• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DFI RT 07/RW04 KELURAHAN PEDURUNGAN LOR. Tanggal Pengkajian :21 Januari 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DFI RT 07/RW04 KELURAHAN PEDURUNGAN LOR. Tanggal Pengkajian :21 Januari 2009"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DFI RT 07/RW04 KELURAHAN PEDURUNGAN LOR A. PENGKAJIAN KELUARGA

1. Data Umum

Tanggal Pengkajian :21 Januari 2009 a. Nama Kepala Keluarga : Tn.A

b. Alamat : Semarang

c. Pekerjaan Kepala Kelurga : Supir d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA e. Komposisi Keluarga :

No Nama Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin 1 Tn.A Kepala

keluarga

38 th SMA Supir Laki-laki

2 Ny.S Istri 31 th SMA Ibu Rumah Tangga Perempuan 3 An.S Anak Kandung 8th SD Pelajar Perempuan 4 An.R Anak Kandung 2 th - - Laki-laki

(2)

Tn.A 38 th K.keluarga An.S 8 th Anak pertama Ny.S. 31 th Ibu /klien An.R 2 th Anak kedua f. Genogram Keterangan : : laki-laki : perempuan : meninggal

: hubungan dengan keluarga : nikah

: tinggal serumah : klien

(3)

g. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.A termasuk dalam katagori Tradisional Nucklear karena terdiri dari keluarga inti ( Ayah, Ibu dan Anak ) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu / keduanya dapat bekerja diluar rumah.

h. Suku Bangsa

Tn.A mengatakan bersuku Jawa dan berkebangsaan Indonesia, namun Ny.S bersuku batak Ny. S berasal dari Medan dan Tn.A berasal dari Semarang, bahasa yang biasa digunakan oleh keluarga Tn.A adalah bahasa Jawa dan Indonesia , keluarga Tn.A dulunya bertempat tinggal di Pedurungan lor dan mulai menempati rumahnya yang sekarang ini semenjak delapan tahun yang lalu.

i. Agama

Keluarga Tn.A mengatakan seluruh anggota keluarga berkeyakinan islam semua tidak ada perbedaan agama dan aktif menjalankan ibadah sholat lima waktu

j. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Keluarga mengatakan sehari-hari yang bekerja adalah Tn.A, bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan konfeksi. Pendapatan TN A. tidak menentu tergantung dari besarnya barang yang akan di antarkan. Kurang lebih pendapatan Tn. A sebesar Rp.700.000.00 per bulan. Sedangkan Ny. S tidak bekerja, perekonomian keluarga hanya bergantung kepada suaminya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. sekalian silaturrahmi, jika ada waktu luang di rumah di gunakan untuk ngobrol dan nonton televisi.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

(4)

Keluarga Tn.A saat ini memasuki tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Tercapai a. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik keluarga.

Keluarga Tn.A mengatakan masih belum bisa memenuhi kebutuhan kesehatan fisik keluarga karena pengetahuan tentang kesehatan sangat kurang sekali dan terbukti ada anggota keluarga yang menderita penyakit TB paru

b. Mensosialisasikan kepada anak-anak dalam peningkatan prestasi sekolah. Keluarga Tn.T mengatakan An.S kuntitas belajarnya kurang terutama siang hari waktu cenderung digunakan untuk bermain An.S menggunakan waktu di malam hari untuk belajar.

3. Riwayat Keluarga Inti

Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun dan menahun.riwayat kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :

a. Tn. A. Menyatakan tidak pernah mengalami sakit yang mengharuskan untuk dirawat di rumah sakit.

b. Ny. S. Menyatakan saat ini menderita penyakit Tubercolosis ( TBC ) semenjak kurang lebih dua bulan yang lalu, saat ini sedang menjalani proses pengobatan di puskesmas tlogosari wetan. Ny. S. Sudah menjalani pengobatan TBC tahap pertama selama dua bulan, dan sekarang sedang menjalani pengobatan lanjutan empat bulan.

c. An. S. Keluarga menyatakan bahwa An. S. tidak pernah mengalami sakit yang mengharuskan untuk dirawat di rumah sakit.

d. An. R. Keluarga menyatakan bahwa An. R. Kurang lebih satu tahun yang lalu pernah,batuk disertai demam melihat tanda-tanda tersebut oleh keluarga di bawa ke rumah sakit sultan agung semarang di rawat selama tiga hari. Dokter mengatakan kepada keluarga hanya sakit biasa

(5)

tidak perlu di khawatirkan namun semenjak dari rumah sakit keluarga mengatakan bahwa An. R memperlihatkan tanda-tanda mengalami ganguan pernafasan, tiba-tiba sesak nafas batuk lebih dari empat mingu, berkeringat di malam hari, nafsu makan menurun akhirnya di periksakan di puskesmas setempat yaitu puskesmas tlogosari wetan dikarenakan umurnya yang belum mencukupi untuk di lakukan pemerikasaan oleh petugas puskesmas menyarankan agar An. R. Di periksakan di BP 4 agar dilakukan pemerikasaan Rongen. Akhirnya keluarga memeriksakan An. R. Ke BP 4. dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa An. R positif mengidap TBC, kemudian An. R. Menjalani pengobatan dan sekarang sudah sembuh.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Keluarga mengatakan dari pihak kedua orang tua Ny.S tidak mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan penyakit gula atau penyakit keturunan lainnya.namun dalam angota keluarga Tn. A. Ada yang pernah menderita penyakit TBC yaitu An. R. Namun sekarang sudah sembuh.

B. DATA LINGKUNGAN 1. Karakteristik Rumah

Keluarga mengatakan rumah yang didiami saat ini adalah rumah milik pribadi, luas tanah 7x5 meter, jenis bangunan permanen atap terbuat dari asbes, lantai dari ubin, terdiri dari satu kamar tidur, ruang televisi, dapur, dan kamar mandi, dan di belakan rumah terdapat sedikit pekarangan, bagian rumah terdapat teras yang dimanfaatkan sebagai ruang tamu, sedangkan ruang televisi dijadikan Tempat tidur Tn. A. Sumber air berasal dari PAM, sampah dibuang di tempat sampah yang ada di depan rumah. 2. Denah Rumah

(6)

A D B C U S Jalan Keterangan :

A. Teras + ruang tamu

B. Ruang TV sekaligus tempat tidur Tn.A C. Kamar tidur Ny.S, An. w dan An.r D. Kamar mandi

E. Pekarangan F. Dapur

3. Karakteristik Lingkungan Dan Komunitas Tempat Tinggal

Keluarga Tn.A bertempat tinggal di kawasan perumahan sehinga jarak rumah satu dengan yang lainnya saling berdekatan, warga memilki kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian dan arisan. Pengajian dan arisan ini berlangsung di rumah masing-masing warga secara bergantian.

(7)

Pelayan kesehatan terdekat adalah bidan, namun keluarga Tn. A memilih menggunakan pelayanan kesehatan dari puskesmas yang jaraknya lumayan jauh dengan alasan Ekonomi.

4. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga mengatakan Rumahnya yang sekarang ini berada di perumahan tlogomulyo yang sudah ditempati selama delapan tahun Tn. A sebelumnya di daerah pedurungan lor, yang saat ini di kontrakkan. Keluarga mengatakan kalau bepergian mengunakan sepeda motor, sementara kedua anaknya An.S pergi ke sekolah menggunakan sepeda.

5. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Tn. A. Jarang mengikuti perkumpulan warga dikarenkan kesibukan kerja, Ny. S. Aktif dalam mengikuti pengajian yang ada di lingkungan rumahnya, An. S. Sering berkumpul dengan teman-teman sebayanya untuk bermain dan An. R. Juga bermain dengan teman-teman di sekitar rumahnya dengan pengawasan Ny. S. Hubungan keluarga Tn. A. Dengan Warga masyarakat di sekitar rumahnya baik.

6. Sistem Pendukung Keluarga

Dalam keluarga Tn. A. Apabila tedapat permasalahan selalu di musawarahkan dengan Ny. S, dalam mendukung kesehatan, keluarga memiliki fasilitas untuk menunjang kesehatan keluarga yaitu berupa Jamkesmas, namun fasilitas kesehtan yang ada di rumah sangat kurang misalnya : tidak tersedianya PPPK pribadi, tempat tidur yang kurang nyaman, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.

C. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola Komunikasi Keluarga

(8)

Dalam keluarga Tn. A. mengatakan biasa berkomunikasi dengan bahasa jawa dan indonesia, dapat berkomunikasi dengan baik tidak ada hambatan dalam berkomunikasi.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam mengontrol perilaku anak-anaknya saat ini adalah Ny. S. dengan memberikan nasehat bila anak-anaknya berperilaku kurang baik. Karena Tn A. Sibuk dengan pekerjaannya. yang berperan mengambil keputusan dalam setiap masalah adalah Tn.A dan Ny.S.

3. Struktur Peran a. Tn. A.

Peran formal : -

Peran non formal : Sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah bagi keluarga.

b. Ny. S.

Peran formal : Ny. S. masih aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tingalnya, seperti arisan dan pengajian.

Peran non formal : Sebagai ibu rumah tanga dan istri. c. An. S.

Peran formal : masih aktif sebagai siswa di sekolah dasar di semarang.

Peran non formal : sebagai anak dan seorang kakak. d. An. R.

Peran formal : -

(9)

Tn.A selaku kepala keluarga mengatakan telah memenuhi peranya sebagai kepala keluarga begitu juga Ny.S mengatakan telah memenuhi peranya sebagai istri, Ny.S mengatakan dirinyalah yang paling berperan dalam proses perkembanganbaik fisik maupun perilaku anak-anaknya karena yang sering dirumah adalah Ny. S. sedangkan Tn.A tidak begitu karena jarang dirumah.

4. Nilai Dan Norma Keluarga

Dalam keluarga Tn.A. mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan kepada anak-anaknya yaitu tidak boleh jajan sembarangan dan berhemat mengingat pengalaman yang terjadi pada An. R. Yang pernah di rawat di rumah sakit. Konflik peran jarang terjadi baik kedua orang tua maupun kedua anaknya.

D. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afektif

Keluarga Tn.A saling menyayagi dan menghormati memberikan perhatian sesama anggota keluarga. Walaupun Tn A. Sibuk dengan pekerjaanya sebagai supir namun Tn S. Sering menyempatkan pulang kerumah pada saat jam istirahat kantor.

2. Fungsi Sosialisasi

Tn.A. dan Ny.S mengatakan sebagai penanggung jawab dalam mengontrol perilaku dan perkembangan anak sesuai dengan usia misalnya an S. Yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar oleh keluarga di anjurkan untuk tidak jajn di sembarang tempat . Lingkungan sekitar sejauh ini masih cocok untuk perkembangan anak, mereka dapat belajar dan bermain dengan anak-anak yang berada di sekitar rumah.

(10)

Keluarga Tn.A mengatakan pengetahuanya tentang kesehatan sangat minim. Keluarga belum mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu mengambil keputusan yang tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga dengan tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga. Namun keluarga sudah mampu memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dengan memeriksakan anggota keluarganya kepuskesmas setempat. 4. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn A. Dikaruniai dua orang anak perempuan dan laki-laki. Saat ini Ny. S. Saat ini keluarga belum berfikir untuk enambah anak anak, sehingga Ny. S. Memutuskan untuk menggunakan KB suntik tiga bulan sejak dua tahun yang lalu.

5. Fungsi Ekonomi

Keluarga mengatakan penghasilan dari Tn. A. masih cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.

E. STRESOR DAN KOPING KELUARGA 1. Stresor Jangka Pendek Dan Jangka Panjang

Keluarga Tn.T mengatakan jarang mengalami stres yang sifatnya berkepanjangan, kadang dibuat stres dengan perilaku anak-anaknya tetapi hal tersebut jarang terjadi.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi

Keluarga mengatakan dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Ny. S . kelurga selalu berdo’a agar penyakitnya dapat di sembuhkan.dan tetap sabar menghadapi itu semua.

(11)

Dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya keluarga memusawarahkan terlebih dahulu dalam pengambilan keputusan.

(12)

F. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Tn. A Ny. S An. S An.R

TD 130/80 mmHg 110/80 mmHg 130/90 mmHg -

Nadi 80 x/mnt 88 x/mnt 90 x/mnt 110 x/mnt

RR 24 x/mnt 26 x/mnt 24 x/mnt 20 x/mnt

TB 160 cm 153 cm 110 cm 98 cm

BB 54 kg 47kg 30 kg 20 kg

Kepala Bentuk meso chepal, tidak ada luka

Bentuk meso chepal Bentuk meso chepal Bentuk meso chepal

Rambut Warna hitam bersih, lurus

Warna hitam kemerahan, pendek lurus bersih

Warna rambut hitam bersih lurus

Rambut hitam, pendek, lurus, rambut bersih

Mata Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik

Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik, tidak anemis

Tidak ada gangguan penglihatan,

konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik

Tidak ada gangguan penglihatan,

konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip

Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip

Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip

Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip

(13)

Telinga Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka

Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka

Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka

Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka

Mulut dan Tenggorokan

Bibir cukup lembab, tidak ada stomatitis

Bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri telan

Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri telan

Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri telan

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada Simetris, vesikuler Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler

Abdomen Datar, tidak ada luka

Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka

Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka

Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka

Ekstremitas Berfungsi dengan baik tidak ada

kelainan

Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan

Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan

Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan

Kulit Sawo matang, tidak ada alergi, bersih

Sawo matang, tidak ada alergi, bersih

Sawo matang, tidak ada alergi, bersih

Sawo matang, tidak ada alergi, bersih

(14)

G. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap agar permaalahan kesehatan yang ada didalam keluarga dapat teratasi, keluarga juga berharap mampu menyekolahkan kedua anaknya sampai di perguruan tinggi.

H. ANALISA DATA

Tgl Data Fokus Etiologi Problem

29-12-08 08.30

DS :

- Ny. S mengatakan

semenjak dua bulan yang lalu Ny. S batuk-batuk lebih dari tiga minggu, keluar keringat di malam hari, sesak nafas,semenjak itu nafsu makannya menurun.

- Ny. S makan 2x sehari namun hanya setengah porsi dengan menu seadanya.

- Ny. S. tidak tau tentang Diit TB Paru

DO

- Ny. S banyak bertanya pada mahasiswa tentang

Ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah yang berkaitan dengan kebutuhan nutrisi.

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(15)

kurangnya nafsu makan - TB : 153 cm, BB : 47 Kg.

DS :

- Ny. S. menyatakan kurang tahu makanan apa saja yang yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita TB. Paru

DO :

- Ny. S banyak bertanya pada mahasiswa makanan apa saja yang baik untuk di konsumsi oada penderita TB Paru.

DS :

- Ny. S. menyatakan

mengalami penurunan berat badan hampir 2 Kg. selama 2 bulan terakhir. DO :

Ketidakmampuan

keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi kekurangan nutrisi

Ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang menderita TB Paru dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.

(16)

- Ny. S tampak kurus berat badan 47 Kg tinggi badan 153 cm.

DS :

- Ny. S. mengatakan kurang tau cara penularan penyakit Tuberculosisi paru

DO :

- Ny. Banyak bertanya pada perawat tentang cara penularan penyakit Tuberculosis paru

DS :

- Ny. S. mengatakan “saya bingung harus bagaimana mengatasi penyakit ini DO :

- Ny. S tampak bingung

Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tentang cara penularan penyakit Tuberculosis paru.

Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi terjadinya penyebaran infeksi ulang pada keluarga

Risiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S

(17)

DS :

- Ny. S. mengatakan jarang periksa kesehatan ke pelayanan kesehatan

- Ny.S menyatakan jarang berolah raga.

- Ny. S. mengatakan

mengeluh sakit di daerah

dada, Keluarga mengatakan sudah 2 bulan

yang lalu batuk-batuk. - Keluarga mengatakan, di

keluarga pernah mengalami TB Paru yaitu

An.R.

- Keluarga mengatakan takut kalau menular ke anggota keluarga yang lain

DO :

Ny. S. tampak cemas

Ketidakmapuan

keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit tuberculosis paru

(18)

DS :

- Ny. S. kurang menjaga kebersihan lingkungan rumah

- Ny. S kurang tahu cara yang benar dalam membuah ludah.

DO :

- Lingkungan rumah terlihat kurang bersi

- Ny. S membuang ludah sembarangan

Ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi

lingkungan yang dapat mempengaruhi

kesehatan Ny. S.

1. Skoring

1. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan intake tidak adekuat

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : Aktual

3/3 x 1 = 1 Ketika ditanya tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi Ny. S. mengatakan tidak nafsu makan.

2. Kemungkinan Masalah dapat diubah : sebagian

2/2 x x = 1 Pendidikan Ny. S adalah SLTA. Penangkapan atau pemahaman keluarga Tn. A. kurang ketika ditanya tentang suatu masalah kesehatan,tentang nutrisi menjawabnya agak kurang nyambung.

(19)

3. Potensi dicegah : cukup. 2/3 x 1 = 2/3 Dengan pemberian informasi tentang kebutuhan nutris yang cukup jelas, kemungkinan masalah yang akan muncul dapat dicegah.

4. Menonjolnya Masalah : Segera ditangani

2/2 x 1 = ½ Masalah kurang pengetahuan adalah masalah aktual yang harus ditangani agar tidak menimbulkan masalah-masalah yang lain.

Jumlah 3 2/3

2. Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : Resiko

2/3 x 1 = 2/3 Keluarga mengatakan dalam keluarga pernah ada yang menderita penyakit TB Paru yaiti An. R. dan keluarga Tn. A. waspada kalau terjadi penularan lagi. 2. Kemungkinan Masalah

dapat diubah : sebagian

1/2 x x = 1 Masalah penyakit TB Paru

menyebarnya dapat dicegah dengan cara meningkatkan pengetahuan. Cara memodifikasi lingkungan rumah, dan menjaga kebersihan lingkungan.

3. Potensi dicegah : cukup. 1/3 x 1 = 1/3 Ekonomi keluarga dari kalangan keluarga sederhana, makanan sehari-hari adalah nasi, sayur, lauk, Ny. S. makannya sudah mengandung protein dan kalori.

4. Menonjolnya Masalah : Segera ditangani

2/2 x 1 = ½ Masalah penyebaran infeksi ulang, harus segera ditangani, diberikan penyuluhan tentang cara pembuangan sputum yang benar agar tidak menimbulkan masalah lain.

(20)

2. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluaraga merawat anggota keluarga yang menderita Penyakit TB Paru.

2. Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluaraga merawat anggota keluarga yang menderita Penyakit TB Paru.

2. Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S.

(21)
(22)

I. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria Standar Intervensi

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluaraga merawat anggota keluarga yang menderita Penyakit TB Paru.

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu keluarga mampu memahami tentang perubahan nutrisi pada penderita TB Paru serta diitnya.

Tujuan Khusus :

1. Setelah dilakukan

tindakan selama 1x30 menit klien dan keluarga mampu :

a. Mengenal masalah

yang berkaitan dengan kebutuhan nutrisi tubuh Respon verbal, kognitif a. Keluarga mampu mengenal kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh. Dan keluarga juga mampu dan mampu menjelaskan tujuan pemenuhan nutrisi bagi kebutuhan tubuh

Keluarga mampu menjelaskan apa arti dari nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadan diman individu mengalami atau mempunyai resiko penurunan berat badan.oleh sebab itu nutrisi harus tetap terpenuhi sehingga tidak terjadi penurunan berat badan.

1. Kaji pengetahuan

tentang kebutuhan n diperlukan.

2. Beri penyuluhan

kebutuhan nutris dibutuhkan oleh tubu 3. Berikan reinforcem

(23)

b. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi kekurangan nutrisi.

c. Merawat anggota

keluarga yang sakit dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya Tujuan Umum : Setelah dilakukan b. Respon kognitif, keluarga mampu dan mau memberikan menu yang seimbang dalam pemenuhan nutrisi pada penderita TB. Paru c. Respon kognitif, keluarga mapu menyebutkan diit yang benar Respon psikomotor, keluarga nanpu mendemonstrasik an pemenuhan diit yang seimbang dalam pemenuhan nutrisi

Pada penderita TB Paru cenderung nafsu makan menurun oleh sebab itu nutrisi harus tetap terpenuhi agar tidak terjadi perubahan nutris kurang dari kebutuhan tubuh.

Keluarga mampu memberikan menu diit bagi penderita TB Paru dengan. 1 porsi penuh.

1. Kaji kemampuan

dalam pemberian tepat.

2. Diskusikan dengan tentang cara pemberi

3. Motivasi keluarg

memberikan makan diit yang benar. 4. Berikan reinforcem

atas usaha keluarga.

1. Kaji pengetahuan dalam pemberian n kebutuhan tubuh 2. Diskusikan dengan

tentang cara pember yang seimbang.

3. Motivasi keluarg

mendemonstrasikan menyajikan diit bena 5. Berikan reinforcem

(24)

Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. A. khususnya Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. S

tindakan keperawatan selama 1 minggu keluarga mampu memelihara lingkungan yang sehat dirumah

Tujuan Khusus :

1. Setelah dilakukan

tindakan selama 1x30 menit klien dan keluarga mampu :

a. Mengenal masalah

yang berkaitan dengan penyebaran infeksi ulang pada keluarga yang terinfeksi TB. Paru

b. Keluarga dapat

menyebutkan bebrapa syarat rumah yang sehat

c. Keluarga dapat

menyebutkan kembali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat d. Ny. S. dapat menjaga

kebersihan rumah dengan cara membuang dahak (sputum) dengan benar. e. Keluarga dapat Respon verbal keluarga mampu mengenal penybaran infeksi ulang pada keluarga

Verbal Psikomotor

Verbal Psikomotor

Kilen dan keluarga mampu mengenal masalah yang berkaitan dengan penyebaran infeksi ulang pada keluarga yang terinfeksi TB. Paru

Keluarga mampu menyebutkan 3 syarat rumah yang sehat

Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 manfaat rumah yang bersih

Keluarga mampu menjelaskan cara membuang dahak (sputum) yang benar.

1. Kaji pengetahuan dalam mengenal ma berkaitan dengan pen 2. Diskusikan dengan

tentang cara pember yang seimbang.

3. Motivasi keluarg

mendemonstrasikan menyajikan diit bena 6. Berikan reinforcem

(25)

membersihkan lingkungan rumah secara teratur Verbal Psikomotor Keluarga bersedia mendemonstrasikan

membersihkan rumah setiap hari, membersihkan kamar mandi dan dapur secara teratur

(26)

J. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Tanggal Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

1 januari 2009 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Ny.S di keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru

Menanyakan kepada keluarga tentang masalah kasehatan yang dialami keluarga

1 Menanyakan kepada keluarga mengenai pengertian tanda dan gejala TB paru 2 Menanyakan kepada keluarga mengenai

bahaya lanjut dari penyakit TB paru

3 Menanyakan kepada keluarga cara

perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru

4 Menanyakan kepada keluarga

modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan guna menunjang perawatan TB paru

5 Menanyakan kepada keluarga

mengenai fasilitas kesehatan apa saja yang dapat dimanfaatkan guna menunjang kesehatan

6 Melakukan pengukuran vital sign

S : Keluarga mengatakan Ny.S menderita penyakit TB paru

O : Hasil lab BTA positif, rontgen thorax positif TB paru

S : Keluarga mengatakan tidak tahu mengenai penyakit TBC, pengertian keluarga tentang TBC adalah flek paru. Tidak tau cara penularanya bagaimana.

O : Dari hasil pengamatan telihat cara berinteraksi Ny. S. ke anak-anaknya sangat rentan untuk menularkan ke anggota keluarganya.

S : - O : Tn.A

TD :130 / 80 mmHg N : 80 X / menit

(27)

5 Januari 2009

Ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan TB Paru

1. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai penyakit TB paru 2. Membuka tanya jawab

3. Mengevaluasi hasil penkes

4. Melakukan terminasi RR : 24 X / menit T : 36,5 o C Ny. S TD : 110 / 80 mmHg N : 88 X / menit RR : 26 X / menit T : 36,5 o C An. S TD : 100 / 80 mmHg N : 90 X / menit RR :24 X / menit T : 36 o C An. R N : 102 X / menit RR : 25 X / menit T : 36 o C

S : Ny.S mengatakan senang karena telah diberi penyuluhan tentang penyakit yang dideritanya Ny.S menanyakan tentang akibat lanjut penyakit TB paru

O : Pendkes hanya dihadiri Ny.S, Ny.S kooperatif, memperhatikan pendkes dan aktif bertanya, Ny.S belum mampu menjawab semua pertanyaan dari perawat mengenai masalah TB paru,

A : Keluarga belum mampu

menyebutkan pengertian tanda dan gejala TB paru dengan benar, keluarga

(28)

7 Januari 2009

Ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan TB Paru

1. Mengevaluasi Penkes yang telah

diberikan

2. Memberikan Pendkes ulang pada

keluarga mengenai penyakit TB paru 3. Membuka tanya jawab

4. Mengevaluasi hasil penkes

5. Melakukan terminasi

6. Mengkaji fungsi keluarga

belum mampu menjelaskan cara perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru

P : Berikan penyuluhan tentang TB paru ulang, motivasi keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang menunjang perawatan TB paru dengan membuka jendela setiap hari, menjemur kasur, lakukan kunjungan dadakan

S : Keluarga mengatakan mudah lupa, keluarga menanyakan penyebab demam yang menyertai TB paru

O : Penkes dihadiri oleh, Ny. S. Sudah mampu menjawab semua pertanyaan diberikan.

A : Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang perawatan pada anggota keluarga dengan Tb paru P :Berikan penyuluhan tentang rumah sehat, Anjurkan keluarga untuk menjemur kasur, membuka jendela setiap hari.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pengembangan konseptual model tingkat kematangan industri komponen otomotif, yaitu; pengkajian ulang, pengumpulan dan pengembangan data dengan menggunakan data

Begitu juga dengan Hamzah dan Purwati (2017) yang membuat aplikasi pada Smartphone Android yang tertanam teknologi NFC dalam melakukan pelacakan inventori pada

Pada skripsi ini akan dibahas mengenai pengaruh swap perangkat jaringan transmisi ML-E Ericsson ke ML-TN Ericsson, dengan membandingkan beberapa parameter-parameter

Keluhan lainnya adalah kelainan dari fungsi kardiovaskuler, yang memungkinkan terjadinya gangguan sistem saraf otonom pada klien GBS yang dapat mengakibatkan

2) Pharyngeal dan difteri tonsillar : Tempat yang paling umum adalah infeksi faring dan tonsil. Awal gejala termasuk malaise, sakit tenggorokan, anoreksia, dan demam yang tidak

Karena kedudukan dari gugus fungsi karboksi (-COOH) tidak boleh berubah atau tetap di ujung rantai karbon maka isomer yang terjadi pada senyawa asam karboksilat adalah

Hal ini dikarenakan untuk dapat menyeimbangkan suhu tubuhnya dan memproduksi panas tubuh yang lebih tinggi, maka ternak  tubuhnya dan memproduksi panas tubuh yang

a) Dengan hati-hati disemprot dengan larutan ninhidrin. Asam asetat yang ditambahkan dimasukkan untuk menjaga pH sekitar 5, juga apababila fase gerak yang dipakai