• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pembinaan kerohaniaan siswa, mahasiswa, serta alumni Kristen. Perkantas telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bidang pembinaan kerohaniaan siswa, mahasiswa, serta alumni Kristen. Perkantas telah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Yayasan Perkantas merupakan organisasi sosial keagamaan yang bergerak di bidang pembinaan kerohaniaan siswa, mahasiswa, serta alumni Kristen. Perkantas telah berdiri semenjak 29 Juni 1971. Sekarang sudah tersebar di tujuh puluh tujuh kota dan

kabupaten di Indonesia.1 Pelayanan interdenominasi ini bukan gereja namun merupakan

kepanjangan tangan pelayanan Gereja (parachurch)2. Lembaga Pelayanan yang dibangun

oleh Jonathan Parapak, Panusunan (Soen) Siregar dan Jimmy Kuswadi, Awalnya lembaga ini didisain untuk melayani sebagai suatu kegiatan ekstrakulikuler kerohanian dalam kampus. Namun, setelah empat puluh tahun pelayanan ini berjalan, ternyata memiliki perkembangan yang signifikan bagi dunia siswa, mahasiswa dan alumni, hingga

sekarang.3

Lembaga pelayanan kemahasiswaan ini sekarang mampu berdiri sendiri dan menjadi organisasi sosial keagamaan dalam bentuk Yayasan. Organisasi sosial keagamaan ini telah diakui oleh Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Departemen Agama dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). Organisasi ini telah memiliki akte notaris dan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Lembaga yang awalnya dirancang hanya sebagai suatu persekutuan mahasiswa yang sederhana dan bernuasa komunitas kecil, sekarang sudah menjadi lembaga yang memberikan kontribusi bagi kampus, sekolah, masyarakat, gereja, negara dan dunia. Lembaga

1 Perkantas Nasional. Annual Review Pelayanan Perkantas 2014.(Jakarta:Perkantas,2014)

2 Parachurch merupakan istilah tentang kehadiran lembaga-lembaga pelayanan yang berdampingan dengan gereja. 3 Tim Staf Perkantas, Buku Sejarah 35 Tahun Pelayanan Perkantas (Jakarta:Literatur Perkantas, 2006)

(2)

2

Pelayanan ini menjadi sangat diperhitungkan sebagai organisasi kemasyarakatan yang mampu membangun kehidupan rohani masyarakat. Perkantas bisa seperti sekarang dikarenakan organisasi ini menekankan aspek visi dan misi dalam menggerakkan organisasinya.

Penulis melihat selama empat puluh empat tahun perjalanan pelayanan Perkantas secara nasional dan secara regional dikarenakan berakarnya visi dan misi. Lembaga pelayanan kemahasiswaan ini memiliki suatu visi dan misi sebagai alat pemersatu gerakan pelayanan bersama se-Indonesia. Hal ini menjadi sistem nilai dan sistem kepercayaan yang berfungsi sebagai gerakan dalam pelayanan siswa, mahasiswa maupun alumni. Visi dan Misi menjadi suatu pengikat dalam pelayanan organisasi ini. Adanya suatu jalinan pemahaman sistem kepercayaan dalam melakukan suatu gerakan sosial keagamaan.

Visi merupakan suatu gambaran dan tujuan pada masa depan yang kita inginkan bersama. Bennis dan Nanus mendefinisikan visi sebagai: “something that articulates a

view of a realistic, credible, attractive future for the organization, a condition that is better in some important ways than what now exists.”4 Kita bisa melihat bahwa visi lahir dari cara pandang pemikiran yang realistis, dapat dipercaya, masa depan yang menarik bagi organisasi dibandingkan dengan kondisi nyata pada saat ini. Oleh sebab itu sebenarnya Visi bisa dikatakan sebagai suatu utopia ataupun ideologi. Suatu ide-ide yang bersifat masa depan yang bersifat deskriptif, namun bisa juga sebagai hasil kristalisasi sejarah ide maupun harapan dari para pendiri Perkantas.

(3)

3

Visi dan Misi pelayanan perkantas adalah melayani kaum intelektual yang takut akan Tuhan. Visi Perkantas berdasarkan rumusan Master Plan Pelayanan Perkantas (MP3) adalah “Alumni yang menjadi berkat bagi keluarga, gereja, bangsa dan negara serta dunia”. Sedangkan Misi dari Perkantas adalah “Perkantas hadir karena mentaati panggilan Tuhan untuk melayani kaum intelektual”.5 Visi dan Misi inilah yang ada semenjak pendiri Lembaga pelayanan ini memulai pelayanan ini. Melalui hal ini juga Gerakan pelayanan kaum intelektual bisa dilakukan dan didorong dalam satu tujuan bersama dan ide yang sama.

Pusat kantor Yayasan Perkantas terletak di Jakarta, namun sistemnya tidak terpusat tetapi berdasarkan otonomi daerah atau regional, berdasarkan perkembangan pelayanan daerah masing-masing. Perkantas memiliki Cabang Pelayanan yang tersebar di tujuh puluh tujuh daerah di Indonesia. Perkantas secara organisasi terdiri dari empat belas Badan Pengurus Cabang (BPC), tiga belas Badan Pengurus Perwakilan (BPP), dua

puluh Badan Pengurus Ranting (BPR) dan tiga puluh kota perintisan.6 Salah satu kantor

cabang pelayanan Perkantas terletak di kota Medan untuk melayani di regional Sumatera bagian Utara. Kantor area regional Sumbagut bertugas menanggani pelayanan mencakup Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.

Di Kota Medan terdapat organisasi pelayanan Perkantas yang menangani pelayanan siswa, mahasiswa dan alumni. Perkantas Medan sebagai kantor Cabang

5 Hasil Rumusan MP3 (Master Plan Pelayanan Perkantas) pada tahun 2006. 6 Lih. Perkantas Nasional.Annual Review Pelayanan Perkantas 2014

(4)

4

Sumatera bagian Utara. Pelayanan kemahasiswaan di kota ini dipengaruhi oleh dua kampus universitas negeri. Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED). Sedangkan yang lainnya merupakan kampus-kampus swasta diantaranya Universitas HKBP Nomensen (UHN), Universitas Metodis Indonesia (UMI), Universitas Katolik (UNIKA), Universitas Dharma Agung (UDA), dan sisanya adalah

Sekolah-Sekolah Tinggi Swasta.7

Salah satu Gerakan Pelayanan Kemahasiswaan yang berbasis massa cukup besar di Kota Medan adalah pelayanan mahasiswa di UNIMED. Pelayanan ini diakui

keberadaannya sebagai organisasi kemahasiswaan pada tahun 1986.8 Organisasi

kemahasiswaan ini sebelumnya bernama RAP (Rubrik Akhir Pekan) yang akhirnya berubah nama menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP) UNIMED. Pelayanan ini sebelumnya dirintis pada tahun 1972 melalui suatu gerakan kelompok kecil yang dirintis oleh Viktor Tobing. Namun pada tahun 1975 sampai 1985 pelayanan ini mengalami kevakuman. Adanya pola pelayanan yang berbeda menyebabkan munculnya pergerakan pelayanan baru muncul dengan nama RAP (Rubrik Akhir Pekan). Perintisan ulang pelayanan ini dilakukan oleh tokoh-tokoh dari Perkantas Medan yang memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan pendiri sebelumnya. Ide-ide dan gagasan-gagasan yang dibawa oleh tokoh-tokoh perintisan inilah yang sangat mempengaruhi UKMKP UNIMED, sehingga organisasi kemahasiswaan ini menjadi suatu Gerakan sosial keagamaan.

7 Laporan Pelayanan Perkantas Medan tahun 2014, yang dilaporkan pada Rapat Kerja Pelayanan Perkantas Medan

tanggal 7-9 November 2014

(5)

5

Gerakan sosial keagamaan merupakan suatu bentuk perilaku kolektif yang dilakukan karena interaksi agen dengan sebuah keyakinan, ide bersama yang di digeneralisasi (generalized belief) yang memiliki tujuan untuk menyusun kembali

nilai-nilai dalam tindakan sosial.9 Gerakan sosial keagamaan lahir dari suatu sistem nilai baru

dalam suatu perilaku kolektif. Sistem nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai, ide-ide, individu-individu, event-event, dan organisasi-organisasi terhubung satu sama lain di

dalam proses-proses tindakan kolektif.10 UKMKP UNIMED merupakan organisasi

kemahasiswaan yang kembali dirintis dengan suatu sistem nilai baru dalam perilaku kolektif. Bentuk pergerakkannya bersifat kolektif dan dinamis untuk membangun suatu sistem nilai keagamaan yang baru dan memberikan perubahan sosial.

Selama 29 tahun organisasi berdiri setelah masa kevakuman banyak hal yang telah dilakukan. Salah satu bentuk gerakan sosial keagamaan yang dilakukan UKMKP UNIMED yaitu mengadakan berbagai kegiatan keagamaan sampai dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Bentuk dari kegiatan-kegiatannya adalah kelompok kecil (kelompok sel), kebaktian fakultas dan universitas, seminar-seminar, training kepemimpinan, training menulis, kamp-kamp dan ret-ret. Selain itu aktivitas kegiatan sosial juga dilakukan oleh UKMKP UNIMED diantaranya yaitu aksi gotong royong bersama warga setempat, diskusi campus concern¸ seminar tentang pemilu, kerjasama dengan forum aksi kemahasiswaan lainnya, melakukan aksi demonstrasi khususnya berkaitan dalam permasalahan bidang pendidikan, melakukan pengawasan ujian nasional, melakukan suatu penelitian dalam bidang pendidikan di Kota Medan, dan

9 Neil Smelser. Theory of Collective Behaviour. (New York:The Free Press, 1962), 23

(6)

6

kegiatan lain sebagainya.11 Organisasi pelayanan kemahasiswaan ini mampu

memberikan kontribusi bagi kehidupan sosial keagamaan di kampus bahkan kota Medan.

Penulis melihat bahwa pergerakan kemahasiswaan di UNIMED disebabkan oleh suatu ideologi. Adanya akar ideologis dari sejarah pembentukannya yang mempengaruhi perkembangan gerakan sosial keagamaan ini. Ideologi sebagai suatu sistem berpikir, sistem kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial

dan politik.12 Ideologi hadir dalam setiap program gerakan sosial maupun gerakan

politik yang menjadi tujuan dari suatu tindakan sosial dan perilaku kolektif masyarakat

keagamaan.13 Oleh karena itu, Penulis melihat bahwa Ideologi dalam Gerakan sosial

keagamaan merupakan hal yang mempengaruhi perilaku kolektif dari suatu organisasi dalam melakukan gerakan sosial keagamaan. Perilaku kolektif sangat dipengaruhi dengan sistem kepercayaan dan sistem ide atau nilai yang ada dalam gerakan sosial keagamaan.

Suatu sistem nilai baru pada masa perintisan ulang membuat organisasi ini bisa mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Gerakan pelayanan kemahasiswaan UNIMED ini memiliki tujuh Unit Pelayanan (UP) kemahasiswaan dari setiap fakultas dengan beranggotakan 1012 orang. Jumlah kelompok kecil dalam pelayanan ini ada

sebesar 200 kelompok kecil.14 Kelompok yang nantinya menjadi sarana untuk

11 Rancangan Induk Pelayanan (RIP) UKMKP UNIMED 10 tahun disusun oleh Tim RIP

12 John. B Thompson. Analisis Ideologi: Kritik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia(terj). (Yogyakarta:IrCisod, 2007),17 13 Ibid, 17

14 Laporan Pertanggung Jawaban Kepengurusan UKMKP UNIMED, Semester II Periode 2014, pada bulan Desember

(7)

7

peregenerasian pengurus, pelayanan dan seluruh aktor yang terlibat dalam pelayanan di UKMKP UNIMED.

Penulis melihat ada ide-ide dari Yayasan Perkantas yang mempengaruhi sistem nilai dalam pelayanan di UKMKP UNIMED, sehingga gerakan sosial keagamaan berkembang cukup besar. Adanya akar ideologis yang sangat mempengaruhi gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED inilah yang menyebabkan perlu dilakukan kajian dalam melihat ide-ide apa saja yang membuat perkembangan gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED begitu dan berlangsung begitu dinamis. Selain itu penulis melihat pengaruh dari gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED bagi kehidupan keberagamaan di kampus UNIMED dan juga di masyarakat sekitar.

Melihat latar belakang masalah tersebut penulis melihat sangat pentingnya melakukan penelitian tentang akar ideologis yang terdapat dari gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Oleh sebab itu penulis memberi judul tesis ini: Ideologi

dalam Gerakan sosial Keagamaan: Studi sosiologis tentang Akar Ideologis Gerakan Sosial Keagamaan di UKMKP UNIMED.

2. Rumusan Masalah

Melihat permasalahan itu penulis mencoba merumuskan permasalahan yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini. Perkantas sebagai suatu lembaga sosial keagamaan tidak mempunyai sistem keaggotaan namun memiliki sistem nilai yang penting dan menjadi akar ideologis dari gerakan sosial kemahasiswaan di UKMKP UNIMED. Penulis ingin melihat ide-ide dan nilai-nilai apa yang berakar dalam suatu

(8)

8

gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga ingin melihat bagaimana berakarnya ideologi ini membuat perkembangan dalam gerakan kemahasiswaan di UKMKP UNIMED.

Oleh karena itu penulis mencoba melakukan identifikasi permasalahan terhadap subjek penelitian, yaitu: Apa akar ideologis gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED?. Bagaimana akar ideologis itu menyebabkan perkembangan gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED?. Pertanyaan-pertanyaan penting ini yang penulis coba akan ajukan dan juga untuk mengarahkan penelitian ini.

Begitu luasnya dalam menjawab pertanyaan diatas dan melihat dari beragamnya pelayanan Perkantas di Indonesia sehingga penulis perlu membatasi penelitian ini. Penulis akan mendeskripsikan serta menganalisis permasalahan dengan pertanyaan penelitian diatas. Penulis hanya memfokuskan permasalahan tentang ideologi pelayanan Perkantas sebagai akar ideologis dalam gerakan sosial keagamaanan kemahasiswaan di UKMKP UNIMED. Pengamatan yang penulis lakukan hanyalah sebatas di Perkantas Medan dan pelayanan kemahasiswaan UKMKP UNIMED.

Mengapa hal ini dilakukan penulis karena peran sentral pelayanan mahasiswa di Medan begitu besar secara massa, terlebih khusus dua kampus besar di kota Medan. Jumlah mahasiswa yang terlibat di Medan cukup besar dan pertumbuhannya cukup signifikan selama 29 tahun terakhir ini. Penulis melihat UKMKP UNIMED mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan sosial masyarakat baik di Kampus UNIMED, Kota

(9)

9

Medan bahkan Sumut (Sumatera Utara). Oleh karena itu penulis mencoba membatasi subjek penelitian ini.

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan akar ideologis dari gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED, serta bagaimana akar ideologis itu menyebabkan perkembangan terhadap gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga menganalisis ideologi tersebut serta kaitannya dengan nilai-nilai dari Perkantas. Selain itu penulis akan mendeskripsikan serta menganalisis bagaimana ideologi Perkantas mempengaruhi gerakan pelayanan kemahasiswaan di UKMKP UNIMED.

Adanya pemahaman tentang ideologi yang memiliki dimensi deskriptif, positif dan pejorative, menyebabkan perlu adanya suatu pemikiran kritis terhadap ideologi tersebut. Pemikiran kritis terhadap dimensi ideologi yang berdampak sebagai kesadaran palsu perlu diperhatikan oleh Perkantas dan gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Selain itu adanya pertautan antara pengetahuan dan kepentingan membuat pentingnya kita melihat ideologi yang akan berdampak pada penindasan dan ketidakadilan sosial didalamnya.

Manfaat penelitian ini secara lebih spesifik adalah memberikan gambaran serta analisis bagi Perkantas untuk mengkaji ulang sistem nilai atau sistem kepercayaan yang bersifat pejoratif dan melakukan kritik ideologi untuk membangun gerakan sosial keagamaan yang sesuai dengan konteks. Melihat begitu signifikannya ideologi maka setiap individu yang terlibat dalam pelayanan ini bisa semakin dicerahkan tentang

(10)

10

ideologi lembaga dan pentingnya membangun kesadaran kritis bagi individu-individu maupun organisasi sosial keagamaan di masyarakat.

4. Kerangka Teoritis

Sosiologi pengetahuan merupakan suatu teori dalam mencari latar belakang ide-ide secara historis, dan juga alat analisis yang berusaha memahami pemikiran dan pengetahuan. Latar belakang konkret lahir dari situasi sosial-historis tertentu yang memunculkan pikiran individual yang berbeda-beda secara sangat bertahap-tahap. Manusia dalam kelompok-kelompok tertentu yang telah mengembangkan suatu gaya pemikiran tertentu dalam rangkaian tanggapan terus-menerus terhadap situasi-situasi

khusus tertentu yang mencirikan posisi umum mereka.15 Selain itu teori ini tidak

memisahkan cara-cara pemikiran yang konkret dengan konteks tindakan kolektif yang

merupakan sarana untuk menemukan dunia dalam pengertian intelektual.16

Ideologi sering dimengerti secara sederhana sebagai sistem simbol yang berfungsi memberikan makna yang tetap bagi dunia dan memiliki suatu identitas yang

tetap dalam suatu subjek.17 Dalam makna ini, Michael Freeden mendefinisikan ideologi

sebagai ‘pembentukan ide-ide dan gagasan-gagasan yang terdiri dari konsep sosial dan

politik’18. Tetapi definisi ideologi cenderung mengacu pada penggolongan makna yang

lebih luas dari suatu ide dalam sebuah wacana.19

15 Karl Mannheim. Ideologi dan Utopia :Menyingkap Pikiran dan Politik.(terj). (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 4 16 IbidI, 4

17 Kølvraa, Christoffer. Ideology and the crowd, (Distinktion: Scandinavian Journal of Social Theory, 2013, Vol. 14, No. 2,

114–133

18 Freeden, M. Ideologies and political theory. (Oxford: Oxford University Press, 1996), 48 19 Zizek, S. 1994. Introduction. In Mapping Ideology, ed. S. Zizek, 1–33. (London: Verso, 1994), 16

(11)

11

Ideologi berdasarkan etimologisnya merupakan ilmu yang meliputi kajian tentang

asal-usul dan hakikat ide atau gagasan.20 Ideologi mengacu pada pengertian pada sistem

ide-ide tentang fenomena, terutama fenomena kehidupan sosial; cara berpikir khas suatu

kelas atau individu.21 Ideologi merupakan suatu sistem berpikir, sistem kepercayaan,

praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial dan politik.22

Ideologi hadir dalam setiap program gerakan sosial maupun gerakan politik yang menjadi tujuan dari suatu tindakan sosial dan perilaku kolektif masyarakat keagamaan. Bentuk-bentuk simbolis dalam bentuk pernyataan visi dan misi dalam suatu gerakan sosial. Hal ini menjadi suatu sistem kepercayaan yang ketika diyakini oleh sekelompok orang atau komunitas yang mampu diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Ideologi merupakan suatu pemahaman ide atau gagasan yang dipengaruhi oleh pengetahuan kolektif dari masyarakat dan organisasi.

Penulis akan menggunakan teori sosiologi pengetahuan sebagai alat analisis dalam melihat ideologi Perkantas yang menjadi akar ideologis bagi berkembangnya pergerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Selain itu penulis juga melihat UKMKP UNIMED merupakan gerakaan sosial yang sangat dipengaruhi oleh tindakan kolektif, yang membuat ideologi itu bisa bertahan dan mampu menyebar dalam gerakan

kemahasiswaan ini.23

Teori lain sebagai alat analisis penulis dalam penelitian ini yaitu teori perilaku kolektif dari gerakan sosial keagamaan. Suatu teori yang membahas gerakan sosial

20 Raymond Geuss. The Idea of A Critical Theory Habermas & The Frankfurt School. (Cambridge:Cambridge University

Press), 4

21 Ibid, 4

22 Lih John. B Thompson. Analisis Ideologi…,17

(12)

12

keagamaan yang lahir dari perilaku kolektif yang didasarkan pada nilai.24 Nilai yang

terkandung dalam perilaku kolektif ini bisa berdasarkan budaya, agama, maupun ideologi.

5. Metode Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan ideologi Perkantas dalam gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga mencoba menganalisis lebih dalam tentang nilai-nilai yang membentuk ideologi Perkantas. Selanjutnya bagaimana ideologi itu bisa menyebabkan berkembangnya suatu gerakan sosial keagamaan.

Pengumpulan Data yang dilakukan melalui pengamatan lapangan, wawancara dan dokumenter (secondary sources). Untuk dokumenter metode yang dilakukan yaitu dengan melihat dokumen AD/ART, MP3 (Master Plan Pelayanan Perkantas), Dokumentasi rapat-rapat Organisasi, buku-buku profil pelayanan, dan lainnya. Untuk metode wawancara dipakai instrument pengumpul data yang disebut pedoman wawancara bagi beberapa orang kunci (key person). Sedangkan untuk pengamatan atau penginderaan langsung terhadap individu, benda, kondisi, situasi, serta perilaku unit pengamatan.

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan terlebih khusus Lokasinya kantor Yayasan Perkantas di Jl. Harmonika Baru, Gg. Berlian, No.13, Medan. Penulis juga akan meneliti di

(13)

13

sekretariat ketujuh unit pelayanan kemahasiswaan UKMKP UNIMED yang berada di daerah Pancing, Medan.

Sumber yang akan penulis teliti yaitu melalui informasi verbal dan dokumen (secondary sources) dari Yayasan Perkantas cabang kota Medan dan unit kegiatan pelayanan mahasiswa di UKMKP UNIMED. Teknik dalam mengumpulkan informasi verbal yaitu dengan wawancara yang mendalam dengan Pemimpin Cabang Yayasan Perkantas Medan dan Staf Senior Perkantas Medan. Sedangkan wawancara yang dilakukan dengan organisasi kemahasiswaan UNIMED yaitu Ketua koordinasi UKMKP UNIMED dan Alumni Perintis pelayanan kampus UNIMED. Penulis juga mencoba mencari dokumen-dokumen historis tentang tentang kedua organisasi ini. Melalui arsip-arsip yang dikumpulkan, serta tulisan-tulisan tentang fenomena yang akan diteliti.

6. Sistematika Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini akan memberikan suatu deskripsi dan analisis yang sistematis tentang kajian pustaka dan asumsi teoritis, data, analisis dan hasil temuan. Hal ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:

1. Bab I Pendahuluan

Pada Bab ini merupakan pintu masuk dalam melihat kajian pokok, dimana akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian

(14)

14

Bab kedua penulis mencoba memaparkan tentang kajian pustaka dan asumsi teoritis tentang sosiologi pengetahuan. Hal ini untuk mengetahui kajian ideologi dalam gerakan sosial dalam konsep sosiologi pengetahuan. Akan dikemukakan tentang definisi Ideologi dan gerakan sosial keagamaan. Teori ideologi dan gerakan sosial keagamaan yang tergolong dalam teori perilaku kolektif berorientasi nilai. 3. Bab III Sejarah UKMKP UNIMED

Tulisan pada bab ketiga akan membahas tentang sejarah pelayanan mahasiswa UKMKP UNIMED. Dalam pembahasan itu penulis menjabarkan tentang sejarah berdirinya Perkantas sebagai organisasi yang penting bagi berdirinya pelayanan UKMKP UNIMED. Selanjutnya, penulis akan membahas tentang Visi dan Misi Pelayanan UKMKP UNIMED. Pada bagian selanjutnya penulis akan membahas bentuk-bentuk kegiatan sosial keagamaan yang terdapat dalam UKMKP UNIMED. Melalui pengumpulan data ini penulis mencari nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED, yang menjadi akar ideologis berkembangnya UKMKP UNIMED.

4. Bab IV Akar Ideologis dalam Gerakan Sosial Keagamaan UKMKP UNIMED

Bab empat penulis akan mencoba menganalisa dengan menggunakan teori sosiologi pengetahuan tentang pembentukan ideologi Perkantas sebagai akar ideologis gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Menganalisis nilai-nilai yang terkandung gerakan sosial keagamaan ini. Melihat bagaimana nilai-nilai itu menjadi ide untuk berkembangnya pelayanan di UKMKP UNIMED. Mencoba menganalisis gerakan sosial keagamaan dari UKMKP UNIMED yang berorientasi pada nilai-nilai.

(15)

15

Pada bagian akhir bab ini penulis akan mengkritisi ideologi tersebut dengan pendekatan teori ideologi.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada akhir bab lima penulis mencoba menyimpulkan seluruh pembahasan dalam keseluruhan tesis. Kesimpulan ini untuk menjelaskan tentang pertanyaan penelitian dan menegaskan tentang jawaban dari pertanyaan penelitian. Pada bab ini penulis akan memberikan suatu rekomendasi penelitian selanjutnya untuk perkembangan teori dan praktis kepada Yayasan Perkantas dan UKMKP UNIMED.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan berat terhadap suhu pemanasan dari analisa TGA pada Gambar 5 menunjukkan bahwa pada kondisi basa perubahan berat yang signifikan (> 8 mg) pada rentang 27 – 200 o

Ritual merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan suatu mitos yang bertujuan untuk mensakralkan diri dan dilakukan secara rutin, tetap, berkala yang dapat

 pendapat lain mengatakan bahwa “wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua ang dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan

Persekutuan Alumni Kristen Sumatera Utara (PAKSU) adalah suatu wadah pembinaan serta pelayanan para Alumni Kristen yang berasal dari universitas, institut dan sekolah tinggi

Lomba Portofolio Perangkat Lunak menyeleksi kemampuan dan kreativitas peserta dalam mengembangkan ide kreatif untuk memberikan penyelesaian masalah di Indonesia

Media penghubung antar bagian dilakukan secara manual, yaitu dengan berbagai bentuk form yang ada, misalnya bagian pemasaran membuat form pemesanan barang yang berupa lembaran

Bonczek, dkk., (1980) mendefenisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa yang

Temuan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Danang Sunyoto (2012:184), pengembangan karier pegawai dapat dilakukan melalui dua cara sebagai berikut: 1) cara