsep ini membedakan Khalik dengan makhluk, memerlukan penyerahan tanpa syarat oleh semua makhluk kepada kehendak-Nya. Mengenai eksistensi manusia, konsep ini juga memberikan suatu prinsip perpaduan yang kuat, sebab seluruh umat manusia dipersatukan dalam ketaatan kepada-Nya.

2. Keadilan (Keseimbangan) : Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil tak terkecuali kepada pihak yang tidak disukai. Pengertian adil dalam Islam diarahkan agar hak orang lain, hak lingkungan sosial, hak alam semesta dan hak Allah dan Rasulnya berlaku sebagai stakeholder dari perilaku seseorang. Semua hak-hak tersebut harus ditempatkan sebagaimana mestinya (sesuai aturan syariah). Islam mengharuskan penganutnya untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan. Dan bahkan berlaku adil harus didahulukan dari berbuat kebajikan. Dalam perniagaan, persyaratan adil yang paling mendasar adalah dalam menentukan mutu (kualitas) dan ukuran (kuantitas) pada setiap takaran maupun timbangan.

3. Kebebasan : Bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Manusia memiliki kecenderungan untuk berkompetisi dalam segala hal, tak terkecuali kebebasan dalam melakukan kontrak di pasar. Oleh sebab itu, pasar seharusnya menjadi cerminan dari berlakunya hukum penawaran dan permintaan yang direpresentasikan oleh harga, sehingga pasar tidak terdistorsi oleh tangan-tangan yang sengaja mempermainkannya.

4. Tanggung Jawab : Penerimaan pada prinsip tanggungjawab individu ini berarti setiap orang akan diadili secara personal di hari kiamat kelak. Tidak ada satu cara pun bagi seseorang untuk melenyapkan perbuatan-perbuatan jahatnya kecuali dengan memohon ampunan Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Islam sama sekali tidak mengenal konsep dosa warisan, oleh karena itu tidak ada seorang pun bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan orang lain .

2.3 Etika Bisnis Islam dalam Ekonomi

(10)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Mengingat pranata yang dipakai dalam penerapan etika adalah nilai (values), hak (rights), kewajiban (duties), peraturan (rules), dan hubungan (relationship), maka untuk memahami etika usaha Islam harus diketahui tata nilai yang dianut manusia, hak dan kewajiban manusia di dunia, serta ketentuan aturan dan hubungan yang harus dipenuhi manusia, baik yang menyangkut hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan alam, dan tentunya hubungan manusia dengan Allah SWT. Sedangkan Bisnis mengandung arti suatu dagang, usaha komersial di dunia perdagangan di bidang usaha. Dalam pengertian lebih luas, bisnis diartikan sebagai semua aktifitas produksi perdagangan barang dan jasa [ CITATION Buc941 \l 1033 ].

Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting [ CITATION Ber00 \l 1033 ].

Syed Nawab Haidar Naqvi dalam buku “Etika dan Ilmu Ekonomi : Suatu Sintesis Islami”, memaparkan empat prinsip etika bisnis ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan dan tanggung jawab.

(11)

Daftar Pustaka

Baidowi, A. (2011). ETIKA BISNIS PERSPEKTIF ISLAM. JHI, Volume 9, Nomor 2, Desember 2011 , 9 (2).

Buchari, A. (1994). In Ajaran Islam dalam Bisnis (p. 18). Bandung: Al- Fabeta.

Djakfar, M. (2012). Etika Bisnis: Menangkap Spirit Ajaran Langit. jakarta: penebar plus.

K.Bertens. (2000). pengantar etika bisnis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Keraf, D. A. (1998). ETIKA BISNIS : TUNTUTAN DAN RELEVANSINYA. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Nawatmi, S. (2010, April). ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Fokus Ekonomi (FE) , 50 – 58.

Putra, S. A. (2011). Etika Bisnis. BUSINESS OPPORTUNITIES .

Rivai, V., & Usman, A. N. (2012). Islamic Economics and Finance. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Saifullah, M. (2011). ETIKA BISNIS ISLAMI DALAM PRAKTEK BISNIS RASULULLAH. Walisongo , 19, 1.

Yusanto, M. I., & Widjadjakusuma, M. k. (2002). Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani.

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil, prinsip keadilan, jenis

Dan berikut ini kesimpulan yang penulis ambil, yaitu: dengan diterapkannya penggunaan teknologi informasi pada Madrasah Aliyah Al-Mansyuriyah Kanza seperti sistem

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “ PENGARUH A UDITOR SWITCHING, FINANCIAL DISTRESS DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap kesediaan membayar mahal donat kemasan paket J.CO donuts&coffee Plaza Medan Fair Medan pada

For example, respondents who selected 6 of the 19 open source tools had a median salary of $130k, while those using 5 of the 13 commercial cluster tools earned a median salary of

Adapun bagi penulis pemula karena tidak mengetahui esensi perubahan yang terjadi di dalam bahasa, hal ini menjadi masalah serius. Di samping itu,

Gambar 4.1 Scene 1 Pemandangan Kota Seoul pada pagi dan

FTP server yang telah diaktifkan fitur secure socket layer dan secure shell dapat mengamankan proses informasi username, password, dan file atau data yang di-upload dan di-download