• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. Pendahuluan. Di masa sekarang ini banyak perusahaan yang ingin terus meningkatkan performa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. Pendahuluan. Di masa sekarang ini banyak perusahaan yang ingin terus meningkatkan performa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di masa sekarang ini banyak perusahaan yang ingin terus meningkatkan performa agar dapat dikatakan perusahaan yang memiliki prospek cerah ke depannya. Dimana perusahaan tersebut setidaknya 60% karyawannya memiliki gelar S2 karena menandakan perusahaan tersebut menginginkan hasil yang lebih yang dapat diberikan oleh karyawan yang bergelar S2, 50% karyawannya sudah memiliki pengalaman bekerja di tempat yang lain agar perusahaan tidak perlu repot-repot untuk orientasi seluk-beluk tugas karyawan tersebut karena sudah terbiasa di pekerjaan sebelumnya, dan 99% karyawan yang mengetahui apa tugas dan kewajibannya dalam perusahaan. Layaknya perusahaan besar di Amerika seperti; Apple, General Electric, dan lain-lainnya. Mereka menjalankan bisnisnya dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari produk terbaik yang mereka luncurkan agar dapat berguna bagi masyarakat. Dan untuk menjadi sebuah perusahaan yang memiliki performa yang baik, perlu didukung oleh kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki oleh para karyawan.

Seperti layak perusahaan besar di Amerika tersebut, mereka juga didukung dengan karyawan-karyawan yang mempunyai kapabilitas cukup tinggi, jika tidak perusahaan-perusahaan tersebut tidak sesukses saat ini. Memang sebuah perusahaan-perusahaan memiliki banyak karyawan dengan beragam jenis kemampuan dan kapabilitas dan hal tersebut yang akan menentukan perusahaan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan oleh manajemen. Tentunya di setiap perusahaan sangat mendukung apabila para karyawannya dapat mengkontribusikan usaha dan pekerjaan mereka untuk kemajuan perusahaan, tetapi tidak semua karyawan melakukan hal tersebut. Ada saja atau barangkali sedikit dari para karyawan yang bekerja tidak serius , tidak disiplin, kehilangan motivasi, atau bahkan

(2)

2

menentang kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sedikit dari mereka hanya mementingkan diri sendiri dan sulit bekerja sama dengan partner yang lainnya.

Perusahaan-perusahaan besar tersebut tentu membutuhkan figur seorang pemimpin yang dapat memberikan dampak positif terhadap perusahaannya seperti; meningkatnya profit perusahaan yang awalnya 5% menjadi 9%, menurunnya tingkat turnover yang awalnya 10% menjadi 6%, 100 dari 1000 karyawan mendapat tunjangan pensiun dari pemimpinnya, dan perusahaan tersebut tercatat sebagai salah satu dari sepuluh perusahaan yang maju di majalah bisnis tertentu. Maka dari itu, figur seorang pemimpin atau seorang atasan atau manajer, mempengaruhi segala sesuatu yang akan terjadi di perusahaan tersebut, baik segala sesuatu yang baik maupun buruk. Hal itu dapat terjadi karena pemimpin mempunyai cara atau gaya kepemimpinan tersendiri dalam mengorganisir seluruh karyawannya. Inilah yang menjadi perhatian, dimana kepemimpinan pemimpin tersebut akan memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik atau tidak. Ada seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang keras sehingga membuat para bawahannya merasa selalu tertekan karena tidak adanya hubungan yang harmonis antara pemimpin dengan karyawannya. Dalam kasus ini, dapat menyebabkan kinerja para karyawan menurun, dikarenakan pemimpin mereka tidak dapat membina hubungan yang baik dengan karyawan dan tidak mengangkat motivasi sehingga visi dan misi dalam pekerjaan tidak sampai kepada para karyawannya.

Ada pula gaya yang bertolak-belakang dengan gaya kepemimpinan di atas, dimana pemimpin tersebut lebih fleksibel dan membina hubungan yang baik dengan para karyawannya dengan tidak mengindahkan tugas yang seharusnya mereka kerjakan, karena mereka menilai pemimpin tersebut baik dan tidak akan menegur mereka. Dalam kasus ini, kinerja karyawan dapat menurun karena mereka bekerja terlalu santai dan pemimpin mereka juga tidak menegur.

(3)

3

Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang baik, apabila pemimpin tersebut dapat menempatkan situasi secara benar. Selain pemimpin membina hubungan baik dan memotivasi para karyawannya, pemimpin tersebut juga harus memiliki tanggung jawab dan kharisma dan memiliki kedisplinan yang tinggi sehingga pemimpin tersebut disegani dan kedisplinannya dapat dicontoh oleh para karyawannya. Pemimpin dapat membimbing karyawannya dalam rangka meningkatkan kinerja apabila ditemukan kinerja karyawannya mulai menurun tanpa membebankan karyawannya tersebut. Pemimpin yang mengerti kapan harus bertindak dan memutuskan sesuatu keputusan secara tepat tanpa adanya keraguan dari para karyawannya. Itulah pemimpin yang dapat dijadikan role model bagi karyawan dan juga bagi perusahaan tentunya. Contohnya pada Nokia, kepemimpinan di sana seperti yang dijabarkan oleh Karsten Hetland, Vice President dan Human Resources dari Nokia. Berikut kutipannya:

“One instance is the value we place on humbleness throughout Nokia. It means that people are not afraid to criticise ideas even if they come from the top. If our leaders show that they are willing to accept valid criticism and change their idea if a better one is offered, then that is truly ‘living the value’ of humbleness. Our leaders show great energy and a willingness to put themselves 120% into the task, but they also demonstrate that it’s important to look after yourself.”

Dalam kasus kedisiplinan, ada karyawan yang benar-benar dapat menjaga kedisiplinannya, ada juga yang tidak. Ini menjadi masalah bagi karyawan yang benar-benar tidak disiplin dalam menjalani tugasnya. Karyawan yang tidak disiplin tentunya akan mengganggu kinerja perusahaan dan juga kinerja karyawan itu sendiri. Seperti layaknya, keterlambatan waktu datang kerja, istirahat siang, dan terlebih lagi waktu jam pulang kerja. Ada saja orang yang melanggar mengenai kedisiplinan, salah satunya kedisiplinan mengenai waktu. Pelanggaran kedisiplinan yang juga sering terjadi salah satunya adalah kedisiplinan mengenai pekerjaan. Disiplin dalam pekerjaan, berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, tidak mengulur-ulur terselesainya sebuah pekerjaan. Contoh

(4)

4

kedisiplinan dijelaskan oleh Kan Hagashi, Presiden dari NUMMI, perusahaan joint venture antara Toyota dan GM. Beliau menjelaskan seperti ini:

“The Toyota way is not only the productivity improvement activity in the factory. What is important is that everyone from the factory to the corporate headquarters all work towards improving quality and efficiency with the same thought process. I think of it as "discipline". Unless discipline is taught from the top people at corporate headquarters, it will not take root as a company culture.”

Kepemimpinan dan kedisiplinan karyawan pun belum tentu cukup untuk mendongrak kinerja perusahaan dan kinerja karyawan itu sendiri. Mereka juga membutuhkan yang namanya motivasi. Di mana setiap individu perlu memotovasi dirinya sendiri baik dari dalam diri maupun dari luar. Motivasi yang seharusnya ada pada setiap masing-masing karyawan, karena motivasi itulah yang membuat mereka lebih memiliki semangat untuk mencapai hasil yang maksimal dalam bekerja. Dalam motivasi, peran pemimpin cukup penting dalam mengarahkan dan mengangkat karyawan agar dapat bekerja lebih serius dan maksimal, tentunya harus ada motivasi dari dalam diri karyawan tersebut untuk lepas dari hilangnya gairah dalam bekerja. Maka dari itu, gaya kepemimpinan dan kediplinan karyawan ditambah motivasi yang nantinya akan mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri. Entah itu akan memberikan dampak poisitif atau negatif. Setidaknya, cara pemimpin memimpin perusahaannya diikuti dengan kedisiplinan yang diterapkan oleh seluruh karyawan memotivasi setiap karyawan untuk meningkatkan kinerjanya di perusahaan tersebut. Alhasil, peningkatan kinerja karyawan akan semakin baik dari sebelumnya. Layaknya motivasi yang diusung oleh mantan CEO GE, Jack Welch, sebagai berikut:

1.) Goal setting and preparing the company on a corporate level for its competitive challenges;

2.) Empowering employees at all levels of the organization; and

3.) Communicating his new goals and visions through the entire organization, using such tools as extensive training programs, newly formed teams and 3600 review processes.

Dalam hal ini, kinerja para karyawan menentukan kinerja sebuah perusahaan. Kinerja perusahaan akan dikatakan baik apabila para karyawan selain dapat bekerja secara

(5)

5

individu, juga dapat bekerja secara tim karena perusahaan tidak hanya mengandalkan satu karyawan saja untuk mencapai kesuksesan melainkan seluruh karyawan perusahaan. Kinerja karyawan dapat dinilai oleh para atasan atau manajer yang membawahi divisi tertentu. Dimana kinerja tersebut dihasilkan dari keinginan dasar para karyawan untuk terus maju dan keinginan agar seterusnya dapat dipekerjakan oleh perusahaan untuk mencapai kata sukses.

Kinerja karyawan memang sangat beragam, ada yang terlihat tidak disiplin dan tidak bekerja secara maksimal mengakibatkan apa yang telah dikerjakannya selalu jauh yang diharapkan. Sebaliknya, ada yang terlihat sangat maksimal dan disiplin dimana dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu tanpa cacat sedikitpun. Ini menandakan bahwa para karyawan yang tidak disiplin dan tidak bekerja secara maksimal perlu pemimpin yang dapat mendorong mereka agar dapat bekerja secara normal dan dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi perusahaan. Layaknya kinerja Honda saat sekarang ini, Honda terus-menerus mengeluarkan inovasi-inovasinya yang membuat para pesaingnya mau tidak mau harus bisa menyamai inovasi yang diluncurkan Honda. Ini menandakan kinerja dari masing-masing karyawan ikut membantu kinerja dari Honda itu sendiri.

PT. Multanabadi Sedjahtera, bergerak di bidang jasa manufaktur, yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama, seorang Manajer, 3 orang bagian kantor mengurus; administrasi, produksi, dan finance. Jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini sebanyak 70 orang. Siklus pergantian kepemimpinan di perusahaan ini dapat dikatakan tidak ada, karena pemimpin perusahaannya adalah sekaligus pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan ini mengalami banyak permasalahan yang membuat kinerja para karyawan menurun. Dalam hal kedisiplinan dimulai dari ketepatan waktu masuk kerja baik pagi maupun setelah istirahat siang, tercatat 7 karyawan yang datang terlambat pada pagi hari, begitu pula jika kembali dari istirahat siang tercatat 10 karyawan. Dalam hal kepemimpinan dimulai dari instruksi yang diberikan kurang mendapat respon dari beberapa karyawan sehingga 6 karyawan yang tidak tahu apa yang harus dikerjakannya karena hanya

(6)

6

menunggu perintah selanjutnya dari pemimpinnya, kurangnya peran pemimpin dalam hal mengangkat semangat kerja karyawannya, pekerjaan pemimpin menjadi banyak dikarenakan tidak adanya departemen atau bagian tertentu yang dapat meringankan pekerjaan pemimpin. Sehingga, beliau harus turun langsung untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Motivasi atau semangat kerja yang ditunjukkan oleh para karyawan terlihat kurang dengan 5 karyawan bermalas-malasan bekerja tanpa adanya semangat. Kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan; mulai dari 10% dari jumlah seluruh total produksi yang mengalami kecacatan. Kurangnya dedikasi dapat terlihat dari hasil kerja para karyawan yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan, mereka bekerja begitu lamban, sangat jauh dengan apa yang diharapkan dan dibuktikan dengan 1 karyawan yang mengalami turnover.

Tidak hanya itu saja, di setiap bagian atau divisi perusahaan kadang terganjal suatu masalah mengenai komunikasi sesama karyawannya. Contohnya, antara bagian gudang dan bagian produksi, ketidakjelasan informasi yang disampaikan oleh bagian produksi menyebabkan bagian gudang salah dalam mengambil bahan baku yang akan digunakan dalam produksi suatu produk. Begitu pula dengan ketanggapan karyawan dalam mencerna berbagai instruktsi dari atasannya, ada yang dapat langsung dengan mudah menanggapi apa maksud dari atasannya, ada pula yang perlu diberitahu berulang kali agar karyawan tanggap terhadap instruksi atasannya.

Hal yang cukup membuat pimpinan PT. Multanabadi Sedjahtera merasa tidak cukup puas dengan kinerja bawahannya dikarenakan frekuensi pengembalian hasil produksi dari pelanggan cukup besar. Pelanggan merasa tidak puas akan kualitas dari produk-produk tersebut, ini pertanda peran QC atau quality control bagian produksi dapat dikatakan buruk. Yang menjadi pertanyaan disini bagaimana produk-produk yang tidak sesuai dengan kualitas bisa lolos dari pemeriksaan produk sebelum dikemas. Manajer patut menegur secara tegas bagian produksi akan kejadian seperti ini karena dengan pengembalian produk tersebut

(7)

7

perusahaan telah dibebankan oleh biaya-biaya yang semestinya tidak perlu dikeluarkan. Contohnya, biaya untuk produksi mulai dari bahan baku, tenaga kerja, transportasi saat pengiriman; ini sama saja dengan mengeluarkan biaya dan mengerjakan produksi 2 (dua) kali dan terkesan boros. Hal ini menandakan perlunya pembenahan dalam internal perusahaan agar sistem kerja dan kinerja karyawan dapat berjalan secara maksimal.

Berdasarkan latar belakang di atas, saya tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Karyawan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan di PT. Multanabadi Sedjahtera”.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah sejauh ini gaya kepemimpinan yang ada dapat meningkatkan kinerja para karyawan PT. Multanabadi Sedjahtera secara maksimal?

2. Apakah motivasi yang dimiliki para karyawan PT. Multanabadi Sedjahtera dapat meningkatkan kinerja mereka dalam menjalankan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing?

3. Apakah penerapan gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan di PT. Multanabadi Sedjahtera?

1.3 Tujuan

Tujuan untuk perusahaan adalah :

1. Memberi tahu permasalahan yang ada mengenai kepemimpinan di perusahaan tersebut.

2. Memberi tahu bahwa peran motivasi karyawan baik dari dalam diri maupun dari luar diri sangat dibutuhkan untuk peningkatan kinerja karyawan.

3. Memberi tahu perusahaan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi kerja karyawannya dapat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.

(8)

8

1.4 Manfaat

Manfaat bagi perusahaan adalah :

1. Menginformasikan kepada pimpinan perusahaan mengenai pandangan dari para karyawan mengenai kepemimpinannya.

2. Menginformasikan kepada pimpinan perusahaan bahwa motivasi karyawan adalah salah satu indikasi agar peningkatan kinerja karyawan dapat terlaksana.

3. Menginformasikan kepada pimpinan perusahaan bahwa gaya kepemimpinan dan juga motivasi karyawan berpengaruh terhadap kinerja masing-masing karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian-penelitian tersebut secara umum memiliki topik dan tema yang mendekati penelitian mengenai proses perkembangan kota baru dalam kaitannya dengan

Ekspresi adalah pernyataan yang menghasilkan nilai dengan tipe tertentu, contoh ekspresi yang paling sederhana adalah operasi aritmatika seperti 5 + 2 (ekspresi yang menghasilkan

Berbeda dengan penelitian Naryanto dan Arisman (2017) yang menyatakan bahwa opini audit tidak memiliki pengaruh terhadap audit report lag suatu perusahaan

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh pengetahuan dan keterampilan terhadap kinerja karyawan dengan kompetensi sebagai

Struktur mikro pada Gambar 3 hingga 7 menunjukkan bahwa dengan setiap penambahan unsur tembaga pada paduan akan membentuk morfologi struktur mikro yang

Berdasarkan hasil isolasi kandidat probiotik dari ikan-ikan rawa ekonomis di Danau Panggang berhasil diisolasi, tumbuh dengan baik dan memiliki aktivitas enzimatik

Hasil dari pembuatan sistem ini adalah halaman-halaman informasi yang nantinya dijalankan dengan web browser. Adapun sub-menu yang terdapat di dalam sistem pada

Tesis dengan judul Proses Komunikasi dan Perubahan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Melayu Pontianak (Studi Kasus : Tradisi Pantang Larang) disusun sebagai salah satu syarat