• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen, karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen, karena"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen, karena keberhasilan manajemen dan yang lainnya tergantung pada kualitas sumber daya manusia serta di dukung oleh beberapa faktor produksi lainnya. Walaupun aktivitas suatu organisasi tersebut mempunyai modal yang sangat besar dan teknologi modern, bagaimanapun majunya teknologi tanpa ditunjang oleh manusia sebagai sumber dayanya, maka tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai, dengan demikian sumber daya manusia sangat penting untuk diberikan arahan dan bimbingan dari manajemen perusahaan pada umumnya dan manajemen sumber daya manusia pada khusus (Hariani dkk: 2015).

Setiap instansi pemerintahan pasti ingin memiliki kinerja pegawai yang tinggi. Dengan kinerja pegawai yang tinggi, diharapkan tujuan perusahaan akan dapat tercapai sebagaimana telah direncanakan. Pegawai merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi. Perusahaan dikatakan maju apabila kinerja pegawai memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan tersebut. Dalam instansi pemerintahan yang maju dan berkembang, terkadang dilakukan pemisahan unit-unit atau bagian-bagian dalam perusahaan menjadi lebih spesifik. Pemisahan ini kemungkinan akan menyebabkan kinerja antar pegawai menjadi terhambat dan komunikasi tidak berjalan secara efektif. Hal ini menyebabkan setiap pegawai pada masing-masing bidang terfokus pada pekerjaan di masing-masing unit atau bagian tersebut tanpa melakukan komunikasi dengan pegawai lainnya (Sriwidodo dan

(2)

Haryanto, 2010). Adanya pemisahan ini juga menyebabkan struktur komunikasi menjadi terbagi-bagi atau terpisah-pisah. Kondisi ini diduga menjadi salah satu kurangnya kerja sama antar bagian dan juga penyebab tidak optimalnya kinerja pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan. Menurut Syaputra (2015), Kinerja merupakan fungsi dari hasil-hasil pekerjaan atau kegiatan yang ada dalam pemerintahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Sebagai asset utama bagi pemerintahan, sumber daya manusia dalam pemerintahan tersebut harus ditingkatkan produktifitasnya dengan menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang harmonis guna mendorong pegawai untuk meningkatkan kompetensi, kemampuan dan ketrampilan yang optimal, serta meningkatkan kerjasama antar bagian yang terpisah-pisah. Menurut Kiswanto (2010), Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain adalah kemampuan, kepribadian, pengalaman, dan lingkungan kerja. Faktor tersebut sangat berhubungan dengan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yaitu peningkatan pegawai maupun organisasi.

Komunikasi merupakan hal yang sngat penting dalam organisasi, Menurut Partini dan Hartono (2013), Komunikasi adalah usaha untuk mendorong orang lain menginterpretasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut. Pada dasaranya, komunikasi merupakan cara penyampaian gagasan, fakta pikiran, perasaan dan nilai kepada orang lain. Sriwidodo dan Haryanto (2010) menjelaskan komunikasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui pengarahan dan bantuan teknik.

(3)

Selain komunikasi, teamwork merupakan faktor penentu keberhasilan suatu organisasi. Dalam organisasi dimanapun, tidak ada satupun organisasi maju tanpa adanya kelompok yang kuat. tetapi sekuat apapun suatu kelompok apabila tidak di dukung dengan komunikasi yang baik maka kinerja yang di capai tidak optimal

(Sriwidodo dan Haryanto, 2010). Teamwork mampu menjadikan suatu kegiatan

organisasi menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut Marpaung (2014), teamwork

terdiri dari kelompok orang dengan, kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan.

Munurut Safitri dkk (2012), teamwork merupakan sekumpulan individu yang

berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasaranya, teamwork memiliki

tujuan yang sama atau dimana anggota tim dapat mengembangkan keefektian dan hubungan timbal balik untuk tujuan tim.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah masalah kompetensi. Menurut Sriwidodo dan Haryanto (2010), Selama ini banyak instansi pemerintahan yang belum mempunyai pegawai dengan kompetensi yang memadai, hal ini dibuktikan dengan rendahnya produktivitas pegawai dan sulitnya mengukur kinerjanya. Menurut Hariani dkk (2015), Kompetensi merupakan aspek kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, sikap, ketrampilan nilai atau karakteristik pribadi yang memunkinkan pegawai untuk mencapai keberhasilan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Peningkatan kompetensi sangatlah perlu dalam pemerintahan guna mendukung kemampuan kerja sekaligus menentukan tingkat kinerjanya yang dihasilkan oleh pegawai. Semakin tinggi kompetensi maka kinerja pegawai akan semakin tinggi.

(4)

Obyek penilitan ini adalah Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Jepara No. 17 tahun 2010, Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas ekonomi dan tugas pembantuan di bidang koperasi, dan usaha mikro kecil dan menengah serta pengelolaan pasar. Bidang koperasi memiliki tugas tersendiri yaitu merencanakan dan melakukan bimbingan teknis, pembinaan serta pengembangan sarana, usaha serta pemantauan dan evaluasi kegiatan. Koperasi juga mempunyai peranan penting terhadap UMKM apabila kinerja koperasi buruk maka sangat berpengaruh terhadap perkembangan UMKM. Pada dasarnya bidang UMKM memiliki tujuan yang sama, tetapi UMKM fokus pada bidangnya masing-masing. UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) merupakan salah satu bagian terpenting dari perekonomian suatu negara maupun daerah dan juga masyarakat. UMKM juga membantu Negara dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan melalui UMKM juga banyak tercipta unit-unit usaha yang mendukung terciptanya peluang usaha yang sebagian pedagang berada dipasar serta mampu meningkatkann pendapatan suatu daerah tersebut. Hal ini tidaklah mudah, tetapi perlu adanya pengarahan dari kinerja bidang UMKM guna meningkatkan perkembangan UMKM pada masa yang akan datang.

Hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa masih banyak terjadi permasalahan pada Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Masalah yang ditimbul dari Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara adalah kurang mampunya memenuhi target tiap tahunnya yang telah direncana Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar. Hal ini dapat ditunjukan pada tabel :

(5)

Tabel 1.1

Data Perkembangan Koperasi

Tahun Koperasi Aktif Koperasi Non Aktif Jumlah Presentase

2011 533 115 688 77.47

2012 583 126 709 82.23

2013 578 125 703 82.22

2014 596 135 734 81.12

Sumber : Dinas Koperasi UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa perkembangan Koperasi dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan, padahal koperasi menargetkan setiap tahunya terjadi peningkatan ± 10%. Hal ini memunkinkan adanya penurunan kualitas pegawai tersebut yang berdampak pada perkembangan Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa kemampuan, ketrampilan dan keahlian pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar belum menyebar, sehingga pekerjaan tidak dapat terselesaikan setiap harinya. Sedangkan Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten jepara telah memiliki pegawai yang banyak tetapi tidak di imbangi dengan kemampuan dan ketrampilan pegawai-pegawai tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemunkinan bisa terjadi karena kurangnya kordinasi antar pegawai yang menyebabkan pendistribusian pekerjaan yang tidak merata diantara pegawai lainya serta tuntutan

pekerjaan harus segera selesai dan juga pegawai harus bekerja overtime.

Permasalahan lain pada Dinas Kopereasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah masih banyaknya pegawai yang keluar masuk kantor pada jam kerja demi kepentingan pribadi. Dapat

(6)

juga dapat dilihat dari laporan kehadiran pegawai dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara :

Tabel 1.2

Laporan Kehadiran Departemen

Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara Januari – Desember 2015

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara

Dari data di atas menunjukan bahwa jumlah kehadiran pegawai sangat mempengaruhi kinerja pegawai lainnya. Dapat dilihat dari jumlah hari kerja pegawai yang hadir selama tahun 2015 pada bulan januari sebanyak 94.9 % dan terjadi penurunan pada bulan juni sebesar 77 %, disisi lain peningkatan serta penurunan perbulan terjadi hanya beberapa persen saja dan tidak mencapai 10 %. Hal tersebut termasuk cuti, sakit, alpha, dinas, serta keterlambatan dan lain-lain. Dapat diartikan bahwa waktu yang digunakan pegawai terhadap kinerjanya sangatlah berkurang, dapat dilihat rata-rata kehadiran 83.6 % perbulan. Sehingga mempengaruhi kualitas

No Bulan Hari kerja (Kali) Hadir (Kali) Kerja (%)

1. Januari 681 646.5 94.9 2. Februari 627 572 91.2 3. Maret 726 592 81.5 4. April 693 562.5 81.2 5. Mei 627 494 78.8 6. Juni 693 534 77.1 7. Juli 627 542.5 86.5 8. Agustus 660 525 79.5 9. September 693 561 81 10. Oktober 693 566 81.7 11. November 672 569 84.7 12. Desember 640 538 84.1 Rata-rata 83.6 %

(7)

pegawai lainnya yang berdampak pada hasil kinerja Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasa Kabupaten Jepara. Jika dikaitkan dengan masalah diatas, terdapat variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Hasil pra survey dari 20 pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3 Hasil Prasurvey

No Pernyataan Ya (%) Tidak (%)

1 Selalu menerima masukan antar pegawai 17 85% 3 15%

2 Adanya komunikasi dua arah antar pegawai 10 50% 10 50%

3 Perbedaan kedudukan tidak menjadi hambatan dalam berkerjasama 16 80% 4 20%

4 Tingkat kerjasama yang dikakukan berjalan dengan baik 9 45% 11 55%

5 Pegawai melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan 13 65% 7 35%

6 Pengalaman dapat melaksanakan tugas dengan cepat 9 45% 11 55%

Sumber : Prasurvey Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten jepara.

Berdasarkan tabel 1.3 menunjukan bahwa pada pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar setuju bahwa pegawai selalu menerima masukan antar pegawai berjumlah 85%, adanya komunikasi dua arah seimbang yaitu 50%, Perbedaaan kedudukan tidak menjadi hambatan dalam suatu berkerjasama berjumlah sebanya 80 % dan tingkat kerjasama yang dilakukan berjalan dengan baik sebesar 40% dan pengalaman dapat melasakanakan tugas dengan cepat yaitu 45%. Dari hasil presentase tersebut terlihat bahwa tingkat kerjasama dan kompetensi pegawai masih

(8)

sangat rendah. Hal ini dapat membuat pekerjaan selesai dengan waktu yang lama sehingga kinerja pegawai menurun.

Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH

KOMUNIKASI, TEAMWORK DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KOPERASI, UMKM DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN JEPARA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan, maka penulis berusaha mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam pembahasan Skripsi ini sebagai berikut :

1). Bagaimana komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi,

UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara?

2). Bagaimana teamwork berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi,

UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara?

3). Bagaimana Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi,

UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara? 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1). Untuk menganalisis pengaruh komunikasi terhadap Kinerja pegawai Dinas

Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

2). Untuk menganalisis pengaruh teamwork terhadap kinerja pegawai Dinas

(9)

3). Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

1.4 Manfaat Penulisan

1). Bagi Peneliti

Penelitian dapat menambah referensi dan wacana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang sumber daya manusia khususnya berhubungan dengan

komunikasi, teamwork dan kompetensi yang berdampak pada kinerja pegawai.

2). Bagi Peusahaan

Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan masukan bagi perusahaan dalam upanya meningkatkan kinerja pegawai yang lebih baik. 3). Bagi Akademik

Peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna

menambah wawasan dan pengetahuan tentang komunikasi, teamwork dan

kompetensi.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini disajikan untuk memberikan gambaran isi dari bab I sampai dengan bab V. Sistematika penulisan yang ada dalam skripsi ini yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat uraian tentang telaah teori, hasil penelitian terdahulu, kerangka konseptual dan hipotesis yang akan diajukan.

(10)

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum responden serta analisis data. BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh serta saran yang ingin dikemukakan.

Gambar

Tabel 1.3  Hasil Prasurvey

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih terpengaruh oleh strategi tradisional (ceramah) dalam arti

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

Proses Entry Data Kategori 7 User Ac count 7 User Ac count 1.7 Proses Manajemen User Ac count Kabag Personalia [Perusahaan ID] [Us er ID] [Us er Penilai] [Us er Penilai] Kabag

Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Dari pernyataan tersebut, anggapan dasar penelitian ini adalah bahwa meskipun kata bakari, tokoro dan totan apabila dipakai setelah verba bentuk lampau (~ta)

Tanam setek 1 daun dengan posisi tegak lurus supaya tunas yang muncul tumbuh tegak.. Biasanya tunas muncul dari batang atau bagian dalam

Penelitian yang dilakukan Ahmed dan Hamdan (2015) menunjukkan bahwa penerapan mekanisme Corporate Governance memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja