• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL) DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENAISANCE BARAT Fitri Wahyuni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL) DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENAISANCE BARAT Fitri Wahyuni"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL) DAN PENGARUHNYA

TERHADAP RENAISANCE BARAT

Fitri Wahyuni

ABSTRACT

The entry of Islam in Spain in around the 8th century BC, has opened a new horizon in the history of Islam. in the span of less than seven and a half centuries of Muslims in Spain have achieved significant progress in both the science and culture of the various disciplines developed rapidly at that time. it is characterized by the emergence of figures brilliant

scientists in their respective fields until now.

Andalusia at a time when it has reached the level of a very advanced civilization, Christian Europe while new to the first principles of science. of science and civilization andalusia arab flows to European countries through a Christian student studying in Andalusia. the progress of Islamic civilization in Spain currently impact on the rise of the western world renaissance in the Middle Ages so that said Spain was a teacher arab countries of Europe. when the western world in the future resurrection, andalusia began gradually began to experience a period of decline and destruction that begins with the split, the economic slump, christian islam conflicts, and others who eventually became truly dark times in the history of Islamic civilization

Key word :spain, renaissance

Pendahuluan

Sejarah bukan semata rentetan peristiwa,lebih dari itu ia merupakan kumpulan Gambar yang menyingkap rangkaian peristasi dan kegagalan kecemerlangan dan ke Malangan serta kejayaan dan kehancuran.Sejarah adalah catatan perjalanan umat Manusia menuju hari ini dan pembuka pintu gerbang untuk menyongsong masa depan

Ia merupakan sebuah cermin yang denganya manusia dapat memahami episode jatuh dan bangunya sebuah bangsa dan peradaban,melalui keterkaitan ide ,pribadi-pribadi institusi dan masyarakat

Sejarah juga menghadirkan lebih dari sebuah galaksi peristiwa,sebuah cermin tanpa batas yang merefleksikan maju dan mundurnya sebuah bangsa dan peradaban,dengan sejarah mata manusia di buat terbelalak,dan akal pikiran di hadapkan pada sederet tantangan,menganalisis,dan menggali lebih dalam sebab-sebab di balik peristiwa,sejarah juga menawarkan umat manusia sebuah ruang untuk belajar dari masa lalu,meniti hari ini dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

Didalam catatan sejarahnya umat Islam pernah mengalami masa kejayaan peradaban yang luar biasa sekaligus pernah mengalami masa keterpurukan yang menyedihkan,dimana masa itu telah memberikan jembatan emas bagi peradaban lain untuk bangkit dan Berjaya.peradaban islam yang berjaya di spanyol adalah salah satu bagian penting dari cerita indah sejarah islam,sekaligus masa keterpurukannya adalah cerita menyedihkan dalam sejarah islam,yang harus kita telaah bersama untuk kita jadikan cermin kehidupan bagi keberlangsungan peradaban islam.

(2)

A.

MASUKNYA ISLAM KE SPANYOL

Spanyol diduduki Islam pada masa Khalifah al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah Bani Umayyah yang beribukota di Damaskus. Bani Umayyah sepenuhnya menguasai Afrika Utara pada zaman Khalifah Abdul Malik setelah memakan waktu 53 tahun (30 -83 H). Tiga pahlawan Islam yang berperan dalam penaklukan Spanyol antara lain Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad, danMusa bin Nushair. Tharif bin Malik merintis dan menyelidiki keadaan Spanyol dengan menyeberangi selat antara Maroko dan Eropa itu dengan satu pasukan perang 500 tentara berkuda yang menaiki kapal Julian. Kemelut yang ada dalam kerajaan Visigothic membuat Tharif bin Malik memenangkan pertempuran. Selanjutnya Musa bin Nushair mengirim 7000 pasukan di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad yang terdiri dari suku Barbar yang didukung Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab dikirim Khalifah al-Walid. Pasukan itu menyeberangi selat dan melewati gunung tempat beristirahat dan menyiapkan pasukan, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Kemudian pasukan Thariq mulai bertempur di suatu tempat bernama Bakkah, lalu Raja Roderick dapat dikalahkan. Tahriq dan pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting , seperti Cordova, Granada, dan Toledo (ibukota Kerajaan Goth) setelah ditambah jumlah pasukan 5000 personel oleh Musa bin Nushair sehingga total personel menjadi 12.000 orang. Jumlah ini tidak sebanding karena Kerajaan Goth memiliki 100.000 orang. Musa bin Nushair merasa perlu melibatkan diri sehingga ia berangkat dengan pasukan yang besar dan menaklukkan Sedona, Carmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasa Gothic, Theodomir di Orihuela. Setelah bergabung dengan pasukan Thariq di Toledo, mereka berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol mulai Saragossa hingga Navarre. Masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz (99 H/717 M), perluasan dilakukan untuk menaklukkan daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan yang dipimpin al-Samah namun ia gagal dan terbunuh tahun 102 H. Dilanjutkan dengan penyerangan ke kota Bordesu, Poiter, dan Torus oleh Abdul Rahman bin Abdullah al-Ghafiqi, namun dihadang Charles Martel sehingga pasukannya mundur kembali ke Spanyol. Sesudah itu masih terdapat penyerangan-penyerangan ke Avignon (734 M), dan Lyon (743 M). Majorca, Corsica, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian Sicilia juga dapat dikuasai Bani Umayyah. Gelombang penyerangan pada permulaan abad ke-8 ini telah menjangkau Prancis Tengah dan sebagian Italia. Ada dua faktor kemenangan umat Islam di Spanyol, yakni: Faktor Eksternal, yaitu

(3)

kondisi dalam negeri Spanyol sendiri. Secara politik, Spanyol terbagi ke dalam negara-negara kecil.

Penguasa Gothic tidak toleran terhadap aliran agama Monofisit apalagi Yahudi. Mereka dipaksa untuk dibaptis menurut Kristen dan akan disiksa bila menolak. Rakyat terbagi atas system kelas, sehingga keadaannya diliputi kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak.

Ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh dan kesejahteraan menurun. Konflik kekuasaan antara Raja Roderick dan Witiza, penguasa Toledo. Juga konflik Roderick dengan Ratu Julian mantan penguasa Septah. Tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak memiliki semangat juang. Kaum Yahudi bersekutu dan member bantuan bagi perjuangan kaum muslim. Faktor Internal, yakni kondisi pada tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang dan prajurit Islam. Para pemimpin bersatu, kompakdan percaya diri. Mereka cakap dan berani serta tabah dalam setiap persoalan. Sikap toleransi, persaudaraan dan tolong-menolong yang ditunjukkan prajurit Islam.1

B. PERIODISASI PEMERINTAHAN ISLAM DI SPANYOL

Sejarah panjang umat Islam di Spanyol terbagi pada enam periode, yaitu:

1. Periode Pertama (711 -755 M) Spanyol di bawah pemerintahan Wali yang diangkat Khalifah di Damaskus. Pada masa ini masih terdapat gangguan dari dalam, antara lain antar elit penguasa akibat perbedaan etnis dan golongan. Antara Khalifah di Damaskus dan Gubernur Afrika Utara di Kairawan saling mengklaim paling berhak menguasai Spanyol, hingga terjadi pergantian Gubernur sebanyak 30 kali dalam waktu singkat. Perbedaan etnis antara suku Barbar dan Arab menimbulkan konflik politik sehingga tidak ditemukan figure yang tangguh. Gangguan dari luar dating dari sisa musuh-musuh Islam yang terus memperkuat diri dan tidak pernah tunduk pada pemerintahan Islam.Gangguan ini menyebabkan belum terwujudnya peradaban dan periode ini berakhir dengan datangnya Abdurrahman al-Dakhil tahun 138 H/755 M.

(4)

2. Periode Kedua (755-912 M) Spanyol di bawah pemerintahan Amir namun tidak tunduk pada pusat pemerintahan Islam yang saat itu dipegang Khilafah Bani Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama Abdurrahman I (ad-Dakhil) keturunan Bani Umayyah yang lolos dari kejaran Bani Abbasiyah. Penguasa Spanyol periode ini:

a. Abdurrahman al-Dakhil, berhasil mendirikan masjid di Cordova dan sekolah-sekolah. b. Hisyam I, berhasil menegakkan hukum Islam.

c. Hakam I, sebagai pembaharu bidang militer. d. Abdurrahman al-Ausath, penguasa yang cinta ilmu. e. Muhammad bin Abdurrahman

f. Munzir bin Muhammad

g. Abdullah bin Muhammad Pada abad ke-9, stabilitas negara terganggu akibat gerakan Martyrdom Kristen fanatik yang mencari kesyahidan.Namun pihak Gereja tidak mendukung gerakan itu karena pemerintah Islam mengembangkan kebebasan beragama.Pemerintah menyediakan peradilan hukum khusus Kristen dan tidak dihalangi untuk bekerja sebagai pegawai pada instansi militer. Gangguan juga timbul akibat pemberontak di Toledo, percobaan revolusi yang dipimpin Hafshun yang berpusat di pegunungan dekat Malaga, serta perselisihan orang Barbar dan Arab.

3. Periode Ketiga (912-1013 M) Dimulai oleh Abdurrahman an-Nashir, Spanyol di bawah pemerintahan bergelar Khalifah (mulai tahun 929 M). Bermula dari berita terbunuhnya Khalifah al-Muqtadir oleh pengawalnya sendiri, menurutnya ini saat yang tepat untuk memakai gelar Khalifah setelah 150 tahun lebih hilang dari kekuasaan Bani Umayyah. Sejarah tidak pernah leas dari masa Khalifah yang memerintah pada periode ini antara lain:

a. Abdurrahman al-Nashir (912-961 M) mencapai puncak kemajuan menyaingi kemajuan Daulah Bani Abbasiyah di Baghdad. Ia mendirikan Universitas Cordova yang perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku.

b. Hakam II (961-976 M) seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Masyarakat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran karena pembangunan yang berlangsung cepat.

(5)

c. Hisyam II (976-1009 M) naik tahta pada usia sebelas tahun. Ia menunjuk Ibn Abi ‘Amir (al-Manshur Billah) sebagai pemegang kekuasaan mutlak. Ia sangat ambisius dalam melebarkan kekuasaannya. Ia wafat tahun 1002 M dan digantikan anaknya, al-Muzaffar yang masih dapat mempertahankan kekuasaan. Setelah wafat tahun 1008 M, digantikan adiknya yang tidak memiliki kualitas sehingga negara menjadi kacau dan hancur sehingga muncul kerajaan-kerajaan kecil. Hisyam II mengundurkan diri tahun 1009 M dan tahun 1013 M Dewan Menteri yang memerintah Cordova menghapus jabatan Khalifah.

4. Periode Keempat (1013-108 6 M) Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil dibawah pemerintahan al-Muluk ath-Thawaif (raja-raja golongan) berpusat di Seville, Cordova, Toledo dan sebagainya. Konflik internal antar raja terjadi dan mereka yang bertikai sering meminta bantuan raja-raja Kristen.Orang-orang Kristen yang melihat kelemahan ini pun memulai inisiatif penyerangan. Meski situasi politik tidak stabil, namun pendidikan dan peradaban terus berkembang karena para sarjana dan sastrawan terlindungi dari satu istana ke istana lain.2

5. Periode Kelima (1086-1248 M) Meski terpecah dalam beberapa negara, terdapat kekuatan dominan yaitu Dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun didirikan Yusuf bin Tasyfin di Afrika Utara. Memasuki Spanyol tahun 1086 M dengan mengalahkan pasukan Castilia. Perpecahan di kalangan Muslim menyebabkan Yusuf bin Tasyfin mudah menguasai Spanyol. Tahun 1143 M kekuasaannya berakhir karena para penggantinya lemah dan diganti DInasti Muwahhidun yang didirikan Muhammad bin Tumart tahun 1146 M. Untuk beberapa decade mengalami kemajuan dan setelah itu mengalami kemunduran akibat serangan tentara Kristen di Las Navas de Tolessa 1212 M, di Cordova 1238 M, dan Seville 1248 M. Seluruh kekuasaan Islam lepas kecuali Granada.

6. Periode Keenam (1248-1492 M) Granada dikuasai Bani Ahmar (1232-1492 M) dan mengalami kemajuan peradabanseperti masa Abdurrahman al-Nashir.Namun secara politik

(6)

mereka lemah karena perebutan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad tidak senang pada ayahnya yang menunjuk anaknya yang lain menggantikan sebagai raja. Ayahnya terbunuh dan diganti Muhammad bin Sa’ad. Abu Abdullah pun meminta bantuan Raja Ferdinand dan Isabella yang akhirnya ia naik tahta. Namun Ferdinand dan Isabella ingin merebut kekuasaan Islam dan dengan terus menyerang kekuasaan Islam.Abu Abdullah menyerah dan hijrah ke Afrika Utara.Umat Islam dihadapkandua pilihan yakni masuk Kristen atau pergi dari Spanyol.Tahun 1609 M tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.

C. KEMAJUAN PERADABAN

Di antara kemajuan yang bahkan memengaruhi Eropa yaitu: 1. Kemajuan Intelektual Filsafat

Dikembangkan abad ke-9 selama pemerintahan Mihammad bin Abdurrahman. Tokohnya adalah: Abu Bakar Muhammad bin al-Sayigh (Ibn Bajjah). Masalah yang dikemukakan bersifat etis dan eskatologis. Magnum Opusnya adalah Tadbir al-MutawahhidAbu Bakar bin Thufail. Karyanya: Hay ibn Yaqzhan.Ibn Rusyd, menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dengan cermat dan hati-hati dalam menyelaraskan antara filsafat dan agama. Sains Abbas bin Farnas ahli kimia dan astronomi. Ialah penemu pembuatan kaca dari batu.Ibrahim al-Naqqash ahli astronomi. Ia dapat menentukan waktu gerhana matahari, membuat teropong, dan dapat menentuklan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.Ahmad bin Ibas dari Cordova merupakan ahli farmasi.Umm al-Hasan bint Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidz, dua ahli kedokteran dari kalangan wanita.Ibn Jubair, menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterranea dan Sicilia.Ibn Batutah, menulis tentang negeri Samudera Pasai dan CinaIbn Khaldun, perumus filsafat sejarah. Fiqh Ziyad bin Abdurrahman yang memperkenalkan mazhab Maliki.Ibn Yahya yang menjadi Qadhi.Abu Bakr bin al-QuthiyahMunzir bin Sa’id al-BaluthiIbn Hazm Musik dan Seni al-Hasan bin Nafi, sang penggubah lagu yang dijuluki Zaryab Bahasa dan Sastra Ibn SayyidihIbn Malik, pengarang AlfiyahIbn KhurufIbn al-HajjAbu Ali al-IsybiliAbu Hasan bin UsfurAbu Hayyan al-Gharnathi.

2. Kemegahan Pembangunan Fisik

(7)

Pertanian: sistem irigasi dengan dam untuk mengecek curah air, waduk untuk konservasi, dan pengaturan hidrolik dengan water wheel (roda air).

Industri: tekstil, kayu, kulit, logam, barang-barang tembikar. Pembangunan kota: Cordova

Pembangunan jembatan dan taman, istana Damsik, masjid , tempat pemandian dan perkampungan yang indah. Granada Terdapat istana al-Hamra yang indah dan megah, istana al-Zahra, istana al-Gazar, menara Girilda, dan lain-lain.

Faktor-faktor Pendukung Kemajuan:3

Penguasa kuat dan berwibawa seperti Abdurrahman al-Dakhil, Abdurrahman al-Ausath dan Abdurrahman al-Nashir.Penguasa yang mempelopori kegiatan ilmiah seperti Muhammad bin Abdurrahman dan Hakam II al-MuntashirToleransi beragama antara umat Islam dengan non-Islam seperti orang Kristen dan orang Yahudi.Banyak sarjana yang mengadakan perjalanan dari ujung barat wilayah Islam sampai wilayah ujung timur sambil membawa buku dan gagasannya.Meski umat Islam terpecah dalam politik, namun terdapat kesatuan budaya di dunia Islam.Setiiap dinasti (raja) di Malaga, Toledo, Seville, Granada berusaha menyaingi Cordova, memajukan peradaban.

D. Eropa Dan Doktrin Agamanya

Sekularisme lahir dari gagasan dan gerakan sekularisasi yang berasal dari warisan sejarah perkembangan peradaban Barat. Faham ini dapat ditelusuri mulai abad pertengahan (middle ages) Barat. Ketika itu, Gereja mendominasi peradaban Barat. Dan karena ajaran Injil banyak bertentangan dengan akal, keberadaannya dianggap menghambat kemajuan penelitian ilmiah. Revolusi ilmiah (Scientific Revolution) yang dirintis Copernicus dengan teori Helio-centric (matahahari sebagai pusat tata surya) dianggap bertentangan dengan ajaran Injil. Di dalam Injil disebutkan, matahari dan bulan diciptakan setelah terciptanya bumi. Fakta ini bertentangan dengan ide-ide mendasar tentang system solar.4

Pertentangan antara akal dan Injil mengkristal pada zaman modern. Orang Barat menyebut sejarah zaman pertengahan itu sebagai zaman kegelapan (dark ages). Saat itu, akal

3Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2008

(8)

disubordinasikan di bawah Injil. Karena itu, mereka menamakan sejarah peradaban Eropa pada abad ke-15 dan 16 sebagai zaman kelahiran kembali (renaissance), karena akal bebas dari Injil. Mereka juga kemudian menyebut abad ke-17 sampai abad ke-19 sebagai zaman Pencerahan Eropa (European Enlightenment) yang sebenarnya adalah kesinambungan renaissance.Jadi, gagasan sekularisasi muncul karena tidak sanggupnya doktrin dan dogma agama Kristen berhadapan dengan peradaban Barat yang terbentuk dari beragam unsur. Hasilnya, para teolog Eropa dan Amerika seperti Ludwig Feurbach, Karl Barth, Dietrich Bonhoeffer, Paul van Buren, Thomas Altizer, Gabriel Vahanian, William Hamilton, Woolwich, Werner and Lotte Pelz, dan beberapa lainnya, menggagas revolusi teologi radikal. Harvey Cox menggelari mereka sebagai para teolog kematian Tuhan(death-of God theologians). Mereka menegaskan untuk menghadapi sekularisasi, ajaran Kristiani harus disesuaikan dengan pandangan hidup saintifik modern.

E. Persinggungan Peradaban Islam Dengan Tradisi Eropa

Peradaban Islam di mulai dengan tradisi ilmu atau tafaqquh fid din secara terus menerus. Mulai dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad Saw. proses interaksi dan ideasi antar individu dan masyarakat senantiasa didasarkan pada wahyu. Ini bukti bahwa ilmu tidak hanya dalam pikiran semata akan tetapi mewujud dalam sebuah aktifitas, baik berupaamal infiradi maupun amal jama’i. Dari sinilah lahir komunitas ilmiah yang mana oleh sebagian ahli sejarah disebut Ahlus Suffah. Di lembaga pendidikan pertama inilah kandungan wahyu dan hadist-hadist Nabi dikaji dalam kegiatan belajar mengajar yang efektif. Meski materinya masih sederhana tapi karena obyek kajiannya tetap berpusat pada wahyu, yang betul-betul luas dan kompleks. Materi kajiannya tidak dapat disamakan dengan materi diskusi spekulatif diIonia, yang menurut orang Barat merupakan tempat kelahiran tradisi intelektual Yunani dan bahkan kebudayaan Barat (the cradle of western civilization). Hasil dari kegiatan ini memunculkan alumni-alumni yang menjadi pakar dalam hadist Nabi, seperti Abu Hurairah, Abu Dhar Al Ghifari, Salman Al Farisy, Abdullah ibn Mas’ud dan lain-lain. Ribuan hadist telah berhasil direkam oleh anggota sekolah ini. Kegiatan pengkajian wahyu dan hadist kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya dalam bentuk lain.

Tidak lebih dari dua abad lamanya, telah muncul ilmuan-ilmuan terkenal dalam berbagai bidang studi keagamaan, seperti Qadi Surayh (w.80 H/699 M), Muhammad ibn al Hanafiyah (w.81 H/700 M), Umar ibn Abdul Aziz (w.102 H/720 M), Wahb ibn Munabih (w. 110,114 H/719,723 M), Hasan al Basri (w.110 H/728 M), Ja’far al Shadiq (w. 148/765), Abu Hanifah (w.150/767), Malik ibn Anas (179/796), Abu Yusuf (w.182/799), al Syafi’i (w.204/819), dan lain-lain. Islam adalah sebuah peradaban yang memadukan aspek dunia dan aspek akhirat, aspek jiwa dan aspek raga. Ia bukan peradaban yang memuja materi, tetapi bukan pula peradaban yang meninggalkan materi. Pada titik inilah, tradisi ilmu dalam Islam berbeda dengan tradisi ilmu pada masyarakat Barat yang berusaha membuang agama dalam kehidupan mereka. Dalam tradisi keilmuan Islam, ilmuan yang dzalim dan jahat harus dikeluarkan dari daftar ulama. Dia masuk kategori fasik dan ucapannya pantas diragukan kebenarannya. Sebab ilmu harus menyatu dengan amal. Inilah yang ditunjukkan oleh

(9)

sahabat-sahabat Nabi seperti Abu Bakar, Umar, ’Utsman, Ali (radhiyallahu ’anhum) dan lain-lain.

Tradisi keilmuan tersebut kemudian berlanjut dari generasi ke generasi, dari abad ke abad dan mengalami puncak perkembangan dan keemasannya antara abad ke-7 M sampai pada abad ke-12 M. Pada saat itu telah lahir intelektual-intelektual muslim di bidang sains dan teknologi, seperti Al Khawarizmi, ’Bapak Matematika’ Muslim (w. 780 M) yang namanya dikenal di dunia Barat dengan Algorizm, Ibnu Sina ’Bapak Kedokteran Muslim’ yang dikenal dengan sebutan Aviecena. Ibnu Sina sebelum meninggal telah menulis kitab sejumlah kurang lebih 276 karya. Karyanya yang sangat monumental al Qonun fi al Tibb telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin di Toledo, Spanyol pada abad ke-12. Buku ini juga telah dijadikan rujukan utama di universitas-universitas Eropa sampai abad ke-17. (Diktat Matakuliah Adnin Armas) Keadaan Eropa pada abad pertengahan sungguh dalam kondisi yang terbelakang. Dr. Muhammad Sayyid Al Wakil menukil perkataan seorang penulis Amerika yang menggambarkan keadaan Eropa pada masa itu, ”Jika matahari telah terbenam, seluruh kotabesar Eropa terlihat gelap gulita. Di sisi lain, Cordova terang benderang disinari lampu-lampu umum. Eropa sangat kumuh, sementara di kotaCordova telah dibangun seribu WC umum. Eropa sangat kotor, sementara penduduk Cordova sangat concern dengan kebersihan. Eropa tenggelam dalam lumpur, sementara jalan-jalan Cordova telah mulus. Atap istana-istana Eropa sudah pada bocor, sementara istana-istana Cordova dihiasi dengan perhiasan yang mewah. Para tokoh Eropa tidak bisa menulis namanya sendiri, sementara anak-anak Cordova sudah mulai masuk sekolah.( Muhammad Sayyid al Wakil.hal.321)

Setelah adanya sentuhan dengan Dunia Islam melalui konflik-konflik bersenjata, seperti dalam Perang Salib, maupun melalui cara-cara damai seperti di Andalusia, Eropa mulai tertarik dengan Islam. Pada Perang Salib orang-orang Kristen mendapati hal-hal yang baru di Levantdan teknik-teknik yang tidak dikenal di Barat. Oleh karena itu, ketika terjadi gencatan senjata, mereka memanfaatkan kesempatan untuk mempelajari teknik-teknik baru di bidang pertanian, industri dan kerajinan, serta melakukan hubungan perdagangan dengan orang-orang Muslim.

Persentuhan Eropa dengan Peradaban Islam telah memberikan pengaruh luar biasa terhadapa kehidupan mereka. Pengaruh terpenting yang diambil Eropa dari pergaulannya dengan ummat Islam adalah semangat untuk hidup yang dibentangkan oleh peradaban dan ilmu Islam. Keterpengaruhan Eropa pada peradaban Islam itu bersifat menyeluruh. Hampir tidak ada satu sisi pun dari berbagai sisi kehidupan Eropa yang tidak terpengaruh oleh peradaban Islam. ( Muhammad Qutb.hal.251)Hamid Fahmi Zarkasyi menjelaskan dalam bukunya bahwa hakekat dari peradaban Barat Modern adalah periode sejarah peradaban Barat yang persisnya terjadi saat kebangkitan masyarakat Barat dari abad kegelapan kepada periode pencerahan, abad industri dan abad ilmu pengetahuan. Periode ini didahului oleh zaman yang disebut dengan Zaman Penterjemahan (Translation Age) khususnya penterjemahan karya-karya Muslim dalam bidang sains (1050-1150) dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin. Sebab itu, Eugene Myers dengan tegas menyimpulkan bahwa salah satu

(10)

faktor terpenting kebangkitan Barat adalah penterjemahan karya-karya cendekiawan Muslim.( Hamid Fahmi Zarkasyi.hal.5)

Pada abad XV muncul gerakanrenaissance, yaitu gerakan pencerahan atau diartikan sebagai gerakan kelahiran kembali (rebirth) sebagai manusia yang serba baru. Pada abad pertengahan ini Barat telah berhasil keluar dari Abad Kegelapan (Dark Ages) dan mengembangkan suatu pandangan hidup baru (new worldview) yang mengantarkan mereka kepada abad pencerahan. Gerakan ini pada akhirnya menghancurkan otoritas gereja. Setelah adanya perjanjian Westphalia Agreement pada tahun 1648 maka kekuasan dan otoritas paus dalam hal ini gereja jatuh. Sehingga akhirnya kekuasaan diserahkan kepada negara masing-masing. Maka lahirlah Nation State yang pada perjalanannya menjadi awal dari pemisahan negara dan agama yang kemudian melahirkansekularisme.(Hamid Fahmy Zarkasyi.hal.4).5

Dari sinilah kemudian ilmu yang berkembang di Barat menjadi jauh dari nilai-nilai agama. Mereka mengatakan bahwa ilmu bebas nilai (free value). Ilmu bersifat universal yang tidak ada kaitannya dengan persoalantrancendent. Ilmu bisa dimiliki oleh siapa saja, di mana saja dan untuk apa saja, meskipun bertentangan dengan nilai agama atau norma. Oleh karena itu, ilmu di Barat jauh dari moralitas. Ilmu di Barat hanya berorientasi pada aspek fisik dan menafikan metafisik. Sebab sumber ilmu di Barat bertumpu pada panca indera dan akal (rasio) semata.

Sebab itulah epistemologi Barat berangkat dari praduga-praduga, atau prasangka-prasangka, atau usaha-usaha skeptis tanpa didasarkan pada wahyu. Yang mengakibatkan lahirnya sains-sains yang hampa akan nilai-nilai spiritual dan akhirnya seperti yang disimpulkan oleh Al Attas epistemologi Barat tidak dapat mencapai kebenaran, apalagi hakekat kebenaran itu sendiri. Yang kemudian memunculkan ilmuwan-ilmuwan yang skeptis dan atheis seperti Rene Descartes (1596 – 1650), David Hume (1711 - 1776), Immanuel Kant (1724 - 1804), dan lain-lain. Menurut Kant, metafisika adalah hanya ilusi transenden belaka (a transcendental illussion).

F. Konflik Islam dan Eropa (Periodesisasi Perang Salib)

Awal mula Perang Salib adalah Perang antar Gereja dan Yahudi, jadi bukan bermula Perang antara Kristen dan Islam, yang penengertian umum saat ini.Berkut adalah

Riwayatnya:Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II untuk mengambil

kuasa kota suci Yerusalem dan tanah suci Kristen dari Muslim. Apa yang dimulai sebagai

5

(11)

panggilan kecil untuk meminta bantuan dengan cepat berubah menjadi migrasi dan penaklukan keseluruhan wilayah di luar Eropa. Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II untuk merebut kembali kota suci Yerusalem dan tanah suci Kristen dari penaklukan Muslim. Apa yang dimulai sebagai panggilan kecil untuk meminta bantuan dengan cepat berubah menjadi migrasi dan penaklukan keseluruhan wilayah di luar Eropa.

Baik ksatria dan orang awam dari banyak negara di Eropa Barat, dengan sedikit pimpinan terpusat, berjalan melalui tanah dan laut menuju Yerusalem dan

menangkap kota tersebut pada Juli 1099, mendirikan Kerajaan Yerusalem atau kerajaan Latin di

Yerusalem. Meskipun penguasaan ini hanya berakhir kurang dari dua ratus tahun, Perang salib merupakan titik balik penguasaan dunia Barat, dan satu-satunya yang berhasil meraih

tujuannya.6

Meskipun menjelang abad kesebelas sebagian besar Eropa memeluk agama Kristen secara formal — setiap anak dipermandikan, hierarki gereja telah ada untuk menempatkan setiap orang percaya di bawah bimbingan pastoral, pernikahan dilangsungkan di Gereja, dan orang yang sekarat menerima ritual gereja terakhir — namun Eropa tidak memperlihatkan diri sebagai Kerajaan Allah di dunia. Pertikaian selalu bermunculan di antara pangeran-pangeran Kristen, dan peperangan antara para bangsawan yang haus tanah membuat rakyat menderita.Pada tahun 1088, seorang Perancis bernama Urbanus II menjadi Paus. Kepausannya itu ditandai dengan pertikaian raja Jerman, Henry IV — kelanjutan kebijakan pembaruan oleh Paus Gregorius VIII yang tidak menghasilkan apa-apa. Paus yang baru ini tidak ingin meneruskan pertikaian ini. Tetapi ia ingin menyatukan semua kerajaan Kristen. Ketika Kaisar Alexis dari Konstantinopel meminta bantuan Paus melawan orang-orang Muslim Turki, Urbanus melihat bahwa adanya musuh bersama ini akan membantu mencapai tujuannya.

Tidak masalah meskipun Paus telah mengucilkan patriark Konstantinopel, serta Katolik dan Kristen Ortodoks Timor tidak lagi merupakan satu gereja. Urbanus mencari jalan untuk menguasai Timur, sementara ia menemukan cara pengalihan bagi para pangeran Barat yang bertengkar terus.

Pada tahun 1095 Urbanus mengadakan Konsili Clermont. Di sana ia menyampaikan kotbahnya yang menggerakkan: "Telah tersebar sebuah cerita mengerikan ... sebuah golongan terkutuk yang sama sekali diasingkan Allah ... telah menyerang tanah (negara) orang Kristen dan memerangi penduduk setempat dengan pedang, menjarah dan membakar." Ia berseru: "Pisahkanlah daerah itu dari tangan bangsa yang jahat itu dan jadikanlah sebagai milikmu." "Deus vult! Deus vult! (Allah menghendakinya)," teriak para peserta. Ungkapan itu telah menjadi slogan perang pasukan Perang Salib. Ketika para utusan Paus melintasi Eropa, merekrut para ksatria untuk pergi ke Palestina, mereka mendapatkan respons antusias dari pejuang-pejuang Perancis dan Italia. Banyak di antaranya tersentak karena tujuan agamawi, tetapi tidak

(12)

diragukan juga bahwa yang lain berangkat untuk keuntungan ekonomi. Ada juga yang ingin berpetualang merampas kembali tanah peziarahan di Palestina, yang telah jatuh ke tangan Muslim.

Mungkin, para pejuang tersebut merasa bahwa membunuh seorang musuh non-Kristen adalah kebajikan. Membabat orang-orang kafir yang telah merampas tanah suci orang Kristen tampaknya seperti tindakan melayaniAllah.

Untuk mendorong tentara Perang Salib, Urbanus dan para paus yang mengikutinya menekankan "keuntungan" spiritual dari perang melawan orang-orang Muslim itu. Dari sebuah halaman Bible, Urbanus meyakinkan para pejuang itu bahwa dengan melakukan perbuatan ini, mereka akan langsung masuk surga, atau sekurang-kurangnya dapat memperpendek waktu di api penyucian.

Dalam perjalanannya menuju tanah suci, para tentara Perang Salib berhenti di Konstantinopel. Selama mereka ada di sana, hanya satu hal yang ditunjukkan: Persatuan antara Timur dan Barat masih mustahil. Sang kaisar melihat para prajurit yang berpakaian besi itu sebagai ancaman bagi takhtanya. Ketika para tentara Perang Salib mengetahui bahwa Alexis telah membuat perjanjian dengan orang-orang Turki, mereka merasakan bahwa "pengkhianat" ini telah menggagalkan bagian pertama misi mereka: menghalau orang-orang Turki dari Konstantinopel. Dengan bekal dari sang kaisar, pasukan tersebut melanjutkan perjalanannya ke selatan dan timur, menduduki kota-kota Antiokhia dan Yerusalem. Banjir darah mengikuti kemenangan mereka di Kota Suci itu. Taktik para tentara Perang Salib ialah "tidak membawa tawanan". Seorang pengamat yang merestui tindakan tersebut menulis bahwa para prajurit "menunggang kuda mereka dalam darah yang tingginya mencapai tali kekang kuda". Setelah mendirikan kerajaan Latin di Yerusalem, dan dengan mengangkat Godfrey dari Bouillon sebagai penguasanya, mereka berubah sikap, dari penyerangan ke pertahanan. Mereka mulai membangun benteng-benteng baru, yang hingga kini, sebagian darinya masih terlihat. Pada tahun-tahun berikutnya, terbentuklah ordo-ordo baru yang bersifat setengah militer dan setengah keagamaan. Ordo paling terkenal adalah Ordo Bait Allah (bahasa Inggris: Knights Templars) dan Ordo Rumah Sakit (bahasa Inggris: Knights Hospitalers). Meskipun pada awalnya dibentuk untuk membantu para tentara Perang Salib, mereka menjadi organisasi militer yang tangguh dan berdiri sendiri.

Perang Salib pertama merupakan yang paling sukses. Meskipun agak dramatis dan bersemangat, berbagai upaya kemiliteran ini tidak menahan orang-orang Muslim secara efektif.

G. Analisis Internal Dan Eksternal Kekalahan Umat Islam

Salah satu penyebab utama kekalahan umat islam adalah kebodohanyaitu jahil

(bodoh) terhadap Allah, agama-Nya dan berbagai hukum syar’i. Ilmu agama semacam ini telah banyak ditinggalkan oleh umat saat ini. Ilmu ini sangat sedikit dipelajari, sedangkan kebodohan malah semakin merajalela.

(13)

Kebodohan merupakan penyakit yang mematikan, dapat mematikan hati dan perasaan, juga melemahkan anggota badan dan kekuatan. Pengidap penyakit ini bagaikan hewan ternak, hanya menyukai syahwat, farji (kemaluan) dan perut. Kebodohan sungguh telah melemahkan hati, perasaan, dan keyakinan kaum muslimin dan akan menjalar ke anggota tubuh mereka yang lain yang membuat mereka lemah di hadapan musuh mereka (Yahudi dan Nashrani).

Mengapa Penyakit Utama Lemahnya Kaum Muslimin adalah Kebodohan?! Yang

menunjukkan bahwa sebab terbesar adalah jahl(bodoh) terhadap Allah, agama-Nya, dan

syari’at-Nya -yang seharusnya seseorang berpegang teguh dan mengilmui tiga hal tersebut- yaitu sabda

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan,

Allah akan memahamkannya dalam perkara agama.” (HR. Bukhari & Muslim).

Maka dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, menunjukkan bahwa di antara

tanda Allah akan memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi individu, bangsa, negara yaitu

Allah akan memahamkan mereka ilmu din (agama). Berarti dengan memahami agama ini

dengan mengenal Allah, Rasul-Nya, dan Syari’at-Nya, individu maupun bangsa akan diberikan

oleh Allah berbagai bentuk kebaikan. Seperti dalam firman Allahta’ala yang artinya, “Tetapi

kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al An’am: 111). Juga firman Allah yang artinya, “Dan kebanyakan mereka tidak mengerti” (QS. Al Ma’idah: 103)7

H. PENYEBAB KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN

1. Konflik Islam dan Kristen8

7. Irsan Al Kilani, Majid, Misteri Masa Kelam Islam Dan Kemenangan Perang Salib, Bekasi:

Kalam Aula mediatama, 1428H/2007M

(14)

Penguasa muslim tidak melakukan islamisasi dengan sempurna. Kerajaan taklukannya dibiarkan mempertahankan hukum, adat dan hirarki tradisional asal tidak ada perlawanan senjata.Kehadiran Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang Spanyol Kristen.

2. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu

Bani Umayyah di Spanyol tidak pernah menerima orang-orang pribumi dengan memberi istilah ‘Ibad dan Muwalladun pada para mukallaf sehinggga dinilai merendahkan akibatnya kelompok etnis non Arab sering merusak perdamaian. Tidak ada ideologi yang dapat memberi makna persatuan.

3. Kesulitan Ekonomi Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan sangat serius sehinggga lalai membina perekonomian. d.

4. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan Karena perebutan kekuasaan, Muluk ath-Thawaif muncul. Granada yang jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella juga karena permasalahan ini

5. Keterpencilan Spanyol Islam selalu berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika utara sehingga tidak ada kekuatan alternatif yang membendung kebangkitan Kristen

I.PENGARUH PERADABAN SPANYOL ISLAM DI EROPA

Pemikiran Ibn Rusyd (1120-1198 M) mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam yang menuntut kebebasan berpikir dan melepaskan belenggu taklid terhadap pantheisme dan antromorphoisme Kristen. Berawal dari gerakan Averroes-isme ini lahir reformasi abad ke-16 dan rasionalisme pada abad ke-17 M. buku-buku Ibn Rusyd di cetak di Vinesia. Terus banyak pemuda-pemuda Kristen Eropa belajar di Universitas Islam di

(15)

Spanyol, seperti: Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada dan Salamanca. Mereka menerjemahkan buku-buku karaya ilmuan muslim.9

Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan Sekolah dan Universitas yang sama. Mereka memasukkan ilmu-ilmu seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan filsafat. Yang paling banyak dipelajari yaitu pemikiran al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam menimbulkan gerakan kebangkitan (Renaissance) pada abad ke-14 bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16, rasionalisme pada abad ke-17 dan pencerahan (Aufklarung) pada abad ke-18 M. Akhirnya umat Islam terusir dari negeri Spanyol. Namun seperti itu kita sebagai umat islam harus bangga akan sejarah yang terurai karena sejarah mengajarkan banyak hal dan sejarah merupakan adanya identitas dan konstruk dari islam dan kemajuan bangsa Indonesia,yang berbeda – beda tetai teta satu jua. Dan bagaimana seperti aa yang di katakan p ara ulama keberhasilan suatu negara apabila kita mamu berfikir dari sejarah menguatkan islam tai teta cinta terhada sesama dan tetap menjaga dirinya dari hal – hal yang tidak di sukai Allah Swt. Bukankah pancasila telah menjadi tolok ukur dalam menjalani kehidupan berbangsa, bernegara, yang semua itu tidak lepas dari sejarah peradaban islam yang menakjubkan. Subhanalloh.

PENUTUP

Kecermelangan dan kehancuran peradaban islam di spnyol bukanlah tanpa sebab,factor manusianya lah yang paling utama yang menjadi sebab maju dan mundurnya peradaban ketika itu.Motifasi umat isalam untuk melakukan pembangunan,motifasi untuk kebaikan motifasi yang di dorong oleh pemahaman agam dan untuk kesejahteraan,karena tidak akan ada kesejahteraan dan kenyamanan hidup tanpa adanya motifasi yang kuat untuk sejahtera ynga berupa usaha dan kerja keras

Ketika motifasi agama dan keinginan untuk hidup sejahtera hilang pada manusia maka keterpurukanlah yang terjadi,gambaran itulah yang terjadi di spanyol,ketika agama tidak

(16)

menjadi dasar pergerakan dan motifasi kehidupannya maka,perpecahan, ketidak adilan perebutan kekuasaan,ketamaan,kerakusan kebodohan,selanjutnya yang ada adalah kemiskinan,kterbelakangan dan ketidak berdayaan,ini adalah kaca benggala penting untuk kehidupan umat islam,yang perlu di simak ,di fahami dan di mengerti agar tidak terjadi kesekian kalinya lagi ,walllahu a’lam.

DAFTAR Pustaka

Suwito,Sejarah social pendidikan islam,Jakarta prenada media 2005 Supriadi,dedi,sejarah peradaban islam,bandung,pustaka setia 2008

Capra,umar m, peradaban muslim penyebab keruntuhan dan perlunya reformasi,Jakarta Sinar grafika offset 2010

Mariyam,siti,dkk ,sejarah peradaban islam dari masa klasik hingga modern, Yogyakarta Jurusan spi fakultas adab IAIN Sunan kali jaga 2002

Majid ,nurkolis,Islam gama peradaban,Jakarta,paramadina 2000

Irsan alkilani,majid, misteri masa kelam islam dan kemenangan perang salib,bekasi kalam Aula mediatama 2007

Admin, sejarah perang salib, http://paguyubanpulukadang.forumotion.net, November 2009

Yudo, Teguh, Islam Dari Keterpurukan Menuju Kebangkitan

Referensi

Dokumen terkait

Sekalipun demikian, pengaturan reklamasi dalam Pasal 34 UU Nomor 27 Tahun 2007 masih memiliki kelemahan-kelemahan, yaitu: Pengaturannya hanya dalam satu pasal

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun dan ditindaklanjuti dengan

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Formulasi Ekstrak Kering Wortel (Daucus carota L.)

Sejarah Singkat Perpustakaan SMA Negeri 1 CURIO Kab. Enrekang Perpustakaa SMA Negeri 1 Curio Kab. Enrekang berdiri pada tahun 2007. Kondisi awal perpustakaan sekolah sudah

Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program

Pada kegiatan pra siklus ini peneliti melaku- kan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan rencana pe-laksanaan pembelajaran yang telah dirancang yaitu dengan

[r]

Evaluasi Triwulan Setiap 3 bulan sekali, dimulai pada bulan Juni 2012 dst.