• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab I menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Bab I menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab I menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) penegasan istilah.

1.1 Latar Belakang

Sastra merepresentasikan filosofis kehidupan yang menghadirkan narasi untuk pembaca dalam lingkungan yang penuh dengan hukum dan aturan. Menurut Endraswara (2016:42) bahwa “Alam telah menjadi bagian dari sastra. Ini terbukti dengan tidak sedikitnya sastrawan, khususnya dari kalangan penyair, yang menggunakan diksi hutan, laut, pohon, dan lain-lain dalam karya mereka”. Alam memiliki hukum kausalitas yang tidak dapat dihindari tetapi kemudian dalam sastra mengandung unsur probabilitas sekuat pengarang, pembaca, berimajinasi terhadap suatu karya sastra. Nilai etik, estetis, religius, logis, dan koheren selalu ada mewarnai jejak karya sastra di Indonesia.

Menurut Ratna (2004:299) Karya sastra adalah sistem komunikasi sebab setiap unit wacana berhubungan dan dapat dihubungkan dengan wacana lain, dari semestaan yang lain. Karya sastra memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia dan alam. Terciptanya karya sastra berangkat dari keresahan dalam kehidupan sosial, kondisi alam yang kemudian diramu dalam imajinasi seorang pengarang. Proses lahirnya karya sastra tidak luput sebagai bahan refleksi dalam kehidupan manusia. Hal demikian sejalan dengan yang dijelaskan Ratna, (2004:299) bahwa dalam sejarah kebudayaan, aspek kepengaraannya, baik sebagai ilmuwan maupun seniman, bahkan dalam bentuk apapun yang melibatkan aktivitas mencipta, jelas memegang peranan penting. Hubungan timbal balik

(2)

antara manusia dengan alam menjadi hal urgen dalam latar sebuah cerita fiksional. Selain itu juga bisa menjadi gagasan utama yang ingin dihadirkan pada karya sastra itu sendiri. Menyadari hakikat eksistensi sebagai manusia dalam melestarikan dan menyelamatkan alam merupakan gagasan penting yang ingin disampaikan oleh sastrawan.

Menurut Sartre eksistensi mendahului esensi. Ini berarti bahwa esensi (atau: karakter) manusia adalah hasil perbuatan bebas manusia. Oleh sebab itu, ia menggunakan istilah eksistensi untuk menunjuk pada kesadaran konkrit manusia dalam aktivitas bebasnya, (Abidin 2006:197). Oleh sebab itu keberadaan manusia dalam memahami hakikat adanya sebagai makhluk yang lebih sempurna dibandingkan makhluk lain merupakan suatu kesadaran. Manusia sebagai makhluk yang berpikir mampu berkembang mengikuti perubahan zaman dan dapat menilai kondisi sekitarnya termasuk alam semesta. Pentingnya eksistensi manusia melihat kemungkinan terhadap problem yang sudah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi, untuk melakukan suatu tindakan dalam menyikapi hal demikian. Bentuk kesadaran sebagai objek yang eksis, manusia memiliki tugas dan tanggung jawab menjaga dan melestarikan alam.

Alam merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang tidak dapat terpisahkan. Manusia senantiasa menempatkan alam sebagai objek atas eksistensinya yang selalu mendudukkan dirinya sebagai subjek atas keberadaan objek yang lain. Sayuti (2014:21) menyatakan bahwa lingkungan merupakan tempat tinggal memainkan peran penting untuk melacak atau mengonstruksi identitas manusia. Berdasarkan pemikiran itu pentingnya kesadaran manusia terhadap fenomena yang terjadi di lingkungan untuk tetap terjaga iklim yang sejuk

(3)

dan bersahabat. Artinya adanya keterikatan antara manusia dan alam turut mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri. Apabila kerusakan alam terjadi maka akan berdampak pada kehidupan manusia, baik itu merugikan generasi yang akan datang maupun mempengaruhi keseimbangan bumi. Sebaliknya bila alam itu tetap terjaga dan lestari maka akan berdampak positif pada keberlangsungan kehidupan manusia secara khusus dan makhuk hidup lain secara umum.

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini berjudul “Manusia dan Budaya Jawa dalam Roman Bumi Manusia: Eksistensialisme Pemikiran Jean Paul Sartre diteliti oleh Puji Retno Hardiningtiyas. Menurut Sartre dalam (Hardiningtiyas 2015:86), filsuf Prancis yang tekenal dengan esai populernya L’Existentialisme est humanism (1946) manusia dipandang sebagai sesuatu yang bukan apa-apa kecuali apa yang dinyatakan atau diperjuangkan dalam realitas kehidupannya. Eksistensi menjadi suatu kesadaran bila manusia secara keseluruhan melakukan usaha-usaha dalam kehidupannya. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa bentuk eksistensi manusia diwujudkan melalui kesadaran manusia sebagai pencipta dirinya sendiri, kebebasan berpikir dan bertindak, memilih dan bertanggung jawab, serta kecemasan dan ketakutan.

Penelitian yang lain tentang eksistensi dilakukan oleh Mufidah (2014) dengan judul Telaah Eksistensialisme Tokoh Utama dalam Noverl Ayah Menyayangi Tanpa Akhir Karya Kirana Kejora membahas tentang konsep tema eksistensialisme. Penjelasan tema dalam penelitian eksistensialisme meliputi kebersamaan, cinta, pertentangan, kesepian, keterasingan, dan kematian dalam kehidupan yang dijalani tokoh utama sehingga dengan itu menunjukkan

(4)

keberadaannya di dunia melalui berbagai cara berkaitan dengan konsep eksistensialisme.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu penelitian ini menekankan kepada cara manusia menyadari keberadaannya sebagai subjek atas objek yang ada. Manusia memiliki kebebasan untuk memberi penilaian atas objek karena memiliki kesanggupan untuk menciptakan dan membangun subjektivitas dirinya. Maka tidak heran bila manusia memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap lingkungan. Kerusakan alam semesta memiliki poin penting dalam menyadarkan manusia sebagai insan yang memiliki tanggung jawab baik moral maupun materil. Fenomena yang terjadi dengan alam semesta bagian terpenting perangsang manusia untuk sama-sama menjaga kelestarian dan mencegah kerusakan alam yang akan terjadi.

Karya sastra lain yang membahas eksistensi manusia dan alam terdapat pada novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder. Novel Dunia Anna merupakan novel terjemahan yang membahas aktivitas manusia dan menggambarkan begitu pentingnya lingkungan. Hal terpenting pada novel ini yaitu kerusakan ekologi akibat perbuatan manusia. Pemilihan novel ini diharapkan bahwa masyarakat Indonesia merenung betapa pentingnya untuk menjaga ekologi, lebih-lebih kesadaran manusia yang memiliki peran dan tanggung jawab sebagai makhluk yang berkesadaran. Pada novel tersebut manusia menyusun agenda yang konstruktif untuk mencegah kerusakan alam dan dampaknya akibat ulah tangan manusia. Realitas bermula munculnya rusa kutub di pedesaan warga disebabkan salju yang semakin mencair. Tidak hanya itu ditemukannya bangkai tikus dan hamster hutan yang biasa bertahan hidup di musim dingin. Keseimbangan bumi

(5)

yang telah diusik oleh manusia melalui pembakaran minyak, batu bara, dan gas yang kemudian melepaskan CO2 ke atmosfer menyebabkan pemanasan global.

Novel Dunia Anna menguliti bagaimana cara manusia berada dalam kesadaran sebagai individu yang memiliki kebebasan, di saat yang bersamaan memiliki tanggung jawab atas kebebasan itu sendiri. Kesadaran Anna saat menemukan sebuah surat bertanggal 11 Desember 2012 tepat sehari sebelumAnna berulang tahun ke-16 bahwa adanya yang tidak beres dengan bumi tempat ia tinggal dan berusaha menyelamatkan bumi agar tidak hancur dan menghancurkan anak, cucu, dan cicitnya. Sebuah surat yang membingungkannya bahwa dia akan memiliki cicit yang bernama Nova. Di saat bersamaan dia menjelma menjadi Nova dalam mimpi dan memiliki kekhawatiran yang sama atas bumi tempatnya tinggal. Menariknya Nova mengetahui bahwa generasi nenek buyutnya yang merusak bumi. Anna Nyrud adalah nenek buyutnya Nova.

Selain itu, efek rumah kaca semakin menjadi-jadi dan berpotensi menyebabkan suhu rata-rata bumi akan meningkat. Perubahan iklim juga terasa akibat ulah tangan manusia, bumi terasa panas dari sebelumnnya. Kekhawatiran terhadap kerusakan alam semesta yang semakin parah, langsung dilakukan upaya pencegahan salah satunya mendirikan organisasi lingkungan. Ketakutan terbesar adalah jangan sampai mewariskan alam yang rusak kepada generasi mendatang. Dosa yang tidak bisa dimaafkan sebagaimana yang telah dilakukan oleh moyangnya meninggalkan warisan alam yang rusak. Demikian yang akan dialami oleh cucu dan cicit mereka nantinya.

Berdasarkan pemaparan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan, maka perlu adanya kajian lebih spesifik dan konkrit terkait dengan

(6)

eksistensi manusia dalam mencegah kerusakan alam. Permasalah yang terjadi dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder yaitu tidak adanya perhatian dan kesadaran manusia dalam menjaga alam demi keberlangsungan kehidupan generasi selanjutnya. Konsekuensi logis dari perbuatan manusia yang mementingkan kehidupannya, zamannya, dan tidak memikirkan bagaimana nasib generasi selanjutnya merupakan bentuk ketidaksadaran. Oleh karena itu, penelitian ini memusatkan kepada manusia yang memiliki kesadaran yang sanggup bertanya dan menjawab atas kehidupan di dunia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka pembahasan ini akan menganalisis tentang Eksistensi Manusia Dalam Mencegah Kerusakan Alam Semesta pada novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana faktor penyebab eksistensi manusia mencegah kerusakan alam dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder?

2) Bagaimana bentuk kebebasan manusia mencegah kerusakan alam dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagaimana telah dipaparkan dalam rumusan masalah antara lain:

1) Mendeskripsikan faktor penyebab eksistensi manusia mencegah kerusakan alam dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder.

2) Mendeskripsikan bentuk kebebasan manusia mencegah kerusakan alam dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder.

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan tentu memiliki manfaat, begitupun penelitian ini. Manfaat dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun uraian dari manfaat tersebut adalah sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dalam penelitian ini dapat diuraikan di bawah ini:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dam memperkaya pengetahuan dalam kajian eksistensi manusia dan alam sebagai objek materil terhadap karya sastra.

b. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk meninjau hubungan antara manusia dan alam sebagai objek materil yang saling melengkapi dalam suatu karya sastra.

c. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya terkait kajian eksistensi manusia dan alam dalam karya sastra.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini dapat diuraikan di bawah ini: a. Pendidik

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidik dan digunakan sebagai tambahan bahan ajar dalam memahami pentingnya eksistensi manusia dalam menjaga dan melestarikan alam serta hubungannya dengan alam semesta.

(8)

b. Pembaca

Sebagai penikmat karya sastra penelitian ini diharapakan dapat memberikan wawasan dan khazanah pengetahuan terhadap karya sastra. Merenungkan tentang eksistensi manusia yang memiliki tanggung jawab menjaga kelestarian alam dapat dijadikan sebagai bahan refleksi memiliki hubungan timbal balik.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini digunakan untuk menagaskan istilah-istilah dalam upaya mempermudah pembaca maupun peneliti lanjutan untuk memahaminya. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Eksistensi merupakan cara manusia berada di dalam dunia. Cara manusia berada di dunia, berbeda dengan cara beradanya benda-benda material.

b. Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan, hak istimewa, dan sampai batas tertentu, memiliki tugas menyelidiki hal-hal secara mendalam. Ia memikirkan dan bertanya tentang segala hal.

c. Kebebasan adalah kesadaran ketika dia mampu mengerti serta mengisi makna sesuatu dan pada eksistensinya.

d. Kesadaran adalah kesadaran terhadap sesuatu, kesadaran yang intensional, langsung mengarah pada objek dan mengatasinya sebagai yang lain dari diri sendiri.

e. Alam merupakan sebuah mesin besar yang berjalan sesuai dengan hukum-hukum gerakan dan segenap proses yang terdapat di dalamnya

(9)

ditentukan oleh massa, posisi, dan kecepatan yang dipunyai oleh partikel-partikel materi yang terdapat di dalamnya.

f. Tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, keabsahan akta notaris meliputi bentuk isi, kewenangan pejabat yang membuat, serta pembuatannya harus memenuhi

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang

Bedasarkan faktor-faktor tersebut, maka ketiadaan hubungan paparan debu terhirup dengan kapasitas vital paru pada pekerja penyapu pasar Johar kota Semarang, tidak

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

KAJIAN ISI, BAHASA, KETERBACAAN, DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK.. UNTUK KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK SEMESTER 1

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang

Ketentuan Tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2010 tentang Retribusi Rumah Potong

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.