• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS IKAN LAUT DALAM YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA SAMUDERA HINDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JENIS IKAN LAUT DALAM YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA SAMUDERA HINDIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Peneliti Pada Pusat Riset Perikanan Tangkap, Jakarta.

Teregistrasi I tanggal: 18 Desember 2007; Diterima setelah perbaikan tanggal: 5 Mei 2008; Disetujui terbit tanggal: 24 Desember 2008

ABSTRAK

Pada periode tahun 2004-2005, Pusat Riset Perikanan Tangkap (Badan Riset Kelautan dan Perikanan-Departemen Kelautan dan Perikanan) bekerjasama dengan pemerintah Jepang (Overseas

Fishery Cooperation Foundation) telah melakukan pengkajian sumber daya ikan laut dalam di perairan

zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia dengan menggunakan K.R. Baruna Jaya IV (1.219 GT). Kapal ini dilengkapi sarana alat tangkap jaring pukat dimodifikasi khusus untuk perairan dalam. Jenis ikan yang tertangkap di perairan selatan Jawa terdiri atas 337 spesies yang mewakili 99 famili, sedangkan di perairan barat Sumatera terdiri atas 215 spesies, mewakili 82 famili. Macrouridae salah satu famili yang memiliki kekayaan jenis terbanyak, menyusul famili lain Alepocephalidae, Ophidiidae, dan Myctophidae. Berdasarkan pada bobot total laju tangkap, komposisi jenis yang mendominansi di perairan selatan Jawa spesies Lamprogrammus niger (Ophidiidae) dan Plesiobatis sp.1 (Plesiobatididae-kerabat ikan pari). Sedangkan di barat Sumatera selain spesies

Plesiobatis sp., spesies Diretmoides pauciradiatus dari famili Diretmidae juga mendominansi hasil

total bobot hasil tangkapan di perairan ini. Sebaran laju tangkap secara horisontal yang tertinggi di selatan Jawa yang terkonsentrasi di sekitar perairan selatan Yogyakarta, sedangkan untuk kawasan barat Sumatera terkonsentrasi di sekitar perairan Banda Aceh sebelah barat dan perairan Pulau Enggano (Bengkulu). Sebaran laju tangkap secara vertikal cenderung menurun mulai dari kedalaman 200-900 m, namun pada kedalaman melebihi 900 m, laju tangkap sangat tinggi.

KATAKUNCI: ikan laut dalam, sebaran laju tangkap, Samudera Hindia, selatan Jawa, barat Sumatera

PENDAHULUAN

Komoditas perikanan laut yang selama ini dikenal dan sering dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari sebagian besar merupakan sumber daya perikanan laut dangkal yang ditangkap pada kedalaman kurang dari 200 m, sedangkan ikan laut yang hidup pada kedalaman lebih dari 200 m yang dikenal dengan ikan laut dalam, belum banyak diketahui. Langka informasi tentang ikan laut dalam di Indonesia lebih disebabkan minimnya informasi tentang kegiatan penelitian dan kurangnya informasi yang dapat disebarkan secara luas, terutama informasi tentang usaha eksploitasi sangat terbatas.

Salah satu kegiatan penelitian yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang jenis ikan laut dalam di perairan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir hasil dari pengkajian yang dilakukan oleh Pusat Riset Perikanan Tangkap (Departemen Kelautan dan Perikanan) bekerjasama dengan Pemerintah Jepang (Overseas Fishery

Cooperation Foundation) yang dilakukan di perairan

zona ekonomi eksklusif Samudera Hindia pada tahun 2004 dan 2005.

Kegiatan ini menggunakan sarana K.R. Baruna Jaya IV (1.219 GT), yang dilengkapi dengan jaring pukat (trawl) yang dimodifikasi khusus untuk menangkap ikan pada kedalaman lebih dari 200 m serta perlengkapan penelitian oseanografi untuk memonitor kondisi lingkungan perairan. Daerah yang diobservasi meliputi perairan sebelah selatan Pulau Jawa mencakup daerah Cilacap (Jawa Tengah)-Prigi (Jawa Timur) dan perairan sebelah barat Pulau Sumatera meliputi Banda Aceh sampai Bengkulu.

Kegiatan penangkapan ikan dilakukan pada kedalaman sampai 1.500 m dengan lokasi stasiun dipilih secara acak sesuai dengan kontur dasar yang layak untuk pengoperasian jaring trawl. Ada 154 stasiun lokasi penangkapan, 102 antara lain di perairan selatan Jawa dan 52 stasiun lain di barat Sumatera telah diperoleh.

Pada tulisan ini akan diberikan sebagian informasi dari hasil penelitian tersebut yang mengungkapkan tentang jenis-jenis ikan yang tertangkap, komposisi hasil tangkapan, dan daerah sebaran. Informasi ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang ikan laut dalam, untuk selanjutnya dapat

(2)

digunakan sebagai salah satu data pendukung untuk mengkaji struktur komunitas dan kemungkinan pengembangan dalam upaya pemanfaatan sumber daya ikan laut dalam di perairan Indonesia.

POPULASI IKAN YANG TERTANGKAP

Biota laut dalam yang tertangkap dengan jaring pukat terdiri atas berbagai kelompok taksa yaitu populasi ikan, moluska, krustase, echinodermata, dan beberapa hewan invertebrata lain. Jenis ikan yang teridentifikasi berdasarkan pada kunci determinasi Nakabo (2002) terdiri atas 3 klas yaitu Myxini atau

Agnatha (kelompok ikan tak berahang), klas Chondrichthyes (kelompok ikan bertulang rawan), dan

klas Osteichthyes (kelompok ikan bertulang sejati) yang masing-masing wilayah perairan memiliki keragaman dan kelimpahan jenis yang bervariasi. Di perairan selatan Jawa tertangkap sekitar 337 spesies yang mewakili 99 famili, sedangkan di perairan barat Sumatera relatif lebih rendah terdiri atas 215 spesies, mewakili 82 famili (Lampiran 1 dan 2). Rendah jumlah spesies ikan yang tertangkap di perairan barat Sumatera kemungkinan berkaitan dengan sedikit jumlah stasiun penangkapan yang terjangkau oleh jaring trawl. Seperti diketahui bahwa hasil pemantauan dasar perairan menggunakan fish finder, sebagian besar wilayah perairan barat Sumatera yang diteliti memperlihatkan kedalaman lebih dari 2.000 m, tidak mungkin terjangkau oleh jaring trawl yang mempunyai kemampuan beroperasi hanya sampai dengan kedalaman 1.500 m, selain itu kontur dasar perairan juga banyak yang curam sehingga tidak layak untuk pengoperasian jaring trawl.

Berdasarkan pada komposisi jumlah spesies ikan yang tertangkap, menunjukkan bahwa fam ili Macrouridae m endom inansi hasil tangkapan terbanyak. Fenomena yang sama juga dikatakan Iwamoto (1997) dalam Carpenter & Niem (1999); Midalsky & Fichter (1983) terhadap hasil penangkapan ikan laut dalam di sebelah barat Laut Pasifik dan pada sebagian besar perairan laut dalam di dunia.

Secara keseluruhan, hasil tangkapan ikan yang tergolong dalam famili Macrouridae memiliki kekayaan jenis terbanyak sekitar 35 spesies mewakili 11 marga, dibandingkan dengan hasil tangkapan yang dikatakan Gloerfelt & Kailola (1984), di perairan antara sebelah selatan Indonesia sampai barat Laut Australia tampak relatif banyak sekitar 10 spesies, tetapi relatif sedikit dibandingkan hasil tangkapan di perairan sebelah barat Laut Pasifik seperti dikatakan Iwamoto (1997) dalam Carpenter & Niem (1999), sekitar 94 spesies tergolong dalam 16 genera. Di wilayah lain, kelompok ikan Macrouridae ini memang selalu memperlihatkan

jumlah kekayaan jenis paling banyak dalam struktur komunitas ikan laut dalam (Midalsky & Fichter, 1983). Kelompok ikan lain berikut yang memperlihatkan kekayaan jenis terbanyak pada penelitian ini berturut-turut famili Alepocephalidae (23 spesies dan 8 genera), Ophidiidae (19 spesies dan 9 genera), dan Myctophidae (13 spesies dan 8 genera).

Famili Macrouridae dikenal sebagai keluarga ikan

grenadir atau rat tails, hampir semua anggota kerabat

tidak memiliki sirip caudal tetapi memiliki sirip dorsal dan sirip anal menyatu ke arah ekor, meruncing tajam menyerupai ikan ekor tikus (Macrouridae). Bentuk kepala bervariasi mulai agak gepeng lonjong atau membulat dan membentuk moncong tajam ke arah depan, ukuran kepala tersebut relatif lebih besar dibandingkan tubuh, diameter mata ukuran relatif besar. Tubuh bersisik keras dan ditutupi cucuk kecil yang tajam Gloerfelt & Kailola (1984); Frasser (1975); Iwamoto (1977) dalam Carpenter & Niem (1999). Famili Macrouroidae termasuk famili ikan dengan jumlah spesies terbesar di laut dalam, daerah sebaran secara vertikal cukup luas terutama di daerah tropis yaitu mulai kedalaman 250-2.000 m, bahkan sampai dengan melebihi 5.000 m (Iwamoto, 1997 dalam Carpenter & Niem (1999), sedangkan jumlah yang melimpah terkonsentrasi pada kedalaman 750 m (Midalsky & Fichter, 1983), hidup selalu bergerombol dan menyukai habitat dekat dasar maupun berenang pada kolom air (wilayah bento pelagis). Pada penelitian ini, kerabat dari famili Macrouridae telah tertangkap mulai dari kedalaman 250-1.200 m, kelimpahan individu relatif tinggi dan kekayaan jenis yang paling banyak (8-10 spesies) diperoleh pada kedalam an antara 872-950 m . Gam bar 1 memperlihatkan beberapa genera ikan laut dalam dari famili Macrouroidae.

Famili Alepocephalidae tertangkap pada kisaran kedalaman 350-1.200 m dengan jumlah 23 spesies mewakili 8 genera, sementara itu Sasonov & Markle (1993) dalam Carpenter & Niem (1999) menemukan sekitar 59 spesies tergolong dalam 20 genera di perairan sebelah barat Laut Pasifik. Kelompok famili Alepocephalidae pada umumnya menempati habitat sekitar dasar sampai kolom air (mid water) terutama menyukai pada kedalaman 708 m, hidup selalu bergerombol (schooling) dengan jumlah tidak banyak (Midalsky & Fichter, 1983). Morf ologi tubuh menyerupai belut laut (kerondong atau moray) dengan ukuran bervariasi (panjang standar berkisar 15-50 cm), pada umumnya ikan ini tidak bersisik, kalaupun ada hanya di sebagian tubuh yang merupakan sisik cycloid yang lembut dan mudah terkelupas. Ukuran kepala relatif kecil (kurang dari 20% dari panjang standar tubuh), memiliki sirip dorsal dan sirip anal yang

(3)

Bathygadus sp. Caelorinchus sp. Hymenocephalus sp.

Monomitopus sp. Nezumia sp. Ventrifossa sp.

Gambar 1. Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Macrouridae yang tertangkap di peerairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.

Gambar 2. Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Alepocephalidae yang tertangkap di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.

Alepocephalus sp. Bajacaliformia sp. Talismania sp.

Narcetes sp. Xenodermichthys sp. Rouleina sp.

terletak pada sepertiga bagian posterior tubuh. Corak tubuh menampakkan warna gelap, coklat, atau hitam. (Gloerfelt & Kailola, 1984; Frasser, 1975; Sasonov & Markle (1993) dalam Carpenter & Niem, 1999). Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Alepocephalidae dapat dilihat pada Gambar 2.

Famili Ophidiidae dikenal dengan brotula, cusk

eel, atau sidat semu memiliki tubuh bersisik, bentuk

tubuh agak memanjang dan berekor meruncing, panjang bervariasi mulai dari 10-100 cm, memiliki sirip tunggal yang merupakan gabungan antara sirip punggung, sirip anal, dan sirip ekor, sedangkan sirip

(4)

perut telah bermodifikasi menjadi sepasang jari mirip benang yang berfungsi untuk mencari makan. Warna dominan ikan ini kecoklatan, hidup di dasar perairan laut dalam dan mampu sampai kedalaman 8.730 m. Di perairan sebelah barat Laut Pasifik ditemukan 63 spesies dengan 30 genera (Nielson, 1978 dalam Carpenter & Niem (1999), di perairan antara sebelah selatan Indonesia sampai barat Laut Australia dikatakan Gloerfelt & Kailola (1984) menemukan 14 spesies dan 8 genera, sedangkan pada penelitian tertangkap sekitar 19 spesies dan 9 genera. Beberapa genera dari famili Ophidiidae dapat dilihat pada Gambar 3.

Famili Myctopidae, dikenal sebagai ikan lentera (Lanternfishes), karena sebagian besar anggota kerabat memiliki organ cahaya (fotofor) pada sekujur tubuh dan menjadi salah satu karakter penting dalam identifikasi spesies. Jumlah spesies yang telah dikenal sekitar 250 spesies tergolong dalam 22 genera dan tersebar di Laut Artik sampai Antartik (Paxton & Huley, 1986 dalam Carpenter & Niem, 1999), sedangkan dalam penelitian ini ditemukan 13 spesies mewakili 8 genera. Ukuran tubuh pada umumnya relatif kecil (kurang dari 12 cm) identik dengan ukuran jenis ikan teri yang banyak dijumpai di perairan laut dangkal, badan, kepala agak gepeng, mata relatif besar, dan berkembang dengan baik dibandingkan dengan jenis ikan laut dalam lain. Kelompok ikan ini hidup selalu bergerombol dan kelimpahan biomassa mendominansi 80% pada wilayah mesopelagis laut dalam, diprediksi memegang peranan penting dalam siklus rantai pakan (food chains) di laut dalam, karena sering melakukan migrasi vertikal ke lapisan di atas

pada malam hari untuk mencari makan, kemudian pada siang hari menuju lapisan terdalam yang merupakan konsumsi penting bagi pemangsa organisme laut dalam. Warna tubuh agak bervariasi, tampak coklat atau hitam pada saat ikan ini berada di laut dalam, sedangkan pada saat berada pada perairan di lapisan di atas yang relatif dangkal (kurang dari 200 m) ikan ini menampakkan sisik-sisik berwarna hijau metalik atau kebiruan (Gloerfelt & Kailola (1984); Paxton & Huley dalam Carpenter & Niem (1999); Nybaken (1988). Beberapa genera dari famili ikan laut dalam dari famili Myctopidae dapat dilihat pada Gambar 4.

KOMPOSISI JENIS IKAN

Total bobot laju tangkap hasil tangkapan di perairan selatan Jawa diperoleh sekitar 11,329 ton, sedangkan di perairan barat Sumatera relatif lebih rendah 2,549 ton. Kom posisi fam ili ikan yang tertangkap berdasarkan pada perbandingan terhadap total bobot hasil tangkapan tersebut diperoleh nilai yang bervariasi (Lampiran 3 dan 4). Tampak bahwa famili Ophidiidae dan Plesiobatididae di perairan selatan Jawa mendominansi 38 dan 23% dari total bobot hasil tangkapan. Spesies yang m endom inansi

Lamprogrammus niger (Ophidiidae) dan Plesiobatis

sp.1 (Plesiobatididae). Famili Ophididae selain mendominansi dalam ukuran biomassa, kelimpahan individu juga mendominansi urutan kedua (11,61%) setelah famili Myctopidae (52,14%), sedangkan famili Plesiobathidae yang dikenal sebagai kerabat ikan pari (Plesiobatis sp.), walaupun biomassa mendominansi hasil tangkapan, tetapi kelimpahan jenis relatif sedikit

Gambar 3. Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Ophidiidae yang tertangkap di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.

Homostolus sp. Neobythites sp. Monomitophus sp.

(5)

Gambar 4. Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Myctophidae yang tertangkap di perairan Samudera Hindia.

Benthosema sp. Diaphus sp. Lampadena sp.

Myctopum sp. Diogonichthys sp. Symbolophorus sp.

Gambar 5. Beberapa spesies ikan laut dalam yang mendominansi hasil tangkapan di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.

Lamprogrammus niger Plesiobatis sp.

Diretmoides pauciradiatus Diaphus sp.

(m endom inansi 0,17%). Indikasi tersebut m enunjukkan bahwa ukuran tubuh fam ili Plesiobathidae rata-rata relatif besar. Di perairan barat Sumatera famili Diretmidae mendominansi biomassa sekitar 13,8%. Spesies dari kelompok ini yang dominan Diretmoides pauciradiatus. Famili lain yang tampak mendominansi Plesiobatididae (13,5%) yang banyak diwakili oleh spesies ikan pari.

Selain mendominansi dari segi biomassa, famili Diretmidae juga mendominansi dalam kelimpahan individu (11,5%). Famili lain yang juga tampak m endom inansi Myctopidae (22,5%) dan Ostracoberycidae (14,2%), sebaliknya fam ili

Plesiobatididae jumlah individu relatif sedikit (mendominansi 0,08%). Beberapa jenis ikan laut dalam yang mendominansi hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 5.

DISTRIBUSI LAJU TANGKAP Distribusi Horisontal

Variasi laju tangkap ikan yang diperoleh pada setiap stasiun penangkapan di perairan selatan Jawa berkisar 8,72-2.075,67 kg (Gambar 6). Laju tangkap tertinggi ditemukan pada lokasi stasiun 26 (sekitar perairan selatan Yogyakarta), di m ana 70%

(6)

didominansi oleh jenis ikan Lamprogrammus niger, sebaliknya laju tangkap terendah ditemukan pada stasiun 48 (sekitar perairan selatan Tulung Agung) yang didominansi jenis ikan Diaphus sp.1 (41%).

Di perairan barat Sumatera, laju tangkap berkisar 3,02-330,04 kg. Laju tangkap tertinggi terpusat di barat Banda Aceh dan sekitar Pulau Enggano (Bengkulu) (Gambar 7).

Distribusi vertikal

Berdasarkan pada pengelompokkan strata kedalaman perairan yang masing-masing berselang

100 m, mulai dari kedalaman 200 m sampai lebih dari 900 m, diperoleh diagram variasi nilai rata-rata laju tangkap ikan pada setiap strata kedalaman (Gambar 8). Laju tangkap cenderung menurun seiring bertambah kedalaman sampai kedalaman 900 m, tetapi pada kedalaman lebih dari 900 m, diperoleh laju tangk ap sangat tinggi. Jenis ikan yang mendominansi pada kedalaman ini Lamprogrammus

niger (Ophidiidae) dengan total tangkapan 3,5 ton (90%

dari total laju tangkap pada strata kedalaman lebih dari 900 m).

Gambar 6. Pola sebaran laju tangkap ikan laut dalam secara horisontal diperairan selatan Jawa.

(7)

Gambar 8. Sebaran laju tangkap ikan laut dalam pada strata kedalaman di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.

KESIMPULAN

Jenis ikan laut dalam yang tertangkap di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia (barat Sumatera dan selatan Jawa) sekitar 416 spesies, mewakili 111 fam ili, di mana fam ili Macrouridae memiliki kekayaan jenis terbanyak. Jenis ikan yang mendominansi bobot hasil tangkapan

Lamprogrammus niger (Ophidiidae), Plesiobatis sp.

(Plesiobatididae), dan Diretmoides pauciradiatus (Diretmidae). Sebaran kepadatan ikan laut dalam secara horisontal paling banyak terkonsentrasi di sekitar perairan sebelah selatan Yogyakarta, sebelah barat Banda Aceh dan sekitar Bengkulu, sedangkan secara vertikal, kepadatan relatif tinggi ditemukan pada kedalaman 200-400 m, kemudian kepadatan cenderung menurun seiring dengan bertambah kedalaman sampai 900 m, namun kepadatan meningkat sangat tinggi pada kedalaman lebih dari 900 m.

PERSANTUNAN

Kegiatan dari hasil riset pengkajian sumber daya ikan laut dalam di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia, T. A. 2005, kerja sama antara Indonesia (Pusat Riset Perikanan Tangkap-(Badan Riset Kelautan dan Perikanan-Departemen Kelautan dan Perikanan dan Jepang (Overseas

Fishery Cooperation Foundation).

DAFTAR PUSTAKA

Carpenter, K. E. & Niem V. H. (eds). 1999. F. A. O.

Species Identification Guide for Fishery Purposes. The Living Marine Resources of the Western Central Pasific. Vol.3. Batoid Fishes, Chimaeras, and Bony Fishes. Part 1 (Elopidae to Linophrynidae). Rome. 406 pp.

Frasser, H. T. 1975. Fishes of the World An Illustrated

Dictionary. First American Edition. Macmillan

Publishing Co. Inc. New York.

Gloerfelt, T. T. & P. J. Kailola. 1984. Trawled Fishes

of Southern Indonesia and Northern Australia. The

Directorate General of Fisheries. Indonesia. 406 pp.

Midalsky, E. C. & G. S. Fichter. 1983. The Fresh and

Salt Water Fishes of the World. Greenwich House.

Crown Publishers. Inc. New York.

Nakabo, T. 2002. Fishes of Japan with Pictoralkeys

to the Species. English Edition I and II. Tokay

University. Press. Tokyo. 1.749 pp.

Nybaken, J. W. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan

Ekologis. Alih Bahasa M. Eidman et al. Cetakan

(8)

Lampiran 1. Jumlah spesies dan famili ikan laut dalam yang tertangkap di perairan selatan Jawa 337 Jumlah spesies 2 Lophiidae 50. 1 Unidentified fish 99. 19 Ophidiidae 49. 8 Triacanthodidae 98. 1 Macrouroididae 48. 3 Cynoglossidae 97. 33 Macrouridae 47. 1 Poecilopsettidae 96. 1 Bregmacerotidae 46. 1 Pleuronectidae 95. 2 Melanonidae 45. 1 Bothidae 94. 2 Polymixiidae 44. 5 Trichiuridae 93. 13 Myctophidae 43. 6 Gempylidae 92. 5 Neoscopelidae 42. 1 Scombrolabracidae 91. 1 Bathysauridae 41. 1 Gobiidae 90. 1 Scopelarchidae 40. 2 Uranoscopidae 89. 4 Paralepididae 39. 1 Chiasmodontidae 88. 1 Alepisauridae 38. 3 Percophidae 87. 3 Chlorophthalmidae 37. 6 Nomeidae 86. 2 Ipnopidae 36. 2 Centrolophidae 85. 1 Synodontidae 35. 2 Cepolidae 84. 1 Ateleopodidae 34. 1 Bathyclupeidae 83. 1 Idiacanthidae 33. 1 Sciaenidae 82. 3 Malacosteidae 32. 2 Nemipteridae 81. 4 Melanostomiidae 31. 3 Epigonidae 80. 3 Asteronesthidae 30. 1 Priacanthidae 79. 2 Stomiidae 29. 1 Symphysanodontidae 78. 2 Chauliodontidae 28. 1 Ostracoberycidae 77. 5 Phosichthyidae 27. 3 Howellidae 76. 5 Sternoptychidae 26. 7 Acropomatidae 75. 5 Gonostomatidae 25. 1 Psychrolutidae 74. 23 Alepocephalidae 24. 1 Liparidae 73. 2 Microstomatidae 23. 1 Hoplichthyidae 72. 6 Nettastomatidae 22. 8 Peristediidae 71. 1 Serrivomeridae 21. 4 Triglidae 70. 3 Nemichthyidae 20. 4 Scorpaenidae 69. 1 Derichthyidae 19. 4 Caproidae 68. 2 Muraenesocidae 18. 3 Grammicolepididae 67. 6 Congridae 17. 3 Zeidae 66. 2 Colocongridae 16. 2 Macrurocyttidae 65. 5 Notacanthidae 15. 1 Anoplogastridae 64. 1 Halosauridae 14. 2 Diretmidae 63. 3 Plesiobatididae 13. 3 Trachichthyidae 62. 8 Rajidae 12. 1 Berycidae 61. 1 Torpedinidae 11. 1 Hispidoberycidae 60. 1 Squatinidae 10. 1 Centomimidae 59. 3 Squalidae 9. 1 Barbourisiidae 58. 4 Centrophoridae 8. 1 Rondeletiidae 57. 1 Etmopteridae 7. 2 Melamphaidae 56. 1 Carcharhinidae 6. 3 Himantolophidae 55. 2 Triakidae 5. 2 Diceratiidae 54. 3 Scyliorhinidae 4. 3 Oneirodidae 53. 1 Alopiidae 3. 9 Ogcocephalidae 52. 4 Chimaeridae 2. 5 Chaunacidae 51. 1 Myxinidae 1. Jumlah spesies Famili No. Jumlah spesies Famili No. 337 Jumlah spesies 2 Lophiidae 50. 1 Unidentified fish 99. 19 Ophidiidae 49. 8 Triacanthodidae 98. 1 Macrouroididae 48. 3 Cynoglossidae 97. 33 Macrouridae 47. 1 Poecilopsettidae 96. 1 Bregmacerotidae 46. 1 Pleuronectidae 95. 2 Melanonidae 45. 1 Bothidae 94. 2 Polymixiidae 44. 5 Trichiuridae 93. 13 Myctophidae 43. 6 Gempylidae 92. 5 Neoscopelidae 42. 1 Scombrolabracidae 91. 1 Bathysauridae 41. 1 Gobiidae 90. 1 Scopelarchidae 40. 2 Uranoscopidae 89. 4 Paralepididae 39. 1 Chiasmodontidae 88. 1 Alepisauridae 38. 3 Percophidae 87. 3 Chlorophthalmidae 37. 6 Nomeidae 86. 2 Ipnopidae 36. 2 Centrolophidae 85. 1 Synodontidae 35. 2 Cepolidae 84. 1 Ateleopodidae 34. 1 Bathyclupeidae 83. 1 Idiacanthidae 33. 1 Sciaenidae 82. 3 Malacosteidae 32. 2 Nemipteridae 81. 4 Melanostomiidae 31. 3 Epigonidae 80. 3 Asteronesthidae 30. 1 Priacanthidae 79. 2 Stomiidae 29. 1 Symphysanodontidae 78. 2 Chauliodontidae 28. 1 Ostracoberycidae 77. 5 Phosichthyidae 27. 3 Howellidae 76. 5 Sternoptychidae 26. 7 Acropomatidae 75. 5 Gonostomatidae 25. 1 Psychrolutidae 74. 23 Alepocephalidae 24. 1 Liparidae 73. 2 Microstomatidae 23. 1 Hoplichthyidae 72. 6 Nettastomatidae 22. 8 Peristediidae 71. 1 Serrivomeridae 21. 4 Triglidae 70. 3 Nemichthyidae 20. 4 Scorpaenidae 69. 1 Derichthyidae 19. 4 Caproidae 68. 2 Muraenesocidae 18. 3 Grammicolepididae 67. 6 Congridae 17. 3 Zeidae 66. 2 Colocongridae 16. 2 Macrurocyttidae 65. 5 Notacanthidae 15. 1 Anoplogastridae 64. 1 Halosauridae 14. 2 Diretmidae 63. 3 Plesiobatididae 13. 3 Trachichthyidae 62. 8 Rajidae 12. 1 Berycidae 61. 1 Torpedinidae 11. 1 Hispidoberycidae 60. 1 Squatinidae 10. 1 Centomimidae 59. 3 Squalidae 9. 1 Barbourisiidae 58. 4 Centrophoridae 8. 1 Rondeletiidae 57. 1 Etmopteridae 7. 2 Melamphaidae 56. 1 Carcharhinidae 6. 3 Himantolophidae 55. 2 Triakidae 5. 2 Diceratiidae 54. 3 Scyliorhinidae 4. 3 Oneirodidae 53. 1 Alopiidae 3. 9 Ogcocephalidae 52. 4 Chimaeridae 2. 5 Chaunacidae 51. 1 Myxinidae 1. Jumlah spesies Famili No. Jumlah spesies Famili No.

(9)

215 Jumlah spesies 6 Triacanthodidae 82. 4 Neoscopelidae 41. 1 Bothidae 81. 1 Scopelarchidae 40. 2 Trichiuridae 80. 4 Paralepididae 39. 7 Gempylidae 79. 1 Alepisauridae 38. 1 Xiphiidae 78. 3 Chlorophthalmidae 37. 1 Scombrolabracidae 77. 2 Notosudidae 36. 3 Chiasmodontidae 76. 2 Ipnopidae 35. 1 Percophidae 75. 1 Ateleopodidae 34. 2 Nomeidae 74. 1 Idiacanthidae 33. 1 Centrolophidae 73. 2 Malacosteidae 32. 1 Bathyclupeidae 72. 6 Melanostomiidae 31. 1 Epigonidae 71. 6 Asteronesthidae 30. 1 Serranidae 70. 1 Stomiidae 29. 1 Ostracoberycidae 69. 1 Chauliodontidae 28. 1 Acropomatidae 68. 1 Phosichthyidae 27. 5 Peristediidae 67. 4 Sternoptychidae 26. 1 Triglidae 66. 3 Gonostomatidae 25. 3 Scorpaenidae 65. 11 Alepocephalidae 24. 3 Caproidae 64. 2 Microstomatidae 23. 2 Grammicolepididae 63. 2 Nettastomatidae 22. 5 Zeidae 62. 1 Serrivomeridae 21. 1 Anoplogastridae 61. 3 Nemichthyidae 20. 2 Diretmidae 60. 1 Derichthyidae 19. 2 Trachichthyidae 59. 3 Muraenesocidae 18. 1 Berycidae 58. 4 Congridae 17. 1 Hispidoberycidae 57. 1 Colocongridae 16. 1 Barbourisiidae 56. 5 Notacanthidae 15. 5 Melamphaidae 55. 1 Halosauridae 14. 1 Himantolophidae 54. 3 Plesiobatididae 13. 1 Diceratiidae 53. 3 Rajidae 12. 2 Oneirodidae 52. 1 Torpedinidae 11. 2 Ogcocephalidae 51. 1 Squatinidae 10. 1 Chaunacidae 50. 2 Squalidae 9. 2 Lophiidae 49. 3 Centrophoridae 8. 11 Ophidiidae 48. 1 Somniosidae 7. 1 Macrouroididae 47. 1 Etmopteridae 6. 16 Macrouridae 46. 1 Hexanclidae 5. 1 Melanonidae 45. 2 Scyliorhinidae 4. 215 Jumlah spesies 6 Triacanthodidae 82. 4 Neoscopelidae 41. 1 Bothidae 81. 1 Scopelarchidae 40. 2 Trichiuridae 80. 4 Paralepididae 39. 7 Gempylidae 79. 1 Alepisauridae 38. 1 Xiphiidae 78. 3 Chlorophthalmidae 37. 1 Scombrolabracidae 77. 2 Notosudidae 36. 3 Chiasmodontidae 76. 2 Ipnopidae 35. 1 Percophidae 75. 1 Ateleopodidae 34. 2 Nomeidae 74. 1 Idiacanthidae 33. 1 Centrolophidae 73. 2 Malacosteidae 32. 1 Bathyclupeidae 72. 6 Melanostomiidae 31. 1 Epigonidae 71. 6 Asteronesthidae 30. 1 Serranidae 70. 1 Stomiidae 29. 1 Ostracoberycidae 69. 1 Chauliodontidae 28. 1 Acropomatidae 68. 1 Phosichthyidae 27. 5 Peristediidae 67. 4 Sternoptychidae 26. 1 Triglidae 66. 3 Gonostomatidae 25. 3 Scorpaenidae 65. 11 Alepocephalidae 24. 3 Caproidae 64. 2 Microstomatidae 23. 2 Grammicolepididae 63. 2 Nettastomatidae 22. 5 Zeidae 62. 1 Serrivomeridae 21. 1 Anoplogastridae 61. 3 Nemichthyidae 20. 2 Diretmidae 60. 1 Derichthyidae 19. 2 Trachichthyidae 59. 3 Muraenesocidae 18. 1 Berycidae 58. 4 Congridae 17. 1 Hispidoberycidae 57. 1 Colocongridae 16. 1 Barbourisiidae 56. 5 Notacanthidae 15. 5 Melamphaidae 55. 1 Halosauridae 14. 1 Himantolophidae 54. 3 Plesiobatididae 13. 1 Diceratiidae 53. 3 Rajidae 12. 2 Oneirodidae 52. 1 Torpedinidae 11. 2 Ogcocephalidae 51. 1 Squatinidae 10. 1 Chaunacidae 50. 2 Squalidae 9. 2 Lophiidae 49. 3 Centrophoridae 8. 11 Ophidiidae 48. 1 Somniosidae 7. 1 Macrouroididae 47. 1 Etmopteridae 6. 16 Macrouridae 46. 1 Hexanclidae 5. 1 Melanonidae 45. 2 Scyliorhinidae 4.

(10)

Lampiran 3. Komposisi laju tangkap famil ikan laut dalam di perairan selatan Jawa 11.328,62 Total 0,019 2.140 Melanonidae 42. 0,120 13.559 Zeidae 83. 0,002 0,175 Malacosteidae 41. 0,057 6.495 Uranoscopidae 82. 0,228 25.875 Macrouroididae 40. 0,025 2.875 Triglidae 81. 45.420 514.621 Macrouridae 39. 5.669 642.260 Trichiuridae 80. 0,240 27.230 Lophiidae 38. 0,012 1.360 Triakidae 79. 0,001 0,100 Liparidae 37. 0,060 6.848 Triacanthodidae 78. 0,076 8.655 Ipnopidae 36. 0,056 6.311 Trachichthyidae 77. 0,001 0,095 Idiacanthidae 35. 0,063 7.175 Torpedinidae 76. 0,003 0,300 Hoplichthyidae 34. 0,375 42.540 Synodontidae 75. 0,003 0,320 Himantolophidae 33. 0,001 0,132 Sternoptychidae 74. 0,022 24.445 Halosauridae 32. 0,607 68.740 Squatinidae 73. 0,032 3.575.000 Grammicolepididae 31. 0,513 58.165 Squalidae 72. 0,374 42.395 Gempylidae 30. 0,002 0,205 Serrivomeridae 71. 0,001 0,065 Etmopteridae 29. 0,108 12.290 Scyliorhinidae 70. 0,077 86.675 Epigonidae 28. 0,027 3.084 Scorpaenidae 69. 0,008 0,890 Diretmidae 27. 0,001 0,120 Scombrolabracidae 68. 0,006 0,730 Diceratiidae 26. 0,003 0,335 Sciaenidae 67. 0,002 0,250 Derichthyidae 25. 1.961 222.175 Rajidae 66. 0,005 0,5234 Cynoglossidae 24. 0,017 1.915 Psychrolutidae 65. 0,569 64.415 Congridae 23. 0,014 1.580 Priacanthidae 64. 0,492 55.725 Colocongridae 22. 0,121 13.750 Polymixiidae 63. 0,320 36.259 Chlorophthalmidae 21. 23.050 2.611.395 Plesiobatididae 62. 3.102 351.445 Chimaeridae 20. 0,003 0,295 Phosichthyidae 61. 0,001 0,085 Chiasmodontidae 19. 0,552 62.585 Peristediidae 60. 0,064 7.294 Chaunacidae 18. 0,022 2.500 Percophidae 59. 0,003 0,365 Chauliodontidae 17. 0,007 0,782 Paralepididae 58. 0,001 0,075 Cepolidae 16. 0,002 0,190 Ostracoberycidae 57. 2.278 258.090 Centrophoridae 15. 38.274 4.336.121 Ophidiidae 56. 0,248 28.055 Centrolophidae 14. 0,019 2.165 Oneirodidae 55. 0,084 9.500 Carcharhinidae 13. 0,023 2.580 Ogcocephalidae 54. 0,049 5.570 Caproidae 12. 0,187 21.215 Notacanthidae 53. 0,003 0,335 Bothidae 11. 0,628 71.130 Nomeidae 52. 0,101 12.340 Berycidae 10. 0,192 21.725 Nettastomatidae 51. 0,001 0,105 Bathysauridae 9. 0,293 33.200 Neoscopelidae 50. 0,551 62.435 Bathyclupeidae 8. 0,004 0,475 Nemipteridae 49. 0,009 0,985 Barbourisiidae 7. 0,003 0,334 Nemichthyidae 48. 0,011 1.220 Ateleopodidae 6. 0,001 0,140 Myxinidae 47. 0,004 0,427 Asteronesthidae 5. 5.513 624.581 Myctophidae 46. 0,001 0,065 Anoplogastridae 4. 0,005 0,620 Muraenesocidae 45. 0,184 20.900 Alopiidae 3. 0,018 2.020 Microstomatidae 44. 1.475 167.164 Alepocephalidae 2. 0,002 0,227 Melanostomiidae 43. 6.183 700.520 Acropomatidae 1. % kg Famili No. % kg Famili No. 11.328,62 Total 0,019 2.140 Melanonidae 42. 0,120 13.559 Zeidae 83. 0,002 0,175 Malacosteidae 41. 0,057 6.495 Uranoscopidae 82. 0,228 25.875 Macrouroididae 40. 0,025 2.875 Triglidae 81. 45.420 514.621 Macrouridae 39. 5.669 642.260 Trichiuridae 80. 0,240 27.230 Lophiidae 38. 0,012 1.360 Triakidae 79. 0,001 0,100 Liparidae 37. 0,060 6.848 Triacanthodidae 78. 0,076 8.655 Ipnopidae 36. 0,056 6.311 Trachichthyidae 77. 0,001 0,095 Idiacanthidae 35. 0,063 7.175 Torpedinidae 76. 0,003 0,300 Hoplichthyidae 34. 0,375 42.540 Synodontidae 75. 0,003 0,320 Himantolophidae 33. 0,001 0,132 Sternoptychidae 74. 0,022 24.445 Halosauridae 32. 0,607 68.740 Squatinidae 73. 0,032 3.575.000 Grammicolepididae 31. 0,513 58.165 Squalidae 72. 0,374 42.395 Gempylidae 30. 0,002 0,205 Serrivomeridae 71. 0,001 0,065 Etmopteridae 29. 0,108 12.290 Scyliorhinidae 70. 0,077 86.675 Epigonidae 28. 0,027 3.084 Scorpaenidae 69. 0,008 0,890 Diretmidae 27. 0,001 0,120 Scombrolabracidae 68. 0,006 0,730 Diceratiidae 26. 0,003 0,335 Sciaenidae 67. 0,002 0,250 Derichthyidae 25. 1.961 222.175 Rajidae 66. 0,005 0,5234 Cynoglossidae 24. 0,017 1.915 Psychrolutidae 65. 0,569 64.415 Congridae 23. 0,014 1.580 Priacanthidae 64. 0,492 55.725 Colocongridae 22. 0,121 13.750 Polymixiidae 63. 0,320 36.259 Chlorophthalmidae 21. 23.050 2.611.395 Plesiobatididae 62. 3.102 351.445 Chimaeridae 20. 0,003 0,295 Phosichthyidae 61. 0,001 0,085 Chiasmodontidae 19. 0,552 62.585 Peristediidae 60. 0,064 7.294 Chaunacidae 18. 0,022 2.500 Percophidae 59. 0,003 0,365 Chauliodontidae 17. 0,007 0,782 Paralepididae 58. 0,001 0,075 Cepolidae 16. 0,002 0,190 Ostracoberycidae 57. 2.278 258.090 Centrophoridae 15. 38.274 4.336.121 Ophidiidae 56. 0,248 28.055 Centrolophidae 14. 0,019 2.165 Oneirodidae 55. 0,084 9.500 Carcharhinidae 13. 0,023 2.580 Ogcocephalidae 54. 0,049 5.570 Caproidae 12. 0,187 21.215 Notacanthidae 53. 0,003 0,335 Bothidae 11. 0,628 71.130 Nomeidae 52. 0,101 12.340 Berycidae 10. 0,192 21.725 Nettastomatidae 51. 0,001 0,105 Bathysauridae 9. 0,293 33.200 Neoscopelidae 50. 0,551 62.435 Bathyclupeidae 8. 0,004 0,475 Nemipteridae 49. 0,009 0,985 Barbourisiidae 7. 0,003 0,334 Nemichthyidae 48. 0,011 1.220 Ateleopodidae 6. 0,001 0,140 Myxinidae 47. 0,004 0,427 Asteronesthidae 5. 5.513 624.581 Myctophidae 46. 0,001 0,065 Anoplogastridae 4. 0,005 0,620 Muraenesocidae 45. 0,184 20.900 Alopiidae 3. 0,018 2.020 Microstomatidae 44. 1.475 167.164 Alepocephalidae 2. 0,002 0,227 Melanostomiidae 43. 6.183 700.520 Acropomatidae 1. % kg Famili No. % kg Famili No.

(11)

2.549.000 Total 0,435 11.090 Zeidae 82. 0,036 0,925 Melanostomiidae 41. 0,231 5.900 Xiphiidae 81. 1.120 28.550 Melanonidae 40. 0,005 0,130 Triglidae 80. 0,012 0,298 Melamphaidae 39. 0,636 16.215 Trichiuridae 79. 0,009 0,218 Malacosteidae 38. 0,175 4.460 Triacanthodidae 78. 0,828 21.115 Macrouroididae 37. 10.019 255.387 Trachichthyidae 77. 9.457 241.083 Macrouridae 36. 0,463 11.800 Torpedinidae 76. 0,694 17.695 Lophiidae 35. 0,006 0,164 Stomiidae 75. 0,136 3.475 Ipnopidae 34. 0,010 0,243 Sternoptychidae 74. 0,001 0,014 Idiacanthidae 33. 0,333 8.500 Squatinidae 73. 0,048 1.215 Hispidoberycidae 32. 0,144 3.675 Squalidae 72. 0,001 0,015 Himantolophidae 31. 0,091 2.320 Somniosidae 71. 0,040 1.025 Hexanclidae 30. 0,014 0,367 Serrivomeridae 70. 0,098 2.507 Halosauridae 29. 0,009 0,220 Serranidae 69. 1.007 25.682 Grammicolepididae 28. 0,228 5.820 Scyliorhinidae 68. 0,018 0,467 Gonostomatidae 27. 4.032 102.772 Scorpaenidae 67. 0,471 12.005 Gempylidae 26. 0,004 0,095 Scopelarchidae 66. 0,017 0,440 Etmopteridae 25. 0,005 0,135 Scombrolabracidae 65. 0,013 0,340 Epigonidae 24. 0,285 7.265 Rhinochimaeridae 64. 13.794 351.620 Diretmidae 23. 0,475 12.105 Rajidae 63. 0,019 0,490 Diceratiidae 22. 0,307 7.815 Polymixiidae 62. 0,005 0,130 Derichthyidae 21. 13.460 343.120 Plesiobatididae 61. 0,526 13.400 Congridae 20. 0,137 3.490 Phosichthyidae 60. 0,422 10.760 Colocongridae 19. 0,081 2.075 Peristediidae 59. 0,442 11.270 Chlorophthalmidae 18. 0,002 0,060 Percophidae 58. 0,578 14.725 Chimaeridae 17. 0,636 16.214 Paralepididae 57. 0,011 0,280 Chiasmodontidae 16. 8.351 212.874 Ostracoberycidae 56. 0,023 0,575 Chaunacidae 15. 3.418 87.135 Ophidiidae 55. 0,035 0,884 Chauliodontidae 14. 0,028 0,721 Oneirodidae 54. 4.535 115.595 Centrophoridae 13. 0,013 0,335 Ogcocephalidae 53. 0,002 0,040 Centrolophidae 12. 0,005 0,135 Notosudidae 52. 0,047 1.205 Caproidae 11. 0,292 7.450 Notacanthidae 51. 0,005 0,115 Bothidae 10. 0,068 1.740 Nomeidae 50. 5.062 129.050 Berycidae 9. 1.457 37.150 Nettastomatidae 49. 0,039 0,990 Bathyclupeidae 8. 1.288 32.843 Neoscopelidae 48. 0,131 3.350 Barbourisiidae 7. 0,078 1.996 Nemichthyidae 47. 0,206 5.245 Ateleopodidae 6. 2.009 51.225 Myctophidae 46. 0,074 1.881 Asteronesthidae 5. 0,599 15.265 Muraenesocidae 45. 0,006 0,155 Anoplogastridae 4. 2.549.000 Total 0,435 11.090 Zeidae 82. 0,036 0,925 Melanostomiidae 41. 0,231 5.900 Xiphiidae 81. 1.120 28.550 Melanonidae 40. 0,005 0,130 Triglidae 80. 0,012 0,298 Melamphaidae 39. 0,636 16.215 Trichiuridae 79. 0,009 0,218 Malacosteidae 38. 0,175 4.460 Triacanthodidae 78. 0,828 21.115 Macrouroididae 37. 10.019 255.387 Trachichthyidae 77. 9.457 241.083 Macrouridae 36. 0,463 11.800 Torpedinidae 76. 0,694 17.695 Lophiidae 35. 0,006 0,164 Stomiidae 75. 0,136 3.475 Ipnopidae 34. 0,010 0,243 Sternoptychidae 74. 0,001 0,014 Idiacanthidae 33. 0,333 8.500 Squatinidae 73. 0,048 1.215 Hispidoberycidae 32. 0,144 3.675 Squalidae 72. 0,001 0,015 Himantolophidae 31. 0,091 2.320 Somniosidae 71. 0,040 1.025 Hexanclidae 30. 0,014 0,367 Serrivomeridae 70. 0,098 2.507 Halosauridae 29. 0,009 0,220 Serranidae 69. 1.007 25.682 Grammicolepididae 28. 0,228 5.820 Scyliorhinidae 68. 0,018 0,467 Gonostomatidae 27. 4.032 102.772 Scorpaenidae 67. 0,471 12.005 Gempylidae 26. 0,004 0,095 Scopelarchidae 66. 0,017 0,440 Etmopteridae 25. 0,005 0,135 Scombrolabracidae 65. 0,013 0,340 Epigonidae 24. 0,285 7.265 Rhinochimaeridae 64. 13.794 351.620 Diretmidae 23. 0,475 12.105 Rajidae 63. 0,019 0,490 Diceratiidae 22. 0,307 7.815 Polymixiidae 62. 0,005 0,130 Derichthyidae 21. 13.460 343.120 Plesiobatididae 61. 0,526 13.400 Congridae 20. 0,137 3.490 Phosichthyidae 60. 0,422 10.760 Colocongridae 19. 0,081 2.075 Peristediidae 59. 0,442 11.270 Chlorophthalmidae 18. 0,002 0,060 Percophidae 58. 0,578 14.725 Chimaeridae 17. 0,636 16.214 Paralepididae 57. 0,011 0,280 Chiasmodontidae 16. 8.351 212.874 Ostracoberycidae 56. 0,023 0,575 Chaunacidae 15. 3.418 87.135 Ophidiidae 55. 0,035 0,884 Chauliodontidae 14. 0,028 0,721 Oneirodidae 54. 4.535 115.595 Centrophoridae 13. 0,013 0,335 Ogcocephalidae 53. 0,002 0,040 Centrolophidae 12. 0,005 0,135 Notosudidae 52. 0,047 1.205 Caproidae 11. 0,292 7.450 Notacanthidae 51. 0,005 0,115 Bothidae 10. 0,068 1.740 Nomeidae 50. 5.062 129.050 Berycidae 9. 1.457 37.150 Nettastomatidae 49. 0,039 0,990 Bathyclupeidae 8. 1.288 32.843 Neoscopelidae 48. 0,131 3.350 Barbourisiidae 7. 0,078 1.996 Nemichthyidae 47. 0,206 5.245 Ateleopodidae 6. 2.009 51.225 Myctophidae 46. 0,074 1.881 Asteronesthidae 5. 0,599 15.265 Muraenesocidae 45. 0,006 0,155 Anoplogastridae 4.

Gambar

Gambar 1. Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Macrouridae yang tertangkap di peerairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.
Gambar 4. Beberapa genera ikan laut dalam dari famili Myctophidae yang tertangkap di perairan Samudera Hindia.
Gambar 6. Pola sebaran laju tangkap ikan laut dalam secara horisontal diperairan selatan Jawa.
Gambar 8. Sebaran laju tangkap ikan laut dalam pada strata kedalaman di perairan zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia.

Referensi

Dokumen terkait

Kisaran panjang (FL) dan nilai gonad somatik indeks kenyar ( S. orientalis ) berdasarkan pada tingkat kematangan gonad hasil tangkapan dari Samudera Hindia..

Hal ini berarti tingkat laju eksploitasi ikan pedang di Samudera Hindia berdasarkan hasil tangkapan armada rawai tuna Indonesia berada pada kondisi padat tangkap (fully exploited)

Penelitian ini hanya dilakukan pada ikan tuna sirip kuning ( Thunnus albacares ) yang tertangkap di Samudera Hindia dengan alat tangkap rawai tuna ( longline ) dan didaratkan

Data dikumpulkan selama dua bulan berdasarkan penangkapan pada bulan pertama dan kedua, dicatat keseluruhan hasil tangkapan (10 kali penangkapan) selama periode dua bulan

Hal ini berarti tingkat laju eksploitasi ikan pedang di Samudera Hindia berdasarkan hasil tangkapan armada rawai tuna Indonesia berada pada kondisi padat tangkap (fully exploited)

Tujuan dan kegunaan dari tugas akhir ini adalah mendeskripsikan perbedaan jenis dan jumlah hasil tangkapan alat tangkap long line berdasarkan titik koordinat

jenis ikan tuna neritik secara bulanan, komposisi hasil tangkapan, dan fluktuasi hasil tangkapan dari alat tangkap jaring insang dengan studi kasus di PPN Pemangkat

Hasil penelitian pada ekosistem padang lamun di perairan Kayupulo secara keseluruhan ditemukan 9 spesies ikan yang berasal dari 5 famili yaitu 4 spesies dari