• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. AS

DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI

DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMBINASI

DI SIDIKAN, UMBULHARJO. YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM

Stase Keperawatan Keluarga

Disusun oleh :

PUTRI NURMASARI

09/282113/KU/13221

P R O G R A M S T U D I I L M U K E P E R A W A T A N

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

U N I V E R S I T A S G A D J A H M A D A

Y O G Y A K A R T A

2 0 1 4

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. AS DENGAN HIPERTENSI

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal : Selasa, 4 Februari2014 Oleh : Putri Nurmasari

Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik

1. DATA KELUARGA

1. Identitas Keluarga

a. Nama KK : Bp. AS b. Jenis Kelamin : laki-laki c. Umur : 59 tahun

d. Pendidikan : SMA e. Agama : Islam

f. Pekerjaan : wiraswasta

g. Alamat : Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta h. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia

i. Jumlah anggota keluarga : 3 orang 2. Susunan Anggota keluarga

No Nama Umu r

Sex Hub dg KK

Pend Pekerjaan Ket

1 2 3 Ny. S Ny. TP Ny. TW 52 34 29 P P P isteri anak anak SD PT PT

Ibu Rumah Tangga Guru

Guru

sudah menikah

3. Tipe keluarga

Jenis keluarga ini adalah extended family dimana dalam keluarga terdiri dari kakek, nenek dan cucu.

(3)

5. Suku Bangsa dan Agama

Semua anggota keluarga Bp. AS merupakan suku jawa, asli Yogyakarta dan beragama Katholik.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Keluarga Bp. AS termasuk dalam golongan menengah dari segi ekonomi. Terbukti dari rumah yang layak, terdapat kendaraan pribadi dan mempunyai warung dari modal sendiri. Terkadang juga membantu anaknya ketika dalam keadaan sulit untuk kebutuhan rumah tangga.

7. Aktifitas Rekreasi

Tidak ada rencana rutin atau anggaran khusus untuk berekreasi dalam keluarga Bp. AS. Jika menantu dan anaknya mengajak jalan-jalan cucunya, kadang Bp. AS bersama isterinya ikut. Hiburan yang sering dilakukan yaitu menonton TV, acara olah raga kesukaan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga Bp. AS saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga lansia.

2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Keluarga merasa sudah puas dengan kehidupan saat ini yang dijalani. Keinginan keluarga yang belum terpenuhi adalah melihat anaknya sukses bisa diangkat menjadi pegawai negeri.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti Bp. AS

Bp. AS mengatakan dirinya jarang sakit parah. Keluhan yang dikatakan yaitu pegal-pegal dan kaku di bahu belakang. Beliau mengakatakan itu terjadi jika tekanan darahnya tinggi. Aktivitas sehari-hari adalah menunggu warung, karena tidak laku lagi menjadi supir. Bp. AS

(4)

mengatakan dirinya tidak pernah olah raga meskipun tau manfaat olah raga. Hasil pemeriksaan : TD 175/100 mmHg, Nadi 60 x/mnt, RR 18 x/mnt, BB 65 kg, TB 168 cm.

Ny S

Ny S. mengatakan bahwa tidak menderita sakit apapun dan tidak mengeluhkan apa pun. Kadang hanya merasa capek dan pusing. Setelah diperiksa ternyata tekanan darah Ny. S berada di atas angka normal yaitu 140/100 mmHg, Nadi 76 x/mnt, RR 20 x/mnt, BB 47 kg, TB 148 cm.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat penyakit dahulu

Bp. AS mengatakan bahwa pada tahun 2010 dulu pernah terkena stroke ringan seperti kesemutan, tapi tidak sampai mondok. Dikatakan dokter bahwa itu adalah penyempitan saraf otak bagian kiri. Sedangkan Ny. S tidak pernah sakit parah apapun paling hanya batuk pilek.

b. Penyakit keturunan

Tidak diketahui karena ayah ibu dari Bp. AS sudah meninggal karena tua begitu juga mertuanya karena jaman dulu tidak pernah memeriksakan diri ke dokter. c. Penyakit kronis/menular

Keluarga mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular.

d. Kecacatan anggota keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kecacatan fisik.

e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan ke Puskesmas atau rumah sakit Bethesda. Kadang keluarga merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas, dan memilih langsung ke rumah sakit.

(5)

5. Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual.

Keluarga B. AS merasa nyaman bertempat tinggal di rumahnya saat ini, dan anggota keluarga merasa nyaman karena tetangga baik-baik.

 Riwayat spiritual anggota keluarga

Semua anggota keluarga taat beribadah, kegiatan keagamaan seperti ke gereja dan kebaktian sering diikuti.

Gangguan mental dan psikologis anggota keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang merasa tertekan atau mengalami gangguan mental, komunikasi antar anggota keluarga sangat harmonis.

6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan.

Tanggapan keluarga terhadap layanan kesehatan baik terbukti dengan kebiasaaan anggota keluarga memeriksakan diri ke Puskesmas dan kontrol ke rumah sakit.

7. Pola Pengambilan Keputusan

Keluarga mengatakan permasalahan yang dihadapi dimusyawarahkan dengan anggota keluarga tapi keputusan ada pada Bp. AS.

7. Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari. a) Makan

Keluarga Bp. AS terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk (tahu, tempe, telur, ayam) dan sayuran. Menu makanan Bp. AS dan Ny. S masih sama karena hanya memasak satu jenis lauk. Bp. AS sendiri biasanya porsi makan harian sedang tidak terlalu banyak, sayur, lauk pauk dan buah kadang-kadang. Pantangan yang diberikan dokter yaitu mengurangi makanan asin namun tidak selamanya ditepati karena menunya susah. Ny. S juga sering bingung dengan menu sehar-hari, tapi tetap mengusahakan sayuran.

(6)

b) Minum

Keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih. Bp. AS mengatakan sudah berusaha minum banyak air putih sesuai anjuran dokter. Bp. AS merasa pipisnya banyak bila minumnya banyak.

c) Cara mengolah makanan

Ny. S memasak makanan sendiri di dapur rumah, cara memasak sayuran biasanya dipotong baru dicuci. Air minum dari sumur dan selalu dimasak lebih dahulu. Garam yang digunakan untuk kebutuhan memasak adalah garam beryodium dan tidak tentu berapa takarannya, asal tidak terlalu asin.

d) Cara penyajian

Makanan disajikan di meja makan depan TV setelah dimasak dan ditutup. Keluarga yang mau makan mengambil sendiri-sendiri.

e) Pola aktivitas dan Istirahat

Kebiasaaan istirahat masing-masing anggota keluarga Bp. AS bervariasi sesuai aktivitas masing-masing. Aktivitas sehari-hari Ny S. adalah melakukan tugas ibu rumah tangga dan mengurus cucu. Ny S. mengatakan dirinya sering melakukan jalan pagi tapi suami tidak mau ikut, sering malas.

Pola kebiasaan istirahat keluarga tidak ada yang merugikan kesehatan. Tidur tidak larut dan bangun pagi. Bp. AS mengatakan dirinya tidak merokok lagi.

3. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Komunikasi dalam keluarga terjalin baik. 2. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak dan kepala keluarga serta famili yang lain saling mendukung.

(7)

3. Struktur Peran

Setiap anggota keluarga menjalankan peran masing-masing dengan baik. Bp. AS juga masih bisa melaksanakan tugas-tugasnya sebagai suami, begitu pula dengan isterinya.

4. Fungsi Keluarga

Secara umum keluarga Bp. AS sudah memenuhi fungsi keluarga baik fungsi afektif, sosialisasi, dan perawatan kesehatan .

Tugas Keluarga meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengetahui bahwa penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan.

2. Mengambil keputusan

Keluarga sudah memeriksakan anggotanya yang sakit ke dokter di rumah sakit.

3. Merawat anggota keluarga

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit namun masih perlu ditingkatkan mengenai pengetahuan tentang penyakit maupun perawatan anggota keluarga dengan hipertensi.

4. Memelihara lingkungan

Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari rumah yang bersih dan rapi serta ventilasi cukup.

5. Menggunakan fasilitas kesehatan

Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter, Puskesmas atau rumah sakit.

5. Stres dan Koping Keluarga

Keluarga Bp. AS mengatakan tidak ada hal yang menjadi sumber stres bagi keluarga saat ini. Kadang yang

(8)

menjadi beban pikiran adalah anaknya yang tak kunjung diangkat jadi PNS. Beliau merasa kasihan karena sudah kuliah tinggi namun tidak mendapat gaji layak sebagai guru.

6. Faktor Lingkungan dan Masyarakat 1. Rumah

Denah:

Keluarga menempati rumah milik pribadi. Rumah terdiri dari 1 lantai, jenis permanen, dinding/ tembok dari batu bata, lantai keramik mempunyai 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi juga warung kecil. Ventilasi rumah cukup, cahaya baik dan penerangan dengan listrik.

2. Sampah

Sampah rumah tangga ditampung di tempat sampah keluarga bila penuh kemudian dibuang di tempat sampah kampung untuk nantinya diambil petugas untuk dibuang ke TPA. Bp. AS mengatakan keluarganya dikenakan iuran sampah per bulannya.

(9)

Keluarga menggunakan sumur gali dengan pompa listrik. Air minum biasanya dari galon, karena berjualan galon dan gas elpiji juga.

4. Jamban Keluarga

Keluarga Bp. AS mempunyai jamban sendiri, jenis jamban duduk kondisi baik dan sangat bersih.

5. Pembuangan Air Limbah

Keluarga Bp. AS mempunyai tempat pembuangan air limbah yang kondisinya masih baik serta tertutup.

6. Halaman rumah

Keluarga Bp. AS tinggal di lingkungan padat penduduk, jarak antara rumah yang satu dengan yang lain cukup dekat sehingga jarang yang memiliki halaman rumah.

7. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah terawat dengan baik. 8. Fasilitas

Fasilitas kesehatan di sekitar yaitu Puskesmas berjarak + 1KM, rumah sakit 3 km, fasilitas peribadatan seperti gereja berjarak 500 meter dari rumah.

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Data KeperawatanMasalah KemungkinanPenyebab TypologiMasalah Data Subyektif

1. Bp. AS mengatakan telah kontrol rutin di rumah sakit.

2. Bp. AS selalu rutin minum obat dan tidur cukup.

3. Bp. AS mengatakan ada keinginan berolahraga, namun masih malas kadang bangun sudah agak siang. Kadang ingin jalan-jalan bosan di rumah.

4. Bp. AS juga menghindari makanan asin sebisa mungkin. Kadang kepengen makanan yg asin/gurih tapi tidak selalu

Kesiapan meningkatka n manajemen kesehatan diri - keadaan sejahtera

(10)

menuruti keinginannya. Setelah makan yg asin beliau minum air putih yang banyak, dianggapnya dapat mengguyur. Data Obyektif TD: 175/100 mmHg N: 60 x/menit BB: 65 kg TB: 168 cm IMT: 23,03 (normal) Penampilan tubuh Bp. AS tampak sesuai, tidak terlalu gemuk.

Data Subyektif

1. Bp. AS mengatakan pernah terkena serangan stroke ringan tahun 2010, tidak sampai mondok.

2. Bp. AS mengatakan ada keinginan berolahraga, namun masih malas kadang bangun sudah agak siang. Kadang ingin jalan-jalan bosan di rumah.

3. Bp. AS juga menghindari makanan asin sebisa mungkin. Kadang kepengen makanan yg asin/gurih tapi tidak selalu menuruti keinginannya. Setelah makan yg asin beliau minum air putih yang banyak, dianggapnya dapat mengguyur.

4. Bp. AS mengaku dulu perokok berat dari bujangan sampai terkena hipertensi lalu berhenti. Data Obyektif Usia: 60th TD: 175/100 mmHg N: 60 x/menit BB: 65 kg TB: 168 cm IMT: 23,03 (normal) Penampilan tubuh Bp. AS tampak sesuai, tidak terlalu gemuk. Resiko ketidakefek tifan perfusi jaringan perifer Ketidak-mampuan merawat anggota keluarga Ancaman kesehatan

(11)

1. Ny S mengatakan tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya ke Puskesmas atau dokter. Memeriksakan jika Bp. AS periksa saja. 2. Ny S mengatakan memperhatikan kebutuhan nutrisi bagi keluarganya, untuk hipertensi Bp. AS terutama. 3. Ny S mengatakan ada riwayat penyakit keturunan yaitu hipertensi dari alm ibunya.

4. Ny. S mengatakan sering pegal-pegal di tengkuk dan pusing. Data Obyektif TD: 140/100 mmHg N: 82x/menit BB: 47 kg TB: 148 cm IMT:21,47 (normal) Penampilan tubuh Ny. S tampak sesuai, tidak terlalu gemuk. kesehatan cenderung beresiko mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

(12)

III. PERENCANAAN

a. Penentuan Prioritas Masalah

Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri b.d kemampuan keluarga mengenal masalah

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah : keadaan

sejahtera

1/3 x 1 1/3 Menderita hipertensi sejak tahun 1998 namun tetap rutin minum obat dan kontrol, tidak pernah mondok. 2. Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah 2/2 x 2 1 Dengan pengobatan rutin, kontroltekanan darah dan pengetahuan dan kesadaran yang cukup baik.

3. Potensial untuk

dicegah : cukup 2/3 x 1 2/3 Adanya kesadaran diri akan pentingnya kesehatan, pengaturan pola makan dan

aktivitas, pemanfaatan fasilitas kesehatan telah dilakukan namun masih belum

menunjukkan hasil optimal serta adanya riwayat keluarga dengan hipertensi. 4. Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan

0/2 x 1 0 Tidak ada masalah yang dirasakan dengan keadaan saat ini.

Jumlah 2

Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d ketidak-mampuan merawat anggota keluarga

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah :

Kurang/ tidak

sehat

3/3 x 1 1 Pernah mengalami stroke ringan walaupun tidak sampai mondok.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian

1/2 x 2 1 Niat dan fasilitas sudah ada, namun masih butuh dukungan untuk rutin berolahraga. 3. Potensial untuk

dicegah : cukup 2/3 x 1 2/3 Masalah tidak pelik, minat keluarga ada, minat pasien ada. Faktor ekonomi sangat cukup

(13)

masalah :

Masalah tidak

dirasakan

kesemutan atau stroke ringan yang dialami lagi.

Jumlah 2 2/3

Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah : Ancaman kesehatan 2/3 x1 2/3 Keluarga Bp. AS sebagian besar mengalami hipertensi baik dari riwayat sebelumnya atau riwayat keluarga. 2. Kemungkinan masalah dapat diubah : Hanya sebagian 1/2 x2 1 Dukungan finansial keluarga cukup, sumber informasi memadai seiring perkembangan teknologi yang ada, fasilitas kesehatan terjangkau. Namun, kesadaran akan kondisi kesehatan pada anggota keluarga masih kurang. 3. Potensial untuk

dicegah : Cukup 2/3 x1 2/3 Masalah tidak pelik, minat keluarga ada. Namun anggota keluarga tetap beresiko

mengalami hipertensi karena adanya riwayat penyakit keturunan 4. Menonjolnya

masalah :

Ada masalah tapi

tidak perlu

segera ditangani

1/2 x1 1/2 Keluarga merasakan gejala yang dirasakan badannya tapi tidak mengganggu aktivitas.

Jumlah 2 5/6

Dari hasil skoring di maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d ketidak-mampuan merawat anggota keluarga

3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri b.d kemampuan keluarga mengenal masalah

(14)
(15)

Perencanaan Keperawatan No

Dx Tujuan JangkaPanjang Tujuan JangkaPendek Standar Evaluasi Intervensi 1 Setelah diberikan perawatan selama 2 minggu keluarga mengetahui gaya hidup yang tepat untuk penyakit hipertensi dan menerapkannya sehingga tidak terjadi komplikasi Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga dapat : 1. Memahami tentang hipertensi 2. Memahami tentang diet untuk penderita hipertensi 3. Keluarga tetap memeriksakan kesehatan secara rutin dan tetap melakukan gaya hidup yang sesuai Keluarga mengerti tentang :  Penyakit hipertensi  Tanda dan gejala hipertensi  Faktor resiko hipertensi  KomplikasiDiet untuk penderita hipertensi  Keluarga rutin mengkontrol tekanan darah Bp. AS dan Ny S ke Puskesmas atau rumah sakit

1. Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang penyakit dan diet pada hipertensi :

Pengertian

Tanda dan gejala hipertensi  Faktor resiko hipertensi  Komplikasi

Diet bagi penderita hipertensi

2. Lakukan pengukuran tekanan darah.

3. Motivasi untuk terus kontrol di puskesmas atau rumah sakit. 4. Motivasi keluarga untuk

memberikan dukungan kepada bukan hanya Bp. AS tapi juga Ny S untuk selalu menjaga kesehatan dan mengatur pola makan dan aktivitas serta menjalani pengobatan secara teratur

(16)

2 Setelah diberikan perawatan selama 2 minggu keluarga dapat merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga dapat : 1. Memahami penyakit hipertensi 2. Keluarga memeriksakan tekanan darah secara rutin di Puskesmas  Keluarga mengerti tentang penyakit hipertensi

1. Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang penyakit hipertensi

2. Lakukan pengukuran tekanan darah.

3. Motivasi keluarga untuk

memeriksakan tekanan darah di posyandu lansia.

4. Motivasi keluarga untuk

memberikan dukungan kepada Bp. AS untuk selalu menjaga

kesehatan dan mengatur pola makan dan aktivitas serta menjalani pengobatan secara teratur 3 Setelah diberikan perawatan selama 2 minggu keluarga dapat menerapakan perilaku kesehatan Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga dapat : 1. Mengetahui tentang IMT normal 2. Keluarga menyadari untuk menjaga kesehatan dan mengatur  Keluarga mengetahui rentang pentingnya olah raga bagi hipertensi  Keluarga menyadari status kondisi kesehatannya  Keluarga

1. Jelaskan dan diskusikan dengana keluarga tentang manfaat olah raga

2. Lakukan pengukuran IMT 3. Motivasi keluarga mengatur

aktivitas supaya berat badan terjaga dan mengurangi stress. 4. Mengedukasikan keluarga untuk

(17)

aktifitas/ olah raga 3. Keluarga mengetahui melakukan perilaku sehat melakukan pengaturan berat badan  Keluarga menerapkan perilaku sehat IV. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI No.

Dx Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi

1 Selasa, 2 Februari 2014 jam 9.30 – 10.30  Pengkajian kesehatan keluarga  Diskusi dengan keluarga tentang tindakan keluarga yang sudah dilakukan

 Kontrak

waktu kunjungan dan kegiatan selanjutnya S O A P : : : :

 Keluarga mengatakan bahwa Bp. AS sudah mengalami hipertensi selama 15 tahun.

Keluarga mempunyai riwayat penyakit keluarga dengan hipertensi.

Bp. AS rutin memeriksakan diri ke RS paling tidak sebulan sekali

Keluarga ingin mengetahui tentang diet bagi penderita hipertensi.

TD: 170/100 mmHg Nadi: 76 x/mnt RR : 18 x/mnt IMT : normal

Masalah teratasi sebagian Monitor tekanan darah

(18)

Monitor kadar tekanan darah Penyuluhan penyakit hipertensi

Penyuluhan diet bagi penderita hipertensi

Kamis, 6 Februari 2014 jam 17.00-18.00 1. Memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi  Pengertian HT  Tanda dan gejala

HT  Faktor resiko HT  Komplikasi HT 2. Kontrak waktu kunjungan dan kegiatan selanjutnya S O A P : : : :

 Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang disampaikan

 Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang pengertian, tanda dan gejala, faktor resiko, dan komplikasi hipertensi.

Keluarga terlihat mengerti dengan penjelasan yang diberikan

Masalah teratasi sebagian

Pantau Tekanan darah penderita  Puji Bp. AS karena minum obat

teratur

Sabtu, 8 Februari jam 17.30.00-18.30

 Memotivasi penderita untuk minum obat teratur

Mengukur kadar tekanan darah pasien  Memotivasi kembali untuk menaati managemen HT  Kontrak waktu kunjungan dan kegiatan selanjutnya S O A P : : : :

 Ny S mengatakan dirinya sedang puasa

 Tidak ada keluhan yang dirasakan

 TD: 175/100 mmHg Masalah teratasi sebagian

 Lanjutkan pemantauan tekanan darah

 Mengajarkan teknik relaksasi ketika stress

Kontrak lanjut senam

antihipertensi

(19)

Februari 2104

jam 18.30-19.00  kesehatan keluargaPemeriksaan GD puasa  Mengajarkan senam kaki hipertensi  Kontrak waktu kunjungan dan kegiatan selanjutnya O A P : : :

Ny S tidak mengatakan lupa minum obat.

Pasien mengatakan akan melakukan senam anti hipertensi setiap pagi

TD 160/100 mmHg

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan kontrol secara teratur

Kamis, 13

Februari 2104 jam 11.30-12.30

 Memberikan media senam anti hipertensi yang sudah diajarkan  Memotivasi seluruh

keluarga untuk menjaga makanan dan aktivitas  Mengedukasikan Ny S untuk kontrol kesehatan rutin ke Puskesmas atau dokter.  Terminasi S O A P : : : :

Keluarga mengatakan mampu memahami penjelasan yang disampaikan.

Keluarga mampu menjelaskan kembali materi yang disampaikan.

Masalah teratasi

Motivasi untuk melakukan olahraga secara teratur.

Motivasi untuk mengatur asupan garam dan menu makananan yang dikonsumsi

(20)

PUSTAKA

Bailon, S & Maglaya, A. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga Suatu Proses. UP College of Nursing, Dillman, Quezon City Phillippines

Johnson, M., Maas, M., Moorhead, S. 2008. Nursing Outcomes Classification Second Edition. Mosby, Inc : Missouri.

McCloskey, J.C., Bulechek, G.M. 2008. Nursing Intervention Classification Second Edition. Mosby, Inc : Missouri.

North American Nursing Diagnosis Association. 2012.

Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2012-2014. Philadelphia.

Referensi

Dokumen terkait

1) Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai dengan materi pelajaran. 2) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar

Karena kenyaman kerja juga berpengaruh dalam semangat bekerja, jika kenyamanan kerja tidak dapat diciptakan maka dampaknya motivasi kerja karyawan tersebut menurun

Mengacu pada Sendjaja (2002) teori komunikasi dua tahap dan konsep pemuka pendapat memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut: (1) individu tidak terisolasi dari kehidupan sosial,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan menganalisis hubungan faktor umur, tingkat pendidikan, persepsi terhadap penyakit, persepsi tentang pelayanan

menghasilkan berbagai frekuensi audiometer yang stabil dengan koefisien korelasi 100% terhadap alat standar dan dapat menghasilkan berbagai intensitas suara pada

Kendala – kendala yang dihadapi diantaranya masih terdapat guru yang kesulitan memadukan tema pembelajaran dengan aspek- aspek yang melibatkan seluruh indra, ada kesulitan

Dari beberapa hasil pegamatan selama penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan yang dilakukan selama siklus I belum berhasil dengan baik, untuk itu

Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ayah dengan partisipasi posyandu ayah peduli di Dusun Rejoagung Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.. Tidak