• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Daya Dukung Fisik Wisata Danau di Pantai Pasir Putih Parbaba Kabupaten Samosir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Daya Dukung Fisik Wisata Danau di Pantai Pasir Putih Parbaba Kabupaten Samosir"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Danau

Perairan pedalaman (inland water) diistilahkan untuk semua badan air

(water body) yang ada di daratan. Air pada perairan pedalaman umumnya tawar meskipun ada beberapa badan air yang airnya asin. Dalam ilmu perairan (hidrology) dikenal adanya dua macam perairan pedalaman yaitu perairan

mengalir (lotik water) dan perairan tergenang (lentik water). Danau merupakan salah satu contoh perairan tergenang selain rawa, situ, waduk, telaga, embung dan

lainnya. Danau juga merupakan bagian dari lahan basah, definisi ini dicetus dalam Konvensi Ramsar. Lahan basah menurut konvensi ramsar yaitu daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan alami atau buatan; tetap atau sementara;

dengan perairan yang tergenang atau mengalir; tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu

air surut (Davies dan Claridge, 1995 dalam Bratadiredja, 2010).

Danau dicirikan dengan arus yang sangat lambat (0,001-0,01 m/detik) atau tidak ada arus sama sekali. Oleh karena itu, waktu tinggal (residence time) air

dapat berlangsung lama. Arus air di danau dapat bergerak ke berbagai arah. Perairan danau biasanya memiliki stratifikasi kualitas air secara vertikal.

Stratifikasi ini tergantung pada kedalaman dan musim (Effendi, 2003).

Menurut Kumurur (2002) keberadaan ekosistem danau memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia baik untuk rumah tangga, industri,

dan pertanian. Beberapa fungsi penting tersebut adalah:

(2)

b. Sebagai tempat belangsungnya siklus hidup jenis flora dan fauna yang penting. c. Sebagai sumber air yang dapat digunakan oleh masyarakat baik langsung

(pertanian, industri, rumah tangga) maupun tidak langsung (sumber bahan baku

air minum dan penghasil energi melalui PLTA).

d. Sebagai tempat tampungan air yang berlebih baik dari air hujan, aliran

permukaan maupun sumber-sumber air bawah tanah sehingga danau berfungsi juga untuk membantu mengatas banjir.

e. Sebagai pengatur tata air.

f. Menjaga iklim mikro karena keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaban dan curah hujan setempat.

g. Sebagai sarana rekreasi dan obyek pariwisata.

Parameter Fisik Perairan

a. Kecepatan Arus

Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang disebabkan oleh tiupan angin, atau karena perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh gerakan gelombang yang panjang (Nontji, 1987). Selanjutnya Nybakken

(1992) menyatakan bahwa angin mendorong bergeraknya air permukaan yang menghasilkan suatu gerakan horizontal yang lamban dan mampu mengangkut

suatu volume air yang sangat besar melintasi jarak jauh di lautan. Kecepatan arus sangat erat kaitannya dengan keamanan para wisatawan dalam berenang. Arus yang lemah sangat baik untuk kegiatan renang sedangkan arus yang kuat

(3)

b. Kecerahan

Kecerahan air merupakan ukuran kejernihan suatu perairan, semakin tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus ke dalam air.

Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan

menggunakan secchi disk. Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, padatan tersuspensi dan kekeruhan serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Tingkat kecerahan air dinyatakan dalam

suatu nilai yang dikenal dengan kecerahan secchi disk (Effendi, 2003). Kecerahan perairan dalam kaitannya dengan kegiatan wisata pantai sangat

berperan dalam hal kenyamanan para wisatawan pada saat berenang. c. Warna dan Bau

Air yang normal tampak jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

Air yang tidak jernih seringkali merupakan petunjuk awal terjadinya polusi disuatu perairan. Rasa air seringkali dihubungkan dengan bau air. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia terlarut, ganggang, plankton, tumbuhan

air, baik yang masih hidup maupun yang mati (Nugroho, 2006). d. Kedalaman

Kedalaman perairan berhubungan dengan intensitas cahaya yang masuk ke dalam kolom perairan. Intensitas cahaya yang masuk ke dalam kolom air semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman perairan (Effendi, 2003).

Wisata dan Pariwisata

(4)

kepentingan wisata dikenal juga dengan pariwisata. Pariwisata merupakan kegiatan perpindahan atau perjalanan orang secara temporer dari tempat mereka biasa bekerja dan menetap ke tempat luar, guna mendapatkan kenikmatan dalam

perjalanan atau di tempat tujuan. Kenikmatan dari perjalanan ini merupakan suatu jasa yang diberikan alam kepada manusia, sehingga manusia merasa perlu untuk

mempertahankan eksistensi alam (Yulianda, 2007).

Pariwisata adalah industri yang kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh baik-buruknya lingkungan. Ia sangat peka terhadap kerusakan lingkungan,

misalnya pencemaran oleh limbah domestik yang berbau dan nampak kotor, sampah yang bertumpuk, dan kerusakan pemandangan oleh penebangan hutan,

gulma air di danau, gedung yang letak dan arsitekturnya tidak sesuai, serta sikap penduduk yang tidak ramah. Tanpa lingkungan yang baik pariwisata tidak mungkin dapat berkembang. Karena itu pengembangan pariwisata haruslah

memperhatikan terjaganya mutu lingkungan, sebab dalam industri pariwisata lingkungan itulah yang sebenarnya dijual. Karena itu di dalam pengembangan pariwisata, asas pengelolaan lingkungan untuk melestarikan kemampuan

lingkungan untuk mendukung pembangunan yang terlanjutkan bukanlah merupakan hal yang abstrak, melainkan benar-benar konkrit dan sering

mempunyai efek jangka pendek (Soemarwoto, 2004).

Dalam UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah sebagai berikut:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek atau

(5)

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait

dibidang tersebut.

4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pariwisata.

5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa. Menurut Inskeep (1991) diacu dalam Armos (2013) mengatakan bahwa

suatu obyek wisata harus mempunyai 5 unsur penting, yaitu: 1. Daya Tarik

Daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan perjalanan mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang menjadi tujuan utamanya, atau tujuan sekunder yang dikunjungi dalam suatu perjalanan

primer karena keinginannya untuk menyaksikan, merasakan, dan menikmati daya tarik tujuan tersebut. Sedangkan daya tarik sendiri dapat diklasifikasikan daya tarik lokasi yang merupakan daya tarik permanen. Daya tarik suatu obyek

wisata agar dikunjungi wisatawan antara lain:

a. Keindahan alam, seperti laut, pantai, danau, dan sebagainya.

b. Iklim atau cuaca misalnya daerah beriklim tropis c. Kebudayaan, sejarah, etnik/kesukuan

d. Kemudahan pencapaian obyek wisata

(6)

2. Prasarana Wisata

Prasarana wisata ini dibutuhkan untuk melayani mereka (wisatawan) selama perjalana wisata, fasilitas ini cenderung berorientasi pada daya tarik wisata di

suatu lokasi, sehingga fasilitas ini harus terletak dekat dengan obyek wisatanya. Prasarana wisata cenderung mendukung kecenderungan perkembangan pada

saat yang bersamaan. Prasarana wisata terdiri dari: a. Prasarana Akomodasi

Prasarana akomodasi ini merupakan fasilitas utama yang sangat penting

dalam kegiatan wisata. Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan biasanya dipakai untuk kebutuhan menginap, makam dan minum. Daerah

wisata yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman dan mempunyai nilai estetika tinggi, menu yang cocok, menarik, dan asli daerah wisata. b. Prasarana Pendukung

Prasarana pendukung harus terletak ditempat yang mudah dicapai oleh wisatawan. Pola gerakan wisatawan harus diamati atau diramalkan untuk menentukan lokasi yang optimal mengingat prasarana pendukung akan

digunkana untuk melayani mereka. Jumlah dan jenis prasarana pendukung ditentukan berdasarkan kebutuhan wisatawan.

3. Sarana Wisata

Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.

Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu haus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, baik secara kuantitatif

(7)

berbagai sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata antara lain biro perjalanan, alat transportasi, dan alat komunikasi, serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua obyek wisata

memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

4. Infrastruktur

Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik di atas

permukaan tanah dan dibawah tanah, seperti: sistem pengairan, sumber listrik dan energi, sistem jalur angkutan dan terminal, sistem komunikasi, serta sistem

keamanan atau pengawasan. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata, sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas

hidupnya.

5. Masyarakat, Lingkungan dan Budaya

Daerah tujuan wisata yang memiliki berbagai obyek dan daya tarik wisata akan

mengundang kehadiran wisatawan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan masyarakat, lingkungan dan budaya adalah sebagai

berikut:

a. Masyarakat

Masyarakat disekitar obyek wisatalah yang akan menyambut kehadiran

wisatawan tersebut, sekaligus akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Layanan yang khusus dalam penyajiannya serta

(8)

Untuk itu masyarakat disekitar obyek wsiata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan.

b. Lingkungan

Disamping masyarakat disekitar obyek wisata, lingkungan lama disekitar obyek wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tidak rusak dan

tercemar. Pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem dari fauna dan flora disekitar obyek wisata. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian

lingkungan melalui penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu obyek wisata.

c. Budaya

Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu obyek wisata merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan

hidup suatu masyarakat. Oleh kaena itu lingkungan budaya ini pun kelestariannya tidak boleh tercemar oleh budaya asing tetapi harus ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang

mengesankan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.

Analisis Kesesuaian Wisata

Kegiatan wisata yang telah diadakan atau dikembangkan di suatu kawasan mempunyai persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang disesuaikan antara peruntukannya dengan potensi sumberdaya yang dimiliki oleh kawasan tersebut.

(9)

kategorinya menjadi berkemah, perahu karet, memancing, duduk santai, outbond dan berendam di air panas (Yulianda, 2010).

Daya Dukung Fisik Wisata

Daya dukung lingkungan pariwisata dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tujuan wisatawan dan faktor lingkungan biofisik lokasi. Daya dukung lingkungan dinyatakan dalam jumlah wisatawan per satuan luas per satuan waktu.

Perencanaan pengembangan pariwisata haruslah memperhatikan daya dukung lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dengan cara

identifikasi dan pengembangan pariwisata tersebut dilakukan secara teratur dan sesuai tujuan (Soemarwoto, 2004).

Daya Dukung Lingkungan (DDK) adalah jumlah maksimum pengunjung

yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia (Yulianda, 2007).

Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan menurut Soemarwoto (2004), yaitu; terpeliharanya proses ekologi yang esensial; tersedianya sumberdaya yang cukup; dan lingkungan sosial budaya

dan ekonomi yang sesuai. Faktor biofisik yang mempengaruhi kuat atau rapuhnya suatu ekosistem akan sangat menentukan besar-kecilnya daya dukung tempat

tersebut. Faktor biofisik yang mempengaruhi daya dukung lingkungan bukan hanya faktor alamiah melainkan juga faktor buatan manusia yang menunjang seperti hotel, rumah makan, perkampungan dan sarana prasarana lain seperti jalan

Referensi

Dokumen terkait

(5) Mengenal Panca Yama dan Panca Nyama Brata sebagai ajaran susila dengan kompetensi dasar mampu: menguraikan arti Panca Yama dan Panca Niyama Bratha, menyebutkan bagian-bagian

Bumi Raya Property...212 Gambar 4.93 Grafik pie chart tingkat kemudahan dalam memasarkan produk properti pada website Bumi Raya Property... 213 Gambar 4.94 Grafik pie chart

31 Muhamad Salman Bogor,17 Februari 1994 Pengemudi Kendaraan Operasional (Pick Up) 32 Robi apriansyah Bogor,08 April 1996 Pengemudi Kendaraan Operasional (Pick Up) 33 Rusdiyana

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352 B3. Muatan Peminatan

[r]

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Reflection : Learning involves becoming aware of how individuals think, know and learn aboutlanguage, culture, knowing, understanding and the relationship between these, as