• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2015"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KINERJA

INSTANSI

PEMERINTAH

(LKIP)

2015

Jalan Brigjen.H.Hasan Basri No.22 Rantau

(2)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

KATA PENGANTAR ii - iii

IKHTISAR EKSEKUTIF 1 - 2

BAB I PENDAHULUAN ... 3 - 15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 16 - 24 RPJMD KABUPATEN TAPIN 2013 – 2017 ... 16 - 23 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 ... 24 - 24 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 25 - 74 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ... 25 - 65 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN ... 65 - 74 BAB IV PENUTUP ... 75 - 76

LAMPIRAN :

LAMPIRAN 1 : Pencapaian Kinerja Sasaran Tahun 2015 LAMPIRAN 2 : Matrik pencapaian Sasaran Tahun 2015

LAMPIRAN 3 : Penetapan Kinerja Kabupaten Tapin Tahun 2015 LAMPIRAN 4 : Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2015 LAMPIRAN 5 : Matrik RPJMD Kabupaten Tapin 2013 - 2017

(3)

--- LKIP Kab. Tapin Tahun 2015

ii

B U P A T I T A P I N

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,Tuhan Yang Maha Esa karena atas Bimbingan dan Hidayah-Nya jualah kita dapat menyusun dan menerbitkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tapin ini adalah merupakan media pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Tapin dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan, yang di dalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggungjawaban kinerja mengenai keberhasilan maupun kegagalan Pemerintah Kabupaten Tapin mencapai tujuan dan sasaran strategisnya guna mencapai visi dan misi serta agenda pembangunan daerah yang dijabarkan lagi melalui program-program pembangunan. Disamping itu laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat.

LKIP tahun 2015 ini disusun sebagai laporan kinerja dari pelaksanaan tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2017. Di dalamnya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran beserta targetnya serta

(4)

--- LKIP Kab. Tapin Tahun 2015

iii Capaian Kiinerja Pemerintah Kabupaten Tapin TA. 2015 belum dapat diukur, karena belum adanya data dari beberapa sasaran

. Semua keberhasilan tersebut mencerminkan adanya upaya sungguh-sungguh dari segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Tapin untuk melaksanakan Program dan Kegiatan yang merupakan penjabaran dari target Sasaran lima tahunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD. Hasil yang telah dicapai ini kiranya patut disyukuri sebagai prestasi sekaligus sebagai tantangan dan tugas berat yang harus diemban untuk dapat mewujudkan Visi Kabupaten Tapin yaitu :

“TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis”.

Disadari sepenuhnya bahwa LKIP Tahun 2015 ini masih memiliki banyak kekurangan, karena itu Kami sangat mengharapkan adanya masukan baik berupa saran maupun kritik yang membangun untuk penyempurnaannya di masa mendatang. Terima kasih Kami sampaikan kepada semua pihak yang ikut terlibat dan membantu proses penyusunan LKIP Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.

Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang nyata terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Tapin selama 2015.

Terima Kasih, Rantau, Juni 2016 BUPATI TAPIN, Drs. H.M.ARIFIN ARPAN,MM

(5)

--- LKIP Kab. Tapin Tahun 2015

(6)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 – IKHTISAR EKSEKUTIF 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini disusun. LKIP ini menyajikan capaian sasaran dan indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Pemerintah Kabupaten Tapin dan juga sebagai pelaksanaan dari Perpres Nomor 29 Tahun 2014 yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan akuntabilitas. Selain itu LKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin secara menyeluruh.

LAKIP Tahun 2015 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan yang muncul sebagai konsekuensi logis dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, yang secara ringkas tingkat capaian kinerja

Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Tapin memiliki 25 (dua puluh lima) sasaran strategis, dari 28 (dua puluh delapan) sasaran yang telah ditetapkan tersebut, tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

 Sebanyak 4 (empat) sasaran berkategori Sangat Berhasil,  Sebanyak 9 (sembilan) sasaran berkategori Berhasil,  Sebanyak 1 (satu) sasaran berkategori Cukup Berhasil,  Sebanyak 3 (tiga) sasaran berkategori Kurang Berhasil, dan

(7)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 – IKHTISAR EKSEKUTIF 2

 Sebanyak 8 (delapan) sasaran belum ada data.

Dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat adanya kekurang berhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di bawah seratus persen. Hal ini akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tapin dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.

Rantau, Juni 2016 BUPATI TAPIN

(8)

LKIP TAHUN 2015

(9)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 3

BAB I

P

P

E

E

N

N

D

D

A

A

H

H

U

U

L

L

U

U

A

A

N

N

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media untuk menyampaikan informasi sampai sejauh mana instansi pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tapin melaksanakan rencana stratejik dan memenuhi tuntutan perubahan yang ada di masyarakat Kabupaten Tapin.

A. LATAR BELAKANG

Latar belakang penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Tapin Tahun 2015 adalah adanya keinginan yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Tapin untuk mewujudkan Good governance, berlandaskan pada TAP MPR RI No.XI/MPR/1998 dan UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. .

Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, antara lain, menyebutkan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas inilah yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(10)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 4

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Bagian akhir dari sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). LKIP disusun pada akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, dimana capaian kinerja dikomunikasikan kepada para stakeholders (Kementerian PAN & RB, DPRD dan Masyarakat).

LKIP Kabupaten Tapin memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama,

LKIP merupakan sarana bagi Pemerintah Kabupaten Tapin untuk

menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder yang berisi informasi tentang keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Kedua, LKIP Kabupaten Tapin merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang atau dalam upaya peningkatan kinerja (performance improvement) organisasi, baik dalam bentuk regulasi, distribusi, maupun alokasi sumber daya yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Tapin.

C. ASPEK STRATEGIS

Sebagaimana visi yang telah dirumuskan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Periode Tahun 2013 - 2017, Pemerintah Kabupaten Tapin

ingin mewujudkan “TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang

Agamis”.pada akhir periode RPJMD tahun 2013 – 2017. Untuk

mewujudkan visi tersebut, terdapat aspek-aspek strategis yang dapat dijadikan modal dasar Pemerintah Kabupaten Tapin, antara lain :

(11)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 5

1. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Kabupaten Tapin Tahun 2014 menurut data BPS Kabupaten Tapin mencapai 179,166 jiwa yang terdiri dari 87.729 jiwa laki-laki dan 86.427 jiwa perempuan hal ini merupakan potensi besar yang dapat dijadikan modal dasar Pemerintah Kabupaten Tapin untuk mewujudkan visi

Kabupaten Tapin, yaitu : posisi penduduk ( sumber daya manusia ) sebagai subyek pembangunan sekaligus sebagai obyek pembangunan, serta posisi sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasikan oleh daerah Kabupaten Tapin.

2. Sumber Daya Alam

Luas total Kabupaten Tapin yang meliputi daratan dan zona perairan umum adalah seluas 2.174,95 Km2. Di dalam wilayah tersebut terkandung sumber daya alam yang besar, baik yang sudah terwujudkan sebagai sumber pendapatan daerah maupun yang masih berupa potensi. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tapin, antara lain sebagai berikut :

- Pertambangan antara lain pertambangan barubara, selain potensi bahan tambang yang lain seperti bijih besi, kaolin, marmer dll.

- Lahan Pertanian dan perkebunan yang subur, serta sumberdaya peternakan dan perikanan. Dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapin hampir seluruhnya mempunyai kawasan pertanian baik kawasan pertanian lahan basah maupun kawasan pertanian lahan kering.

Kawasan budidaya pertanian lahan basah. Kawasan ini merupakan penyangga produksi pertanian lahan basah untuk wilayah Kabupaten Tapin dan sekitarnya, meliputi Kecamatan Candi Laras Utara, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kecamatan Tapin Tengah, Kecamatan Bakarangan, sebagian Kecamatan Tapin Utara, sebagian Kecamatan Tapin Selatan, sebagian Kecamatan Binuang, dan sebagian Kecamatan Lokpaikat.

(12)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 6

Kawasan budidaya pertanian lahan kering. Kawasan ini berada di daerah perbukitan yang meliputi Kecamatan Piani, Kecamatan Salam Babaris, Kecamatan Hatungun, sebagian Kecamatan Lokpaikat, sebagian Kecamatan Tapin Selatan, dan sebagian Kecamatan Binuang. Potensi perikanan sudah barang tentu menjadi pencaharian utama penduduk lokal yang berdomisili di kawasan rawa.

Potensi perkebunan di lahan rawa juga sangat menjanjikan,terbukti telah masuknya beberapa perusahaan besar yang telah berinvestasi mengembangkan perkebunan Sawit di Kabupaten Tapin.

Kawasan Kabupaten Tapin diperbukitan menjadi primadona

Perkebunan Karet yang telah menjadi komoditi unggulan Kabupaten Tapin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

- Sungai Nagara yang melewati Kabupaten Tapin dan bermuara di Sungai Barito juga menjadi berkah tersendiri bagi Kabupaten Tapin. Karena dengan sendirinya Perusahaan Pertambangan khususnya Batubara dapat mendirikan Pelabuhan-Pelabuhan Khusus Batubara sebagai tempat bongkar muat atau pelaksanaan aktivitas ekspor hasil tambangnya. Dan sejak tahun 2007 telah menyiapkan Jalan Khusus Batubara untuk menuju pelabuhan-pelabuhan khusus batubara tersebut. - Potensi Pariwisata.

Kabupaten Tapin mempunyai banyak objek wisata alam yang sangat indah dan potensial, sebut saja objek wisata Gua Batu Hapu di Kecamatan Hatungun, Gua Peranginan Ratu di Kecamatan Lokpaikat, Gua Beramban di Kecamatan Piani, dll.

Obyek wisata relegius di Kabupaten Tapin sudah cukup dikenal masyarakat secara luas, seperti Makam Datu Sanggul, Makam Datu Suban, Makam Datu Nuraya, Makam Syech Salman Al Farisi, dll.,yang merupakan makam para ulama terkemuka di zamannya.

(13)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 7

Objek wisata relegius lainnya yaitu Masjid Al Mukaramah di Desa Banua Halat. Dimana setiap tanggal 12 Rabiul Awal dilaksanakan prosesi Baayun Maulid yang diikuti oleh ribuan peserta dari Kalimantan Selatan maupun dari luar provinsi seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah pulau Jawa bahkan dari Negara tetangga Malaysia.

Potensi tersebut juga ditambah dengan potensi agro wisata yang cukup menjanjikan. Seperti tempat pemancingan Pampain, Desa Linuh Kecamatan Bungur, Tanah Datar (wisata integrasi lima penjuru angin) di Kecamatan Hatungun, serta Tempat Pemancingan Jembatan Sungai Salak yang tepat berada di Kawasan Rantau Baru.

3. Sasaran Strategis

Di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 - 2017 telah ditetapkan beberapa sasaran strategis yang dapat dijadikan sebagai arah pembangunan. Pemerintah Kabupaten Tapin beserta seluruh jajarannya

berkewajiban melaksanakan program-program pembangunan serta

menetapkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan dan sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 - 2017, sehingga berujung pada perwujudan visi di akhir periode RPJMD, yaitu :

“Terwujudnya Tapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis”.

Sasaran strategis dalam pembangunan Kabupaten Tapin, antara lain adalah sebagai berikut :

 Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

 Terwujudnya stabilitas kondisi sosial budaya yang berbasis agama dan mendukung pariwisata.

(14)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 8

 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang akuntabel.

 Terwujudnya aparatur pemerintahan yang berkualitas.

 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

 Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan.

 Meningkatnya koordinasi di bidang keamanan, ketentraman dan

ketertiban masyarakat

 Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata.

 Meningkatnya kualitas tenaga pendidik.

 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

 Meningkatnya kualitas kemandirian kesehatan masyarakat.

 Meningkatnya kualitas keluarga berencana.

 Meningkatnya pemasyarakatan dan prestasi olahraga berikut sarana dan prasarananya.

 Meningkatkan tingkat kesejahteraan sosial.

 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi

struktur perekonomian daerah.

 Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan PMDN.

 Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah.

 Menurunnya jumlah penduduk miskin dengan meningkatkan pelayanan masyarakat miskin.

 Meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan hidup.

(15)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 9

 Meningkatkan perumahan yang layak dan terjangkau.

 Meningkatkan peran komunikasi dan informasi dalam pembangunan daerah.

 Meningkatkan kuantitas dan kualitas perindustrian.

 Meningkatkan kuantitas dan kualitas perdagangan.

 Meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi ke pusat pertumbuhan ekonomi.

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pengairan.

 Meningkatkan hasil pertanian khususnya dari sektor agribisnis.

iDD. KONDISI UMUM KABUPATEN TAPIN

1. Kondisi Geografis Kabupaten Tapin

Kabupaten Tapin secara geografis terletak di antara 20.32’43’’ -30.00’43” Lintang Selatan dan 1140.46’13” – 1150.30’33” Bujur Timur dengan batas wilayah :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Hulu Sungai Selatan

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Banjar.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai

Selatan

(16)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 10

Luas wilayah Kabupaten Tapin adalah 2.174,95 Km2 atau 5,05 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Luas tersebut sudah termasuk zona perairan laut.

Ditinjau dari segi topografinya, Kabupaten Tapin sebagian besar terletak pada ketinggian antara 0-7 m, yaitu 67,34% dari luas wilayah. Berdasarkan ketinggiannya, Wilayah Kabupaten Tapin dapat dibagi menjadi dua bagian wilayah, yaitu :

 Wilayah yang merupakan dataran tinggi yang antara lain meliputi wilayah sebagian Kecamatan Piani dan sebagian Kecamatan Binuang.

 Wilayah yang merupakan dataran rendah yang antara lain meliputi wilayah sebagian Kecamatan Binuang, Kecamatan Tapin Selatan, Tapin Tengah, Kecamatan Tapin Utara, Bungur, Lokpaikat, Bakarangan, Candi Laras Selatan, dan Candi Laras Utara.

Lahan di Kabupaten Tapin sebagian besar termasuk datar. Sekitar 82% dari seluruh wilayah Kabupaten Tapin merupakan lahan dengan kemiringan 0-2 %. Wilayah yang agak bergelombang dengan kemiringan 15 – 40% meliputi 16% dari luas wilayah.

2. Sejarah Berdirinya Kabupaten Tapin

Era 1950-1960-an wilayah Tapin berbentuk kewedanaan yaitu Kewedanaan Tapin. dengan 3 (tiga) wilayah kecamatan, yang berada di bawah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah Provinsi menjadi Daerah Swatantra I dan Daerah Kabupaten/Kotapraja menjadi Daerah Swatantra II, Kemudian dalam perkembangannnya UU tersebut diganti dengan UU. No. 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, dimana Daerah Swatantra I

(17)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 11

menjadi Daerah Provinsi dan Daerah Swatantra II berubah menjadi Daerah Kabupaten/Kotamadya. Di Kalimantan Selatan perubahan ini serentak diumumkan 17 Desember 1965, yang mana terjadi perubahan dengan penghapusan pemerintahan pada tingkat Kewedanaan.

Kemudian terbit UU. No. 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756), dilakukanlah upacara peresmian berdirinya Kabupaten Tapin pada tanggal 30 Nopember 1965 di Lapangan Kabupatenan (Halaman rumah Pejabat Bupati) oleh Menteri Dalam Negeri RI. DR. Soemarmo Sostroatmojo.

Dalam periode merintis (1964-1967). terdapat 3 (tiga) petinggi pemerintahan yaitu Patih H. Naseri sebagai Kepala Kantor Persiapan Kabupaten Tapin (1964-1965), M. Hanafiah sebagai Pejabat Bupati Pertama (1965-1966) dan Drs. Fadhullah Thaib sebagai pejabat Bupati yang kedua (1966-1967).

Pada tahun 1967 dilantik Bupati Tapin Pertama (1967-1972), yakni H. Muhammad Noor – Kabupaten Tapin sangat bergantung pada keberhasilan Bidang Pertanian. Karena itulah pembangunan lahan pertanian menjadi perhatiansangat besar. Ini dibuktikan di tahun 1968 dilakukan pengerukan Alur Sungai Puting untuk membuka lahan yang luas. Inilah titik awal insprisasi pembangunan proyek Rawa Muning dengan program pemerintah yang berkelanjutan.

3. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Tapin

Pemerintah Kabupaten Tapin telah membentuk lembaga perangkat daerah berdasarkan pertimbangan berbagai aspek, yang meliputi : kewenangan yang dimiliki daerah, karakteristik, potensi dan

(18)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 12

kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerja sama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga.

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka pada tahun 2008 telah diterbitkan Peraturan Daerah Nomor : 5 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin sebagaimana telah dilakukan perubahan pertama melalui Peraturan Daerah Nomor : 08 Tahun 2010.

Dalam Perjalanannya, pada tahun 2013 diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin sebagai berikut :

 Perda Nomor 01 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Perda Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin.

 Perda Nomor 03 Tahun 2013 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tapin.  Perda Nomor 02 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Tapin.

 Perda 01 tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 01 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin.

 Perda Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Pembentukan organisasi dan tata kerja Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Tapin.

(19)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 13

Adapun nama-nama Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Sekretariat, Badan, Dinas dan Kantor ) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut :

No Nama Satuan Kerja / Organisasi Nomor Perda

1 Sekretariat Daerah No. 5 Tahun 2008

2 Sekretariat DPRD No. 5 Tahun 2008

3 Inspektorat No. 5 Tahun 2008

4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah No. 5 Tahun 2008

5 Badan Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2008

6 Badan Kepegawaian Daerah No. 5 Tahun 2008

7 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemth. Desa No. 5 Tahun 2008

8 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB No. 5 Tahun 2008

9 Badan Ketahanan Pangan & Pelaksana Penyuluhan No. 5 Tahun 2008

10 Badan Penanggulangan Bencana Daerah No.01 Tahun 2012

11 Dinas Pendidikan No. 5 Tahun 2008

12 Dinas Kesehatan No. 5 Tahun 2008

13 Dinas Pekerjaan Umum No. 5 Tahun 2008

14 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika No. 5 Tahun 2008

15 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja No. 8 Tahun 2010

16 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil No. 8 Tahun 2010

17 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata No. 5 Tahun 2008

18 Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah No. 5 Tahun 2008

19 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura No. 5 Tahun 2008

20 Dinas Peternakan dan Perikanan No. 5 Tahun 2008

21 Dinas Kehutanan dan Perkebunan No. 5 Tahun 2008

22 Dinas Pertambangan dan Energi No. 5 Tahun 2008

23 Dinas Tata Kota dan Kebersihan No. 5 Tahun 2008

24 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM No. 5 Tahun 2008

25 Dinas Pengelolaan Pasar No. 5 Tahun 2008

26 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah No. 5 Tahun 2008

27 Kantor Kesatuan Bangsa Politik No. 5 Tahun 2008

28 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu No. 5 Tahun 2008

29 RSUD Datu Sanggul Rantau No. 5 Tahun 2008

30 Satuan Polisi Pamong Praja No. 6 Tahun 2007

31 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI No. 02 Tahun 2013

(20)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 14

Wilayah kerja pemerintahan di Kabupaten Tapin terbagi dalam 12 (duabelas) kecamatan sebagai berikut :

1. Kecamatan Tapin Utara

2. Kecamatan Tapin Tapin Selatan 3. Kecamatan Tapin Tengah 4. Kecamatan Binuang

5. Kecamatan Candi Laras Utara 6. Kecamatan Candi Laras Selatan

7. Kecamatan Bakarangan 8. Kecamatan Lokpaikat 9. Kecamatan Bungur 10. Kecamatan Piani

11. Kecamatan Salam Babaris 12. Kecamatan Hatungun.

D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP

Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini dilakukan dengan membentuk fokus grup, yang berperan dalam menata kembali atau menguraikan lebih lanjut rumusan sasaran yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 - 2017 menjadi sasaran yang lengkap dengan indikator kinerjanya. Masing-masing kegiatan tahun 2015 yang sudah dilaksanakan oleh satuan kerja akan dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Tapin.

Adapun sistimatika penyusunan LKIP Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015 adalah sebagai berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

 MAKSUD DAN TUJUAN

 ASPEK STRATEGIS

 KONDISI UMUM KABUPATEN TAPIN

(21)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB I PENDAHULUAN 15

BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA

 RPJMD KABUPATEN TAPIN 2013 – 2017

 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN

(22)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 16

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 – 2017

Rencana Pembangunan Janka Menengah Daerah (RPJMD) pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui strategi dan kebijakan, agar tercapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional, Kabupaten Tapin menetapkan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 – 2017 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menuju pada pencapaian visi, misi serta tujuan strategis Kabupaten Tapin.

Komponen perencanaan strategis meliputi pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja. Komponen-komponen perencanaan strategis tersebut telah dituangkan dalam dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Tapin melalui penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun 2013 – 2017

(23)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 17

Komponen-komponen Rencana Strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Visi

Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan, kemana Kabupaten Tapin hendak dibawa. Gambaran ke depan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stake holder. Pernyataan Visi Kabupaten Tapin adalah :

“TerwujudnyaTapin Mandiri dan Sejahtera Yang Agamis”.

Tapin Mandiri dan Sejahtera yang Agamis, mengandung makna kemampuan riil atau nyata Pemerintah Kabupaten Tapin dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/ rumah tangganya sendiri untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya perhatian utama dengan tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan yang didukung oleh infrastrukutur fisik, ekonomi, sosial dan budaya yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin kita raih, tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja, akan tetapi kita akan berusaha berupaya keras pula untuk dapat meraih kemajuan-kemajuan pada dimensi mental – spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan bathin.

Misi

Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Beberapa misi yang wajib dijadikan

(24)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 18

pegangan dalam pelaksanaan tugas seluruh aparat Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut diatas adalah :

Sesuai dengan harapan terwujudnya visi pembangunan Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Tapin sebagai upaya dalam mewujudkan visi, sebagai berikut:

1. Misi Pertama

Meningkatkan pembinaan keagamaan dengan mengutamakan

partisipasi masyarakat di bidang sosial budaya keagamaan.

2. Misi Kedua

Mengedepankan prinsip good governance untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

3. Misi Ketiga

Pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat.

4. Misi Keempat

Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan perluasan lapangan kerja.

5. Misi Kelima

Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan

pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk

pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat.

(25)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 19

Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan visi dan misi di atas, Pemerintah Kabupaten Tapin menetapkan tujuan strategis yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang ingin dicapai atau dihasilkan Pemerintah Kabupaten Tapin dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah secara periodik ( tahunan ) dalam rentang waktu masa Renstra. Adapun tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing misi , sebagai berikut :

1. 1. Misi pertama pada agenda pertama adalah meningkatkan pembinaan keagamaan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat di bidang sosial budaya keagamaan. Misi ini cukup penting dalam rangka pencapaian visi karena diperlukan akhlakyang baik bagi masyarakat agar pembangunan di Kabupaten Tapin didukung oleh kondisi sosial dan budaya yang baik.

Untuk mencapai misi pertama tersebut, pemerintah kabupaten Tapin memiliki tujuan dan sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatkan kehidupan ber Agama, dengan sasaran :  Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa; b. Meningkatkan kehidupan sosial budaya, dengan sasaran :

 Terwujudnya stabilitas kondisi sosial budaya yang berbasis agama dan mendukung pariwisata.

2. Misi kedua dengan agenda pertama adalah mengedepankan prinsip

(26)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 20

masyarakat. ini terkait dengan entitas pemerintah daerah sebagai pelaku utama yang merespon seluruh sumber daya di Kabupaten Tapin agar visi RPJMD dapat tercapai. Sebagai pelaku utama, pemerintah daerah harus bekerja dengan benar sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanan organisasi.

Agar misi ini dapat dicapai maka perlu ditentukan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

a. Mewujudkan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dengan sasaran :  Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang responsif;

 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel

 Terwujudnya aparatur pemerintahan yang berkualitas

b. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan sasaran :

 Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

c. Meningkatkan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan,dengan sasaran :

 Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangan

 Meningkatnya koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.

3. Misi ketiga dengan agenda pertama adalah pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat. Pada misi ini, mulai menyentuh kepada ranah publik yang pokok, khususnya pada bidang pendidikan dan kesehatan dengan maksud adanya investasi berupa sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka melaksanakan pembangunan yang

(27)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 21

berkelanjutan.

Agar dapat mencapai misi ketiga ini maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, dengan

sasaran:

 Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan

merata;

 Meningkatnya kualitas lulusan;

 Meningkatnya kualitas tenaga pendidik;

b. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dengan

sasaran :

 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat;  Meningkatnya kualitas kemandirian kesehatan masyarakat;  Meningkatnya kualitas keluarga berencana;

c. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial, dengan sasaran :

 Meningkatnya pemasyarakatan dan prestasi olahraga berikut sarana dan prasarananya;

 Meningkatnya tingkat kesejahteraan sosial;

4. Misi keempat dengan agenda kedua adalah pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan dengan meningkatkan investasi dan pemanfaatan sumberdaya alam

secara rasional, efektif dan efisien untuk mengurangi

kesenjangan antar wilayah dan perluasan lapangan kerja. Pada dasarnya misi ini mencakup pencapaian pembangunan ekonomi makro Kabupaten Tapin dengan memanfaatkan sumber daya alam yang rasional untuk mengurangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan masyarakat.

(28)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 22

tujuan dan sasaran sebagai berikut:

a. Peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, dengan sasaran :

 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan komposisi struktur perekonomian daerah;

 Meningkatnya daya saing daerah dalam menarik PMA dan

PMDN;

 Menurunnya ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok dan antar wilayah

b. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pelayanan

masyarakat miskin, dengan sasaran :

 Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terselenggaranya layanan masyarakat miskin;

c. Menjaga daya dukung alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan daerah, dengan sasaran :

 Meningkatnya kelestarian alam dan lingkungan hidup;

 Meningkatnya produksi dan pelestarian tanaman hutan.

 Meningkatnya perumahan yang layak dan terjangkau

d. Meningkatkan iklim kondusif pembangunan daerah, dengan sasaran :

 Meningkatnya peran komunikasi dan informasi dalam

pembangunan daerah;

 Meningkatnya kuantitas dan kualitas perindustrian.  Meningkatnya kuantitas dan kualitas perdagangan

5. Misi kelima dengan agenda adalah pengembangan

perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dengan

(29)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 23

penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat. Pada dasarnya misi ini mencakup pencapaian pembangunan ekonomi mikro Kabupaten Tapin khususnya pada sektor pertanian dalam arti luas yang didukung dengan peningkatan infrastruktur wilayah yang baik.

Agar misi tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk perluasan

pembangunan daerah, dengan sasaran :

 Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi kepusat pertumbuhan ekonomi;

 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur

pengairan;

b. Meningkatkan hasil pertanian dalam arti luas, dengan sasaran yaitu Meningkatnya hasil pertanian khususnya dari sektor agribisnis

Kebijakan dan Program

Penetapan kebijakan dan program, serta pemilihan kegiatan merupakan wujud operasionalisasi dari strategi, yaitu suatu cara mengelola risiko dengan memaksimalkan segala kekuatan dan menyembunyikan kelemahan untuk mengisi / memanfaatkan semua peluang dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program yang ditetapkan dalam upaya pencapaian sasaran stratedis adalah sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun 2013 – 2017.

(30)

LKIP TAHUN 2015

LKIP TAHUN 2015 - BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA 24

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014

Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013 – 2017 Pemerintah Kabupaten Tapin mempunyai 5 (lima) misi yang dijabarkan ke dalam 14 (Empat Belas) tujuan dan 29 (Dua Puluh Sembilan) sasaran. Setiap sasaran mempunyai indikator kinerja. Tidak semua indikator kinerja sasaran ditetapkan setiap tahun. Kebijakan umum, skala prioritas, dan keterbatasan dana adalah hal-hal yang dapat mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dikerjakan dalam tahun bersangkutan. Indikator kinerja sasaran akan diukur bila dalam tahun tersebut terdapat kegiatan yang mengarah pada pencapaian sasaran tersebut. Agar dapat diukur, terlebih dahulu harus ditetapkan target kinerja atas indikator kinerja sasaran yang akan dicapai. Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran inilah yang akan menggambarkan kegagalan atau keberhasilan dalam pencapaian kinerja suatu instansi.

Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Tapin membuat perjanjian kinerja yang tertuang dalam bentuk Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Penetapan Kinerja ini merupakan komitmen seluruh unsur Pemerintah Kabupaten Tapin untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini memuat 29 sasaran dan 258 indikator kinerja sasaran.

Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 tersaji dalam Lampiran 3.

(31)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 25

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Tahun 2015 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 2013-2017. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Pemerintah Kabupaten Tapin menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat katagori sebagai berikut:

Urutan Rentang Capaian Katagori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II Diatas 90 % sampai dengan100 % Berhasil

III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil

(32)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 26

A

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Pencapaian Indikator Kinerja Utama dalam Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut:

NO Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi %

1 Persentase pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tempat ibadah yang berkondisi baik

Persen

- -

Belum ada data

2 Persentase konflik sosial yang dapat di atasi

Persen

75 80 106,67

3 LHE SAKIP Kabuapaten Tapin Nilai CC C 100

4. Opini pengawas eksternal (BPK RI) Opini WTP WTP 100

5 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik

Persen

75,5 74,87 99,17

6 Persentase penegakan atas pelanggaran Perda dan Perbup

Persen

100 92,68 92,68

7 Angka kriminalitas yang tertangani Persen 100 100 100,00

8 Angka harapan lama sekolah Angka

rata-rata (tahun) 0 11,17

Belum ada data

9

Angka rata-rata lama sekolah Angka rata-rata (tahun) 0 7,17 Belum ada data

10 Angka Harapan Hidup AHH

0 69,10

Belum ada data

11 Persentase PUS yang aktif ber -KB Persen 87 87,64 100,74

12 Persentase Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mandiri

Persen

70,46 70,46 100

13 Rasio Tenaga Perempuan di banding tenaga laki -laki

Persen

0,45 0,5 111,11

14 Nilai Investasi PMDN/PMA (milyar Rp) Nilai Investasi (Milyar Rp)

(33)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

15 Indeks Gini Indeks

0 0,35

Belum ada data

16 Angka Kemiskinan Persen

0 3,45

Belum ada data

17 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 48,41 48,41 100

18 Tingkat kualitas air Indeks

Cemar Ringan

Cemar

Ringan 100

19 Tingkat kualitas udara Indeks Kondisi

Baik

Kondisi

Baik 100

20 Persentase luas lahan yang

pemanfaatannya sesuai tata ruang

Persen

100 98,3 98,3

21 Laju pertumbuhan ekonomi Hasil

statistik 0 5,65

Belum ada data

22 Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB

Persen

0 6,56

Belum ada data

23 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Persen

0 5,25

Belum ada data

24 Kontribusi Pertanian terhadap PDRB Persen

0 19,65

Belum ada data

25 Persentase ruas jalan Kabupaten dalam kondisi baik

Persen

65 50,65 77,92

26 Persentase KK yang dapat mengakses sarana sanitasi yang memadai

Persen

30 39,11 48,89

27 Persentase KK yang dapat mengakses air bersih

Persen

30 25,75 32,19 28 Prosentase sawah yang terlayani jaringan

irigasi

Persen

9,68 9,68 100,00

2 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 ini menyajikan pengukuran capaian indikator kinerja sasaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan masing-masing sasaran strategis. Indikator kinerja yang diukur adalah sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan

(34)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28

antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang telah dicapai. Dalam hal ini pembandingan tersebut dilakukan terhadap seluruh indikator kinerja sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Terhadap terjadinya celah kinerja (performance gap), dilakukan analisis penyebab terjadinya celah kinerja tersebut, serta tindakan-tindakan perbaikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang.

ANALISIS ATAS PENCAPAIAN KINERJA

Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Tapin memiliki 25 (dua puluh lima) sasaran strategis, dari 28 (dua puluh delapan) sasaran yang telah ditetapkan tersebut, tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

 Sebanyak 4 (empat) sasaran berkategori Sangat Berhasil,  Sebanyak 9 (sembilan) sasaran berkategori Berhasil,  Sebanyak 1 (satu) sasaran berkategori Cukup Berhasil,  Sebanyak 3 (tiga) sasaran berkategori Kurang Berhasil, dan  Sebanyak 8 (delapan) sasaran belum ada data.

Hasil pengukuran dan pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Tapin tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 1.

Adapun rincian capaian indikator kinerja sasaran dengan kategorinya dapat dilihat pada lampiran 2.

Analisis atas capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun 2015 tersaji sebagai berikut :

(35)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

1

Sasaran :

Terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa

Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Terwujudnya Masyarakat Yang Beriman dan Bertaqwa” tersebut adalah Bagian Kesra. Capaian atas Sasaran tersebut terumuskan dalam 1 (satu) indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Persentase pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tempat ibadah yang berkondisi baik

Persen - - -

Rata-rata capaian - Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum adanya data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Terwujudnya Masyarakat Yang Beriman dan Bertaqwa”.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas dilaksanakan dengan dukungan Program:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan Penunjang Administrasi Kesekretariatan.

2. Program Pembinaan Kehidupan Beragama menuju Tapin Mandiri yang Sejahtera dan Agamis, dengan kegiatan:

a. Pembinaan Kehidupan Beragama (tausyiah bulanan). b. Safari Ramadhan.

c. Silaturrahmi Ulama, Umara dan Tokoh Masyarakat. d. Semarak Idul Fitri.

e. Semarak Idul Adha.

f. Pembinaan Pensiunan Wredatama Veteran. g. Pembinaan Organisasi.

(36)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30

h. Safari Jum’at.

i. Silaturrahmi Pemerintah Kabupaten Tapin dengan Keluarga Penuntut Kabupaten, Mantan Bupati, Mantan Ketua DPRD dan Tokoh-tokoh Ulama.

j. Pembinaan Pembacaan Al Quran bagi PNS di lingkungan Pemda Kab. Tapin.

k. Silaturrahmi Pemda dengan keluarga yang meninggal. l. Pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten Tapin Tahun 2015.

m. Pembinaan Kafilah MTQ Kabupaten Tapin untuk mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan .

n. Pengutusan kafilah yang dikirim untuk mengikuti lomba MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Para Pengabdi Agama dengan kegiatan Bimbingan Massal Calon Jamaah Haji.

4. Program Hari Besar Islam. Dengan kegiatan sebagai berikut: a. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1435 H.

b. Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 1435 H. c. Peringatan Nuzulul Quran Ramadhan 1435 H.

d. Isbath Nikah. e. Tabligh Akbar.

Jumlah tempat ibadah di Kabupaten Tapin sebanyak 131 buah mesjid, 494 buah langgar, 13 buah mushalla, 17 buah gereja dan 1 buah pura.

Untuk tahun 2015, tempat ibadah yang diberikan bantuan berupa hibah sebanyak 52 buah tempat ibadah, dengan total hibah sebesar Rp 9.437.000.000,-.

(37)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

Adapun perbandingan realisasi capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan 2014 2015

Kinerja Naik/ Turun

1. Persentase pemenuhan kebutuhan masyarakat akan tempat ibadah yang berkondisi baik

Persen - - -

Hal ini disebabkan adanya perubahan total keseluruhan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan, sehingga untuk data capaian tidak bisa ditampilkan karena belum tersedianya data terkait IKU baru tersebut.

2

Sasaran : Terwujudnya Stabilitas Kondisi Sosial Budaya

Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Terwujudnya Stabilitas Kondisi Sosial Budaya ” tersebut adalah Kantor Kesbangpol. Capaian Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Persentase konflik sosial yang dapat di

atasi Persen 75 80 106,67

Rata-rata capaian 106,67

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Terwujudnya Stabilitas Kondisi Sosial Budaya” adalah sebesar 106,67% yang berarti masuk dalam kategori capaian sangat berhasil.

Terhadap indikator tersebut di atas, sasaran strategis Renstra Kantor Kesbangpol Kab. Tapin pada tahun 2015 menargetkan 75% Konflik Sosial yang dapat diatasi. Ketiga forum yang ada di daerah yaitu Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) termasuk di dalamnya Komunitas Intelijen

(38)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

Daerah (Kominda) dan Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Kabupaten Tapin dipercaya dapat memberi kontribusi dalam penanganan konflik. Memperhatikan forum-forum yang ada tersebut diperoleh hasil yang cukup menggembirakan. Selanjutnya meskipun bukan sebagai faktor tunggal, forum-forum yang ada telah memberikan kontribusi meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota masyarakat dalam penyelesaian berbagai persoalan kemasyarakatan, termasuk konflik sosial.

Secara berkala Kantor Kesbangpol Kab. Tapin mengadakan kegiatan rapat koordinasi dengan forum-forum tersebut di atas untuk membahas masalah-masalah yang terjadi terkait dengan tugas dan perannya dalam pelaksanaan deteksi dini, menjaga kondisi yang kondusif terkait konflik yang bernuansa agama dan mengembangkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Dipercaya bahwa forum-forum yang ada cukup efektif baik secara langsung maupun tidak menekan angka konflik pada tahun 2015 sehingga berkurang dibanding tahun sebelumnya.

Dasar Pembentukan forum-forum:

1. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Tapin berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor 188.45/265/KUM/2013 tentang Pembentukan Dewan Penasehat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten dan Kecamatan se Kabupaten Tapin dan Keputusan Bupati Tapin Nomor 188.45/266/KUM/2014 tentang Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Tapin Periode Tahun 2014 – 2016.

2. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tapin berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor 188.45/083/KUM/2012 tanggal 29 Mei 2012.

3. Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Tapin yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor 188.45/267/KUM/2014

(39)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

tentang Pembentukan Dewan Pembina dan Sekretariat Forum Pembauran

Kebangsaan dan Nomor 188.45/268/KUM/2013 tentang Forum

Pembauran Kebangsaan Kabupaten Tapin Periode tahun 2014 – 2016. 4. Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) berdasarkan Keputusan Bupati

Tapin Nomor 188.45/101/KUM/2013.

5. Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Kabupaten Tapin yang

dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Tapin Nomor

188.45/077/KUM/2013.

Daftar Potensi Konflik Sosial/Sara Di Kabupaten Tapin Tahun 2015

No. Uraian Lokasi

1. Rumah tempat tinggal yang

difungsikan sebagai rumah ibadah

Kelurahan Bitahan Kecamatan Lokpaikat

2. Adanya pendapat masyarakat bahwa

pemerintah daerah tidak memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya

Desa Padang Sari Kecamatan Binuang

3. Berdirinya beberapa tempat ibadah

yang belum memperoleh ijin dari pemerintah daerah

Kecamatan Piani

4. Penutupan jalan perusahaan oleh

masyarakat

Desa Suato Tatakan Kecamatan Tapin Selatan

5. Konflik manajemen antar perusahaan

yang melibatkan masyarakat

Desa Tandui dan Desa Rumintin Kec. Tapin Selatan

Dari 5 (lima) Konflik Sosial yang terjadi, ada 4 (empat) konflik sosial yang dapat diatasi yaitu :

1. Rumah tempat tinggal yang difungsikan sebagai rumah ibadah.

2. Adanya pendapat masyarakat bahwa pemerintah daerah tidak memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya Penutupan jalan perusahaan oleh masyarakat.

(40)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 34

3. Konflik manajemen antar perusahaan yang melibatkan masyarakat.

Dari sisi target Perubahan Renstra, terkait dengan sasaran strategis “Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat” jika dilihat sebesar 80% dari target 75% dengan capaian kinerja sebesar 106,66%.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan 2014 2015

Kinerja Naik/ Turun

1. Persentase konflik sosial yang dapat di atasi Persen 0 80 Naik

3

Sasaran :

Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel

Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel” adalah Inspektorat dan Bagian Organisasi. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Opini BPK RI Opini WTP WTP 100

2. LHE SAKIP Kabupaten Tapin Nilai CC C 50

Rata-rata capaian 75

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Terwujudnya tata kelola dan kinerja pemerintahan yang transparan dan akuntabel” adalah sebesar 75% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang berhasil.

(41)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35

Pencapaian Kinerja Sasaran di atas tidak terlepas dari dukungan program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu:

 Adanya pemeriksaan kas pertriwulan yang dilakukan oleh Inspektorat dan bekerja sama dengan DPPKAD ke semua SKPD, Sekretariat Daerah serta

Pimpinan Daerah membentuk Tim Aset Kabupaten untuk

memantau/memperbaiki tata kelola aset di Kabupaten Tapin.

 Adanya kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapin, sehingga pada tahun 2015, Kabupaten Tapin mendapatkan opini BPK terhadap LKPD dengan kategori WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), yang pada tahun sebelumnya hanya memperoleh kategori WDP (Wajar Dengan Pengecualian).

 Adanya Program Penataan Organisasi Perangkat Daerah dengan

kegiatan sebagai berikut:

a. Bimtek Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah(LAKIP) SKPD di Lingkungan Pemkab. Tapin.

b. Peningkatan Kapasitas SDM Bagian Organisasi Setda Kab. Tapin. c. Penguatan SAKIP Kabupaten Tapin.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan 2014 2015

Kinerja Naik/Turun

1. Opini BPK RI Opini WDP WTP Naik

(42)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 36

4

Sasaran : Terwujudnya Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Terwujudnya Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik” adalah BPMPTSP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik

Hasil survei

75,50 74,87 99,17

Rata-rata capaian 99,17

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Terwujudnya Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik” adalah sebesar 99,17% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil.

Berdasarkan hasil survey IKM pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mutu dan kinerja pelayanan berada dalam kategori baik, yaitu dengan nilai indeks 74.87.

Meskipun secara keseluruhan nilai indeks kepuasaan masyarakat berada pada rentang Kinerja Baik, namun masih ada beberapa unsur pelayanan yang mempunyai nilai kurang baik. Diantaranya :

1. Kedisiplinan petugas pelayanan. Ada responden menyatakan bahwa petugas kurang disiplin. Hal ini dapat diatasi dengan pengawasan internal yang baik, sehingga kedisiplinan petugas meningkat. Selain itu, dapat dibuat program-program peningkatan kedisiplinan

2. Kecepatan pelayanan, ada responden menyatakan bahwa pelayanan kurang cepat. Hal tersebut berpengaruh pada kepuasan masyarakat, karena kecepatan pelayanan merupakan indikator utama dalam pengukuran IKM. Maka dari itu, perlu ditelusuri alur prosedur

(43)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37

pelayanan, sehingga dapat diketahui unit mana yang perlu disederhanakan, atau pengaturan personil dengan memaksimalkan kinerja staf sesuai beban kerja masing-masing unit

3. Kewajaran biaya pelayanan. Ada responden yang menyatakan bahwa biaya pelayanan kurang wajar, hal tersebut perlu menjadi koreksi bagi pihak KP2T Kab.Tapin. Adanya keterbukaan mengenai tarif pelayanan dengan masyarakat akan membuat kedua lebih pihak saling menghargai. Berikan informasi yang akurat tentang besaran tarif pada setiap pelayanan perizinan, dan prosesnya.

4. Kesesuaian biaya pelayanan. Agar masyarakat dapat mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan guna transparansi perlu penyediaan papan pengumuman, tentang syarat-syarat dan besaran biaya, serta peraturan yang menetapkan keputusan yang mendasari besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan

5. Kenyamanan fasilitas fisik, dimana masih banyak responden yang menyatakan kurang nyaman dengan fasilitas di KP2T kabupaten Tapin saat ini. Fasilitas fisik merupakan unsur pelayanan yang kasat mata, sehingga perlu dibenahi dan diatur sesuai dengan standar penataan ruangan pada manajemen perkantoran.

Adapun Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksaaan survey Indeks Kepuasaan masyarakat (IKM) tersebut adalah :

1. Adanya ketidakpahaman masyarakat akan pertanyaan kuesioner dan terkadang tidak diisi lengkap, sehingga kuesioner yang ada tidak dapat dipergunakan.

2. Responden kadang tidak bersedia mengisi kuesioner karena alasan sibuk.

3. Adanya rasa sungkan dan kurangnya antusias dari responden untuk mengisi jawaban

(44)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 38

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Sasaran Sat 2014 2015 Kinerja

Naik/Turun

1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik

Persen 74,39 74,87 Naik

5

Sasaran :

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan.

Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Meningkatnya

pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan.” adalah Kantor Satpol PP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Persentase penegakan atas pelanggaran Perda dan Perbup

Persen 100 92,68 92,68

Rata-rata capaian 92,68

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan” adalah sebesar 92,68% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil.

(45)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39

Pencapaian kinerja diatas dapat dilihat pada tabel berikut:

Pelanggaran PERDA 2013 2014 2015

A. Jumlah Pelanggaran (Kasus) 67 63 41

B. Penyelesaian Pelanggaran Perda 1. Sidang di tempat

2. Sidang di pengadilan negeri

3. Pelanggar mengurus ijin setelah dibuatkan BAP Lapangan

4. Tutup 5. Pindah 6. Pembinaan 3 12 41 - - - - 17 44 - 17 21 Jumlah penyelesaian 56 61 38 Rasio : Rumus Perhitungan :

Total penyelesaian/jumlah pelanggaran x 100

83,58 % 96,82% 92,68%

Dari tabel diatas, dapat dilihat, bahwa jumlah kasus pelanggaran Perda dari tahun 2013 hingga 2015 mengalami penurunan, ini menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup baik.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan 2014 2015

Kinerja Naik/Turun

1. Persentase penegakan atas pelanggaran Perda dan Perbup

Persen 96,82 92,68 Turun

6

Sasaran :

Meningkatnya Koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban Masyarakat

Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Meningkatnya

Koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban Masyarakat” tersebut adalah Kantor Kesbangpol/Satpol PP. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

(46)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Angka kriminalitas yang tertangani Persen 100 100 100

Rata-rata capaian 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Meningkatnya Koordinasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban Masyarakat” adalah sebesar 100% yang berarti masuk dalam kategori capaian berhasil.

Program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 diantaranya:

1. Pencegahan Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal

3. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 4. Program Tanggap Darurat

5. Program Pasca Bencana

6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana 7. Program Pengembangan Data/Informasi

8. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 9. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan 2014 2015

Kinerja Naik/Turun

(47)

LAKIP TAHUN 2015

LAKIP TAHUN 2015 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41

7

Sasaran :

Meningkatnya Pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Penanggungjawab atas pencapaian sasaran “Meningkatnya Pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata” tersebut adalah Dinas Pendidikan. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target Realisasi

% Capaian

1. Angka harapan lama sekolah Angka rata-rata (tahun)

0 11,17 Belum

ada data

2. Angka rata-rata lama sekolah Angka rata-rata (tahun)

0 7,17 Belum

ada data Rata-rata capaian Belum

ada data Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa belum ada data untuk rata-rata capaian indikator kinerja sasaran “Meningkatnya Pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata”.

Program-program yang mendukung kinerja sasaran ini, diantaranya:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sekolah 2. Program Pendidikan Anak Usia Dini

3. Program Wajib Belajar 9 Tahun 4. Program Pendidikan Menengah 5. Program Pendidikan Non Formal 6. Program Pendidikan Perguruan Tinggi

7. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Tubei diselaraskan dengan arah kebijakan

AVO merupakan kependekan dari Amplitude Versus Offset dimana akan dilihat suatu anomali yang terjadi pada pertambahan amplitudo terhadap pertambahan jarak antar sumber ke

Buku ini membahas tuntas tentang kinerja 50 TOP Group perusahaan tersebut, seperti luas area yang dikuasai, jumlah anak perusahaan, letak perkebunan dan pabrik, jumlah pabrik

Tahap persetujuan A1 bagi kelompok PLPG sudah berakhir dan saat ini dalam tahap penentuan LPTK

Pada proses pengujian tampilan maps gambar pemantauan berdasarkan master atau commander klien sudah cukup baik, aplikasi berjalan kurang ideal dari kesempurnaan karena

Sementara itu di Indonesia sendiri, untuk mengurangi persentase sampah anorganik termasuk plastik, yang diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 ton per hari, pemerintah terus

Pada dasarnya protein yang terkandung dalam ampas tahu tersusun oleh asam- asam amino yang memiliki kemampuan untuk membentuk zwitter ion (bermuatan dua) yang

pendidikan dan pelatihan prajabatan Golongan III, II, dan I yang diselenggarakan dengan pola fasilitasi oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Kabupaten/Kota atau