• Tidak ada hasil yang ditemukan

CERITA DAN CITA-CITA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Cita-cita, cerita, sepakbola, drawing, woodcut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CERITA DAN CITA-CITA. 1. Pendahuluan. Kata Kunci : Cita-cita, cerita, sepakbola, drawing, woodcut"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain

CERITA DAN CITA-CITA

Poetra Ari Setiawan

Tisna Sanjaya, M.Sch

Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: putraarisetiawan@ymail.com

Kata Kunci : Cita-cita, cerita, sepakbola, drawing, woodcut

Abstrak

Sewaktu kecil, sebagai seorang anak diajarkan bagaimana caranya bermain, beraktifitas dengan baik, serta, mengasah kemampuan motorik sehingga kelak disaat dewasa ia menjadi anak yang aktif dan kreatif. Seorang anak juga mulai diperkenalkan dengan berbagai macam bidang profesi dan apa saja yang dilakukan, untuk apa, sehingga ada sebuah cita-cita kecil yang menjadi sebuah pegangan yang bertransformasi sebagai sebuah hobi dan obsesi agar kelak hal tersebut bisa terwujud. Namun, seiring berjalannya waktu tidak semua yang di cita-cita kan setiap individu mampu terealisasikan, banyak faktor baik eksternal dan internal yang mempengaruhi individu untuk mencari kembali atau merubah cita-citanya, dan itu memiliki cerita seiring dengan berjalannya waktu. Representasi cerita tersebut ialah karya tugas akhir 2 dimensi drawing dan woodcut berseri serta diaplikasikan kedalam kertas dan kanvas. Visual dari karya ini adalah kejadian dari pertandingan sepakbola dan kejadian lain yang mengacu pada pengalaman, cita-cita dan arsip dokumentasi foto pribadi. Seiring berjalannya proses pembuatan karya, penulis mendapatkan fakta bahwa masalah tersebut hampir dimiliki setiap individu, apa yang di cita-cita kan tidak sejalan seiring dengan waktu meskipun masih ada beberapa alternatif tanpa menghilangkan cita-cita awal.

Abstract

At a tender age, a child was taught how to play, how to engage into positive activities and also was guided to go through stages of motor learning in hope of becoming a lively and creative one. Further on, a child also begins to get familiarized with various kinds of professions, what to do when he/she grows up; it’s perfectly normal for a child to have an aspiration that may transform into a lifelong goal or obsession. But, on the other hand, as the time passes by, things don’t always meet our expectations. Sometimes disturbances get in the way and we are forced to re-shape or even seek out different objectives.

The author attempts to represent such account into a series of two-dimensional art consisted of drawings and woodcut prints on paper and canvas, (also including) the author’s personal archives. This series attempt to visualize events from football matches and other circumstances referring to the author’s experiences, especially when he reluctantly abandoned the childhood goal to be a football player, life goal and privacy archieve. And thus, throughout the creative process the author eventually came to terms that almost every individual has been through similar issues, and though things don’t go the way we want, there are always alternatives without replace the early life goal.

1. Pendahuluan

. Sewaktu kecil, seorang anak diajarkan bagaimana caranya bermain, beraktifitas dengan baik, serta, mengasah kemampuan motorik sehingga kelak disaat dewasa ia menjadi anak yang aktif dan kreatif. Seorang anak juga mulai diperkenalkan dengan berbagai macam bidang profesi dan apa saja yang dilakukan, untuk apa, sehingga ada sebuah cita-cita kecil yang menjadi sebuah pegangan yang bertransformasi sebagai sebuah hobi dan obsesi agar kelak hal tersebut bisa terwujud. Namun, seiring berjalannya waktu tidak semua yang di cita-cita kan setiap individu mampu terealisasikan, banyak faktor baik eksternal dan internal yang mempengaruhi individu untuk mencari kembali atau merubah cita-citanya, dan itu memiliki sebuah cerita tersendiri seiring dengan berjalannya waktu yang dialami oleh satu individu.

Adler menjelaskan bahwa masalah-masalah kepribadian berakar dari sebuah perasaan rendah diri (inferiority feeling) yang merupakan salah satu dari tujuh teori psikologi individual menurutnya dalam karyanya “The Practice and Theory

of Individual Psychology”. Melalui analisisnya tentang psikologi individu Adler memperkenalkan istilah inferiority feeling yang kemudian secara umum pengertiannya sering dipertukarkan dengan inferiority complex. Perasaan

inferioritas merupakan perasaan yang muncul akibat kekurangan psikologis atau sosial yang dirasakan secara subjektif maupun yang muncul dari kelemahan atau cacat tubuh. Menurutnya, kesulitan kepribadian bersumber dari perasaan rendah diri tersebut sebagai akibat dari adanya pengekangan terhadap kebutuhan individual untuk menonjolkan atau mengaktualisasi diri.

Selain Inferiority feeling, analisis lainnya yang berkaitan adalah superiority principle, Adler beranggapan bahwa manusia adalah mahluk agresif dan harus selalu agresif bila ingin survive. Namun kemudian dorongan agresif ini berkembang menjadi dorongan untuk mencari kekuatan baik secara fisik maupun simbolik agar dapat survive.

(2)

yakni dorongan untuk superior sebagai usaha untuk meninggalkan perasaan rendah diri. Superioritas yang dimaksud adalah superior atas diri sendiri. Jadi daya penggerak yang utama dalam hidup manusia adalah dinamika yang mengungkapkan sebab individu berperilaku, yakni dorongan untuk mencapai superior atau kesempurnaan bukan hanya kenikmatan.

Berangkat dari latar belakang tidak tercapainya cita-cita, penulis menghadirkan visual karya dua dimensi yang dibuat dengan menggunakan teknik mixed media (seni cetak cukil kayu dan manual hand coloring yang menggunakan pensil warna), dan karya drawing dengan menggunakan medium drawing pen (menggunakan teknik scribble) dan charcoal. Penggunaan teknik woodcut dan drawing sebagai pilihan penulis selaras secara konseptual dengan gagasan yang ingin penulis sampaikan. Proses berkarya woodcut dan drawing diatas kertas dan kanvas menampilkan sebuah story telling pengalaman dan imajinasi penulis berdasarkan dokumentasi pribadi, kejadian real, dan visualisasi terhadap cita-cita dilakukan penulisan dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini. Objek yang dipilih berdasarkan kedekatan penulis terhadap teknik dan medium tersebut sebagai wadah pembuktian diri dan representasi dari keinginan penulis bahwa penulis mampu untuk tetap mewujudkan cita-cita walaupun dengan cara yang berbeda. Selain itu, dalam proses pembuatan karya Tugas Akhir ini penulis mengalami sebuah ketidakpuasan terhadap satu teknik saja sehingga menambahkan teknik dan medium yang terbilang baru untuk penulis pribadi. Alasan menampilkan teknik drawing dengan medium yang baru bagi penulis adalah karena adanya keinginan untuk membuktikan bahwa penulis bisa mengeksekusi karya dengan cukup baik. Paham tersebut dijadikan fondasi bagi penulis untuk tidak takut terhadap sesuatu hal yang baru, berusaha untuk mencoba terlebih dahulu dan mengesampingkan hasil akhir.

Pembuktian diri, mungkin bisa dibilang adalah alasan penulis mengangkat tema ini. Pemilihan dua teknik yang berbeda dalam satu keseluruhan karya menjadi penggambaran sempurna dari keresahan dan kegelisahan penulis, sekaligus sebagai penggambaran karakteristik penulis saat ini yang identik dengan kedua teknik tersebut.

2. Proses Studi Kreatif

(3)

Poetra Ari Setiawan

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3

3. Hasil Studi dan Pembahasan

Pada karya Tugas Akhir ini, penulis menghadirkan visual karya dua dimensi yang dibuat dengan menggunakan teknik mixed media (seni cetak cukil kayu dan manual hand coloring yang menggunakan pensil warna), dan karya drawing dengan menggunakan medium drawing pen (menggunakan teknik scribble) dan charcoal. Gagasan utama karya ini adalah “Cerita dan Cita-Cita” karya seni cetak grafis dan karya drawing yang bersumber dari pengalaman hidup penulis yang tidak sejalan dengan apa yang dicita-citakannya sejak kecil, serta mimpi dan cita-cita baru yang berusaha penulis wujudkan dalam karya .

Rumusan Masalah:

Bagaimana memvisualkan sebuah cita-cita, hobi, dan kesukaan menjadi sebuah karya seni?

Bagaimana teknik konvensional sebagai proses berkarya menjadi cara tepat bagi penulis untuk menyampaikan sebuah cita-cita serta sebagai ekspresi penyaluran ?

Bagaimana penulis membawa audiens untuk mengetahui siapakah seniman dibalik karya yang dibuat oleh diri penulis pribadi?

Batasan Masalah:

Penulis mengambil topik sepakbola, ciri khas pribadi, kesukaan serta hobi dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa hobi, kesukaan terhadap sesuatu bisa menjadikan dasar dari pembuatan karya seni yang juga menjadi perwujudan dari tidak tersampainya cita-cita awal penulis. Visual yang akan ditampilkan adalah karya seni cetak cukil kayu yang di gabungkan dengan drawing, karya drawing dengan menggunakan medium charcoal dan karya drawing menggunakan drawing pen dengan menggunakan teknik scribble. Objek gambar yang diangkat adalah dokumentasi pribadi penulis, stadion sebagai tempat yang ingin dituju, scene pertandingan sepakbola, serta cover dari sebuah majalah. Objek tersebut dipilih karena ingin menunjukkan sebuah cerita dan cita-cita yang telah dan ingin penulis alami.

Tujuan Berkarya

Perwujudan dari cita-cita penulis yang tetap menyukai sepakbola meskipun tidak seperti yang di cita-cita kan sejak awal.

Membuat karya seni berdasarkan teknik maupun medium yang dekat dengan penulis serta berdasarkan hobi penulis.

Membuat pengunjung mengetahui ciri khas penulis dalam berkarya.

Landasan Teori:  Teori Alfred Adler  Teori Abraham Maslow  Teori Seni Sebagai

terapi Feldman  Teori Drawing

Proses Berkarya:  Studi referensi

 Mencari arsip dokumentasi foto pribadi

 Editing referensi visual  Pembuatan karya  Display karya

Karya Akhir

Kesimpulan

(4)

penulis sampaikan. Dalam proses pembuatannya, seniman mencari dokumentasi pribadi yang akan dibuat menjadi karya Tugas Akhir ini, lalu dokumentasi tersebut penulis fotokopi untuk proses transfer image ke permmukaan papan MDF, lalu melewati proses pencukilan dan dicetak menggunakan botol bir secara manual. Alasan mencetak tanpa mesin dilakukan penulis mengingat kondisi kampus yang kurang memadai untuk proses mencetak dikarenakan sedang dilakukan proses renovasi. Selain itu, terdapat keinginan penulis untuk mencoba mencetak tanpa menggunakan mesin yang pada prosesnya sedikit sulit dalam hal menciptakan hasil cetakan dengan warna yang sempurna. Hal ini dipilih mengingat ketika penulis mengalami hal yang serupa disaat cita-cita penulis tidak bisa tercapai karena adanya keterbatasan yang tidak memungkinkan untuk bisa melanjutkan cita-cita tersebut, namun penulis mencari jalan lain untuk tetap mewujudkan cita-cita dengan cara yang lain dan kemampuan penulis saat ini. Image yang telah tercetak ke dalam kertas lalu di beri warna dengan teknik drawing.

Observasi penulis terhadap proses cetak cukil kayu menghasilkan analisis sebagai berikut : Pada sebuah papan MDF, seniman membuat gambar yang auratik (unik dan otentik) yang dihasilkan dari proses transfer image. Gambar cerminan terbalik pada kertas menandakan proses perpindahan aura kedalam proses cetak. Seperti pada proses cetak grafis lainnya, hal ini membuat seniman lebih fokus pada presentasi visual karyanya setelah melalui proses cetak, bukan pada proses awal pemindahan gambar pada matriks. Seniman tidak mereproduksi ulang hasil cetakan dengan pertimbangan ingin membuat satu image eksklusif dan terbatas.

Subject matter dalam gambar yang penulis transfer pada papan MDF untuk dicukil lalu di cetak merupakan potret diri

penulis dalam sebuah kegiatan dan suasana selama penulis menjadi seorang mahasiswa seni rupa dan seorang supporter sepakbola. Selain itu, objek lainnya adalah stadion markas klub sepakbola Chelsea FC dan merupakan tempat yang ingin penulis kunjungi secara langsung dengan cara apapun suatu saat nanti.

Selain karya woodcut, penulis membuat karya drawing dengan medium drawing pen yang menggunakan style scribble art dan drawing menggunakan medium charcoal. Penulis membuat karya drawing ini yaitu dengan pertimbangan adanya ketidakpuasan terhadap satu macam teknik saja, selain itu masukan dari dosen pembimbing mempengaruhi penulis dalam membuat karya drawing ini. Penulis sadar, selain menjadi seorang mahasiswa Seni Grafis ITB, basic penulis adalah seorang yang sangat dekat dengan teknik drawing potret sejak kecil. Pensil sebagai media telah penulis kuasai dan gaya realis merupakan kelebihan penulis sejak kecil. Namun, meskipun penulis sangat dekat dengan medium pensil dalam proses pembuatan karya Tugas Akhir penulis memilih untuk mencoba keluar dari zona nyaman penulis yaitu drawing menggunakan medium drawing pen serta medium charcoal. “History Maker” sebuah sebutan untuk klub sepakbola Chelsea FC yang penulis jadikan nilai dan bahan motivasi pribadi dalam proses berkarya. Penulis sudah menciptakan sejarah untuk diri pribadi untuk keluar dari zona nyaman dalam berkarya dan penulis sudah menciptakan sejarah yaitu sebagai pemain sepakbola, sebagai salah satu bagian dari klub sepakbola Chelsea FC meskipun hanya sebatas imajinasi penulis. Pada karya drawing ini penulis berimajinasi bahwa penulis merupakan pemain dari klub sepakbola Chelsea. Keinginan dari kecil yang ingin menjadi pemain sepakbola membuat penulis membuat karya dengan memanipulasi foto seolah penulis merupakan pemain sepakbola. Image dari karya drawing merupakan suasana disaat pertandingan sedang berlangsung, disaat momen mencetak gol, momen spesial seperti mendapatkan piala (gelar), dan

image cover pada sebuah majalah olahraga.

Pemilihan style scribble pada karya drawing saya dengan medium drawing pen berangkat dari pemahaman bahwa hidup hanya sekali tidak dapat terulang dan diperbaiki setelah melakukan kesalahan. Coretan-coretan acak yang terlihat mengalir sejalan dengan kondisi dan intuitif, namun tetap dalam lingkup yang terfokus sehingga tidak terlihat membuat karya abstrak namun membentuk sebuah image baru yang jelas.

Pada karya drawing dengan medium charcoal penulis memiliki keinginan untuk lebih mencoba hal baru dan berusaha untuk tidak takut dengan hal baru tersebut. Keinginan besar itu didapat saat yang mana medium charcoal adalah medium yang sangat sederhana namun bisa menjadi karya yang sangat bernilai dan memiliki daya tarik tersendiri dari segi warna yang pekat dan kontras. Berbeda dengan drawing pen yang tidak dapat dihapus dan lebih mementingkan unsur intuitif, pada medium charcoal penulis dituntut membuat karya dengan sabar, tekun, teliti dan memperhatikan unsur kepekaan terhadap warna.

Penulis sadar bahwa semua teknik yang digunakan dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini merupakan hal baru bagi penulis baik karya seni cetak grafis yang di mixed dengan pewarnaan menggunakan teknik drawing, maupun teknik

(5)

Poetra Ari Setiawan

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5

dijadikan hambatan karena sebenarnya unsur tersebut lah yang dekat dengan personal penulis pribadi dan penulis kuasai selama ini, dan percaya bahwa hal baru tersebut bisa tetap memudahkan dalam menggapai cita-cita dengan cara berbeda.

Hasil karya dua dimensi tersebut kemudian penulis display di dinding ruang pamer dengan maksud ingin berbagi cerita dan menyampaikan bahwa penulis merupakan mahasiswa seni rupa , seorang yang bercita-cita menjadi seorang pemain sepakbola dan seorang suporter yang telah berkontribusi terhadap organisasi fans klub bola sepakbola tersebut dengan keahlian dan kemampuan yang penulis miliki saat ini.

Cerita Dan Cita-Cita

Karya Tugas Akhir ini diberi judul “Cerita dan Cita-Cita” yang menampilkan karya dua dimensi dengan dua macam teknik yaitu karya monoprint woodcut dengan manual hand coloring serta karya drawing dengan penggunaan medium

drawing pen dan charcoal. Karya ini menceritakan perjalanan cerita dan cita-cita penulis selama ini, penulis bercita-cita

menjadi seorang pemain sepakbola profesional, namun faktor kondisi kesehatan mata penulis saat itu memaksa penulis untuk mengubur impian menjadi seorang pesepakbola. Kecintaan terhadap sepakbola tetap penulis tampilkan kedalam karya Tugas Akhir ini sebagai proses terapi dan pembuktian diri. Jumlah keseluruhan karya adalah 18 karya dengan rincian: 4 karya woodcut, 7 karya scribble dan 7 karya drawing menggunakan charcoal. Satu karya drawing menggunakan charcoal dibuat di atas kanvas berukuran 1,85m x 1,45 m. Ukuran dari keseluruhan karya variatif mulai dari yang kecil hingga ke ukuran yang besar. Pen-display-an karya di lakukan dalam satu sisi dinding dengan adanya pengelompokkan berdasarkan teknik dan medium pembuatan karya.

Gambar 1. Cerita Dan Cita-Cita, Multi Dimensions, Mixed Media, 2016

(6)

Memiliki cita-cita merupakan sebuah hal yang lumrah bagi seluruh individu, dengan adanya cita-cita diharapkan individu tersebut memiliki tujuan ingin seperti apa nantinya, ingin menjadi apa, peran apa yang mau dijalankan, dan kontribusi apa yang ia berikan terhadap individu lain bahkan bangsa dan negaranya.

Dibalik semua cita-cita, terdapat sebuah proses perjalanan yang harus dilalui setiap individu itu sendiri. Terkadang setiap individu menemui sebuah kesulitan, sebuah masalah yang datang dari faktor internal maupun eksternal dan mungkin juga memupuskan cita-cita individu tersebut. Banyak yang akhirnya menyerah, namun tidak juga sedikit yang masih memperjuangkannya dengan tujuan tetap meraih cita-citanya tersebut meskipun dengan jalan yang sedikit berbeda dan tidak sesuai perkiraan.

Tumbuh sebagai seorang yang amat cinta dengan olahraga sepakbola, memiliki cita-cita menjadi seorang pemain sepakbola, dan harus menerima keadaan bahwa cita-cita tersebut tidak akan terealisasikan, penulis memutar arah hidupnya kearah yang tetap disukai tanpa mengganti atau merubah kesukaan lainnya. Melihat kenyataan tersebut penulis memiliki cita-cita baru yang kemudian menjadi motivasi hidup.

Kegelisahan, ingin menceritakan kembali kehidupan pribadi, dan merubah kembali cita-cita tersebut hadir dalam karya Tugas Akhir ini dengan menggunakan teknik gabungan antara drawing dan woodcut serta diaplikasikan kedalam kertas dan kanvas.

Seiring berjalannya proses pembuatan karya tetaplah terdapat sebuah perasaan sedih dalam diri penulis. Namun, hal tersebut perlahan bisa teratasi karena ada faktor lain yang merupakan kesukaan penulis pribadi. Penulis bisa berekspresi lebih dalam pembuatan karya tanpa harus menghilangkan kesukaan sebelumnya. Ke”intim”an penulis dalam proses berkarya menjadikan penulis lebih optimis untuk melanjutkan kembali cita-cita awalnya meskipun dengan hal – hal baru dan disiplin yang baru juga.

Ucapan Terima Kasih

Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Tisna Sanjaya, M. Sch, serta konsultan Aminudin T.H. Siregar, M.Sn.

Daftar Pustaka

Buku

Damajanti, M.Sn., Irma, Psikologi Seni, PT Kiblat Buku Utama, Bandung, 2006

Darmaprawira W.A., Sulasmi, Warna Teori dan Kreativitas Penggunaannya, ITB, Bandung 2002

Feldman, Edmund Burke. 1992. Varieties of Visual Experience. New Jersey: Prentice Hall Inc., Publisher.

E-Book

Kramer, Edith, Lany Alain Gerity. 2000. Collected Paper: Art As Therapy. London: Jessica Kingsley Publishers Ltd.

Fay, Brian. 2013. What is Drawing?. Irish Museum of Modern Art: Education and Community Programmes.

Malchiodi, Cathy (ed.). 2003. Handbook of Art Therapy. New York: The Guilford Press.

Maslen, Mick, & Southern, Jack. 2011. Drawing Projects: An Exploration of the Language of Drawing. London: Black Dog Publishing.

(7)

Poetra Ari Setiawan

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7 Jurnal

Sidiq, Zulkifli, Psikologi Individual Alfred Adler

Wardalisa, Teori Abraham Maslow

Website http://ensiklo.com/2014/06/faktor-apa-saja-yang-membentuk-kepribadian-seseorang/ http://12070rzg.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false.html https://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow https://en.wikipedia.org/wiki/LeRoy_Neiman www.saleoilpaintings.com/paintings/leroy-neiman www.dalegrimshaw.com/street3.html http://www.psychoshare.com/file-172/psikologi-kepribadian/teori-kepribadian-menurut-alfred-adler.html http://www.studentartguide.com/articles/line-drawings http://pramuhendra.com/artwork-medium/charcoal-on-paper https://en.wikipedia.org/wiki/Charcoal_(art) https://www.wattpad.com/5197806-teori-motivasi-abraham-maslow http://www.thestar.com.my/lifestyle/entertainment/arts/frame-up/2014/04/27/simply-inkredible-scribble-artist-vince-low-makes-doodling-an-artform/ http://daman.co.id/art-interview-with-indonesian-accomplished-artist-pramuhendra/

Gambar

Gambar 1. Cerita Dan Cita-Cita, Multi Dimensions, Mixed Media, 2016  Sumber : Dokumentasi Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, dilakukan 3 jenis percobaan dengan cara mengamati gas yang terbentuk kemudian menguji gas tersebut dengan memasukkan lidi yang membara ke

Implementasi kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri Durenan dan SMA Negeri 1 Trenggalek adalah penerapan pembelajaran

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah berdasarkan kadar hemoglobin, dapat menentukan ibu hamil trimester ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Supaya reaksi dapat berlangsung terus dan aliran listrik dapat terus berjalan maka kelebihan ion-ion positif di bejana yang berisi elektrode Fe dan kelebihan ion-ion negatif

[r]

Tujuan dari tes standar adalah untuk mencakup materi pelajaran inti yang akan membantu siswa unggul dalam mata pelajaran terkait lainnya, memberi mereka kesempatan untuk

Penelitian yang dilakukan telah membuktikan bahwa Enterococcus faecalis ID 6017 mampu tumbuh dan melakukan dekolorisasi dalam medium semisintetik sampai dengan konsentrasi Orange