• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Insentif dan Disiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Insentif dan Disiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Insentif dan Disiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene

Muh. Rezky Naim

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapman Majene Jurusan Manajemen

rezkynaim@stieyapman.ac.id

Abstrak: Hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Pendidikan dan motivasi kerja terhadap

kinerja pegawai, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Rumah Sakit Kabupaten Majene, (2) Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, (3) Insentif lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Rumah Sakit Kabupaten Majene.

Keyword: insentif; disiplin kerja; kinerja;

Pendahuluan

Setiap perusahaan /Instansi berupaya untuk mendapatkan Pegawai Dengan Kinerja Terbaik dapat memberikan prestasi kerja.Dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas Atau Kinerja Pegawai diantaranyaJasa Pelayanan (Insentif) dan kedisiplinan kerja, (Ravianto, 1995).

Untuk mencapai produktivitas Atau Kinerja yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan Jasa Pelayanan (Insentif) dan disiplin kerja.Jasa Pelayanan (Insentif) merupakan Nilai Jasa pelayanan yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik. Jasa Pelayanan (Insentif) Yang jelas Pada Pegawaiakan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas kerja. Begitu Pun Dengan Disiplin, Karena Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Dengan adanya

kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien.( Nitisemito, 1982).

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti bahwa Kedisiplinan dapat mempengaruhi Kinerja Pegawai. Hasanah (2006) bahwa faktor yang menciptakan Kedisiplinan adalah lingkungan kerja, situasi kerja, bahkan sampai pada aturan yang jelas Kantor/instansi kepada pegawai dalam menerapkan aturan kedisiplinan.

Penelitian terkait dalam hubungan kualitas pelayanan telah banyak dilakukan, beberapa penelitian tersebut antara lain jimmy sugianto dan sugiono sugiharto (2013), menukjukkan hasil penelitian bahwa service quality pada restoran Yung Ho surabaya memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, dan faktor yang paling besar

(2)

berpengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Hal ini berarti jika Insentif atau jasa pelayanan berjalan lancar, maka kepuasan konsumen Terhadap kinerja pegawai akan meningkat.Lain hal nya juga Untuk meningkatkan kinerja Pegawai, maka banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh Kantor seperti Jasa pelayanan (Insentif) dan disiplin kerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trias (2011) yang meneliti mengenai analisis faktor pelayanan dan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Jember.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jasa Pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai, disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai.

Di samping kedua variabel tersebut, maka disiplin kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Pegawai, menurut Mangkuprawira (2007:122) bahwa disiplin kerja sangat mempengaruhi kinerja Pegawai, hal ini disebabkan karena disiplin merupakan bentuk-bentuk latihan bagi Pegawai dalam melaksanakan aturan-aturan Kantor. Semakin disiplin Pegawai semakin tinggi produktivitas kerja Pegawai dan kinerja Kantor. Berkaitan dengan uraian tersebut di atas, maka yang dijadikan obyek dalam penelitian ini yaitu Kantor Rumah Sakit umum Daerah kabupaten majene, bahwa kinerja Pegawai masih dianggap rendah, faktor yang menyebabkan kinerja Pegawai yang masih rendah sebab adanya Pegawai yang kurang disiplin dalam Pelayanan

dan penyelesaian kerja. Oleh karena itulah maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor Jasa pelayanan, disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai.

Pengertian Jasa Pelayanan (Insentif)

Jasa Pelayanan (Insentif) perlu dibedakan dengan gaji dan upah, karena konsep Jasa Pelayanan tidak sama dengan konsep gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas pemberian Jasa Pelayanan. Untuk itu lebih jelasnya, Jasa pelayanan itu bukan hanya berupa gaji atau upah, tetapi ada hal-hal lainnya. Menurut Suwatno dan Priansa (2011:220) mengemukakan bahwa : ”Jasa pelayanan adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan.”Dengan demikian, Jasa pelayanan mempunyai arti yang luas, selain terdiri dari gaji, dan upah, dapat pula berbentuk fasilitas perumahan, fasilitas kendaraan, pekaian seragam, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, tunjangan pangan dan masih banyak lagi yang lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung diterima oleh Pegawai secara tetap.

Suatu organisasi, lebih-lebih yang berupa suatu Kantor yang ”profit marking”, suatu pengaturan Jasa pelayanan merupakan faktor penting untuk dapat menarik, memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja bagi kepentingan organisasinya yang bersangkutan. Suatu Jasa pelayanan dapat bersifat finansial maupun nonfinansial, walaupun pada umumnya istilah Jasa pelayanan tersebut dipakai sebagai

(3)

atau dalam pengertian proses pengadministrasian gaji dan upah.Jasa pelayanan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja Pegawai, sehingga organisasi harus menerapkan sistem Jasa pelayanan dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi dan kepentingan Pegawai. Dengan terakomodasinya kepentingan Pegawai ini maka akan menimbulkan kepuasan bagi merekayang selanjutnya akan mempengaruhi motivasi untuk bekerja secara produktif dan efisien.Jasa pelayanan acapkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada Pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Pada umumnya, Jasa pelayanan diberikan untuk :

1. Menarik Pegawai yang cakap masuk ke dalam organisasi

2. Mendorong Pegawai untuk berprestasi tinggi 3. Memperhatikan Pegawai yang produktif dan

berkualitas agar tetap setia.

Pengertian Disiplin Kerja

Faktor tingkat kedisiplinan sumber daya manusia dapat dijadiikan salah satu tolak ukur pencapaian prestasi dan produktivitas kerja yang mampu diraih oleh Pegawai yang pada akhir berpengaruh pada tujuan yang diharapkan Kantor. Tingkat kedisiplinan ini merupakan salah satu fungsi kegiatan manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan harus lebih diperhatikan, karena semakin baik disiplin Pegawai, maka akan semakin tinggi prestasi

kerja yang dapat dicapainya. Sulit bagi Pegawai dalam mencapai prestasi kerja yang diharapkan tanpa adanya disiplin kerja yang baik dan bertanggung jawab yang ditunjukkan oleh Pegawai bersangkutan. Tanpa disiplin Pegawai dengan baik dan adil, sulit pula bagi organisasi Kantor untuk mencapai hasil optimal yang ingin diharapkan pada Pegawainya.

Menurut Mangkuprawira (2007:122) mengemukakan bahwa kedisiplinan Pegawai adalah : Kedisiplinan Pegawai adalah sifat seorang yang secara Pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Kedisiplinan sangat memengaruhi kinerja Pegawai dan Kantor.Kedisiplinan seharusnya dipandang sebagai bentuk-bentuk latihan bagi Pegawai dalam melaksanakan aturan-aturan Kantor.Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja Pegawai dan kinerja Kantor.

Pengertian Kinerja Pegawai

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh Pegawai sesuai dengan perannya dalam Kantor. Kinerja Pegawai merupakan suatu hal yang

(4)

sangat penting dalam upaya Kantor untuk mencapai tujuannya.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.Yuli (2005:89) mengemukakan bahwa : ” Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.Kinerja mempunyai berbagai macam pengertian, diantaranya adalah : Malthis dan Jackson (2006:378) mengemukakan bahwa : “Kinerja Pegawai pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh Pegawai

Kinerja Pegawai merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja.Semakin tinggi dari ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja Pegawai bersangkutan.`

Metode

Desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Jasa Pelayanan dan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai adalah desain deskriptif dan desain kausal di mana disebut desain deskriptif karena menggunakan analisis regresi dengan menggunakan metode

survey, dan desain kausal menggunakan metode kausalitas.

Adapun yang menjadi objek penelitian ini pada Kantor Rumah Sakit Umum Daerah yang berlokasi di Jalan Poros Majene Mamuju. Rumah Sakit Umum daerah merupakan urusan pelaksana otonom daerah di bidang Kesehatan. Rumah Sakit umum daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Februari sampai dengan Mei tahun 2017.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai kantor Rumah Sakit Daerah yang berjumlah sebanyak 50 orang pegawai. Sedangkan teknik penarikan sampel dengan menggunakan tehnik sampling jenuh, di mana menurut Sugiyono apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang maka dapat diambil sebagai jumlah sampel secara keseluruhan dalam penelitian ini, mengingat jumlah Pegawai 50 orang, maka jumlah tersebut dapat dijadikan sebagai jumlah sampel dalam penelitian ini.

Hasil

Deskripsi Variabel Penelitian

Secara umum, ada dua macam cara untuk mendeskripsikan suatu variabel penelitian yang dapat digunakan, yakni penyajian dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian dalam bentuk tabel relatif lebih mudah dan sering digunakan untuk menyajikan variabel penelitian yang akan dideskripsikan. Dalam hal ini, data pada variabel penelitian dirangkum dan disajikan dalam tabel

(5)

(yang berkomposisi baris dan kolom).Secara teknis, penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan untuk memudahkan dalam perbandingan data numerik.Peranan Pegawai dalam pengelolaan suatu Kantor berpengaruh terhadap aktivitas pekerjaan yang dilakukan, tanpa partisipasi Pegawaiyang terlibat langsung dalam penanganan pekerjaan yang berhubungandengan aktivitas dalam suatu Kantor, maka segala aktivitas Kantor tidak akan tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Dalam meningkatkan kinerja Pegawai, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh Kantor adalah mengenai masalah Jasa pelayanan dan disiplin kerja. Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan

responden mengenai variabel Jasa pelayanan dan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai pada Rumah Sakit umum daerah yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Variabel Jasa Pelayanan

(Insentif)

Pentingnya Pegawai dalam penanganan setiap pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas pada suatu organisasi, maka salah satu faktor yang berpengaruh adalah Jasa pelayanan. Jasa pelayanan adalah balas jasa yang diberikan oleh Kantor kepada Pegawai sebagai hasil dari aktivitas kerja yang dilakukan selama ini. Adapun persepsi jawaban responden mengenai Jasa pelayanan dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Jasa pelayanan Terhadap Kinerja pada RSUD Kabupaten Majene

No Pertanyaan Alternatif Jawaban Responden

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju 1. kebutuhan hidup 0 0 3 (6) 32 (64) 15 (30) 2. Keadilan 0 0 14 (28) 34 (68) 2 (4) 3. Tunjangan-tunjangan yang

di-berikan sudah sesuai

0 4 (8) 21 (42) 23 (46) 2 (4) 4. Pemberian bonus Pegawai tepat

waktu 0 0 11 (22) 35 (70) 4 (8) 5. Tunjangan kesehatan yang

di-berikan sesuai dengan kebu-tuhan Pegawai 0 0 18 (36) 27 (54) 5 (10) Sumber : Lampiran SPSS 2. Deskripsi Variabel Disiplin Kerja

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan Kantor dan norma-norma sosial yang berlaku.

Disiplin kerja merupakan kegiatan dari manajemen Kantor yang berfungsi sebagai bentuk pengendalian Pegawai dalam menjalankan standar organisasional Kantor yang

(6)

teratur demi tercapainya sasaran tujuan Kantor.Masalah kedisiplinan perlu diperhatikan oleh setiap Pegawai, sebab semakin tinggi disiplin kerja, maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh setiap Pegawai.Sebaliknya semakin rendah kedisiplinan kerja Pegawai maka akan berdampak terhadap rendahnya

kinerja Pegawai.Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas, akan dilakukan persepsi jawaban responden mengenai kedisiplinan Pegawai khususnya pada Kantor Rumah Sakit Umum Daerah yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Rumah Sakit Umum Daerah

No Pertanyaan

Alternatif Jawaban Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju 1. Dengan disiplin kerja yang tinggi

maka kinerja akan maksimal

0 1 (2) 27 (54) 22 (44) 0 2. Disiplin mendorong memelihara

sarana dan prasarana kantor

0 2 (4) 20 (40) 28 (56) 0 3. Disiplin kerja akan menciptakan

kondisi kerja yang kondusif

0 1 (2) 15 (30) 34 (68) 0 4. Dengan adanya kedisiplinan maka

pekerjaan akan terselesaikan dengan baik 0 1 (2) 13 (26) 35 (70) 1 (2) Sumber : Lampiran SPSS

Deskripsi Kinerja Pegawai

Kinerja (performance) mengacu pada pencapaian tugas-tugas yang membentuk suatu pekerjaan pegawai. Kinerja merefleksikan seberapa baik pegawai memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Sering disalah tafsirkan sebagai upaya (effort), yang mencerminkan energi yang dikeluarkan, kinerja diukur dari segi hasil.Kinerja Pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitasyang dicapai oleh setiap Pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itulah dalam menunjang pencapaian kinerja, maka perlu ditunjang oleh adanya upaya setiap Kantor dengan memperhatikan setiap variabel seperti Jasa pelayanan dan disiplin kerja, sebab kedua variabel tersebut akan mempengaruhi peningkatan kinerja Pegawai.Untuk lebih jelasnya akan disajikan persepsi atau jawaban responden mengenai kinerja Pegawai yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Kinerja Pegawai pada Rumah Sakit umum daerah

No Pertanyaan Alternatif Jawaban Responden

(7)

Tidak Setuju

Setuju Setuju Setuju

1. Setiap Pegawai diberikan kesempatan untuk berkreativitas

0 2 (4) 8 (16) 29 (58) 11 (22) 2. Bekerja sama memberikan

kemudahan dalam bekerja

0 0 8 (16) 37 (74) 5 (10) 3. Kesesuaian hasil pekerjaan dikaitkan

dengan target 0 0 (26) 13 (64) 32 (10) 5

4. Pimpinan memberikan jaminan terhadap keamanan kerja

0 0 8 (16) 37 (74) 5 (10) 5. Keterampilan yang dimiliki

mem-pengaruhi peningkatan kinerja Pegawai 0 0 12 (24) 34 (68) 4 (8) 6. Jasa Pelayanan memacu kinerja kerja

Pegawai 0 0 (18) 9 (66) 33 (16) 8

Sumber : Lampiran SPSS

Pengujian Instrumen Data Uji Validitas

Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu itemdilakukan uji signifikan. Oleh karena

itulah menurut Dwi (2010 : 90) bahwa suatu item dianggap valid jika dalam uji signifikan koefisien korelasi dibawah dari 0,05

Tabel 4.Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja

Kode Pertanyaan Total Correlation Corrected Item r.tabel Kesimpulan

Q1 0,618 0,30 Valid

Q2 0,680 0,30 Valid

Q3 0,747 0,30 Valid

Q4 0,698 0,30 Valid

Sumber : Data diolah, 2017 Selanjutnya akan disajikan hasil uji validitas yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai Kode Pertanyaan Corrected Item

Total Correlation r.tabel Kesimpulan

Q1 0,302 0,30 Valid Q2 0,513 0,30 Valid Q3 0,586 0,30 Valid Q4 0,601 0,30 Valid Q5 0,557 0,30 Valid Q6 0,584 0,30 Valid

Sumber : Data diolah, 2017 Berdasarkan hasil uji validitas atas

kinerja Pegawai dengan 6 item pernyataan yang diajukan, maka terlihat bahwa keenam item

pernyataan tersebut sudah valid atau sah karena memiliki nilai corrected item total correlation di atas dari 0,30.Selanjutnya akan disajikan hasil

(8)

uji validitas atas pelayanan jasayang dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 6 Hasil Uji Validitas Pelayanan Jasa

Kode Pertanyaan

Corrected Item

Total Correlation r.tabel Kesimpulan

Q1 0,618 0,30 Valid Q2 0,513 0,30 Valid Q3 0,680 0,30 Valid Q4 0,584 0,30 Valid Q5 0,698 0,30 Valid Q6 0,601 0,30 Valid

Sumber : Data diolah, 2017

Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, penulis memakai kuesioner sebagai alat pengukur pengaruhJasa pelayanan dan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah.Uji Reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh alat ukur dapat dipercaya.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan konstan atau stabil dari waktu ke waktu.Pengujian reliabilitas konstruk pada penelitian ini akan menggunakan nilaicronbach’s alpha yang dihasilkan melalui pengolahan data SPSS. Jika nilai cronbach’s alpha> 0,60 maka dikatakan reliabel (Ghozali, 2001). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7.Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Rstandar Keterangan

Jasa Pelayanan 0,653 0,60 Reliabel

Disiplin kerja 0,847 0,60 Reliabel

Kinerja Pegawai 0,765 0,60 Reliabel

Sumber : Lampiran SPSS

Analisis dan Pembahasan Pengaruh Jasa pelayanan (Insentif) dan Disiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil pengujian mengenai uji kualitas data dari setiap instrumen penelitian, maka dapat dilakukan analisis regresi linear berganda mengenai pengaruh Jasa

pengalamandan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai, dimana dalam melakukan pengujian dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda (multiplier regression), dengan menggunakan program SPSS release 17 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(9)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .584 .303 1.926 .060 Jasa Pelayanan .317 .094 .306 3.379 .001 Disiplin Kerja .255 .100 .289 2.542 .014

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Berdasarkan tabel 8yakni hasil olahan data regresi dengan menggunakan program SPSS release 17 maka persamaan regresinya yaitu :

Y = 0,584b0 + 0,352X1 + 0,317X2

Dari hasil persamaan regresi tersebut di atas maka dapat diberikan penjelasan bahwa :

b0 = 0,584 yang merupakan nilai konstanta, artinya jika Jasa pelayanan (X1), dan disiplin kerja

(X2) constant, maka kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,584%. b1 = 0,255 yang merupakan koefisien

regresi variabel disiplin kerja, artinya jika disiplin kerja meningkat maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja Pegawai sebesar 0,255%.

Kemudian akan disajikan hasil analisis korelasi berganda yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 9. Hasil Analisis Korelasi Berganda

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Fhitung Sign 1 .865a .747 .731 .206090,000 45.374 0,000a Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 9 yakni hasil

analisis korelasi berganda maka diperoleh angka R sebesar 0,865, hal ini menunjukkan bahwa Jasa pelayanan dan, disiplin kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja Pegawai, sebab nilai R positif dan mendekati 1. Kemudian nilai R2 (R square) sebesar 0,747 (74,70%),

hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen (Jasa pelayanan dan disiplin kerja) mampu menjelaskan sebesar 74,70% variasi dari variabel kinerja Pegawai.

Kemudian standar error of the estimated adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam

(10)

memprediksikan kinerja Pegawai (Y). Dari hasil analisis regresi maka diperoleh nilai standar error of the estimated sebesar 0,206. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya kesalahan dalam memprediksi kinerja Pegawai dapat ditentukan sebesar 0,206.

Pengujian Hipotesis Uji Parsial (Uji t)

Untuk menguji sejauh mana pengaruh masing-masing variabel yakni Jasa pelayanan dan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawaimaka digunakan uji signifikan, yakni dengan membandingkan thitung dan ttabel dari masing-masing variabel yakni Jasa pelayanan dan disiplin kerja yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengaruh Jasa layanan (X1) terhadap kinerja Pegawai (Y)

Dari hasil koefisien regresi maka diperoleh koefisien regresi sebesar 0,352, selain itu memiliki nilai thitung untuk kepuasan kerja sebesar 3,325 dan ttabel 1,679, serta memiliki nilai probalitas 0,002 <a 0,05. Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel serta memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai standar, maka dapat dikatakan bahwa Jasa pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja Pegawai pada Rumah sakit umum daerah kab. Majene. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andhi Supriyadi (2005) Analisis Jasa pelayanan terhadap Kinerja Pegawai (Studi Empiris Pada PT. Bina Guna Kimia). Hasil pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa Jasa pelayanan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Pegawai pada PT. Bina Guna Kimia.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah penulis lakukan sejalan dengan penelitian sebelumnya.

2. Variabel Disiplin Kerja (X3) terhadap kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil olahan data koefisien regresi menunjukkan nilai regresi untuk disiplin kerja sebesar 0,255, serta memiliki nilai thitung 2,542 > ttabel 1,679 dan selain itu nilai memiliki probabilitas 0,014 <a 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja Pegawai pada Rumah Sakit umum daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Made Yusa Dharmawan (2011) meneliti mengenai Pengaruh Jasa pelayanan dan Lingkungan Kerja Non Fisik dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Hotel Nikki Denpasar. Berdasarkan hasil analisis jalur, terbukti bahwa Jasa pelayanan, lingkungan kerja non fisik dan disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Hotel Nikki Denpasar.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah penulis lakukan sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh I Made Yusa Dharmawan.

Uji Serempak (Uji F)

Untuk dapat membuktikan bahwa Jasa pelayanan dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang simultan atau serempak terhadap kinerja Pegawai maka dapat digunakan uji F. Dalam uji

(11)

Anova diperoleh nilai Fhitung (45,374 > 2,807) dan selain itu memiliki nilai probabilitas < alpha (0,000 < 0,005), maka dapat dikatakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk dapat memprediksi kinerja Pegawai. Hal ini berarti semakin tinggi Jasa pelayanan dan disiplin kerja yang dimiliki oleh masing-masing Pegawai pada Rumah sakit umum daerah kabupaten majene, maka akan berdampak secara simultan terhadapkinerja Pegawai, sebaliknya semakin rendah Jasa pelayanan dan disiplin kerja Pegawai maka kinerja Pegawai akan semakin menurun, sehingga dapat dikatakan bahwa Jasa pelayanan dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Pegawai.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Rumah Sakit Kabupaten Majene, (2) Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, (3) Insentif lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Rumah Sakit Kabupaten Majene.

Daftar Pustaka

Ghozali, Imam. 2001 .Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitosudarmo, Indriyo dan Agus Mulyono. 2001. Prinsip Dasar Manajemen. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE

Mangkunegara, A.A.A.P. 2000.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mardiana, 2005, Manajemen Produksi, Penerbit

Badan Penerbit IPWI, Jakarta.

Muchdarsyah. Sinungan, (2008), Produktivitas Apa dan Bagaimana, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Lingkungan, Penerbit PT. Gramedia Grasindo, Jakarta

Sedarmayanti.2001.Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sedarmayanti.2009 .Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Siagian, Sondang P.2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Jasa pelayanan Terhadap Kinerja pada RSUD  Kabupaten Majene
Tabel 2. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Rumah  Sakit Umum Daerah
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai  Kode Pertanyaan  Corrected Item
Tabel 7.Hasil Uji Reliabilitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

TAPM yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah dr Abdul Rivai Kabupaten Berau adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber

Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli perlu melakukan perencanaan yang baik dan benar, sehingga pegawai akan mudah dalam bekerja karena

Sesuai dengan kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yang diajukan terbukti atau dengan kata

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai,

Kepemimpinan (X 1 ) adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi prilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi, meliputi :

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja pegawai Dinas

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis ...153 4.2.3 Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat

Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Studi kasus pada Pegawai BRI Syariah Kantor Cabang Madiun.. Electronic Theses IAIN