• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut disampaikan daftar makalah yang telah diproses dan dilakukan penilaian pada tahun 2020 :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berikut disampaikan daftar makalah yang telah diproses dan dilakukan penilaian pada tahun 2020 :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Berikut disampaikan daftar makalah yang telah diproses dan dilakukan penilaian pada tahun 2020 :

NO JUDUL MAKALAH Nama Penulis Asal

Sesjam/Sesban/KT/Biro/Pusat 1. Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Pencurian Ikan (Illegal

Fishing) di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Oleh Kapal Asing

Zainal Akmal, SH. Aceh

2. Penerapan Regulasi Mengenai Kebebasan Berekspresi Melalui Media Digital di Indonesia

Mariono, SH. Aceh

3. Penanggulangan Tindak Pidana Illegal Logging Ditinjau Hukum Pidana

Nofimar, SH. DKI Jakarta

4. Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Oleh Kejaksaan RI Melalui Pelaksanaan Aksi Strategis Nasional

Reza Rahim, SH., MH. Sumatera Barat 5. Konsep Ideal Hukum Dalam Penerapan Pasal 109 Ayat (1) KUHAP

Pasca Putusan MK Nomor : 130/PUU/XIII/2015

Revendra, SH., MH. Sumatera Utara

6. Upaya Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Perbankan di Indonesia

Rosnaini Ulfa, SH., MH. Kalimantan Timur 7. Peran Kejaksaan Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme Teguh Dwicahyono, SH., MH. Kalimantan Timur 8. Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia (Analisa

Terhadap Kebijakan Pemerintah)

Fitria Ida Purnamasari, SH. Kalimantan Timur 9. Tinjauan Yuridis Terhadap Wewenang Kejaksaan Sebagai

Pelaksanaan Putusan Pengadilan

I Putu R Arjana, SH. Kalimantan Tengah 10. Pemberian Hak Paten Sebagai Perlindungan Hukum Bagi Penemu di

Bidang Teknologi Hybrid

Chairul Wijaya, SH., MH. Nusa Tenggara Timur 11. Peranan Keterangan Terdakwa Sebagai Alat Bukti Dalam Memeriksa

dan Memutus Suatu Perkara Tindak Pidana

Muhammad Fadarisman, SH. Jawa Tengah 12. Upaya Mengoptimalkan Pembuktian Dalam Proses Pengungkapan

Tindak Pidana Korupsi Oleh Aparat Penegak Hukum di Indonesia

Gunjoro Jangkung Wisnu M, SH. Jawa Tengah 13. Kajian Yuridis Tanggungjawab Perusahaan Asuransi Jiwa Terhadap

Pemegang Polis

Isna Noviriani Sastraatmadja, SH. Jawa Barat 14. Efektifitas Penerapan Pasal 27 Ayat (3) pada Undang-Undang Nomor

11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Arifuddin Achmad, SH., MH. Sulawesi Selatan 15. Mekanisme Pengembalian Aset Terpidana Hasil Korupsi Melalui

Instrumen Pidana dan Perdata Oleh Kejaksaan

(2)

16. Pemidanaan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Padang

Dewi Elvin S, SH., MH. Sumatera Barat 17. Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi di Indonesia Yan Ardiyanto Jaya, SH., MM.,

MH.

Jawa Barat 18. Peranan Penegak Hukum Dalam Menangani Pemenuhan Hak

Restitusi Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang

Regie Komara N. A, SH. Sesjambin

19. Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Akibat Penyalahgunaan Kewenangan dan Kekuasaan

Surya Budi Darma, SH., MH. Biro Perencanaan 20. Keterangan Ahli yang Dipakai Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana

Korupsi

Bernard E.K Purba, SH., MH. Kalimantan Tengah 21. Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Secara Preventif dan

Represif dari Perspektif Kejaksaan

Dodik Mahendra, SH., MH. Jawa Timur 22. Koordinasi Antara Pemerintah dengan Lembaga KPK Dalam Upaya

Penanganan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia

Ari Kusadi, SH. Jawa Timur

23. Mengoptimalkan Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi

Munawal Hadi, SH., MH. Aceh

24. Pelaksanaan Mutual Legal Assistance (MLA) Dalam Penanganan Kejahatan Transnasional Oleh Kejaksaan RI

Juliadi Lingga, SH. Aceh

25. Gugatan lain-lain Terhadap Aset Pribadi Direksi Perseroan Terbatas ke Dalam Harta Pailit

Andi Sumardi, SH., MH. Sulawesi Barat 26. Kejahatan Genosida Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Muh. Agung, SH., MH. Sulawesi Barat 27. Upaya Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Melalui Gugatan

Perdata Terhadap Pembayaran Uang Pengganti

Sulisdiyati, SH. Jawa Timur

28. Upaya Memerangi Praktik Diskriminasi Rasial Melalui Sarana Hukum Pidana Nasional

Nur Fitriaty, SH. Sulawesi Selatan

29. Penegakan Hukum Terhadap Perkara Tindak Pidana di Bidang Kedokteran

Muhammad Adri Kahamuddin, SH., MH.

Sulawesi Selatan 30. Sistem Pertanggungjawaban Pidana Pencemaran Lingkungan yang

Dilakukan Korporasi

Tuwo, SH. Sulawesi Selatan

31. Peran Kejaksaan Dalam Menangani Tindak Pidana Korupsi Sri Asturi, SH. Jawa Barat 32. Mekanisme Pertanggungjawaban Pidana Oleh Korporasi Terhadap

Kerusakan Lingkungan Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

(3)

33. Disparitas Sanksi Pidana Dalam Putusan Perkara Tindak Pidana Terorisme Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia

Rr. Fidelia Rini Tyas Utami, SH. DI Yogyakarta 34. Analisis Yuridis Pembuktian Melalui Alat Bukti Oleh Aparat Penegak

Hukum Dalam Upaya Mengungkap Tindak Pidana Korupsi di Indonesia

Opik Barlia, SH. DI Yogyakarta

35. Aturan Tentang Penyadapan (Sebuah Perbandingan Antara Inggris dan Indonesia)

Anak Agung Ngurah Jayalantara, SH., MH.

Bali 36. Tinjauan Normatif Penyelesaian Perkara Pidana Melalui Pendekatan

Restorative Justice

Erwin Indra Putra, SH., MH. Sesjampidum 37. Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Menurut

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

Moch. Roseno Eri Dewantoro, SH. Sesjamintel 38. Kendala Penegakan Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana

Pemilu Legislatif di Indonesia

Aldy Slesviator, SH. Kalimantan Selatan 39. Pidana Pengawasan Sebagai Konsep Sanksi Pidana Dalam

Pendekatan Keadilan Restoratif

Boni T Hora, SH. DKI Jakarta

40. Penyelesaian Perkara Penodaan Agama di Indonesia oleh Kejaksaan Krismas Agung P. S, SH. DKI Jakarta 41. Perampasan Aset Tanpa Pemidanaan Dalam Rezim Anti Pencucian

Uang

Defid Tri Rizky, SH. Sesjambin

42. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup

Maryanti, SH. Sumatera Barat

43. Peran Kejaksaan Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Perikanan (Illegal Fishing)

Bahri, SH., MH. Kalimantan Selatan

44. Peran Kejaksaan Dalam Pencegahan dan Penghapusan Human Trafficking di Indonesia

Ernawati, SH. Kalimantan Selatan

45. Membangun Independensi Kejaksaan Untuk Tegaknya Supremasi Hukum

Andi Permana, SH. Sesjampidsus

46. Tinjauan Mengenai Pertimbangan Majelis Hakim Dalam Putusan No. 06/G/2011/PTUN.YK Tanggal 23 Juni 2011 Dengan Obyek Sengketa Surat Walikota Yogyakarta Nomor : 503/687 Tanggal 22 Februari 2011 Tentang Pemberitahuan Penutupan Usaha

Euis Ratnawati, SH., MH. DI Yogyakarta

47. Penegakan Hukum Dalam Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara di Indonesia

Kurniawan Agung Prabowo, SH., MH.

Jawa Tengah 48. Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi Yang

Melarikan Diri (DPO) Melalui Peradilan In Absentia

(4)

49. Peranan Kejaksaan Tinggi Maluku Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi

Sunoto, SH. Maluku

50. Kepastian Hukum Peninjauan Kembali Atas Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI

Tania Avanti, SH. Jawa Barat

51. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Rahmiwati, SH. Jawa Barat

52. Manajemen Pengelolaan Barang Bukti Dalam Penanganan Perkara Pidana Di Kejaksaan Untuk Mewujudkan Kepastian Hukum

Ema Siti Huzaemah Ahmad, SH., MH.

Jawa Barat 53. Tinjauan Normatif Perlindungan Terhadap Kekerasan Dalam Rumah

Tangga Menurut Hukum Positif Indonesia

Chendi Wulansari, SH. Kalimantan Timur 54. Batasan Pengajuan Upaya Hukum Peninjauan Kembali Sebagai

Implikasi Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi

Kusbiantoro, SH., MH. Jawa Timur

55. Penetapan Deponering Oleh Jaksa Agung Dikaitkan Dengan Kepentingan Umum

Ika Maulud Dhina, SH., MH. Jawa Timur 56. Analisis Yuridis Bentuk dan Upaya Pencegahan Tindak Pidana

Perdagangan Orang di Indonesia

Deny Kurniawan, S.Kom., SH. Sesjamintel 57. Pemeriksaan Tambahan Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara

Pidana

Rahmad Ridha, SH., MH. Aceh

58. Mekanisme Koordinasi Dalam Pelaksanaan Mutual Legal Assistance In Criminal Matters (MLA) Agreement Dalam Pengembalian Aset Hasil Tindak Pidana Korupsi

Chadijah Irani, SH., MH. Sumatera Barat

59. Penerapan Hukum Yang Dilakukan Lembaga Kejaksaan Dalam Proses Penuntutan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika

Sulistiyo Wahyudi, SH. Jawa Tengah 60. Penanganan Perkara Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Kejaksaan

di Bidang Perpajakan

M.M. Sicilia Dewi Mrontowati, SH. Jawa Barat 61. Diversi Sebagai Bentuk Penyelesaian Perkara Pidana Anak Melalui

Pendekatan Restorasi

Niluh Putu Mirah Torisia Dewi, SH. Nusa Tenggara Barat 62. Perlindungan Hukum Terhadap Korban Perdagangan Orang yang

Dijadikan Kurir Narkotika

Aditya Narwanto, SH., MH. Kalimantan Timur 63. Optimalisasi Fungsi Intelijen Kejaksaan Melalui Sub Direktorat A

Pertahanan dan Keamanan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Dalam Melakukan Pemetaan Terhadap Gerakan Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

(5)

64. Yudical Review Tindak Pidana Makar Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) (Analisis Yuridis Terhadap Perkara No. 7/PUU-XV/2017 dan Perkara No. 28/PUU-7/PUU-XV/2017)

Elisa Nindiantika, SH. Jawa Timur

65. Pidana Bersyarat Relevansinya Dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Keadilan Restoratif

Choirul Arifin, SH. Jawa Timur

66. Pelaksanaan Eksekusi Barang Bukti Dalam Pasal 101 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Nur Sricahyawijaya, SH. Sulawesi Tengah 67. Kendala Aparat Penegak Hukum Dalam Upaya Menegakkan Hukum

Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia

Tarjono, SH. Jawa Timur

68. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Ditinjau Menurut Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Zulmar Adhy Surya, SH., MH. Sulawesi Selatan

69. Upaya Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemerkosaan Terhadap Anak di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Evelin Nur Agusta, SH., MH. Jawa Barat

70. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Pencurian di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Dian Anjari, SH., MH. Jawa Barat

71. Formulasi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Aborsi Eirine Margaretha Oranay, SH., MH.

Nusa Tenggara Timur 72. Tinjauan Yuridis Penegakan Hukum Terhadap Prostitusi Online

Berdasarkan Hukum Positif Indonesia

I Dewa Gede Semara Putra, SH. Nusa Tenggara Timur 73. Pembuktian Perkara Tindak Pidana Umum Oleh Jaksa Penuntut

Umum

La Ode Khairul Hakim, SH., MH. Gorontalo 74. Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Jaksa Penuntut Umum Dalam

Melakukan Kewenangan Penuntutan dan Melaksanakan Putusan Pengadilan

Andhi Ardhani, SH. DKI Jakarta

75. Praperadilan Oleh Pihak Ketiga Yang Berkepentingan Terhadap Penghentian Penyidikan Tindak Pidana Korupsi

Nanang Dwi Priharyadi, SH. DI Yogyakarta 76. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Perlindungan Terhadap

Konsumen di Indonesia

Bambang Sumarsono, SH. Jawa Tengah 77. Pembaruan Hukum Acara Mengenai Penggeledahan dan Penyitaan

Bukti Elektronik di Indonesia

(6)

78. Upaya Aparat Penegak Hukum Dalam Penanggulangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan

Dwi Indayati, SH. Sumatera Selatan

79. Upaya Aparat Penegak Hukum Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Maluku

Aizit P Latuconsina, SH., MH. Maluku 80. Peranan Jaksa Pengacara Negara Dalam Pemberian Pendapat Hukum

(Legal Opinion) tentang Proses Pengadaan Tanah Untuk Kantor Urusan Agama Kecamatan Padang Timur Oleh Kantor Kementerian Agama Kota Padang

Romza Septiawan, SH., MH. Sumatera Barat

81. Peran Kejaksaan Dalam Mengoptimalkan Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi pada Kejaksaan Negeri Kota Bandung

Danny Mindamora, SH. Jawa Barat

82. Kedudukan Jaksa Pengacara Negara Dalam Mewakili Komisi Pemilihan Umum Sebagai Komisi Negara Independen Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 108-109/PHPU.B-VII/2009

Yati Helfitra, SH., MH. Sumatera Barat

83. Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam Penyelesaian Tagihan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat

Dedi Eka Putra, SH., MH. Sumatera Barat

84. Peran Jaksa Penuntut Umum Dalam Penanganan “Pelaku yang Bekerjasama” (Justice Collaborator)

Nona Vera Kristanty Hematang, SH.

Kalimantan Tengah 85. Pelaksanaan Perampasan Aset Hasil Tindak Pidana Korupsi pada

Kejaksaan Negeri Kendari

Keyu Zulkarnain Arif, SH., MH. Sulawesi Barat 86. Pembaruan Hukum Pidana Nasional Dalam Menentukan Waktu dan

Tempat Terjadinya Kejahatan di Dunia Maya

Mely Diana, SH. Jawa Barat

87. Tindak Pidana Terorisme di Indonesia yang Dilakukan Oleh Anak dan Penanggulangannya

Sterry Fendy Andih, SH. Sulawesi Utara 88. Implementasi Standar Operasional Prosedur Sebagai Upaya

Penataan Tata Laksana di Kejaksaan Republik Indonesia

Priyo Wicaksono, SH. DKI Jakarta

89. Validitas Alat Bukti Elektronik Dalam Sistim Peradilan Pidana Indonesia

(7)

90. Kedudukan Hukum Justice Collabolator Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

Anton Latanondo, SH., MH. Jawa Barat

91. Pelaksaan Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Mewujudkan Good Governance pada Kejaksaan Republik Indonesia

Abdullah, SH. Sulawesi Tengah

92. Peran Komisi Kejaksaan Guna Membangun Lembaga Kejaksaan Dalam Rangka Tegaknya Supremasi Hukum

Komaria, SH. Sulawesi Selatan

93. Peranan Intelijen Kejaksaan Dalam Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat

Masmudi, SH. Sesjamintel

94. Tinjauan Normatif Terhadap Penyadapan Dalam Mengungkap Tindak Pidana di Indonesia

M. Dedy Iskandar Harahap, SH. Sumatera Utara 95. Kedudukan Saksi Verbalisan Dalam Pembuktian Perkara Pidana Joko Hermawan Sulistyo, SH. Sesjambin

96. Kejaksaan Sebagai Lembaga Penuntutan Pidana T. Tarmizi, SH. Aceh

97. Pemberian Grasi Terhadap Terpidana Narkotika Ernita, SH. Aceh

98. Rehabilitasi Pengguna Narkotika Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Relevansinya Dengan SEJA No SE-002/A/JA/02/2013 Tentang Penempatan Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial

Hijiria Kusraini, SH. Banten

99. Restorative Justice Dalam Sistim Peradilan Pidana Anak Indonesia Yogi Wahyu Buana, SH. Banten 100. Konsep Sistem Peradilan Pidana Indonesia Teuku Panca Adhya Putra, SH.,

MH.

Sesjampidsus 101. Perampasan Paksa Oleh Penagih Hutang Terhadap Kendaraan

Sebagai Objek Jaminan Fiducia

Hengky Setiawan Kaendo, SH. Kalimantan Barat 102. Dinamika Hak Untuk Hidup dan Kontroversi Pidana Mati Dalam

Sistem Hukum Pidana Indonesia

Yusri, SH., MH. Sesjampidum

103. Penanganan Pidana Perumahan Terkait Penyediaan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) Oleh Developer Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Mochamad Arif Koerniawan, SH. Jawa Timur

104. Pengelolaan Wilayah Laut Oleh Pemerintah Daerah Berdasarkan Prinsip Environmental Governance

Erlina Rosa, SH. Aceh

105. Peran Jaksa Dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Bagi Pelajar Melalui Program Penyuluhan Hukum Terhadap Bahayanya Menggunakan Narkotika dan Psikotropika di Indonesia

(8)

106. Tinjauan Normatif Penerapan Asas Strict Liability Dan Vicarious Liability Terhadap Korporasi Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Novita Maharani, SH., MH. Jawa Timur

107. Anotasi Hukum Oleh Publik Terhadap Putusan yang Berkekuatan Hukum Tetap

Parlindungan T.O. Andreas Saragih, SH.

Lampung 108. Upaya Mengoptimalkan Penegakan Hukum di Indonesia Dedi Johansyah Putra, SH. Jawa Timur 109. Tindak Pidana Khusus Pencucian Uang Ditinjau Dari Segi Hukum Novriadi Andra, SH., MH. Riau 110. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana

Kepabeanan di Indonesia

Agustin Hematang, SH. Kalimantan Tengah 111. Permasalahan Kebakaran Hutan di Indonesia dan Kaitannya Dengan

Keamanan Manusia

Afrizal Chair Nawar, SH. Sumatera Utara 112. Peranan Penegak Hukum Dalam Menangani Pengajuan Restitusi

Oleh Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang

Andi Ilfiah, SH. Sulawesi Selatan

113. Perkembangan Alat Bukti Dalam Penyelesaian Perkara Perdata Asmiarani, SH. Sulawesi Selatan 114. Tinjauan Yuridis Penjatuhan Pidana Bersyarat Terhadap Pelaku

Tindak Pidana Korupsi

Hendra Wasisto, SH., MH. Jawa Barat 115. Frasa “Kepentingan Umum” Dalam Penyampingan Perkara Demi

Kepentingan Hukum

Nanang Suryadi, SH. Sesjambin

116. Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan

Muliadi, SH. Aceh

117. Mekanisme Eksekusi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Berdasarkan Undang-Undang

Nurhani Tahir Lopa, SH. Sulawesi Selatan 118. Kendala Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana

Pemalsuan di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Banten

Irfan Nulhakim, SH., MH. Banten

119. Optimalisasi Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam Membela Kepentingan Hukum BUMN Dan Penyelamatan Aset Negara

Bagus Priyonggo, SH., MH. Sesjamdatun 120. Analisis Jabatan Sebagai Upaya Penataan dan Penguatan Organisasi

Kejaksaan RI

Palupi Sulistyaningrum, SH., MH. Jawa Timur 121. Pelaksanaan Pemberian Grasi Terhadap Terpidana Narkotika Zubaidi S Mansur, SH. Maluku Utara 122. Analisis Yuridis Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan

Tindak Pidana Penipuan di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah

(9)

123. Pelacuran Anak di Bawah Umur Dalam Penegakan Hukum di Indonesia

I Made Dipa Umbara, SH. Bali

124. Menyoal Perbedaan Penafsiran Terhadap Pertanggungjawaban Pelaku Pelanggaran HAM Berat

Sarjani Jojor Martua Sianturi, SH. Sumatera Utara 125. Eksistensi Diversi dan Keadilan Restorative Dalam Penyelesaian

Perkara Tindak Pidana Anak

Hanjaya Chandra, SH., MH. Riau

126. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara

Guntur Samosir, SH. Sumatera Utara

127. Deponering Sebagai Kewenangan Jaksa Agung Relevansinya Dengan Teori Tujuan Hukum, Teori Penegakan Hukum dan Teori Keadilan

Wilsa Riani, SH. Riau

128. Akibat Hukum Saksi Memberikan Kesaksian Palsu Dalam Persidangan di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Sri R Setyaningsih, SH., MH. Kalimantan Timur 129. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana

Penadahan di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Agus Purwantoro, SH. Kalimantan Timur 130. Konsep Tanggungjawab Negara Terhadap Hak Asasi Manusia Dalam

Konstitusi RI

Zurwandi, SH. Riau

131. Penanganan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Oleh Aparat Penegak Hukum di Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah

Toni Yuswanto, SH. Kalimantan Tengah

132. Pidana Pengawasan Sebagai Alternatif Jangka Pendek Riana Dewi, SH. Kalimantan Timur 133. Penegakan Hukum Perdagangan Manusia Melalui Upaya Internal

dan Eksternal

Idnawaty Idrus, SH. Riau

134. Penegakan Hukum Terhadap Penanganan Penyalahgunaan Narkotika di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Heryanto Hamonangan, SH. Jawa Barat 135. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Mengoptimalkan Penanganan

Tindak Pidana Penggelapan Pajak

Supomo, SH. Jawa Timur

136. Gratifikasi Dalam Tindak Pidana Korupsi Reza Aditya Wardhana, SH., MH. Jawa Timur 137. Koordinasi Antara Aparat Penegak Hukum Dengan SPORC (PPNS

Kehutanan) Dalam Tindak Pidana Illegal Logging di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat

Akwan Annas, SH. Kalimantan Barat

138. Eksistensi Perkawinan Masyarakat Suku Sasak Lombok Dalam Pluralisme Hukum

Johan Kuswara, SH. Sesjamintel

139. Penanganan Tindak Pidana Hoax Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik

(10)

140. Rehabilitasi Dalam Perspektif Pasal 103 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Pecandu dan Penyalahgunaan Narkotika

Tri Cahyadi Astuti, SH. Sumatera Utara

141. Analisa Persekongkolan Dalam Penawaran Tender Pengadaan Barang/Jasa

Latifah Sahrah, SH. Sesjamdatun

142. Kajian Yuridis Terhadap Perlindungan Hak Asasi Bagi Narapidana Korupsi Pasca Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012

Leony Alleda Wambrauw, SH. Sesjamdatun

143. Perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (LPSK) Terhadap Pelaku Yang Bekerjasama (Justice Collaborator)

Parulian Prayudi, SH. DKI Jakarta

144. Dokumen Elektronik dan Hasil Cetaknya Digunakan Sebagai Alat Bukti Tindak Pidana

Verdianty, SH. DKI Jakarta

145. Upaya Aparat Penegak Hukum Dalam Pembuktian Kasus Korupsi di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan

Cristina Wijayanti, SH., MH. Sulawesi Selatan 146. Upaya Lembaga Kejaksaan Dalam Melaksanakan Kepercayaan

Masyarakat (public trust) di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Bengkulu

Ikrar Demaskasi, SH., MH. Bengkulu

147. Penegakan Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Pembalakan Liar di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi NTB

Heru Sandika T, SH. Nusa Tenggara Barat 148. Prinsip Untuk Tidak Memberikan Keterangan Yang Akan

Memberatkan/Merugikan Dirinya di Persidangan Oleh Saksi Mahkota Sebagai Alat Bukti Penyertaan Tindak Pidana

Kadek Widiantari, SH. Nusa Tenggara Timur

149. Analisis Penyelesaian Sengketa Arbitrase Internasional Enggar Dian Rohuri, SH. Jawa Tengah 150. Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Terpidana Kasus Narkotika Achmad Aris Mugiandono, SH. Jawa Tengah 151. Pengembangan Konsep Pertanggungjawaban Pidana Terhadap

Pengelolaan Keuangan Negara Dalam BUMN (Persero) yang Terindikasi Korupsi

Dr. Fery Ichsan Karunia, SH., MH. Aceh

152. Eksistensi Diversi dan Keadilan Restoratif Dalam Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Anak

Dian Anggraeni K, SH. Kalimantan Timur 153. Analisis Pembayaran Uang Pengganti Oleh Terpidana Yang Jumlah

Uangnya Tidak Mencukupi Atau Hasil Lelang Hartanya Tidak Mencukupi Sesuai Jumlah Yang Ditentukan Dalam Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dan Pengaruhnya Terhadap Keuangan Negara

Muhammad Nasran, SH. Sulawesi Barat

(11)

155. Kekuatan Pembuktian Visum et Repertum Dalam Proses Perkara Pidana

Agus, SH. Sulawesi Tengah

156. Penegakan Hukum Terhadap Penanganan Perkara Pembobolan Bank BNI 46 di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Maluku

Maurits P, SH., MH. Maluku

157. Penegakan Hukum Bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan yang Mengakibatkan Mati

Yanu Prasetyorini, SH. DI Yogyakarta 158. Kajian Yuridis Pro Dan Kontra Terkait Dengan Undang-Undang

Informasi Dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016 Dalam Hal Kebebasan Menyatakan Pikiran dan Pendapat

Junita Astuti, SH., MH. DI Yogyakarta

159. Peranan Lembaga Kejaksaan Dalam Penyelamatan Kekayaan Negara Herman Darmawan, SH., MH. Sulawesi Tengah 160. Kebebasan Berekspresi Melalui Media Digital Menurut

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Konvensi Internasional

Nur Ika Y, SH. DI Yogyakarta

161. Keadaan Terpaksa Sebagai Dasar Penghapus Hukum Dalam Tindak Pidana Narkotika

Muh. Arafah, SH. Maluku

162. Penyitaan Terhadap Aset Pelaku Tindak Pidana Korupsi Relevansinya Dengan Tindak Pidana Pencucian Uang

Nurhayati Ulfia, SH., MH. Sumatera Utara 163. Lembaga Praperadilan Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia Muhammad Zulfan Tanjung, SH.,

MH.

Sumatera Utara 164. Penjatuhan dan Pelaksanaan Pidana Dalam Tindak Pidana Narkotika

yang Dilakukan Narapidana Narkotika

Sayekti Candra M, SH., MH. Lampung 165. Perumusan Perbuatan Anak Sebagai Perantara pada Tindak Pidana

Narkotika Sebagai Dasar Pertanggungjawaban Pidana

Rama Tritanty, SH., MH. Jambi

166. Tujuan Pemidanaan Melalui Rehabilitasi Bagi Pecandu Narkotika di Indonesia

Ridwan Jani, SH., MH. Jambi

167. Penerapan Corporate Culture Model Sebagai Pertanggungjawaban Korporasi Dalam Tindak Pidana Korupsi

Andi Taufik Ismail, SH. Sulawesi Barat 168. Implikasi Pemberlakuan Peraturan Menkumham Nomor 32/2017

Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa

Ulfadrian Mandalani, SH., MH. Sulawesi Selatan 169. Kedudukan Alat Bukti Keterangan Ahli Untuk Mempengaruhi

Keyakinan Hakim

Siti Komariyah, SH. Jawa Timur

170. Penyalahgunaan Wewenang Terhadap Tindak Pidana Korupsi di Wilayah Hukum Kejaksaan Negeri Sidoarjo

(12)

171. Tinjauan Normatif Perdagangan Orang Menurut KUHP dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

Maryani Sri Rahayu, SH. Jawa Timur

172. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Pelecehan Seksual di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi maluku

Ruslan Marasabessy, SH., MH. Maluku 173. Penerapan Hukum Persaingan Usaha Terhadap Tender Pengadaan

Barang/Jasa di Instansi Pemerintah

Vendrio Arihaleza, SE., SH., MH. Sesjambin 174. Aspek Yuridis Perlindungan Anak Sebagai Korban dan Pelaku

“Bullying” Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Syahreini Agustin, SH. Sumatera Barat

175. Pengaturan Kewenangan Penuntut Umum Dalam Penangguhan Penahanan Pada Tindak Pidana Korupsi

Lexy Fatharany, SH., MH. Jambi

176. Penanganan Penyelewengan Dana Desa Oleh Aparat Penegak Hukum Di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Banten

Saprudin, SH. Banten

177. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Pungutan Liar di Wilayah Hukum Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang

Dian Eka Lestari, SH., M.Hum. Banten 178. Deponering Sebagai Wewenang Jaksa Agung (Tinjauan Normatif

Terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI)

Bendry Almy, SH. Riau

179. Prinsip Keadilan Hukum Dalam Penjatuhan Sanksi Pidana Pencabutan Hak Memilih dan Dipilih Pelaku Tindak Pidana Korupsi

Eduward, SH., MH. Kalimantan Barat

180. Analisis Batas Waktu Penyidikan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018

Muhammad Tohe, SH. Kalimantan Barat

181. Sifat Mengikat Putusan Pengadilan TUN Terhadap Ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Yuse Chaidi Adhar, SH., MH. Kalimantan Barat 182. Peran Kejaksaan Melalui Tim Pakem Dalam Penanganan Penodaan

Agama di Sumatera Barat

Afridel, SH., MH. Sumatera Barat

183. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Pembunuhan Berencana di Sumatera Utara

Nisye Sepriasi, SH. Sumatera Utara

184. Penerapan Penyelesaian Perkara Pidana di Luar Pengadilan (Restorative Justice) di Indonesia

Chaterina Oly Lesbata, SH. Maluku 185. Penanganan Terhadap Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan

oleh APH di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Maluku

(13)

186. Optimalisasi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi Oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat

Jhon Leonardo Hutagalung, SH., MH.

Sumatera Barat 187. Menyoal Penerapan Sanksi Hukum Dalam Undang-Undang Nomor

16 Tahun 2009 Oleh Aparat Penegak Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perpajakan Sebagai Upaya Memulihkan Penerimaan Negara di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan

Effa Meilynda, SH. Sumatera Selatan

188. Analisis Terhadap Mekanisme Penanganan Penangguhan Terhadap Terdakwa Kasus Tindak Pidana Korupsi

Fitriani, SH. Aceh

189. Asset Recovery Sebagai Instrumen Untuk Memulihkan Kerugian Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi

Yosefin Ernawati Nazara, SH., MH. Sumatera Barat 190. Hibah Barang Bukti pada Tahap Penyidikan Perkara Tindak Pidana

Kepabeanan pada Kabupaten Aceh Tamiang

Zilzaliana, SH. Aceh

191. Analisis Yuridis Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi Dalam Bentuk Gratifikasi di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur

Sonya Hardini, SH. Jawa Timur

192. Menyoal Upaya Hukum Luar Biasa Peninjauan Kembali Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana

Slamet Sugiarto, SH. Jawa Timur

193. Dilema Independensi Kejaksaan Sebagai Sub Sistem Peradilan Pidana H. Suheli, SH. Banten 194. Upaya Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana

Pemberian Vaksin Palsu Di Wilayah Hukum Kejaksaan Negeri Kota Bekasi

Hapit Suhandi, SH., MH. Jawa Barat

195. Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Mengoptimalkan Penanganan Penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (Add) Oleh Kepala Desa Di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Enda Sendilosa Br Ketaren, SH. Jawa Barat

196. Eksistensi Hukuman Tambahan Dalam Tindak Pidana Korupsi (Tinjauan Teori Hukum Terhadap Ketentuan Pasal 10 Kuhpidana)

Wahyu Widoprapti, SH. Jawa Timur

197. Peran Intelijen Yustisial Kejaksaan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Korupsi

Selamet, SH. Banten

198. Analisis Yuridis Kejaksaan Dalam Mempailitkan Perusahaan Di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Intan Permata Hati, SH., MH. Jawa Barat 199. Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Mahkota Dalam Perspektif

Hukum Positif Indonesia

Riska Diana, SH. Jawa Timur

200. Pelaksanaan Pidana Tambahan Pembayaran Uang Pengganti Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi

(14)

201. Peran Dan Tugas Wewenang Kejaksaan Dalam Menghadapi Era Digital

Hari Riyadi, S.Kom., SH., MH. Sesjamintel 202. Kedudukan Depoonering Sebagai Manifestasi Asas Oportinitas

Dalam Perkara Pidana

M. Rizal Srikanna, SH. Jawa Timur

203. Perlindungan Hukum Saksi Pelapor Dalam Tindak Pidana Narkotika Menurut Hukum Positif Indonesia

Harry Rachmat, SH., MH. Jawa Timur 204. Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi : Tinjauan

Yuridis Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Dyah Budi Astuti, SH. Jawa Tengah

205. Optimalisasi Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Terorisme Di Poso Sulawesi Tengah

Caspar Olevianus Tanonggi, SH. Sulawesi Tengah 206. Upaya Jaksa Dalam Mengoptimalkan Pnbp Terhadap Lelang Barang

Rampasan Dalam Perkara Ilegal Fishing

Sunardi, SH. Lampung

207. Penguatan Lembaga Kejaksaan Dalam Perubahan Hukum Acara Pidana

Ferik Demiral, SH. Sumatera Barat

208. Optimalisasi Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Eva Reni Desiana, SH. Sumatera Barat 209. Kekuatan Hukum Barang Bukti Dalam Proses Pembuktian Pada

Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia

Andi Ermawan, SH., MH. Jawa Timur

210. Perumusan Perbuatan Anak Sebagai Perantara Pada Tindak Pidana Narkotika Sebagai Dasar Pertanggungjawaban Pidana

Rama Triranty, SH., MH. Jambi

211. Optimalisasi Pengembalian Kerugian Negara Berupa Pembayaran Uang Pengganti Oleh Jaksa Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah

Irwan Ganda Saputra, SH., MH. Kalimantan Tengah

212. Asset Recovery Dalam Tindak Pidana Korupsi Upaya Pengembalian Kerugian Keuangan Negara

Anis Sugih Arti, SH. Jawa Timur

213. Implikasi Kewenangan Penuntutan Antara Kejaksaan Dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dalam Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia

Teguh Apriyanto, SH., MH. Sesjampidsus

214. Optimalisasi Tugas Dan Fungsi Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Sebagai Jaksa Pengacara Negara Dalam Memberikan Bantuan Hukum Di Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara

(15)

215. Sifat Melawan Hukum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Terhadap Putusan Mahkamah Agung Ri Nomor : 212 K/PID.SUS/2008 TERPIDANA H. MOCHAMMAD SAHID

Amril Abdi, SH. Sesjampidum

216. Tanggung Jawab Ahli Waris Terhadap Pembayaran Uang Pengganti Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi

Devi Atika Ningsih, SH., MH. Sumatera Barat 217. Rehabilitasi Medis Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Menurut

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Siska Christiana, SH., MH. Jawa Timur 218. Menyoal Koordinasi Antara Penyidik Dan Penuntut Umum Dalam

Penyelesaian Perkara Pidana Di Indonesia

Cut Wardah Z. A, SH., MH. Banten 219. Kebijakan Penal Dan Non Penal Dalam Penanganan Kejahatan

Kekerasan Seksual Pada Anak

Ichwan Kabalmay, SH., MH. Jawa Timur 220. Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pengadaan Barang

Dan Jasa

Yoga Sukmana, SH., MH. Jawa Barat

221. Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Penjara Di Bawah Ancaman Pidana Minimum Khusus Di Pengadilan Negeri Solok

Okta Zulfitri, SH., MH. Sumatera Barat 222. Eksaminasi Terhadap Putusan Hakim Yang Telah Memperoleh

Kekuatan Hukum Tetap (Inkrcaht Van Gewidjs) Dalam Penanganan Perkara Pidana Di Indonesia

Jimmy Banau Iryansyah Kaotjil, SH.

Sesjampidsus

223. Analisis Pemenuhan Hak Untuk Mendapatkan Pengurangan Masa Hukuman Narapidana Kejahatan Korupsi Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012

Redy Zulkarnain, SH., MM. Maluku Utara

224. Peran Kejaksaan terhadap Upaya Pemulihan Aset (Recovery Asset) dalam mengoptimalkan Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering)

Yelli Fitri, SH. Sesjampidum

225. Optimalisasi Kewenangan Jaksa pada Lembaga Kejaksaan sebagai Penyidik dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi

Citra Sagita Sudadi, SH. Sesjampidum 226. Indikator Dalam Menentukan Suatu Perbuatan Sebagai Tindak

Pidana Perdagangan Orang

Zulaika Nurdiana, SH. Sesbadiklat

227. Optimalisasi Peran Aparat Penegak Hukum Dalam Upaya Pengembalian Aset Hasil Korupsi (Asset Recovery) di Indonesia

Banu Laksana, SH., L.LM. PPA

228. Analisis Kekerasan Seksual Yang Dilakukan Anak Meilana Eko Winangto, SH. Lampung 229. Eksistensi Jaksa Agung Dalam Penegakan Hukum Pada Sistem

Peradilan Pidana Di Indonesia

(16)

230. Kebijakan Formulasi Pelaksanaan Rehabilitasi Medis dan/atau Rehabilitasi Sosial Terhadap Penyalahguna Narkotika yang Berbasis Nilai-Nilai Keadilan

Apriyanto Kurniawan, SH., MH. Jawa Tengah

231. Kebijakan Penal dan Non Penal Terhadap Kejahatan Hoax Di Indonesia

Siluh Chandrawati, SH., MH. Jawa Timur 232. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Terhadap Korban Kejahatan

Korporasi

Referensi

Dokumen terkait

Seimpulan pertama, peranan Kejaksaan dalam melakukan penuntuan tindak pidana Narkotika bertindak sebagai penuntut umum melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya

Upaya Aparat Penegak Hukum Polsek Deli Tua Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pencurian Kenderaan Bermotor Roda Dua Dengan Kekerasan Yang Dilakukan

Seimpulan pertama, peranan Kejaksaan dalam melakukan penuntuan tindak pidana Narkotika bertindak sebagai penuntut umum melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya

Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pertambangan minyak dan gas bumi yang merusak lingkungan hidup telah dilakukan secara cukup maksimal oleh aparat penegak

Sebab tindakan tegas dan ketelitian aparat penegak hukum untuk memberikan sanksi yang tegas bagi para pelaku kejahatan tindak pidana penganiayaan apalagi pada kasus-kasus

Setelah bukti-bukti mencukupi dan aparat penegak hukum melihat sendiri bahwa telah terjadi tindak pidana perjudian maka dapat melakukan penyergapan terhadap pelaku

Permasalahan Pada Aparat Penegak Hukum Mengenai Perbedaan Persepsi Atas Pemberian Rehabilitasi Bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Narkotika ... Permasalahan Mengenai

Junifer Girsang, “Abuse of Power”, Penyalahgunaan Kekuasaan Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi, Penerbit JG Publishing Jakarta, 2012.. Jakata: PT Gramedia