• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG BELAJAR BERBASIS ARDUINO IQBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG BELAJAR BERBASIS ARDUINO IQBAL"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG

BELAJAR BERBASIS ARDUINO

IQBAL 10582122813

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

i

SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG

BELAJAR BERBASIS ARDUINO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar sarjana Program studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

DISUSUN

DAN DIAJUKAN

OLEH

IQBAL 10582122813

PADA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini, dan dapat kami selesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu Persyaratan Akademik yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan program studi pada jurusan Elektro dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun judul tugas akhir kami adalah : “SISTEM KONTROL NYALA LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GERAK PADA RUANG BELAJAR BERBASIS ARDUINO”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai manusia biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu ditinjau dari segi teknis penulisan maupun dari perhitungan-perhitungan. Oleh karena itu penulis menerima dengan ikhlas dan dengan senang hati segala koreksi serta perbaikan guna penyempurnaan tulisan ini agar kelak dapat bermanfaat.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaanyang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Ir. Hamzah Al Imran S.T,. M,T. sebagai dekan Fakultas

Teknik Unismuh Makassar.

2. Ibu Adriani, S.T.,M.T sebagai Ketua Jurusan Fakultas Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Makassar.

(6)

v

3. Dr.Umar atu,S.T.,M.T, selaku pembimbing I dan bapak Ir. Abd Hafid, M.T selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing kami.

4. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas segala waktunya telah mendidik dan melayani penulis selama mengikuti proses belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala kelimpahan kasih sayang, doa dan pengorbanannya terutama dalam bentuk materi dalam menyelesaikan kuliah. 6. Saudara-saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik

terkhususnya angkatan RADICAL 2013 yang dengan keakraban dan persaudaraannya banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah swt dan skripsi yang sederhanan ini dapat bermanfaat bagi penulis, rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan Negara. Amin.

Makassar, 25 Desember 2019

(7)

vi

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unismuh Makassar

Email :

Iqbalrahman93@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak positif dalam kehidupan manusia yang pada saat ini telah sampai pada zaman perintah gerak listrik. Untuk dapat mengendalikan alat dengan gelombang suara, sistem kontrol rumah pintar memungkinkan manusia mengendalikan perangkat listrik rumah mereka seperti lampu hanya dengan menggunakan perintah gerak tanpa perlu bergerak berpindah tempat untuk menyalakan atau mematikan suatu peralatan. Saat pengguna lampu dalam ruangan menjalankan sistem atau menyalakan lampu dengan gerak, maka sensor gerak mengirim sinyal input ke mikrokontroler yang selanjutnya diproses dengan output mikrokontroler berupa tegangan untuk menyalakan beban, sistem akan berfungsi ketika sensor gerak (PIR) mendapat input gerak berupa gerakan dari manusia kemudian diakumulasikan pada arduino dengan sesuai program yang diupload untuk dijadikan keluaran 5 volt untuk menyalakan/memadamkan lampu, sensor PIR hanya mampu memberikan signal output digital yang bernilai 1 dan 0, untuk menyalakan lampu dengan jarak jangkauan tertentu ada beberapa hal yang mempengaruhi seperti, pengaturan tingkat sensitifitas sensor gerak (PIR).

Kata kunci : Gelombang gerak manusia, dan benda tertentu, Mikrokontroler

(8)

vii

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unismuh Makassar

Email :

Iqbalrahman93@gmail.com

ABSTRACT

The development of science and technology has a positive impact on human life which at this time has reached the age of the command of electric motion. To be able to control a device with sound waves, smart home control systems allow humans to control their home electrical devices such as lights by simply using motion commands without the need to move to move to turn on or turn off an equipment. When the user of the lights in the room runs the system or turns on the lights with motion, then the motion sensor sends an input signal to the microcontroller which is then processed with a microcontroller output in the form of a voltage to light the load, the system will function when the motion sensor (PIR) gets motion input in the form of movement from humans then accumulated on arduino according to the program uploaded to be output 5 volts to turn on / turn off the lights, the PIR sensor is only able to provide a digital output signal of value 1 and 0, to turn on the lamp with a certain range range there are several things that affect such as, setting the sensitivity level motion sensor (PIR).

K e y w o r d s : Waves of human motion, and certain objects, Arduino

(9)

viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERSETUJUAN ... KATA PENGANTAR ... ii ABSTRAK ... iv ABSTRACT ... v DAFTAR ISI ... vi DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR TABEL ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan Peneliitan... 2 D. Manfaat Penelitian... 3 E. Batasan Masalah ... 3 F. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

A. Arduino ... 5

B. Sensor Gerak (PIR) ... 11

(10)

ix

D. ISD 1820 ... 17

E. Speaker ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Alat dan Bahan ... 20

B. Prinsip Kerja Sistem ... 21

C. Blok Diagram dan Fungsinya... 21

D. Deskripsi Kerja Sistem ... 22

E. Perangkat Keras ... 23

F. Perangkat Lunak... 23

G. Skema Perancangan Alat... 25

H. Flowchart Sistem Pengontrolan ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Karakteristik dari PIR ... 27

1. Fresnel Lens ... 27

2. IR Filter ... 27

3. Pyroelectric Sensor ... 28

B. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ... 29

1. Tujuan ... 29

2. Alat dan Bahan yang Digunakan... 30 3. Prosedur Perakitan serta Pengujian Sistem Keseluruhan 31

(11)

x BAB V PENUTUP ... 37 A. Kesimpulan ... 37 B. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA ... 38 LAMPIRAN ... 39

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Arduino ... 7

Gambar 2.2 Sensor PIR ... 12

Gambar 2.3 Jarak Sensor PIR ... 14

Gambar 2.4 Bentuk Fisik relay ... 15

Gambar 2.5 Prinsip Kerja relay ... 16

Gambar 2.6 ISD 1820 ... 18

Gambar 2.7 Speker ... 19

Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan ... 21

Gambar 3.2 Program Mikrokontroler Menggunakan Software Arduino IDE ... 24

Gambar 3.3 Mekanisme Sederhana/Manual Perancangan Sistem Kontrol ... 25

Gambar 3.4 Flowcahrt Sistem Pengontrolan ... 26

Gambar 4.1 Modul sensor PIR ... 28

Gambar 4.2 Skema sensor PIR ... 28

Gambar 4.3 Skema perancangan sistem pengontrolan secara keseluruhan. ... 29

Gambar 4.4 Gambar rangkaian keseluruhan sistem pengontrolan... 33

Gambar 5.1 Kondisi Alat Yang Belum di Rangkaian ... 39

Gambar 5.2 Proses Pengeboran Papan PCB ... 40

Gambar 5. 3 Proses Perangkaian ... 41

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan ... 20

Tabel 4.1 Input dan output pada alat yang digunakan. ... 31

Tabel 4.2 Percobaan sistem control 01 ... 33

Tabel 4. 3 Percobaan sistem control 02 ... 34

Tabel 4.4 Percobaan sistem control 03 ... 34

Tabel 4.5 Percobaan sistem control 04 ... 35

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Alat Dan Bahan Penelitian ... 38 B. Dokumentasi ... 39

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membawa kita menuju era modernisasi, hamper seluruh aspek kehidupan manusia sangat bergantung pada teknologi, hal ini di karenakan teknologi di ciptakan untuk membantu dan mempermudah manusia dalam menyelesaikan suatu aktifitas/pekerjaan yang di lakukan setiap hari. Aktivitas yang tinggi terkadang membuat manusia melupakan hal-hal kecil yang seharusnya ia lakukan, hal kecil seperti lupa matikan saklar lampu. Sebuah pemborosan litsrik ketika sudah tidak ada lagi aktivitas kemudian lampu menyala terus. Di era modern seperti saat ini, penggunaan sistem pengontrolan semakin pesat, sistem kontrol pada umumnya membantu masyarakat untuk mempermudah pekerjaannya, dalam hal ini sistem kontrol yang di gunakan adalah Arduinoyang di rangkaikan dengan sensor pir sebagai input untuk menjalankan perangkat-perangkat pendukung lainnya.

Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus untuk memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan bermacam-macam sensor dan pengendali.

Arduinomerupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh oleh ATmega328. Arduinomem punyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah

(16)

2

tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.

Teknologi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini salah satunya adalah sistem energi alternatif. Dalam hal ini, teknologi yang dapat diaplikasikan pada lampu rumah yaitu untuk dapat menyalakan atau mematikan lampu dengan bantuan PIR sebagai input, oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat mengendalikan lampu secara otomatis yang bersifat terpadu menggunakan arduino sebagai pengendali. Sistem PIR, mengontrol beberapa fasilitas dirumah seperti lampu, kipas angin dan televise, fungsi kontrol PIR ini adalah sebagai pengendali peralatan listrik rumah untuk menyalakan, mematikan dan menggantikan fungsi tombol dengan PIR. Jadi tidak perlu menggunakan saklar.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Arduino dapat bekerja dengan PIR sebagai input? 2. Membuat program Arduino dalam software Arduino IDE?

C. Tujuan Penelitian

1. Merancang alat yang dapat mengontrol sistem dengan menggunakan sensor PIR kearduino.

(17)

3

3. Untuk mengetahui jangkauan jarak dari sensor PIR.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat terhadap perancangan pada sistem kontrol berbasis Arduino ini adalah dengan adanya alat ini dapat menciptakan teknologi yang dapat digunakan oleh masyarakat khususnya dalam ruang belajar, dan dikontrol menggunakan Arduino yang telah diberikan instruksi berupa program.

E. Batasan Masalah

Dalam perancangan sistem ini, penulis memberikan pembatasan masalah pada penelitian ini, meliputi :

1. Pengolahan data input perangkat lunak menggunakan software Arduino IDE. 2. Hanya terfokus pada sistem kontrolnya.

3. Membahas tentang alat dan bahan yang digunakan. 4. Membahas tentang jarak dari sensor PIR.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran umum dari seluruh penelitian ini berdasarkan sistematika penulisan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan model operasi penelitian.

(18)

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berupa landasan teori yang terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan teori dasar Arduino. Bagian kedua menjelaskan mengenai teori dasar PIR yang mendukung dalam perancangan. Bagian ketiga berisi teori mengenai sensor PIR, rangkaian alat untuk mengkonversi dari DC (Direct Current) ke AC (Alternatifcurrent).

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang rancang bangun yang terdiri yakni spesifikasi perancangan sistem kontrol berupa penginstalan software yang akan digunakan kemudian mengintegrasi hardware yang dipakai pada sistem kontrol ini, pada bagian ini akan disertakan diagram dan skema perancangan rangkaian alatnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang bagaimana merancang alat dan hasil dari perancangan alat tersebut, serta hasil pengujian yang telah penulis lakukan.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang penjelasan kesimpulan dan saran akhir dari sebuah perancangan dan pengujian alat yang telah di rancang

(19)

5 BAB II

LANDASAN TEORI A. Arduino

Ardoino adalah sebuah elektronik open sorce yang dirancang khusus untuk memudahkan para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau membuat perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan berbagai macam sensor dan penggendali.

Arduino merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh oleh ATmega328. Arduino mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah isolator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header,dan sebuah tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.

1. Devenisi Arduino

Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi internet, sebuah power jack, sebuah ICSP

header,dan sebuah tombol reset.

Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah

(20)

6

kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai.

Arduino berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board arduino memiliki fitur-fitur.

Pin out 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyusuaikan tegangan yang disediakan board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang digunakan AVR yang akan beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.

Sirkit RESET yang lebih kuat Atmega 16U2 menggantikan 8U2

“Uno” artinya satu dalam bahasa Italia yang dinamakan untuk menandakan keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduinodan versi 1.0 akan menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino adalah sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino.

(21)

7 2. Bagian-bagianArduino

Dengan mengetahui bagian-bagian dari papan arduino diharapkan akan mempermudah bagi pengguna arduino dalam mempelajari jenis papan arduino yang lain. Adapun bagian-bagiannya dari papan Arduino tipe USB dengan seri ini secara garis besar dapat dijelaskan secara umum dan sederhana yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagian-bagian board arduino

Pada gambar 2 diatas, akan diurutkan bagian-bagian dari board Arduino dengan fungsi-fungsinya yaitu sebagai berikut:

a) USB Soket/Power USB

USB Soket/Power USB yang digunakan untuk memberikan catu daya ke Papan Arduino menggunakan kabel USB dari komputer/laptop. Selain menjadi port catu daya, USB juga memilki beberapa berfungsi yaitu:

1) Memuat program dari komputer ke dalam board Arduino.

(22)

8 sebaliknya.

Ketika melihat versi lebih lama Arduino terdapat sambungan SV1 Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya yang digunakan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

b) Power (Barrel Jack)

Papan Arduino dapat juga diberikan colokan catu daya secara langsung dari sumber daya AC dengan menghubungkannya ke Barrel Jack yang tersedia. Tegangan maksimal yang dapat diberikan kepada Arduino maksimal 12volt dengan range arus maksimal 2A (Agar regulator tidak panas).

c) Voltage Regulator

Fungsi dari voltage regulator adalah untuk mengendalikan atau menurunkan tegangan yang diberikan ke papan Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang digunakan oleh prosesor dan elemen-elemen lain.

d) Crystal Oscillator

Kristal (quartz crystal oscillator), jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

Crystal oscillator membantu Arduino dalam hal yang berhubungan dengan waktu. Bagaimana Arduino menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan

(23)

9

menggunakan crystal oscillator. Angka yang tertulis pada bagian atas crystal 16.000H9H berarti bahwa frekuensi dari oscillator tersebut adalah 16.000.000 Hertz atau 16 MHz.

e) 5, 17 Arduino Reset

Kita dapat mereset papan arduino, misalnya memulai program dari awal. Terdapat dua cara untuk mereset Arduino Uno. Pertama, dengan menggunakan reset button. 6) 3.3V (6) − Supply 3.3 output volt

f) 5V (7) − Supply 5 output volt

Sebagaian besar komponen yang digunakan papan Arduino bekerja dengan baik pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt.

g) GND (8)(Ground) – Ada beberapa pin GND pada Arduino, salah satunya dapat digunakan untuk menghubungkan ground rangkaian.

h) Vin (9) – Pin ini juga dapat digunakan untuk memberi daya ke papan Arduino dari sumber daya eksternal, seperti sumber daya AC.

i) 10 Analog pins

Papan Arduinomemiliki enam pin input analog A0 sampai A5. Pin-pin ini dapat membaca tegangan dan sinyal yang dihasilkan oleh sensor analog seperti sensor kelembaban atau temperatur dan mengubahnya menjadi nilai digital yang dapat dibaca oleh mikroprosesor. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

j) Main microcontroller

Setiap papan Arduino memiliki Mikrokontroler (11). Kita dapat menganggapnya sebagai otak dari papan Arduino. IC (integrated circuit) utama

(24)

10

pada Arduino sedikit berbeda antara papan arduino yang satu dengan yang lainnya. Mikrokontroler yang sering digunakan adalah ATMEL. Kita harus mengetahui IC apa yang dimiliki oleh suatu papan Arduino sebelum memulai memprogram arduino melalui Arduino IDE. Informasi tentang IC terdapat pada bagian atas IC. Untuk mengetahui kontruksi detai dari suatu IC, kita dapat melihat lembar data dari IC yang bersangkutan.

k) 12 ICSP pin

Kebanyakan, ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header kecil untuk Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Hal ini sering dirujuk sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang dapat dipertimbangkan sebagai “expansion” dari output. Sebenarnya, kita memasang perangkat output ke master bus SPI.

In-Circuit Serial Programming (ICSP)Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

l) Power LED indicator

LED ini harus menyala jika menghubungkan Arduino ke sumber daya. Jika LED tidak menyala, maka terdapat sesuatu yang salah dengan sambungannya.

m) 14 TX dan RX LEDs

Pada papan Arduino, kita akan menemukan label: TX (transmit) dan RX (receive). TX dan RX muncul di dua tempat pada papan Arduino. Pertama, di pin

(25)

11

digital 0 dan 1, Untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk komunikasi serial. Kedua, TX dan RX led (13). TX led akan berkedip dengan kecepatan yang berbeda saat mengirim data serial. Kecepatan kedip tergantung pada baud rate yang digunakan oleh papan arduino. RX berkedip selama menerima proses.

n) Digital I/O

Papan Arduinomemiliki 14 pin I/O digital (15), 6 pin output menyediakan PWM (Pulse Width Modulation). Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan sebagai pin digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai pin digital output untuk mengendalikan modul-modul seperti LED, relay, dan lain-lain. Pin yang berlabel “~” dapat digunakan untuk membangkitkan PWM.

o) AREF

AREF merupakan singkatan dari Analog Reference. AREF kadanag-kadang digunakan untuk mengatur tegangan referensi eksternal (antar 0 dan 5 Volts) sebagai batas atas untuk pin input analog input.

p) Pada papan arduino. Kedua, dengan menambahkan reset eksternal ke pin Arduino yang berlabel RESET (5). Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.

B. Sensor Gerak (PIR) 1. Pengertian Pir

PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan

(26)

12

namanya „Passive‟, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.

Gambar 2.2 sensor PIR

2. Prinsip kerja PIR

Pada sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai fungsinya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.

Sensor PIR ini akan bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia dan yang lainnya, yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan dan tubuh manusia. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus

(27)

13

listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Mengapa sensor PIR ini hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.

Jadi, ketika seseorang yang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.

Apabila manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator

(28)

14

menghasilkan output. Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.

Untuk jarak jangkau dari sensor PIR sendiri bisa disetting sesuai kebutuhan, akan tetapi jarak maksimalnya hanya +/- 10 meter dan minimal +/- 30 cm.

Gambar 2.3 Jarak sensor PIR

C. Relay 1 chanel 5volt

Relay adalah saklar yang dioperasikan secara elektrik. Banyak relay menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan saklar secara mekanis, namun prinsip operasi lainnya juga digunakan, seperti relay solid-state. Relay di gunakan di mana perlu untuk mengendalikan sebuah sirkuit dengan sinyal daya rendah yang terpisah, atau di mana beberapa sirkuit harus dikendalikan oleh satu

(29)

15

sinyal. Relay pertama di gunakan pada sirkuit telegraf jarak jauh sebagai amplifier: mereka mengulangi sinyal yang masuk dari satu sirkuit dan mentransmisikannya kembali di sirkuit lain. Relay digunakan secara ekstensif dalam pertukaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasilogis.

Gambar 2.4 Bentuk fisik Relay 1. Pengertian Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik, secara prinsip, relay merupakan dua saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (selenoid) didekatnya ketika selenoid dialiriarus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya medan magnet yang terjadi pada selenoid sehingga saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar akan kembali terbuka.

2. Prinsip kerja Relay

Relay terdiri dari Coil & Contact coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally

(30)

16

Open (NO) kondisi awal sebelum diaktifkan open, dan Normally Closed (NC)

kondisi awal sebelum diaktifkan close. Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. Prinsip kerja dari relay ini yaitu: pada C1 dan C2 terdapat kumparan sebagai driver, ketika C1 dan C2 belum dilewati arus, maka terminal Com dan No akan tersambung, dan ketika C1 dan C2 dilewati arus maka plat Com akan berpindah sehingga terminal Com dan No akan tersambung. Untuk merangkai relay SPDT untuk bisa digunakan di arduino yang perlu disiapkan atau komponen yang dibutuhkan yaitu:

a) Relay SPDT5v/12v b) Resistor 1kOhm c) Transistor2n2222 d) Diode1n4007

(31)

17 D. ISD 1820

ISD 1820 sering digunakan dalam rangkaian berbasis mikrokontroler. ISD 1820 ini berupa chip IC yang mampu menyimpan informasi suara dalam periode tertentu. Lamanya durasi informasi suara yang dapat di rekam oleh sebuah chip ISD ( Informasi Stronge Device ) ditunjukan pada 2 digit terakhir pada seri chip ISD tersebut. Di dalam chip ISD 1820 ini terdapat bagian-bagian yang mendukung proses perekaman dan pemanggilan informasi suara yang telah direkam.

Spesifikasi ISD 1820 sesuai data sheet : 1. Singel +5 volt power supply

2. Durasi rekaman 14 dan 20 detik

3. Easy to use singel chip, voice record/playback solution 4. Kualitas tinggi, suara asli.

5. Manual switch or microcontroller compatible playback can be edge or level activated

6. Directly cascadable for longer duration 7. Automatic power down (push button mode)

Didalam chip IC ISD 1820 terdapat blok rangkaian lengkap untuk merekam suara, memanggil suara yang terekam baik secara keseluruhan kalimat yang terekam maupun menampilkan kesekuruhan kalimat tersebut dalam bentuk perkata. ISD 1820 juga dilengkapi dengan port 8 pin yang bisa dihubungkan dengan port mikrokontroller dengan tujuan untuk proses pengamatan kata-kata yang tersimpan didalamnya. Tombol REC harus diberikan logika rendah (0)

(32)

18

apabila kita ingin memasukkan serangkaian kata-kata yang ingin disimpan kedalam IC tersebut. Untuk menampilkan semua kata yang tersimpan didalam IC tersebut dilakukan dengan menghubungkan pin PLAYER menuju ground. Sedangkan untuk memisahkan kalimat yang tersimpan tersebut menjadi kata perkata. dilakukan dengan menghubungkan ke ground PLAYER, suara yang tersimpan tersebut juga bisa langsung ditampilkan pada speker melalui SP + dan SP.

Gambar 2.6 ISD 1820

E. Speaker

Speaker adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Transduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Speaker merupakan salah satu peralatan output komputer yang memiliki bentuk seperti kotak ataupun bulat dengan kemasan unik yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan

(33)

19

dari komputer yang berupa suara. Agar speaker dapat berfungsi diperlukan

hardware berupa sound card (pemroses audio/sound). Speaker memiliki bentuk,

fitur dan ukuran yang beraneka ragam. Saat ini speaker merupakan piranti tambahan yang hampir tidak dapat dipisahkan dengan komputer. Dalam setiap sistem penghasil suara, Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyak elektronik menyimpannya dalam CD, tapes, dan DVD, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Speaker adalah sebuah teknologi menakjubkan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya.

(34)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu kontrol ruang belajar. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada perancangan sistem, baik pada perancangan perangkat keras (hardware) maupun perancangan perangkat lunak (software).

A. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada perancangan sistem kontrol berbasis Arduino via sensor PIR adalah :

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan.

ALAT BAHAN

1. Obeng Plus 1. Sensor PIR

2. Test Pen 2. Arduino

3. Tang Potong 3. fitting

4. Tang Runcing 4. Kabel

5. Multimeter 5. Lampu

6. Solder 6. Modul Relay 1 Chanel 5 Volt

7. Timah 7. Kabel USB

8. Laptop 8. ISD 1820

(35)

21 B. Prinsip Kerja Sistem

Arduino digunakan sebagai otak dari system nyala lampu otomatis dengan menggunakan sensor PIR. sementara Arduino dalam keadaan standby, yang selanjutnya dapat bekerja mengalihkan relay dalam keadaan nolmally open ke

nolmally close dengan bantuan sensor PIR yang telah di program sebelumnya dan

telah di upload ke Arduino. Apabila sensor PIR mendeteksi adanya sebuah gerakan dari manusia maka lampu akan menyala secara otomatis dan apabila tidak ada gerakan dari manusia maka lampu akan mati.

C. Blok diagram dan fungsinya

Secara umum terdiri dari beberapa bagian yang dapat digambarkan blok diagram berikut :

(36)

22

Secara umum, sistem terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sensor input, pengkonversi arus, perangkat keluaran, serta Arduino sebagai pengontrolannya. 1. Sensor PIR (PIR)

Sensor yang digunakan untuk sistem ini yakni sensor pendeteksi PIR, yang mengirim gelombang untuk memberikan perintah ke Arduino, sensor yang di gunakan berupa PIR

2. Perangkat Keluaran

Perangkat ini merupakan peralatan yang secara langsung dikontrol oleh Arduino. Perangkat ini berupa lampu dan speaker.

3. Arduino

Perangkat Arduino yang digunakan adalah Arduino R3 Atmega 328, I/O 23 jalur, 32 register, 3 buah timer dengan mode perbandingan, intercorupt

internal dan external, 6 buah channel 10-bit A/D converterdan chip bekerja

pada tegangan antara 1.8 V – 5.5 V. 4. ISD 1820

ISD 1820 sering digunakan dalam rangkaian berbasis mikrokontroler. ISD 1820 ini berupa chip IC yang mampu menyimpan informasi suara.

D. Deskripsi Kerja Sistem

Perancangan sistem kontrol berbasis Arduino ini adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyalakan lampu secara otomatis, tampa menggunakan lagi saklar untuk mematikan dan menyalakan lampu. Jadi ketika mendeteksi adanya manusia maka lampu akan menyala secara otomatis dan jika tidak ada PIRan dari manusia maka lampu akan mati secara otomatis dan juga akan mengeluarkan

(37)

23 suara ucapan “Selamat Belajar”.

E. Perangkat Keras (Hardware)

Untuk menunjang perancangan sistem kontrol otomatis ini ada beberapa perangkat keras diantaranya:

1. Sensor PIR 2. Arduino Uno 3. Relay

4. ISD 1820 5. Speaker

F. Perangkat Lunak (Software)

Penginstalan agar antara hardware dan software saling menginisialisasi yang membuat keseluran perangkat saling terintegrasi, cara program Arduino dengan software Arduino IDE Berikut beberapa aturan penulisan program Aduino IDE terutama yang sering dipakai dalam pemrograman mikrokontroler:

1) Pada program utama harus terdapat main rutin yang ditulis dengan nama main.

2) Statemen didalam rutin, baik itu main, fungsi atau prosedur harus diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal tutup (}).

3) Setiap statemen program baik itu perintah, deklarasi variabel atau konstanta harus diakhiri dengan tanda titik kome (;).

(38)

24

Komentar program adalah statemen yang tidak ikut dikompile atau tidak dikerjakan oleh mikrokontroler dan tidak terikat dengan aturan sintak.

Gambar 3.2 Contoh Program Mikrokontroler Menggunakan Software Arduino IDE

(39)

25 G. Skema Perancangan Alat

Adapun skema perancangan pada alat yang di rancang adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3 Mekanisme Sederhana/Manual Perancangan Sistem Kontrol.

Dari gambar diatas kita bisa meliihat bersama ada beberapa

bahan yang digunakan, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.3 Mekanisme Sederhana / Manual Perancangan Sistem Kontrol a. PLN b. Steker c. Lampu d. Relay e. Arde f. ISD 1820 g. Speaker h. Sensor PIR i. Manusia

(40)

26

H. Flowchart Sistem Pengontrolan dengan instruksi lampu akan menyala jika sensor PIR mendapatkan gerakan dari manusia sejauh 1-9 meter.

YA

TIDAK

Gambar 3.4 Flowchart sistem pengontrolan lampu dan speaker dengan jarak 1 m-9 meter. MULAI GERAKAN MANUSIA SEJAUH 1-9 METER SENSOR PIR ISD 1820 ARDUINO RELAY 5 VOLT DC BEBAN/LAMPU MENYALA SPEAKER/SUARA SELESAI

(41)

27 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa hal yang penulis akan bahas pada bagian ini yakni diantaranya:

A. Karakteristik dari Passive Infrared Receiver

Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Fresnel lens

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an.

Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

2. IR Filter

IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

(42)

28 3. Pyroelectric Sensor

Dalam tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric

sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalite, yang menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik?

Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material

pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang

dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Gambar 4.1 Modul Sensor PIR

(43)

29

4. Spesifikasi Passive Infrared Receiver

a. Pengatur waktu jeda : Digunakan untuk mengatur lama pulsa high setelah terdeteksi terjadi gerakan dan gerakan telah berakhir.

b. Pengatur sensivitas : Pengatur tingkat sensitivitas sensor PIR. c. Regulator 3VDVC : Penstabil tengangan menjadi 3V DC

d. Dioda Pengaman : Mengamankan sensor jika terjadi salah pengkabelan VCC dengan GND

e. DC power : Input tegangan dengan range (3 – 12) VDC (direkekomendasikan menggunakan input 5VDC).

f. Output digital : Output digital sensor

g. Ground : Hubungkan dengan ground (GND) h. BISS0001 : IC Sensor PIR

i. Pengatur jumper : Untuk mengatur output dari pin digital.

B. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian sistem keseluruhan menggunakan lampu 1 buah dan speaker, kemudian lampu memiliki daya 5 watt sebagai indikator bahwa sistem secara keseluruhan berfungsi sesuai dengan instruksi software yang diprogram ke arduino dengan sensor suara PIR sebagai inputnya.

1. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengontrol lampu dan speaker yang ada dalam ruang belajar, yang dimana lampu akan menyala dan speaker akan mengeluarkan suara ketika ada gerakan yang dilakukan oleh manusia. Dalam pengujian ini saya menggunakan sensor PIR sebagai pendeteksi adanya gerakan

(44)

30

oleh manusia, dengan adanya alat ini memberikan kemudahan untuk menyalakan atau mematikan lampu kapan pun sipengguna inginkan dan juga untuk mendengarkan suara (Selamat Belajar).

2. Alat dan bahan yang Digunakan a) Arduino b) Sensor PIR c) ISD 1820 d) Relay 5 vdc e) Adaptor 12 volt f) speaker

g) Lampu 1 buah/ Pitting

h) Perangkat Lunak (Arduino IDE) i) PC / Laptop

j) Kabel USB Board Arduino/ kabel Jumper k) Fiber

(45)

31

Tabel 4.1 Input dan autput pada alat yang digunakan.

NO Alat Input Output

1 Arduino  2 Sensor PIR  3 Relay 5 vdc  4 Adaptor  5 Speaker  6 Lampu 1  7 ISD 1820 

3. Prosedur Perakitan serta Pengujian sistem keseluruhan

Setelah menguji dan memastikan beberapa perangkat agar dapat berfungsi pada proses perakitan alatnya adapun sebagai berikut:

a) Pasang 1 buah fitting pada Fiber yang disediakan

b) Kabel NYA warna merah (+) dan hitam (-) pada konektor kefitting c) Kabel dari sumber ke commond pin relay

d) Kabel NYA warna hitam (-) dari fitting lampu ke terminal NO (Normally

Open)

e) Kabel jumper dari vcc input relay ke pin 9 I/O arduino

f) Kabel jumper dari ground input relay ke pin ground arduino. g) Pin A0 arduino ke output sensor PIR

h) Pin 5 volt dari arduino ke ke pin vcc sensor PIR Hubungkan pin ground dari arduino pin ground sensor PIR Pasang port usb arduino ke laptop untuk memasukkan instruksi program.

(46)

32

i) Pin 2 vcc ke ISD 1820 vcc, hubungkan ground arduino ke groud ISD 1820. j) Adaptor untuk memberikan suplay tegangan ke arduino.

4. Mekanisme Pengujian Keseluruhan Sistem Pengontrolan

Apabila sensor PIR dan ISD1820 mendapatkan masukan berupa gerakan yang dilakuan oleh manusia (kode gerak) maka PIR dan ISD 1820 berkerja berdasarkan jauh dari 1 m-8 m dari gerak yang dilakukan oleh manusia dan ditangkap oleh Pyroelectric, dan untuk mengatur sensitivitas PIR bisa dirubah dimodul sensor PIR yang tersedia, pada modul keluaran ini terhubung ke A0 pada arduino sebagai input, input tersebut akan diolah oleh chip atmega 328 yang programnya sudah diupload sebelumnya. atau tegangan keluaran 5 volt yang selanjutnya tegangan keluaran dari pin 9 dihubungkan ke vcc input relay 5 volt dc dan port ground (-) dari arduino ke pin input ground relay yang mana prinsip kerja dari relay yakni ketika c1 (ground) dan c2 (vcc) yang diketahui terdapat kumparan sebagai driver ketika c1 (ground) dan c2 (vcc) belum dilewati tegangan, maka terminal com dan NC (Normally cl ose) akan tersambung dan NO (Normally

Open) tidak tersambung sebaliknya jika c1 (ground) dan c2 (vcc) d ilewati

tegangan, maka terminal com dan NO (Normally open) akan tersambung dan NC (Normally Close) tidak tersambung, yang mana pin com keluaran relay diberi sumber tegangan 220 volt dan pin output relay NO (Normally Open) dihubungkan ke lampu untuk kemudian dinyalakan/dikontrol berdasarkan input berupa gerak yang dilakuan oleh manusia (gerak) dengan jarak 1m-9m dari sensor PIR.

(47)

33

Gambar 4.4 Gambar Rangkaian Keseluruhan Sistem Pengontrolan.

Tabel 4. 2 Percobaan 01 sistem kontrol dengan jangkauan 1 cm- 200 cm dengan ketinggian sensor PIR 10 cm.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)

Kondisi Akhir Lampu Padam Menyala

1

Padam

1

 2 Padam

50

 3 Padam 100 

4

Padam 150 

5

Padam >200    

(48)

34

Tabel 4. 3 Percobaan 02 sistem kontrol dengan jarak 2 m- 4 m dengan ketinggian sensor PIR 50 cm.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)

Kondisi Akhir Lampu Padam Menyala

1

Padam 2  2 Padam 2,5  3 Padam 3 

4

Padam 3,5 

5

Padam

>

4

Tabel 4. 4 Percobaan 03 sistem kontrol dengan jarak 4 m- 6 m dengan ketinggian sensor PIR 89 cm

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm)

Kondisi Akhir Lampu Padam Menyala

1

Padam 4  2 Padam 4,5  3 Padam 5 

4

Padam 5,5 

5

Padam

>

6

(49)

35

Tabel 4. 5 Percobaan 04 sistem kontrol dengan jarak 6 m- 8 m dengan ketinggian sensor PIR 1,5 m.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm) Kondisi Akhir Lampu Padam Menyala

1

Padam 6  2 Padam 6,5  3 Padam 7 

4

Padam 7,5 

5

Padam 8  6 Padam

>

9

Tabel 4. 6 Percobaan 05 sistem kontrol dengan jangkauan 1 m-9 m dan ketinggian sensor PIR 1,5 m.

No Kondisi Awal Lampu Jarak (cm) Kondisi Akhir Lampu Padam Menyala

1

Padam

0,5

2

Padam

1

 3 Padam

2

4

Padam 3 

5

Padam

4

6

Padam

5

7

Padam

6

8

Padam

7

9

Padam

8

10

Padam

>9

(50)

36

Sensor PIR akan bekerja ketika ada gerakan yang dilakukan oleh manusia,

yang dimana letak ketinggian sensor sangat berpengaruh dengan jarak jangkauan

dari sensor PIR. Seperti pada tabel percobaan 01-05.

1. Pada tabel percobaan 01 dengan ketinggian 10 cm jarak yang dijangkau 150 cm.

2. Pada tabel percobaan 02 dengan ketinggian 50 cm jarak yang bisa dijangkau 3,5 m

3. Pada tabel percobaan 03 dengan ketinggian 89 cm jarak yang bisa dijangkau 5,5 m

4. Pada tabel percobaan 04 dengan ketinggian 1,5 m jarak yang bisa dijangkau 8 m

5. Pada tabel percobaan 05 dengan ketinggian 1,5 m jarak yang dijangkau 05 m - 8

(51)

37 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a) Sistem akan berfungsi ketika sensor PIR mendapat input gerak manusia, dan kemudian ISD 1820 juga akan berfungsi. kemudian diakumulasikan pada arduino dengan sesuai program yang diupload untuk dijadikan keluaran 5 volt untuk menyalakan/memadamkan lampu dan menghasilkan suara “SELAMAT BELAJAR”.

b) Untuk menyalakan lampu dengan jarak jangkauan 1 m-9 m, ada beberapa hal yang mempengaruhi seperti, pengaturan tingkat sensitifitas sensor PIR.

c) Penempatan ketinggian sensor PIR sangat berpengaruh dengan jarak jangkauan untuk mendeteksi adanya gerakan dari manusia.

B. Saran

Dari hasil tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan mungkin untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut, Diantaranya yaitu:

a) Instruksi gerak manusia dengan sensor PIR untuk pengontrolan lampu dan speaker.

b) Tegangan keluaran dari arduino bisa distabilkan untuk melayani 1 relay 5 volt DC sekaligus untuk menyalakan 1 beban lampu.

(52)

38

DAFTAR PUSTAKA

Eddi, Cucu, dan Dedi. 2013. Sistem penerangan rumah otomatis dengan sensor

PIR berbasis mikrokontroler. Universitas Tanjungpura

Santoso, Hari. 2015. Panduan praktis Arduino untuk pemula.

www.elangsakti.com: Malang

Santoso, Hari. 2017. Monster Arduino Panduan praktis Arduino untuk pemula. Edisi ke-2. www.elangsakti.com: Malang

www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-passive-infra-red-dan-cara-kerjanya.htm

Giri Wahyu Pambudi . 2018. raingkaian-perekam-suara-sederhana-isd1820 www.cronyos.com

]Sinduadi. 2019. Mengenal-arduino-software-ide www.sinauarduino.com. Daerah Istimewa Yogyakarta

(53)

39 LAMPIRAN

A. Alat Dan Bahan Penelitian

(54)

40 B. Dokumentasi

(55)

41

(56)

42

Gambar

Gambar 2.2 sensor PIR
Gambar 2.4 Bentuk fisik Relay  1.  Pengertian Relay
Gambar 2.5 Prinsip kerja Relay
Gambar 2.6  ISD 1820
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kehilangan minyak yang didapatkan setelah analisis dengan metode ekstraksi sokletasi adalah dengan tekanan optimum antara 36 – 40 bar dengan persentase kehilangan

- stenosis iliaka pada pasien AAA yang memerlukan terapi dan tidak bisa dilakukan endograft atau lesi lain yang memerlukan bedah terbuka iliaka atau aorta. CIA : common

A. Peserta dapat menjabarkan manfaat kematangan emosi. Peserta dapat menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. Peserta dapat meningkatkan kematangan emosinya dalam

Judul : Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT.. Ir Minto Supeno, MS

Pada kebanyakan pasien LM, obstruksi laring akibat prolap aritenoid dan pemendekan lipatan ariepiglotis dapat diatasi dengan supraglotoplasti, tetapi pada kasus LM dengan

pengamatan atau observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan memberi tanda check list (√) apabila yang diainati muncul atau sesuai dengan

Berikut ini, beberapa kebutuhan dari konsumen motor yang telah kami survei sesuai dengan konsep motor kami, yaitu motor yang dapat menghindarkan anda dari hujan dan panas..

Saecara garis besar, mata pencaharian penduduk Kelurahan Kotakarang adalah sebagai nelayan karna letaknya yang berada dibibir pantai, yang dalam setiap melakukan