• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

KELAS V

ARTIKEL PENELITIAN

F. LINO SPIANI

F1083131096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2015

(2)

1 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

KELAS V

F. Lino Spiani, Abdussamad, Mastar Asran

Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak. email: f.lino_spiani@yahoo.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan media gambar pada pembelajaran IPA kelas V SDN 01 Nanga Mahap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, bentuk penelitiannya tindakan kelas dan sifat penelitian kolaboratif. Subjek penelitian yaitu guru dan peserta didik kelas V SDN 01 Nanga Mahap berjumlah 35 orang. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi langsung. Alat pengumpul data adalah lembar observasi guru dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus. Hasil penelitian: 1) Kemampuan guru merencanakan pembelajaran IPA menggunakan media gambar pada siklus I memiliki rata-rata 3,3 sedangkan siklus II 3,9, meningkat 0,6. 2). Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan media gambar pada siklus I memiliki rata-rata 3,16 sedangkan siklus II 3,91, meningkat 0,75. 3) Peningkatan hasil belajar siswa kelas V yaitu pada siklus I 61,71 sedangkan siklus II 91,71, meningkat 30. Penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 01Nanga Mahap.

Kata Kunci : media gambar, hasil belajar, IPA

Abstract: The purpose of the research for improving student learning outcomes describe the method of inquiry teaching fifth grade social studies SDN 01 Nanga Mahap. The research method is descriptive, the type of classroom action research study. The subject is the teacher and the students numbered 35 students. The technique used is the technique of direct observation. Data collection tool is teacher observation sheets and student learning outcomes. The experiment was conducted in two cycles, the results of the study: 1) the ability of teachers to plan learning method possible IPA with the first cycle of inquiry that is on average 3.3 , the second cycle average of 3.9, an increase of 0.6, 2) the ability of teachers to implement instructional IPA method possible with the first cycle of inquiry that is on average 3.16, second cycle average of 3.91, an increase of 0.75, 3) using the method of inquiry was found to improve student learning outcomes , namely the acquisition of the first cycle of 61,71 second cycle of 91,71, increase by 30. By using the inquiry method can improve student learning outcomes fifth grade science studies lesson SDN 01 Nanga Mahap.

(3)

2

D

alam belajar ilmu pengetahuan alam, siswa perlu dibelajarkan bagaimana

...berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Keahlian bekerja sama dalam kelompok sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Begitu banyak orang menggantungkan hidup melalui kelompok. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanag Mahap ditemukan hasil belajar siswa yang masih rendah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap.

Disinilah pentingnya kompetensi profesional guru dalam mewujudkan dan melaksanakan kurikulum, sehingga niat dan harapan dalam kurikulum potensial dapat dikuasai dan dimiliki anak didik. Kompetensi profesional guru pada hakikatnya menggambarkan kemampuan untuk dituntut dari tugas dan tanggung jawabnya. Secara umum kompetensi guru mengacu kepada empat hal, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional dan kompetansi sosial. Keempat kompetensi tersebut dijadikan landasan dalam rangka mengembangkan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Oleh karena itu dapat dipandang, bahwa keempat kompetensi diatas merupakan prasyarat keberhasilan pendidikan tenaga kependidikan. Tanpa adanya kompetensi tersebut, maka proses pembelajaran tidak akan mencapai target atau tujuan seperti yang diharapkan atau yang dirumuskan sebelumnya.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampaian materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satu upaya tersebut adalah dengan memilih strategi pembelajaran dan penggunaan media yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belaja siswa pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu media pembelajaran, yaitu media gambar untuk mengungkapkan apakah dengan media ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa. Penulis memilih media pembelajaran ini untuk mengkondisikan siswa supaya terbiasa hidup berinteraksi dengan bermasyarakat.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan suatu ilmu teoritis, akan tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan pada gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori yang dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan atau observasi. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan atau alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (Demonstrasi), kemudian berdasarkan hasil dari

(4)

3

Demonstrasi itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori pun tidak dapat berdiri sendiri, teori selalu di dasari oleh suatu hasil pengamatan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu melakukan observasi Demonstrasitasi, penyusunan teori, penyimpulan, Demonstrasitasi, observasi dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Cara untuk mendapatkan ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

Pendidikan formal pembelajaran merupakan tugas yang diberikan oleh guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang disiapkan untuk mengajar dan memberikan bimbingan pada proses pembelajaran. Menurut M. Djauhar Siddiq

PHQ\DWDNDQ EDKZD ³3HPEHODMDUDQ DGDODK VXDWX XSD\D \DQJ GLODNXNDQ

olHK VHRUDQJ JXUX DWDX \DQJ ODLQ XQWXN PHPEHODMDUNDQ VLVZD \DQJ EHODMDU´

Menurut pasal 1 ayat 20 undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra, dkk (2008:1.18), bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.

Jadi pengertian pembelajaran adalah suatu upaya interaksi yang dilakukan oleh peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk menginisiasi, memfasiliasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar peserta didik.

Lebih jauh diungkapkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam pendidikan IPA berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser dari menentukan

³DSD \DQJ DNDQ GLSHODMDUL´ NH ³EDJDLPDQD PHQ\HGLDNDQ GDQ PHPSHUND\D

SHQJDODPDQ EHODMDU VLVZD´ 3HQJDODPDQ EHODMDU GLSHUROHK Pelalui serangkaian

kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain.

Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.

Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini dkk. 2004: 4).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

(5)

4

serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, Demonstrasitasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Kata media dari bahasa latin medist \DQJ VHFDUD KDUILDK EHUDUWL ³WHQJDK´

³SHUDQWDUD´ DWDX ³SHQJDQWDU´ *HUODFK GDQ (O\ GDODP 6XPDUWL

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.

Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari sumber pesan ke pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga perhatian, minat dan perasaan siswa dapat timbul secara baik. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media gambar adalah media yang berupa gambar-gambar tanpa disertai dengan suara- suara. Media ini biasanya digunakan untuk pembelajaran pada semua aspek keterampilan berbahasa, termasuk keterampilan berbicara. Media gambar dibedakan menjadi dua yaitu media gambar diam dan media gambar gerak. Contoh adalah gambar ilustrasi, gambar pilihan, potongan gambar transparans, proyektor dan gambar kartun, dan lain-lain. Fungsi media gambar dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengembangkan kemampuan gambar, mengembangkan imaginasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak dapat dihadirkan di dalam kelas, mengembangkan kreativitas siswa.

METODE

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Namawi (2007:63) menyatakan bahwa, ³Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang sedang diselidiki dengan menggambarkan bahwa atau melukiskan kedaaan subjek penelitian pada saat sekarang berdasarkan

(6)

5

fakta ± fakta yang tampak ataua sebagaimana adanya´. Dengan kata lain, metode deskriptif ini digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian dengan cara mengambarkan atau memaparkan objek penelitian berdasarkan hasil di mana penenili berlangsung.

Berdasarkan penejelasan di atas bahwa metode deskriptif adalah suatu gambaran keadaan subyek atau obyek berdasarkan fakta±fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Bentuk penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). M. Asrori, dkk. (2009:44) mHQ\DWDNDQ EDKZD ³3HQHOLWLDQ 7LQGDNDQ dilakukan dengan mengumpulkan data atau imformasi secara sistematis tentang praktik keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusan-keputusan tentang praktik

\DQJ VHKDUXVQ\D GLODNXNDQ GL PDVD PHQGDWDQJ ´

Penelitian kelas ini bersifat kolaboratif yaitu peneliti berkerjasama dengan orang lain yang disebut teman sejawat. Guru kolabortif bertindak sebagai observer.Peneliti berkerjasama dengan wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap yang bertindak sebagai observer.

Penelitian Tindakan kelas dimulai dengan silkus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. berdasarkan silkus pertama,apabila terdapat hambatan atau kekurangan maka dapat dilanjutkan pada silkus berikutnya. Untuk memudahkan dalam memahami keempat langkah tersebut, dapat dilihat pada bagian 1 dibawah ini.

Gambar 1

Siklus Pelaksanaan PTK Model Asrori dkk. (2009:120)

Perencanaan Pelaksanaan Tindakan 1

Observasi 1 Permasalahan baru hasil refleksi Pelaksanaan Tindakan 2 Lanjutkan ke siklus berikutnya Penyimpulan dan pemaknaan hasil Siklus I Siklus II Perencanaan Tindakan 1 Refleksi 1 Perencanaan Tindakan 2 Tindakan 2 Observasi 2 Refleksi 2 Jika Permasalahan belemu terselesaikan

(7)

6

Dari siklus perencanaan kegiatan penelitian di atas, dapat diketahui bahwa pada setiap siklusnya dapat diamati secara lebih spesifik hasil yang diperoleh dari setiap tahap pelaksanaan PTK.

Subjek penelitian adalah sebagai sumber data penelitian, atau dapat dikatakan narasumber dalam mendapatkan data penelitian, subjek yang akan diambil dalam penelitian biasanya disebut sebagai populasi Fitri Yuliawati (2012:55) mengatakan bahwa ³6umber data adalah subjek dari mana data diperoleh´ Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap.

Berdasarkan masalah dan sub masalah penelitian, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data berupa skor perencanaan pembelajaran daur air di kelas V Sekolah Dasar Degeri 01 Nanga Mahap. 2. Data berupa skor pelaksanaan pembelajaran daur air menggunakan media gambar di kelas V Ilmu Pengentahuan Alam Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap. 3. Data berupa nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pembelajaran daur air.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu obsevasi langsung dan dokumentasi. Teknik observasi langsung/terbuka adalah apabila sang pengamat atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian mencatat segala sesuatu yang terjadi dikelas. Hadari Nawawi ( PHQ\DWDNDQ EDKZD ³2EVHUYDVL ODQJVXQJ GLDUWLNDQ VHEDJDL

proses untuk mengamati secara langsung objek maupun subjek yang dijadikan

VHEDJDL SDWRNDQ SHQHOLWLDQ´ Dokumentasi dokumen hasil belajar (nilai)

diperlukan untuk menunjang dalam penelitian ini berupa daftar nama siswa, foto atau gambar dan daftar nilai siswa. Fungsi dokumentasi adalah untuk mendukung hasil penelitian agar lebih valid dan dapat dipertanggung jawab kan secara ilmiah.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi digunakan sebagai alat pada teknik observasi langsung. Menurut Wijaya Kusumah (2011:66) lembar observasi merupakan proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Lembar observasi dalam penelitian ini meliputi: lembar observasi siswa, lembar observasi guru dalam merencanakan pembelajaran (IPKG I) dan lembar observasi guru dalam melaksanakan pembelajaran (IPKG II). Lembar observasi didapat berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap guru dan siswa untuk mengetahui kesesuaian aktivitas dan kinerja guru dengan hasil pembelajaran yang dicapai.

Menjawab permasalahan yang ada dalam penilitian ini dan untuk menentukan kesimpulan yang tepat, maka perlu dilakukan analisis data. Untuk menjawab masalah tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa pada pembelajaraan Ilmu Pengentahuan Alam dengan mengunakan media gambar. Untuk menganalisis data berupa skor kemampuan guru merancanakan pembelajaraan Ilmu Penagentahuan Alam dengan mengunakan metida gambar akan dianalisis dengan perhitungan rata-rata, dilihat dengan rumus Awaludin Tjalla, dkk (2008: 2.4):

:$ LÃ T J Keterangan

(8)

7

:% = rata-rata

ÃT= jumlah semua nilai data,

n = banyaknya siswa

Untuk menganilisis data berupa skor pelaksanaan pembelajaraan Ilmu Pengantuan Alam menggunakan media gambar dengan perhitungaan rata-rata, dilihat dengan rumus Awaludin Tjalla, dkk (2008: 2.4):

:$ LÃ T J Keterangan :% = rata-rata

ÃT= jumlah semua nilai data,

n = banyaknya siswa

Untuk menganilisis data berupa hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada pembelajaraan Ilmu Pengentahuan Alam akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan rata-rata dengan rumus menurut Anas Subdijono (2008: 43):

2

L

Ù

Ç x 100%

Dengan keterangan sebagai berikut : P = angka persentase

N = jumlah frekuensiatau banyaknya individu ( number of case ) f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I yaitu Perencanaan, meliputi: 1. Memilih materi pembelajaraan yang akan diajarkan. 2. Menyusun Rencana Pembelajaraan Pembelajaraan ( RPP ) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam peneilitian tindakan kelas. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan yang dibuat disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 4. Menyiapkan materi dan LKS tentang materi daur air. 5. Menyiapkan media materi daur air yang akan digunakan dalam prosese pembelajaraan. 6. Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru. Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari kamis, 5 pebruari 2015 selama 2 jam pelajaran atau 70 menit dengan dihadiri siswa yang berjumlah 35 orang. Adapun langkah-langkah prosedur pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan media gambar adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian materi tentang daur air. 2. siswa dibagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 -5 siswa. 3. Guru member permasalahan kepada setiap kelompok. 4. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotensi yang relavan dengan permasalahan. 5. Setiap kelompok diberi kesempatan dalam mencari informasi dari berbagai sumber buku yang dimiliki setiap kelompok untuk menguji kebenaran hipotensinya. 6. Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil tugasnya di depan kelas.

(9)

8

Pada penelitian siklus I, dilakukan pengamatan oleh Marsianus Asi S.Th sebagai observer yang dilakukan kepada peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti berupa lembar perancanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan peniliti.

Hasil pengamatan kemampuan guru dalam merancanaan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakn media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap pada siklus I dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1

Hasil Kemampuan Guru dalam Merencanaan Pembelajaran Ilmu Pengantahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1. Perumusan Tujuan Pembelajaraan 3,76 2. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 3,25 3. Pemilihan Sumber Belajar /Media Pembelajaraan 3,33 4. Skenario/Kegiatan Pembelajaran 3,25 5. Penilaian Hasil Belajar 3,00

Skor Total 16,50

Skor Rata-Rata 3,30

Berdasarkan tabel 1, diperoleh mengenai hasil kemampuan guru merancanakan pembelajaran IPA menggunakan media gambar dapat dijabarka menjadi; 1) Perumusan tujuan pembelajaran dengan rata-rata 3,67, 2) Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar dengan rata-rata 3,25, 3) Pemilihan sember belajar /media pembelajaran dengan rata-rata 3,33, 4) Skenario/kegiatan pembelajaran dengan rata-rata 3,25, 5) Penilaian hasil belajar dengan rata-rata 3,30.

Hasil kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaraan Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasa Negeri 01 Nanga Mahap pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2 berikut

Tabel 2

Hasil Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Ilmu Pengantahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

I Prapembelajaran 3,50

II Membuka Pembelajaran 3,00

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3,00 B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 3,00 C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 3,50 D. Pembelajaran Yang Memicu dan Memilihara keterlibatan

Keterampilan Siswa 3,00 E. Kemampuan Khusus Pembelajaraan di SD 3,00 F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 3,50

(10)

9

G. Penguasan Bahasa 3,00

Rata-Rata Kegiatan Inti Pembelajaran 3,14

IV Penutup 3,00

Skor Total (I+II+III+IV)= 12,64

Skor Rata-Rata (I+II+III+IV)= 3,16

Berdasarkan dari tabel di atas, hasil kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaraan Ilmu Pengentahuan Alam degan menggunakn media gambar memiliki rata-rata 3,16.

Hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap, siklus I dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3

Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar pada Pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam Siklus I

Nilai Frekuensi (f) Fx Persentase (%)

10 2 20 5% 20 - - - 30 3 90 10% 40 6 240 15% 50 4 200 15% 60 4 240 10% 70 6 420 20% 80 4 320 10% 90 3 270 10% 100 3 300 5% Jumlah 35 2220 100% Rata-rata 63,42

Berdasarkan pengamatan siklus I hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan yang sangat baik hal ini dikarenakan hampir sebagian nilai siswa sudah mencapai nilai KKM yaitu >7,00 yaitu siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 4 siswa, siswa yang mencapai nilai 80 sebanyak 2 siswa, siswa yang mencapai nilai 90 sebanyak 2 siswa, dan siswa yang mencapai nilai 100 sebanyak 1 siswa, Pada siklus I ini 11 siswa masih mendapat nilai di bawah KKM yaitu 7,00.

Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus I. Dari data yang telah diperoleh selama observasi siklus I kamis 5 februari 2015 saat pembelajaran IPA berlangsung, diadakan refleksi oleh peneliti dan guru kerjasama mengenai kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I antara lain: 1. Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran berupa evaluasi pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, meliputi: a. Guru kurang menguasai RPP sehingga pembelajaran kurang sesuai dengan RPP. b. Guru tidak menggunakan media pembelajaran saat

(11)

10

melaksanakan proses pembelajaran. c. Guru kurang melibatkan siswa pada saat pembelajaran. 3. Hasil belajar siswa, meliputi: a. Ada sebagian siswa mendapat nilai di bawah KKM yaitu 7,00, dikarenakan siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. b. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah 7,00. Kekurangan yang muncul pada siklus I akan dijadikan referensi untuk pelaksanaan siklus II, sehingga diharapkan kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II.

Perencanaan pada siklus II meliputi: 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada pembetulan kesalahan RPP pada siklus I dengan tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. 2. Menyiapkan media Gambar yang akan digunakan dalam prosese pembelajaran. 3. Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru.

Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Februari 2015 selama 2 jam pelajaran dengan dihadiri siswa berjumlah 35 orang. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar adalah sebagai berikut: 1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 siswa. 2. Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelmpok tentang daur air . 3. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotensi yang relevan dengan permasalahan. 4. Setiap kelompok diberi kesempatan dalam mencari informasi dari berbagai sumber buku yang dimiliki setiap kelompok untuk menguji kebenaran hipotensinya. 5. Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil tugasnya di depan kelas, dengan kelompok lain menanggapinya.

Pada penelitian siklus II, dilakukan pengamatan oleh Marsianus Asi S.Th sebagai observer yang dilakukan kepada peneliti yang melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam dengan menggunakan media gambar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti berupa lembar perancanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan peniliti.

Hasil pengamatan kemampuan guru dalam merancanaan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakn media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4

Hasil Kemampuan Guru dalam Merencanaan Pembelajaran Ilmu Pengantahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1. Perumusan Tujuan Pembelajaraan 4,00 2. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 3,75 3. Pemilihan Sumber Belajar /Media Pembelajaraan 4,00 4. Skenario/Kegiatan Pembelajaran 3,75 5. Penilaian Hasil Belajar 4,00

Skor Total 19,50

Skor Rata-Rata 3,90

Berdasarkan data yang telah diperoleh mengenai hasil kemampuan guru merancanakan pembelajaran Ilmu Pengtahuan Alam menggunakan media gambar

(12)

11

dapat dijabarka menjadi; 1) Perumusan tujuan pembelajaran dengan rata-rata 4,00, 2) Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar dengan rata-rata 3,75, 3) Pemilihan sember belajar /media pembelajaran dengan rata-rata 4,00, 4) Skenario/kegiatan pembelajaran dengan rata-rata 4,00, 5) Penilaian hasil belajar dengan rata-rata 3,90.

Hasil kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaraan Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasa Negeri 01 Nanga Mahap pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

Tabel 5

Hasil Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Ilmu Pengantahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

I Prapembelajaran 4,00

II Membuka Pembelajaran 4,00 III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3,50 B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 4,00 C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 3,75 D. Pembelajaran Yang Memicu dan Memilihara keterlibatan

Keterampilan Siswa 3,67 E. Kemampuan Khusus Pembelajaraan di SD 3,50 F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 4,00

G. Penguasan Bahasa 3,00

Rata-Rata Kegiatan Inti Pembelajaran 3,63

IV Penutup 4,00

Skor Total (I+II+III+IV)= 15,63

Skor Rata-Rata (I+II+III+IV)= 3,91

Berdasarkan dari tabel 5, hasil kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaraan Ilmu Pengentahuan Alam dengan menggunakn media gambar memiliki rata-rata 3,91.

Hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap, siklus I dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6

Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar pada Pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam Siklus II

Nilai Frekuensi (f) Fx Persentase

(%) 10 - - - 20 - - - 30 - - - 40 - - - 50 - - -

(13)

12 60 - - - 70 4 280 20% 80 6 480 15% 90 5 450 20% 100 20 2000 45% Jumlah 35 3210 100% Rata-rata 91,71

Berdasarkan pengamatan siklus II terhadap perolehan hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan yang sangat baik hal ini dikarenakan hampir sebagian nilai siswa sudah mencapai nilai KKM yaitu >7,00 yaitu siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 4 siswa, siswa yang mencapai nilai 80 sebanyak 5 siswa, siswa yang mencapai nilai 90 sebanyak 6 siswa, dan siswa yang mencapai nilai 100 sebanyak 20 siswa.

Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus II. karena banyak kekurangan pada siklus I, maka dari harus diperbaiki ke siklus II. Dari data yang telah diperoleh selama observasi siklus II Kamis, 12 Februari 2015 saat pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam berlangsung, pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap setelah diadakan refleksi oleh peneliti dan observer mengenai pelaksanaan siklus II dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran meliputi: a. Guru dapat menguasai materi pembelajaran dengan sangat baik. b. Guru dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran secara maksimal. 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran meliputi: a. Guru sudah menguasai RPP dan pembelajaran sesuai dengan RPP. b. Guru sudah menggunakan media pembelajaran saat melaksanakan proses pembelajaran. c. Guru sudah melibatkan siswa pada saat pembelajaran. 3. Hasil belajar peserta didik meningkat dibandingkan hasil belajar dari siklus I.

Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian pada siklus II ternyata terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar (100%) pada siklus II hasil belajar siswa di atas KKM yaitu 7,00. Berdasarkan pada tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka penelitian hanya samapi siklus II. Penelitian ini dianggap sudah menempuh titik jenuh.

Setelah melakukan 2 siklus penelitian pada pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam kelas V dengan menggunak media gambar yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat sebagai observer, diperoleh rekapitulasi hasil kemampuan guru dalam merencanaan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar pada siswa kelasV Sekolah Dasar negeri 01 Nanga Mahap sebagai berikut. pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

(14)

13 Tabel 7

Rekapitulasi Hasil Kemampuan Guru dalam merencanaan Pembelajaran Ilmu Pengantahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar

No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II

1. Perumusan Tujuan Pembelajaraan 3,76 4,00 2. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 3,25 3,75 3. Pemilihan Sumber Belajar /Media Pembelajaraan 3,33 4,00 4. Skenario/Kegiatan Pembelajaran 3,25 3,75 5. Penilaian Hasil Belajar 3,00 4,00

Skor Total 16,50 19,5

Skor Rata-Rata 3,30 3,90

Berdasarkan tabel kemampuan guru merancanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan media gambar pada siklus pertama memiliki rata-rata 3,30, mengalami peningkatan pada siklus II rata-rata 3,90, sedangkan pada setiap siklus terlihat bahwa ada peningkatan dari semua aspek kemampuan guru dalam merencanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut. 1. Perumusan tujuan pembelajaran pada siklus I memiliki rata-rata sekor 3,67 sedangkan pada siklus II memiliki skor 4,00. 2. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar pada siklus I memiliki rata-rata skor 3,25 sedangkan pacda siklus II memiliki skor 3,75. 3. Pemilihan sumber belajar /media pembelajaran pada siklus I memiliki rata-rata skor 3,33 sedangkan pada siklus II memilki skor 4,00. 4. Skenario/Kegiatan Pembelajaran pada siklus I memiliki rata-rata skor 3,25 sedangkan pada siklus II memiliki skor 3,75. 5. Penilaian Hasil Belajar siklus I memiliki rata-rata skor 3,00 sedangkan pada sikus II memiliki skor 4,00.

Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar pada siklus pertama memiliki rata-rata 3,30 mengalami peningkatan pada siklus kedua dengan rata-rata 3,90. Dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,60.

Dari siklus pertama dan kedua diperoleh rekapitulasi hasil kemmpuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 8

Rekapitulasi Hasil Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Ilmu Pengantahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar

No Aspek yang diamati Skor

Siklus I

Skor Siklus II

I Prapembelajaran 3,50 4,00

II Membuka Pembelajaran 3,00 4,00 III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3,00 3,50 B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 3,00 4,00 C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 3,50 3,75

(15)

14

D. Pembelajaran Yang Memicu dan Memilihara

keterlibatan Keterampilan Siswa 3,00 3,67 E. Kemampuan Khusus Pembelajaraan di SD 3,00 3,50 F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 3,50 4,00 G. Penguasan Bahasa 3,00 3,00 Rata-Rata Kegiatan Inti Pembelajaran 3,14 3,63

IV Penutup 3,00 4,00

Skor Total (I+II+III+IV)= 12,64 15,63 Skor Rata-Rata (I+II+III+IV)= 3,16 3,91

Berdasarkan tabel kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengentahun Alam dengan menggunakan media gambar pada siklus pertama memiliki rata-rata 3,16 mengalami peningkatan pada siklus kedua rata-rata 3,91 sedangkan pada siklus terlihat bahwa ada peningkatan dari setiap aspek kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1. Pembelajaran siklus I sebesar 3,50 meningkat menjadi 4,00 pada siklus II. 2. Membuka pembelajaran pada siklus I sebesar 3,00 meningkat menjadi 4,00 pada siklus II. 3. Kegiatan Inti Pembelajaran pada siklus I sebesar 3,14 meningkat menjadi 3,63 pada siklus II. 4. Penutup pada siklus I sebesar 3,00 meningkat menjadi 4,00 pada siklus II.

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam menggunakan media gambar pada siklus pertama memiliki rata-rata 3,16 mengalami peningkatan pada siklus kedua rata-rata 3,91. Dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,75.

Dari siklus pertama dan kedua diperoleh rekapitulasi hasil belajar siswa menggunakan media gambar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap pada siklus I dan sikuls II dapat dilihat pada tabel 9 berikut.

Tabel 9

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Media Gambar

Nilai Siklus I Siklus II Frekuensi (f) Fx Persenta se (%) Frekuensi (f) Fx Persentase (%) 10 2 20 5% - - - 20 - - - - 30 3 90 10% - - - 40 6 240 15% - - - 50 4 200 15% - - - 60 4 240 10% - - - 70 6 420 20% 4 280 20% 80 4 320 10% 6 480 15% 90 3 270 10% 5 450 20% 100 3 300 5% 20 2000 45% Jumlah 35 2220 100% 35 3210 100%

(16)

15

Rata-rata 63,42 91,71

Berdasarkan dari tabel diatas, hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam dengan menggunakan media gambar adalah sebagai berikut: 1. Siswa mendapat nilai 100 siklus I 3 siswa sedangkan siklus II 4 siswa. 2. Siswa mendapat nilai 90 siklus I 2 siswa sedangkan siklus II 5 siswa. 3. Siswa mendapat nilai 80 siklus I 2 siswa sedangkan siklus II 6 siswa. 4. Siswa mendapat nilai 70 siklus I 4 siswa sedangkan siklus II 20 siswa. 5. Siswa mendapat nilai 60 siklus I 2 siswa sedangkan siklus II 0 siswa. 6. Siswa mendapat nilai 50 siklus I 3 siswa sedangkan siklus II 0 siswa. 7. Siswa mendapat nilai 40 siklus I 3 siswa sedangkan siklus II 0 siswa. 8. Siswa mendapat nilai 30 siklus I 2 siswa sedangkan siklus II 0 siswa. 9. Siswa mendapat nilai 10 siklus I 1 siswa sedangkan siklus II 0 siswa.

Dari data diatas diperoleh rata-rata pada siklus I sebesar 59 sedangkan pada siklus II sebesar 89. Dengan peningkatan dari siklus I dan II sebesar 28.29, hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada grafik 1 berikut.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dari penelitian penerapan media gambar dalam pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Kemempuan guru merencanakan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap yaitu pada siklus I memiliki skor total 16,5 dengan rata-rata 3,30, sedangkan pada siklus II memiliki skor total 19,5 dengan rata-rata 3,90. Dengan peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 0,60. 2. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Nanga Mahap yaitu pada siklus I memiliki skor 12,64 dengan rata 3,16 sedangkan pada siklus II memiliki skor total 15,63 dengan

rata-63,42 91,71 0 20 40 60 80 100 Siklus I Siklus II Grafik 1

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas V Menggunakan Media Gambar Pada Pembelajaran Ilmu Pengentahuan Alam

(17)

16

rata 3,91. Dengan peningkatan dari siklus I ke sikuls II sebesar 0,75. 3. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V yaitu pada siklus I sebesar sebesar 63,42 sedangkan pada sikus II sebesar 91,71. Dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 28,29.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Pada siklus I guru kesulitan dalam membimbing siswa untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan sistematika media gambar. 2. Ada beberapa siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 7,00 pada sikus I, hal ini dikarenakan siswa tidak serius dalam mengikuti prosese pembelajaran didalam kelas. Dalam hal ini seharusnya guru membimbing siswa yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran di kelas, supaya siswa bisa fokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. 3. Pelaksanaan sikus I di adakan tidak sesuai dengan waktu yang telah diterapkan, hal ini seharusnya guru sebagai peneliti dan guru kolaborator memperhitungkan waktu pelaksanaanya agar tidak terhalang pada saat melakukan pengamatan dikelas.

DAFTAR RUJUKAN

Asrori, M. dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Multi Pressindo. Hamalik, Oemar. 2001. Media Pengajaran, Jakarta : Bumi Aksara

Hisyam, Zaini dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: CV.

Maulana

Kusumah, Wijaya. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indek. Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Siddig, M. Djauhar. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Depdiknas. Sumantri, Mulyani. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Debdikbud.

Sumarti. 2002. Pengaruh Media Gambar Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Disiplin Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas II SD.

Jakarta: Balai Pustaka.

(18)

17

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depertemen Pendiikan Nasional

Yuliawati, Fitri. 2012. Penelitian Tindaka Kelas Untuk Tenaga Proporsional. Yogyakarta: Pedagogia.

Winatapura, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Fakta sosial ikut memperkaya novel ini dalam menggambarkan kehidupan nyata masyarakat Indonesia, yang diulas secara komprehensif. Misalnya, permasalahan susahnya akses kesehatan

Tri Prartono, Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Bogor Agricultural University, Dramaga, Bogor 16680, Indonesia,

Faktor ini secara tidak langsung telah menyebabkan kurangnya penyertaan masyarakat dan latihan seterusnya menolak inovasi (Normah, Ismail & Zaiton, 2017). Secara keseluruhannya,

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Kompetensi Dasar Pengolahan Dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian Di. SMKN 1

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

 Mereka yang mengambil kekayaan, memaksa orang lain untuk melakukan pekerjaan tertentu, mengklaim dengan tidak adil, merupakan tindakan oppressor.  Salah satu ukuran

Pada ruang dalam, bagian dinding dan langit-langit umumnya dilapisi ukiran (stucco) yang obyeknya seputar flora, sosok dan perilaku dari fauna dan manusia,

[r]