• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Pria 54 54,0 Wanita 46 46,0 Total ,0. Tabel 4.2 Usia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Pria 54 54,0 Wanita 46 46,0 Total ,0. Tabel 4.2 Usia"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden

Profil responden menunjukkan karakteristik atas demografi dari responden atau sampel, yang terbagi dari jenis kelamin, usia, status pekerjaan, dan pengeluaran per bulan.

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

Pria 54 54,0

Wanita 46 46,0

Total 100 100,0

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini terdiri atas respoden pria sebesar 54% kemudian responden wanita sebanyak 46%. Jumlah prosentase responden pria dan wanita tidak memiliki perbedaan jumlah yang cukup besar yang berarti bahwa customer dari produk Nutrifood yang sudah menggunakannya selama lebih dari tiga bulan terakhir pada pengisian kuisioner tidak didominasi oleh salah satu jenis kelamin tertentu. Hal ini disebabkan karena pria maupun wanita memerlukan makanan dan minuman yang relatif sama.

Tabel 4.2 Usia

Usia Frekuensi Prosentase (%)

15-22 tahun 45 45,0 22-30 tahun 27 27,0 31-40 tahun >40 tahun 18 10 18,0 10,0 Total 100 100,0

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas usia responden didominasi oleh kelompok umur 15-22 tahun (45%) kemudian diikuti oleh kelompok

(2)

umur 22-30 tahun (27%), kemudian di kelompok umur 31-40 tahun (18%) dan di kelompok umur lebih dari 40 tahun (10%). Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan produk PT Nutrifood Indonesia didominasi oleh kelompok umur produktif yang memiliki kebutuhan mengonsumsi makanan dan minuman pertumbuhan yang sesuai dengan target responden yang sudah ditentukan sebelumnya dalam penelitian ini yaitu golongan anak muda.

Tabel 4.3 Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

Pelajar / Mahasiswa 63 63,0 Swasta 27 27,0 Wiraswasta 9 9,0 Lainnya 1 1,0 Total 100 100,0

Tabel 4.3 menggambarkan bahwa status pekerjaan yang dimiliki oleh responden didominasi oleh kelompok pelajar / mahasiswa sebesar 63%. Pelajar dan Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini menggunakan produk Nutrifood dalam memenuhi keinginan atau kebutuhan akan produk mamin (makanan minuman). Hal ini didukung dengan banyaknya program yang dilakukan Nutrifood untuk target pasar pelajar/mahasiswa yang membutuhkan asupan gizi yang baik untuk masa pertumbuhan. Selain itu, jumlah responden juga memiliki status pekerjaan swasta sebesar 27%, wiraswasta sebesar 9% dan lainnya sebesar 1%.

Tabel 4.4 Pengeluaran Per Bulan

Pengeluaran Per Bulan Frekuensi Prosentase (%)

≤ Rp 3.000.000,00 82 82,0

Rp 3.000.001,00 – Rp 5.000.000,00 11 11,0

Rp 5.000.001,00 – Rp 10.000.000,00 5 5,0

> Rp 10.000.000,00 2 2,0

(3)

Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar responden dalam penelitian ini yaitu 82% memiliki tingkat pengeluaran ≤ Rp 3.000.000,00 kemudian diikuti oleh tingkat pengeluaran Rp 3.000.001,00 – Rp 5.000.000,00 sebesar 11 %, Rp 5.000.001,00 – Rp 10.000.000,00 sebesar 5% dan > Rp 10.000.000,00 sebesar 2%. Hal ini mampu menyimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini termasuk dalam kategori menengah dengan tingkat rata – rata pengeluaran dibawah atau sama dengan Rp. 100.000 per harinya.

4.2 Analisa Deskriptif

Dalam bagian analisa deskriptif ini akan dijelaskan secara deskriptif jawaban dari setiap responden mengenai variabel Marketing Capability, Customer Engagement, Perceived Value, dan Competitive Advantage berdasarkan pengumpulan data dan analisa dari 100 kuesioner.

4.2.1 Analisa Deskriptif Variabel Marketing Capability

Variabel Marketing Capability dalam penelitian ini meliputi enam dimensi pengukuran, yaitu dimensi pricing capability, new product development capability, channel management capability, marketing communication capability, market information management capability, dan marketing implementation capability. Setiap dimensi memiliki 3 indikator, berikut analisa deskriptif mengenai Marketing Capability:

Tabel 4.5 Analisa Deskriptif Dimensi Pricing Capability

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Harga sesuai dengan kualitas produk yang diberikan (X1.1)

1 1 14 42 42 4.23 0.798

Harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat produk (X1.2)

(4)

Harga yang ditetapkan sesuai dengan berat isi produk (X1.3)

2 3 16 45 34 4.06 0.892

Tabel 4.5 Analisa Deskriptif Dimensi Pricing Capability (sambungan)

Pricing capability mencerminkan kemampuan produk Nutrifood untuk menetapkan harga yang sesuai terhadap produk dan layanan yang ditawarkan. Pada Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa nilai mean terbesar dapat ditemui pada indikator X1.1 sebesar 4.23 dan standar deviasi sebesar 0.798. Nilai mean diatas menjelaskan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pertanyaan mengenai kesesuaian tingkat harga terhadap kualitas produk yang diberikan oleh Nutrifood. Kualitas produk yang diberikan Nutrifood selalu baik. Hal ini bisa dilihat dari komposisi yang digunakan dan persetjuan dari BPOM Indonesia.

Indikator X1.2 memiliki nilai rata – rata sebesar 4.16 dengan standar deviasi 0.757 yang menunjukan bahwa rata – rata responden merasakan manfaat yang diberikan oleh produk sudah sesuai dengan tingkat harga. Harga yang tercantum pada produk Nutrifood disesuaikan dengan manfaat yang diberikan dalam setiap produk tersebut. Contohnya adalah sweetener (pemanis) dari Tropicana Slim. Produk ini memiliki kandungan kromium yang bermanfaat untuk mengontrol gula darah customer.

Indikator X1.3 memiliki nilai mean pada angka 4.06 dengan standar deviasi 0.892 yang berarti bahwa secara umum reponden sudah merasa tingkat harga sesuai dengan berat isi produk. Berat isi produk yang dimaksud adalah perbedaan gramasi untuk setiap produk yang sama (250g, 500g, 750gr). Ada 42% orang yang memilih setuju dengan harga yang ditetapkan sesuai dengan isi produk. Hal ini menunjukan bahwa responden sudah cukup puas dengan berat isi produk dibanding dengan harga yang ada.

(5)

Tabel 4.6 Analisa Deskriptif Dimensi New Product Development Capability

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev. STS TS N S SS Nutrifood sering mengeluarkan produk baru (X1.4) 0 2 17 40 41 4.2 0.787

Produk varian baru sesuai dengan keinginan customer (X1.5)

0 3 15 48 34 4.13 0.770

Nutrifood sebagai pioneer meluncurkan varian baru FMCG (Fast Moving Consumer Good (X1.6)

1 2 11 58 28 4.10 0.741

New product development capability menunjukkan kemampuan dari Nutrifood dalam mengembangkan produk dan layanan baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan customer yang terus berkembang seiring dengan perkembangan industri pangan. Tabel 4.6 memberikan gambaran bahwa ketiga indikator dari dimensi new product development capability memiliki nilai mean yang tinggi. Hal ini berarti responden sudah mengakui bahwa Nutrifood mampu memberikan produk baru yang up to date serta selalu berkembang.

Nilai rata – rata tertinggi dimiliki oleh indikator X1.4 yaitu sebesar 4.2 dengan standar deviasi sebesar 0.787. Dari data diatas terdapat sebanyak 81% responden menyetujui bahwa Nutrifood sering meluncurkan produk varian baru. Nilai ini diperoleh dari total 40% responden yang menjawab “setuju” dan 41% menjawab “sangat setuju”. Produk terbaru yang ada di Nutrifood sekarang adalah NutriSari Kelapa Muda. Produk ini dikenalkan karena banyaknya masyarakat Indonesia yang menyukai rasa dari buah kelapa muda

Selain itu, indikator X1.6 juga memiliki tingkat rata – rata yang besar yaitu 4.10 dengan standar deviasi sebesar 0.741 yang menjelaskan bahwa responden juga setuju

(6)

terhadap pernyataan bahwa Nutrifood merupakan pioneer dalam mengeluarkan produk baru FMCG. Indikator ini didukung pula dengan nilai indikator X1.5 yang menyatakan bahwa barang yang diproduksi oleh Nutrifood sesuai dengan keingnan customer. Hal ini membuktikan bahwa masukan yang ada dari customer tidak hanya ditampung oleh Nutrifood, melainkan Nutrifood membuat produk yang diingini oleh customer.

Tabel 4.7 Analisa Deskriptif Dimensi Channel Management Capability

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Produk Nutrifood mudah

didapatkan (X1.7) 0 3 12 47 38 4.20 0.761

Produk Nutrifood selalu tersedia

di toko (X1.8) 1 3 15 53 28 4.04 0.798

Produk Nutrifood dapat ditemukan di pasar tradisional maupun pasar modern (X1.9)

0 2 20 46 32 4.08 0.77

Channel management capability merupakan kemampuan Nutrifood untuk mengatur seluruh distribusi produk dan layanan sehingga bisa sampai kepada customer. Tabel 4.7 menjelaskan bahwa ketiga indikator diatas memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean yang tidak jauh berbeda yaitu X1.7 sebesar 4.2, X1.8 sebesar 4.04, dan X1.9 sebesar 4.08. Ketiga indikator ini memberikan gambaran bahwa Nutrifood memiliki channel management yang sudah dianggap baik oleh customernya.

Indikator X1.7 menjelaskan bahwa produk Nutrifood tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Tidak hanya pada bagian tertentu dari Kota Surabaya. Indikator X1.8 mendukung Indikator X1.7 dikarenakan ketersediaan produk Nutrifood di took sudah bagus. Pada Indikator X1.9 menjelaskan bahwa produk Nutrifood juga tersebar di pasar tradisional dan pasar modern yang ada di Kota Surabaya. Selain penyebaran wilayah geografis, produk Nutrifood juga tersebar di pasar yang berbeda.

(7)

Nutrifood selalu berusaha untuk mencari outlet baru atau yang biasa dikenal dengan NOO (New Open Outlet). Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat dengan mudah berbelanja dan menikmati produk Nutrifood tanpa mengambil jarak yang jauh. Wilayah yang dikembangkanpun sampai ke seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di pulau Jawa.

Tabel 4.8 Analisa Deskriptif Dimensi Marketing Communication Capability

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Komunikasi Nutrifood menarik

(televisi dan media online) (X1.10) 0 2 12 41 45 4.29 0.752 Informasi layanan Nutrifood

mudah dipahami (X1.11) 1 3 14 46 36 4.13 0.832

Iklan yang disampaikan up to date

(X1.12) 0 2 14 54 30 4.12 0.711

Marketing Communication Capability merupakan kemampuan komunikasi pemasaran yang dimiliki oleh Nutrifood dalam menyampaikan informasi mengenai produk dan layanan kepada customer. Indikator X1.10 memiliki nilai mean paling besar yaitu 4.29 dengan standar devisasi sebesar 0.752. Namun kalau diperhatikan dua indicator yang lain juga memilki mean yang tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan ketiga indicator ini memiliki porsi yang sama-sama penting. Iklan yang dibuat harus bisa menarik, informasi yang disampaikan mudah dipahami, dan iklan tersebut up to date atau tidak ketinggalan jaman. Kalau salah satu dari tiga faktor tadi dihalangkan, maka akan membuat tujuan iklan ini dibuat jadi tidak tersampaikan dengan baik. Berdasarkan hasil data kuesioner, maka dapat dilihat iklan yang dikomunikasikan oleh Nutrifood sudah memenuhi tiga faktor yang ada. Iklan yang dikeluarkan oleh Nutrifood lebih memfokuskan pada produk yang akan dipasarkan. Iklan yang dibuatpun menarik dan membuat customer yang melihatnya menjadi ingat dengan tagline maupun cerita di iklan tersebut. Sarana yang digunakanpun tidak ketinggalan jaman, media online

(8)

seperti instagtrampun seringkali digunakan Nuttifood untuk melakukan komunikasi kepada customer.

Tabel 4.9 Analisa Deskriptif Dimensi Market Information Management Capability

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev. STS TS N S SS Tersedianya website untuk informasi terbaru (X1.13) 1 1 16 44 38 4.17 0.800 Nutrifood menerima keluhan pelanggan (X1.14) 0 2 20 40 38 4.14 0.800 Nutrifood terbuka pada saran pelanggan (X1.15)

0 2 15 49 34 4.15 0.739

Market Information Management Capability merupakan kemampuan Nutrifood dalam melakukan pengolahan informasi mengenai pelanggan. Tabel 4.9 menjelaskan bahwa nilai rata – rata tertinggi dimiliki oleh indikator X1.13 sebesar 4.17. dengan standar deviasi sebesar 0.800. Responden merasa Nutrifood sudah memperbarui infromasi yang ada di website dengan baik. Sehingga informasi yang beredar di masyarakat bukan informasi yang sudah expired. Customer dapat mengakses segala informasi tentang Nutrifood di www.nutrifood.co.id, di web customer dapat mengetahui tentang produk apa saja yang diproduksi oleh Nutrifood, apakah ada produk baru yang dikeluarkan, visi misi Nutrifood, program-program yang dilaksanakan dan masih banyak lagi. menerima keluhan pelanggan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari customer service yang buka 24 jam via media online. Customer dapat memberikan saran dan kritik membangun bagi Nutrifood.

Lalu ditambahkan pula dengan Indikator X1.15 dengan nilai mean sebesar 4,15 dan standar deviasi 0.739, responden menilai bahwa Nutrifood sudah terbuka terhadap

(9)

saran dari customer. Hal ini dapat dilihat pada indicator X1.15 terdapat jawaban netral sebanyak 15%, yang merupakan indicator dengan jawaban netral terendah.

Selain itu, indikator X1.14 yang menjelaskan Nutrifood menerima keluhan dari customer. Sebagian besar responden sudah menyetujui bahwa Nutrifood sudah memiliki menerima keluhan dari customer. Hal ini dapat dilihat dari mean dari indicator X1.14 sebesar 4.14 dan prosentase orang yang setuju 78%.

Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Dimensi Marketing Implementation Capability

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev. STS TS N S SS Brand Activation Nutrifood bersaing di pasar (X1.16) 1 1 16 51 31 4.10 0.768 Event Nutrifood menarik (X1.17) 0 4 17 47 32 4.07 0.803 Program bundling Nutrifood menguntungkan bagi customer (X1.18) 0 2 17 33 48 4.27 0.810

Marketing Implementation Capability adalah kemampuan Nutrifood dalam melakukan penerapan strategi pemasaran. Secara keseluruhan nilai mean dari dimensi marketing implementation capability, memiliki nilai kecenderungan untuk setuju yang cukup tinggi. Seperti yang dapat dilihat dari Tabel 4.10, nilai mean tertinggi yaitu 4.27 dengan standar deviasi 0.810 pada pernyataan X1.18 dan nilai terendah ada pada X1.17 dengan memiliki nilai 4.07 dengan standar deviasi sebesar 0.803. Jarak nilai mean tertinggi dan mean terendah dalam dimensi ini tidak terlalu jauh dan masih dalam kecenderungan setuju.

Indikator X1.18 dipersepsikan oleh responden, program bundling yang dilakukan oleh Nutrifood sangat diterima dan dianggap menguntungkan para customer.

(10)

Program bundling yang dilakukan Nutrifood memang selalu pas. Contohnya ketika Tropicana Slim sweetener dibundling dengan produk seperti teh atau kopi. Jadi customer yang penikmat teh dan kopi sudah dapat menikmati teh atau kopi hanya dengan membeli produk Tropicana Slim sweetener. Selain itu Nutrifood juga sering memberikan barang gimmick ketika customer membeli produk di toko.

Pada indikator X1.16, responden merasa brand activation yang dilakukan oleh Nutrifood sudah bersaing. Contonya ketika kompetitor seperti Kalbe melaksanakan senam pagi di outlet-outlet. Nutrifood membuat program senam rutin yang biasanya disebut senam Tropicana Slim. 82% responden setuju dengan brand activation dari Nutrifood bersaing di pasar.

Event-event yang dilaksanakan oleh Nutrifood memang menarik. Hal ini dibuktikan dari mean pada indikator X1.17 yang mencapai angka 4.07. Senam pagi, jalan sehat, berbagai macam lomba untuk pelajar baik dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, lomba untuk masyarakat umum, dan masih banyak lagi. Responden merasa event yang diadakan Nutrifood membawa dampak positif.

Analisa deskriptif dari Marketing Capability Nutrifood menunjukkan bahwa Nutrifood memiliki kemampuan pemasaran yang cukup baik. Hal ini dilihat dengan semua dimensi dari setiap variabel memiliki nilai mean di atas 3,50. Yang berarti secara keluruhan responden setuju bahwa Nutrifood memiliki kemampuan pemasaran yang mumpuni.

4.2.2 Analisa Deskriptif Variabel Customer Engagement

Variabel Customer Engagement dalam penelitian ini meliputi tujuh dimensi pengukuran, yaitu dimensi enthusiasm, enjoyment, attention, absortion, sharing, learning, dan endorsing. Setiap dimensi memiliki 3 indikator, berikut analisa deksriptif mengenai Customer Engagement:

(11)

Tabel 4.11 Analisa Deskriptif Dimensi Enthusiasm

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Customer berminat menghadiri event yang diadakan Nutrifood (Y1.1)

1 2 20 37 40 4.13 0.867

Customer ingin mengetahui

variasi produk Nutrifood (Y1.2) 3 3 18 44 32 3.99 0.943 Nutrifood adalah sebuah brand

yang menarik (Y1.3) 1 2 22 38 37 4.08 0.868

Tabel 4.11 menunjukan bahwa responden Nutrifood menganggap bahwa Nutifood adalah sebuah brand yang menarik. Dapat diamati pada Tabel 4.11, indikator Y1.1 memiliki mean 4.13 dengan standard deviasi 0.867 yang menyatakan bahwa responden setuju dan berminat untuk mengahadiri event yang diadakan Nutrifood. Event yang dilaksanakan oleh Nutrifood digemari oleh masyarakat dikarenakan eventnya membantu masyarakat untuk hidup sehat. Cek gula darah juga merupakan salah satu event yang digemari oleh masyarakat.

Nutrifood adalah sebuah brand yang menarik. Data ini juga diperkuat dengan tingginya angka setuju dan sangat setuju yang dimiliki indikator tersebut yaitu 38% setuju dan 37% sangat setuju. Selain itu, indikator Y1.3 juga memiliki mean yang tidak jauh berbeda sebesar 4.08 dan standard deviasi 0.868. Secara keseluruhan customer Nutrifood memang tertarik pada Nutrifood dan ingin mengetahui variasi produk Nutrifood. Nutrifood adalah sebuah brand yang selalu berusaha menjad pioneer dan memberikan berbagai hal baru untuk customer, sesuai dengan value yang diberikan, salah satunya adalah innovation. Hal ini membuat Nutrifood menjadi sebuah brand FMCG yang unik dan selalu memberikan kejutan bagi pelanggan-pelanggan.

Sedangkan Indikator dengan angka terendah dimiliki oleh indikator Y1.2 yang memiliki mean sebesar 3.99 dan standard deviasi 0.943. Hal ini diperkuat dengan data tertinggi untuk setuju dan sangat setuju yaitu 76% dari jumlah responden. Perbedaan

(12)

tiap indikator pertanyaan ini cenderung kecil dan angka mean yang ada dari ketiga indkitator ini masih besar. Responden menunggu akan produk baru yang akan dikeluarkan oleh Nutrifood. Produk baru yang ditawarkan, ditunggu oleh masyarakat dikarenkan produk ini menjawab keinginan (saran) dari customer.

Tabel 4.12 Analisa Deskriptif Dimensi Enjoyment

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev. STS TS N S SS Customer senang menggunakan produk Nutrifood (Y1.4) 0 5 18 27 50 4.22 0.911 Customer menikmati

produk Nutrifood (Y1.5) 1 2 10 54 33 4.16 0.757 Customer menikmati

event yang

diselenggarakan oleh Nutrifood (Y1.6)

0 2 14 51 33 4.15 0.726

Tabel 4.12 memiliki mean tertinggi pada indikator Y1.4 yang memiliki mean 4.22 dengan standard deviasi sebesar 0,911 yang artinya adalah mayoritas responden senang menggunakan produk Nutrifood. Nutrifood memang merupakan perusahaan FMCG yang memfokuskan diri kepada customer dan kualitas produk. Hal ini dapat dilihat bagaimana Nutrifood menyediakan produk-produk pilihan yang ada. Semua produk yang diproduksi oleh Nutrifood dijamin halal dan sudah melewati uji di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman sehat membuat masyarakat menyukai produk dari Nutrifood

Pada indikator Y1.5 memiliki mean sebesar 4.16 dengan standard deviasi sebesar 0.757 yang artinya bahwa pengguna Nutrifood cenderung puas dan menikmati produk-produk Nutrifood. Untuk penyajian produk Nutrifood selalu ada tolak ukur penyajian yang benar. Sehingga ketika customer mengonsumsi produk dari Nutrifood akan merasakan dengan rasa paling optimal. Tidak hanya itu, Nutrifood sering kali

(13)

mengadakan free sampling untuk produk-produk Nutrifood. Maka dari itu customer yang ingin membeli produk sudah mengetahui rasa dari varian produk tersebut.

Indikator Y1.6 ini, bisa dibilang responden setuju dengan menikmati event yang ada. Pemeriksaan kesehatan gratis yang lebih digemari oleh masyarakat yang sudah berumur (pemeriksaan kadar lemak dan gula darah). Untuk anak-anak ada lomba yang mengasah kreativitas seperti lomba menggambar dan mewarnai, untuk mahasiswa ada program CSR (Corporate Social Rensponsibility), yaitu NLA (Nutrifood Leadership Award), dan masih banyak lagi.

Tabel 4.13 Analisa Deskriptif Dimensi Attention

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Customer memperhatikan iklan (televisi dan media online) Nutrifood (Y1.7)

1 1 17 50 31 4.09 0.775

Customer mengetahui produk

Nutrifood (Y1.8) 0 8 13 37 42 4.13 0.923

Nutrifood memberikan

pelayanan yang baik (Y1.9) 1 5 13 51 30 4.04 0.847 Tabel 4.13 terlihat perbedaan selisih dari ketiga indikator ini tidak terlalu besar, bahkan tidak sampai 0.1 dari mean. Indikator dengan mean paling besar jatuh pada indikator Y1.8 memiliki mean 4.13 dengan standard deviasi 0.923 menunjukan bahwa mayoritas responden mengganggap bahwa customer mengetahui fungsi dan kegunaan dari produk Nutrifood secara baik. Customer pun mengetahui kualitas dari bahan yang digunakan oleh Nutrifood.

Pada indikator Y1.7 mendapatkan mean sebesar 4.09 dan standart deviasi sebesar 0.775, hal ini membuktikan bahwa customer memperhatikan iklan yang disiarkan oleh Nutrifood. Pada indikator Y1.7 ini hanya terdapat 2% responden yang tidak setuju atau tidak memperhatikan iklan dari Nutrifood. Hal ini membuktikan bahwa Nutrifood sudah melakukan pengiklanan dengan tepat kepada target market.

(14)

Pada indikator Y1.9 menunjukkan mean sebesar 4.04 yang menunjukan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa Nutrifood sudah memberikan pelayanan yang baik kepada customer. Hal ini memang dapat dilihat dari bagaimana Nutrifood memberikan banyak SPG (Sales Promotion Girl) di outlet-outlet pareto. SPG yang ditempatkan oleh Nutrifood tentunya menguasai product knowledge yang baik karena sudah mendapatkan pelatihan sebelum ditempatkan ke outlet. Sehingga ketika customer memiliki pertanyaan ketika hendak berbelanja produk Nutrifood, sudah ada SPG terlatih yang menjawab.

Tabel 4.14 Analisa Deskriptif Dimensi Absorption

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev. STS TS N S SS Customer bangga menjadi pelanggan Nutrifood (Y1.10) 0 4 15 46 35 4.12 0.803 Nutrifood mampu menawarkan gaya hidup yang sehat (Y1.11)

1 4 16 39 40 4.13 0.890

Nutrifood memiliki ambassador hidup sehat yang dapat diterima oleh customer (Y1.12)

0 4 19 46 31 4.04 0.811

Pada tabel 4.14, ditunjukan bahwa pada indikator Y1.11 memiliki mean sebesar 4.13 dan standard deviasi sebesar 0.890 yang artinya Nutrifood mampu menawarkan gaya hidup yang sehat kepada masyarakat Indonesia. Gaya hidup sehat harus dipacu dengan beberapa orang yang memberikan contoh. Maka dari itu Nutrifood berusaha untuk merubah gaya hidup yang kurang sehat menjadi gaya hidup sehat dengan menjaga pola asupan makanan dan berolahraga.

Pada indikator Y1.12 mayoritas pelanggan Nutrifood merasa bangga menjadi konsumen produk Nutrifood. Meskipun ada sekitar 4% responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, hal ini bisa jadi dikarenakan responden tersebut hanya sekedar menggunakan sesuai kebutuhan kesehatannya tanpa memberikan

(15)

keterikatan lebih terhadap Nutrifood. Namun dapat dilihat disini jawaban sangat setuju dan setuju mendominasi sekitar 81%. Yang artinya pelanggan bangga menjadi konsumen Nutrifood. Nutrifood memang merupakan sebuah pioneer dalam industri FMCG yang membanggakan. Nutrifood memiliki banyak prestasi, seperti seringnya produk Nutrifood menjadi Top Brand Awards. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Nutrifood mempublikasikan penghargaan yang mereka dapatkan dengan bangga pada customer (ditempelkan di kemasan) sehingga menjadikan pelanggan juga tidak ragu untuk bangga pada Nutrifood. Dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Contoh Produk dengan Logo Top Brand Award

Pada indikator Y1.12 dijumpai angka mean 4.04 dengan standard deviasi 0.811 yang menunjukan bahwa pentingnya memilik brand ambassador ini, seperti yang dikatakan diatas, untuk menjadi contoh atau teladan terhadap hidup sehat. Brand ambassador ini diambil dari seleksi dan disaring sedemikian rupa.

Tabel 4.15 Analisa Deskriptif Dimensi Sharing

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Nutrifood menerima saran

dengan baik (Y1.13) 0 3 14 59 24 4.04 0.705

Customer membagikan

(16)

tentang layanan produk Nutrifood (Y1.14)

Customer menceritakan pengalaman baik tentang Nutrifood kepada kerabat (Y1.15)

1 6 8 46 39 4.16 0.88

Tabel 4.15 Analisa Deskriptif Dimensi Sharing (sambungan)

Pada tabel 4.15 dijumpai indikator Y1.14 memiliki mean sebesar 4.21 dan standard deviasi 0.752. Artinya disini customer sudah menyebarkan informasi kepada kerabat, tanpa adanya campur tangan dari Nutrifood. Indikator Y1.14 ini juga diperkuat dengan indikator Y1.15 yang berbicara mengenai pengalaman. Experience yang didapatkan oleh customer inilah yang membuat Customer ingin membagikan informasi positif mengenai produk Nutrifood, meskipun tidak mendapatkan kompensasi apapun dari pihak Nutrifood. Pada indikator Y1.15 terdapat mean dengan angka 4.16 dan standart deviasi sebesar 0.88.

Indikator Y1.13 memiliki mean sebesar 4.04 dan standard deviasi sebesar 0.705 yang artinya mayoritas responden setuju bahwa Nutrifood menerima saran mereka dengan baik. Nutrifood memang merupakan industri FMCG yang menekankan keramahan dan terus mengembangkan diri, sehingga saat customer memberikan suatu bentuk respon, pertanyaan atau saran maka Nutrifood akan menerima saran tersebut dengan baik. Sesuai dengan value yang ada pada Nutrifood yaitu Respect, jadi setiap masukan dan kritik saran membangun dari customer akan didengar oleh Nutrifood.

Tabel 4.16 Analisa Deskriptif Dimensi Learning

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev. STS TS N S SS Customer mempelajari informasi produk Nutrifood (Y1.16) 2 2 17 41 38 4.11 0.893

(17)

Customer menggunakan produk yang direkomendasikan Nutrifood (Y1.17) 2 5 13 53 27 3.98 0.882 Nutrifood memudahkan customer dalam mencari informasi (Y1.18)

0 6 19 31 44 4.13 0.923

Tabel 4.16 Analisa Deskriptif Dimensi Learning (sambungan)

Tabel 4.16 menunjukan bahwa indikator Y1.18 memiliki mean tertinggi sebesar 4.13 dengan standard deviasi 0.923, yang artinya sarana prasarana yang disediakan oleh Nutrifood berhasil memudahkan customer dalam mencari informasi, contonya adalah website. Website membantu customer untuk mengenal produk lebih dalam. Di indikator Y1.16 dapat dikatakan mayoritas responden sudah mempelajari mengenai informasi apa saja yang ada di produk Nutrifood, karena Nutrifood juga mengedukasikan tentang pentingnya informasi kesehatan dan informasi mengenai cara pakai produk dengan benar. Meskipun ada 2 orang yang menjawab tidak setuju dan 2 orang yang menjawab sangat tidak setuju, mungkin 4% responden itu mendapatkan rekomendasi dari kerabat ketika mengonsumsi produk Nutrifood.

Pada indikator Y1.17, responden setuju dengan customer menggunakan produk yang direkomendasikan oleh Nutrifood. Ketika selesai event gula darah maka orang yang terkena diabetes atau pra-diabetes akan disarankan menggunakan pemanis Tropicana Slim, karena bisa mengontrol gula darah dalam tubuh. Contoh lain ketika ada anak kecil yang ingin tinggi, sewaktu ada event di sekolahan, pihak Nutrifood akan merekomendasikan kepada si anak untuk mengonsumsi susu HiLo.

Tabel 4.17 Analisa Deskriptif Dimensi Endrosing

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Customer akan mengenalkan Nutrifood pada orang lain (Y1.19)

(18)

Customer akan menawarkan produk Nutrifood kepada teman (Y1.20)

2 2 19 51 26 3.97 0.842

Customer akan terus menggunakan Nutrifood dimanapun (Y1.21)

1 3 15 45 36 4.12 0.840

Tabel 4.17 Analisa Deskriptif Dimensi Endrosing (sambungan)

Pada Tabel 4.17 dapat dilihat indikator Y1.19 memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4.15 dan standard deviasi 0.92, yang menunjukan customer Nutrifood akan mengenalkan produk Nutrifood kepada orang lain. Hal ini sangatlah baik dampaknya bagi perusahaan karena word of mouth yang disebarkan akan sangat efektif dan tanpa biaya. Pada indikator Y1.20 ini menegaskan indikator Y1.19 mengenai word of mouth kepada teman.

Pada indikator Y1.21 didapati angka mean 4.12 dan standar deviasi sebesar 0.840. Hal ini menunjukkan bahwa customer sudah menjadi customer yang loyal kepada produk Nutrifood. Selain itu customer bisa menjadi endorser tanpa kompensasi apapun dari Nutrifood, jadi akan banyak orang yang melihat produk Nutrifood melalui customer. Artinya secara keseluruhan dimensi endorsement memiliki nilai yang cenderung baik dan responden tidak lagi ragu menggunakan produk Nutrifood dan percaya diri untuk mengatakan pada orang lain bahwa mereka menggunakan produk Nutrifood sebagai produk makanan dan minuman sehat customer.

Secara keseluruhan nilai mean terbesar dalam variabel Customer Engagement di Nutrifood terdapat pada dimensi enjoyment indikator Y1.4 dan nilai mean terendah terdapat pada dimensi endorsing, indikator Y1.20. Customer Engagement di Nutrifood dapat dikategorikan cukup baik

4.2.3 Analisa Deskriptif Variabel Perceived Value

Variabel Perceived Value dalam penelitian ini meliputi tiga dimensi pengukuran, yaitu dimensi Quality, Emotional, dan Social. Setiap dimensi memiliki 3 indikator, berikut analisa deksriptif mengenai Perceived Value:

(19)

Tabel 4.18 Analisa Deskriptif Dimensi Quality

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Produk Nutrifood sesuai dengan standart yang dapat diterima secara umum (Y2.1)

3 3 11 55 28 4.02 0.882

Produk Nutrifood dibuat dengan bahan berkualitas (Y2.2)

2 5 14 42 37 4.07 0.940

Kualitas produk Nutrifood konsisten dari waktu ke waktu (Y2.3)

0 5 10 44 41 4.21 0.816

Pada tabel 4.18, semua indikator sudah menunjukan nilai mean pada kategori tinggi yaitu diatas 4.00 dan standar deviasi sebesar 0.816. Pada tabel 4.18 terlihat kecenderungan responden menjawab setuju pada indikator Quality. Pada table diatas dapat dilihat indikator Y2.3 mendapat angka mean paling tinggi dari indikator yang lain, yaitu sebesar 4.21 dan standart deviasi sebesar 0.816. Dengan melihat hal ini, bisa disimpulkan bahwa responden setuju dengan kualitas produk Nutrifood yang konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini juga didukung oleh indikator dengan mean tertinggi kedua, yaitu indikator Y2.2 dengan mean sebesar 4.07. Kekonsistenan produk Nutrifood tentunya juga berasal dari bahan baku yang digunakan. Ketika bahan baku yang digunakan memiliki kualitas yang baik. Produk akhirnya pun memiliki hasil yang berkualitas baik pula.

Selain dapat kualitas terbaik yang digunakan, produk Nutrifood juga bisa diterima secara umum oleh masyarakat. Pada indikator Y2.1 dapat dilihat angka mean yang mencapai 4.02. Nutrifood juga memperhatikan agar produkya bisa halal digunakan oleh siapa saja. Baik dari bahan baku yang digunakan sampai dengan proses produksinya. Contohnya adalah produk Nutrisari yang meraih Halal Top Brand selama 3 tahun berturut-turut.

(20)

Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Dimensi Emotional

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Produk Nutrifood memberikan kepuasan bagi customer (Y2.4)

0 3 10 59 28 4.12 0.696

Customer merasa senang menggunakan produk Nutrifood (Y2.5)

1 3 13 44 39 4.17 0.837

Menggunakan produk Nutrifood meningkatkan rasa percaya diri customer (Y2.6)

1 4 10 43 42 4.21 0.851

Pada tabel 4.19 di atas semua indikator menunjukan nilai mean yang berada pada kategori tinggi yaitu lebih dari 4.00. Ketiga indikator yang ada pun memiliki mean yang tidak jauh berbeda. Tiap indikator memiliki perbedaan selisih mean dibawah 0.1. Indikator dengan mean tertinggi ada pada indikator Y2.6 dengan angka mean 4.21 dan standar deviasi 0.851. Hal ini menunjukkan bahwa produk Nutrifood termasuk kategori produk premium yang memberikan rasa prestige kepada para customer.

Pada indikator Y2.5 mendapat mean sebesar 4.17 dan standar deviasi sebesar 0.837, responden setuju dengan ketika menggunakan produk Nutrifood, customer merasa senang. Hal ini juga didukung dengan indikator Y2.4 yang memiliki besar mean 4.12 dan standar deviasi sebesar 0.696, rasa senang dari customer akan menjadi kepuasan pelanggan. Perasaan senang dan puas merupakan keadaan afeksi yang bersifat positif pada diri sendiri dan timbul akibat responden mengonsumsi produk dari Nutrifood.

Tabel 4.20 Analisa Deskriptif Dimensi Social

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

(21)

Customer membeli produk Nutrifood atas rekomendasi

dari teman (Y2.7)

2 1 15 38 44 4.21 0.875

Keluarga customer

berperan penting dalam

setiap keputusan yang

diambil (Y2.8)

2 4 14 42 38 4.10 0.921

Customer membeli produk

Nutrifood karena mengikuti

teman (Y2.9)

1 6 10 39 44 4.19 0.913

Tabel 4.20 Analisa Deskriptif Dimensi Social (sambungan)

Pada tabel 4.20 dapat dilihat indikator dengan nilai mean tertinggi terdapat pada indikator Y2.7 yaitu dengan mean 4.21 dan standar deviasi 0.875. Dengan melihat data diatas, mayoritas responden setuju dengan customer membeli karena mendapatkan rekomendasi dari teman. Pada indikator ini juga terdapat angka netral terbesar dari ketiga indikator, yaitu sebesar 15%. Hal ini bisa disebabkan karena customer yang membeli produk karena keinginan pribadi bukan berasal dari orang lain.

Indikator dengan mean tertinggi kedua didapati pada indikator Y2.9 yaitu dengan mean 4.19 dan standar deviasi 0.913. Indikator Y2.9 ini memperkuat indikator Y2.7, karena mayoritas responden mengatakan bahwa customer membeli karena mengikuti teman. Disini terjadi impulse buying karena melihat teman yang menggunakan produk dari Nutrifood.

Indikator Y2.8 memiliki mean 4.10 dan standar deviasi sebesar 0.921 yang memiliki arti keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam pembelian. Contohnya ketika ada orang tua yang menderita penyakit diabetes, keputusan keluarga untuk membeli gula dengan kandungan kromium jadi meningkat. Karena melihat ada kebutuhan dari keluarga untuk mengonsumsi produk kesehatan,

(22)

4.2.4 Analisa Deskriptif Variabel Competitive Advantage

Variabel Competitive Advantage dalam penelitian ini meliputi empat dimensi pengukuran, yaitu dimensi cost, quality, dan flexibility, dan delivery. Setiap dimensi memiliki 3 indikator, berikut analisa deksriptif mengenai Competitive Advantage:

Tabel 4.21 Analisa Deskriptif Cost

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Harga lebih rendah dari produk yang diberikan (Z1.1)

2 2 16 44 36 4.1 0.877

Selisih harga yang diberikan lebih bersaing (Z1.2)

0 4 11 52 33 4.14 0.761

Harga dari produk yang ditawarkan dapat menjawab harapan permintaan customer (Z1.3)

0 1 16 45 38 4.2 0.734

Pada tabel 4.21 dapat dilihat bahwa mean tertinggi dimiliki oleh indikator Z1.3 dengan mean sebesar 4.2 dan standart deviasi 0.734. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga dari produk yang ditawarkan Nutrifood dapat menjawab harapan permintaan customer. Hal ini bisa dilihat dari responden yang tidak setuju sangatlah kecil, yaitu hanya 1%. Nutrifood sudah bisa memberikan harga produk yang sesuai keinginan atau harapan dari customer.Pada indikator Z1.2 mendukung indikator Z1.3 bisa dilihat, bahwa selisih harga yang diberikan oleh Nutrifood bisa bersaing dengan harga kompetitor. Mean pada indikator ini 4.14 dan standart deviasinya 0.761. Ditambah dengan indikator Z1.1, harga yang diberikan lebih murah dari manfaat yang didapat. Contohnya terdapat pada gramasi Tropicana Slim. Di setiap

(23)

sachet Tropicana Slim terdapat 2.5g pemanis, sedangkan di kompetitor seperti Diabetasol, hanya terdapat 1g saja.

Tabel 4.22 Analisa Deskriptif Dimensi Quality

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Produk Nutrifood memiliki

kualitas terbaik (Z1.4) 1 6 18 35 40 4.07 0.951

Produk Nutrifood sudah

terkenal (Z1.5) 0 7 14 40 39 4.11 0.893

Produk Nutrifood memiliki

nilai yang lebih baik

dibandingkan produk

kompetitior (Z1.6)

2 3 15 43 37 4.1 0.900

Tabel 4.22 terlihat tiap indikator tidak memiliki perbedaan angka mean yang jauh, hanya selisih 0.04 dari indikator dengan mean terendah sampai indikator dengan mean tertinggi. Indikator dengan mean tertinggi jatuh pada indikator Z1.5 menunjukan bahwa responden setuju Nutrifood sudah terkenal dengan mean sebesar 4.11 dan standard deviasi 0.893. Nutifood sudah berdiri sejak 40 tahun yang lalu. Hal inilah yang membuat Nutrifood dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia, sebagai pioneer dalam FMCG bidang kesehatan. Pada indikator kedua yang memiliki mean yang tidak jauh berbeda, yaitu indikator Z1.6. Pada indikator Z1.6, dapat kita lihat memiliki mean sebesar 4.1 dan standart deviasi sebesar 0.900. Melihat dari indikator Z1.6, ada 80% responden yang setuju dan sangat setuju dengan pernyataan bahwa Nutrifood memiliki nilai yang baik dibandingkan kompetitor. Maka hal ini termasuk keunggulan yang dimiliki karena adanya pengakuan dari customer. Pada indikator selanjutnya, yaitu indikator Z1.4 mendapatkan mean 4.07. Pada indikator terdapat responden yang menjawab netral paling banya, yaitu 18%. Namun orang yang setuju dan sangat setuju juga besar yaitu 75%. Hal ini menandakan bahwa Nutrifood kurang menginfokan mengenai kualitas produk yang diberikan merupakan kualitas produk terbaik.

(24)

Tabel 4.23 Analisa Deskriptif Dimensi Delivery

Indikator Jawaban Mean Std.

Dev.

STS TS N S SS

Produk Nutrifood memiliki

pelayanan yang

memuaskan (Z1.7)

0 6 9 54 31 4.10 0.793

Produk Nutrifood

memberikan kualitas sesuai keinginan (Z1.8) 1 4 16 38 41 4.14 0.894 Nutrifood memberikan kemudahan dalam pemesanan (Nutrimart) (Z1.9) 3 5 10 41 41 4.12 0.982

Pada tabel 4.23 dapat dilihat bahwa tiap indikator yang ada tidak terpaut banyak, hanya 0.02 per indikator. Indikator Z1.8 memiliki mean tertinggi sebesar 4.14. Hal ini menandakan bahwa mayoritas responden sudah setuju denga pernyataan bahwa produk Nutrfood memberikan kualitas sesuai dengan keinginan customer. Pada indikator kedua dengan mena terbesar yaitu pada indikator Z1.9 dengan mean 4.12. Responden sudah merasakan kemudahan dalam pemesasan yang diberikan oleh Nutrifood melalui Nutrimart, yaitu website yang disediakan oleh Nutrifood untuk diakses oleh customer. Nutrifood sudah mengikuti perkembangan zaman dan memudahkan customer dalam proses pembeliannya. Pada indikator Z.17 memiliki mean sebesar 4.10 dan standard deviasi 0,793, yang artinya adalah mayoritas responden setuju bahwa Nutrifood memiliki pelayanan yang memuaskan. Nutrifood memang menekankan keunggulannya tidak hanya pada kualitas produk, melainkan juga pada pada layanan yang baik mulai dari customer service lalu penempatan SPG yang berkualitas di outlet-outlet. Hal inilah yang membuat customer merasa pelayanan yang sudah diberikan oleh Nutrifood memuaskan.

Tabel 4.24 Analisa Deskriptif Dimensi Flexibility

Indikator Jawaban Mean Std.

Dv.

(25)

Produk Nutrifood beragam

(Z1.10) 4 2 17 46 31 3.98 0.958

Produk Nutrifood

mengikuti keinginan dari

customer (Z1.11)

3 5 10 47 35 4.06 0.957

Nutrifood berinovasi sesuai dengan kebutuhan customer (Z1.12)

3 2 16 41 38 4.09 0.939

Tabel 4.24 Analisa Deskriptif Dimensi Flexibility (sambungan)

Dari tabel 4.24 dapat dilihat bahwa indikator Z1.12 memiliki mean tertinggi 4.09 dengan standard deviasi 0.939. Angka ini menunjukan bahwa responden setuju bahwa Nutrifood berinovasi sesuai kebutuhan FMCG. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Nutrifood menjadi pioneer dalam memproduksi minuman serbuk seperti Nutrisari masuk ke Indonesia dan kemudian baru dikejar oleh kompetitor lainnya. disini dapat dilihat bahwa Nutrifood siap berinovasi sesuai kebutuhan customer dan terus berinovasi untuk mendapatkan kepercayaan dari customer baik melalui customer secara teknis, kualitas karyawan, dan berbagai inovasi promosi untuk menarik minat customer. Indikator selanjutnya dari Z1.11 mendapatkan mean sebesar 4.06 yang artinya yang menyatakan responden cenderung setuju bahwa Nutrifood memiliki produk yang berkembang sesuai keinginan customer. Hal ini memang dapat ditunjukan bagaimana Nutrifood berinovasi sesuai keingianan customer. Ketika Nutrifood melakukan market research untuk minuman serbuk yang diingini customer. Rasa kelapa mudalah yang diingini, dan akhirnya diproduksi oleh Nutrisari

Indikator berikutnya dari Z1.10 memiliki mean sebesar 3,98 artinya responden setuju bahwa Nutrifood memiliki beragam produk untuk diberikan kepada pelanggan. Nutrifood memang terus melakukan berbagai update produk yang disajikan kepada customer. Baik tua, muda, pria, wanita pada semua kalangan tersebut, Nutrifood sudah memiliki produk untuk mereka. Dari situ Nutrifood ingin menunjukan bahwa Nutrifood adalah industri FMCG yang membaca kebutuhan dan terus mengembangkan diri. Secara keseluruhan, responden mengakui bahwa Nutrifood

(26)

memiliki keunggulan kompetitif yang baik dibandingkan pesaing dan mengakui Nutrifood sebagai industri FMCG yang punya nilai tambah.

4.3 Uji Reliabilitas 4.3.1 Indicator Reliability

Langkah awal untuk memeriksa apakah indikator-indikator yang digunakan untuk mengolah data dapat dikatakan reliable adalah dengan melakukan uji reliabilitas. Tahap awal dengan menggunakan indicator reliablity. Indicator reliability digunakan untuk menguji konsistensi indikator pada outer model. Nilai indicator reliability didapatkan dari hasil pangkat dua dari outer loading tiap-tiap indikator yang digunakan. Nilai indicator reliability diatas 0,70 termasuk dalam kategori baik, 0,40 sampai 0,70 dianggap cukup, dan dibawah 0,40 dapat dikatakan tidak layak. Berikut merupakan nilai outer loading yang sudah diolah menjadi indicator reliability.

Tabel 4.25 Indicator Reliability

Latent Variable Indicator Loadings Indicator

Reliability Kesimpulan Marketing Capability X111 0.748 0.56 Cukup X112 0.747 0.558 Cukup X113 0.733 0.537 Cukup X121 0.764 0.584 Cukup X122 0.78 0.608 Cukup X123 0.768 0.59 Cukup X131 0.741 0.549 Cukup X132 0.779 0.607 Cukup X133 0.807 0.651 Cukup X141 0.745 0.555 Cukup X142 0.781 0.61 Cukup X143 0.781 0.61 Cukup X151 0.762 0.581 Cukup X152 0.808 0.653 Cukup

(27)

X153 0.784 0.615 Cukup X161 0.763 0.582 Cukup X162 0.838 0.702 Baik X163 0.794 0.63 Cukup Customer Engagement Y111 0.775 0.601 Cukup Y112 0.831 0.691 Cukup Y113 0.786 0.618 Cukup Y121 0.826 0.682 Cukup Y122 0.778 0.605 Cukup Y123 0.799 0.638 Cukup Y131 0.731 0.534 Cukup Y132 0.849 0.721 Baik Y133 0.818 0.669 Cukup Y141 0.779 0.607 Cukup Y142 0.839 0.704 Baik Y143 0.766 0.587 Cukup Y151 0.724 0.524 Cukup Y152 0.735 0.54 Cukup Y153 0.799 0.638 Cukup Y161 0.841 0.707 Baik Y162 0.796 0.634 Cukup Y163 0.87 0.757 Baik Y171 0.837 0.701 Baik Y172 0.831 0.691 Cukup Y173 0.82 0.672 Cukup Perceived Value Y211 0.768 0.59 Cukup Y212 0.854 0.729 Baik Y213 0.726 0.527 Cukup Y221 0.766 0.587 Cukup Y222 0.738 0.545 Cukup Y223 0.765 0.585 Cukup Y231 0.758 0.575 Cukup Y232 0.811 0.658 Cukup Y233 0.811 0.658 Cukup

(28)

Z112 0.726 0.527 Cukup Z113 0.733 0.537 Cukup Z121 0.773 0.598 Cukup Z122 0.73 0.533 Cukup Z123 0.741 0.549 Cukup Z131 0.702 0.493 Cukup Z132 0.745 0.555 Cukup Z133 0.763 0.582 Cukup Z141 0.803 0.645 Cukup Z142 0.765 0.585 Cukup Z143 0.738 0.545 Cukup

Tabel 4.25 Indicator Reliability (sambungan)

Pada variabel Marketing Capability terdapat 17 indikator yang memiliki tingkat reliabilitas yang cukup dan 1 indikator dengan tingkat reliabilitas baik. Kemudian pada variabel Customer Engagement dari total 21 indikator yang ada, 16 indikator memiliki tingkat reliabilitas yang cukup dan 5 indikator dengan reliabilitas baik. Selanjutnya, pada variabel Perceived Value, sebanyak 8 dari 9 indikator yang ada memiliki tingkat reliabilitas yang cukup dan 1 indikator dengan reliabilitas baik. Pada variabel Competitive Advantage, 12 indikator yang ada memiliki realibilitas cukup.

Dapat dilihat dari Tabel 4.25 diatas, keseluruhan indikator yang ada memiliki reliabilitas yang layak digunakan, sehingga dapat dijadikan bahan untuk mengolah data selanjutnya.

4.3.2 Internal Consistency Reliability

Pada tahap kedua pengukuran reliabilitas, dilakukan pengukuran internal consistency reliability untuk mengukur seberapa konsisten indikator tiap-tiap variabel yang ada. Composite Reliability untuk mengukur internal consistency reliability sebagai pengganti Cronbach’s Alpha pada penelitian modern. Nilai composite reliability harus lebih dari 0,7 agar sebuah variabel dapat dikatakan reliable.

(29)

Tabel 4.26 Internal Consistency Reliability

Variabel Composite Reliability Keterangan

Marketing Capability 0.964 Reliable

Customer Engagement 0.974 Reliable

Perceived Value 0.932 Reliable

Competitive Advantage 0.938 Reliable

Pada Tabel 4.26, dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel yang ada memiliki nilai composite reliability diatas 0,7. Hal ini menyimpulkan bahwa keseluruhan variabel memiliki level internal consistency reliability yang tinggi.

4.4 Uji Validitas 4.4.1 Convergent Validity

Untuk memeriksa nilai convergent validity, diperlukan evaluasi Average Va-riance Extracted (AVE) pada setiap variabel laten. Nilai AVE harus lebih besar dari angka 0,5 untuk dapat memastikan bahwa tiap variabel memiliki parameter convergent validity yang layak digunakan.

Tabel 4.27 Convergent Validity

Variabel AVE Keterangan

Marketing Capability 0.599 Valid Customer Engagement 0.644 Valid Perceived Value 0.556 Valid Competitive Advantage 0.606 Valid

Tabel 4.27 menunjukkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki convergent validity yang layak. Dengan memastikan convergent validity, maka dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan validitas tahap selanjutnya.

(30)

4.4.2 Discriminant Validity

Terdapat cara untuk mengukur discriminant validity yaitu menggunakan metode Cross Loading dimana angka outer loading pada indikator harus lebih besar dari 0.7. Juga outer loading dari indikator variabel latent a harus lebih besar dari saat menghitung variabel latent a daripada indikator variabel latent a menghitung variabel latent b.

Tabel 4.28 Discriminant Validity (Cross Loading) Distribution Intensity Marketing Capability Customer Engagement Perceived Value Competitive Advantage Keterangan X111 X111 0.748 0.406 0.497 0.501 Valid X112 X112 0.747 0.451 0.538 0.552 Valid X113 X113 0.733 0.595 0.526 0.602 Valid X121 X121 0.764 0.535 0.428 0.535 Valid X122 X122 0.78 0.413 0.566 0.577 Valid X123 X123 0.768 0.418 0.539 0.538 Valid X131 X131 0.741 0.382 0.545 0.504 Valid X132 X132 0.779 0.606 0.5 0.663 Valid X133 X133 0.807 0.614 0.59 0.67 Valid X141 X141 0.745 0.333 0.485 0.485 Valid X142 X142 0.781 0.479 0.392 0.508 Valid X143 X143 0.781 0.538 0.519 0.598 Valid X151 X151 0.762 0.484 0.367 0.477 Valid X152 X152 0.808 0.408 0.467 0.502 Valid X153 X153 0.784 0.55 0.526 0.606 Valid X161 X161 0.763 0.409 0.486 0.52 Valid X162 X162 0.838 0.612 0.566 0.676 Valid X163 X163 0.794 0.477 0.415 0.534 Valid

Y111 Y111 0.531 0.775 0.456 0.571 Valid

Y112 Y112 0.575 0.831 0.53 0.719 Valid

Y113 Y113 0.574 0.786 0.585 0.694 Valid

Y121 Y121 0.48 0.826 0.566 0.649 Valid

Y122 Y122 0.509 0.778 0.46 0.648 Valid

(31)

Y131 Y131 0.618 0.731 0.731 0.621 Valid

Y132 Y132 0.502 0.849 0.849 0.657 Valid

Y133 Y133 0.5 0.818 0.818 0.644 Valid

Y141 Y141 0.398 0.779 0.409 0.535 Valid

Y142 Y142 0.422 0.839 0.429 0.588 Valid

Y143 Y143 0.433 0.766 0.541 0.638 Valid

Y151 Y151 0.395 0.724 0.528 0.681 Valid

Y152 Y152 0.517 0.735 0.475 0.587 Valid

Y153 Y153 0.569 0.799 0.393 0.604 Valid

Y161 Y161 0.557 0.841 0.503 0.735 Valid

Y162 Y162 0.423 0.796 0.428 0.644 Valid

Y163 Y163 0.467 0.87 0.509 0.646 Valid

Y171 Y171 0.495 0.837 0.35 0.599 Valid

Y172 Y172 0.644 0.831 0.474 0.691 Valid

Y173 Y173 0.468 0.82 0.374 0.574 Valid

Y211 Y211 0.475 0.472 0.768 0.633 Valid

Y212 Y212 0.552 0.579 0.854 0.744 Valid

Y213 Y213 0.522 0.364 0.726 0.573 Valid

Y221 Y221 0.439 0.54 0.766 0.672 Valid

Y222 Y222 0.478 0.317 0.738 0.598 Valid

Y223 Y223 0.538 0.541 0.765 0.609 Valid

Y231 Y231 0.54 0.283 0.758 0.58 Valid

Y232 Y232 0.649 0.465 0.811 0.649 Valid

Y233 Y233 0.664 0.538 0.811 0.664 Valid

Z111 Z111 0.513 0.568 0.604 0.727 Valid Z112 Z112 0.568 0.508 0.557 0.726 Valid Z113 Z113 0.631 0.66 0.558 0.733 Valid Z121 Z121 0.553 0.59 0.736 0.773 Valid Z122 Z122 0.435 0.515 0.597 0.73 Valid Z123 Z123 0.53 0.558 0.637 0.741 Valid Z131 Z131 0.559 0.458 0.617 0.702 Valid Z132 Z132 0.482 0.543 0.709 0.745 Valid Z133 Z133 0.471 0.691 0.602 0.763 Valid Z141 Z141 0.612 0.713 0.546 0.803 Valid Z142 Z142 0.554 0.748 0.555 0.765 Valid

(32)

Z143 Z143 0.617 0.586 0.61 0.738 Valid Tabel 4.28 Discriminant Validity (Cross Loading) (sambungan)

Berdasarkan Tabel 4.28 menunjukkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan pada penelitian ini memiliki discriminant validity yang layak. Karena setiap variabel telah mampu melewati nilai outer loading sebesar 0.7 dan indikator X111 higga X163 telah memiliki outer loading lebih besar daripada 0.7 dan memiliki nilai outer loading indicator X11 hingga X163 terhadap Marketing Capability (distribution intensity) lebih besar daripada Customer Engagement, Perceived Value, Competitive Advantage sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel Marketing Capability dan indikatornya valid.

Indikator Y111 hingga Y173 telah memiliki outer loading lebih besar daripada 0.7 dan memiliki nilai outer loading indicator Y111 hingga X173 terhadap Customer Engagement lebih besar daripada Marketing Capability, Perceived Value, Competitive Advantage sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel Customer Engagement dan indikatornya valid.

Indikator Y211 hingga Y233 telah memiliki outer loading lebih besar daripada 0.7 dan memiliki nilai outer loading indicator Y211 hingga Y233 terhadap Perceived Value lebih besar daripada Marketing Capability, Customer Engagement, Competitive Advantage sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel Perceived Value dan indikatornya valid.

Indikator Z111 hingga Z143 telah memiliki outer loading lebih besar daripada 0.7 dan memiliki nilai outer loading indicator Z111 hingga Z143 terhadap Competitive Advantage lebih besar daripada Marketing Capability, Customer Engagement, Perceived Value sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel Competitive Advantage dan indikatornya valid

(33)

4.5 Evaluasi Path coefficient, Coefficient of Determination (R2) dan Prediction

Relevance (Q2)

Evaluasi path coefficient digunakan untuk menunjukkan seberapa kuat efek atau pengaruh variabel independen kepada variabel dependen. Sedangkan coefficient determination digunakan untuk mengukur seberapa banyak variabel endogen dipengaruhi oleh variabel lainnya. Didalam penelitian bidang pemasaran, nilai R2 di atas 0,75 keatas dikategorikan substansial, 0,50 – 0,75 artinya sedang, dan 0,25 – 0,50 artinya lemah.

Gambar 4.2 Path coefficient dan Coefficient of Determination

Pada analisa path coefficient ini telah dibuktikan bahwa Customer Engagement dan Perceived Value merupakan variabel intervening dimana memperkuat hubungan antara Marketing Capability dan Competitive Advantage. Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa nilai path coefficient terbesar ditunjukkan dari pengaruh Marketing Capability terhadap Perceived Value sebesar 0.648. Sedangkan kontribusi nilai

(34)

Marketing Capability terhadap Customer Engament tidak terpaut jauh yaitu 0.635. Hubungan menuju Competitive Advantage terkuat juga didapat ketika Marketing Capability melewati Perceived Value dan Marketing Capability melewati Customer Engagement..

Pada hubungan Marketing Capability terhadap Competitive Advantage secara langsung memiliki path coefficient senilai 0.156. Lalu ketika hubungan tersebut melalui variabel Customer Engagement terlebih dahulu, maka nilai dari path coefficient meningkat menjadi 0.272 (= 0.635 x 0.429). Sehingga hal ini merupakan bukti bahwa Customer Engagement merupakan variabel intervening yang memperkuat hubungan antara Marketing Capability dengan Competitive Advantage.

Selain Customer Engagement, Perceived Value juga memiliki peranan sebagai variabel intervening dimana memperkuat hubungan antara Marketing Capability dengan Competitive Advantage. Diketahui bahwa nilai path coefficient dari hubungan Marketing Capability dengan Customer Loyalty sebesar 0.156. Lalu ketika hubungan tersebut melalui variabel Perceived Value maka nilai tersebut meningkat menjadi 0.301 (=0.648 x 0.465). Sehingga dari hal tersebut menjadi bukti bahwa Competitive Advantage sebagai variabel intervening memperkuat hubungan yang sudah ada.

Jadi kesimpulan bagi seluruh variabel dalam model ini memiliki path coefficient dengan angka yang positif. Artinya, jika semakin besar nilai path coefficient pada satu variabel independen terhadap variabel dependen, maka semakin kuat juga pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen tersebut. Namun hubungan Marketing Capability terhadap Competitive Advantage secara langsung memiliki angka yang paling rendah, yaitu 0.156 yang berarti pengaruh Marketing Capability terhadap Competitive Advantage sangatlah rendah.

Hubungan Marketing Capability terhadap Competitive Advantage secara langsung tidak kuat karena hanya dengan kemampuan pemasaran yang baik saja Nutrifood belum mampu menciptakan suatu kondisi perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif dari kompetitior. Marketing Capability yang baik namun tidak dibarengi dengan persepsi nilai yang dirasakan oleh customer serta hubungan dengan customer yang terjalin terus menerus belum mampu menciptakan Competitive

(35)

Advantage. Pada objek penelitian ini sangat dibutuhkan peran Customer Engagement dan Perceived Value menuju Competitive Advantage.

Sementara itu, nilai coefficient of determination (R2) yang pada gambar ditunjukkan pada angka di dalam lingkaran variabel Customer Engagement, Perceived Value, dan Competitive Advantage, membuktikan bahwa variabel Customer Engagement dipengaruhi oleh Marketing Capability dengan nilai varian sebesar 0.403. Artinya, sebanyak 49,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Lalu variabel Perceived Value dipengaruhi oleh Marketing Capability dengan nilai varian sebesar 0.419 terhadap Perceived Value sebesar 41.9%, sedangkan 58.1% lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Sedangkan variabel Competitive Advantage dipengaruhi oleh variabel Marketing Capability, Customer Engagement, dan Perceived Value dengan nilai varian 0.838. Maka dari itu diketahui bahwa didalam penelitian ini Competitive Advantage ini dipengaruhi sebesar 83.8% dimana 16.4% terbentuknya Competitive Advantage dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian.

Untuk mengetahui nilai predictive relevance diperoleh dengan rumus: Q² = 1 – ( 1 – R1²) ( 1 – R2² ) ... ( 1- Rp² )

Q² = 1 – (1 – 0.403) (1 – 0.419) (1 – 0.838) Q² = 0.944

Hasil perhitungan memperlihatkan nilai predictive-relevance sebesar 0.944 (> 0). Hal ini berarti bahwa 94.4 persen dijelasakan oleh variabel Customer Engagement, Perceived Value, dan Competitive Advantage. Sedangkan 5.6 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model yang diteliti. Dengan demikian, model dikatakan layak memiliki nilai prediktif relevan.

4.6 T-statistics dan Uji Hipotesis

Nilai T-statistics diperoleh dari prosedur bootstrapping, dimana nilai ini digunakan untuk menarik kesimpulan pada uji hipotesis. Nilai T-statistics dengan level

(36)

signifikansi 5% menjelaskan bahwa inner model akan signifikan jika nilai T-statistics lebih besar dari 1.96.

Tabel 4.29 T-statistics Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Error (STERR) T Statistics (|O/STERR|) Marketing Capability -> Customer Engagement 0.635 0.647 0.099 6.428 Marketing Capability -> Perceived Value 0.648 0.663 0.090 7.211 Marketing Capability -> Competitive Advantage 0.156 0.189 0.130 2.106 Customer Engagement -> Competitive Advantage 0.429 0.417 0.112 3.835 Perceived Value -> Competitive Advantage 0.465 0.438 0.100 4.639

Dengan melihat Tabel 4.29, dapat diartikan bahwa nilai original sample (O) adalah nilai path coefficient yang menunjukkan kekuatan pengaruh dari satu latent variable ke satu latent variable lainnya. Sedangkan nilai pada kolom sample mean (M) menunjukkan nilai tengah dari path coefficient. Sedangkan standard error (STDERR), menunjukkan nilai error pada sampel mean. Nilai T statistics untuk melihat nilai T hitung yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis, dimana T statistics yang memiliki nilai di atas 1,96 memiliki pengaruh.

Tabel 4.30 Kesimpulan Uji Hipotesis

Hipotesis Keterangan T-statistics

H1

Terdapat pengaruh dari Marketing Capability terhadap Customer

Engagement

(37)

H2

Terdapat pengaruh dari Marketing Capability terhadap Perceived

Value

7.211

H3

Terdapat pengaruh dari Marketing Capability terhadap Competitive

Advantage

2.106

H4

Terdapat pengaruh dari Customer Engagement terhadap Competitive

Advantage

3.835

H5

Terdapat pengaruh dari Perceived Value terhadap Competitive

Advantage

4.639 Tabel 4.30 Kesimpulan Uji Hipotesis (sambungan)

1. Pengaruh Marketing Capability terhadap Customer Engagement memiliki nilai T-statistics 6.428 , artinya terdapat pengaruh dari Marketing Capability terhadap Customer Engagement

2. Pengaruh Marketing Capability terhadap Perceived Value memiliki nilai T-statistics 7.211, artinya terdapat pengaruh dari Marketing Capability terhadap Perceived Value 3. Pengaruh Marketing Capability terhadap Competitive Advantage memiliki nilai

T-statistics 2.106, artinya terdapat terdapat pengaruh dari Marketing Capability terhadap Competitive Advantage

4. Pengaruh Customer Engagement terhadap Competitive Advantage memiliki nilai T-statistics 3.853, artinya terdapat pengaruh dari Customer Engagement terhadap Competitive Advantage

5. Pengaruh Perceived Value terhadap Competitive Advantage memiliki nilai T-statistics 4.639, artinya terdapat pengaruh Perceived Value terhadap Competitive Advantage

4.7 Pembahasan

4.7.1 Marketing Capability terhadap Customer Engagement

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Marketing Capability dari Nutrifood memiliki pengaruh yang terhadap Customer Engagement dengan hasil nilai uji T-statistics > 1.96 yaitu sebesar 6.248.

(38)

Langkah Nutrifood untuk menacapai visinya yaitu menjadi pioneer dan pemimpin pasar dalam memberikan solusi atau cara yang tepat kepada customer untuk meraih kehidupan yang lebih sehat, lebih nikmat, dan penuh arti, baik di masa kini maupun masa mendatang. Nutrifood juga memiliki misi yaitu “Inspiring a Nutrious Life”. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kemampuan pemasaran yang bisa tercipta akibat upaya Nutrifood untuk melakukan perencaan program pemasaran hingga implementasi dilapangan sehingga informasi yang bertujuan untuk menggapai pelanggan bisa tersampaikan dengan baik. Pelanggan Nutrifood secara keseluruhan menilai bahwa Nutrifood telah mampu memperoleh Marketing Capability yang baik dengan terus melakukan aktivitas pemasaran yang menarik serta program pemasaran yang terus diperbaharui.

Akibat yang dirasakan dari kemampuan pemasaran yang dimiliki oleh Nutrifood akan membentuk sebuah keterikatan dengan customer yang terwujud melalui Customer Engagement. Customer Nutrifood sudah merasakan bahwa mereka mendapatkan hubungan yang lebih dekat terhadap perusahaan karena kemampuan pemasaran yang membantu mereka untuk menjalin ikatan langsung dengan Nutrifood. Marketing Capability sendiri memiliki nilai path positif terhadap Customer Engagement sebesar 0.635. Hal ini menunjukkan bahwa Marketing Capability memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk Customer Engagement dari pelanggan Nutrifood.

4.7.2 Marketing Capability terhadap Perceived Value

Pada hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Marketing Capability berpengaruh kuat terhadap Perceived Value. Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa adanya pengaruh kuat dari hasil uji T-statistics dengan nilai 7.211, yaitu diatas 1.96. Sehingga diketahui bahwa kemampuan pemasaran Nutrifood yang sampai kepada customer, mempengaruhi cara customer memberikan nilai tambah pada produk Nutrifood secara baik. Jika dilihat dari nilai path coefficient, hubungan dari Marketing

(39)

Capability menuju Perceived Value sebesar 0.648. Marketing Capability memberikan pengaruh yang sangat besar dalam terbentuknya nilai produk di mata customer.

Marketing Capability yang dimiliki oleh Nutrifood mampu membangun nilai postitif kepada customer. Hal ini terjadi karena dalam membentuk nilai dibutuhkan adanya kemampuan pemasaran yang baik antara customer terhadap perusahaan. Kemampuan pemasaran yang diberikan oleh Nutrifood sudah dapat menghasilkan nilai yang baik dari mata customer

Apabila melihat pada nilai path coefficient, hubungan dari Marketing Capability menuju Perceived Value memiliki nilai sebesar 0.648 dimana merupakan hubungan yang paling kuat dalam penelitian ini. Hal ini berarti keberadaan Marketing Capability Nutrifood mampu berperan dalam menciptakan nilai tambah yang baik dari mata customer.

4.7.3 Marketing Capability terhadap Competitive Advantage

Pada hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Marketing Capability tidak hanya memiliki pengaruh yang pada Customer Engagement dan Perceived Value namun berpengaruh pula secara langsung pada Competititve Advantage dari Nutrifood dengan nilai uji T-statistics > 1.96 yaitu 2.106. Hasil tersebut membuktikan bahwa Marketing Capability memiliki dampak signifikan bagi Competitive Advantage yang dimiliki perusahaan.

Marketing Capability yang menjadi bagian utama dari Nutrifood memerlukan suatu keunikan serta kemenarikan tersendiri untuk mampu bersaing dengan perusahaan FMCG lainnya. Kemampuan pemasaran yang sudah berorientasi langsung kepada kebutuhan dan keinginan pelanggan tetap membutuhkan keunggulan yang berbeda. Ketika Nutrifood mampu membangun kemampuan pemasaran yang baik di mata customer, kondisi persaingan yang terjadi tetap perlu diperhatikan sehingga customer tetap memandang Nutrifood sebagai perusahaan yang berkualitas.

Sebagai dampak dari pengembangan kemampuan pemasaran yang berkelanjutan, akan terciptanya sebuah keunggulan bersaing bagi Nutrifood di mata

Gambar

Tabel 4.5 Analisa Deskriptif Dimensi Pricing Capability
Tabel 4.6 Analisa Deskriptif Dimensi New Product Development Capability
Tabel 4.7 Analisa Deskriptif Dimensi Channel Management Capability
Tabel 4.8 Analisa Deskriptif Dimensi Marketing Communication Capability
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 4.3 diatas, disimpulkan bahwa nilai p yang didapat dari data selisih peningkatan dan penurunan indeks masa tubuh yaitu 0.000 (p<0.001) yang menunjukkan

Penelitian ini menunjukkan sebuah hasil bahwa brand attachment memiliki pengaruh signifikan terhadap brand commitment dengan T – Statistics yang menjadi terbesar

Berikut dapat dilihat pengujian dari ubah jasa pengiriman yang terdapat pada tabel 4-54. Tabel 4-54 Pengujian Tambah

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Adanya gula yang terikat pada flavonoida (bentuk yang umum ditemukan) cenderung menyebabkan flavonoida lebih mudah larut dalam air dan dengan demikian campuran pelarut yang

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

[r]

Paradigma, dan pertanyaan riset yang akan melahirkan hipotesis, akan mengarahkan peneliti kepada adekuasi data yang harus dikumpulkan dan ketepatan metode analisis