• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 6 SIJUNJUNG KECAMATAN KAMANG BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 6 SIJUNJUNG KECAMATAN KAMANG BARU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA

DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

DI SMA NEGERI 6 SIJUNJUNG KECAMATAN KAMANG BARU

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana

Pendidikan (STRATA 1)

Fandi Adha

12090144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)

IIALAMAN

PENGESAIIAN JURNAL

PENGARUH KEPEIVIIMPINAN KEPALA SEKOLAII, DISIPLIN KERJA I}AN KOMPETENSI SOSIAL GURU TERIIADAP KINERJA GURU

DI SMA NEGERI6 SIJT]NJUNG KECAMATAN KAMANG BARU

Oleh:

Nama

: Fandi Adha

NPM

:1209A144

Program

Studi

: Pendidikan Ekon6mi

Institusi

: Sekolah Tinggl Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRISumatera Barat

Padang, 03 Maret 2017 Disetujui Pembimbingll Pembimbing

I

4

(Stevani, S.Pd, MPd.E)

[no

(3)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

DI SMA NEGERI 6 SIJUNJUNG KECAMATAN KAMANG BARU Oleh :

Fandi Adha1, Stevani, S.Pd, MPd.E2, Putri Meliza Sari, SE, ME3

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan EkonomiSTKIP-PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan EkonomiSTKIP-PGRI Sumatera Barat 3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat

Email :

Fandiadha0@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru terhadap kinerja guru di SMA Negeri 6Sijunjung Kecamatan Kamang Baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepemimpinan kepala sekolah berpengeruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,307 dengan nilai thitung 4,544 > ttabel

1,69726. (2) disiplin kerja berpengeruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,260 dengan nilai thitung6,305> ttabel1,69726.

(3) kompetensi sosial guru berpengeruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,397 dengan nilai thitung 5,570> ttabel

1,69726.(4) kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini tunjukkan nilai Fhitung42,785 > Ftabel2,93dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05.

Hal ini berarti Haditerima dan H0ditolak.

Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi sosial guru dan kinerja guru

ABSTRACT

This study aims to analyze the impact of school leadership, work discipline and social competence of teachers on teacher performance in SMA 6Sijunjung District of New Kamang. The results showed that: (1) school leadership and significant positive effect on teacher performance. This is indicated by coefficient value of 0.307 with 4.544 tcount> ttabel 1.69726. (2) labor discipline positive and significant impact on teacher performance. This is indicated by coefficient value of 0.260 with 6.305 tcount> ttabel 1.69726. (3) Social competence of teachers positive and significant impact on teacher performance. This is indicated by coefficient value of 0.397 with 5.570 tcount> ttabel 1.69726. .(4) Principal leadership, discipline and social competence of teachers working together positive and significant impact on teacher performance. It show the value of F

42.785> Ftabel 2,93dengan significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha accepted

and H0 is rejected.

Keywords: school leadership, work discipline, social competence of teachers and

teacher performance

(4)

PENDAHULUAN

Sebagaimana disadari bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu proses yang tidak bisa dipisahkan dengan proses peningkatan pelayanan pendidikan oleh guru.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik siswanya.Oleh karena itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan.Dalam upaya untuk mewujudkan pendidikan yang unggul banyak faktor yang berperan, termasuk di dalamnya dari faktor guru yang merupakan pelaksana pendidikan itu sendiri.Dalam hal ini guru merupakan orang yang paling

bertanggung jawab terhadap siswa dan mempunyai peranan penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan siswa-siswanya agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.Guru juga diharapkan bersemangat dalam mengajar dan bisa menyeimbangkan dengan urusan pribadinya.

Dalam hal ini guru tidak

semata-mata sebagai pengajar yang melakukan

transfer

nilai-nilai

sekaligus

sebagi

pembimbing, penasehat dan menuntun

siswa dalam belajar. Data yang penulis

peroleh dari KEMENDIKBUD Kabupaten

Sijunjung rata–rata nilai Ujian Nasional

(UN) SMA Negeri Kabupaten Sijunjung

yang terakreditasi B, seperti yang terlihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Data Rata–rata Nilai UN SMA Negeri terakreditasi B Kabupaten Sijunjung

Tahun Ajaran 2015/2016

No Sekolah Rata – rata Nilai UN

IPA IPS 1 SMA Negeri 6 45,00 59,10 2 SMA Negeri 9 48,51 47,41 3 SMA Negeri 11 46,07 47,88 4 SMA Negeri 12 60,47 52,03

Sumber:www.referensi.data.kemendikbud.go.id Tahun 2016

Dari data perbandingan di atas penulis

tertarik untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 6 Sijunjung, karena terlihat jelas dari hasil rata-rata nilai UN SMA Negeri 6 Sijunjung jurusan IPA nya yang paling rendah walaupun rata-rata nilai UN SMA Negeri 6 Sijunjung jurusan IPS nya sudah tinggi. Hal ini diduga karena rendahnya kualitas kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung.

Masih belum maksimalnya kinerja guru di SMA Negeri 6 Sijunjung, diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor kepemimpinan kepala sekolah.Kepala SMA N 6 Sijunjung memiliki golongan IV/a dari tahun 2012 s/d 2016.Prestasi yang di raih SMA Negeri 6 Sijunjung masih terbilang sedikit.

Selain kepemimpinan kepala sekolah, faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah disiplin kerja.Hal ini dapat dilihat dari data absensi guru untuk data kesekolah setiap harinya.

Masih di jumpai banyak guru yang tidak hadir di SMA Negeri 6 Sijunjung dikarenakan beberapa alasan, seperti sakit, izin dan alfa.Yang paling mencengangkan dari data tersebut adalah jumlah keterlambatan guru yang masih tergolong tinggi. Dilihat dari keterlambatan guru yang paling tinggi yaitu terdapat pada bulan Juni yang mana berjumlah 18 orang, sedangkan keterlambatan guru yang paling rendah yaitu pada bulan Mei yaitu yang berjumlah 10 orang. Dari data diatas dapat diketahui bahwa guru yang sakit, izin, alfa dan terlambat masih guru yang sama. Bahkan ketika dalam jam mengajar sebagian guru hanya meninggalkan tugas saja di dalam kelas. Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus tidak ada perubahan akan memberikan dampak buruk bagi siswa karena waktu belajar mereka tersita.

Hubungan yang baik antara guru dengan kepala sekolah, guru sesama guru dan guru dengan siswa akan menciptakan suatu kinerja yang lebih baik. Faktor lain yang

(5)

mempengaruhi kinerja guru adalah kompetensi sosial guru.

Di SMA N 6 Sijunjung hubungan antara kepala sekolah dengan guru tidak berjalan dengan baik atau kurang harmonis, hal ini terlihat dari kurangnya tanggapan kepala sekolah atas pendapat dan saran yang diberikan guru terhadap kepala sekolah itu sendiri.Hubungan guru sesama guru di SMA N 6 Sijunjung juga tidak terlihat harmonis hal ini terlihat dari kurang kompak dalam melakukan tugas.Hubungan antara kepala sekolah dengan siswa juga tidak harmonis hal ini dibuktikan dengan kurangnya apresiasi kepala sekolah terhadap siswanya sehingga menghambat siswa untuk berprestasi.

.

KAJIAN PUSTAKA Teori Kinerja Guru

Menurut Nawawi (2005:234) yang memberikan pengertian kinerja sebagai hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang memberikan pema-haman bahwa kinerja merupakan suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat diamati oleh orang lain.Sedangkan menurut Mulyasa (2004:136) yang mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas, dapat dinyatakan bahwa kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Menurut Supardi (2013:40) indikator penilaian pada kinerja guru adalah:

1. Kemampuan menyusun rencana dan program pembelajaran

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran 3. Kemampuan mengadakan hubungan antar

pribadi

4. Kemampuan melaksanakan penilaian 5. Kemampuan melaksanakan program

pengayaan

6. Kemampuan melaksanakan program remedial

Menurut Barnawi & Arifin (2014:43) berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah:

1. Faktor internal kinerja guru, adalah faktor yang datang dari dalam diri guru yang

dapat mempengaruhi kinerja, contohnya ialah kemampuan, keterampilan, kepribadian, persepsi, motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan, dan latar belakang keluarga.

2. Faktor eksternal kinerja guru, adalah faktor yang datang dari luar guru yang dapat mempengaruhi keluarganya,contohnya adalah:

a. Gaji

b. Sarana dan prasarana c. Lingkungan kerja fisik d. Kepemimpinan

e. Kemampuan berkomonikasi

Sedangakan menurut Wahyudi (2012:88) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain : 1. Sikap 2. Keterlibatan kerja 3. Prilaku 4. Partisipasi 5. Penampilan 6. Kedisiplinan

Menurut Caniago (2009) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang dapat diungkap antara lain:

1. Kepribadian dan dedikasi 2. Pengembangan profesi 3. Kemampuan mengajar

4. Antar hubungan dan komunikasi 5. Hubungan dengan masyarakat 6. Kedisiplinan

7. Kesejahteraan 8. Iklim sekolah

Teori Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Sari dan Wardi (2012) mengemukakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah seseorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah, sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Barnawi & Arifin (2014:68), esensi pengaruh (influence) dalam konsep kepemimpinan bukanlah semata-mata berbentuk instruksi, melainkan lebih merupakan motivasi atau pemicu (trigger) yang dapat memberi inspirasi kepada bawahan sehingga inisiatif dan kreatifitas mereka berkembang secara optimal untuk meningkatkan kinerjanya.

(6)

Menurut Mulyasa (2011:20) indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan pendekatan kemampuan partisipatif dalam proses pengambilan keputusan.

2. Memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis,lugas dan terbuka.

3. Membimbing dan mengarahkan guru dalm memecahkan masalah-masalah kerjanya. 4. Menunjukan sikap dan prilaku teladan yang

dapat menjadi panutan bagi guru, peserta didik, dan seluruh warga sekolah.

5. Menjamin kebutuhan peserta didik, guru, staf, orang tua, dan masyarakat sebagai pusat kebijakan.

Teori Disiplin Kerja

Menurut Arianto (2013) disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Menurut Siagian (2002:302) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan tindakkan manajemen untuk mendorong anggota organisasi memenuhi standar kerja yang ditetapkan, dalam hal ini berprestasi kerja atau berkinerja dengan baik.

Menurut Barnawi & Arifin (2014:124) dikutip dari Aritonang (2005:4) indikator-indikator untuk mengukur disiplin kerja guru adalah sebagai berikut:

1. Disiplin terhadap tugas kedinasan 2. Disiplin terhadap waktu

3. Disiplin terhadap suasana kerja

4. Disiplin di dalam melayani masyarakat 5. Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku

Teori Kompetensi Sosial

Menurut Mulyasa (2007:173) yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan pesert didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan mayarakat sekitar.

Menurut Wibowo dan Hamrin (2012:124) Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi, menjalin kerja sama dan berinteraksi secara efektif dan efesien, baik itu dengan anak didik,

sesama pendidik, orang tua/wali, maupun dengan masyarakat sekitar.

Indikator kompetensi sosial guru menurut Suyanto dan Jihad (2013:43) adalah: 1. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan siswa

2. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan

3. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar

Hipotesis

Berdasarkan dari uraian landasan maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

1. Di duga kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

Ha : β1≥ 0

2. Di duga disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

Ha : β2≥ 0

3. Di duga kompetensi sosial guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

Ha : β3≥ 0

4. Diduga kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

Ha : β1,β2,β3, ≥ 0

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifatasosiatif. Penelitian ini dilaksanakan diSMA Negeri 6 Sijunjung.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2017.Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh guru SMA Negeri 6 Sijunjung yang berjumlah 33 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.

Total sampling adalah

teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi, Sugiyono

(2007:79).

(7)

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Sumber

1 Kinerja Guru

(Y)

1. Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran

3. Kemampuan mengadakan hubungan antar pribadi 4. Kemampuan melaksanakan penilaian

5. Kemampuan melaksanakan program pengayaan 6. Kemampuan melaksanakan program remedial

Supardi (2013:45)

2 Kepemimpinan

Kepala Sekolah (X1)

1. Menerapkan pendekatan kemampuan partisipatif dalam proses pengambilan keputusan.

2. Memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis,lugas dan terbuka.

3. Membimbing dan mengarahkan guru dalm memecahkan masalah-masalah kerjanya.

4. Menunjukan sikap dan prilaku teladan yang dapat menjadi panutan bagi guru, peserta didik, dan seluruh warga sekolah.

5. Menjamin kebutuhan peserta didik, guru, staf, orang tua, dan masyarakat sebagai pusat kebijakan.

Mulyasa (2011:20)

3 Disiplin Kerja (X2)

1. Disiplin terhadap tugas kedinasan 2. Disiplin terhadap waktu

3. Disiplin terhadap suasana kerja

4. Disiplin di dalam melayani masyarakat 5. Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku

Barnawi & Arifin (2014:124) dikutip dari Aritonang (2005:4) 4 Kompetensi Sosial Guru (X3)

1. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa

2. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan 3. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar

Suyanto & Jihad (2013:42-43)

Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrumen.Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Menurut Arikunto (2010:211) “Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan.” Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Kriteria untuk menentukan valid atau tidaknya angket tersebut adalah dengan membandingkan koefisien korelasi yang

dihasilkan dengan kriteria kritis pada =

0,05 dari = 0,361. Jika ≤ maka angket dikatakan valid.Menurut Siregar (2013:90) instrument dinyatakan reliable jika Cronbach’s alpha> 0,6.

(8)

Tabel 3. Hasil UjiValiditas

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

Kinerja guru (Y) 17 3

Kepemimpinan kepala sekolah (X1) 14 1

Disiplin kerja (X2) 13 2

Kompetensi sosial guru (X3) 9 0

Tabel 4.Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Jumlah Item Pernyatan

rhitung rtabel Kesimpulan

Kinerja guru (Y) 20 0,812 0,60 Reliabel

Kepemimpinan kepala sekolah (X1) 15 0,800 0,60 Reliabel

Disiplin kerja (X2) 15 0,815 0,60 Reliabel

Kompetensi sosial guru (X3) 9 0,838 0,60 Reliabel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Tersponden (TCR) variabel Y dan Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata-rata variabel kinerja guru (Y) adalah sebesar 4,39 dan TCR sebesar 87,76% dengan kategori baik. Rata-rata variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) adalah 4,46 dan TCR sebesar 89,13% dengan kategori baik. . Rata-rata variabel disiplin kerja (X2) adalah 3.68 dan TCR sebesar 73.56% dengan kategori cukup.Rata-rata variabel kompetensi sosial guru (X3) 4.16 dan TCR sebesar 83.30% dengan kategori baik.

Koefisien Determinasi (

Berdasarkan pada hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R Square sebesar 0,816 yang artinya 81,60% perubahan pada variabel dependen (kinerja guru) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru) sedangkan sisanya sebesar 18,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Berdasarkan hasil uji t dari pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru adalah:

1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y)

Untuk variabel kemimpinan kepala sekolah diperoleh nilai thitung sebesar 4,544 > ttabel

sebesar 1,69726dengan nilai signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berarti hal ini menunjukkan semakin bagus kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula kinerja guru. Begitu sebaliknya semakin buruk kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tidak baik kinerja guru.

2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja (X2)

terhadap kinerja guru (Y)

Untuk variabel disiplin kerja diperoleh nilai thitung sebesar 6,305> ttabel sebesar

1,69726dengan nilai signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak

dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berarti hal ini menunjukkan semakin tinggi disiplin kerja

(9)

maka akan semakin baik kinerja guru. Begitu pula sebaliknya semakin rendah disiplin kerja maka semakin tidak baik kinerja guru.

3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial guru (X3) terhadap kinerja guru (Y)

Untuk variabel kompetensi sosial guru diperoleh nilai thitung sebesar 5,570> ttabel

sebesar 1,69726dengan nilai signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berarti hal ini menunjukkan semakin bagus kompetensi sosial guru maka semakin baik pula kinerja guru. Begitu sebaliknya semakin buruk kompetensi sosial guru maka semakin tidak baik kinerja guru. Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai Fhitung42,785 > Ftabel

2,93 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, tingginya disiplin kerja dan bagusnya kompetensi sosial guru maka kinerja guru juga akan meningkat.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan siginfkan terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berdasarkan analisi data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitungsebesar

4,544 > ttabel sebesar 1,69726dengan nilai

signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima

dan H0 ditolak. Dengan koefisien regresi

sebesar 0,307 satuan, jika kepemimpinan kepala sekolah bagus maka akan meningkat

kinerja guru sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan siginfkan terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berdasarkan analisi data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar

6,305> ttabel sebesar 1,69726dengan nilai

signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima

dan H0 ditolak. Dengan koefisien regresi

sebesar 0,260 satuan, jika disiplin kerja bagus maka akan meningkat kinerja guru sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

3. Kompetensi sosial guru berpengaruh positif dan siginfkan terhadap kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berdasarkan analisi data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar

5,570> ttabel sebesar 1,69726dengan nilai

signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima

dan H0 ditolak. Dengan koefisien regresi

sebesar 0,397 satuan, jika kompetensi sosial guru bagus maka akan meningkat kinerja guru sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

4. Kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru berpengaruh positif dan signifikan kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Berdasarkan analisi data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai Fhitung

42,785 > Ftabel 2,93 dan nilai signifikan

0,000 < 0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian dapat

dikatakan kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru berpengaruh positif dan signifikan kinerja guru SMA Negeri 6 Sijunjung. Sedangkan nilai R Square sebesar 0,816 yang artinya 81,60% perubahan pada variabel dependen (kinerja guru) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru) sedangkan sisanya sebesar 18,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan kinerja guru lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

(10)

1. Guru di SMA Negeri 6 Sijunjung

disarankan untuk perlu meningkatkan

hubungan yang lebih baik dengan

kepala sekolah, rekan sesama guru dan

wali siswa.

2. Kepada kepala sekolah disarankan

untuk dapat menjadi panutan dan

teladan sikap bagi seluruh warga

sekolah sehingga warga sekolah dapat

termotivasi dengan adanya sikap yang

baik dari kepala sekolah yang patuh

dicontoh.

3. Untuk disiplin kerja disarankan kepada

guru di SMA Negeri 6 Sijunjung

Kecamatan

Kamang

Baru

untuk

meningkatkan cara bertutur kata yang

sopan dan baik kepada kepala sekolah

dan guru sesama rekan kerja.

4. Untuk

kompetensi

sosial

guru

disarankan kepada guru di SMA Negeri

6 Sijunjung Kecamatan Kamang Baru

untuk dapat berkomunikasi dan bergaul

dengan orang tua atau wali siswa dan

masyarakat

sekitar

sesuai

dengan

profesi saya sebagai pendidik sehingga

kinerja guru yang lebih baik dapat

tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, D. A. N. (2013). Pengaruh

Kedisiplinan,

Lingkungan Kerja

dan

Budaya

Kerja

Terhadap

Kinerja Tenaga Pengajar.Volume

9, Nomor 2.

Arikunto, Suharsimi. 2010.

Prosedur

Penelitian

Suatu

Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Barnawai & Arifin, M. 2014.Kinerja Guru

Profesional (Instrumen Pembinaan,

Peningkatan,

&

Penilaian).

Jogyakarta: Ar- Ruzz Media.

E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis

Kompetensi.

Bandung:

Remaja

Rosdakarya.

E. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi

dan Sertifikasi Guru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

E.

Mulyasa.

2011.

Menjadi

Guru

Profesional.

Bandung:

Remaja

Rosdakarya.

Siagian, Sondang P. 2002.Kepemimpinan

Organisasi

&

Perilaku

Administrasi.Jakarta:

Gunung

Agung.

Siregar,

Syofian.

2013.

Statistik

Parametrik

Untuk

Penelitian

Kuantitatif

Dilengkapi

Dengan

Perhitungan Manual dan Aplokasi

SPSS Versi 17. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Sugiyono.

2007.

Metode

Penelitian

Pedidikan

Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi

Guru

Profesional

Strategi

Meningkatkan

Kualifikasi

dam

Kualitas Guru di Era Global.

Jakarta: Erlangga.

Wardi, P. I. S. dan Y. (2012). Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Kompetensi Guru terhadap Kinerja

Guru Bidang produktif Jurusan

Manajemen Bisnis di SMK Kota

Jambi, 4.

Wahyudi,

Imam.

2012.

Mengejar

Profesionalisme

Guru

strategi

Praktis mewujudkan Citra Guru

Profesonal.

Jakarta:

Prestasi

Jakarta.

Wibowo, Agus dan

Hamrin. 2012.

Menjadi

Guru

Berkarakter.

Gambar

Tabel 1.   Data Rata–rata Nilai UN SMA Negeri terakreditasi B Kabupaten Sijunjung Tahun Ajaran 2015/2016
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3. Hasil UjiValiditas

Referensi

Dokumen terkait

Tesis utamanya adalah analisa tindakan ( operari ) manusia yang konkret yang menyatakan sifatnya secara penuh sebagai subjektivitas pribadi yang unik dan tidak dapat

−2,41 &lt; 1,99 dan

terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan kepatuhan meminum tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan tidak terdapat hubungan bermakna

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

Untuk mempelajari dan dapat mengantisipasi terjadinya efek buruk lanjutan akibat paparan debu penggilingan padi, perlu dilakukan pemeriksaan kadar endotoksin LPS dalam debu

begitu juga sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang kurang maka penyesuaian diri siswa juga kurang. Adapun sumbangan efektif dari variabel motivasi

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah haji di Kabupaten Jepara merasakan sangat puas terhadap pelayanan KBH, terutama dalam pelayanan bimbingan manasik di tanah

Dari hasil penelitian dan pengukuran kekasaran permukaan terhadap benda kerja yang dibuat dengan proses pemesinan menggunakan mesin Milling CNC didapat bahwa nilai