• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) MARANGKAYU KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) MARANGKAYU KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

PUBLIK PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

(PUSKESMAS) MARANGKAYU KECAMATAN

MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Alfiransi Panandu1

Abstrak

Latar belakang dalam penulisan skripsi yang penulis buat yakni pelayanan publik yang menjadi focus studi di siplin ilmu administrasi public Indonesia masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian, maka penulis tertarik untuk mengetahui Upaya peningkatan kualitas pelayanan Publik pada Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) Marangkayu. Analisis data yang digunakan adalah anasilis data deskriptif kualitatif yaitu pertama dilakukan, cara pengumpulan data melalui wawancara langsungBerdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat berjalan dengan mudah dan lancar yaitu saat pelayanan rawat inap,masyarakat tidak perlu lagi kuatir karena puskesmas marangkayu merupakan pelayanan 24 jam untuk pasien rawat

inap.dalam meningkatkan kualitas kesehatan bagi kesehatan

masyarakat,puskesmas marangkayu melakukan upaya dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan 2 kali selama 1 bulan.

Faktor pendukung kelancaran pelayanan di Puskesmas marangkayu yaitu adanya kemampuan dan keterampilan yang memadai, yang sesuai dngan keahlian masing-masing pelayanan.maka pelaksanaan tugas dan pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, cepat dalam memenuhi keinginan semua pihak.baik manejemen itu sendiri maupun masyarakat dan juga sarana prasarana, di Puskesmas Marangkayu, yaitu sudah tercukupi, sehingga memberi kenyamanan kepada pengguna jasa Puskesmas tersebut.Faktor penghambat pelayanan kepada Puskesmas marangkayu, yaitu factor kurangnya sarana prasarana seperti tenaga kesehatan, khususnya dokter, dan tingkat kinerja pegawai puskesmas marangkayu yang belum memahami aturan kerja yang berlaku di puskesmas tersebut dan tingkat pemahaman pasien terhadap prosedur pelayanan.

Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan Publik, Puskesmas

Pendahuluan

Aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat/publik memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.

(2)

Namun pada saat ini, masyarakat beranggapan bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah cenderung kurang memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari segi banyaknya keluhan masyarakat kepada aparatur pemerintah yang memberikan pelayanan. Didalam mewujudkan pelayanan publik diperlukan pelayanan yang transparan dan akuntabel.

Keberadaan Puskesmas perawatan/rawat inap 24 jam bagi masyarakat Marangkayu sangat diharapkan keberadaanya, dengan kondisi geografis dan jarak tempuh yang jauh dari RS, maka masyarakat lebih memilih untuk tetap bisa dilayani dan dirawat inap di Puskesmas Marangkayu, selain itu masyarakat juga bisa mendapatkan yang kurang lebih gratis dengan standar pelayanan pemerintah maupun sharing anggaran apabila menginginkan pelayanan yang lebih bagus dan berkualitas, akan tetapi hal tersebut masih dapat dijangkau dengan mudah.

Permasalahan yang muncul adalah Puskesmas Marangkayu sebagai pelayanan tingkat pertama di Kecamatan memiliki keterbatasan dalm fungsi dan tanggung jawab. Perlu adanya peningkatan strata Posyandu dan meningkatkan kunjungan dengan upaya-upaya perbaikan sarana dan motivasi kader posyandu. Sarana dan prasarana yang tidak bisa sepenuhnya menunjang pelayanan kesehatan kepada pasien,Puskesmas Marangkayu tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan kurangnya tenaga kesehatan,seperti Dokter Umum, Dokter Gigi, kurangnya alat-alat kesehatan dan fasilitas kesehatan khususnya di Ruang Rawat Inap. yang dirasa oleh masyarakat kurang memadai sehingga pelayanan yang diberikan tidak sesuai yang diharapkan masyarakat sekitarnya. Fasilitas ruang rawat inap tidak memadai. khususnya tempat tidur pasien yang masih kurang, bahkan sudah ada yang rusak tetapi masih saja tetap di gunakan untuk Pasien.

Untuk mendapatkan kepastian dan jawaban yang relevannya geografias dengan permasalahan kesehatan, maka penulis dalam hal ini terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul:“ Upaya peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Marangkayu di Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara”

Kerangka Dasar Teori

Pelayanan Publik

Menurut Moenir dalam Kurniawan (2005:7), bahwa pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan landasan faktor material melaluisistem, prosedur, dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya.

Pelayanan publik menurut Sinambela (2005:5) adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik..

(3)

Selanjutnya menurut KEPMENPAN Nomor 25 Tahun 2004 pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanankan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerimah pelayann, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan..

Pelayanan Kesehatan

Pengertian pelayanan kesehatan menurut pendapat Lovey dan Loomba (1973) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

Menurut DEPKES RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang di selenggarakan sendiri ataupun secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memuluhkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.

faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan masyarakat, antara lain:

1. Manusia, faktor manusia sebagai mahkluk hidup mempunyai kekebalan tertentu terhadap serangan penyakit, tetapi manusia itu sendiri terkadang dapat mengundung penyakit.

2. Lingkungan hidup, merupakan faktor yang sangat menentukan dan sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat secara luas.

3. Penyakit, faktor penyakit dapat disebabkan oleh dua hal yaitu yang datang dari dalam tubuh(endogen) dan yang datang dari luar tubuh(oksigen).

Menurut pendapat Tjitoherjianto dan Soesetyo(1994:6) tentang pelayanan kesehatan adalah” salah satu cara untuk mencapai status kesehatan yang lebih tinggi” dan pendapat Wijono(1999:1001) pelayanan kesehatan adalah “kegiatan peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan atau pengobatan penyakit dan memulihkan kesehatan akibat penyakit dalam upaya meningkatkan status kesehatan perorangan kelompok atau masyarakat”.Jadi, pelayanan kesehatan dimaksudkan tidak hanya dilakukan oleh puskesmas yang yang terbesar diberbagai wilayah baik kecamatan maupun kelurahan. Namun juga pelayanan pemerintah kepada masyarakat, maka demikian sesungguhnya yang dilakukan oleh petugas Puskesmas senantiasa ditujukan langsung kepada masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas berdasarkan DEPKES, antara lain meliputi:

(4)

1. Pelayanan keluarga berencana(KB). 2. Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 3. Pelayanan pengobatan

Adapun pelayanan yang diberikan meliputi :

a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit(P2M) Upaya mencegah terjadinya penularan dan penjalaran penyakit serta mengurangi terjadinya kesajitan dan mengurangi terjadinya kematian.

b. Peralatan kesehatan masyarakat, Upaya perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan perpaduan antara perawatan dan kesehatan dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakanpelayanan, pembinaan dan pencegah secara secara bersinambungan, menyeluruh dan terpaduh yang ditunjukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

4. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat(PKM); 5. Pencatatan dan pelaporan.

6. Laboratorium Kualitas

Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relative karena bersifat abstrak, Kualitas dapat digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat penyesuaian suatu hal persyaratan atau spesifikasinya. .

Kualitas menurut Tjipto (2004:2), adalah: 1. Kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan 2. Kecocokan pemakaiaan

3. Perbaikan atau penyempurnaan keberlanjutan 4. Bebas dari kerusakan

5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat 6. Melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal

7. Sesuatu yang membahagiakan pelanggan.

Faktor-faktor pendukung dan pengahambat Kualitas Pelayanan Kesehatan Menurut Muninjaya (2004:56) pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas sehingga mendapatkan pelayanan dengan baik selama ini sangat diharapkan oleh semua pihak, maka harus dianalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri.

Adapun faktor-faktor pendukung dan penghambat kualitas pelayanan.

1. Hambatan yang bersumber pada kemampuan organisasi (aspek kelemahan organisasi) yaitu motivasi kerja staf rendah, pengetahuan dan keterampilan staf kuang, staf belum mampu mengembangkan partisipasi masyarakat, arus informasi tentang pelaksanaan program sangat lamban, jumlah dana operasioanl masih kurang dan lambat keluar.

(5)

Hambatan geografis, iklim, masalah tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, sikap budaya masyarakat yang tidak kondusif (masih banyak salah persepsi dan mitos).

Sedangkan faktor pendukung kualitas pelayanan kesehatan yaitu: 1. Dana

2. Sarana yang tersedia

Standar Pelayanan Puskesmas

Tugas utama Puskesmas adalah memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan jasa pelaynan kesehatan, puskesmas memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa dan fasilitas yang diberikan. Sala satunya adalah jasa rawat inap.

Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dan standar pelayanan minimal puskesmas secara lengkap yaitu:

1. Melaksanakan pelayanan medis, Pelayanan penunjang

2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan medis penunjang medis tambahan

3. Melaksanakan pelayanan kedokteran 4. Melaksanakan pelayanan medis khusus 5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan 6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi 7. Melaksanakan pelayanan kedokteran social 8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi)

10. Melaksanakan pelayanan rawat inap 11. Melaksanakan pelayanan administratif 12. Melaksanakan pendidikan para medis

13. Membantu pendidikan tenaga medis umum dan tenaga medis spesialis 14. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan

15. Membantu kegiatan penyelidikan epidemologi.

Menurut Depkes RI (2004a) Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh PUSKESMAS adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunana kesehatan Nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja PUSKESMA agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.

Adapun fungsi PUSKESMAS adalah sebagai berikut: 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

(6)

3. Pusat pelayanan kesehatan strata secarah menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

4. Pelayanan tingkat pertama yang menjadi tanggung Jawab PUSKESMAS meliputi pelayanan kesehatan perorarangan dan pelayanan kesehatan Masyarakat.

Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik pada Puskesmas

Pemberian jasa pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu tugas dari aparat Pemerintah dalam menjalankan fungsi Pemerintahan.

Notoadmodjo (2003:89),

Berdasarkan teori yang ada dalam upaya meningkatkan kualitas puskesmas maka penulis akan meneliti.

1. Upaya dalam menyederhanakan prosedur pelayanan agar tidak berbelit-belit (pembatasan prosedur) namun tetap tanpa mengurangi kualitas

2. Upaya dalam meringankan biaya pelayanan tanpa adanya perubahan dalam memberikan pelayananyang berkualitas.

3. Upaya meningkatkan kualitas produk obat upaya untuk mempersingkat waktu pelayanan agar pasien tidak menunggu terlalu lama.

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) sasarannya adalah masyrakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun swasta perlu memperhatikan beberapa ketentuan, antara lain.

1. Penanggung jawab 2. Standar pelayanan 3. Hubungan kerja

Menurut Azwar yang dikutip Effndy (1998: 160) pengertian puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.

Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas didalam memberikan kualitas pelyanan kesehatan kepada masyarakat secara lebih merata dan bermutu dengan mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat yang berada disekitarnya.

(7)

Menurut Azwar (1996:20) Mendefinisikan” Kualitas pelayanan kesehatan masyarakat adalah yang menunjukan kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien”.

Kesehatan Masyarakat

Menurut Koentjaningrat yang dikutip Effendi (1998:4) masyarakat “sekumpulan masyarakat yang saling bergaul, sehingga berinteraksi”. Koentjaninggrat (1998:4) mengemukakan ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Interaksi antar warga-warganya

2. Adat istiadat, norma-norma, hukum-hukum dan aturan-aturan yang khas yang mengatur seluruh pola tingkah langku warga atau desa.

3. Suatu rasa indentitas kuat yang mengikat semua warga Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya, manusia mengadakan hubungan dan bekerjasama dengan orang lain dengan jalan mengorganisir bermacam-macam kelompok dan asosiasi.

Selanjutnya menurut Budiharjo (2009:46) berpendapat bahwa masyarakat adalah keseluruhan antar hubungan-hubungan antar manusia.Dan kemudian Effendi(1998:16) mengatakan masyarakat adalah sekelompok yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan beranggapan diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.

Definisi konsepsional

Definisi Konsepsional merupakan tahapan memberi batasan mengenai suatu istilah yang diperlukan dalam peneliti ini : Kualitas Menurut Goetsch dan David Mauludin (2001:39) Merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Pelayanan Publik Menurut Kurniawan (2007:128) mengatakan pelayanan publik adalah pemberi pelayanan (melayani) keperluan orang lain masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. Kesimpulannya bahwa kualitas pelayanan publik, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pelayanan publik merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktifitas yang menjadi harapan bagi orang lain baik individu maupun kelompok yang sesuai dengan haknya terhadap terhadap pilihan yang memiliki keterkaitan nilai-nilai moral dan tanggung jawab, berwenang mengemban suatu amanah dalam memberikan wujud pelayanan yang diberikan pihak yang membutuhkannya sesuai dengan prosedur dan tata cara yang ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

(8)

Pada dasarnya jenis penelitian dalam ilmu social bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan objek peristiwa tanpa suatu maksud untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis dan juga bersifat verifikasi, yaitu berusaha mencari hubungan antara sebab akibat dari dua variabel. Dengan kata lain yaitu suatu penulisan yang dituntut adanya hipotesis dan bukti kebenarannya

Sesuai judul penelitian ini, maka jenis penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2010:85) mengatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam hal ini adalah memberikan gambaran tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan yang diberikan di Puskesmas Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Public Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Marangkayu Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara

Pada bagian ini penulis akan menyajikan hasil wawancara yang diperoleh dari hasil penelitian. Berdasarkan pada focus penelitian pada bab sebelumnya mengenai study tentang Upaya peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas Marangkayu.

Pengukuran yang pertama kali dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya-upaya peningkatan kualiatas pelayanan di Puskesmas marangkayu. Penulis mengajukan pertanyaan kepada Key informan dan informan terkait dengan pengetahuan Narasumber mengenai upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Marangkayu Kecamatan Marangkayu. Berdasarkan definisi diatas maka akan dibahas dalam artikel ini yaitu terkait tiga fokus diantaranya pelaksanaan pelayanan medis menunjang, pelayanan penyuluhan kesehatan, pelayanan ruang rawat inap, serta efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas marangkayu kabupaten kutai kartanegara.

Pelaksanaan Pelayanan medis Menunjang

Menurut Pelaksanaan pelayanan medis pelayanan menunjang merupakan bentuk pelayanan Kesehatan dasar yang bersifat kuratif, untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat ,khusus untuk pelayanan yang dapat menunjang pelayanan di Puskesmas sasarannya adalah masyarakat yang di wilaya kerjanya yang mengunjungi Puskesmas untuk mencari pengobatan.

Kualitas pelayanan kesehatan bisa di katakana efektif dan efisien jika suatu target tertentu dapat tercapai dengan baik jika dengan mempersiapkan persyaratan pelayanan dengan lengkap, di sarana prasarana yang menunjang

(9)

pelayanan medis khususnya di laboratorium dan pencatatan pelaporan,namun hal menerapkan pelayanan medis menunjang belum maksimal dan masih perlu mengupayakan lagi,seperti dalam membaharui alat-alat kesehatan yang di gunakan dalam pelayanan laboratorium.Berikut dapat di lihat pada tabel berikut ini jumlah barang yang dapat penunjang pelayanan medis di Puskesmas marangkayu.

Melaksanakan Pelayanan Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan upaya-upaya/langkah-langkah promosi

kesehatan terhadap masyarakat, yang dilakukan puskesmas dalam

mensosialisasikan kesehatan kepada masyarakat,salam 1 bulan dua kali di wilayah kerjanya, khususnya kepada Balita, sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat,. Namun pada kenyataannya Kualiats posyandu.yang ada di Puskesmas Marangkayu belum sesuai dengan standar pelaksanaan posyandu yang seharusnya di adakan 2 kali dalam 1 minggu,tapi pada kenyataannya Puskesmas Marangkayu hanya melaksanakan penyuluhan Kesehatan 2 kali dalam 1 bulan.

Melaksanakan Perawatan rawat Inap

Rawat inap merupakan pemberian pelayanan atau untuk melakukan perawatan kesehatan lebih lanjut terhadap pasien yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan Puskesmas, dalam menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha-usaha pemulihan dan pencegahan penyakit.

Cakupan rawat inap merupakan cakupan kunjungan rawat inap baru disarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016 cakupan rawat inap lebih rendah di bandingkan cakupan rawat jalan, hal ini disebabkan tingkat pengetahuan masyarakt untuk mengenal penyakit dan mengambil tindakan mengunjungi fasilitas kesehatan dasar sudah tinggi. Suatu pelayanan bisa efektif dan efisien jika suatu target ditentukan dan tercapai dengan baik, namun Karena keterbatasan tenaga kesehatan yang mengakibatkan Puskesmas Marangkayu dalam menyederhanakan pelaksanaan rawat inap, persyaratan pelayananpun di batasi karena keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya Dokter, tapi pelayanan rawat inap tetap di laksanakan meskipun pelaksanaan rawat inap di puskesmas marangkayu sepenuhnya belum maksimal.

Faktor Penghambat

Keseluruhan factor penghambat dalam pelayanan tersebut di atas, dapat di jadikan dasar bagi pimpinan puskesmas untuk meningkatkan atau mengupayakan pelayanan yang berkualitas, agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan yang terjadi antara pihak puskesmas dengan Pasien.

(10)

Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan maka diperoleh informasi mengenai factor penghambat yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas kesehatan di Puskesmas Marangkayu.

1. kekurangan tenaga medis tenaga medis atau Dokter yang masih kurang, karena Puskesmas Marangkayu hanya memiliki 2 Dokter di antaranya 1

dokter Umum dokter gigi, jika kita membandingkan dengan kepadatan

penduduk yang ada di marangkayu dimana 6 desa yang menjadi wilaya

kerja Puskesmas Marangkayu.

2. kekurangan fasilitas saranana dan prasaranaperhatian pemerintah setempat Khususnya dinas kesehatan dalam melengkapi peralatan medis yang masih belum memadai seperti, fasilitas kesehatan yaitu tempat tidur pasien khususnya fasilitas tempat tidur pasien di Ruang rawat inap, alat medis dan barang habis pakai. Sehingga puskesmas Marangkayu hanya mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat sesuai dengan ketersediaan peralatan yang ada.

3. Adanya sebagian kecil petugas atau para medis yang tidak di siplin dalam menjalani tugasnya terutama dalam jam kerja, masih kurangya pengalaman kerja dari tenaga medis, sehingga perlu untuk ikut pelatihan-pelatihan dan masih perlu bimbingan dalam memperoleh pengalaman kerja di bidang ke keahlian masing-masing.sehingga Puskesmas marangkayu tidak masksimal dalam menjalankan upaya-upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. 4. ketidak pastian jam pelayanan

Faktor Pendukung

Berdasarkan Identifikasi yang telah di lakukan maka diperoleh informasi mengenai factor pendukung mengenai Upaya peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan pada Puskesmas Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.

1. Kelengkapan Sarana dan prasarana kesehatan.

Tersedianya alat-alat kelengkapan kantor seperti computer dapat membantu mempermuda kerja yang Akhirnya dapat meningkatkan kinerjapelayanan. Ruang kerja dan ruang pelayanan masyarakat yang nyaman tentu dapat

mendukung peningkatan kualitas pelayanan public. Adanya fasilitas

yang dimiliki Puskesmas Marangkayu sebagai pendukung berjalannya

pelayanan Seperti, Gedung Rawat Inap dan rawat jalan yang terpisah, serta

ruang tunggu yang lebih luas, mobil ambulance dan mobil Pusling, kendaraan operasional lainnya, seperti Motor dan lahan parker yang sangat luas.

2. Tersedianya Rumah Dinas yang terletak di Puskesmas Marangkayu, akses

jalan yang cukup mudah menuju Puskesmas serta adanya transportasi ojek yang bias digunakan masyarakat jika ingin berobat ke Puskesmas

Marangkayu.

3. kemampuan dan keterampilan pegawai

Kemampuan yang berarti dapat melakukan tugas sehingga, menghasilkan jasa sesuai dengan yang di harapakan oleh pemberiri pelayanan dan penerima

(11)

pelayanan yang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien,sesuai dengan dengan keahlian masing di bidang masing-masing.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil Observasi dan penelitian yang dilakukan oleh penulis dilapangan, mengenai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Pada Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), Marangkayu Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara, Secara Umum, Upaya peningkatan Kualitas Pelayanan Publik belum sepenuhnya maksimal. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melaksanakan Pelayanan medis, pelayanan menunjang

Secara umum, upaya-upaya yang di lakukan Puskesmas dalam menunjang pelayanan medis, telah menunjukan hasil yang cukup baik, namun masih ada beberapa program kesehatan yang belum mencapai hasil yang optimal, sehingga tidak dapat menunjang pelayanan medis..

2. Melaksanakan Penyuluhan kesehatan

Strategi inti untuk pengembangan kesehatan, juga suatu proses yang berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat, promosi kesehatan juga merupakan suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan derajat kesehatannya, termasuk di dalamnya adalah sehat secara fisik, mental dan social sehingga individu atau masyarakat, dapat merealisasikan cita-cinta dan setiap orang, berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan lingkungan yang sehat dan informasi, serta edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.

3. Pelaksanaan rawat inap

Puskesmas Marangkayu berusaha, untuk mengupayakan peningkatan kualitas Pelayanan kepada pasien Rawat Inap Puskesmas.

4. Faktor penghambat pelaksanaan Upaya peningkatan kualitas pelayanan Publik di Puskesmas Marangkayu, meliputi pendidikan, sebagian besar lulusan D3 dan terdeapat lulusan SPK, yang kurang mendapatkan pelatihan, dan juga masih kurangnya tenaga medis yang dapat menunjang pelayanan di Puskesmas. Sedangkan faktor pendukung yaitu pengalaman dan gaji, atau insentif yang diterimah setiap bulannya.dan juga masih kurang ramahnya sebagian dari tenaga kesehatan maupun staf yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. di Puskesmas Marangkayu, Masih banyak juga masyarakat yang belum memiliki kartu Berobat sehingga terkadang masyarakat kesulitan dalam mengurus untuk mendapatkan pelayanan, Keterbatasan Peralatan medis akibatnya banyak pasien yang di rujuk untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

(12)

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian di lapangan mengenai Upaya peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas di Marangkayu, penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam mendukung dan menunjang kelancaran upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat marangkayu, sala satunya adalah dengan adanya kelengkapan baik itu tenaga kesehatan yang berpengalaman, dan berkualitas, peralatan para medis maupun obat-obatan, karena kalau tidak, maka pasti akan menimbulkan permasalahan seperti, keterlambatan dalam melayani pasien, sehingga mengakibatkan pasien harus terpaksa di dirujuk lagi ke Rumah Sakit, untuk itu saran kedepannya, perlu adanya perhatian atau upaya yang serius dan komitmen dari pemerintah daerah, dalam hal ini tentunya melalui Dinas Kesehatan terhadap Puskesmas Marangkayu, dinas kesehatan harus mengkoordinasikan semua permohonan maupun keluhan dari pihak Puskesmas, agar mampu berupaya untuk membrikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sehingga masyarakat cukup hanya mendapat pelayanan pengobatan di Puskesmas tanpa harus ke Rumah Sakit Umum Samarinda maupun di kota Bontang yang jalannya cukup jauh dan harus melewati jalan yang rusak.

2. Kemudian puskesmas selaku pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Marangkayu, harus lebih mengutamakan upaya-upaya pencegahan penyakit melalui himbauan maupun upaya sosialisasi, Penyuluhan, tenaga Kesehatan yang ada di puskesmas harus lebih aktif lagi terjun ke masyarakat, untuk menghimbau ataupun mensosialisasikan kemasyarakat tentang budaya hidup sehat, agar masyarakat mengerti dan memahami sepenuhnya tentang budaya hidup sehat dan pentingnya menjaga dan mencegah penyakit dengan tujuan program pelayanan kesehatan melalui puskesmas mendapat dukungan sepenuhnya dari seluru kalangan masyarakat.

3. Puskesmas Marangkayu hendaknya memberikan informasi yang jelas, mengenai pelayanan pengobatan kepada masyarakat , untuk saran agar pihak puskesmas bisa lebih Mengupayakan melengkapi sarana dan prasara di puskesmas, agar tidak ada lagi kendala bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat/pasien.

4. Bagi Petugas Kesehatan yang memiliki tugas lebih, harus memiliki sala satu fungsi tugas yang benar-benar sesuai dengan kemampuan dari bidang yang dimiliki, agar dalam mengupayakan pelayanan yang lebih baik,dapat lebih memuaskan pasien.

5. Perlu adanya Upaya penambahan Tenaga Kesehatan, Seperti Dokter, agar mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan menjalankan wewenang dan tanggung jawab pengobatan kepada pasien.

6. Untuk Pengawas/ Pimpinan Puskesmas Marangkayu, harus bertanggung jawab kepada setiap masalah kesehatan yang terjadi di wilayah Kerjanya untuk

(13)

kenyamanan pekerja di lingkungan kerja, lalu melakukan inpeksi, pemeriksaan, pengujian dan metode kerja untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsini, 2007, Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta, Azwar, Azrul. 1996 : 31 Menjaga mutu Pelayanan Kesehatan Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta

Dainur, 1992 Materi Pokok Ilmu Kesehatan Kesehatan Masyarakat, CV. Tarsito, Bandung,

Etjang, 1997 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Alumni Bandung

Effendy, Nasrul. 1998 Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat Edisi 11 buku kedokteran

Koentjaraningrat, 1998:4 metode-metode penelitian masyarakat, PT Gramedia Jakarta

Kootler, philip.2002:55 Manajemen pemasaran di Indonesia: Analisis

,Perencanaan, Implementasi, dan pengadilan. salemba empat Jakarta

Kurniawan,Agung. Pasolong 2007.Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta

Levey. Loomba. 1973:26 Manajemen Pelayanan Kesehatan, Banacipta: Jakarta

Miles, Matthew B dan A Michael Huberman, 2007 : 16 Analisis Data

Kualitatif, Jakarta: UI Press

Moenir, A. S. 2006 Manajemen pelayanan umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta

Moenir, HAS.2001 Manajemen pelayanan umum di Indonesia. Jakarta bumi aksara . edisi ke empat.

Moleong, lexy J. 2004 Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Karya, Bandung Nasrul Effendy. 1998 Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi

11,buku Kedokteran,

Notoadmodjo. 2005 Promosi Kesehatan teori dan aplikasinya. Rineka Cipta, Jakarta

Notoatmojo, 2007 Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Prijono Tjiptoherijanto dan Budi Soesetyo, 1994, Ekonomi Kesehatan, Cetakan

Rineka Cipta

Sugiyono, 2010 memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta : Bandung Sinambella, 2005, Reformasi Pelayanan Publik, PT. Bumi Aksara Jakarta Tjiptono, fanddy 2003, Strategi Pemasaran dan pemasaran jasa, jakarta

Andi Affset

Trihono,2005 Manajemen Puskesmas Berbasis paradigma Sehat CN Agung Seto. Jakarta.

Thomas Soebroto, 1994, Undang-undang kesehatan , Dhara Prize, Jakarta, Usman, Husaini, 2003 Metode Penelitian social. Bumi Askara Jakarta

(14)

Dokumen-Dokumen

Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor: 1457/MENKES/SK/2003 Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 297/MENKES/SK/1V/2006 Kepmen PAN Nomor 25 Tahunn 2004 Pelayanan Publik

Pelayanan Kesehatan Menurut Depkes RI (2009)

Undang-Undang 1945 Tentang memajukan kesejateraaan umum serta mencerdaskan bangsa baik lahir maupun batin berdasarkan pancasila. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pelayanan Publik di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Moyudan Sleman dengan indicator; 1)

Menurut Konrath 2002, yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya baik yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam organisasi untuk

Kenyataan lain yang dapat tergali dari penelitian ini adalah masyarakat ternyata tidak hanya mengunjungi puskesmas saja dalam mencari upaya pelayanan kesehatan dalam

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah

Hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang merasakan jasa layanan diberikan oleh tenaga kesehatan dengan cepat, Maka dari dimensi Responsiveness sudah dapat

Dalam penelitian ini ketika dilakukan wawancara, kepada masyarakat yang pernah menggunakan BPJS Kesehatan di Puskesmas perbaungan menyatakan ”prosedur pelayanan yang

Dengan mempertimbangkan pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya disparitas tenaga kesehatan dan topografi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang

Ketimpangan Pelayanan Kesehatan dalam Kebijakan Akreditasi Akreditasi puskesmas dapat dikatakan sebagai upaya untuk melakukan refor- masi pengelolaan puskesmas, terutama mendorong