• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2009:13) adalah “sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu)”.

Objek penelitian merupakan variabel yang menjadi perhatian peneliti. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud yaitu probabilitas kebangkrutan,anak perusahaan Multinasional, jenis Industri, laba/rugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, tingkat profitabilitas, Solvabilitas dan audit delay pada perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Peneliti akan mencoba menguji apakah dari semua variabel tersebut terdapat hubungan secara parsial maupun simultan. Ketertarikan peneliti melakukan penelitian ini karena masih banyaknya perusahaan perusahaan yang terlambat dalam melaporkan laporan keuangannya kepada BEI dengan rentang waktu yang berbeda beda. Sehingga peneliti tertarik untuk terus mencari alasan yang menjadi penyebab audit delay itu terjadi.

(2)

3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Husein Umar (2008:1) tujuan penelitian yang utama adalah untuk melakukan kajian secara ilmiah (misalnya dengan suatu analisis, sintesis, atau evaluasi) dalam rangka mengetahui tentang apa, mendeskripsikan tentang siapa, dimana, kapan, mengapa atau bagaimana mengukur mengenai sesuatu sebagai jawaban atas hal-hal yang dipermasalahkan.

Desain penelitian adalah penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian dan identifikasi masalah. Desain penelitian umumnya menjelaskan proses penelitian mengenai pemilihan atas metode pembuktian hipotesis, misalnya rencana populasi yang hendak diteliti, alat analisis dan fokus analisis.

Dalam mencari faktor faktor yang mempengaruhi audit delay, penelitian ini menggunakan metode kausal verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Kausal yaitu Metode yangberguna untuk mengukur hubungan antarvariabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2007: 10). Verifikatif adalah menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (Hasan, 2006:22).

Pelaksanaan metode ini dilakukan dengan teknik menganalisis data melalui laporan tahunan perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI dalam satu periode pada tahun 2012. Penentuan periode satu tahun dimaksudkan untuk menghindari perbedaan kondisi yang mungkin dapat mempengaruhi laporan

(3)

tahunan perusahaan. Sedangkan pemilihan tahun 2012 karena data tersebut merupakan data terbaru yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2008:13) adalah:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode kausal verifikatif dengan pendekatan kuantitatif pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji adanya pengaruh probabilitas kebangkrutan,anak perusahaan Multinasional, jenis Industri, laba/rugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, tingkat profitabilitas, Solvabilitas terhadap pengungkapan Audit Delay dengan menguji hipotesis yang diajukan.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2012: 38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka dapat kita kelompokkan variabel variabel ini sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (independent variabel), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Dalam penelitian ini yaitu:

(4)

a. Probabilitas kebangkrutan

Probabilitas kebangkrutan adalah kemungkinan yang terjadi pada perusahaan dengan melakukan analisa terhadap kondisi perusahaan, kondisi ini diawali dengan adanya kesulitan keuangan yang jika tidak diatasi akan semakin memperburuk kondisi perusahaan tersebut bahkan cenderung mengarah pada kebangkrutan. Probabilitas kebangkrutan dapat diprediksi melalui rasio laporan keuangan. Altman (1968) berpendapat bahwa pengukuran rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvency merupakan rasio yang paling signifikan dari beberapa rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan.

Dalam penelitian ini, probabilitas kebangkrutan akan diukur dengan menggunakan prediksi kebangkrutan Altman. Altman (1968) mengembangkan model prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Multiple Discriminant analysis pada lima jenis rasio keuangan yaitu working capital to total assets, retained earnings to total assets, earnings before interest and tax to total assets, market value of equity to book value of total debts, and sales to total assets. Model ini dikenal dengan Z-score Altman, yaitu skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah keuangan yang menunjukkan tingkat kemungkinan perusahaan (Supardi, 23: 73). Formulanya adalah sebagai berikut:

(5)

Z-Score = 0,717T1 + 0,847T2 + 3,107T3 + 0,420T4 + 0,998T5

Keterangan:

T1 = working capital / total assets T2 = retained earnings / total assets

T3 = earnings before interest and taxes / total assets T4 = book value of equity / book value of debt T5 = sales / total assets

Dari hasil analisa model altman, akan diperoleh nilai Z-Score yang dibagi dalam tiga tingkatan atau kategori, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Titik Cut-Off Model Altman

Kategori Nilai

Sehat jika Z > 2,90

Bangkrut jika Z < 1,23

Daerah Rawan (Grey area) jika Z 1,23 – 2,90 Sumber: Altman (1968)

a. Anak Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara

(6)

cabang). Variabel anak perusahaan multinasional dapat ditentukan dengan menggunakan variabel Dummyyaitu variabel yang mengambil nilai 0 atau 1 yang menunjukkan ada tidaknya (presence or absence) suatu kualitas atau suatu atribut.

Ada anak perusahaan multinasional = 1 Tidak Ada anak perusahaan multinasional = 0 b. Jenis Industri

Jenis industri adalah pengklasifikasian industri industri menjadi bagian-bagian yang lebih spesifikasi.Disini jenis industri dibagi dua yaitu industri keuangan dan industri non keuangan. Variabel Jenis industri ditentukan dengan menggunakan variabel dummy

Jenis Industri keuangan = 1 Jenis industry non keuangan = 0 c. Pelaporan Laba / Rugi Perusahaan

Laba/rugi adalah adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (PSAK No. 1 paragraf 7). Besarnya laba/rugi bersih perusahaan dapat diperoleh dalam laporan laba rugi perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008. Pelaporan laba / rugi perusahaan menggunakan variabel dummy.

Perusahaan yang melaporkan laba = 1 Perusahaan yang melaporkan rugi = 0

(7)

d. Opini Auditor

Jenis pendapat auditor adalah jenis pendapat yang diberikan oleh auditor tentang kewajaran penyajian laporan keuangan (SPAP).Jenis opini atau pendapat auditor diperoleh dari laporan auditor independen pada paragraf pendapat pada laporan keuangan yang terdaftar di BEI.

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian = 1

Pendapat selain itu = 0

e. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, total penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva. Ukuran perusahaan ditentukan dari jumlah aktiva perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar dan tidak lancar yang dapat dilihat dari neraca perusahaan yang terdaftar di BEI. f. Ukuran KAP

Ukuran KAP adalah besar kecilnya suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Ukuran KAP dapat ditentukan dengan melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan Big Four atau tidak yang dapat dilihat dari laporan auditor independen. Ukuran KAP menggunakan variabel dummy.

KAP yang berafiliasi dengan Big Four = 1 KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four = 0

(8)

g. Tingkat Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen serta efisiensi penggunaan modal kerja sehingga dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas diukur berdasarkan nilai ROA (Return on Asset) yaitu Net Profit dibagi dengan Total Asset. Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi diduga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan audit akan lebih cepat. ROA dapat ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut:

ROA = Net Profitx100% TotalAsset

h. Solvabilitas

solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.Solvabilitas perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan

debt to asset ratio dengan rumus sebagai berikut.

Solvabilitas =Total Kewjiban x 100% Total Aktiva

(9)

2. Variabel terikat (dependen)

Audit delay dapat dihitung dari selisih antara tanggal tutup buku dengan tanggal laporan auditor independen (tanggal publikasi laporan audit atas laporan keuangan).

Audit Delay = Tanggal Laporan Auditor Independen – Tanggal Tutup Buku

Setelah melakukan klasifikasi dan menghitung nilai dari variabel tersebut, maka selanjutnya data akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik.

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah probabilitas kebangkrutan,anak perusahaan Multinasional, jenis Industri, laba/rugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, tingkat profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit delay. Berikut adalah operasionalisasi variabel-variabel tersebut:

(10)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Sumber data

Independen ( Probabililtas Kebangkrutan

Menggunakan 5 rasio keuangan yang dikembangkan Altman dengan menggunakan metode MultipleDiscriminant Analysis pada 5 jenis rasio keuangan yaitu working capital to total assets, retained earning to total assets, earning before interest and taxes to total assets, market value of equity to book value of total debts, dan sales to total assets.

Rasio Sekunder

Independen( Anak Perusahaan Multinasional

Dilihat dari perusahaan tersebut mempunyai anak perusahaan multinasional atau memiliki kegiatan/cabang di luar negara Indonesia.

Nominal Sekunder

Independen ( Jenis Industri

Pengklasifikasian jenis industri berdasarkan financial atau non

financial

(11)

Independen ( Pelaporan Laba / Rugi Perusahaan

Selisih dari pendapatan dan beban-beban

Nominal Sekunder

Independen ( ) Opini Auditor

Paragraf pendapat auditor tentang laporan keuangan

tersebut

Nominal Sekunder

Independen ( ) Ukuran Perusahaan

Total Assets Rasio Sekunder

Independen ( ) Ukuran KAP

KAP yang berafiliasi atau tidak berafiliasi dengan Big Four.

Nominal Sekunder

Independen ( ) Tingkat Profitabilitas

Perbandingan antara net profit dengan total asset

Rasio Sekunder

Independen ( ) Solvabilitas

Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aktiva

Rasio Sekunder

Dependen ( Audit Delay

Lamanya waktu (jumlah hari) dari tanggal tutup buku sampai dengan Tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan perusahaan.

(12)

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012.Alasan menggunakan data tersebut karena ketersediaan data yang lengkap, telah diaudit, dan diawasi oleh badan yang berwenang (Bapepam-LK).

3.2.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Adapun teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012: 81). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan pendekatan sampling purposive. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012: 84). Sedangkan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 85). Sampel penelitian adalah laporan keuangan tahunan dan laporan auditor independen perusahaandalam indeksLQ 45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 selama satu periode. Sampel penelitian ini digunakan dengan pertimbangan karena laporan keuangan

(13)

tahunan dan laporan auditor independen perusahaan dalam indeksLQ 45 tahun 2012merupakan laporan keuangan tahunan dan laporan auditor independen periode terakhir dimana semua perusahaan telah menyerahkan kepada BEI sehingga dapat memberikan informasi terbaru tentang objek yang diteliti. Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan tersebut harus sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 31

Desember 2012

2. Data yang dibutuhkan tersedia dengan lengkap dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen tahun 2012.

3. Menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan.

Setelah dilakukan sampling didapat 33 perusahan dari indeks LQ 45 sebagai sampel dalam penelitian ini.

3.2.4 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data kepustakaandan dokumentasi. Teknik dokumentasi menurut Arikunto (2000: 234) adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah kabar, majalah, prasasti, notulen, rapor, leger, dan sebagainya”.Dan penelitian kepustakaan menurut Nazir (1988: 111) adalah “teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan”.

(14)

3.2.5 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder menurut Sugiyono (2009:137) adalah ” sumber data yang diperoleh dengan caramembaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yangbersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.”.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 selama 1 periode. Laporan tahunan tersebut diperoleh melalui media internet, yaitu dari situs BEI (www.idx.co.id).

3.2.6 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda (multiple regression). Menurut Sugiyono (2009:275),regresi linear bergandadigunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya.

3.2.6.2Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 19.0 untuk mengetahui hasil signifikansi yaitu probabilitas kebangkrutan,anak perusahaan Multinasional, jenis Industri, pelaporan laba/rugi

(15)

perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, tingkat profitabilitas, Solvabilitas terhadap Audit Delay.

Regresi linear berganda ini dihitung dengan menggunakan metode stepwise. Metode stepwise adalah proses seleksi Stepwise adalah salah satu metode yang sering dipakai dalam analisis regresi. Metode ini hampir sama dengan Forward, hanya disini variabel yang telah dimasukkan dalam model regresi bisa dikeluarkan lagi dari model. Metode ini dimulai dengan memasukkan variabel bebas yang punya korelasi paling kuat dengan variabel dependen. Kemudian setiap kali pemasukan variabel bebas yang lain, dilakukan pengujian untuk tetap memasukkan variabel bebas atau mengeluarkannya. Angka signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah p<0.05.

Adapun persyaratan yang diperlukan sebelum melakukan analisis regresi berganda yaitu uji asumsi klasik. Sebelum melakukan uji asumsi klasik, analisi regresi berganda, dan pengujian hipotesis, dirumuskan terlebih dahulu hipotesis statistik yang akan diuji. Adapun tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis akan diuraikan di bawah ini.

3.2.6.3 Penentuan Hipotesis

Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan

Hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0

ditolak pasti Ha diterima. (Sugiyono, 2009: 87). Adapun masing-masing hipotesis tersebut adalah:

(16)

H0-1 : Terdapat pengaruh antara probabilitas kebangkrutanterhadap audit delay

Ha-1 :Tidak Terdapat pengaruh antara probabilitas

kebangkrutan terhadap audit delay

H0-2 :Terdapat pengaruh antara anak perusahaan

multinasional,terhadap audit delay

Ha-2 :Tidak Terdapat pengaruh antara anak perusahaan

multinasionalterhadap audit delay

H0-3 :Terdapat pengaruh antara jenis industri terhadap audit delay

Ha-3 :Tidak Terdapat pengaruh antara jenis industri terhadap audit delay

H0-4 :Terdapat pengaruh antara pelaporan laba/rugi

perusahaan terhadap audit delay

Ha-4 :Tidak Terdapat pengaruh antara pelaporan laba/rugi perusahaan terhadap audit delay

H0-5 : Terdapat pengaruh antara opini auditorterhadap audit delay

Ha-5 :Tidak Terdapat pengaruh antara opini auditor terhadap audit delay

H0-6 :Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan

(17)

Ha-6 :Tidak Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaanterhadap audit delay

H0-7 :Terdapat pengaruh antara ukuran KAP

terhadap audit delay

Ha-7 :Tidak Terdapat pengaruh antara ukuran KAP

terhadapaudit delay

H0-8 :Terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap audit delay

Ha-8 :Tidak Terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadapaudit delay

H0-9 :Terdapat pengaruh antara solvabilitas terhadap audit delay

Ha-9 :Tidak Terdapat pengaruh antara solvabilitas

terhadap audit delay

H0-10 :Terdapat pengaruh antara probabilitas kebangkrutan, anak perusahaan multinasional, jenis industri, pelaporan laba/rugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas dan solvabilitas secara simultan terhadap audit delay

Ha-10 :Tidak Terdapat pengaruh antara probabilitas

kebangkrutan, anak perusahaan multinasional, jenis industri, pelaporan laba/rugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran KAP,

(18)

profitabilitas dan solvabilitas secara simultan terhadap audit delay.

3.2.7 Uji Asumsi klasik

Untuk memperoleh model regresi yang memberikan hasil Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), model tersebut perlu diuji asumsi klasik dengan metode stepwise. Model regresi dikatakan BLUE apabila tidak terdapat, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Normalitas. Berikut ini penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang akan dilakukan.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan sebaiknya berdistribusi normal. Uji normalitas juga melihat apakah model regresi yang digunakan sudah baik. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001). Dalam penelitian ini uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan adalah:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mempunyai residual yang normal. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti garis normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(19)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 19, 0. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santoso, 2002 : 206).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya. Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS 19 IBM for Windows.

(20)

3.2 8 Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regresion)

Model analisis regresi linear berganda (multiple regression)dengan metode stepwise. Metode stepwise ini hampir sama dengan Forward , hanya disini variabel yang telah dimasukkan dalam model regresi bisa dikeluarkan lagi dari model. Metode ini dimulai dengan memasukkan variabel bebas yang punya korelasi paling kuat dengan variabel dependen. Kemudian setiap kali pemasukan variabel bebas yang lain, dilakukan pengujian untuk tetap memasukkan variabel bebas atau mengeluarkannya. yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6+ b7X7+ b8X8+b9X9+ e

Keterangan :

Y = simbol yang menunjukkan Audit Delay

α = harga konstan

b1, b2, b3, b4, b5, ..., b9 = koefisien variabel

X1 =Probabilitas Kebangkrutan

X2 = Anak Perusahaan Multinasional

X3 =Jenis Industri

X4 = Pelaporan Laba / Rugi Perusahaan

X5 = Opini Auditor

X6 = Ukuran Perusahaan

X7 = Ukuran KAP

X8 = PRofitabilitas

(21)

3.2.8.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan 1.

 Jika nilai KD = 0, berarti tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

 Jika nilai KD = 1, berarti variabel variasi (naik/turunnya) variabel dependen (Y) adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X).

 Jika nilai KD = berada di antara 0 dan 1 maka besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi (naik/turunnya) variabel dependen adalah sesuai dengan nilai KD itu sendiri, dan selebihnya berasal dari faktor-faktor lain.

3.2.8.2 Pengujian Hipotesis

Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individuterhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk pengujian secara satu per satu pengaruh dari masing-masing variabel dependen. Dalamhal ini variabel independennya adalah probabilitas kebangkrutan, anak perusahaan multinsional, jenis industri, pelaporan laba/rugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas dan solvabilitas. Sedangkan variabel dependennya adalah audit delay.

(22)

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan kesalahan 5% (Sugiyono, 2009:231). Kriteria pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:

• │th> tt │ : H0 ditolak

• │th< tt │ : H0 diterima

Uji F (F-test) digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan kesalahan 5% (Sugiyono, 2009:235). Kriteria pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:

• │Fh> Ft│ : H0 ditolak

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun termasuk dalam zona kerentanan sedang, akan tetapi pada daerah telitian, laju pergerakan tanahnya terlihat dengan jelas dan telah merusak badan jalan yang

Maka untuk meningkatkan keamanan penyimpanan data, otomatisasi penghitungan nilai test, serta kemudahan pemberian informasi penerimaan siswa baru diperlukan sebuah aplikasi

Untuk mewujudkan pendidikan bermutu yang relevan dengan kebutuhan lapangan/masyarakat dan memiliki daya saing tinggi, maka guru dituntut mampu melakukan

Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan adanya pengaruh yang signifikan dari model latihan dengan permainan target terhadap

Simulasi ini dapat digunakan untuk menentukan lamanya lampu lalu lintas hidup agar penumpukkan kendaraan tidak terlalu padat pada setiap ruas jalan dalam suatu persimpangan..

Lampu Lalu Lintas Menggunakan Kamera Sebagai Pendukung Sistem Berbasis VB6 dan ATmega 16” tanpa suatu halangan yang berarti.. Dalam penyelesaian Proyek Akhir ini baik dari

Ada beberapa pipa baja dengan ketebalan dinding tertentu yang biasa digunakan pada mesin pendingin, adapun ukuran diameter pipa baja tersebut sama dengan ukuran

Dari batasan-batasan pengertian atau defisini di atas dapatlah dipahami bahwa Hukum Kewarisan Islam (ilmu faraid, fikih, mawaris) merupakan ilmu yang mengatur tentang pemindahan