31
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin merupakan salah satu koperasi yang berada di Banjarmasin, yang berlokasi di Jalan Merdeka No. 2 RT 005 RW 001 Kelurahan Kertak Baru Ulu Kecamatan Banjarmasin Tengah. Koperasi Karyawan “Sumber Energi” berdiri pada 08 Oktober 1996 dengan No Akta Pendirian :1739a/BH/IX/96/TGL 8-10-1996 yang disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Jumlah anggota Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin sampai pada tahun 2015 tercatat lebih dari 300 anggota terdiri dari karyawan di PLN (Persero) Area Banjarmasin.
2. Struktur organisasi
Organisasi merupakan alat dalam melaksanakan suatu usaha dan tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki berbagai keahlian dan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Didalam organisasi terlihat adanya pembagian tugas yang jelas, saling bekerjasama, serta pengelompokan kemampuan masing-masing individu dalam pekerjaan, yang digambarkan dalam suatu susunan struktur organisasi.
Struktur organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu badan usaha, karena dari struktur organisasi suatu badan dapat dinilai sejauh mana wewenang dan tanggung jawab manajemen dalam mengelola serta menjalankan berbagai fungsi usaha. Dengan struktur organisasi yang jelas maka fungsi dan tugas manajemen terlihat lebih nyata, jadi untuk lebih jelasnya di dalam memimpin suatu organisasi seorang pimpinan atau manajemen dituntut harus mampu bekerja sama mengkordinasikan seluruh karyawan dan staf yang berada di bawah kendalinya.
Struktur organisasi Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin adalah sebagai berikut :
Bagan 1 Struktur organisasi
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan “Sumber Energi” RAT PENGURUS MANAJER PEMBINA SEWA KENDARAAN
UNIT USAHA/PT. SMART
PENASEHAT SIMPAN PINJAM FOTO COPY
TOKO PENGADAAN JASA PEMELIHARAAN
ANGGOTA BADAN PEMERIKSAAN
3. Uraian tugas pada struktur organisasi kepengurusan
Dengan melihat bagan struktur organisasi kepengurusan koperasi tersebut maka tugas dari masing-masing atau jabatan yang terlihat dalam struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :
a. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Rapat anggota tahunan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
Rapat anggota tahunan bermaksud untuk menyampaikan pertanggungjawaban tentang hasil pelaksanaan kerja selama periode tahun buku dan bertujuan untuk menyampaikan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja periode tahun buku yang akan datang sebagai pedoman pelaksanaan kerja oleh pengurus koperasi.
b. Pengurus
Pengurus dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Untuk pertama kali susunan dan nama pengurus dicantumkan dalam akta pendirian. Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang atau disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang komposisinya terdiri dari :
1) Pembina 2) Penasehat
3) Badan pemeriksa
Berikut adalah tugas dan kewajiban pengurus : 1) Pembina
Pembina bertugas mengontrol dan mengawasi jalan nya koperasi.
2) Penasehat
Penasehat bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidak diminta untuk kepentingan koperasi dan kemajuan koperasi.
3) Badan pemeriksa
Badan pemeriksa bertugas melakukan pengawasan terhadap kepengurusan koperasi dengan maksud agar perjalanan koperasi dalam kegiatan usahanya tidak terjadi penyimpangan.
Badan pemeriksa merupakan wakil dari anggota untuk ikut mengawasi kegiatan usaha koperasi.Oleh karena itu badan pemeriksa berkewajiban memberi laporan kepadda anggota, paling tidak satu kali pada saat rapat anggota tahunan.
c. Unit usaha/ PT. Smartmerupakan anak cabang dari Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin. Dimana tugas dari unit usaha sudah di atur oleh manajer di internal perusahaan.
d. Manajer
Manajer adalah seorang tenaga profesional yang memiliki kemampuan sebagai pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus setelah di konsultasikan dengan pengawas.
Tugas dan tanggung jawab manajer adalah :
1) Mengelola dan mengawasi kegiatan transaksi usaha koperasi. 2) Mengelola toko, fotocopy, pengadaan ATK.
3) Mengorganisir simpan pinjam anggota koperasi. 4) Bertanggung jawab terhadap kegiatan koperasi.
4. Jenis kegiatan usaha Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin.
Untuk mencapai tujuan koperasi yaitu memakmurkan anggotanya maka Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin menyelenggarakan usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggotanya dan menjadi rekanan Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin guna meningkatkan kesejahteraan Karyawannya.
Jenis usaha Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin meliputi :
a. Perkreditan atau Simpan Pinjam
Kegiatan simpan pinjam melayani para anggota koperasi dalam hal perkreditan baik berupa barang maupun uang
danmewajibkan serta menggingatkan anggotanya menyimpan dan membayar pada koperasi secara teratur.
b. Perdagangan/toko
Kegiatan perdagangan ini bertujuan untuk melayani Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin atau anggota koperasi dalam pengadaan atau penjualan barang-barang keperluan sehari-hari dan keperluan alat tulis kantor.
c. Jasa
Kegiatan jasa pada koperasi ini bermacam-macam diantaranya jasa pembayaran tagihan listrik, jasa fotocopy, sewa kendaraan, dan jasa pemeliharaan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui suatu keadaan atau kondisi keuangan Koperasi Karyawan “Sumber Energi” maka perlu dilakukan analisis untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan koperasi. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan atau perkembangan suatu koperasi adalah pemilik koperasi, para debitur, penanam modal, dan pemerintah.
Berikut ini adalah laporan keuangan Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin berupa Neraca dan Laporan PerhitunganHasil Usaha (PHU) tahun 2010 sampai dengan 2013 yang akan dianalisis :
Tabel 2
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Neraca
Per 1 Januari s/d 31 Desember 2010,2011,2012,dan 2013
Keterangan Tahun 2010 2011 2012 2013 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas 84,159,697 6,822,300 872,200 835,250 Bank BNI 46 318,630,983 665,158,373 11,695,730 41,249,023 Bank BRI Syariah 766,620 50,830,190 123,236,079 79,981,764 Bank BUKOPIN 2,932,426 2,738,215 2,738,215 2,738,215 Bank DANAMON SYARIAH 7,165,803 347,245 226,143,740 355,437 Bank MUAMALAT 5,877,706 5,877,706 5,877,706 5,877,706 Bank SYARIAH MANDIRI 5,876,372 23,429,606 741,880 741,880 Jumlah Bank 341,249,910 748,381,335 370,433,350 130,944,025
Piutang Simpan Pinjam 1,026,793,902 1,574,737,556 1,988,572,075 2,330,103,705 Piutang Barang Anggota 8,445,702 33,829,548 3,243,800 35,714,980 Piutang Dana BRI
Syariah/Anggota 3,505,224,769 3,948,908,469 1,422,743,181 1,500,204,916 Piutang Dana BUKOPIN
Syariah/Anggota 40,935,006 40,935,006 26,674,996 26,674,996 Piutang Dana DANAMON
Syariah/Anggota 822,527,818 0 2,498,627,975 1,852,863,516 Piutang Dana SYARIAH
Mandiri Anggota 2,231,491,036 1,007,747,824 0 0
Piutang Anggota 0 0 0 0
Piutang pada PT. PLN
(Persero)/WIRA TEKNIK/MIU 39,310,850 164,449,309 339,520,161 611,522,663
Piutang pada PT. SMART 0 0 0 0
Piutang Lain-lain 0 36,000,000 0 0
Total Piutang 7,674,729,083 6,806,607,712 6,279,382,188 6,357,084,776 Cadangan Kerugian Piutang (76,747,291) (68,066,077) (62,793,822) (63,570,848)
Piutang Netto 7,597,981,792 6,738,541,635 6,216,588,366 6,293,513,928
Persedian Barang 6,105,500 1,669,750 913,450 0 Penyertaan Pada Pusat Koperasi 424,675 424,675 424,675 424,675 Investasi Pada PT. SMART 49,160,000 49,160,000 49,160,000 49,160,000
Investasi Pada PT. Cahaya
Gemilang Perkasa 30,000,000 30,000,000 30,000,000 0 Investasi Pada PT. SMART
(SMART PAYMENT) 400,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 Total Aktiva Lancar 8,509,081,575 7,974,999,695 7,068,392,041 6,874,877,878
AKTIVA TETAP : Inventaris 2,808,471,881 2,878,665,111 2,878,665,111 3,976,751,977 Akumulasi Penyusutan Inventaris (1,353,941,897) (992,647,248) (1,683,566,137) (1,839,852,013)
Total Aktiva Tetap 1,454,529,984 1,886,017,863 1,195,098,974 2,136,899,964
TOTAL AKTIVA 9,963,611,559 9,861,017,558 8,263,491,015 9,011,777,842
PASSIVA
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
PPN Keluaran 120,492,253 233,790,440 127,795,419 0 Simpanan Sukarela 255,947,175 265,328,962 210,646,261 440,909,516 Utang pada PT. Solusi Mandiri
Rekatama 0 0 0 62,000,000
Utang Lain-lain 80,000 107,525,000 48,400,000 0 Penyediaan PPh Psl 21 Badan 141,452,650 284,425,501 284,425,501 469,137,716 Pajak PHU Tahun 2012 0 0 184,712,215 280,089,560 Total Kewajiban Jangka
Pendek 517,972,078 891,069,903 855,979,396 1,252,136,792
Kewajiban Jangka Panjang :
Utang pada Adira Finance 86,064,800 12,270,400 6,121,400 0 Utang pada BRI Syariah u/
Pinjaman Anggota 3,505,224,769 4,081,075,223 1,422,743,181 1,500,204,916 Utang pada BUKOPIN u/
Pinjaman Anggota 0 0 0 0
Utang pada Bank DANAMON SYARIAH u/ Pinjaman
Anggota 822,527,820 0 2,733,984,996 1,852,863,516 Utang pada Bank SYARIAH
MANDIRI u/ Pinjaman
Anggota 2,231,491,036 1,007,747,824 0 0
Utang pada Bank BUKOPIN u/ Pinjaman Mobil & Sepeda
Motor 45,171,557 0 0 0
Utang pada BRI Syariah u/ Pinjaman Mobil Avanza,
Utang pada Bank SYARIAH MANDIRI u/ Pinjaman Mobil
Avanza 147,193,714 12,596,848 0 0
Utang pada PT OTO MULTIARTHA / Avanza -
Pickup Carry 0 0 616,625,000
Utang pada ACC / Mitsubishi
PDKB 0 0 338,580,000
Utang pada Bank Syariah
Mandiri 0 0 0
Dana Pendidikan 134,323,386 148,823,771 167,636,912 192,103,337 Dana Pembangunan Daerah
Kerja 105,551,147 124,884,993 154,369,182 166,602,395 Dana Sosial 60,218,015 73,668,400 95,631,541 107,864,754
Dana Pengurus 0 0 36,855,197 0
Dana Karyawan 0 0 0 0
Total Kewajiban Jangka
Panjang 7,625,899,755 6,734,302,483 5,280,384,997 5,254,409,155 TOTAL KEWAJIBAN 8,143,871,833 7,625,372,386 6,136,364,393 6,506,545,947 Ekuitas Simpanan Pokok 40,000,000 36,600,000 31,200,000 30,400,000 Simpanan Wajib 596,749,000 641,459,354 601,840,834 635,866,843 Cadangan 697,644,569 818,481,108 1,002,757,286 1,125,089,411 Modal Donasi 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 PHU Tahun Lalu yang Belum
Dibagi 0 0 0 0
PHU Tahun berjalan sebelum
Pajak 624,798,807 1,021,530,211 674,040,717 991,965,201
PHU Tahun berjalan sesudah
Pajak 483,346,157 737,104,710 489,328,502 711,875,641
TOTAL EKUITAS 1,819,739,726 2,235,645,172 2,127,126,622 2,505,231,895
TOTAL PASSIVA 9,963,611,559 9,861,017,558 8,263,491,015 9,011,777,842
Tabel 3
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010
Keterangan Saldo
Tahun 2010
PENDAPATAN :
Jasa Sewa Suzuki Thunder Rp 109,090,909
Jasa Sewa Honda Revo Rp 130,909,091
Jasa Sewa Kijang LGX Rp 32,272,727
Jasa Sewa Kijang Innova Rp 76,363,636
Jasa Sewa 2 Unit Mobil Avanza Rp 108,000,000 Jasa Sewa Mobil Carry Pick Up 2 Unit Rp 74,269,091 Jasa Sewa Kendaraan Roda 4 FE 71 BC 100 PS Rp 111,450,909 Jasa Sewa 3 Unit Mobil Avanza & 1 Unit Mobil Pick Up Rp 132,756,364 Jasa Sewa Notebook / Komputer Rp 84,672,500 Jasa Sewa Komputer & Printer untuk Akuntansi Rp 4,109,091 Jasa Sewa Notebook Rayon A Yani Rp 2,727,273
Jasa Sewa AC Rp 5,133,818
Pendapatan Bank BOKUPIN Rp 769,893
Pendapatan Bagi Hasil Bank BRI Syariah Rp 51,446,168 Pendapatan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri Rp 86,269,378
Pendapatan Jasa Simpan Pinjam Rp 154,940,348
Pendapatan Jasa Pinjaman Barang Rp 7,622,256 Pendapatan Bagi Hasil Bank Danamon Syariah Rp 113,811,211
Pendapatan Usaha Café Rp 900,000
Jasa Pengadaan ATK ke PLN Rp 13,748,535
Jasa Photocopy Rp 19,652,845
Pendapatan Usaha Toko Rp 15,669,734
Jasa Pengadaan Peralatan Kerja Distribusi Rp 32,067,591
Jasa Pengadaan Handy Cam Rp 407,500
Jasa Pengadaan Infocus Ben-Q Rp 1,231,136 Jasa Pengadaan Olie Meditran Rp 2,671,727
Jasa Pengadaan AC Rp 900,000
Jasa Pengadaan Lembar SKK Monitoring Rp 37,500 Jasa Pengadaan Pakaian Seragam Rp 19,733,886 Jasa Pengadaan Mesin Faximili Rp 625,000 Jasa Pengadaan Blangko Berita Acara dan Blangko Data Bag.
P2TL Rp 5,490,000
Jasa Pengadaan Biaya Pelatihan Pemadam Kebakaran Rp 1,358,250 Jasa Pengadaan Printer, Scanner, & Infus Rp 1,330,900 Jasa Pengadaan Notebook, Komputer & Printer Rp 696,907 Jasa Pengadaan ACCU GS dan Air untuk Mobil DA 9417 Rp 200,000 Jasa Pengadaan Lampu Hemat energy Rp 590,000 Jasa Pengadaan Apar Powder & Chemical Power Rp 5,503,364 Jasa Pengadaan LCD Monitor LG 47 Inchi Rp 2,345,000 Jasa Pengadaan Kamera Digital Rp 385,000 Jasa Pengadaan PC untuk Sekretariat Rp 2,473,200 Jasa Pengadaan Peralatan Keselamatan Kerja (K2) Rp 290,000 Jasa Pengadaan Printer, Scanner, & Infus Rp 502,500 Jasa Pekerjaan Mengatasi Gangguan Terminating SKTM AL Rp 931,344 Jasa Pekerjaan MCCB 400 A u/ Pemadaman Toko LC Rp 423,869
Jasa Pekerjaan Bata Press Rp 438,918
Jasa Pekerjaan Reparasi Ruangan PT. PLN (Bag. Distribusi) Rp 732,820
Jasa Angkut BBM dan Solar Rp 1,987,500
Pendapatan Lain-lain Rp 8,597,890
Dividen dari PT SMART Tahun 2009 Rp -
JUMLAH PENDAPATAN (1) Rp 1,432,162,579
BEBAN USAHA :
Beban Asuransi Izin (STNK,BPKB,dll) Kendaraan Kopkar Rp 44,436,000 Beban Bahan Bakar / Peliumas Kendaraan Kopkar Rp 17,502,000 Beban Perbaikan / Perawatan Kendaraan Kopkar Rp 13,233,400 Beban Suku Cadang Kendaraan kopkar Rp 17,745,856 Beban Alat Tulis dan Perlengkapan Kantor Rp 15,370,858 Beban Penyusutan Inventaris/Perabotan Kantor Rp 480,666,109 Beban Listrik dan Telpon Kantor Rp 1,890,299
Beban Gaji Karyawan Kopkar Rp 70,320,000
Beban Honor Pengurus Rp 11,250,000
Beban THR Rp 5,940,000
Beban RAT tahun 2009 Rp 20,255,000
Beban Kerugian Piutang Rp 6,341,509
Beban iuran Jamsostek Rp 4,682,444
Beban Lain-lain Rp 2,860,000
Beban RKS & Penjilidan Rp 6,400,000
Beban Bunga Bank untuk Kendaraan Rp 89,339,287
JUMLAH BEBAN USAHA (2) Rp 808,232,762
Laba/Rugi Usaha (3) (1-2) Rp 623,929,817
PENDAPATAN dan BEBAN DI LUAR USAHA
Beban Administrasi Bank Rp (398,362) Laba/Rugi di luar Usaha (4) Rp 868,989
PHU sebelum Pajak (5) (3+4) Rp 624,798,806
PPh Psl 21 Badan Tahun 2010 Rp 169,939,642 PPh Psl 23 yang sudah dibayarkan Tahun 2010 Rp (28,486,992) Jumlah Pajak (6) Rp 141,452,650
Koreksi Pajak (7) Rp -
PHUsetelah Pajak (8) (5+6+7) Rp 483,346,156
Tabel 4
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2011
Keterangan Saldo
Tahun 2011
PENDAPATAN :
Jasa Sewa Suzuki Thunder Rp 43,181,818
Jasa Sewa Honda Revo (24 Unit) Rp 51,818,182
Jasa Sewa Honda Revo (34Unit) Rp 119,000,000
Jasa Sewa Kijang LGX Rp 12,000,000
Jasa Sewa Kijang Innova Rp 30,227,273
Jasa Sewa 2 Unit Mobil Avanza Rp 108,000,000
Jasa Sewa Mobil Carry Pick Up 2 Unit Rp 74,269,091 Jasa Sewa Mobil Carry Pick Up 6 Unit Rp 185,818,182 Jasa Sewa Kendaraan Roda 4 FE 71 BC 100 PS Rp 105,905,455 Jasa Sewa 3 Unit Mobil Avanza & 1 Unit Mobil Pick Up Rp 199,134,545
Jasa Sewa Notebook Team ISO Rp 4,712,727
Jasa Sewa Notebook Asman Rp 25,929,818
Jasa Sewa Notebook Panitia Barang & Jasa Rp 12,681,415 Jasa Sewa Komputer Bag. Pengolahan Data Rp 4,804,909 Jasa Sewa Komputer Bag. Perencanaan Distribusi Rp 18,598,909 Jasa Sewa Komputer & Printer Bag. Akuntansi Rp 5,547,273
Pendapatan Bank BOKUPIN Rp -
Pendapatan Bagi Hasil Bank BRI Syariah Rp 289,928,971 Pendapatan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri Rp 116,024,233
Pendapatan Jasa Simpan Pinjam Rp 166,209,298
Pendapatan Jasa Pinjaman Barang Rp 8,325,110 Pendapatan Bagi Hasil Bank Danamon Syariah Rp 68,022,612
Pendapatan Usaha Café Rp 1,200,000
Jasa Pengadaan ATK ke PLN Rp 28,138,132
Jasa Photocopy Rp 37,968,236
Pendapatan Usaha Toko Rp 5,636,796
Pendapatan Atas Penjualan Mobil Kijang LGX Rp 90,000,000 Pendapatan Atas Penjualan Mobil Innova Type G Rp 165,500,000 Pendapatan Atas Penjualan Motor 23 REVO & 20 Thunder Rp 223,211,450 Jasa Pengadaan Material Press untuk Sertifikasi Jardist Rp 9,669,095 Jasa Pengadaan Olie Trafo Dial B Rp 11,520,572 Jasa Perbaikan Generator Mesin DEUTZ F6L Rp 1,983,391
Pembelian Perlengkapan Pelayanan System Distribusi 20KV Rp 1,855,352 Jasa Pengadaan Material Press untuk Sertifikasi Jardist Rp 1,377,596 Jasa Pengadaan CPU untuk Bagian P2TL Rp 591,500 Jasa Pengadaan CPU untuk Bagian Hardist & PDKB 2 Rp 1,183,000 Jasa Pengadaan Peralatan Distribusi Rp 4,229,501 Jasa Pengadaan 2 Unit Printer Untuk Bagian Distribusi Rp 305,325 Pembelian Peralatan Kerja untuk Fungsional Rp 101,129 Pembelian Material Press PDKB (SPPA 5) Rp 767,400 Pembelian Material Press 10 LBS Lokasi Cab. BJM Rp 711,430 Pembelian Peralatan Kerja untuk Pemeliharaan Distribusi Rp 407,020
Pembelian Stiker Tanda Bahaya Rp 693,750
Jasa Pengadaan Peralatan Distribusi (Steeling & Terpal) Rp 257,775 Jasa Pelatihan Pemadam Kebakaran K2 Rp 1,947,727 Jasa Pengadaan Pembelian Frequency Rp 401,310 Pembelian Material dan Perlengkapan untuk Sertifikasi Rp 395,477 Pembelian Material Pelaksanaan Sertifikasi Trafo Bidang
Distribusi Rp 2,247,569
Pengadaan Peralatan dan Material Perbaikan Trafo preditive
Mantenance Rp 1,542,495
Pembelian Chain Saw untuk KJ. Bati-Bati Rp 639,840 Jasa Pengadaan Olie Meditran S-40 Rp 1,677,057 Pembelian Peralatan K2 untuk Menunjang PMK Rp 4,163,461 Pembelian Material untuk Kesepakatan Pelaksanaan Sertifikasi
Jardist Rp 287,056
Jasa Perbaikan Kelotok ULD Benua Riam Rp 1,402,500
Jasa Pengadaan LV Board Rp 17,195,400
Jasa Pengadaan Tangga Fiber Rp 12,483,000
Jasa Pengadaan ACCU GS 100 AH Rp 223,000
Jasa Pengadaan AC CLAMP Meter / TANG Ampere Bag.
Distribusi Rp 437,500
Jasa Pembelian Rek Besi Siku Lubang untuk Peralatan Kerja
Bag. Pemeliharaan Distribusi Rp 292,485
Jasa Pengadaan Material Baut, Ring, dll Rp 595,350 Jasa Pengadaan Komputer Kepagawaian Rp 1,712,600
Jasa Pengadaan Pipa Paralon Rp 142,240
Jasa Pengadaan Lampu Hemat Energi Rp 47,000
Hasil Kompensasi Lelang Limbah Rp 32,954,241
Relokasi Mesin Pembangkit ULD Benua Riam Rp 4,408,780
Jasa Angkut BBM dan Solar Rp 3,550,000
Pendapatan Lain-lain Rp 5,000,000
Dividen dari PT SMART Tahun 2010 Rp 160,991,918
BEBAN USAHA :
Beban Asuransi Izin (STNK,BPKB,dll) Kendaraan Kopkar Rp 102,112,216 Beban Bahan Bakar / Peliumas Kendaraan Kopkar Rp 23,962,500 Beban Perbaikan / Perawatan Kendaraan Kopkar Rp 3,811,000 Beban Suku Cadang Kendaraan kopkar Rp 14,719,400 Beban Alat Tulis dan Perlengkapan Kantor Rp 4,024,900 Beban Penyusutan Inventaris/Perabotan Kantor Rp 851,379,110 Beban Listrik dan Telpon Kantor Rp 876,007
Beban Gaji Karyawan Kopkar Rp 75,936,000
Beban Honor Pengurus Rp 25,000,000
Beban THR Rp 57,178,000
Beban RAT tahun 2010 Rp 30,475,600
Beban iuran Jamsostek Rp 5,084,820
Beban Bunga Kendaraan Rp 78,401,064
Beban Lain-lain Rp 14,510,000
Beban Pembagian Dividen PT. SMART Rp 160,911,918
JUMLAH BEBAN USAHA (2) Rp 1,448,382,535
Laba/Rugi Usaha (3) (1-2) Rp 1,043,803,742
PENDAPATAN dan BEBAN DI LUAR USAHA
Pendapatan Bunga/Jasa Giro Bank Rp (1,436,380) Beban Administrasi Bank (Notaris) Rp 32,391,125
Penyisihan Kerugian Piutang Rp (8,681,214)
Laba/Rugi di luar Usaha (4) Rp 22,273,531
PHU sebelum Pajak (5) (3+4) Rp 1,021,530,211
PPh Psl 21 Badan Tahun 2011 Rp 288,959,063 PPh Psl 23 yang sudah dibayarkan Tahun 2011 Rp (4,533,562) Jumlah Pajak (6) Rp 284,425,501
Koreksi Pajak (7) Rp -
PHUsetelah Pajak (8) (5+6+7) Rp 737,104,710
Tabel 5
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012
Keterangan Saldo
Tahun 2012
PENDAPATAN :
Jasa Sewa Mobil Carry Rp 267,113,962
Jasa Sewa Mobil Avanza & Mobil Pick Up Rp 333,767,747
Jasa Sewa Kendaraan Revo Rp 158,440,000
Jasa Sewa Notebook / Komputer Rp 4,237,884 Pendapatan Bagi Hasil Bank BRI Syariah Rp 211,842,371 Pendapatan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri Rp 80,960,170 Pendapatan Jasa Simpan Pinjam Rp 151,758,611 Pendapatan Jasa Pinjaman Barang Rp 14,783,758 Pendapatan Bagi Hasil Bank Danamon Syariah Rp 70,857,614
Pendapatan Usaha Café Rp 1,200,000
Jasa Pengadaan ATK ke PLN Rp 11,592,085
Jasa Photocopy Rp 24,049,488
Pendapatan Usaha Toko Rp 4,579,311
Pendapatan Atas Meter Pro Digy Rp 18,407,500 Pendapatan Atas Pengadaan APD Rp 2,855,880 Jasa Pengadaan Continous From Rp 2,479,364 Pembelian Peralatan Kerja Untuk Pemeliharaan Distribusi Rp 11,743,000 Jasa Pengadaan Telpon PABX Rp 9,854,638 Pembelian Pompa Area Banjarmasin Rp 2,126,250 Jasa Pengadaan Olie Meditran S-40 Rp 992,400 Jasa Pengadaan Peralatan Outbound Rp 265,364 Jasa Pengadaan Tang Press Tanpa Dies Rp 1,629,530
Jasa Pengadaan Travers Rp 8,525,000
Jasa Perintisan Area Banjarmasin Rp 10,000,000 Pendapatan Perintisan Area Banjarmasin Rp 6,466,000 Pendapatan Perintisan Rayon Lamang Rp 11,007,491 Pendapatan Alat Workshop PDKB Rp 3,109,091 Jasa Angkut BBM dan Solar Rp 3,240,800
Pendapatan Lain-lain Rp 238,346,174
Dividen dari PT SMART Tahun 2011 Rp - Dividen dari PT MSB Tahun 2011 Rp 256,057,131
BEBAN USAHA :
Beban Asuransi Izin (STNK,BPKB,dll) Kendaraan Kopkar Rp 38,989,550 Beban Bahan Bakar / Peliumas Kendaraan Kopkar Rp 31,000 Beban Perbaikan / Perawatan Kendaraan Kopkar Rp 40,987,500 Beban Suku Cadang Kendaraan kopkar Rp 31,507,600 Beban Alat Tulis dan Perlengkapan Kantor Rp 3,180,000 Beban Penyusutan Inventaris/Perabotan Kantor Rp 690,918,889 Beban Telpon Kantor Rp - Beban Gaji Karyawan Kopkar Rp 80,700,000 Beban Honor Pengurus Rp -
Beban THR / Paket Lebaran Rp 67,125,000
Beban RAT tahun 2011 Rp 40,634,244
Beban iuran Jamsostek Rp 5,609,832
Beban Bunga Kendaraan Rp -
Beban Lain-lain Rp 124,484,517
JUMLAH BEBAN USAHA (2) Rp 1,124,168,132
Laba/Rugi Usaha (3) (1-2) Rp 798,120,482
PENDAPATAN dan BEBAN DI LUAR USAHA
Pendapatan Bunga/Jasa Giro Bank Rp (3,909,150)
Beban Administrasi Bank Rp 114,898,360
Penyisihan Kerugian Piutang Rp (5,272,255) Laba/Rugi di luar Usaha (4) Rp (124,079,765) PHU sebelum Pajak (5) (3+4) Rp 674,040,717
PPh Psl 21 Badan Tahun 2012 Rp 184,712,215 PPh Psl 23 yang sudah dibayarkan Tahun 2012 Rp - Jumlah Pajak (6) Rp 184,712,215
Koreksi Pajak (7) Rp -
PHUsetelah Pajak (8) (5+6+7) Rp 489,328,502
Tabel 6
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013
Keterangan Saldo
Tahun 2013
PENDAPATAN :
Pekerjaan Pihak Ke Tiga SR PT PLN (Persero) Rayon Lamang Rp 2,636,736
Pendapatan Café Pijar Rp 1,200,000
Pendapatan Dinding Plafond Rp 1,000,000
Pendapatan Jasa Fotocopy Rp 27,245,776
Pendapatan Jasa Pinjaman Barang Anggota Ke Koperasi Rp 7,997,981 Pendapatan Jasa Pinjaman Uang Anggota Ke BRI Rp 192,465,255 Pendapatan Jasa Pinjaman Uang Anggota Ke Danamon Rp 132,249,884 Pendapatan Jasa Pinjaman Uang Anggota Ke Koperasi Rp 160,659,296 Pendapatan Laba Atas Saham di PT Mitra Sukses Banua
(MSB) Tahun 2012 Rp 287,130,525
Pendapatan Mendirikan Tower Rp 2,060,625
Pendapatan Pameran Pelaihari Rp 828,235 Pendapatan Pekerjaan ATS RSUD ULIN Rp 3,044,000 Pendapatan Pembenahan Pengecatan Benua Riam Rp 1,552,000 Pendapatan Pemeliharaan Telekomunikasi Rp 8,892,852
Pendapatan Pengadaan Olie Rp 22,490,000
Pendapatan Penjualan 1 Mobil Pickup Rp 40,000,000 Pendapatan Penjualan 2 Mobil Avanza Rp 230,000,000 Pendapatan Penjualan 2 Mobil Avanza dan 2 Mobil Pickup Rp 388,142,558
Pendapatan 1 Unit Mitsubishi Rp 91,897,999
Pendapatan 3 Unit Avanza Rp 88,003,142
Pendapatan 17 Unit Revo Rp 85,982,600
Pendapatan 3 Unit Avanza & 1 Unit Pickup Rp 67,764,928
Pendapatan 6 Pickup Rp 189,244,000
Pendapatan 2 Unit Avanza Rp 125,690,400
Pendapatan 2 Unit Pickup Rp 101,156,000
Pendapatan Premi Tusbung Rp 75,035,558
Pendapatan Sewa Mobil dari Bapak Bambang Oentor (Anggota
Kopkar SE) Rp 3,000,000
Pendapatan Sewa Mobil Dari PT Anindo Rp 8,070,000 Pendapatan Sewa Mobil Dari PT PLN (Persero) Area
Banjarmasin Rp 1,000,000
Pendapatan Tagihan Gorden Rayon Pelaihari Rp 3,488,000
Pengadaan Alat IK/SOP PDKB Rp 8,585,720
Pengadaan Alat Tulis Kantor Untuk PT PLN (Persero) Area
Banjarmasin Rp 11,450,725
Pengadaan Buka Puasa Rp 2,433,600
Pengadaan Cetak Formulir Untuk PT PLN (Persero) Area
Banjarmasin Rp 838,750
Pengadaan Continous form Rp 4,752,000
Pengadaan Gorden Untuk PT PLN (Persero) Area Banjarmasin Rp 3,488,000 Pengadaan Laptop Untuk Seksi Akuntansi PT PLN (Persero)
Area Banjarmasin Rp 1,718,560
Pengadaan Laptop Untuk Seksi Keuangan PT PLN (Persero)
Area Banjarmasin Rp 1,081,500
Pengadaan Meter Elektronik Rp 6,225,000
Pengadaan Printer PDKB PT PLN (Persero) Area Banjarmasin Rp 1,113,600 Pengadaan Sembako Untuk Anggota Kopkar SE Rp 9,457,788
JUMLAH PENDAPATAN (1) Rp 2,556,216,471
BEBAN USAHA :
Biaya Kepengurusan Pajak / PPN Koperasi Rp 45,000,000 Biaya Gaji Manajer dan Staf Kopkar SE Rp 88,459,584 Biaya Jamsostek Karyawan Kopkar SE Rp 5,932,290 Biaya Kepengurusan KIR Mobil Kopkar SE Rp 22,908,000 Biaya Kepengurusan Pajak Kendaraan Milik Kopkar SE Rp 84,284,700 Biaya Pembelian 2 Printer Epson Untuk Bagian Jaringan Rp 2,000,000 Biaya Pembelian 6 Tangga Untuk Mobil Pick Up Milik Kopkar
SE Rp 3,900,000
Biaya Pembelian Karpet, 5 Sarung Jok Mobil Avanza Milik
Kopkar SE Rp 8,450,000
Biaya Pembelian Kenang2an Untuk Asman Jaringan (Alih
Tugas) Rp 637,000
Biaya Pembelian Konsumsi Untuk Akad Pembelian Mobil Rp 95,000 Biaya Pembelian Materai Tempel Untuk Kopkar SE Rp 5,240,000 Biaya Pemeliharaan Fotocopy Milik Kopkar SE Rp 8,589,369 Biaya Pemeliharaan Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 Milik
Kopkar SE Rp 48,435,324
Biaya Perbaikan AC Mobil Milik Kopkar SE Rp 300,000 Biaya Perbaikan Atap Kantor Kopkar SE Rp 830,000 Biaya Perbaikan Ledeng Kantor Kopkar SE Rp 150,000
Biaya RAT 2012 Rp 41,787,800
Biaya Spanduk PLN Dilarang Memancing Rp 3,488,000 Biaya Sumbangan Untuk Dinas Koperasi Rp 500,000 Biaya Sumbangan Untuk Harlisnas Rp 325,000
Biaya THR Manajer dan Staf Kopkar SE Rp 7,175,000 Biaya Paket Lebaran Untuk Anggota Kopkar SE Rp 44,100,000
Beban Penyusutan Rp 957,802,748
Percepatan Akum Penyusutan Atas Penjualan Kendaraan Roda
4 Rp 263,281,762
Koreksi Pajak / PPN Tahun 2012 Rp (127,795,419)
JUMLAH BEBAN USAHA (2) Rp 1,565,258,658
Rp 990,957,813
PENDAPATAN dan BEBAN DI LUAR USAHA
Pendapatan Bunga/Jasa Giro Bank Rp 230,752
Selisih Kas Rp (390)
Penyisihan Kerugian Piutang Rp 777,026
JUMLAH PENDAPATAN dan BEBAN DI LUAR
USAHA Rp 1,007,388
PHU sebelum Pajak (4) Rp 991,965,201
PPh Psl 21 Badan Tahun 2013 Rp 280,089,560
Jumlah Pajak (5) Rp 280,089,560
PHUsetelah Pajak (4-5) Rp 711,875,641
Sumber : Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui besarnya Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin pada Periode Tahun 2010 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas, yaitu rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang harus segera dibayar. Untuk dapat memenuhi seluruh kewajibannya sewaktu-waktu ini, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar berupa aktiva-aktiva lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar
daripada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar berupa uang-utang lancar.
Jenis-jenis rasio likuiditas, yaitu: rasio lancar (current ratio), rasio sangat lancar (quick ratio atau test ratio), rasio kas (cash ratio), rasio perputaran kas, Inventory to Net Working Capital.
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1)
Tabel 7
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Current Ratio Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Total Aktiva Lancar Total Utang Lancar Current Ratio (Current assets) (Current Liabilitas)
2010 Rp 8,509,081,575 Rp 517,972,078 16 2011 Rp 7,974,999,695 Rp 891,069,903 9 2012 Rp 7,068,392,041 Rp 855,979,396 8 2013 Rp 6,874,877,878 Rp 1,252,136,792 5 Sumber : data di olah penulis
Dari hasil perhitungan tabel diatas diperoleh nilai dari current ratio Tahun 2010 sebesar 16 kali yang berarti jumlah aktiva lancar sebanyak 16 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 16 rupiah
aktiva lancar. Tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 7 kali, atau current ratio Tahun 2011 sebesar 9 kali yang berarti jumlah aktiva sebanyak 9 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 9 rupiah aktiva lancar. Tahun 2012 hanya mengalami sedikit penurunan dari 9 kali menjadi 8 kali, yang berarti jumlah aktiva sebanyak 8 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 8 rupiah aktiva lancar, sedangkan pada Tahun 2013 kembali mengalami penurunan yaitu sebanyak 3 kali, dari 8 kali ke 5 kali, yang berarti jumlah aktiva sebanyak 5 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 5 rupiah aktiva lancar. Hasil ini menunjukkan kinerja koperasi dari tahun ke tahun terus menurun dalam hal membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio atau test ratio)
Rasio Cepat atau rasio sangat lancar atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).
yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 8
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Quick Ratio Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Total Aktiva Lancar Sediaan Total Utang Lancar Quick
Ratio
(Current assets) (Current Liabilitas)
2010 Rp 8,509,081,575 Rp 6,105,500 Rp 517,972,078 16.42 2011 Rp 7,974,999,695 Rp 1,669,750 Rp 891,069,903 8.95 2012 Rp 7,068,392,041 Rp 913,450 Rp 855,979,396 8.26 2013 Rp 6,874,877,878 Rp - Rp 1,252,136,792 5.49 Sumber : data di olah penulis
Dari hasil perhitungan tabel diatas diperoleh nilai dari Quick ratio Tahun 2010 sebesar 16,42 kali yang berarti jumlah aktiva lancar sebanyak 16,42 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 16,42 rupiah aktiva lancar. Tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 7,47 kali, atau current ratio Tahun 2011 sebesar 8,95 kali yang berarti jumlah aktiva sebanyak 8,95 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 8,95 rupiah aktiva lancar. Tahun 2012 hanya mengalami sedikit penurunan dari 8,95 kali menjadi 8,26 kali, yang berarti jumlah aktiva sebanyak 8,26 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 8,26 rupiah aktiva lancar, sedangkan pada Tahun 2013 kembali mengalami penurunan yaitu sebanyak 2,77 kali, dari 8,26 kali ke 5,49 kali, yang berarti jumlah aktiva sebanyak 5,49 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 5,49 rupiah aktiva lancar.
Pada Tahun 2011 keadaan Koperasi mengalami penurunan yang paling tinggi dari Tahun yang lain. Penurunan Tahun 2011 sebanyak 7,47 kali dari Tahun 2010. Tahun 2012 hanya mengalami 0,69 kali penurunan
dari Tahun 2011. Penurunan ini yang paling rendah di antara tahun yang lain. Sedangkan Tahun 2013 kembali mengalami penurunan sebanyak 2,76 kali dari Tahun 2012. Hasil ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam membayar kewajibannnya tanpa menjual sediaan untuk melunasi kewajibannya, meskipun kinerja koperasi dari tahun ke tahun terus menurun.
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan dibank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 9
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Cash Ratio Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Kas Bank Total Utang Lancar Cash
Ratio X 100% (Current Liabilitas) 2010 Rp 84,159,697 Rp 341,249,910 Rp 517,972,078 0.82 82% 2011 Rp 6,822,300 Rp 748,381,335 Rp 891,069,903 0.85 85% 2012 Rp 872,200 Rp 370,433,350 Rp 855,979,396 0.43 43% 2013 Rp 835,250 Rp 130,944,025 Rp 1,252,136,792 0.11 11% Sumber : data di olah penulis
Dari hasil perhitungan tabel diatas diperoleh nilai dari cash ratio Tahun 2010 sebesar Rp 0,82 atau 82% yang berarti jumlah aktiva lancar sebanyak 0,82 utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 0,82 rupiah aktiva lancar. Tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,03 atau 3%, atau cash ratio Tahun 2011 sebesar Rp 0,85 atau 85% yang berarti jumlah aktiva sebanyak 0,85 utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 0,85 rupiah aktiva lancar. Tahun 2012 mengalami penurunan Rp 0,42 atau 42% , atau cash ratio Tahun 2012 sebesar Rp 0,43 atau 43% yang berarti jumlah aktiva sebanyak 0,43 utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 0,43 rupiah aktiva lancar, sedangkan pada Tahun 2013 hanya mengalami sedikit penurunan dari 0,43 rupiah menjadi 0,11 rupiah, yang berarti jumlah aktiva sebanyak 0,11 utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 0,11 rupiah aktiva lancar.
Dilihat dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan koperasi dalam membayar kewajiban jangka pendek yang harus segera jatuh tempo dengan menggunakan kas atau yang setara. di
tahun 2011 sedikit lebih baik, namun di tahun 2012 dan 2013 mulai mengalami penurunan.
d. Inventory to Net Working Capital
Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Modal Kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
(4)
Tabel 10
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin
Perhitungan Inventory to Net Working Capital Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Sediaan
Total Aktiva
Lancar Total Utang Lancar Inventory
to NWC X 100%
(Inventory) (Current assets) (Current Liabilitas)
2010 Rp 6,105,500 Rp 8,509,081,575 Rp 517,972,078 0.0008 0,08% 2011 Rp 1,669,750 Rp 7,974,999,695 Rp 891,069,903 0.0002 0,02% 2012 Rp 913,450 Rp 7,068,392,041 Rp 855,979,396 0.0001 0,01% 2013 Rp - Rp 6,874,877,878 Rp 1,252,136,792 0 0 Sumber : data di olah penulis
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa Inventory to NWC pada tahun 2011 sebesar 0,0008, Inventory to NWC pada tahun 2012 sebesar 0,0002, Inventory to NWC pada tahun 2013 sebesar 0,0001, dan Inventory to NWC pada tahun 2014 sebesar 0. Dilihat dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa Inventory to NWC koperasi
dari tahun ke tahun mengalami penurunan, bahkan pada tahun 2013 koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin tidak memiliki sediaan.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan.
Jenis-jenis rasio solvabilitas, yaitu : debt to asset ratio (debt ratio), debt to equity ratio, longterm debt to equity ratio.
a. Debt to asset ratio (debt ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 11
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Debt Ratio Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Total Aktiva Total Utang Debt
Ratio X 100 ( total assets) (total debt)
2010 Rp 9,963,611,559 Rp 8,143,871,833 0.82 82% 2011 Rp 9,861,017,558 Rp 7,625,372,386 0.77 77% 2012 Rp 8,263,491,015 Rp 6,136,364,393 0.74 74% 2013 Rp 9,011,777,842 Rp 6,506,545,947 0.72 72% Sumber : data di olah penulis
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai dari Debt ratio Tahun 2010 sebesar 0,82 atau 82%. Perbandingan utang atas aktiva pada Tahun 2010 adalah 1 : 0,82 artinya setiap 0,82 rupiah jumlah aktiva hanya mampu menutupi jumlah utang sebesar 1,00 rupiah. Nilai Tahun 2011 mengalami penurunan dari Tahun 2010 yaitu sebesar 0,77 atau 77%. Begitu pula nilai Tahun 2012 mengalami penurunan lagi dari Tahun 2011 sebesar 0,74 atau 74%. Sedangkan pada Tahun 2013 kembali mengalami penurunan dari Tahun 2012 sebesar 0,72 atau 72%.
Perhitungan Debt to asset ratio mengalami penurunan dari tahun ke tahun disebabkan oleh jumlah aktiva yang dimiliki Koperasi karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin jauh lebih kecil daripada jumlah kewajiban, selain itu setiap rupiah jumlah aktiva merupakan jaminan atas kewajibannya, persentase yang semakin kecil menunjukkan kinerja debt to asset ratio Koperasi dari tahun ke tahun cukup bagus.
b. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
(6)
Tabel 12
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin Perhitungan Debt to equity ratio Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Total Ekuitas Total Utang Debt to equity
ratio X 100 ( Equity) (total debt)
2010 Rp 1,819,739,726 Rp 8,143,871,833 4.48 448% 2011 Rp 2,235,645,172 Rp 7,625,372,386 3.41 341% 2012 Rp 2,127,126,622 Rp 6,136,364,393 2.88 288% 2013 Rp 2,505,231,895 Rp 6,506,545,947 2.60 260% Sumber : data di olah penulis
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai dari Debt to equity ratio Tahun 2010 sebesar 4,48 rupiah. Perbandingan utang atas modal pada Tahun 2010 adalah 1 : 4,48 artinya setiap 4,48 rupiah jumlah modal hanya mampu menutupi jumlah utang sebesar 1,00 rupiah. Nilai Tahun 2011 mengalami penurunan dari Tahun 2010 yaitu sebesar 3,41 rupiah. Begitu pula nilai Tahun 2012 mengalami penurunan lagi dari Tahun 2011 sebesar 2,88 rupiah. Sedangkan pada Tahun 2013 kembali mengalami penurunan dari Tahun 2012 sebesar 2,60 rupiah.
Perhitungan Debt to equity ratio mengalami penurunan dari Tahun 2010 sampai Tahun 2013 yang disebabkan rendahnya nilai kewajiban
lancar dan kewajiban jangka panjang. Semakin besar utang maka semakin kecil pendapatan usaha Koperasi dan menjadi pengurang nilai bagi modal Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin.
c. Long term debt to equity ratio (LTDtER) merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
(7)
Tabel 13
Koperasi Karyawan “Sumber Energi” Banjarmasin
Perhitungan Long term debtto equity ratio Tahun 2010 sampai dengan 2013
Tahun Total Kewajiban Total Ekuitas LTDtER X 100 Jangka Panjang ( Equity)
2010 Rp 7,625,899,755 Rp 1,819,739,726 4.19 419% 2011 Rp 6,734,302,482 Rp 2,235,645,172 3.01 301% 2012 Rp 5,280,384,997 Rp 2,127,126,622 2.48 248% 2013 Rp 5,254,409,155 Rp 2,505,231,895 2.10 210% Sumber : data di olah penulis
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai dari Long term debt to equity ratio Tahun 2010 sebesar 4,19 rupiah. Perbandingan utang jangka panjang atas modal pada Tahun 2010 adalah 1 : 4,19 artinya setiap 4,19 rupiah jumlah modal hanya mampu menutupi jumlah utang jangka panjang sebesar 1,00 rupiah. Nilai Tahun 2011 mengalami penurunan dari Tahun 2010 yaitu sebesar 3,01 rupiah. Begitu pula nilai Tahun 2012
mengalami penurunan lagi dari Tahun 2011 sebesar 2,48 rupiah. Sedangkan pada Tahun 2013 kembali mengalami penurunan dari Tahun 2012 sebesar 2,10 rupiah. Dari hasil perhitungan LTDtER koperasi dari tahun ke tahun terus menurun. Hasil ini menunjukkan kinerja koperasi dalam membayar hutang jangka panjangnya dengan menggunakan modal sendiri dari tahun ke tahun semakin baik.