• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN MASALAH NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI BPS DYAH SUSANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN MASALAH NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI BPS DYAH SUSANTI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN MASALAH NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

DI BPS DYAH SUSANTI Amd.Keb KABUPATEN MOJOKERTO

Rindayati Lailiyah 1211010124

Subject : Persalinan, Nyeri, Kala 1 Fase Aktif, Ibu Bersalin Description

Persalinan terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka serviks dan mendorong kepala bayi ke arah panggul. Nyeri bersifat obyektif setiap individu, jika tidak teratasi dengan baik dapat menyebabkan kontraksi uterus tidak terkordinasi sehingga kala 1 memanjang dan kesejahteraan janin terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny“A” usia 21 tahun G1P0000 UK 39 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif masalah yang timbul nyeri sedang di BPS Dyah Susanti Amd, Kab Kota Mojokerto.

Metode penelitian yang digunakan adalah teknik 5 langkah dengan manajemen kebidanan yaitu pengkajian data, penentuan diagnosa, perencanaan dan pelaksanaan asuhan kebidanan, mengevaluasi, dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Pengumpulan data klien menggunakan teknik pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.

Asuhan kebidanan pada Ny”A” usia 21 tahun G1P00000 UK 39 minggu KU : baik, tanda-tanda vital : tekanan darah 110/70 mmHg, pernapasan 23 x/menit, suhu 36,50C, nadi 80x/menit. Inspeksi muka mengerutkan dahi, meyeringai dan mendesis. Palpasi punggung terdapat nyeri tekan, skala nyeri menunjukan hasil sedang. Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi teknik relaksasi nafas, massage, posisi postur ambulasi dan observasi CHPB.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksesuaian antara fakta dan teori pada tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan dan evaluasi keberhasilan asuhan kebidanan. Saran untuk tenaga kesehatan (bidan) lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan up to date dalam hal penanganan masalah nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

(2)

ABSTRACT

Parturition pain is an incidence experiencied by every inpartu mother. Parturition pain occurs when the muscles of the uterus contract as an effort to open the cervix and push the baby’s head toward the pelvis. Pain is objektif for every individual, but if it is not be treated properly it can couse uterine contractions are not coordinated so that the first stage will be elongated and well being of the fetus disturbed. This research aimed to implement midwifery care at Mrs’A’ inpartu mothers age of 21 years G1P00000 39 weeks of gestational age with inpartu at first stage active phase the moderate pain probelm in BPS Dyah Susanti Amd, Keb Mojokerto.

T his study method used a 5 steps technique of midwifery management namely assesment data, determination of diagnosis, plan the midwifery care, and implement the midwifery care, evaluate, and documented in the form of SOAP. Collecting data client used physical checkup technique and documentary study.

Midwifery care at Mrs’A’ age of 21 years and 39 weeks of gestational age. General state: well, blood presssure 110/70 mmHg, RR 23x/minnute, body temperature 36,50, pulse 80/minute. Inspection of face was frowning, grinning and hissin with pain scale result show moderate pain scale. Midwifery care that given were breath relaxtion techniques, massage, ambulations posture positions and observation CHPB.

There were incompatibility incompatibility between facts and theories in planning, implementation and evaluation stages of midwifery care. It is Recomended for midwife to further improve the quality of service and up to date in terms of the treatment of the problem of parturition pain on active phase Keywords :Parturition, pain, first stage active phase, Maternal

Contributor : 1.Ika Yuni Susanti, S.SiT., S.KM., M.PH 2. Agustin Dwi Syalfina.,SST.,SKM

Date : 17 Juni 2015

Type Material : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document

Summary :

LATAR BELAKANG

Nyeri persalinan merupakan peristiwa yang dialami oleh setiap ibu bersalin. Nyeri bersifat obyektif bagi setiap individu, tetapi jika tidak teratasi dengan baik maka akan menimbulkan Angka Kesakitan Ibu, dari angka kesakitan tersebut akan meningkatkan Angka Kematian (Imbarwati, 2011). Nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan meningkat sehingga aliran darah dan oksigen ke plasenta terganggu (Netty, 2013).

Angka Kematian Ibu ( AKI) di Indonesia tahun 2012 mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2013). Angka Kematian Ibu ( AKI) di Jawa Timur tahun 2012 mencapai 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Mojokerto menempati peringkat 9 tertinggi dari 38 kota di jawa timur tahun 2012 mencapai hasil 116,89 per 100.000

(3)

kelahiran hidup dan tertinggi ditempati kota Blitar mencapai hasil 339,31 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012. Penyebab kematian ibu di Kabupaten Mojokerto 32% Hipertensi dalam kehamilan, 31% Komplikasi puerperium, 20% perdarahan pasca bersalin, 4% Abortus, 3% Antepartum bluiding, 1% Partus lama, meskipun partus lama hanya 1% tetapi partus lama penyebab kematian ibu di Kabupaten Mojokerto tahun 2012, karena nyeri persalinan yang tidak teratasi dengan baik sehinga kontraksi uterus tidak terkordinasi menyebabkan kala I memanjang.

Studi pendahuluan dilakukan di BPS Dyah Susanti, Amd. Keb Dusun Mojosongo Desa Pekukuan Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto dengan alasan, persalinan tahun 2014 didapatkan hasil 60 ibu bersalin dan dilakukan rujukan pada 2 ibu bersalin dengan partus lama. Persalinan tahun 2015 di dapatkan hasil 5 ibu bersalin, di BPS Dyah Susanti Amd.Keb, belum melakukan penyuluhan tentang penagganan nyeri persalinan pada ibu hamil untuk menghadapi persalinan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Dyah Susanti, Amd.Keb Dusun Mojosongo Desa Pekukuan Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto pada ibu bersalin tahun 2014 di dapatkan hasil 60 ibu bersalin dan seluruhnya mengalami nyeri persalinan. Ibu bersalin Pada tahun 2015 di dapatkan hasil 5 ibu bersalin seluruhnya mengalami nyeri persalinan dengan melakukan observasi dua ibu bersalin, seluruhnya mengalami nyeri dengan tingkat nyeri yang berbeda, ibu bersalin usia 20 tahun primigravida mengalami nyeri berat dengan ibu bersalin usia 24 tahun primigravida mengalami nyeri ringan.

Penanganan nyeri dalam persalinan merupakan hal utama yang harus diperhatikan saat memberikan pertolongan persalinan. Teknik relaksasi bernafas merupakan penghilang rasa nyeri secara nonfarmakologis relaksasi dalam persalinan suatu keadaan yang rileks yang dapat membuat daerah rahim, plasenta dan janin menjadi lancar sehingga kebutuhan oksigen dan makanan janin terpenuhi (Netty, 2013). Relaksasi bernafas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostasis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri tersebut (Fitriani, 2013). Teknik pernafasan dapat memperbaiki relaksaai otot abdomen sehinga dapat meningkatkan ukuran ronga abdomen, jika ukuarn abdomen meningkat maka akan mengurangi gesekan didaerah genetalia akan menjadi lebih rileks sehinga tidak menggangu penurunan janin (Bobak dkk, 2005). Memberikan penyuluhan pada ibu hamil trimester 3 tentang penanganan nyeri secara nonfarmakologis yaitu masase, kompres panas dan dingin, hipnobrithing, lingkungan emosi pendamping persalinan, musik, aku puntur, psikoprofilaksis, terapeutik. Pengetahuan tentang penanganan nyeri akan membantu ibu untuk beradaptasi dengan nyeri persalinan ( Batbual, 2010).

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik 5 langkah SOAP yaitu untuk pegkajian data asuhan kebidanan, penentuan diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Subjek pada penelitian ini adalah ibu bersalin usia 21 tahun G1P100000 UK 39 minggu dengan masalah nyeri kala 1 fase aktif. Tempat dan waktu penelitianya di BPS Dyah

(4)

Susanti Amd,Keb Dusun Mojosongo Desa Pekukuan Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ny. “A” dengandari data subjektif yaitu didapatkan keluhan utama ibu mengatakan punggungnya sakit seperti kram, kaku dan merasa takut, tidak nyaman waswas dengan persalinanya, perutnya kenceng-kenceng, disertai keluar lendir bercampur darah dari vagina sejak jam 07.00 WIB Tanggal 21-04-2015. Data objektif yaitu dari pemeriksaan umum didapatkan tensi 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,500C, RR 23x menit. Pemeriksaan fisik Muka mengerutkan dahi atau kening, tampak menyeringai, mendesis. Palpasi Punggung terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan penunjang sekala nyeri sedang (VDS) Klien dapat berkomunikasi dengan baik, klien menyeringai, mendesis, menjelaskan rasa nyeri seperti kram, kaku, punggung terdapat nyeri tekan.

Nyeri adalah keadaan yang tidak menyenangkan, akibat rangsangan fisik maupun dari dalam saraf dari dalam tubuh ke otak di ikuti oleh reaksi fisik (Yuliastanti dkk, 2013). Respon simpatis terhadap nyeri gejala objektif yang muncul adalah penurunan tekanan darah, denyut nadi, mual muntah, pucat. Respon prilaku yang muncul adalah meringgis, menyeringai, gelisah (Izahtzkiyah dkk, 2014). Respon fisiologis cemas seperti sering nafas pendek, tekanan darah dan nadi naik, mulut kering, berkeringat (Marhamah, 2013). Secara patofisiologis nyeri berasal bagian bawah abdomen dan menyebar kedaerah lumbar punggung dan menurun ke paha ( Bobak, 2005).

Intensitas nyeri diukur dengan skala numerik dengan 3 katagori nyeri sedang ringan klien dapat berkomunikasi dengan baik (nyeri seperti gatal, tersetrum atau nyut-nyut, perih atau mules melilit atau terpukul). Nyeri sedang klien mendesis, menyeringai dapat menunjukan lokasi nyeri dan mendiskripsikanya, dapat mengikuti perintahnya (terasa kram atau kaku, tertekan atau bergerak, terbakar atau ditusuk-tusuk). Nyeri berat tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri tidak dapat mendiskripsiaknya. Nyeri sangat berat pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi (Batbual, 2010).

Tekanan darah tensi dan nadi pada Ny”A” hasilnya normal 110/70 mmHg, nadi 80x/menit tidak naik dan ibu tidak mengalami mual muntah. selama hamil tensi dan nadi ibu normal, saat persalianan ibu mampu beradaptasi dengan nyeri karena psikis ibu sudah dipersiapkan untuk persalinan sehingga tekanan darah, nadi tetap dalam keadaan normal dan ibu tidak mual muntah, karena nyeri muncul dari respon psikis dan reflek fisik yang akan berdampak pada perubahan tekanan darah dan nadi dan dapat mengakibatkan mual muantah. Sehingga tidak sejalan antara fakta dan teori

Asuhan kebidanan pada Ny”A” sejalan antara fakta dan teori bahwa Intensitas nyeri di ukur dengan skala numerik didapatkan hasil nyeri sedang dengan katagoridapat berkomunikasi dengan baik, klien menyeringai, mendesis,menjelaskan rasa nyeri seperti kram, kaku, punggung terdapat nyeri tekan.

Diperoleh diagnose pada Ny.”A” usia G1P100000 Ab-0 UK 39 minggu dengan masalah nyeri sedang kala 1 fase. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny” A” dengan nyeri sedang yaitu teknik relaksasi nafas dalam nafas panjang melelui hidung dengan hitungan 1-10 lalu hembuskan saat pembukaan 8-10 cm

(5)

pernafasan diataur dengan pola perbandingan 4:1 napas, napas, napas, napas, hembuskan, posisi postur dan ambulansi pada pembukaan 4-5 cm jalan-jalan, duduk, miring kanan miring kiri pada pembukaan 7-10 cm. Massage pada punggung, ibu jari dan jari-jari tangan atau telapak tangan mengosokan dengan gerakan melingkar.

SIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian diatas maka dapat diperoleh kesimpulan dari penelitian yaitu pengkajian antara asuhan kebidanan pada Ny”A” G1PI000 Ab-0 dengan masalah nyeri kala I fase aktif sesuai dengan teori konsep dasar asuhan kebidanan pada Ny”A” G1PI000 Ab-0 dengan masalah nyeri kala I fase aktif. Diagnosa kebidanan yang di dapat sesuai dengan data pada pengkajian.Intervensi dilakukan sesuai antara protap di BPS Ny Dyah Susanti dalam penanganan masalah nyeri meliputi teknik relaksasi nafas dalam. Posisi postur dan ambulansi. Massase pada punggung dan asuhan kebidanan yang dilakukan. Penatalaksanaan dilakukan sesuai intervensi sesuai antara protap di BPS Ny Dyah Susanti dalam penaganan masalah nyeri meliputi teknik relaksasi nafas dalam. Posisi postur dan ambulansi. Massase pada punggung dan asuhan yang dilaksanakan. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan asuhan kebidanan untuk mencapai keberhasilan berdasarkan tujuan dan kriteria hasil.

REKOMENDASI

Bagi institusi pendidikan kesehatan Institusi poltekkes majapahit diharapkan menyediakan sumber-sumber pustaka yang up to date sehinngga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terutaman dalam bidang kesehatan

Alamat Corespondensi :

Nama : Rindayati Lailiyah

Email : rinda.marcedes@yahoo.com No Hp : 087752920099

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan kerangka Anderson untuk membongkar seni jalanan yang dalam perkembangannya juga dipandang telah mengalami proses kromonisasi atau “penghalusan” dengan upaya

Penelitian hukum ini berjudul: “KAJIAN TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

Untuk mengetahui biaya produksi yang paling efisien dalam penyelesaian Pembangunan Perumahan Surya Akbar II tipe 36 dan tipe 45 pada PT Sumatera Muda

Prinsip kerja dari rangkaian sensor garis ini cukup sederhana yaitu apabila photodioda yang merupakan sensor yang berfungsi untuk menerima pantulan cahaya berasal dari

Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki permintaan publik akan informasi lebih tinggi dari pada perusahaan yang berukuran kecil.. Perusahaan yang berukuran besar

Pangkalan data tersebut merupakan sumber daya artikel bidang veteriner yang bersumber dari jurnal ilmiah OA maupun jurnal ilmiah elektronik yang dicakup oleh pangkalan data

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pemerintah Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli

[r]