• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESADARAN HALAL, PENGETAHUAN DAN KEMUDAHAN MENDAPAT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN PRIBADI DAN KOSMETIK HALAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KESADARAN HALAL, PENGETAHUAN DAN KEMUDAHAN MENDAPAT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN PRIBADI DAN KOSMETIK HALAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KESADARAN HALAL, PENGETAHUAN DAN

KEMUDAHAN MENDAPAT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN PRIBADI DAN KOSMETIK

HALAL

(Studi Kasus pada Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya)

JURNAL ILMIAH

DISUSUN OLEH:

NADHILAH ZATIL IMAN

165020507111019

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel jurnal dengan judul:

PENGARUH KESADARAN HALAL, PENGETAHUAN DAN

KEMUDAHAN MENDAPAT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN PRIBADI DAN KOSMETIK

HALAL

(Studi Kasus pada Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya)

Yang disusun oleh:

Nama

: Nadhilah Zatil Iman

NIM

: 165020507111019

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Jurusan

: S-1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel jurnal tersebut dibuat sebagai

persyaratan ujian skripsi

yang

dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 31 Agustus 2020

Malang, 31 Agustus 2020

Dosen Pembimbing,

Eddy Suprapto, SE., ME.

NIP. 195807091986031002

(3)

PENGARUH KESADARAN HALAL, PENGETAHUAN DAN

KEMUDAHAN MENDAPAT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN PRIBADI DAN KOSMETIK

HALAL

(Studi Kasus pada Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya)

Nadhilah Zatil Iman

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email :

nadhilahzi@student.ub.ac.id

ABSTRAK

Industri kosmetik halal mengalami perkembangan dalam beberapa tahun terakhir. State of the Global Islamic Economy (2019) menyatakan bahwa Muslim global menghabiskan US$64 juta pada sektor kosmetik halal. Sektor ini terdiri dari produk make up, parfum, dan perawatan pribadi. Indonesia, dengan jumlah penduduk Muslim tertinggi di dunia, merupakan pasar potensial untuk produk-produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Banyaknya muslim di Indonesia membuat konsumsi produk halal menjadi salah satu bagian dari gaya hidup, yang dipengaruhi oleh keyakinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesadaran, pengetahuan dan kemudahan mendapat produk terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Data penelitian merupakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner dengan skala Likert 1-4. Populasi penelitian merupakan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Logistik (LOGIT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa ketiga variabel bebas; kesadaran halal, pengetahuan dan kemudahan mendapatkan produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal.

Kata kunci: kesadaran halal, pengetahuan, kemudahan mendapat produk, keputusan pembelian

Latar Belakang

Industri kosmetik halal mengalami perkembangan dalam beberapa tahun terakhir. Sektor kosmetik halal adalah salah satu sektor yang paling berkembang. Selama tahun 2018, Muslim global menghabiskan US$64 juta pada sektor kosmetik halal (State of the Global Islamic Economy, 2019). Sektor ini terdiri dari produk kosmetik dan produk perawatan pribadi. Indonesia, negara dengan penduduk Muslim tertinggi di dunia, merupakan pasar potensial untuk produk-produk perawatan pribadi dan kosmetik halal (Aisyah, 2017). Data Kementerian Perindustrian tahun 2018 menunjukkan bahwa industri kosmetik nasional mengalami pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017.

Pertumbuhan industri kosmetik halal di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi produk kosmetik halal. Perilaku konsumsi ini salah satunya dipengaruhi oleh agama, seperti yang disampaikan oleh Delener (1994) bahwa agama mempengaruhi gaya hidup konsumen, yang akan mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan seorang konsumen. Berdasarkan data

(4)

yang dirilis Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 207 juta atau sama dengan 87,18% dari penduduk Indonesia. Banyaknya muslim di Indonesia membuat konsumsi produk halal menjadi salah satu bagian dari gaya hidup, yang dipengaruhi oleh keyakinan. Penelitian terdahulu oleh Ardyanti dkk (2013) menyimpulkan bahwa kesadaran makanan halal pada konsumen Muslim dipengaruhi oleh pemahaman terhadap konsep halal. Hamdan dkk (2013) menyimpulkan bahwa konsumen Muslim saat ini sadar akan bahan-bahan makanan, sehingga konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih makanan. Penelitian lain oleh Munandar dkk (2004) menyimpulkan bahwa kemudahan mendapatkan produk berpengaruh terhadap preferensi konsumen produk air minum dalam kemasan di Bogor. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan, penelitian ini menjelaskan pengaruh variabel kesadaran halal, pengetahuan dan kemudahan mendapat produk terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Lebih lanjut, penelitian ini dilakukan di lingkup yang dekat dengan peneliti, yaitu mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Pemilihan sampel didasarkan pada penelitian Ambali dan Bakar (2012) yang menyebutkan bahwa konsumen di negara Muslim mengetahui konsep halal untuk meningkatkan tingkat kesadaran halal melalui pendidikan dan pembelajaran. Dalam hal ini, mahasiswa Ekonomi Islam merupakan kelompok yang dapat mengakses pendidikan sehingga tingkat kesadaran halalnya dapat diukur.

Landasan Teori

Perilaku Konsumen

Teori konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa barang-barang konsumsi atau pun jasa-jasa konsumsi (Reksoprayitno, 2011).Dalam berperilaku, konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Maski, 2010). Faktor internal terdiri dari: (a) pengalaman belajar dan memori (learning and memory); (b) kepribadian dan konsep diri (personality and self concept); (c) motivasi dan keterlibatan (motivation and involvement); (d) sikap (attitude); (e) persepsi (perception). Kemudian faktor eksternal terdiri dari: (a) faktor budaya; (b) faktor sosial; (c) faktor ekonomi; (d) faktor bauran pemasaran.

Perilaku Konsumen dalam Perspektif Islam

Perilaku manusia dalam suatu sistem ekonomi yang Islami bersumber dari tujuan hidup dan sendi-sendi dasar. Tujuan hidup untuk memperoleh kesejahteraan lahir dan batin, dunia dan akhirat, serta sendi dasar atas kebenaran dan keadilan melahirkan perilaku konsumen maupun perilaku produsen (Maski, 2010). Perilaku konsumen dan perilaku konsumen dalam perspektif Islam memiliki beberapa perbedaan, yaitu: (1) konsumen muslim tidak mencapai kepuasan hanya dari mengonsumsi output dan memegang barang modal namun berputar pada pencapaian atas ridha Allah SWT; (2) konsumen muslim tidak mengonsumsi beberapa komoditas, seperti alkohol dan daging babi; (3) konsumen muslim dilarang untuk membayar atau menerima bunga dari pinjaman dalam bentuk apapun; (4) anggaran yang dapat digunakan untuk optimisasi konsumsi adalah pendapatan bersih setelah pembayaran zakat; (5) konsumen muslim harus menahan diri dari konsumsi yang berlebihan, yang berarti konsumen muslim tidak harus menghabiskan seluruh pendapatan bersihnya untuk konsumsi barang dan jasa.

Teori Pengambilan Keputusan

Teori pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

(5)

Keputusan Pembelian

Sangadji (2013) menyatakan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu: (1) faktor psikologis (persepsi, motivasi, pembelajaran dan kepercayaan); (2) faktor pribadi (usia, pekerjaan, dan gaya hidup); (3) faktor sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status); dan (4) faktor kebudayaan (sub budaya dan kelas sosial).

Hipotesis Penelitian

H1 : Kesadaran halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk perawatan

pribadi dan kosmetik halal

H2 : Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi

dan kosmetik halal

H3 : Kemudahan mendapat produk halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk perawatan pribadi dan kosmetik halal

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Angkatan 2016-2019. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memerhatikan tingkatan yang ada dalam populasi sehingga tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui untuk terpilih menjadi subjek (Noor, 2011). Penelitian ini akan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui teknik kuisioner yang menggunakan skala Likert dengan skor 1-4.

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode logistic regression atau analisis regresi logistik (LOGIT). Bentuk model Logit dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

𝑌 = 𝛽0+ 𝛽1𝑋1+ 𝛽2𝑋2+ 𝛽3𝑋3+ 𝜇𝐼

dimana:

Y = Keputusan pembelian

Y = 1; keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal Y = 0; keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik lainnya X1 = Kesadaran Halal

X2 = Pengetahuan

X3 = Kemudahan Mendapatkan Produk

Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer-Lemeshow)

Kelayakan model regresi logit dapat diuji menggunakan uji Hosmer-Lemeshow Test. Model dapat diterima dan data observasi dikatakan fit jika nilai signifikansi Hosmer dan Lemeshow memiliki nilai > 0,5 sehingga model dapat dikatakan mampu memprediksi nilai observasi.

Uji Keseluruhan Model

Uji keseluruhan model dapat digunakan untuk melihat apakah semua variabel independen (bebas) dalam regresi logistik secara simultan mempengaruhi variabel dependen (terikat). Jika nilai signifikansi kurang dari alpha 5%, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan (serentak) terdapat pengaruh variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).

Uji Simultan atau Uji F

Uji simultan bertujuan untuk mengetahui signifikansi antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau secara bersama-sama. Jika nilai signifikansi kurang dari

(6)

alpha 5%, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen (bebas) berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat). Dalam uji regresi logistik, untuk mengetahui pengujian secara simultan dapat dilihat dari tabel Omnibus Test of Model Coefficient.

Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi berguna untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen (bebas) dapat menjelaskan variabel dependen (terikat). Jika nilai dari koefisien determinasi mendekati angka 1 maka dapat dikatakan semakin besar kemampuan dari variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variabel dependen (terikat). Besarnya nilai koefesien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square.

Uji Wald

Uji Wald atau Uji Parsial dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen secara terhadap variabel dependen. Dalam analisis regresi logistik, uji parsial dapat dilihat dari hasil Uji Wald dengan membandingkan nilai statistik Wald dengan nilai pembanding Chi Square tabel pada DF 1 dan probabilitas 5%.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik responden merupakan data pendukung setelah menyebarkan kuisioner pada responden. Pada penelitian ini karakteristik responden yang dapat dijadikan data pendukung adalah Jenis Kelamin, Usia, Angkatan Program Studi Ekonomi Islam, dan Uang Saku per Bulan.

Tabel 1. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 59 71%

Laki-laki 24 29%

Sumber: data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih dominan pada penelitian ini dengan persentase sebesar 71%, sedangkan responden laki-laki sebesar 29%. Tabel 2. Usia

Sumber: data primer diolah, 2020

Melihat tabel di atas dapat disimpulkan bahwa usia responden paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun. Kedua tingkat usia tersebut merupakan yang paling sedikit dengan persentase 1,20% sedangkan tingkat usia responden paling banyak berusia 22 (dua puluh dua) tahun dengan persentase sebesar 39,75%.

Usia Responden

(dalam tahun) Jumlah Persentase

18 1 1,20% 19 9 10,84% 20 10 12,04% 21 23 27,71% 22 33 39,75% 23 6 7,22% 25 1 1,20%

(7)

Tabel 3. Angkatan Program Studi Ekonomi Islam

Sumber: data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel, responden dari angkatan 2016 merupakan yang tertinggi sebesar 53,01%, dilanjutkan dengan angkatan 2017 sebesar 22,89%, angkatan 2018 sebesar 15,66%, dan terendah angkatan 2019 sebesar 8,43%.

Tabel 4. Uang Saku per Bulan

Interval Uang Saku Jumlah Persentase

< Rp 500.000 9 10,84%

Rp 500.000 – < Rp 1.500.000 40 48,19% Rp 1.500.000 – < Rp 2.500.000 25 30,12% Rp 2.500.000 – < Rp 3.500.000 5 6,02%

≥ 3.500.000 4 4,81%

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rentang uang saku tertinggi yaitu Rp 500.000 – <Rp 1.500.000 dengan total sebesar 48,19%, sedangkan rentang terendah ≥ Rp 3.500.000 dengan total sebesar 4,81%.

Hasil Uji Instrumen Penelitian

Tabel 5. Uji Validitas

Sumber: data primer diolah, 2020 Tabel 6. Uji Reliabilitas

Angkatan Program Studi Ekonomi

Islam Jumlah Persentase

2016 44 53,01%

2017 19 22,89%

2018 13 15,66%

2019 7 8,43%

Item r hitung r tabel Keputusan

X1.1 0,708 0,444 Valid X1.2 0,533 0,444 Valid X1.3 0,766 0,444 Valid X1.4 0,597 0,444 Valid X2.1 0,673 0,444 Valid X2.2 0,777 0,444 Valid X2.3 0,726 0,444 Valid X2.4 0,686 0,444 Valid X3.1 0,701 0,444 Valid X3.2 0,702 0,444 Valid

Variabel Alpha Cronbach Keseluruhan Nilai minimum Alpha

Cronbach

X1 0,870 0,70

X2 0,849 0,70

(8)

Berdasarkan hasil uji, dapat dinyatakan seluruh variabel valid dan reliable.

Hasil Uji Regresi Logistik

Uji Kelayakan Model

Tabel 7. Hosmer and Lemeshow Test

Sumber: data primer diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa model yang diajukan adalah baik karena nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness-of fit lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima.

Uji Keseluruhan Model Tabel 8. Iteration History

Sumber: data primer diolah, 2020 Tabel 9. Model Summary

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas, diketahui nilai -2 Log likelihood pada block 0 sebesar 68,589. Untuk mengetahui apakah model tersebut baik atau tidak, maka dibutuhkan nilai -2 Log likelihood pada block 1. Berikut nilai -2 log likelihood setelah dimasukan variabel independen. Nilai -2 Log likelihood setelah dimasukkan variabel independen sebesar 15,840. Nilai -2 Log likelihood pada block 0 sebesar 68,589 lebih tinggi daripada nilai -2 Log likelihood pada block 1 sebesar 15,840. Dengan begitu, model dapat dinyatakan baik.

Uji Simultan

Tabel 10. Omnibus Test of Model Coefficient

Step Chi-square df Sig.

1 1.204 8 .997 Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 70.004 1.422 2 68.604 1.740 3 68.589 1.777 4 68.589 1.778 Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 15.840 .470 .836 Step 1 Chi-square df Sig. Step 52.750 3 .000 Block 52.750 3 .000 Model 52.750 3 .000

(9)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 10 dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas signifikan secara simultan karena memiliki nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05.

Koefisien Determinasi

Tabel 11. Koefisien Determinasi

Sumber: data primer diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 11, dapat dilihat bahwa R2 (Nagelkerke R2) yaitu sebesar 0,836. Angka

tersebut menunjukkan total kontribusi variabel bebas dalam ikut menjelaskan keragaman variabel terikat. Sehingga total variasi yang dapat dijelaskan melalui model yang terpakai adalah sebesar 83,6% atau dengan kata lain, variabel kesadaran halal, pengetahuan, dan kemudahan mendapat produk mampu menjelaskan sebesar 83,6 % dari total variabel yang ikut menjelaskan variabel terikat. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 16,4% dijelaskan oleh variabel diluar penelitian.

Uji Parsial (Uji Wald) Tabel 12. Uji Wald

Sumber: data primer diolah, 2020

Pembahasan

Penelitian ini menganalisis pengaruh kesadaran halal, pengetahuan, dan kemudahan mendapatkan produk terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal dengan studi kasus Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Angkatan 2016-2019 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Dalam penelitian ini didapatkan sampel sebesar 83 responden. Sebanyak 71 responden membeli produk perawatan pribadi dan kosmetik dengan label halal dalam 3 bulan terakhir, sedangkan 12 lainnya membeli produk perawatan pribadi dan kosmetik lainnya.

Variabel Kesadaran Halal (X1)

Variabel kesadaran halal memiliki hubungan positif terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal, dilihat dari nilai koefisien beta sebesar 2,870. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 membuktikan bahwa variabel kesadaran halal memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Berdasarkan hasil uji, dapat disimpulkan bahwa ketika kesadaran halal meningkat, maka probabilitas untuk membeli produk perawatan pribadi dan kosmetik halal pun ikut meningkat.

Kesadaran halal dapat diartikan peningkatan tingkat kesadaran terhadap suatu hal yang diizinkan untuk dimakan, diminum, dan digunakan oleh kaum Muslim (Ambali dan Bakar, 2012). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ambali dan Bakar (2012), kesadaran halal dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap agama, peran sertifikat halal/logo halal, edukasi kehalalan melalui berbagai

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 15.840 .470 .836

Variabel Independen B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

X1 .734 .344 4.540 1 .033 2.083

X2 1.712 .857 3.993 1 .046 5.538

X3 1.478 .752 3.865 1 .049 4.382

(10)

macam media, dan alasan kesehatan. Pada penelitian lainnya yang dilakukan oleh Hamdan dkk (2013) menyebutkan bahwa kesadaran responden akan logo halal pada kemasan produk dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dari responden tersebut.

Variabel Pengetahuan (X2)

Variabel pengetahuan pada penelitian ini memiliki hubungan positif dengan keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal, dengan nilai koefisien beta sebesar 2,423. Variabel ini juga berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,037, dibawah nilai alpha 0,05. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa ketika pengetahuan akan produk meningkat maka probabilitas untuk membuat keputusan membeli produk perawatan pribadi dan kosmetik halal akan meningkat pula.

Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dkk (2015) yang menyimpulkan bahwa variabel pengetahuan tidak signifikan terhadap perilaku konsumen karena memiliki p-value lebih dari 0,05. Namun penelitian lain yang dilakukan oleh Hamdan dkk (2012) menyebutkan bahwa pengetahuan konsumen akan produk makanan olahan halal merupakan faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel pengetahuan konsumen akan produk makanan olahan halal memiliki kesamaan konsep dengan variabel pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengetahuan akan produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamdan dkk (2012).

Variabel Kemudahan Mendapatkan Produk (X3)

Variabel kemudahan mendapatkan produk memiliki hubungan positif dengan keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal, dengan nilai koefisien beta 0,967. Variabel kemudahan mendapatkan produk memiliki signifikansi sebesar 0,015 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Hubungan positif antara variabel kemudahan mendapat produk dengan keputusan membeli produk perawatan pribadi dan kosmetik halal dapat dimaknai jika produk perawatan pribadi dan kosmetik halal mudah didapatkan, maka probabilitas konsumen untuk membeli produk tersebut akan meningkat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Munandar dkk (2004) yang menyatakan bahwa kemudahan mendapat produk mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih air kemasan. Variabel kemudahan mendapat produk dalam penelitian Munandar dkk memiliki pengertian yang sama dengan variabel kemudahan mendapat produk dalam penelitian ini yaitu produk tersedia di toko terdekat atau produk mudah dibeli secara daring (online).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran halal, pengetahuan, dan kemudahan mendapatkan produk terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ketiga variabel bebas; kesadaran halal, pengetahuan dan kemudahan mendapatkan produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kesadaran halal memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal, diikuti pengetahuan dan kemudahan mendapat produk.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat peneliti berikan terkait keputusan pembelian produk perawatan pribadi dan kosmetik halal, yaitu bagi produsen, perlu adanya iklan baik melalui media cetak, televisi atau media sosial, yang memuat informasi mengenai kehalalan produk, dimulai dari bahan baku yang halal, proses pembuatan produk secara halal, dan produk akhir yang

(11)

tersertifikasi halal. Penyebaran informasi mengenai kehalalan akan meningkatkan kesadaran halal dan pengetahuan masyarakat. Sehingga akan membuat masyarakat membuat keputusan membeli produk halal.

Daftar Pustaka

Ahmed, Waqar., Arsalan Najmi, Hafiz Muhammad Faizan dan Shaharyar Ahmed. (2018). Consumer behavior towards willingness to pay for halal products: An assessment of demand for halal certification in a muslim country. British Food Journal Vol. 121 No. 2, 2019, pp. 492-504.

Aisyah, Muniaty. (2017). Consumer Demand on Halal Cosmetics and Personal Care in Indonesia. Al Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of Islamic Economics) Vol. 9 (1), January 2017, page 125-142.

Al Arif, M. NurRianto dan Dr. Euis Amalia. (2011). Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ambali dan Bakar. (2012). People’s Awareness on Halal Foods and Products: Potential Issues for Policy-Makers. Procedia - Social and Behavioral Sciences 121 ( 2014 ) 3 – 25.

Ardyanti, Nor. Tunku Nashril Bin Tunku Abaidah dan Mohd Helmi bin Abu Yahya.

(2013). A Study on Halal Food Awareness among Muslim Customers in Klang Valley.4th International Conference on Business and Economic Research (4th ICBER 2013) Proceeding. 04 – 05 March 2013, Golden Flower Hotel, Bandung, Indonesia.

Aspan, Henry., Iskandar Muda Sipayung, Ade Putri Muharrami, dan Husni Muharram Ritonga. (2017). The Effect of Halal Label, Halal Awareness, Product Price, and Brand Image to the Purchasing Decision on Cosmetic Products. International Journal of Global Sustainability Vol. 1 No. 1.

Boediono. (2010). Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Briliana, Vita. Nurwanti Mursito. (2017). Exploring antecedents and consequences

of Indonesian Muslim youths’ attitude towards halal cosmetic products: A case study in Jakarta. Asian Pacific Management Review 22 (2017) pg. 176-184.

Delener, N. (1994). Religious contrasts in consumer decision behavior patterns: Their dimensions and marketing implications. European Journal of Marketing, 28(5), 36-53.

Hamdan, Haslenna. Zuraini Mat Issa, Normasa Abu, dan Kamaruzaman Jusoff.

(2013). Purchasing Decisions among Muslim Consumers of Processed Halal Food Products. Journal of Food Products Marketing. 19:54-61.

Kamaruddin, Rohana. Hadijah Iberahim dan Alwi Shabudin. (2012). Wilingness to

Pay for Halal Logistics: The lifestyle choice. Procedia Social and Behavioural Sciences Vol. 50, pg. 722-729, 2012.

(12)

Kotler, P. dan Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jakarta: Indeks.

Lada, Suddin. Geoffrey Harvey Tanakinjal dan Hanudin Amin. (2009). Predicting

intention to choose halal products using theory of reasoned action. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 2 No. 1, 2009, pp. 66-76

Maski, Ghozali. (2010). Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan

Komponen dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang.Journal of Indonesian Applied Economics Vol. 4 No. 1 Mei 2010, 43-57.

Munandar, Joko M., Faqih Udin dan Meivita Amelia. (2004). Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk Air Minum Dalam Kemasan di Bogor. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 13 No. 3.

Noor, Juliansyah. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Group.

Priambodo. L.H dan Najib M. (2014). Analisis kesediaan membayar (willingness to

pay) sayuran organic dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol. V, No. 1, April 2014.

Rahman, Azmawani Abd. Ebrahim Asrarhaghighi. Suhaimi Ab Rahman. (2015). Consumers and Halal cosmetic products: knowledge, religiosity, attitude and intention. Journal of Islamic Marketing Vol. 6 No. 1, 2015, pp. 148-163.

Reksoprayitno, Soediyono. (2011). Pengantar Ekonomi Mikro Edisi Milenium. Yogyakarta: BPFE.

Rosyadi, M. Irfan. (2016). Wiliingness to Pay Rumah Tangga dalam Membayar

Biaya Pendidikan Menengah Unggulan di Kota Malang. Tesis. Program Magister Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Malang. Universitas Brawijaya

Sangadji, E.M. (2013). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Streiner, D. L.. (2003). Starting at the beginning: an introduction to coefficient alpha and internal consistency. Journal of Personality Assessment, 80 (1), pg. 99-103.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryani & Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Swidi, A., Wie, C., Hassan, M.G., Al-Hosam, A. and Mohd Kassim, A.W. (2010).

The mainstream cosmetics industry in Malaysia and the emergence, growth and prospects of Halal cosmetics.In The Third International Conference on International Studies (ICIS 2010), 1st-2nd December 2010, Hotel Istana Kuala Lumpur. College of Law, Government and International Studies, Universiti Utara Malaysia Sintok, pp. 1-20.

(13)

rigan, Eka Dewi. (2016). Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area Medan. Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen.

Tavakol, M. & Dennick, R.. (2011). Making sense of cronbach’s alpha. International Journal of Medical Education, 2, pg. 53-55.

Tim Publikasi Katadata. Industri Halal untuk Semua - Analisis Data Katadata, https://katadata.co.id/timpublikasikatadata/analisisdata/5ea3a73811d32/industri-halal-untuk-semua.

https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20 diakses Januari 2020

Gambar

Tabel 4. Uang Saku per Bulan
Tabel 10. Omnibus Test of Model Coefficient
Tabel 11. Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien dengan Tuberkulosis paru adalah sebagai  berikut:.. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental atau

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies lalat buah yang menyerang buah naga di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut serta musuh alaminya

Dari hasil perhitungan data yang hilang kumulatif bulanan tahun 1990-1999 pada Tabel 2 didapatkan bahwa Metode Normal Ratio mempunyai korelasi rata-rata yang lebih baik sebesar

Beberapa variabel pengajuan sertifikasi halal seperti kesadaran produsen memproduksi produk halal, prosedur sertifikasi halal, biaya sertifikasi halal, regulasi sertifikasi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi kesehatan karang melalui persen tutupan karang hidup, sebaran dan kelimpahan penyakit dan hubungan antara persen

Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada waktu anabolic dan pada waktu makanan sehari-hari pada saat hamil, maka memerlukan asupan nutrisi yang adekuat, nutrisi

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kosmetik halal dengan ulasan online konsumen sebagai variabel

Gambar 3.3 Pengaruh Label Halal dan Kualitas Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Menggunakan Citra Merek (Brand Image) sebagai