KEMENTERIAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
DAN PERHUTANAN SOSIAL
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR : P. 5/V-SET/2013
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SISTEM INFORMASI ELEKTRONIK DAERAH ALIRAN SUNGAI (e-DAS)
DIREKTUR JENDERAL
BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL,
Menimbang : a. bahwa untuk dapat melakukan sosialisasi dan
memberikan pemahaman kepada para multi pihak mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS), serta memberikan informasi mengenai wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) dan data yang dimiliki serta kegiatan yang telah dilakukan, maka dianggap perlu disusun data digital dalam bentuk antara lain peta, tabular, teks, image dan lain sebagainya untuk dapat ditampilkan dalam suatu sistem informasi yang bersifat user friendly dan informatif;
b. bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud huruf a, dipandang perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial tentang Petunjuk Teknis Sistem Informasi Elektronik Daerah Aliran Sungai (e-DAS).
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 322, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 Tentang
Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4947;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5292;
8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 9. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 405);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN
PERHUTANAN SOSIAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTIM INFORMASI ELEKTRONIK DAERAH ALIRAN SUNGAI (e-DAS).
KESATU KEDUA KETIGA : : :
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Elektronik Daerah Aliran Sungai (e-DAS) adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial ini;
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Elektronik Daerah Aliran Sungai (e-DAS) merupakan pedoman bagi Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial dalam penyusunan data e-DAS;
Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial ini, mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 26 Juli 2013 DIREKTUR JENDERAL, ttd
Dr. Ir. HILMAN NUGROHO, M.P. NIP. 19590615 198603 1 004 Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Teknik,
Ir. Murdoko, MM
1
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
NOMOR
: P. 5/V-SET/2013
TENTANG
: 26 JULI 2013
PETUNJUK
TEKNIS
SISTEM
INFORMASI
ELEKTRONIK DAERAH ALIRAN SUNGAI (e-DAS)
BAB. I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya perbaikan kondisi lingkungan melalui program peningkatan fungsi dan daya dukung DAS akan dapat terlaksana dengan baik apabila informasi obyektif kondisi hutan dan lahan DAS dapat teridentifikasi secara menyeluruh. Penyediaan data dan informasi tersebut sangat diperlukan terutama
dalam menunjang formulasi strategi pengelolaan DAS yang berdayaguna, sehingga diharapkan dapat diperoleh acuan dalam pengalokasian sumberdaya secara proporsional. Dengan demikian diharapkan tercipta daya dukung DAS yang optimal dan lestari bagi kesejahteraan manusia.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan (Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air). Oleh karena itu, pengelolaan DAS merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai suatu unit perencanaan atau pengelolaan yang pada dasarnya merupakan usaha-usaha penggunaan sumberdaya
2
alam disuatu DAS secara rasional untuk mencapai tujuan yang optimum dalam waktu yang tidak terbatas (lestari), disertai dengan upaya untuk menekan kerusakan seminimum mungkin sehingga distribusi aliran merata sepanjang tahun.
DAS juga merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Ekosistem DAS, terutama DAS bagian hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan bagian DAS. Perlindungan ini antara lain dari segi fungsi tata air, oleh karenanya perencanaan DAS hulu seringkali menjadi fokus perhatian mengingat dalam suatu DAS, bagian hulu dan hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi.
Kebutuhan akan sistem informasi yang dapat menampilkan data baik secara spasial, tabular, teks maupun image sudah menjadi kebutuhan bersama. Fungsi dari sistem informasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat menampilkan data namun diharapkan sebagai tempat mengumpulkan data atau dengan kata lain sebagai sistem database.
Dari uraian di atas maka diperlukan sebuah sistem informasi yang lebih flexible dengan informasi yang mudah di-update dan tanpa tergantung dengan aplikasi lain, sistem ini kemudian diberi nama e-DAS (Elektronik DAS).
Sistem informasi ini memiliki fungsi :
1. Sistem mengumpulkan dan menampilkan informasi karakteristik DAS yang dikelola oleh BPDAS (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai). 2. Sistem menampilkan data spasial hasil pengolahan GIS/SIMDAS,
sehingga updatable.
3. Sistem informasi yang stand alone, tidak tergantung dan dijalankan software lain.
3
5. Sebagai alat perencanaan program secara cepat dan umum (tidak detil)
Memperhatikan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial serta Unit Pelaksana Teknis Balai Pengelolaan DAS, terutama berkaitan dengan penyusunan rencana kegiatan pengelolaan DAS dan penyajian informasi pengelolaan DAS, maka ketersediaan e-DAS mempunyai arti yang sangat penting. Hal ini disebabkan permintaan data yang semakin banyak dan semakin sering dari stake holder mengenai data kehutanan dalam suatu satuan analisa DAS yang harus uptodate dan segera ditindak lanjuti.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan petunjuk teknis ini adalah untuk memudahkan Balai Pengelolaan DAS dalam penyusunan data dan mengoperasikan sistem informasi e-DAS yang sudah dikembangkan oleh Direktorat Jenderal BPDASPS guna melakukan sosialisasi mengenai DAS, menginformasikan data yang dimiliki serta kegiatan yang telah dilakukan, sebagai bagian dari tugas pokok dan fungsinya.
Tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah tersosialisasikannya DAS secara lebih intensif, tersebarnya data dan informasi serta kegiatan yang telah dilakukan oleh Ditjen BPDASPS melalui Balai Pengelolan DAS kepada publik dan para multi pihak, sehingga tercipta kesamaan pemahaman mengenai DAS serta memudahkan para pengambil kebijakan dalam menyusun perencanaan pengelolaan DAS yang terpadu.
C. Gambaran Umum Sistem Informasi e-DAS
Sistem Informasi e-DAS dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial bekerjasama dengan Environmental Service Programe (ESP) sejak tahun 2009.
4
Awal dikembangkannya sistem ini adalah adanya pemikiran akan kebutuhan sistem informasi yang dapat menampilkan data spasial, tabular, teks maupun image yang sudah menjadi kebutuhan bersama. Selain menampilkan data sistem ini juga berfungsi sebagai tempat mengumpulkan data atau dengan kata lain sebagai sistem database, mengingat sarana penyimpanan data dalam bentuk digital akan lebih efektif dibandingkan penyimpanan data dalam bentuk hardcopy.
Sistem informasi e-DAS dibuat dengan program Visual Basic dan Map Object, bersifat stand alone atau tidak bergantung kepada software lain, sehingga bisa langsung di install dan dioperasikan di PC ataupun laptop. Selain itu e-DAS juga bersifat user friendly atau mudah digunakan dan dioperasikan oleh semua orang.
4
BAB. II
MANUAL e-DAS
A. Instalasi e-DAS
Skema program sebagai panduan dalam menyusun Sistem Informasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai memberikan gambaran alur program yang dibuat, sehingga pengembang dapat memanfaatkan skema ini sebagai acuan dalam mengembangkan aplikasi ini. Dari segi pengguna skema.
program ini bermanfaat untuk memberikan gambaran informasi yang akan didapat dalam aplikasi ini serta sebagai panduan dalam menggunakan aplikasi ini. Adapun skema program yang digunaan seperti di bawah ini :
5
1. Spesifikasi Minimum
Processor : Setara Pentium IV 1.8 GHz RAM : 512 MB
Operating System : Windows XP, Windows Vista 32 bit Free HardDisk Capacity : 1 GB
2. Proses Instalasi
Setelah file Setup (e-DAS_setup.exe) dijalankan maka akan muncul tampilan
6
Tampilan konfirmasi lokasi penyimpanan file program setelah proses instalasi, kemudian pilih Next
Nama Group dalam Start Menu, kemudian pilih Next
7
Klik Finish untuk menyelesaikan proses instalasi dan program siap digunakan.
B. Pengaturan Aplikasi 1. Penamaan File
Nama file dan nama field data shapefile yang digunakan dalam aplikasi ini telah diatur dan harus sesuai dengan ketentuan, karena aplikasi ini secara default hanya akan memanggil file yang sesuai dengan daftar saja. Nama file yang digunakan dalam aplikasi ini meliputi :
Tabel 1. Standarisasi Nama Layer
Group Layer/Sub Menu Nama File
Ibukota Kota.shp
Jalan Jalan.shp
Sungai Sungai.shp
Administrasi
Batas Administrasi Admin.shp Curah Hujan Hujan.shp
Iklim Iklim.shp
Hidrologi
Erosi/Tingkat Bahaya Erosi Tbe.shp
8
Fungsi Kawasan Hutan Kawasan.shp Lahan Kritis Kritis.shp
Batas DAS Das.shp
Landsystem Lsys.shp Geologi Geologi.shp Geomorfologi Geomorfologi.shp Tanah Tanah.shp Morfologi Lereng Lereng.shp
Sosek Masyarakat Kepadatan Penduduk Penduduk.shp Rawan Longsor Longsor.shp Kerawanan DAS
Rawan Banjir Banjir.shp
SPOT Spot.tif
Landsat Landsat.tif
Citra Satelit
SRTM Srtm.tif
DAS Prioritas DAS_prioritas.shp Model DAS Mikro Mdm.shp
Program
Lokasi SPAS Spas.shp
Bencana Banjir Bencana_banjir.shp Bencana
Bencana Longsor Bencana_longsor.shp
Nama file diatas dapat dirubah namun harus konsisten penamaannya untuk semua BPDAS. Cara perubahan nama file dapat dilihat pada pengaturan menu.
9
2. Penempatan Data
Hirarki posisi penempatan file ini mutlak seperti pada hirarki di atas. Folder data berisi semua data yang digunakan oleh aplikasi eDAS
ini.
Folder 2009 menunjukkan data tahun 2009. apabila terdapat data yang berbeda tahun maka perlu membuat folder tahun sesuai dengan tahun data tersebut.
Folder BPDAS menunjukkan informasi BPDAS tersebut Folder Peta berisi semua data shapefile
Folder Program berisi informasi dokumen program kerja baik rencana maupun laporan hasil.
Folder menu berisi file pengaturan menu dalam program e-DAS ini Jika ada data detail per DAS maka dibawah folder BPDAS dibuat
folder nama DAS, contoh Ketahun, kemudian di bawah folder DAS tersebut dibuat folder Peta dan Program.
10
Catatan :
Pastikan nama file yang masuk ke dalam folder peta sesuai dengan Tabel Standarisasi Nama Layer, karena jika tidak sesuai maka peta tidak dapat tampil dalam aplikasi
Untuk file struktur organsasi diberi nama “organisasi.jpg” dan diletakkan di bawah folder BPDAS
3. Pengaturan Menu
Konfigurasi Menu
Fasilitas ini berfungsi untuk merubah (menambah / mengurangi) menu. Pada fasilitas ini pengguna dapat menambah menu dengan memilih tombol Tambah Menu. Nama file untuk menu selain citra satelit tidak
11
perlu diberi nama ekstensinya. Untuk menu citra satelit perlu diberi nama ekstensi (contoh : SRTM.tif ). Nama table legenda disesuaikan pada menu legenda, pada tabel ini berisi nilai field dan indeks warna untuk nilai tersebut. Nama field merupakan field yang digunakan untuk menampilkan legenda pada layer tersebut. Kolom warna merupakan nama kolom warna pada tabel legenda (defaultnya bernama warna).
Konfigurasi Legenda
Fasilitas ini berfungsi untuk mendefinisikan warna dari sebuah layer. Agar setiap tampil suatu layer dapat konsisten dengan warna tersebut maka pengguna perlu melakukan seting warna yaitu dengan cara mendefinisikan isi field dan warna pada suatu layer. Index warna yang diisikan dalam table dapat diketahui dengan cara memilih tombol Pilih Warna maka akan muncul form Pallet Warna
12
Setelah pengguna menentukan warna maka indeks warna tersebut akan muncul pada textbox sebelah kiri. Untuk memasukkan indeks warna tersebut ke dalam tabel maka select indeks warna yang terdapat pada textbox sebelah kiri kemudian tekan ctrl + c , kemudian arahkan kursor pada tabel yang akan diisikan kemudian tekan ctrl + v. Untuk menambahkan tabel legenda maka pilih tombol Tambah pada menu Konfigurasi legenda maka akan muncul tampilan
Dimana nama tabel merupakan nama tabel legenda, nama field merupakan field yang akan digunakan untuk referensi nilai. Nama kolom warna merupakan nama kolom indeks warna.
13
Setelah mengisikan data pada kolom pertama kemudian pilih tanda * pada sebelah kiri baris yang diisi. Apabila ada kesalahan tulis dan akan melakukan penghapusan data dalam satu baris maka pilih * pada baris yang akan terisi sampai berwarna hitam kemudian tekan tombol del di keyboard.
C. Pengoperasian Program e-DAS
1. Tampilan Pembuka
Untuk membuka aplikasi ini pengguna dapat menjalankan dari Start – All Program – eDAS, maka akan muncul tampilan pembuka
14
2. Tampilan Peta Indonesia
Legenda tersembunyi
Legenda ditampilkan
Pada tampilan ini, ditampilkan peta seluruh Indonesia dengan pembagian batas area per BPDAS, dimana jika kursor berada di atas region BPDAS tertentu maka akan muncul keterangan BPDAS mana yang sedang di pilih. Jika pengguna memilih / mengklik peta pada areal BPDAS tertentu maka akan muncul tampilan peta wilayah kerja BPDAS tersebut. Pada tampilan ini pada sebelah samping tersedia fasilitas
15
untuk menampilkan dan menyembunyikan legenda. Default tampilan ini dengan legenda tersembunyi.
3. Tampilan Wilayah Kerja BPDAS
Tampilan ini berfungsi untuk menampilkan peta wilayah kerja suatu BPDAS serta peta tematik di wilayah BPDAS tesebut. Pada tampilan ini terdapat beberapa fungsi yaitu :
Tampilan ini digunakan untuk menampilkan data yang bersifat spasial dalam peta. Data yang ditampilkan disini meliputi semua data yang
16
terdapat pada menu karakteristik dan sebagian pada menu program kerja.
4. Peta Tematik
Anda dapat memilih suatu peta tematik baik dari menu karakteristik, menu program kerja maupun menu bencana. Contoh untuk menampilkan “Peta Lahan Kritis”. Dari menu Karakteristik DAS – Penutupan Lahan – Lahan Kritis
17
5. Identifikasi
Form ini merupakan hasil identifikasi suatu obyek. Form ini akan muncul apabila pengguna berhasil memilih suatu obyek. Obyek yang dapat diidentifikasi hanya obyek yang berformat ESRI Shapefile. Informasi yang terdapat dalam form ini adalah informasi lokasi yang diidentifikasi serta informasi dari data atribute obyek yang terpilih. Untuk melakukan identifikasi, pengguna harus memilih icon kemudian melakukan identifikasi dengan cara mengklik suatu lokasi yang ada di peta. Apabila terdapat obyek yang dipilih maka akan muncul form identifikasi. Dalam form tersebut akan terekam informasi dari setiap layer yang aktif.
18
6. Cari Data
Untuk menampilkan form cari data pengguna dapat memilih File – Cari Data
Form ini digunakan untuk mencari data berdasarkan attribute tertentu. Form ini hanya dapat digunakan untuk data yang memiliki format data ESRI Shapefile. Jika ada obyek yang ditemukan maka akan dimasukkan kedalam list data. Pengguna dapat mencari obyek tersebut pada
19
tampilan peta dengan jalan memilih obyek yang ada dalam daftar kemudian pilih “Geser Ke” atau “Perbesar Ke” maka secara otomatis pada tampilan peta akan difokuskan pada obyek yang terpilih.
7. Struktur Organisasi
Untuk menampilakan form ini pengguna dapat langsung memilih menu Struktur Organisasi dari menu
Tampilan ini menampilkan Bagan Struktur Organisasi BPDAS dalam format image (TIF, BMP, JPG). Dalam tampilan ini pengguna dapat memperbesar tampilan dan menggecilkan tampilan bagan Struktur Organisasi BPDAS.
8. Program Kerja
Form ini dapat ditampilkan dari menu Program Kerja – Dokumen Program Kerja
Tampilan ini merupakan browser dari data program kegiatan yang ada di BPDAS. Format informasi dari program kegiatan ini berupa
20
Document (*.doc) maupun PDF. File-file program kegiatan akan ditampilkan dalam list dan jika ingin menampilkan informasi yang dipilih pengguna cukup menekan mouse 2 kali. Informasi yang ditampilkan meliputi lokasi bencana, jenis bencana, luas bencana, kerugian yang ditimbulkan, penanganannya serta foto lokasi bencana tersebut. Bencana ini diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu banjir, tanah longsor serta lokasi titik api.
9. Pengaturan Simbol
Properti ini akan muncul apabila anda mengklik dua kali layer pada legenda. Pada pengaturan symbol ini, anda dapat dimungkinkan untuk menyajikan layer tersebut dalam single symbol, unique symbol, classes symbol serta anda dapat menambahkan label ke dalam peta anda.
21
10. HyperLink
Fungsi ini berguna untuk melakukan koneksi suatu obyek dengan document lain (misal : foto, video, text, dll). Fungsi ini hanya dapat berjalan pada layer yang memiliki field “mulmed”, dan di dalamnya berisi alamat file untuk linknya (contoh : “C:\Program Files\eDAS\foto.jpg”) Untuk menggunakan faslitas ini pengguna harus memilih icon dan memilih layer yang memiliki field “mulmed”, sehingga menjadi active theme
22
Kemudian lakukan identifikasi pada obyek, apabila obyek tersebut terpilih dan terdapat informasi lokasi link file maka akan secara otomatis terpanggil.
11. Data DAS
Anda dapat masuk ke informasi lebih detail per DAS dengan cara pilih DAS yang anda kehendaki dari combo “Pilih DAS” setelah anda menentukan nama DAS yang anda pilih kemudian tekan tombol dan apabila anda akan kembali ke data tiap BPDAS maka pilih tombol
12. Cetak Peta
Anda dapat melakukan cetak peta sesuai dengan tampilan yang terlihat dengan cara pilih File –Cetak
23
Anda hanya dapat melakukan pengaturan printer dari Control Panel. Jenis printer yang digunakan merupan Printer Default dari sistem windows
13. Merubah Tahun Data
Untuk merubah tahun data yang sedang di tampilkan maka anda perlu masuk ke peta Indonesia. Jika anda berada pada peta Wilayah Kerja BPDAS maupun peta DAS maka anda dapat masuk ke peta Indonesia melalui File – Menu Utama
Jika anda telah berada pada peta Indonesia maka anda dapat merubah tahun data yang di tampilkan dengan memilih File – Tahun Data
24
Anda tinggal mengisi kolom tahun lalu tekan OK, maka tahun data anda akan berubah.
1
BAB. III
FORMAT PELAPORAN
Untuk keperluan administrasi dan memudahkan BPDAS dalam membuat laporan kegiatan penyusunan data elektronik DAS (e-DAS), maka diperlukan format pelaporan yang seragam, yang outlinenya adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
I.2. Maksud dan Tujuan I.3. Sasaran
BAB II. METODOLOGI
BAB III. HASIL PENYUSUNAN e-DAS BAB IV. KESIMPULAN