• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TEORI DAN DATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DESAIN NOVEL BALTHASAR S ODYSSEY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TEORI DAN DATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DESAIN NOVEL BALTHASAR S ODYSSEY"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TEORI DAN DATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN

DESAIN NOVEL BALTHASAR’S ODYSSEY

2.1. Tinjauan Umum Novel

2.1.1. Definisi Novel

Secara etimologis, bahasa Inggris novel berasal dari bahasa Italia novella, yang berarti ’sebuah kisah, bagian dari kabar, atau berita-berita’. Definisi novel menurut Wikipedia adalah perluasan bentuk dari karya tulis, narasi, maupun prosa fiksi, yang biasanya berbentuk cerita; penulis sebuah novel biasa disebut novelis. Biasanya, sebuah novel mengutamakan atau menceritakan karakter tokoh-tokohnya beserta peranan mereka dalam kehidupan sehari-hari dan masa berlangsungnya cerita sama dengan era si novelis, dengan tekanan pada ,sesuatu yang baru’ dari cara penyampaian naratif.

2.1.2. Elemen-elemen dalam Sebuah Novel

Sebuah novel biasanya menggunakan lima elemen utama sebagai berikut:

1) Plot

Plot adalah peristiwa-peristiwa naratif yang saling berkaitan. Ada beberapa tipe plot, yaitu:

a) Plot Berepisode (Episodic Plots)

Plot tipe ini menggambarkan episode-episode berbeda yang saling berkaitan satu sama lain namun dapat pula dibaca secara individual, seperti cerita-cerita yang berdiri sendiri.

b) Plot Kompleks (Complex Plots)

Sebagian besar novel menggunakan plot jenis ini, dimana cerita bangun dengan sendirinya agar tiap episode mengembangkan bagian sebelumnya an menghasilkan bagian yang lain.

c) Plot Terfokus pada Karakter (Plot Focusing on Characters)

Plot yang lebih banyak memusatkan pada perasaan emosional dari karakter dan usaha mereka untuk mengkomunikasikan perasaan mereka pada orang lain, dan kurang mementingkan aksi fisik dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel tersebut.

(2)

d) Plot Eksperimental (Experimental Plot)

Plot ini biasa digunakan oleh novelis yang ingin bereksperimen dengan mengiterupsi cerita utama dengan memajukan subplot, bermain dengan waktu, entah memundurkan atau memajukan waktu dalam novel maupun menggabungkan fakta dengan fiksi.

2) Karakter

Karakter dalam novel adalah figur fiksi yang berkembang sejalan dengan plot. Mereka diciptakan dari kata-kata, dan oleh karenanya tidak bisa diharapkan memiliki semua atribut seperti yang dimiliki oleh manusia biasa. Namun melalui penceritaan naratif, novelis berusaha membuat karakter dalam novelnya terlibat dalam segala situasi yang terasa ada di kehidupan nyata bagi pembacanya.

Karakter yang kompleks, lengkap, dan kuat (dalam artian memiliki kepribadian dan pola pikir yang konsisten dalam menghadapi segala masalah dan situasi sekitarnya, bagaimana mereka bereaksi, berhubungan, dan memecahkan masalah di sekeliling mereka) akan membantu sebuah novel dalam memikat pembacanya, membawa imajinasi pembaca masuk ke dalam cerita dan mengenali serta mengidentifikasi perilaku dan pola pikir masing-masing tokoh di dalamnya.

3) Konflik

Konflik yang diciptakan dalam novel membuat pembaca merasa simpati dan ikut terlibat dalam sebuah cerita. Plot dari novel akan terbuka ketika karakter-karakter dalam novel yang bersangkutan sedang mengalami konflik. Dalam novel terdapat bermacam-macam jenis konflik, ada konflik fisik, konflik etika, konflik emosi, dan lain-lain. Sebagian besar novel digambarkan dengan konflik yang berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Situasi yang dapat menimbulkan konflik dilihat oleh pembaca, lalu konflik berkembang dari satu bagian ke bagian lainnya, kemudian muncul klimaks serta hasil akhir dari konflik tersebut.

4) Setting

Setting adalah tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Setting merupakan bagian paling penting dalam sebuah karya novel, namun hal ini dipengaruhi pula oleh jenis novelnya. Novel yang fokus utamanya pada kondisi psikologis atau pikiran suatu karakter membuat setting cerita tidak terlalu penting. Setting merupakan faktor utama dalam membangun suasana dan kondisi cerita dalam novel serta membantu

(3)

pembaca mengenali karakternya, bagaimana berpikir dan berperilaku melalui kacamata si karakter terhadap lingkungan sekitarnya.

5) Tema

Tema adalah ide atau gagasan dasar novel dari si pengarang. Tema bisa didefinisikan sebagai dasar utama dari sebuah cerita. Novelis menggunakan elemen-elemen novel lainnya untuk membangun tema.

6) Teknik Penulisan Novel

Terdapat beberapa teknik utama yang dapat digunakan novelis dalam menciptakan karya novel yang dapat menarik dan menghibur pembaca, yaitu:

a) Sudut Pandang (point of view)

Sudut pandang dalam novel adalah cara pandang atau perspektif dari penceritaan kisah dan karakter yang disampaikan kepada pembaca. Sudut pandang menentukan batasan dan kebebasan novelis dalam menyajikan plot dan tema pada cerita. Ada tiga kategori utama sudut pandang novel, yaitu:

Sudut pandang umum (Omniscient point of view)

Sudut pandang orang pertama (First-person point of view) Sudut pandang orang ketiga (Third-person point of view)

b) Gaya (style)

Gaya novel adalah cara penggunaan kata, frase, kalimat, dan sebagainya, serta bagaimana menampilkan dan menggabungkannya sehingga menjadi ciri khas seorang novelis dalam bercerita. Tiap novelis mempunyai gaya masing-masing dalam menciptakan karya novel yang unik, meskipun tema ataupun lokasinya umum. Gaya bisa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

Gaya sederhana (simple style) Gaya kompleks (complex style)

Kombinasi diantara sederhana dan kompleks (mid-style)

c) Simbolisme

Sebagian besar novel mempunyai dua lapisan arti (two layers of meaning). Lapisan pertama adalah plot yang tertulis, lapisan kedua adalah lapisan simbolik dimana di dalamnya gambaran dan objek merepresentasikan ide-ide abstrak serta emosi. Novelis dapat mengekspresikan dirinya secara langsung ataupun tidak langsung melalui penggunaan simbol.

(4)

d) Klasifikasi Novel

Sebuah novel dapat dikategorikan ke dalam berbagai kategori yang sesuai dengan alirannya, sebuah novel dapat memiliki beberapa kategori sekaligus, karena ciri genre suatu novel dapat digolongkan dalam beberapa bidang yang berhubungan sekaligus. Secara umum, terdapat enam kategori novel, yaitu:

• Novel sosial • Novel perilaku

a) Novel of manners

b) Novel riwayat (Chronicle novel) • Novel psikologi dan novel filsafat • Novel pendidikan

• Novel eksperimental • Novel populer (fiksi)

a) Novel barat b) Novel detektif c) Novel mata-mata

d) Novel fiksi ilmiah (science fiction) e) Novel fantasi f) Novel horor g) Novel romantis h) Novel historis 2.2. Buku 2.2.1. Definisi Buku

Pengertian buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: ”Lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab”

Menurut Encarta Dictionary 2005 pengertian buku adalah :

• Kumpulan dari banyak kertas : kumpulan dari kertas atau naskah tercetak yang dijahit atau dilem diantara dua papan atau sampul yang fleksibel.

• Karya yang diterbitkan : Karya yang diterbitkan, dapat berupa sastra, ilmu pengetahuan, atau referensi, atau sesuatu hal yang ingin dipublikasikan.

(5)

2.2.2. Sejarah Buku

Dahulu kala, lembaran tanah liat yang digunakan bangsa Sumeria, Babilonia, dan Mesopotamia sebagai kertas. Mereka menggunakan stylus, alat tulis untuk menulis di lembaran itu. Bentuk lain yang digunakan bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi berupa gulungan (scrolls) yang terbuat dari papyrus, sejenis kulit pohon yang dikeringkan lalu dijadikan lembaran. Sedangkan di India dan Bali, digunakan daun pohon lontar sebagai kertas.

Pada abad 4 buku gulungan (scrolls) berkembang menjadi buku persegi (codex), bentuk awal dari buku meodern yang kita kenal sekarang. Buku codex ini pertama kali digunakan oleh bangsa Yunani dan Romawi sebagai alat untuk mempermudah keperluan bisnis akuntansi dan pendidikan. Di abad 7 bangsa Arab di Mesir membuat sebuah bentuk bukupersegi yang mirip dengan codex. Bahan dasarnya adalah perkamen (kulit binatang seperti domba, keledai, atau sapi) yang diolah sehingga jadi tipis dan licin permukaannya. Perkamen-perkamen yang sudah ditulisi kemudian dilipat dan disusun dalam bentuk buku seperti sekarang.

Perubahan besar dibawa oleh bangsa Cina, saat mereka menemukan cara membuat kertas dari tanaman. Kemudian pada abad 14 keahlian ini tersebar di Eropa. Pada abad 15 Johann Gutenberg menemukan mesin cetak pertama yang mendorong perkembangan penggunaan buku di seluruh dunia.

2.2.3. Desain Buku

Kualitas sebuah buku ditentukan oleh kualitas individu penulisnya dan kualitas desain bukunya. Desain buku merupakan faktor yang menentukan kenyamanan, keindahan dan kemudahan saat sebuah buku dibaca. Berikut ini adalah empat komponen dari sebuah buku :

1) Sampul/ Cover

Sampul depan : berisi judul buku, nama pengarang, nama penerbit, dan logo penerbit.

Sampul belakang : berisi nomor seri buku, barcode, copyright.

2) Bagian Depan/ Frontmatter • French Title

Merupakan halaman pertama yang hanya berisi judul, namun sebagian buku tidak menggunakannya dan digantikan dengan halaman kosong.

(6)

• Halaman Judul

Biasanya merupakan duplikasi dari sampul.

• Keterangan Edisi

Terletak di belakang/ dibalik halaman judul, umumnya terdiri atas : - Judul buku, ditulis dengan huruf italic.

- Tanggal penerbitan, yang memuat tahun dan bahkan bulan penerbitan buku. - Simbol dan pernyataan hak cipta, berupa © sebagai simbol hak cipta dimana

buku tersebut tidak boleh diperbanyak tanpa izin.

- Izin hak cipta, untuk menghindari pembuatan versi lain oleh pihak di luar penerbit. Biasanya memuat keterangan bahwa hanya buku dengan spesifikasi yang disebutkan yang merupakan terbitan pemegang hak cipta.

- Nomor edisi, yang menyatakan edisi pertama, kedua, ketiga, dst.

- Respon pembaca, berupa permintaan/ ajakan kepada pembaca untuk mengirimkan tanggapannya kepada penerbit (sekarang umumnya dalam bentuk alamat email)

- Trademarks, berupa trademarks/ merk dagang penerbit tersebut dan trademarks perusahaan lain yang menjadi referensi buku.

• Daftar Isi

Berfungsi untuk memudahkan pembaca mencari informasi yang diinginkan dalam buku.

• Daftar Figur

Jarang terdapat buku yang khusus mencantumkan daftar figur, daftar figur adalah daftar yang memuat halaman grafik, tabel, ilustrasi, bagan, atau sejenisnya.

• Kata Pengantar

Umumnya terletak sebelum daftar isi, namun sering pula diletakkan sesudah daftar isi karena alasan efisiensi. Biasanya kata pengantar memuat :

- isi dan tujuan buku - tipe pembaca yang dituju

- pembahasan singkat mengenai bagian-bagian utama buku, dll

3) Isi Buku

(7)

4) Bagian Belakang/ Backmatter • Lampiran

Umumnya merupakan halaman tempat yang memuat tabel, grafik, ilustrasi, dan sejenisnya.

• Indeks

Adalah daftar nama-nama berdasarkan abjad yang berisi keterangan dengan tujuan memudahkan pencarian suatu topik atau keterangan lain dalam buku.

• Formulir respon pembaca

Buku yang mencantumkan formulir respon pembaca masih jarang, biasanya digunakan untuk mempermudah pembaca mengirimkan tanggapan terhadap buku.

2.3. Ilustrasi

Kata Ilustrasi berasal dari bahasa latin Ilustrate yang berarti menerangkan atau memurnikan. Di bawah ini merupakan beberapa definisi kata ilustrasi.

• Kamus Besar Bahasa Indonesia: (n)

- Gambar (foto, lukisan) untuk memperjelas isi buku

- Gambar, desain, atau diagram untuk penghias (halaman sampul, dll)

• Wikipedia:

Ilustrasi adalah bentuk visualisasi, seperti gambar, lukisan, fotografi, atau berbagai bentuk seni lainnya yang mengedepankan subjek dibandingkan bentuk. Tujuan dari ilustrasi adalah untuk memperjelas atau memberikan dekorasi pada cerita, puisi, dan berbagai media komunikasi yang bersifat tekstual (pada koran contohnya) untuk memberikan representasi visual atau sesuatu yang mendeskripsikan isi teks tersebut.

• Microsoft Encarta Reference Library 2006:

1) Picture that complements text: a drawing, photograph, or diagram that accompanies and complements a printed, spoken, or electronic text.

2) Something that helps explain: an example or comparison that helps to clarify or explain something.

(8)

3) ARTS provision of pictures accompanying text: the art or process of producing or providing pictures to accompany a text.

4) Pictoral material appearing with a text and amplifying or enhancing it.

• Webster’s Third New International Dictionary:

A Picture or drawing or diagram or some other sensory aid that helps make something (as a book, a lecture) clear or more helpful or attractive.

Jadi, ilustrasi adalah visualisasi dari teks, ide, cerita, benda, maupun suatu keadaan tertulis sehingga lebih jelas bagi pembaca dan sebagai pendekorasi atau penambah unsur estetis sehingga tampilan teks lebih menarik.

2.3.1. Sejarah Ilustrasi dan Illuminated Manuscript

Dalam peradaban manusia, ilustrasi memiliki sejarah yang sangat tua. Ilustrasi sudah ada sejak zaman prasejarah saat manusia-manusia pada saat itu mulai menggambar lukisan-lukisan di gua tempat tinggal mereka. Namun yang menjadi asal munculnya ilustrasi pada buku adalah illuminated manuscript.

Illuminated manuscript adalah manuskrip yang teksnya dihiasi oleh dekorasi, seperti huruf yang didekorasi (illuminated initial), bingkai berdekorasi (decorated border), dan ilustrasi miniature (miniature illustration). Illuminated manuscript tertua yang berhasil diselamatkan berasal dari 400-600 SM yang sebagian besar dibuat di Irlandia, Italia, dan beberapa Negara Eropa lainnya. Pada abad 13 khususnya, penggunaan illuminated manuscript meningkat. Sebagian besar illuminated manuscript dibuat di atas perkamen (dari kulit sapi, domba, atau kambing), meskipun banyak pula yang dibuat diatas gulungan atau lembaran. Hanya sedikit bagian illuminated manuscript di atas papyrus yang selamat. Beberapa illuminated manuscript paling penting dibuat di atas perkamen dengan kualitas terbaik yang disebut vellum (terbuat dari kulit anak sapi yang utuh, namun beberapa perkamen kualitas tinggi lainnya juga disebut dengan istilah yang sama). Pada akhir abad pertengahan, manuskrip mulai dibuat di atas kertas.

Illuminated manuscript adalah benda yang paling berhasil diselamatkan dari abad pertengahan, sekaligus menjadi spesimen terbaik yang mempertahankan lukisan-lukisan abad pertengahan.

(9)

2.3.2. Fungsi Ilustrasi

Dalam presentasinya, Triyadi Guntur Wiratmo menjelaskan bahwa ilustrasi memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1) Fungsi penjelas (informatif, komunikatif) 2) Fungsi memperindah (estetik)

3) Fungsi membangkitkan rasa ingin tahu (rhetorik)

4) Fungsi menyentuh perasaan (membangun emosi, psikologis) 5) Fungsi mengundang opini (rhetoris)

2.3.3. Klasifikasi Ilustrasi

Ilustrasi dapat dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan fungsinya (Presentasi Triyadi Guntur Wiratmo), yaitu:

1. Visual Decorator

Adalah ilustrasi yang berfungsi sebagai penghias, untuk meningkatkan estetika.

2. Visual Interpreter

Ilustrasi yang berfungsi memperjelas teks. Ilustrasi ini berguna untuk menerjemahkan teks ke dalam bentuk visual.

3. Visual Essay

Ilustrasi yang dapat membentuk opininya sendiri, ada dialog antara teks dan gambar.

2.3.4. Media Ilustrasi

Ilustrasi dapat diciptakan oleh ilustrator melalui berbagai media sebagai berikut : a) Media kering (dry media)

• Pensil • Charcoal • Crayon • Ballpoint, dsb

b) Media basah (wet media) • Cat air

(10)

• Cat minyak • Akrilik

c) Digital

• Software : Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Corel draw, Painter, dll.

d) Mix Media

• Media campuran antar media yang ada, bisa dengan media kering dan basah, atau menggunakan media basah dengan digital, dan seterusnya.

2.3.5. Jenis-Jenis Ilustrasi a) Ilustrasi cerita :

untuk novel, cergam, buku anak b) Ilustrasi promosi :

untuk iklan, seperti poster, billboard c) Ilustrasi identitas :

untuk label, cap, kemasan d) Ilustrasi ilmiah :

untuk naskah ilmiah, buku pelajaran e) Ilustrasi teknik :

untuk arsitektur, produk (rendering) f) Ilustrasi informasi :

untuk diagram, rambu, jaket buku, kaset, CD g) Ilustrasi benda layanan :

untuk uang, prangko, ijazah h) Ilustrasi produk :

untuk T-shirt, tas i) Ilustrasi editorial :

untuk surat kabar, majalah

j) Ilustrasi pra-produksi :

untuk storyboard, conceptual art film/ video k) Ilustrasi buku komik

(11)

2.4. Miniatur Persia

Kata miniatur berasal dari bahasa Latin minium. Miniatur Persia adalah lukisan kecil, dalam bentuk ilustrasi buku ataupun karya seni terpisah yang ditujukan untuk disimpan dalam sebuah album kumpulan seni sejenis. Teknik pembuatan miniatur Persia sering dibandingkan dengan miniatur pada Illuminated manuscript Barat dan Byzantine karena memiliki kemiripan.

Meskipun teradapat persamaan dengan lukisan dinding Persia yang berdiri mantap, tingkat pemeliharaan miniatur Persia lebih tinggi, dan miniatur Persia lebih banyak dikenal sebagai bentuk lukisan Persia di dunia Barat. Lukisan miniatur menjadi ciri signifikan Persia di abad 13, lalu pada abad 15 dan 16 mencapai era terbesarnya. Pada abad 17, tema miniatur Persia terutama mengenai adegan asmara, lukisan portrait, dan beberapa bahkan meniru gambar-gambar Eropa. Pada abad 18 muncul genre baru bunga-bungaan dan burung pada miniatur Persia. Tradisi ini terus berlanjut di bawah pengaruh Cina dan beberapa wilayah Barat. Miniatur Persia merupakan pengaruh dominan pada tradisi miniatur Islam lainnya, terutama miniatur Ottoman di Turki dan miniatur Mughal di India.

2.5. Tipografi

Tipografi merupakan salah satu unsur desain yang penting dalam proses pengolahan karya desain. Karena huruf adalah sebuah perlambangan visual dari suatu informasi bunyi. Tipografi dapat menimbulkan kesan atau perasaan tertentu pada karya, sesuai dengan bentuk, komposisi, dan letaknya. Pengaruh yang paling besar adalah dari tipe atau bentuk huruf yang diaplikasikan pada karya desain.

Dibawah ini adalah pengklasifikasian huruf berdasarkan sejarah perkembangan tipografi (Sihombing, Tipografi dalam desain grafis, 2001):

Old Style

Pada tahun 1617 diperkenalkan oleh Claude Garamond, salah satu contoh hurufnya adalah Garamond.

Transitional

Diperkenalkan pada tahun 1757 oleh John Baskerville, salah satu contoh hurufnya adalah Baskerville.

(12)

• Modern

Tahun 1788 diperkenalkan oleh Giambattisa Bodoni dengan hurufnya Bodoni.

Egyptian/ Slab Serif

Tahun 1815 diperkenalkan oleh Vincent Figgins, salah satu contoh hurufnya adalah Century Expanded.

Contemporary/ Sans Serif

Tahun 1816 diperkenalkan oleh William Caslon IV, salah satu contoh hurufnya adalah Helvetica.

2.6. Teori Warna

Warna adalah sensasi yang disebabkan oleh cahaya saat mengenai sebuah benda dan memantul ke mata kita. Warna merupakan unsur yang penting dalam ilustrasi dan desain pada sesuatu. Warna mampu mempengaruhi manusia secara emosi sehingga membantu desainer dan ilustrator dalam menciptakan mood atau perasaan tertentu yang ingin mereka sampaikan pada pelihat.

2.6.1. Dimensi Warna

Tulisan Albert Munsell, A Pigment Color System and Notation (1912), dalam The American Journal of Color and Psychology, mengkategorikan tiga dimensi warna sebagai berikut: 1) Hue (nama warna)

Identifikasi warna dapat dilakukan dengan mudah jika diketahui nama-namanya. Penamaan warna berbeda-beda, tergantung dari orang yang melihat, misalnya ada orang yang memberikan nama warna berdasarkan warna alamiahnya, seperti biru laut, kuning lemon, hijau lumut, dan lain-lain.

2) Value (nilai warna)

Nilai warna adalah tingkatan atau urutan kecerahan suatu warna. Secara teori, diagram tingkatan nilai warna yang umum digunakan ada 9 tingkat, mulai dari yang

(13)

paling cerah (putih) sampai yang paling gelap (hitam). Nilai warna berfungsi untuk memberi efek luas ukuran suatu objek maupun mengubah efek jarak dari objek.

3) Saturation/Chroma (intensitas warna)

Adalah kekuatan dan kelemahan sebuah warna, daya pancar, dan kemurnian warna, atau disebut juga berat dari warna. Warna murni atau disebut memiliki saturasi tinggi adalah warna yang tidak mengandung campuran kadar abu-abu sama sekali, sehingga warnanya sangat cerah dan kuat, serta menonjol.

2.6.2. Karakteristik Warna

Karakteristik warna adalah ciri-ciri atau sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna (Darmaprawira; Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya, 2002). Secara garis besar, sifat khas yang dimiliki warna dibagi dalam dua golongan besar, yaitu warna hangat dan sejuk.

Dalam bukunya Darmaprawira mengungkapkan bahwa Hideaki Chijiwa melakukan pengklasifikasian warna berdasarkan karakteristik dasarnya sebagai berikut:

• Warna hangat:

merah, kuning, coklat, jingga (dalam lingkaran warna, adalah warna yang berada dari merah ke kuning).

• Warna sejuk:

Warna yang terletak dari hijau, biru, dan ungu dalam lingkaran warna. • Warna tegas:

Warna biru, merah, kuning, putih, dan hitam. • Warna tua/gelap:

Referensi

Dokumen terkait

Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa semantik adalah ilmu kompleks yang mempelajari tentang makna yang merupakan bagian dari bahasa dalam linguistik yang memuat

Lampiran 3 : Tentang Angie Kilbane Sebagai Penerjemah Novel Negeri 5 Menara Ke dalam Bahasa Inggris The Land OF Five Towers. Angie Kilbane berasal dari Amerika, datang

Berkaitan dengan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa inovasi produk adalah gambaran dari berbagai proses mulai dari konsep suatu ide baru, penemuan baru dan

• Cost merupakan pendekatan pada query optimizer dimana nilai yang terdapat pada cost merupakan sebuah ukuran relatif yang dihasilkan oleh basis data Oracle untuk

Contoh kisah yang terdapat dalam buku “True Love” yakni kisah tentang seorang gadis kecil berusia delapan tahun yang mengirim surat cinta kepada anak laki-laki

Menurut Kimmel (2005, p3), Unified Modelling Language (UML) adalah definisi resmi dari bahasa piktoral, dimana terdapat simbol umum dan hubungan yang memiliki satu makna umum.

Misalkan “Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya lancip (kurang dari 90°)” merupakan definisi akurat. Definisi dikatakan kurang lengkap jika atribut

Bab ini peneliti memaparkan mengenai Analisis Isi Berita Kriminal di Harian Pagi Radar Bandung Ditinjau berdasarkan Bahasa Jurnalistik, dimana hasil analisis berasal dari