• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan penyearah tiga fasa gelombang penuh.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan penyearah tiga fasa gelombang penuh.doc"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN VII PERCOBAAN VII

PENYEARAH TAK TERKENDALI TIGA-FASA GELOMBANG PENUH PENYEARAH TAK TERKENDALI TIGA-FASA GELOMBANG PENUH

7.

7.11 TUTUJUJUAN AN PPERERCOCOBABAANAN

MeMenjnjelelasaskakan n prprininsisip p kerkerja ja penpenyeyeararah ah titigaga-f-fasasa a gelgelomombabang ng pepenuh nuh tatakk terkendali.

terkendali. •

Membuat rangkaian penyearah tiga-fasa gelombang penuh tak terkendali.Membuat rangkaian penyearah tiga-fasa gelombang penuh tak terkendali.

Mengukur besaran output dan input dari suatu rangkaian dari penyearah tiga-Mengukur besaran output dan input dari suatu rangkaian dari penyearah tiga-fasa gelombang penuh tak terkendali.

fasa gelombang penuh tak terkendali. •

Menghitung parameter-parameter unjuk kerja suatu rangkaian penyearah tiga-Menghitung parameter-parameter unjuk kerja suatu rangkaian penyearah tiga-fasa gelombang penuh tek terkendali.

fasa gelombang penuh tek terkendali. •

Menentukan frekuensi gelombang output dari suatu rangkaian penyearah tiga-Menentukan frekuensi gelombang output dari suatu rangkaian penyearah tiga-fasa gelombang penuh tak terkendali.

fasa gelombang penuh tak terkendali.

7

7..22 TTEEOORRI I DDAASSAAR R 

PENYEARAH EM!A"AN "#$A-%A&A 'EN$AN !ER!E!AN RE&#&"#% PENYEARAH EM!A"AN "#$A-%A&A 'EN$AN !ER!E!AN RE&#&"#%

$ambar (.) memperlihatkan diagram rangkaian penyearah tiga-fasa gelombang $ambar (.) memperlihatkan diagram rangkaian penyearah tiga-fasa gelombang  penuh

 penuh tak tak terkendali terkendali berbeban berbeban resistif. resistif. Nama Nama lain lain penyearah penyearah tersebut tersebut adalahadalah  penyearah

 penyearah tiga-fasa tiga-fasa enam enam pulsa pulsa atau atau penyearah penyearah jembatan jembatan tiga-fasatiga-fasa (there-phase(there-phase bridg

bridge rectifie rectifier).er). 'alam gambar tersebut* tegangan bolak-balik +a, tiga-fasa yang'alam gambar tersebut* tegangan bolak-balik +a, tiga-fasa yang aka

akan n disdiseraerahkahkan n dapadapat t berberupa upa tegtegangaangan n seksekundeunder r tratransfnsformormatoator r titiga-fga-fasa asa yangyang terhubung segitiga +delta. &ekunder transforma-tor yang terhunung bintang dapat terhubung segitiga +delta. &ekunder transforma-tor yang terhunung bintang dapat  pula

 pula digunakan* digunakan* namun namun titik titik netral netral +N +N tidak tidak dipakai. dipakai. Primer Primer transformatornya transformatornya dapatdapat terhubung bintang +Y atau segitigadelta.

(2)

/ntuk memper

/ntuk mempermudah analisimudah analisisnya* maka snya* maka beban yang beban yang disupdisuplai oleh lai oleh penyeapenyearah inirah ini dia

diambimbil l yanyang g berbersifsifat at resresististif if sajsaja. a. $am$ambar bar (.0 (.0 memmemperperlihlihatkatkan an bentbentuk-buk-bententukuk gelombang untuk beban

gelombang untuk beban resistif.resistif.

Gamba

Gamba 7.1 7.1 P!"#!aa$ P!"#!aa$ %&'a-(a)a %&'a-(a)a '!*+mba"' '!*+mba"' ,!"$ ,!"$ %a %a %!!"/a*&.%!!"/a*&.

"egangan fasa pada input penyearah dalam hal ini dimisalkan mempunyai "egangan fasa pada input penyearah dalam hal ini dimisalkan mempunyai  persamaan 1  persamaan 1 2 2aa 3 23 2mmsin sin 4t 4t ... +(-)... +(-) 2 2 b b 3 2 3 2mm sin  sin +4t - +4t - 05  05  6 6 ... ... +(-0... +(-0 2 2,, 3 2 3 2mm sin  sin +4t 7 +4t 7 05  05  6 6 ... ... +(-6... +(-6 dimana 1 dimana 1 2

(3)

/ntuk memper

/ntuk mempermudah analisimudah analisisnya* maka snya* maka beban yang beban yang disupdisuplai oleh lai oleh penyeapenyearah inirah ini dia

diambimbil l yanyang g berbersifsifat at resresististif if sajsaja. a. $am$ambar bar (.0 (.0 memmemperperlihlihatkatkan an bentbentuk-buk-bententukuk gelombang untuk beban

gelombang untuk beban resistif.resistif.

Gamba

Gamba 7.1 7.1 P!"#!aa$ P!"#!aa$ %&'a-(a)a %&'a-(a)a '!*+mba"' '!*+mba"' ,!"$ ,!"$ %a %a %!!"/a*&.%!!"/a*&.

"egangan fasa pada input penyearah dalam hal ini dimisalkan mempunyai "egangan fasa pada input penyearah dalam hal ini dimisalkan mempunyai  persamaan 1  persamaan 1 2 2aa 3 23 2mmsin sin 4t 4t ... +(-)... +(-) 2 2 b b 3 2 3 2mm sin  sin +4t - +4t - 05  05  6 6 ... ... +(-0... +(-0 2 2,, 3 2 3 2mm sin  sin +4t 7 +4t 7 05  05  6 6 ... ... +(-6... +(-6 dimana 1 dimana 1

(4)

4t

4t 3 3 05ft 05ft 3 3 sudut sudut fasa fasa sesaat sesaat gelombang gelombang tegangan tegangan inputinput f

f 3 3 frekuensi frekuensi gelombang gelombang tegangan tegangan inputinput

!erdasarkan persamaan +(-0 dan +(-6 diatas* maka tegangan

!erdasarkan persamaan +(-0 dan +(-6 diatas* maka tegangan antara 8 fasaantara 8 fasa  pada input penyearah adalah 1

 pada input penyearah adalah 1

2

2abab 3 2 3 2mm  sin +4t 7  sin +4t 7 5  5  99 ... +(-... +(-::

2

2 ba ba 3 2 3 2mm  sin  sin +4t - +4t - ;5  ;5  9 9 ... ... +(-;... +(-;

2 2 b, b, 3 2 3 2mm  sin  sin +4t - +4t - 5  5  0 0 ... +(-9... +(-9 2 2,b,b 3 2 3 2mm  sin  sin +4t 7 +4t 7 5  5  0 0 ... +(-(... +(-( 2 2,a,a 3 2 3 2mm  sin  sin +4t 7 +4t 7 ;5  ;5  9 9 ... +(-<... +(-< 2 2a,a, 3 2 3 2mm  sin  sin +4t - +4t - 5  5  9 9 ... +(-=... +(-=

(5)
(6)

Gamba 7.2 B!"%-b!"% '!*+mba"' /a& ,!"#!aa$ ,a/a 'amba 7.1 /ntuk 59 > 4t > 50* ?ab adalah tegangan antar 8 fasa sesaat yang terbesar di

antara 9 tegangan antar 8 fasa seperti yang dinyatakan dalam persamaan +(-: sampai +(-=. #ni memberi prategangan maju pada dioda ')  dan '9  sehingga konduksi.

Empat buah dioda lainnya mendapat prategangan balik sehingga mem 8 blok. Arus mengalir dari fasa @a melalui beban* '9* dan kembali ke fasa @b. "egangan yang

mun,ul di beban adalah tegangan ?ab.

/ntuk 50 > 4t > ;59* ?a, adalah tegangan antar 8 fasa sesaat yang terbesar di

antara 9 tegangan antar 8 fasa B memberi prategangan maju pada dioda ')  dan '0

sehingga konduksi. Empat buah dioda lainnya mendapat prategangan balik sehingga mem 8 blok. Arus mengalir dari fasa @a melalui ')* beban* '0* dan kembali ke fasa

@,. "egangan yang mun,ul di beban adalah tegangan ?a,.

/ntuk ;59 > 4t > (59* ? b, adalah tegangan antar 8 fasa sesaat yang terbesar di

antara 9 tegangan antar 8 fasa B memberi prategangan maju pada dioda '0  dan '6

sehingga konduksi. Empat buah dioda lainnya mendapat prategangan balik sehingga mem 8 blok. Arus mengalir dari fasa @b melalui '6* beban* '0* dan kembali ke fasa

@,. "egangan yang mun,ul di beban adalah tegangan ? b,.

/ntuk (59 > 4t > 650* ? ba adalah tegangan antar 8 fasa sesaat yang terbesar di

antara 9 tegangan antar 8 fasa B memberi prategangan maju pada dioda '6  dan ':

sehingga konduksi. Empat buah dioda lainnya mendapat prategangan balik sehingga mem 8 blok. Arus mengalir dari fasa @b melalui '6* beban* ':* dan kembali ke fasa

@a. "egangan yang mun,ul di beban adalah tegangan ? ba.

/ntuk 650 > 4t > ))59* ?,a adalah tegangan antar 8 fasa sesaat yang terbesar

di antara 9 tegangan antar 8 fasa B memberi prategangan maju pada dioda '; dan ':

(7)

mem 8 blok. Arus mengalir dari fasa @, melalui ';* beban* ':* dan kembali ke fasa

@a. "egangan yang mun,ul di beban adalah tegangan ?,a.

/ntuk ))59 > 4t > )659* ?,b adalah tegangan antar - fasa sesaat yang terbesar

di antara 9 tegangan antar 8 fasa B memberi prategangan maju pada dioda '; dan '9

sehingga konduksi. Empat buah dioda lainnya mendapat prategangan balik sehingga mem-blok. Arus mengalir dari fasa @, melalui ';* beban* '9* dan kembali ke fasa

@b. "egangan yang mun,ul di beban adalah tegangan ?,b.

/ntuk )659 > 4t > );59* siklus kembali berulang dimana ?abadalah tegangan

antar 8 fasa sesaat yang terbesar* menyebabkan dioda ') dan '9  kembali konduksi

sementara empat dioda lainnya mem-blok. 'emikian seterusnya.

'ari pembahasan diatas dapat dikatakan bahCa dalam satu siklus* keenam dioda konduksi se,ara berurutan dimana setiap pasangan dioda akan konduksi selama )  9 siklus +atau selama t 3 5  64. "erlihat dari $ambar (.0* bahCa dalam satu siklus dihasilkan enam pulsa. Dleh sebab itu* penyearah ini disebut juga penyearah tiga-fasa @enam pulsa.

Persamaan untuk tegangan output adalah 1

?o 3 2m  sin +4t 7 5  9 untuk 5  9 > 4t > 5  0

3 2m  sin +4t - 5  9 untuk 5  0 > 4t > ;5  9

3 2m  sin +4t - 5  0 untuk ;5  9 > 4t > (5  9

(8)

3 2m  sin +4t 7 ;5  9 untuk 65  0 > 4t > ))5  9

3 2m  sin +4t 7 5  0 untuk ))5  9 > 4t > )65  9 ... +(-)

ika f dan " berturut 8 turut adalah frekuensi dan periode gelombang tegangan input* serta fF dan "F berturut 8 turut adalah frekuensi dan periode gelombang tegangan output +beban* maka dari $ambar (.0 terlihat bahCa 1

4" 3 05 ... ... +(-)) dan 1 4"F 3 5  6 ... ... +(-)0 sehingga 1 "F 3 "  9 ... +(-)6 dan 1 fF 3 )"F 3 9" 3 9f ... ... +(-):

adi dapat disimpulkan bahCa frekuensi gelombang output adalah 9 kali frekuensi gelombang input. Penyearah 9 8 pulsa dapat pula diperoleh dengan menerapkan sistem @bintang enam 8 fasa.

'engan menggunakan rumus harga rata 8 rata dan harga afektif* maka untuk  penyearah tiga 8 fasa jembatan ini didapatkan 1

(9)

... ... +(-)9

ika 2s+G-G adalah harga efektif tegangan input antar-fasa* maka persamaan +(-); dan +(-)9 di atas dapat dinyatakan lain 1 2d, 3 )*6; 2s+G-G ... +(-)( 2rms 3 )*6;)( 2s+G-G ... +(-)< /ntuk beban resistif dengan resistansi R* berlaku 1 #d, 3 )*9;: #m ... ... +(-)= #rms 3 )*9;;: #m ... +(-0

dimana 1 #m 3 +)   kali harga maksimum arus beban 3 2mR  Arus - arus dalam salah satu dioda dan salah satu fasa pada input adalah 1 #s 3 )*6;)( #m  ... +(-0)

#d+rms 3 *=;; #m ... +(-00

#s+a? 3 )*6; #m ... ... +(-06

(10)

'engan menggunakan nilai-nilai besaran diatas maka dapat ditentukan nilai  pendekatan se,ara teoritis parameter penyearahan tiga-fasa jembatan untuk beban

resistif. %%? 3 %%# 3 )*= ... +(-0; R%? 3 R%# 3 3 *:0 ... ... +(-09  3 ==*< I ... +(-0( "/% 3 *=;: ... +(-0< J% 3 )*0<)... ... +(-0=

PENYEARAH EM!A"AN "#$A-%A&A 'EN$AN !ER!E!AN #N'/K"#% . .!eban-beban induktif adalah beban-beban yang terdiri dari resistansi +R*

induktansi +G dan kapasitansi +J dengan

J ) G

ω  

ω   > * atau terdiri dari R dan G. !eban yang mengandung G saja disebut beban induktif murniB sedangkan beban yang

mempunyai ω G >>R   atau  R  J ) -G + >> ω  

ω   disebut beban @induktif tinggi +highly inductive). Perlulah di,atat bahCa penggunaan kata @tinggi disini hanyalah untuk melukiskan pengaruh resistansi yang ,ukup ke,il terhadap reaktansi.

Adanya sifat induktif dari beban akan memperhalus arus yang mengalir dalam  beban* artinya mengurangi faktor ripel-nya. /ntuk penyearah p-pulsa dengan p L )

(11)

maka pada umumnya arus beban induktif tersebut sudah menjadi kontinu +tidak  putus.

Pada kondisi berbeban induktig* persamaan tegangan keluaran +tegangan  beban sesaat tetap sama seperti yang dinyatakan dalam persamaan +(-);

Gamba 7.0 B!"% '!*+mba"' !*aa" ,a/a ,!"#!aa$ !mba%a" %&'a-(a)a b!b!ba" &"/%&(.

Persamaan arus beban adalah 1

io 3           − + − + − ) sin -9 sin+ 6 tan 6 . tan . -0 + φ  π  φ  ω  π  φ  φ  π  ω  e e t   Z  V   t  m   ... +(-6 untuk 9 ≤ ωt≤ 0

(12)

!entuk lain persamaan untuk V odan io adalah 1

untuk ... +(-6)

dan 1

untuk ... +(-60

'engan diketahuinya persamaan arus beban dalam persamaan +(-0(* maka harga rata-ratanya dan harga efektif +rms dari arus beban dapat ditentukan dengan rumus  berikut 1

=

∫ 

= "M E 0 9 o o d, i d t 6 t d i "M ) # ω  π  π  ω  π  ω  ω    ... +(-66 #rms 3

∫ 

ω

ω

ω

o " E 0 o o t d i " ) 3

∫ 

π π ω π 0  9  0 o d t i 6 ... ... +(-6: sehingga diperoleh 1  ... +(-6;

(13)

dan 1

 ... +(-69

dalam hal ini 1

... +(-6(

... +(-6<

 ... +(-6=

 Nilai pendekatan untuk parameter penyearahan adalah sebagai berikut 1

!esaran tegangan 1

%%? 3 )*= ... +(-:

R%? 3 *:0 ... +(-:)

!esaran arus 1

(14)

3

... +(-:0

R%# 3

... +(-:6

 ... +(-::

(15)

... +(-:9

dalam hal ini sudut  ditentukan dengan ,ara @trial and error  dari persamaan 1

 ... +(-:(

(16)

Gamba 7. D&a'am a"'a&a" ,!"#!aa$ %&'a-(a)a '!*+mba"' ,!"$ %a %!!"/a*&.

7. ALAT DAN BAHAN

Dsiloskop

Regulator ac 6 fasa

'iodaAmperemeter 2oltmeter "ahanan geser Kabel se,ukupnya 7.3 PROSEDUR PERCOBAAN

). Membuat rangkaian seperti gambar (.6 dimana beban yang digunakan adalah tahanan geser :0 O.

(17)

6. Menaikkan tegangan antar-fasa dari output regulator +2s +G-G hingga

men,apai 0 2. terlihat penunjukan 2)Q.

:. Men,atat harga rata-rata dari tegangan output* arus beban* arus input dalam salah satu fasa* dan arus dalam salah satu dioda. terlihat penunjukan 20* A0* A) dan A6Q. Kemudian memasukkan data ke dalam tabel.

;. 'engan menggunakan osiloskop )-saluran* mengamati dan mengambarkan  bentuk gelombang dari tegangan beban* arus beban* arus input dalam salah satu dioda. Jatatan1 harus dijaga dalam penggunaan probe agar terminal +7 tidak terhubung singkat dengan terminal +-.

9. Men,atat harga efektif +rms dari tegangan output* arus beban* arus input dalam salh satu fasa* dan arus dalam salah satu dioda. terlihat penunjukan 20* A0* A) dan A6Q. Memasukkan data ke dalam tabel yang telah disediakan. (. Mengulangi langkah no. +: sampai no. +9 diatas hingga tegangan output

regulator antar-fasa +2s+G-G sebesar : 2.

<. Mengulangi langkah no. +) sampai no. +( di atas untuk beban induktif +R-G. =. Meminimumkan kembali tegangan output regulator hingga penunjukan nol

(18)

7.4 HASIL PERCOBAAN

"abel (.) 'ata hasil per,obaan penyearah tiga-fasa gelombang penuh untuk beban R dengan alat ukur analog.

2s+G-G +? 2d, +? #d, +A #s+a? +A #d +A 2rms +? 2rmsF +? #rms +A #rmsF +A #s +A #d+rms +A #d+rmsF +A 0 0(*; *90  *00 90 0<*=) *=0 *;:6 *:=; *;6 *66 : ;;*; )*09  *: )0: ;(*<0 0*0< )*6; ) )*; *;(;  Keterangan: 2rmsF 3 2rms %k? B #rmsF 3 #rms %kiB #d+rmsF 3 #d+rms %kiB %k? 3 0*)::;B %ki 3 )*(:(

"abel (.0 'ata hasil per,obaan penyearah tiga-fasa gelombang penuh untuk beban R dengan alat ukur digital.

2s+G-G +? 2d, +? #d, +A #s+a? +A #d +A 2rms +? #rms +A #s +A #d+rms +A 0 09*; *96 *) *0: 09*) *96 *;6 *: : ;9*0 )*60  *:0 ;9*: )*60 )*0 *(0

"abel (.6 'ata hasil per,obaan penyearah tiga-fasa gelombang penuh untuk beban R-G dengan alat ukur analog.

2s+G-G

+? +?2d, +A#d, #s+A+a? +A#d 2+?rms 2+?rmsF +A#rms #+ArmsF +A#s #d+A+rms #d+A+rmsF

: ;) *:=  *)( )0 ;;*=; *(0 *:)0 *:; *:) *06(

< )9*

; *<(  *6; 0:6 ))6*6 )*6< *(< *(; *(6 *:)(

 Keterangan:

(19)

"abel (.: 'ata hasil per,obaan penyearah tiga-fasa gelombang penuh untuk beban R-G dengan alat ukur digital.

2s+G-G +? 2d, +? #d, +A #s+a? +A #d +A 2rms +? #rms +A #s +A #d+rms +A : ;(*0 *:< *) *)< ;(*6 *:= *6= *6) < ))*< *<(  *60 ))) *=0 *(; *;(  Keterangan : -  Beban esistif () ! "# $

-  Ballast (%) ! #& ' ##&-#"& V &*+ , & / 

Gamba 7.3 B!"% '!*+mba"' %!'a"'a" b!ba" 56+ /a" a) b!ba" 5&+

,!"#!aa$ %a %!!"/a*& %&'a (a)a '!*+mba"' ,!"$ b!ba" !)&)%&( V)8 29 V: %&m!;/&683 m): V;/&6819 V: A;/&689<0 A ='a&) m!a$ 8

(20)

Gamba 7.4 B!"% '!*+mba"' %!'a"'a" b!ba" 56+ /a" a) b!ba" 5&+

,!"#!aa$ %a %!!"/a*& %&'a (a)a '!*+mba"' ,!"$ b!ba" !)&)%&( ,a/a V) 8 9 V: %&m!;/&683 m): V;/&68199 V: A;/&689<0 A ='a&)

m!a$ 8 &+: 'a&) b& 8 6+>

Gamba 7.7 G!*+mba"' ma)a" a) &) /!"'a" b!ba" !)&)%&( ,a/a V) 8 29 V:

(21)

Gamba 7.? G!*+mba"' ma)a" a) &) /!"'a" b!ba" !)&)%&( ,a/a V) 8 9

V: %&m!;/&6 8 3m): V;/&6 8 199V: A;/&6 8 0 A ='a&) m!a$ 8 & )>

Gamba 7.@ G!*+mba"' !*aa" a) /&+/a b!ba" !)&)%&( ,a/a V)  8 29V:

(22)

Gamba 7.19 G!*+mba"' !*aa" a) /&+/a b!ba" !)&)%&( ,a/a V)8 9V:

%&m!;/&6 8 3m): V;/&6 8 299 V: A;/&6 8 0 A ='a&) m!a$ 8 & />

Gamba 7.11 B!"% '!*+mba"' %!'a"'a" b!ba" 56+ /a" a) b!ba" 5&+

,!"#!aa$ %a %!!"/a*& %&'a (a)a '!*+mba"' ,!"$ b!ba" &"/%&( ,a/a V)8 9V: %&m!;/&6 8 3m): V;/&6 8 199V: A;/&6 8 9<0

(23)

Gamba 7.12 B!"% '!*+mba"' %!'a"'a" b!ba" 56+ /a" a) b!ba" 5&+

,!"#!aa$ %a %!!"/a*& %&'a (a)a '!*+mba"' ,!"$ b!ba" &"/%&( ,a/a V) 8 ?9V: %&m!;/&6 8 3m): V;/&6 8 199V: A;/&6 8

(24)

Gamba 7.1 G!*+mba"' ma)a" &) b!ba" &"/%&( ,a/a V) 8 ?9V: %&m!;/&6 8

3m): V;/&6 8 199V: A;/&6 8 9<0A ='a&) m!a$ 8 &)>

Gamba 7.13 G!*+mba"' !*aa" a) /&+/a b!ba" &"/%&( ,a/a V)8 9V:

(25)

Gamba 7.14 G!*+mba"' !*aa" a) /&+/a b!ba" &"/%&( ,a/a V)8?9:

(26)

7.7 ANALISA HASIL PERCOBAAN

7.7.1 P!$&%"'a" "&*a& &"/%a")& /a& b!ba"

'engan menggunakan beban induktif berupa ballast maka nilai induktansi  beban dapat dihitung dengan data berikut 1

P 3 0 

2 3 00 8 0: 2 # 3 *6( A

f 3 ; HS Penyelesaian 1

7.7.2 P!$&%"'a" ,aam!%! " !a 7.7.2.1 B!ba" R!)&)%&( 

A*a%  a"a*+' 'iketahui 1

(27)

2s 3 0 2

R 3 :0 T

'ari tabel hasil per,obaan pada no. ) pada beban resistif dengan menggunakan alat ukur analog diperoleh1

2s 3 0 2 2d,3 0(*; 2 #d, 3 *90 A #s+a? 3  A #d 3 *00 A R 3 :0 T 2rms 3 90 2 2rmsF 3 0<*=) 2 #rms 3 *=; A #rmsF 3 *;:6 A #s 3 *:=; A #d+rms 3 *;6 A #d+rmsF 3 *66 A 'itanyakan 1 a. %% 3 U.V  b. R% 3 U.V ,.  3 U.V d. "/% 3 U.V e. J% 3 U.V

(28)

a. Fa%+ B!"% 5FF E; * ) ; * 0( =) * 0< M = = = dc rms V  V   00  :< * ) 90 * E ;:6 * E M = = = dc rms  1   1   00  b. Fa%+ K!% 5RF

( )

0

)

=

( )

)*E; 0

)

=

E*60

=

=

00  V  V   0  dc ac

( )

0

)

=

( )

)*:< 0

)

=

)*)

=

=

00  V  V   0  dc ac . E(&)&!")& P!"#!aa$a" 5 I ) * 9: I )EE ;:6 * E 90 90 * E ; * 0( I )EE M

=

=

=

=

2  2  2  2  1   2 V   1   2 V   3   3  rms rms dc dc ac dc η 

/. Fa%+ U%&*&)a)& Ta")(+ma%+ 5TUF

==: * E :=; * E 0E 6 90 * E ; * 0( = = = =  2  2  2  1   2 V   1   2 V  4   3  560   s  s dc dc i dc !. Fa%+ K!ama" 5CF

(29)

( ) )*6= :=; * E E.9= :=; * E 0  6 * E -: * 0 0 * 0 + = = + = =  2  1   1  70   s  peak   s

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada "abel (.;

A*a%  /&'&%a*

&edangkan dari tabel hasil per,obaan pada no. ) pada beban resistif dengan menggunakan alat ukur digital diperoleh1

2s 3 0 2 2d,3 09*; 2 #d, 3 *96 A #s+a?3 *) A #d 3 *0: A 2rms 3 09*) 2 #rms 3 *96 A #s 3 *;6 A #d+rms 3 *: A R 3 :0 T 'itanyakan 1 a. %% 3 U.V  b. R% 3 U.V ,.  3 U.V d. "/% 3 U.V

(30)

Penyelesaian 1 a. Fa%+ B!"% 5FF EE0 * ) E; * 09 ) * 09 = = = dc rms V  V   00  ) 96 * E 96 * E

=

=

=

dc rms  1   1   00  b. Fa%+ K!% 5RF

(

)

0 −)=

(

)*EE0

)

0 −)= E*E90 = = 00  V  V   0  dc ac

( )

0 −) =

(

)

)

0 −) = E = = 00   1   1   0  dc ac . E(&)&!")& P!"#!aa$a" 5 I < * == I )EE 96 * E ) * 09 96 * E E; * 09 I )EE = = = = 2  2  2  2  1   2 V   1   2 V   3   3  rms rms dc dc ac dc η 

/. Fa%+ U%&*&)a)& Ta")(+ma%+ 5TUF

<=: * E ;6 * E 0E 6 96 * E E; * 09 = = = =  2  2  2  1   2 V   1   2 V  4   3  560   s  s dc dc i dc !. Fa%+ K!ama" 5CF

(31)

( ) )*6 ;6 * E E.9= ;6 * E 0  6 * E -: * 0 0 * 0 + = = + = =  2  1   1  70   s  peak   s

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada "abel (.9

7.7.2.2 B!ba" I"/%&(  • A*a%  a"a*+'

'iketahui dari tabel hasil per,obaan pada no. ) pada beban R-G dengan menggunakan alat ukur analog diperoleh1

2s 3 : 2 2d,3 ;) 2 #d, 3 *:= A #s+a? 3  A #d 3 *)( A 2rms 3 )0 2 2rmsF 3 ;;*=; 2 #rms 3 *(0 A #rmsF 3 *:)0 A #s 3 *:; A #d+rms 3 *:) A #d+rmsF 3 *06( A

(32)

 b. R% 3 U.V ,.  3 U.V d. "/% 3 U.V e. J% 3 U.V Penyelesaian 1 a. Fa%+ B!"% 5FF ) * ) ;) =; * ;; M = = = dc rms V  V   00  :( * ) := * E (0 * E

=

=

=

dc rms  1   1   00  b. Fa%+ K!% 5RF

( )

0

)

=

( )

)*) 0

)

=

E*:;

=

=

00  V  V   0  dc ac

( )

0

)

=

( )

)*:( 0

)

=

)*E<

=

=

00   1   1   0  dc ac . E(&)&!")& P!"#!aa$a" 5 I E6 * 90 I )EE :)0 * E )0E := * E ;) I )EE M

=

=

=

=

2  2  2  2  1   2 V   1   2 V   3   3  rms rms dc dc ac dc η 

/. Fa%+ U%&*&)a)& Ta")(+ma%+ 5TUF

<=) * E :E; * E :E 6 := * E ;) = = = =  2  2  2  1   2 V   1   2 V  4   3  560   s  s dc dc i dc

(33)

!. Fa%+ K!ama" 5CF

 Nilai #s+peakdiperoleh dari gambar (.)6

( ) )*)< :E; * E E*:< :E; * E 0  6 * E -9 * ) 9 * ) + = = + = =  2  1   1  70   s  peak   s

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada "abel (.(

A*a  /&'&%a*

'iketahui dari tabel hasil per,obaan pada no. ) pada beban R-G dengan menggunakan alat ukur digital diperoleh1

2s 3 : 2 2d,3 ;(*0 2 #d, 3 *:< A #s+a?3 *) A 2rms 3 ;(*6 2 #rms 3 *:= A #s 3 *6= A #d+rms 3 *6) A

(34)

'itanyakan 1 a. %% 3 U.V  b. R% 3 U.V ,.  3 U.V d. "/% 3 U.V e. J% 3 U.V Penyelesaian 1 a. Fa%+ B!"% 5FF EE0 * ) 0 * ;( 6 * ;( = = = dc rms V  V   00  E0 * ) :< * E := * E

=

=

=

dc rms  1   1   00  b. Fa%+ K!% 5RF

(

)

0 −)=

(

)*EE0

)

0 −)= E*E;= = = 00  V  V   0  dc ac

( )

0 −)=

( )

)*E0 0 −)= E*0E; = = 00   1   1   0  dc ac . E(&)&!")& P!"#!aa$a" 5 I (= * =( I )EE := * E 6 * ;( :< * E 0 * ;( I )EE

=

=

=

=

2  2  2  2  1   2 V   1   2 V   3   3  rms rms dc dc ac dc η 

/. Fa%+ U%&*&)a)& Ta")(+ma%+ 5TUF

E)9 * ) 6= * E :E 6 :< * E 0 * ;( = = = =  2  2  2  1   2 V   1   2 V  4   3  560   s  s dc dc i dc

(35)

!. Fa%+ K!ama" 5CF

 Nilai #s+peakdiperoleh dari gambar (.)6

( ) )*06 6= * E E*:< 6= * E 0  6 * E -9 * ) 9 * ) + = = + = =  2  1   1  70   s  peak   s

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada "abel (.<

7.7.0 P!$&%"'a" (!!")& !*aa" b!/a)aa" b!"% '!*+mba"' 7.7.0.1 B!ba" R!)&)%&( 

!erdasarkan gambar (.; atau (.9 ) di? W )*6; ,m W ; ms Periode +"o W *= ,m W 3 6*66 ms 3 6*66 X )-6 s %rekuensi +f o 3 3 3 6*6 HS 7.7.0.2 B!ba" I"/%&( 

(36)

Periode +"o W *= ,m W

3 6*66 ms 3 6*66 X )-6 s

%rekuensi +f o 3

3

3 6*6 HS

7.7. Hb"'a" a"%aa I/ /a" I)5a6 /a" $b"'a" a"%aa Im) /a" I)

!erdasarkan gambar (.; terlihat bahCa pada gelombang #d,  terdapat

enam pulsa dalam satu gelombang atau satu periode. &edangkan pada  per,obaan diperoleh nilai +#s+a? nol di setiap besaran masukan tegangan* hal

ini dapat dibuktikan dengan melihat pada gambar (.( +#s+a? dalam satu periode

terdapat empat pulsa. 'ua pulsa pada sisi atas +7 dan dua pulsa pada sisi  baCah +-* sehingga diperoleh nilai nol pada +#s+a?. &ehingga nilai #d,  tidak

ada pengaruhnya terhadap +#s+a? karena berapa pun nilai #d,* +#s+a? akan tetap

 bernilai nol.

Hubungan #rmsdan #s diperoleh berdasarkan gambar (.; dan (.(. Nilai

#r ms diperoleh dengan melihat gelombang pada gambar (.; dimana terdapat

enam pulsa dalam satu gelombang atau satu periode. &edangkan nilai +#s

diperoleh dengan melihat gelombang pada gambar (.( +#s dimana dalam satu

 periode terdapat empat pulsa. 'engan melihat persamaan #s  #r ms 3

sehingga dapat disimpulkan bahCa besarnya nilai #rms dapat mempengaruhi

(37)

7.7.3 P!ba"/&"'a" a"%aa $a)&* ,!+baa" /a" $a)&* ,!$&%"'a" m!"% %!+&

7.7.3.1 B!ba" R!)&)%&( 

 Nilai teoritis dari %%* R%* * "/%* dan J% telah dinyatakan dalam persamaan +(-0; sampai dengan +(-0=.

"abel (.; "abel perbandingan se,ara aktual dan teori dengan beban R menggunakan alat ukur analog

2s+G-G +2

%% R%

 "/% J%

"egangan Arus "egangan Arus

0 "eori )*= )*= *:0 *:0 ==*< I *=;: )*0<) Aktual )*; )*:< *60 )*) 9:*) I *==: )*6= Error +I :*= :(*= 99)*= 0;)= 6;*(( :*)= <*; : "eori )*= )*= *:0 *:0 ==*< I *=;: )*0<) Aktual )*: )*69 *0=0 *0( =0*9( I )*= )*0 Error +I 6*= 6*; ;=;*0 ;:0*< (*): ;*(9 9*60

"abel (.9 "abel perbandingan se,ara aktual dan teori dengan beban R menggunakan alat ukur digital

2s+G-G +2

%% R%

 "/% J%

"egangan Arus "egangan Arus

(38)

:

"eori )*= )*= *:0 *:0 ==*< I *=;: )*0<)

Aktual )*: ) *<  ==*9: I )*; )*)(

Error +I *6) *= =*:( ) *)9 )*9 <*99

7.7.3.2 B!ba" I"/%&( 

 Nilai teoritis dari %%?dan R%? telah dinyatakan dalam persamaan +(-: dan

+(-:). &edangkan* nilai %%#* R%#* * "/% diperoleh dengan mensubtitusikan ϕ dalam

 persamaan +(-:0 sampai dengan +(-:;. Nilai dapat dihitung sebagai berikut1ϕ

sehingga diperoleh 1

%%# 3 )*0;()

R%2 3 *06

 3 ==*=) I "/% 3 *=;;

'engan ,ara @trial and error8 dalam persamaan +(-:( maka diperoleh 1

 3 (9*9<;;60):o

sehingga diperoleh nilai J% 3 )*00=

"abel (.( "abel perbandingan se,ara aktual dan teori dengan beban R-G menggunakan alat ukur analog

2s+G-G +2

%% R%

 "/% J%

(39)

: "eori )*= )* *:0 *06 ==*=) I *=;; )*00= Aktual )*) )*:( *:; )*< 90*6 I *<=) )*)< Error +I =*= :( =()*: :9<;9 6(*= 9*( 6*=< < "eori )*= )* *:0 *06 ==*=) I *=;; )*00= Aktual )*9 )*;<9 *69 )*06 ;=*0; I *<=0 )*0 Error +I ;*= ;<*9 (;(*): ;66(< :*( 9*;= 0*69

"abel (.< "abel perbandingan se,ara aktual dan teori dengan beban R-G menggunakan alat ukur digital

2s+G-G +2

%% R%

 "/% J%

"egangan Arus "egangan Arus

: "eori )*= )* *:0 *06 ==*=) I *=;; )*00= Aktual )*0 )*0 *;= *0; =(*(= I )*)9 )*06 Error +I *)) 0 :*:( <<)6 0*)0 9*: *< < "eori )*= )* *:0 *06 ==*=) I *=;; )*00= Aktual )*0 )*9 *9 *6:: =:*6=I *=6 )*0 Error +I *)) 9 :0*<; )==9: ;*; 0*9 0*69

Referensi

Dokumen terkait

Terkontrol Dengan Beban R dan L Tanpa Filter Aktif Dari Gambar 4.6 (a) terlihat bahwa bentuk gelombang arus pada masing-masing fasa tidak sinusoidal murni, artinya bahwa

Pemakaian beban nonlinear berupa penyearah terkendali satu fasa penuh pada jaringan listrik PLN menimbulkan distorsi pada arus dan tegangan yang disebut harmonisa,

Pemakaian beban non-linear berupa penyearah terkendali satu fasa penuh pada jaringan listrik PLN menimbulkan distorsi pada arus dan tegangan yang disebut harmonisa,

Sementara itu, konverter ac/dc gelombang penuh satu-fasa dengan filter kapasitor sebagai beban per-fasa dari sebuah sistem beban tiga-fasa seimbang akan membangkitkan arus sumber

adalah transformator tiga fasa, karena suplai tegangan dan arus yang masuk dari.. pembangkit tenaga listrik adalah tegangan dan arus

Hasil simulasi bentuk gelombang tegangan dan spektrum harmonisa tegangan (THDV) sisi bus PCC pada penyearah jembatan 3 fasa tak terkontrol dengan beban R dan L

Gambar 2.12 Bentuk gelombang tegangan suplai dengan tegangan beban pada sudut penyalaan yang berbeda [5]. Ditinjau dari besar sudut penyalaannya ada dua sifat

Dari temuan penelitian disimpulkan bahwa modul kendali fasa thyristor yang dibuat dalam penelitian mampu melakukan kendali fasa gelombang tegangan tiga fasa dengan