• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perbedaan Pengetahuan Dan Ilmu Pengetahuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Perbedaan Pengetahuan Dan Ilmu Pengetahuan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

 TUGAS

 TUGAS

SOSIOLOGI

SOSIOLOGI

PERBEDAAN ILMU PENGETAHUAN DAN

PERBEDAAN ILMU PENGETAHUAN DAN

PENGETAHUAN

PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH DISUSUN OLEH

DOSEN PEMBIMBING

DOSEN PEMBIMBING

H. RAHMAT FITRI,SKM.MPH

H. RAHMAT FITRI,SKM.MPH

YAYASAN PENDIDIKAN

YAYASAN PENDIDIKAN

SETIH SETIO

SETIH SETIO

AKADEM

AKADEMI

I KEPERAWAT

KEPERAWATAN

AN (AKPER

(AKPER))

MUARA BUNGO

MUARA BUNGO

TAHUN

TAHUN AKADEM

AKADEMIK

IK 2010/2011

2010/2011

NAMA

NAMA : : DODI DODI ANTONI ANTONI MARTAMARTA N

(2)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Ilmu

Ilmu penpengetgetahuahuan an (( science science) ) memmempunpunyai yai pengpengertertian ian yanyang g berberbedbeda a dendengangan  pengetahuan (

 pengetahuan (knowledgeknowledge atau dapat juga disebutatau dapat juga disebut common sensecommon sense). Orang awam tidak ). Orang awam tidak  mem

memahamahami i atau atau tidatidak k menmenyadyadari ari bahbahwa wa ilmu pengetilmu pengetahuahuan an itu itu berberbedbeda a dendengangan   pen

  pengetgetahuaahuan. n. BahBahkan kan mumugkigkin n mermereka eka memenyamnyamakaakan n dua dua penpengergertian tian terstersebuebut.t. Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahas Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahas disini.

disini. Me

Mempmpelelajajarari i apapa a ititu u ililmu mu pepengngetetahahuauan n ititu u beberarartrti i memempmpelelajajarari i atatauau mem

membahbahas as eseesensi nsi atau atau hakhakekaekat t ilmilmu u penpengetgetahuaahuan. n. DemDemikiaikian n pulpula a memmembahbahasas  pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu  pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat memahami serba sedikit Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat Ilm

Ilmu u PenPengetgetahuahuan an di di samsamping ping akaakan n dikdiketahetahui ui hakhakekaekat t ilmu ilmu penpengetgetahuaahuan n dandan hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik  hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik  seh

sehingingga ga makmakin in menmenyemyempit pit dan dan eksekskluklusif. sif. DeDengangan n memmempelapelajari jari filsfilsafat afat ilmilmuu  pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat  pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain. Dengan menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain. Dengan dem

demikiaikian n kita kita dapdapat at menmengegembambangkngkan an ilmilmu u penpengetgetahuahuan an secsecara ara inteinterdisrdisipliipliner.ner. Seb

Sebelum elum kita kita memmembahbahas as hakhakekaekat t ilmu ilmu penpengetgetahuaahuan n dan dan perbperbedaedaannannya ya dendengagann   pen

  pengetgetahuaahuan, n, terlterlebih ebih dahdahulu ulu akaakan n dikdikemuemukakkakan an serserba ba sedsedikit ikit tententang tang sejsejaraharah  perkembangan ilmu pengetahuan.

 perkembangan ilmu pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah : Dilihat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah : 1.Apa pengertian dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan ?

1.Apa pengertian dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan ? 2.Apa perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan ? 2.Apa perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan ? 3.Darimana sumber Perkembangan Ilmu Pengetahuan ? 3.Darimana sumber Perkembangan Ilmu Pengetahuan ? 4. Apa saja syarat-syarat dari Ilmu Pengetahuan ?

4. Apa saja syarat-syarat dari Ilmu Pengetahuan ?

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

(3)

1.Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan 1.Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan 2.Untuk mengetahui periode perkembangan Ilmu Pengetahuan

2.Untuk mengetahui periode perkembangan Ilmu Pengetahuan 3.Untuk mengetahui Proses terbentuknya Ilmu Pengetahuan 3.Untuk mengetahui Proses terbentuknya Ilmu Pengetahuan 4. Untuk mempelajari syarat dai Ilmu Pengetahuan

4. Untuk mempelajari syarat dai Ilmu Pengetahuan

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

(4)

Perkembang

Perkembangan an Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan

Mempelajari sejarah ilmu pengetahuan itu penting, karena dengan mempelajari Mempelajari sejarah ilmu pengetahuan itu penting, karena dengan mempelajari ha

hal l tetersrsebebut ut kikita ta dadapapat t memengngetetahahui ui tatahahap-p-tatahahap p peperkrkemembabangnganannynya. a. IlIlmumu   pengetahuan tidak langsung terbentuk begitu saja, tetapi melalui proses, melalui   pengetahuan tidak langsung terbentuk begitu saja, tetapi melalui proses, melalui

tahap-tahap atau periode-periode perkembangan. tahap-tahap atau periode-periode perkembangan.

a)

a) Periode PertaPeriode Pertama (abad 4 sebelum Masma (abad 4 sebelum Masehi)ehi) Per

Perintisintisan an “Ilm“Ilmu u penpengetgetahuaahuan” n” diandianggggap ap dimdimulaulai i padpada a abad abad 4 4 sebsebeluelumm Masehi

Masehi, , karena karena peningpeninggalan-pegalan-peninggninggalan alan yang yang mengmenggambagambarkan rkan ilmu ilmu pengepengetahuantahuan diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi. Abad 4 sebelum Masehi merupakan diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi. Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-do

dongngeneng g ke ke ananalialisis sis rasrasionionalal. . CoContontoh h pepersrsepepsi si mitmitos os adaadalah lah panpandadangngan an yayangng  berang

 beranggapan bahwa gapan bahwa kejadiankejadian-kejadian misalnya adanya -kejadian misalnya adanya penyakpenyakit it atau atau gempa bumigempa bumi disebabkan perbuatan dewa-dewa. Jadi pandangan tersebut tidak bersifat rasional, disebabkan perbuatan dewa-dewa. Jadi pandangan tersebut tidak bersifat rasional, sebaliknya persepsi logos adalah pandangan yang bersifat rasional. Dalam persepsi sebaliknya persepsi logos adalah pandangan yang bersifat rasional. Dalam persepsi mitos, dunia atau kosmos dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan magis, mistis. Atau mitos, dunia atau kosmos dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan magis, mistis. Atau dengan kata lain, dunia dijelaskan oleh faktor-faktor luar (eksternal). Sedang dalam dengan kata lain, dunia dijelaskan oleh faktor-faktor luar (eksternal). Sedang dalam  persepsi rasional, dunia dianalisis dari faktor-faktor dalam (internal). Atau dengan  persepsi rasional, dunia dianalisis dari faktor-faktor dalam (internal). Atau dengan kata lain, dunia dianalisis dengan argumentasi yang dapat diterima secara rasional kata lain, dunia dianalisis dengan argumentasi yang dapat diterima secara rasional atau akal sehat. Analisis rasional ini merupakan perintisan analisis secara ilmiah, atau akal sehat. Analisis rasional ini merupakan perintisan analisis secara ilmiah, tetapi belum dapat dikatakan ilmiah.

tetapi belum dapat dikatakan ilmiah. Pada periode ini

Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah tokoh yang terkenal adalah AristotAristoteles. Persepsi Aristoteleseles. Persepsi Aristoteles tent

tentang ang dudunia nia adaadalah lah sebsebagaagai i berberikutikut: : dundunia ia adaadalah lah ontontoloologis gis atau atau ada ada (eks(eksis).is). Seb

Sebelum elum ArisAristottoteles eles dundunia ia dipdipersersepsepsikan ikan tidatidak k ekseksis, is, dudunia nia hanyhanya a menmenumpumpangang keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide. Menurut keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide. Menurut Aris

Aristottoteleseles, , dundunia ia mermerupakupakan an subsubstanstansi, si, dan dan ada ada hirahirarki rki subsubstastansi-nsi-subsubstastansi.nsi. Substansi adalah sesuatu yang mandiri, dengan demikian dunia itu mandiri. Setiap Substansi adalah sesuatu yang mandiri, dengan demikian dunia itu mandiri. Setiap substansi mempunyai struktur ontologis. Dalam struktur terdapat 2 prinsip, yaitu: substansi mempunyai struktur ontologis. Dalam struktur terdapat 2 prinsip, yaitu: 1)

1) Akt Akt : : menmenunjunjukkukkan an prinprinsip sip keskesempempurnurnaan aan (rea(realis)lis); ; 2)2)  Potensi Potensi: : menumenunjukkanjukkann  prinsip kemampuannya, kemungkinannya (relatif). Setiap benda sempurna dalam  prinsip kemampuannya, kemungkinannya (relatif). Setiap benda sempurna dalam

(5)

diri

dirinya nya dan dan memmempunpunyai yai kemkemungungkinkinan an untuntuk uk memmempunpunyai yai keskesempempurnurnaan aan lailain.n. Perubahan terjadi bila potensi berubah, dan perubahan tersebut direalisasikan.

Perubahan terjadi bila potensi berubah, dan perubahan tersebut direalisasikan.

Gambar 8 : Aristoteles Gambar 8 : Aristoteles

Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan “ilmu Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan “ilmu  pengetahuan” adalah hal-hal sebagai berikut:

 pengetahuan” adalah hal-hal sebagai berikut:

1)

1) HHal al PPenenggenenalalanan

Menurut Aristoteles terdapat dua macam pengenalan, yaitu : (1) pengenalan Menurut Aristoteles terdapat dua macam pengenalan, yaitu : (1) pengenalan ind

inderawerawi; i; (2) (2) pengpengenaenalan lan rasirasionaonal. l. MenMenurut urut ArisAristotetotelesles, , penpengengenalan alan indinderawerawii membe

memberi ri pengepengetahuan tahuan tentangtentang hal-hhal-hal al yang yang konkongkrigkrit t  dari dari suasuatu tu benbenda. da. SedSedangang  pengenalan rasional dapat mencapai

 pengenalan rasional dapat mencapai hakekat hakekat sesuatu, melalui jalansesuatu, melalui jalan abstraksiabstraksi.. 2

2)) HHaal Ml Meettooddee Selanjut

Selanjutnya, nya, menurmenurut ut AristoteAristoteles, les, “ilmu “ilmu pengetpengetahuan” adalah ahuan” adalah pengepengetahuantahuan tentang

tentang prinsip-prinsip prinsip-prinsip atauatau hukum-hukumhukum-hukum bukan objek-objek eksternal atau fakta.bukan objek-objek eksternal atau fakta. Pen

Pengguggunaanaan n prinprinsip sip atau atau hukhukum um berberarti arti berberargargumeumentasntasi i ((reasoning reasoning ). ). MenMenuruurutt Aristoteles, mengembangkan “ilmu pengetahuan” berarti mengembangkan Aristoteles, mengembangkan “ilmu pengetahuan” berarti mengembangkan prinsip- prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada akumulasi  prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada akumulasi

data tetapi peningkatan

data tetapi peningkatan kualitas teorikualitas teori dandan metodemetode. Selanjutnya, menurut Aristoteles,. Selanjutnya, menurut Aristoteles, met

(6)

intuitif 

intuitif yaitu mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal); (2)yaitu mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal); (2) deduksi

deduksi (( silogisme silogisme) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.

b)

b) Periode KedPeriode Kedua (abad 17 sesudaua (abad 17 sesudah Masehi)h Masehi)

Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya   perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai   perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai  berikut:

 berikut: Apa

Apabila bila AriAristostoteleteles s cara cara berberpikpikirnyirnya a berbersifatsifat ontologontologis is rasional rasional , , GalGallilelileoo Gal

Gallilelilei i (tok(tokoh oh padpada a awaawal l abad 17 abad 17 sessesudaudah h MasMasehi) ehi) cara cara berberpikipikirnyrnya a berbersifatsifat analisis

analisis yayang ng diditutuangangkakan n dadalam lam bebentuntuk k  kuantitatif kuantitatif  atauatau matematismatematis. . YYaanngg dimunculkan dalam berfikir ilmiah Aristoteles adalah berpikir tentang

dimunculkan dalam berfikir ilmiah Aristoteles adalah berpikir tentang hakekat hakekat , jadi, jadi  berpikir 

 berpikir  metafisismetafisis (apa yang berada di balik yang nampak atau apa yang berada di(apa yang berada di balik yang nampak atau apa yang berada di  balik fenomena).

 balik fenomena).

Gambar 9 : Gallileo Gallilei Gambar 9 : Gallileo Gallilei

Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisi dan beralih ke

Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisi dan beralih ke elemen-elemenelemen-elemen ya

yang ng teterdrdapaapat t papada da susutatau u bebendnda, a, jadjadi i tidtidak ak memempmperersosoalalkakan n hahakikikakat. t. DeDengnganan demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang merupakan kesatuan sistem. demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang merupakan kesatuan sistem. Cara berpikir abad 17

Cara berpikir abad 17 mengkomengkonstruksi suatu nstruksi suatu model model yaitu memasukkan unsur makroyaitu memasukkan unsur makro menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat

menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba secara empirisdiuji coba secara empiris,, seh

(7)

mem

membuabuat t ekseksperiperimenmen. . Ini Ini berberarti arti memmempergpergunaunakan kan penpendekdekatan atan matmatemaematis tis dandan   pe

  pendndekekataatan n ekekspspererimeimentntal. al. SeSelanlanjutjutnynya a apaapabilbila a papada da jamjaman an ArArististoteoteles les ilmilmuu   pengetahuan bersifat ontologis, maka sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak    pengetahuan bersifat ontologis, maka sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak   pada

 pada prinsip-prinsip yang kuat  prinsip-prinsip yang kuat yaituyaitu jelas jelas dandan terpilah-pilahterpilah-pilah ((clearly and distinctlyclearly and distinctly)) serta disatu pihak berpikir pada

serta disatu pihak berpikir pada kesadarankesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi., dan pihak lain berpihak pada materi. Prinsip jelas dan terpilah-pilah dapat dilihat

Prinsip jelas dan terpilah-pilah dapat dilihat dari pandangadari pandangan Rene n Rene DescarteDescartes s (1596 (1596--1650) dengan ungkapan yang terkenal, yaitu

1650) dengan ungkapan yang terkenal, yaitu Cogito Ergo SumCogito Ergo Sum, yang artinya, yang artinya karenakarena aku berpikir maka aku ada

aku berpikir maka aku ada. Ungkapan. Ungkapan Cogito Ergo SumCogito Ergo Sum adalah sesuatu yang pasti,adalah sesuatu yang pasti, kare

karena na berberpikir bukan pikir bukan mermerupaupakan kan khakhayalyalan. an. SuaSuatu tu yang pasti yang pasti adaladalah ah jelajelas s dandan te

terpirpilalah-ph-pilailah. h. MeMenurnurut ut DeDescascartertes s pepengngetetahuahuan an tetentantang ng sesesusuatu atu bubukakan n hahasisill   pe

  pengngamamatatan an memelailainknkan an hahasisil l pepememerikriksasaan an rasrasio io (da(dalam lam HaHadiwdiwijoijonono, , 19198181).). Pengamatan merupakan hasil kerja dari indera (mata, telinga, hidung, dan lain Pengamatan merupakan hasil kerja dari indera (mata, telinga, hidung, dan lain sebagainya), oleh karena itu hasilnya kabur, karena ini sama dengan pengamatan sebagainya), oleh karena itu hasilnya kabur, karena ini sama dengan pengamatan   bi

  binatnatanang. g. UnUntutuk k memencancapai pai sesesusuatu atu yayang ng papaststi i memenunururut t DeDescascartertes s kikita ta haharuruss meragukan apa yang kita amati dan kita ketahui sehari-hari. Pangkal pemikiran meragukan apa yang kita amati dan kita ketahui sehari-hari. Pangkal pemikiran yang pasti menurut Descartes dikemukakan melalui keragu-raguan. Keragu-raguan yang pasti menurut Descartes dikemukakan melalui keragu-raguan. Keragu-raguan men

menimbimbulkulkan an keskesadaradaran, an, keskesadaradaran an ini ini berberada ada di di samsamping ping matmateri. eri. PriPrinsip nsip ilmilmuu  pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi  pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi  juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808). Menurut Immanuel  juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808). Menurut Immanuel

Kant ilmu pengetahuan itu

Kant ilmu pengetahuan itu bukan merupakan pangalaman terhadap fakta, tetapibukan merupakan pangalaman terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio

(8)

Gambar 10 : Rene Descartes Gambar 10 : Rene Descartes

Aga

Agar r dapdapat at memmemahaahami mi pandpandangangan an ImmImmanuanuel el KanKant t tertersebsebut ut perperlu lu terlterlebihebih da

dahuhulu lu memengngenenal al papandndanangagan n rarasisiononalalisisme me dadan n emempipirirismsme. e. RaRasisiononalalisismeme mementingkan

mementingkan unsur-unsur aprioriunsur-unsur apriori dalam pengenalan, berarti dalam pengenalan, berarti unsuunsur-unsur-unsur r yangyang terlepas dari segala pengalaman. Sedangkan empirisme menekankan

terlepas dari segala pengalaman. Sedangkan empirisme menekankan unsur-unsur unsur-unsur  aposteriori

aposteriori, berarti unsur-unsur yang berasal dari pengalaman. Menurut Immanuel, berarti unsur-unsur yang berasal dari pengalaman. Menurut Immanuel Kant, baik rasionalisme maupun empirisme dua-duanya berat sebelah. Ia berusaha Kant, baik rasionalisme maupun empirisme dua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa pengenalan manusia merupakan keterpaduan atau sintesa antara menjelaskan bahwa pengenalan manusia merupakan keterpaduan atau sintesa antara unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori (dalam Bertens, 1975). Oleh unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori (dalam Bertens, 1975). Oleh karena itu Kant berpendapat bahwa pengenalan

karena itu Kant berpendapat bahwa pengenalan berpusat pada subjek berpusat pada subjek  dandan bukanbukan  pada objek 

 pada objek . Sehingga dapat dikatakan menurut Kant ilmu pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan menurut Kant ilmu pengetahuan bukan hasil bukan hasil   pengalama

 pengalaman, tetapi n, tetapi hasil konstruksi oleh rasiohasil konstruksi oleh rasio.. Ini

Inilalah h papandndanangagan n ReRene ne DeDescscartartes es dadan n ImImmamanunuel el KaKant nt yayang ng memenonolak lak    pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis. Banyak tokoh lain   pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis. Banyak tokoh lain

yan

yang g menmeninginggalgalkan kan panpandandangan gan ArisAristottoteleseles, , namnamun un daladalam m makmakalah alah ini ini cukcukupup men

mengajgajukaukan n dudua a toktokoh oh terstersebuebut, t, kirkiranyanya a cukcukup up untuntuk uk menmenggggambambarkaarkan n adaadanyanya  pemikiran yang revolusioner dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

 pemikiran yang revolusioner dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Perbedaan Ilmu

Perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan PengetahuanPengetahuan dengan Pengetahuan

Terdapat beberapa definisi ilmu pengetahuan, di antaranya adalah: Terdapat beberapa definisi ilmu pengetahuan, di antaranya adalah: a)

a) Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah penguasaan adalah penguasaan lingkungan hidup lingkungan hidup manusia.manusia.

Definisi ini tidak diterima karena mencampuradukkan ilmu pengetahuan dan Definisi ini tidak diterima karena mencampuradukkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

teknologi.  b)

 b) Ilmu pengeIlmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia matetahuan adalah kajian tentang dunia material.rial.

Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat materi.

hal yang bersifat materi. c)

(9)

De

Defifininisi si inini i titidadak k dadapapat t diditeteririma ma kakarerena na ililmu mu pepengngetetahahuauan n titidadak k hahanynyaa hasil/me

hasil/metode tode ekspeeksperimental semata, rimental semata, tetapi juga tetapi juga hasil pengamatanhasil pengamatan, , wawanwawancara.cara. Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali pengikat yang kuat untuk  Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali pengikat yang kuat untuk  menyatukan

menyatukan hasil eksperimenhasil eksperimen dandan hasil pengamatanhasil pengamatan (Ziman J. dalam Qadir C.A.,(Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).

1995). d)

d) Ilmu pengetaIlmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis n logis daridari  pengamatan empiris.

 pengamatan empiris.

Definisi mempergunakan metode induksi yaitu membangun prinsip-prinsip Definisi mempergunakan metode induksi yaitu membangun prinsip-prinsip umum berdasarkan berbagai hasil pengamatan. Definisi ini memberikan tempat umum berdasarkan berbagai hasil pengamatan. Definisi ini memberikan tempat adanya

adanya hipotesahipotesa, , sesebabagagai i ramramalaalan n akaakan n hashasil il pepengngamamatatan an yanyang g akakan an dadatatangng.. Definisi ini juga mengakui pentingnya

Definisi ini juga mengakui pentingnya  pemikiran spekulatif  pemikiran spekulatif atauatau metafisik metafisik selamaselama ada

ada keskesesuesuaian aian dendengagan n hashasil il pengpengamaamatan. tan. NamNamun un demdemikiaikian, n, defdefinisinisi i ini ini tidatidak k   bersifat

 bersifat hithitam am ataatau u puputihtih. . DeDefinfinisisi i iniini tidak membertidak memberi i temtempat pat pada pada pengpengujianujian  pengamata

 pengamatan dengan penelitian n dengan penelitian lebih lanjut lebih lanjut .. Ke

Kebebenanararan n yayang ng didisisimpmpululkakan n dadari ri hahasisil l pepengngamamatatan an emempipiriris s hahanynyaa   berdas

  berdasarkan kesimpulan logis arkan kesimpulan logis berarti hanya berarti hanya berdasberdasarkan kesimpulan akal arkan kesimpulan akal sehat.sehat. Ap

Apababilila a kekesisimpmpululan an tetersrsebebut ut hahanynya a memerurupapakakan n akakal al sesehahat, t, wawalalaupupun un itituu   be

  berdardasasarkrkan an pepengngamamatatan an emempirpirisis, , tetetap tap bebelulum m dadapapat t didikakataktakan an sesebabagagai i ilmilmuu  pengetahuan tetapi masih pada

 pengetahuan tetapi masih pada taraf pengetahuantaraf pengetahuan. Ilmu pengetahuan bukanlah hasil. Ilmu pengetahuan bukanlah hasil dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan, namun haruslah merupakan

dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan, namun haruslah merupakan kerangkakerangka konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara krit

kritis is oleh ahli-aholeh ahli-ahli li lain dalam lain dalam bidabidang ng yang sama, dengan yang sama, dengan demdemikian diterimikian diterimaa  sec

 secara ara univeuniversal rsal . . InIni i beberarrarti ti teterdrdapaapat t adadananyaya keskesepaepakatkatan an di di antantara ara parpara a ahlahlii terhadap kerangka konseptual yang telah dikaji dan diuji secara kritis atau telah terhadap kerangka konseptual yang telah dikaji dan diuji secara kritis atau telah dilakukan penelitian akan percobaan terhadap kerangka konseptual tersebut.

dilakukan penelitian akan percobaan terhadap kerangka konseptual tersebut. Ber

Berdasdasarkaarkan n pempemahaahaman man terstersebuebut t makmaka a pandpandangangan an yanyang g berbersifat sifat stastatistis ekstrim, maupun yang bersifat dinamis ekstrim

ekstrim, maupun yang bersifat dinamis ekstrim harus kita tolak harus kita tolak . Pandangan yang. Pandangan yang   be

  bersifarsifat t stastatis tis eksekstrim trim menmenyatayatakan kan bahbahwa wa ilmu ilmu penpengetgetahuaahuan n mermerupaupakan kan caracara me

menjenjelaslaskakan n alaalam m sesememesta sta di di mamana na kikita ta hidhidupup. . InIni i beberarrarti ti ilmilmu u penpengegetatahuhuanan dianggap sebagai pabrik pengetahuan. Sementara pandangan yang bersifat dinamis dianggap sebagai pabrik pengetahuan. Sementara pandangan yang bersifat dinamis

(10)

ekstrim menyatakan ilmu pengetahuan merupakan kegiatan yang menjadi dasar  ekstrim menyatakan ilmu pengetahuan merupakan kegiatan yang menjadi dasar  munculnya kegiatan lebih lanjut. Jadi ilmu pengetahuan dapat diibaratkan dengan munculnya kegiatan lebih lanjut. Jadi ilmu pengetahuan dapat diibaratkan dengan suatu laboratorium. Bila kedua pandangan ekstrim tersebut diterima, maka ilmu suatu laboratorium. Bila kedua pandangan ekstrim tersebut diterima, maka ilmu  pengetahuan akan hilang musnah, ketika pabrik dan laboratorium tersebut ditutup.  pengetahuan akan hilang musnah, ketika pabrik dan laboratorium tersebut ditutup.

Ilmu

Ilmu pengpengetaetahuan huan bukbukanlaanlah h kumkumpulpulan an pengpengetaetahuan huan semsemesta esta alam alam atauatau kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi merupakan teori, kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi merupakan teori,  prinsip, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil lebih  prinsip, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil lebih lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori, prinsip, atau dalil baru. Oleh lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori, prinsip, atau dalil baru. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai berikut:

karena itu, ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai berikut:

 Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang   Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang   saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan  saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan  yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut 

 yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).(Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau pengujian terhadap kerangka Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau pengujian terhadap kerangka konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian (pengamatan dan wawancara) konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian (pengamatan dan wawancara) atau dengan percobaan (eksperimen).

atau dengan percobaan (eksperimen). Sel

Selanjuanjutnytnya a JohJohn n ZimZiman an menmenjelajelaskaskan n bahbahwa wa defidefinisi nisi terstersebuebut t memmemberberii tek

tekanan anan padpadaa makmakna na manfmanfaat aat , , memengangapa? pa? KesKesahihahihan an gaggagasaasan n barbaru u dan maknadan makna  penemuan eksperimen baru atau juga penemuan penelitian baru (menurut penulis)  penemuan eksperimen baru atau juga penemuan penelitian baru (menurut penulis)

akan diukur hasilnya yaitu hasil

akan diukur hasilnya yaitu hasil dalam kaitan dengan gagasan lain dan dalam kaitan dengan gagasan lain dan ekspereksperimenimen la

lain. in. DeDengngan an dedemimikiakian n ililmu mu pepengngetetahuahuan an tidtidak ak didipapahahami mi sesebagbagaiai  pencarian pencarian kepastian

kepastian, melainkan sebagai penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat, melainkan sebagai penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat yang bersinambungan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).

yang bersinambungan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Bila

Bila kita kita analanalisis lebih isis lebih lanlanjut jut perperlu lu dipdipertaertanyaknyakan an menmengapgapa a defidefinisnisi i ilmuilmu  pengetahuan di atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan  pengetahuan di atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan  baru, berarti juga menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan  baru, berarti juga menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan teori baru dan seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan teori baru dan seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan tidak menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia tidak menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia ya

yang ng hahanynya a memenenekakankankan n papada da penpenererapapannannya ya yayaitu itu dedengngan an memempmperertantanyakyakanan  bagaimana alam semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi  bagaimana alam semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi   penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu   penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu   pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak    pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak 

(11)

  b

  bererororieientntasasi i papada da pepenenerarapapannnnya ya memelalaininkakan n papada da kekemamampmpuauannnnyaya untuk untuk  me

mengnghahasisilklkan an pepercrcobobaaaan n babaru ru atatau au pepenenelilititian an babaruru, , ddaan n ppaaddaa  gilirannya gilirannya menghasilk

menghasilkan teori an teori barubaru..

Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya  bukan merupa

 bukan merupakan ilmu kan ilmu pengepengetahuan, tetapi merupakan akal sehat tahuan, tetapi merupakan akal sehat ((common sensecommon sense).). Selanjutnya untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William Selanjutnya untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William James yang menyatakan hasil akal sehat adalah

James yang menyatakan hasil akal sehat adalah sistem perseptual  sistem perseptual , sedang hasil ilmu, sedang hasil ilmu  pengetahuan adalah

 pengetahuan adalah   sistem konseptual   sistem konseptual (Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995).(Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995). Ke

Kemumudiadian n babagagaimaimana na carcara a ununtutuk k mememamantantapkapkan n ataatau u memengngemembabangngkakan n ilmilmuu   pe

  pengngetetahuahuan? an? BeBerdrdasasarkarkan an dedefinfinisisi i ilmilmu u pepengngetetahuahuan an tertersebsebut ut di di ataatas s mamakaka  pemantapan dilakukan dengan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.

 pemantapan dilakukan dengan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan. Pe

Perlu rlu didiperpertantanyayakakan n pupula la babagagaimaimana na huhububungngan an antantara ara akakal al sesehat hat yayangng menghasilkan perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual. Jawabannya menghasilkan perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual. Jawabannya ad

adalaalah h akakal al sesehat hat yayang ng memengnghashasilkilkan an pepengngetetahuahuan an memerurupakpakanan  premis premis  bagi bagi   pen

  pengetgetahuaahuan n ekseksperperimenimental tal (Co(Conannant, t, J.BJ.B. . daladalam m QadQadir ir C.AC.A., ., 1991995). 5). Ini Ini berberartiarti   pen

  pengetgetahuaahuan n mermerupakupakan an masmasukaukan n bagbagi i ilmilmu u penpengetgetahuahuan, an, masmasukaukan n terstersebuebutt selanjutnya diterima sebagai masalah untuk diteliti lebih lanjut. Hasil penelitian selanjutnya diterima sebagai masalah untuk diteliti lebih lanjut. Hasil penelitian dapat berbentuk teori baru.

dapat berbentuk teori baru.

Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (

Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan ( commoncommon  sense

 sense) dengan ilmu pengetahuan () dengan ilmu pengetahuan ( science science).).  Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:  Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1)

1) DaDalalamm common sensecommon sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasaninformasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang

tentang mengapamengapa dandan bagaimanabagaimana.. Common senseCommon sense tidak melakukantidak melakukan  pengujian pengujian kritis

kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedanghubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedang dalam

dalam science science di samping diperlukan uraian yangdi samping diperlukan uraian yang sistematik  sistematik , juga dapat dikontrol, juga dapat dikontrol de

dengngan an sesejujumlamlah h fakfakta ta sesehinhingggga a dadapapat t didilaklakukukan an pepengngorgorgananisaisasiasian n dadann  pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.

 pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku. 2)

2) Ilmu pengeIlmu pengetahuan menekankan tahuan menekankan ciri sistematik.ciri sistematik.

Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar  Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar  dan berlaku umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada dan berlaku umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada teori-teo

(12)

 bertujuan untuk menyempurnakan teori yang telah ada yang berkaitan dengan  bertujuan untuk menyempurnakan teori yang telah ada yang berkaitan dengan

mas

masalah alah yanyang g ditediteliti. liti. SedSedangang comcommon mon senssensee tidak tidak membememberikan rikan penjelpenjelasanasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam

dalam common sensecommon sense cara pengumcara pengumpulan pulan data data bersifat subjektif, bersifat subjektif, karenakarena commoncommon  sense

 sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan. 3)

3) DalDalam am menmenghaghadapdapi i kokonflik nflik daldalam am kehkehiduidupanpan, , ilmu ilmu penpengetgetahuahuan an menmenjadjadikanikan konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Ilm

Ilmu u penpengegetahutahuan an berberusausaha ha untuntuk uk memencarncari, i, dan dan menmengingintrodtroduksuksi i polpola-poa-polala eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan men

menunjunjukkukkan an hubhubungungan an loglogis is dardari i proproposposisi isi yanyang g satu satu dendengan gan lainlainnyanya, , ilmilmuu  pengetahuan tampil mengatasi konflik.

 pengetahuan tampil mengatasi konflik. 4)

4) KebKebenarenaran an yang diakyang diakui ui oleolehh common sensecommon sense bersifabersifat t tetap, sedang kebenarantetap, sedang kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.

eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti. 5)

5) PePerbrbededaaaan n seselalanjnjututnynya a teterlrletetak ak papada da sesegi gi babahahasa sa yayang ng didigugunanakakan n ununtutuk k  mem

memberberikan ikan penpenjelajelasan san penpengungungkagkapan pan faktfakta. a. IstiIstilah lah daladalamm comcommomon n sensesense   bi

  biasasananya ya memengnganandudung ng pepengngertertian ian gagandnda a dadan n sasamamar-sr-samamar. ar. SeSedadang ng ilmilmuu  pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi  pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi

secara empirik. secara empirik. 6)

6) PerbePerbedaan yang mendasar terletak pada prosedaan yang mendasar terletak pada prosedur.dur.

Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (( sains sains), ), metmetoda oda yanyang g dipedipergurgunaknakan an adaadalah lah metmetoda oda penpengamgamatanatan, , ekseksperperimenimen,, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense

common sense cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengancara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan  panca indera.

(13)

Gambar 11 : Ernest Nagel Gambar 11 : Ernest Nagel

Dari berbagai uraian berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut dapatlah Dari berbagai uraian berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut dapatlah dikatakan: ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori uang saling dikatakan: ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori uang saling  be

 berkairkaitan tan yanyang g memmemberberi i temtempat pat pengpengkajkajian ian dan dan penpengujgujian ian secsecara ara kritkritis is dendengagann met

metode ode ilmilmiah iah oleoleh h ahlahli-ahli-ahli i lain lain daladalam m bidbidang ang yanyang g samsama, a, dendengan gan demdemikiaikiann  bersifat sistematik, objektif, dan universal.

 bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sed

Sedang ang pengpengetaetahuahuan n adaadalah lah hashasil il penpengamgamatan atan yanyang g berbersifasifat t tetatetap, p, karekarenana tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain

lain, , dendengan gan demdemikiaikian n tidatidak k berbersifat sifat sissistemtematik atik dan dan tidatidak k objobjektektif if sertserta a tidatidak k  universal.

universal.

2

2..11 PPrroossees Ts Teerrbbeennttuukknnyya Ia Illmmu Pu Peennggeettaahhuuaann a

a)) SSyyaarraatt--ssyyaarraat It Illmmu Pu Peennggeettaahhuuaan In Illmmiiaahh

Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah, perlu Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah, perlu terlebih dahulu diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah.

terlebih dahulu diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah. Me

Menurnurut ut KaKarlrlina ina SuSupepeli li LaLaksksonono o dadalam lam FiFilsalsafat fat IlmIlmu u PePengngetaetahuahuann (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, ilmu (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, ilmu  pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:

(14)

1)

1) SiSiststemematatikik; ; yayaititu u memerurupapakakan n kekesasatutuan an teteorori-ti-teoeori ri yayang terng tersusususun n sesebabagagaii suatu sistem.

suatu sistem. 2)

2) ObObjejektktifif; ; atatau au didikakatatakakan n pupula la sesebabagagai i inintetersrsububjejektktifif, , yayaititu u teteorori i tetersrsebebutut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli

terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingglain, sehingga a hasil penelitian bersifathasil penelitian bersifat universal.

universal. 3)

3) DaDapat dipat dipepertartangnggugungngjawjawababkakan; yain; yaitu metu mengnganandudung keng kebebenarnaran yanan yang berg bersisifatfat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain. universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain. Tiga syarat ilmu pengetahuan tersebut telah diuraikan secara lengkap pada sub Tiga syarat ilmu pengetahuan tersebut telah diuraikan secara lengkap pada sub  bab di atas.

 bab di atas.

Pandangan ini sejalan dengan pandangan Parsudi Suparlan yang menyatakan Pandangan ini sejalan dengan pandangan Parsudi Suparlan yang menyatakan  bahwa Metode Ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan  bahwa Metode Ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan

ilm

ilmiahiah. . SeSelalanjunjutntnya ya didinynyataatakakan n babahwhwa a pepenenelitlitian ian ilmilmiaiah h dildilakakukukan an dedengnganan   berlandaskan pada metode ilmiah. Sedangkan penelitian ilmiah harus dilakukan   berlandaskan pada metode ilmiah. Sedangkan penelitian ilmiah harus dilakukan

secara

secara  sistematik  sistematik  dandan objektif objektif  (Su(Suparlparlan an P., P., 1991994). 4). PenPenelitelitian ian ilmiailmiah h sebsebagaagaii   pelaksanaan metode ilmiah harus sestematik dan objektif, sedang metode ilmiah   pelaksanaan metode ilmiah harus sestematik dan objektif, sedang metode ilmiah merupakan suatu kerangka bagi terciptanya ilmu pengetahuan ilmiah. Maka jelaslah merupakan suatu kerangka bagi terciptanya ilmu pengetahuan ilmiah. Maka jelaslah  bahwa

 bahwa ilmu pengetahuan juga mempersyaratkan sistematik dan objektif ilmu pengetahuan juga mempersyaratkan sistematik dan objektif .. Seb

Sebuah uah teoteori ri padpada a dasdasarnyarnya a mermerupaupakan kan bagbagian ian utautama ma dari dari metmetode ode ilmiilmiah.ah. S

Suuaatu tu kkeerarangngkka a teteoori ri mmeennyyajajikikaan n cacarara-c-caara ra mmeengngoorrggaaninissaassikikaan n ddaann mengi

menginterpretanterpretasi-kan si-kan hasil-hahasil-hasil sil penelitpenelitian, ian, dan dan menghmenghubungubungkannykannya a dengadengan n hasil- hasil-hasil penelitian yang dibuat sebelumnya. Jadi peranan metode ilmiah adalah untuk  hasil penelitian yang dibuat sebelumnya. Jadi peranan metode ilmiah adalah untuk  menghubungkan penemuan-penemuan ilmiah dari waktu dan tempat yang berbeda. menghubungkan penemuan-penemuan ilmiah dari waktu dan tempat yang berbeda. In

Ini i beberarrarti ti peperanranan an memetotode de ilmilmiah iah memelalandndasi asi cocorak rak pepengngetaetahuhuan an ililmiamiah h yayangng sifatnya

sifatnya akumulatif akumulatif . Dari uraian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa. Dari uraian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa  proses proses terbe

terbentukntuknya nya ilmilmu u pengpengetahuetahuan an ilmilmiah iah melmelalui alui metometode de ilmiilmiah ah yang yang dilakdilakukanukan dengan penelitian-penelitian ilmiah

dengan penelitian-penelitian ilmiah..

Pembentukan ilmu pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan bagian yang Pembentukan ilmu pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan bagian yang  penting dari metode ilmiah. Suatu ilmu pengetahuan ilmiah menyajikan cara-cara  penting dari metode ilmiah. Suatu ilmu pengetahuan ilmiah menyajikan cara-cara   p

  penenggororggananisisasasiaian n dadan n pepengngininteterprpreretatasisian an hahasisil-l-hahassil il pepenenelilititianan, , dadann meng

(15)

 peneliti lain. Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan ilmiah merupakan suatu proses  peneliti lain. Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan ilmiah merupakan suatu proses

ak

akumumululasasi i dadari ri pepengngetetahuahuanan. . Di Di sisini ni peperaranan nan memetotode de ilmilmiah iah pepentnting ing yayaituitu men

menghghubuubungkngkan an penpengetgetahuaahuan-pen-pengengetahutahuan an ilmiilmiah ah dari dari wakwaktu tu dan dan temtempat pat yanyangg   b

  bererbebedada. . WaWalalaupupun un dadalalam m ililmu mu pepengngetetahahuauan n alalam am (( sains sains) ) memetotode de ililmimiahah men

menekaekankankan n metmetode ode induinduktif ktif gunguna a menmengadgadakaakan n gengeneraleralisasisasi i atas atas faktfakta-faka-faktata khusus, dalam rangka penelitian, penciptaan teori dan verifikasi, tetapi dalam khusus, dalam rangka penelitian, penciptaan teori dan verifikasi, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial, baik metode induktif maupun deduktif sama-sama penting. Walaupun ilmu sosial, baik metode induktif maupun deduktif sama-sama penting. Walaupun fakta-fakt

fakta-fakta a empirik itu empirik itu penting peranannpenting peranannya dalam ya dalam metode ilmiah namun metode ilmiah namun kumpukumpulanlan fakta itu sendiri tidak menciptakan teori atau ilmu pengetahuan (Suparlan P., 1994). fakta itu sendiri tidak menciptakan teori atau ilmu pengetahuan (Suparlan P., 1994). Jadi jelaslah bahwa

Jadi jelaslah bahwa ilmu pengetahuan bukan merupakan kumpulan pengetahuanilmu pengetahuan bukan merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta empirik 

atau kumpulan fakta-fakta empirik . . MengMengapa demikian? Hal apa demikian? Hal ini disebabkan karenaini disebabkan karena fakta-fakta empirik itu sendiri agar mempunyai makna, fakta-fakta tersebut harus fakta-fakta empirik itu sendiri agar mempunyai makna, fakta-fakta tersebut harus ditata, diklasifikasi, dianalisis, digeneralisasi berdasarkan metode yang berlaku serta ditata, diklasifikasi, dianalisis, digeneralisasi berdasarkan metode yang berlaku serta dikaitkan dengan fakta yang satu dengan yang lain.

dikaitkan dengan fakta yang satu dengan yang lain. Dalam ilmu-ilmu sosial prinsip

Dalam ilmu-ilmu sosial prinsip objektivitasobjektivitas merupakanmerupakan  prinsip utama prinsip utama dalamdalam metode ilmiahnya. Hal ini disebabkan ilmu sosial berhubungan dengan kegiatan metode ilmiahnya. Hal ini disebabkan ilmu sosial berhubungan dengan kegiatan ma

manunusisia a sesebabagagai i mamahlhluk uk sososiasial l dadan n bubudadaya ya sesehinhingggga a tidtidak ak teterlerlepapas s adadananyaya hubungan perasaan dan emosional antara peneliti dengan pelaku yang diteliti.

hubungan perasaan dan emosional antara peneliti dengan pelaku yang diteliti.

Untuk menjaga objektivitas metode ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial berlaku Untuk menjaga objektivitas metode ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial berlaku  prinsip-prinsip sebagai berikut:

 prinsip-prinsip sebagai berikut: a)

a) IlmIlmuwauwan harun harus mends mendekaekati sasarti sasaran kajan kajianniannya denya dengangan penuh keraguan penuh keraguan dandan  skeptis

 skeptis..  b

 b)) IlIlmmuwuwan han hararusus objektif objektif yaitu membebaskan dirinya dari sikap, keinginan,yaitu membebaskan dirinya dari sikap, keinginan, kecenderungan untuk menolak, atau menyukai data yang dikumpulkan. kecenderungan untuk menolak, atau menyukai data yang dikumpulkan. c)

c) IlIlmmuwuwan an haharrusus bersikap netral bersikap netral , yaitu dalam melakukan penilaian terhadap, yaitu dalam melakukan penilaian terhadap hasil penemuannya harus terbebas dari nilai-nilai budayanya sendiri. Demikian hasil penemuannya harus terbebas dari nilai-nilai budayanya sendiri. Demikian  pula dalam membuat kesimpulan atas data yang dikumpulkan jangan dianggap  pula dalam membuat kesimpulan atas data yang dikumpulkan jangan dianggap

sebagai

sebagai data akhir, mutlak data akhir, mutlak , dan, dan merupakan kebenaran universal merupakan kebenaran universal (Suparalan P.,(Suparalan P., 1994).

1994).

Sed

Sedang ang pelapelaksaksanaanaan n penpenelitelitian ian yanyang g berberpedpedomaoman n padpada a metmetodeode ilmiah hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

(16)

a)

a) ProseProsedur penelitian harus terbukdur penelitian harus terbuka untuk diperiksa oleh peneliti lainnya.a untuk diperiksa oleh peneliti lainnya.  b)

 b) DefinisDefinisi-definisi-definisi i yang dibuat adalah yang dibuat adalah benar dan benar dan berdasberdasarkan konsep-karkan konsep-konseponsep dan teori-teori yang sudah ada/baku.

dan teori-teori yang sudah ada/baku. c)

c) PengPengumpulumpulan data an data dilakukdilakukan secara an secara objektobjektif, if, yaitu dengan menggyaitu dengan menggunakanunakan metode-metode penelitian ilmiah yang baku.

metode-metode penelitian ilmiah yang baku. d)

d) HasHasil-hail-hasil sil penpenemuemuannannya ya akaakan n diteditentuntukan kan ulaulang ng oleoleh h penepeneliti liti lain lain bilabila sasaran, masalah, pendekatan, dan prosedur penelitiannya sama (Suparlan P., sasaran, masalah, pendekatan, dan prosedur penelitiannya sama (Suparlan P., 1994).

1994).

b

b)) MMeettoodde e PPeenneelliittiiaan n IIllmmiiaahh Pad

Pada a dasdasarnyarnya a metmetode ode penpenelitelitian ian ilmiilmiah ah untuntuk uk ilmuilmu-ilm-ilmu u sossosial ial dapdapatat dibedakan menjadi dua golongan pendekatan, yaitu: (1) pendekatan kuantitatif; dibedakan menjadi dua golongan pendekatan, yaitu: (1) pendekatan kuantitatif; (2) pendekatan kualitatif.

(2) pendekatan kualitatif.

1

1)) PPeennddeekkaattaan n KKuuaannttiittaattiif  f  

Landasan berpikir dari pendekatan kuantitatif adalah filsafat positivisme Landasan berpikir dari pendekatan kuantitatif adalah filsafat positivisme yang dikembangkan pertama kali oleh Emile Durkheim (1964). Pandangan dari yang dikembangkan pertama kali oleh Emile Durkheim (1964). Pandangan dari filsafat positivisme ini yaitu bahwa tindakan-tindakan manusia terwujud dalam filsafat positivisme ini yaitu bahwa tindakan-tindakan manusia terwujud dalam gejala-gejala sosial yang disebut fakta-fakta sosial. Fakta-fakta sosial tersebut gejala-gejala sosial yang disebut fakta-fakta sosial. Fakta-fakta sosial tersebut har

harus us dipdipelaelajari jari secsecara ara objobjektektif, if, yaiyaitu tu dendengan gan memmemandandangangnya nya sebsebagai agai benbenda,da, seperti benda dalam ilmu pengetahuan alam.

seperti benda dalam ilmu pengetahuan alam.

Caranya dengan melakukan observasi atau mengamati sesuatu fakta sosial, Caranya dengan melakukan observasi atau mengamati sesuatu fakta sosial, untuk melihat kecenderungan-kecenderungannya, menghubungkan dengan untuk melihat kecenderungan-kecenderungannya, menghubungkan dengan fakta-fakta sosial lainnya, dengan demikian kecenderungan-kecenderungan suatu fakta-fakta fakta sosial lainnya, dengan demikian kecenderungan-kecenderungan suatu fakta sosial tersebut dapat diidentifikasi. Penggunaan data kuantitatif diperlukan dalam sosial tersebut dapat diidentifikasi. Penggunaan data kuantitatif diperlukan dalam ana

analisa lisa yanyang g dapdapat at dipedipertanrtanggggungungjawajawabkabkan n keskesahihahihannannya ya demdemi i terctercapaiapainyanya ket

ketepatepatan an datdata a dan dan ketketepatepatan an pengpengguguna na modmodel el hubhubungungan an varvariabeiabel l bebbebas as dandan variabel tergantung (Suparlan P., 1997).

variabel tergantung (Suparlan P., 1997).

2)

(17)

Lan

Landasdasan an berberpikpikir ir daladalam m penpendekdekatan atan kuakualitatlitatif if adaadalah lah pempemikirikiran an MaxMax Weber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukan hanya Weber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukan hanya gejala-gejala sosial, tetapi juga dan terutama makna-makna yang terdapat di balik  gejala-gejala sosial, tetapi juga dan terutama makna-makna yang terdapat di balik  tindaka

tindakan-tindakn-tindakan an peroranperorangan gan yang yang mendomendorong rong terwujuterwujudnya gejala-gejala dnya gejala-gejala sosialsosial tersebut. Oleh karena itu, metode yang utama dalam sosiologi dari Max Weber  tersebut. Oleh karena itu, metode yang utama dalam sosiologi dari Max Weber  adalah Verstehen atau pemahaman (jadi bukan Erklaren atau penjelasan). Agar  adalah Verstehen atau pemahaman (jadi bukan Erklaren atau penjelasan). Agar  dap

dapat at memmemahaahami mi makmakna na yang ada yang ada daladalam m suasuatu tu gejgejala ala sossosial, ial, makmaka a seoseorangrang   peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan harus dapat   peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan harus dapat memahami para pelaku yang ditelitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman memahami para pelaku yang ditelitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yang diamatinya (Suparlan P., 1997).

yang diamatinya (Suparlan P., 1997).

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan Ilm

Ilmu u penpengetgetahuaahuan n tidatidak k terbterbententuk uk begbegitu itu sajsaja, a, tetatetapi pi berberkemkembanbang g secsecaraara  bertahap. Periode pertama (Abad 4 Sebelum Masehi) merupakan abad terjadinya  bertahap. Periode pertama (Abad 4 Sebelum Masehi) merupakan abad terjadinya

(18)

 pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeg ke analisis  pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeg ke analisis

ini merupakan perintisan analisi secara alamiah. tetapi belum ilmiah. ini merupakan perintisan analisi secara alamiah. tetapi belum ilmiah.

Periode kedua (Abad 17 sesudah Masehi), dalam periode ini terjadi revolusi Periode kedua (Abad 17 sesudah Masehi), dalam periode ini terjadi revolusi ilmu

ilmu penpengetgetahuaahuan n karekarena na adaadanya nya peroperombambakan kan secsecara ara tottotal al daladalam m cara cara berberfikifikir.r. Apa

Apabila bila ArisAristotetoteles les (to(tokoh koh periperiode ode pertpertamaama) ) cara cara berberfikifikirya rya adaadalah lah ontontoloologisgis rasional, yaitu berfikir tentang hakekat, jadi berfikir metafisis, sedang Galilio dan rasional, yaitu berfikir tentang hakekat, jadi berfikir metafisis, sedang Galilio dan Gall/el (tokoh periode kedua) cara berfikir dalam bentuk kuantitatif atau matematis. Gall/el (tokoh periode kedua) cara berfikir dalam bentuk kuantitatif atau matematis. Cara kerja ilmiah abad 17 adalah mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji Cara kerja ilmiah abad 17 adalah mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba secara empiris.

coba secara empiris.

Sejak abad 17 ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip-prinsip yang kuat Sejak abad 17 ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip-prinsip yang kuat ya

yaitu itu jeljelas as dadan n teterpirpilalah-ph-pilailah h (cl(cleaearly rly anand d disdistintinclycly), ), inini i beberarrarti ti satsatu u pipihahak k  menggunakan kesadaran pihak lain.

menggunakan kesadaran pihak lain. Il

Ilmu mu pepengngetetahahuauan n bubukakanlnlah ah hahasisil l dadari ri kekesisimpmpululan an lologigis s dadari ri hahasisill   pen

  pengamgamatanatan, , namnamun un harharusluslah ah mermerupaupakan kan kerkerangangka ka konkonsepseptuatual l atau atau teoteori ri yangyang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama.

dalam bidang yang sama.

Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain

lain, , dendengan gan demdemikiaikian n tidatidak k berbersifat sifat sissistemtematikatik, , dan tidak dan tidak obobjektjektif if sertserta a tidatidak k  universal.

universal.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Akhy

Akhyar ar YusuYusuf f Lubis (2004). Filsafat Lubis (2004). Filsafat Ilmu Ilmu MetodMetodologi Posmoderologi Posmodernis: nis: CimangCimangis,is, Bojong gede: Akademia.

(19)

Soerjo

Soerjono no soekasoekanto nto (1990(1990). ). SosioSosiologi logi suatu pengantar: suatu pengantar: Jakarta: PT.RajaGrafinJakarta: PT.RajaGrafindodo Persada:Surajiyo.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,Jakarta.PT Bumi Aksara,2005

Persada:Surajiyo.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,Jakarta.PT Bumi Aksara,2005

Muntasyir,Rizal.Filsafat Ilmu,Yogyakarta.Pustaka Pelajar,2006 Muntasyir,Rizal.Filsafat Ilmu,Yogyakarta.Pustaka Pelajar,2006

Hakim,Nasution.Pengantar ke Filsafat Sains,Jakarta.Litera AntarNusa,1992 Hakim,Nasution.Pengantar ke Filsafat Sains,Jakarta.Litera AntarNusa,1992

Sur

Suriasuiasumanmantri,tri,JujJujun un S.FS.Filsailsafat fat Ilmu Ilmu SebSebuah uah PenPengangantar tar PoPopulpuler,Jer,Jakarakarta.Pta.Pustustakaaka Sinar Harapan,2007

Sinar Harapan,2007

Bakar,Osman.Tauhid dan Sains,Bandung.Pustaka Hidayah,1995 Bakar,Osman.Tauhid dan Sains,Bandung.Pustaka Hidayah,1995

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Syukur Alhamdulillah Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat

Karena berkat dan dan karuniaNya lah karuniaNya lah penulis telah penulis telah dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan ini.ini. Penul

Penulis Makalah is Makalah ini berdasaini berdasarkan hasil analisis yarkan hasil analisis yang penulis lakung penulis lakukan darikan dari   be

(20)

Perbedaan Ilmu

Perbedaan Ilmu Pengetahuan dPengetahuan dan Pengetahuan an Pengetahuan ”Dengan terselesainya penulisan”Dengan terselesainya penulisan Makalah

Makalah ini, Penulis menguini, Penulis mengucapkan banyak terima capkan banyak terima kasih kepada ibu kasih kepada ibu guru bidangguru bidang stu

studi di H.RH.Rahmahmat at FitrFitri,SKi,SKM,MM,MPH. PH. YanYang g telatelah h banbanyak yak memmemberberikan ikan masmasukukanan kepada penulis sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang tua dan kepada penulis sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang tua dan teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak  teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak  langsug

langsug dalam medalam menyelesaikan Mnyelesaikan Makalah akalah ini.ini. Pen

Penulis ulis menmenyadyadari ari ketketerbaerbatasatasan n ilmilmu, u, PenPenelitelitian ian dan dan penpengalgalaman aman daladalamm membuat Makalah

membuat Makalah ini, oleh karena itu, ini, oleh karena itu, Masukkan berupa Masukkan berupa saran dan kritikan yasaran dan kritikan yangng  berguna sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga  berguna sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga

karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga para pembaca. karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga para pembaca.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KA

KATA TA PEPENGNGANANTATAR__R____________________________________________________________________________________________________________ ii DAF

DAFTAR TAR ISIISI______________________________________________________________________________________________________________________________ iiii

BA

BAB B I PENDI PENDAHAHULUULUAN ___AN _____________________________________________________________________________________________________ 11 1.1

1.1 LaLatar Btar Belaelakankang__g__________________________________________________________________________________________________________ 11 1.2 Rumus

1.2 Rumusan an MaMasalsalah_ah_______________________________________________________________________________________________________ 11

Muara bungo

Muara bungo , 17 , 17 Maret Maret 20112011

Penulis Penulis

Dodi Antoni Marta Dodi Antoni Marta

(21)

1.3

1.3 TuTujuajuan__n________________________________________________________________________________________________________________________ 22

BAB

BAB II II PEMPEMBAHBAHASAASAN N __________________________________________________________________________________________________________ 33 2.1 Perk

2.1 Perkembembanangan gan IlmIlmu u PePengengetahtahuan_uan_______________________________________________________________________________ 33 2.2 P

2.2 Pererbedbedaan Iaan Ilmlmu Penu Pengetgetahuahuan daan dan Penn Pengetgetahuahuan_an_________________________________________________________ 77 2.3 Pr

2.3 Prososes teres terbenbentukntuknya Ilmya Ilmu Pengu Pengetaetahuahuan ___n ___________________________________________________________________ 1212

BAB III PENUTUP BAB III PENUTUP

3.1

3.1 KeKesimsimpulpulan_an_________________________________________________________________________________________________________________ 1717

DAF

DAFTAR TAR PUSPUSTAKTAKA__A______________________________________________________________________________________________________________ 1818

ii ii

Gambar

Gambar 8 : AristotelesGambar 8 : Aristoteles
Gambar 9 : Gallileo GallileiGambar 9 : Gallileo Gallilei
Gambar 11 : Ernest NagelGambar 11 : Ernest Nagel

Referensi

Dokumen terkait

jurusna Tafsir Hadis. Skripsi ini memuat tentang proses terjadinya alam semesta menurut konsep al-Qur’an dan teori ilmu pengetahuan modern. Skripsi di IAIN Sunan Ampel

Sumber daya alam yang dapat diperbarui antara lain tumbuhan, hewan, sinar matahari, dan angin. Nasi, susu, daging, pakaian, dan kayu adalah bentuk-bentuk peng- olahan dari sumber

Prof. Furqon Hidayatullah, M.Pd.. PENGGUNAAN ALAT PERAGA ANGGOTA TUBUH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS D1C PADA

Secara garis besar kita dapat menarik kesimpulan, Fisika dapat didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang zat dengan segala sifat

Filsafat dengan wataknya sendiri pula, menghampiri kebenaran, baik tentang alam, maupun tentang manusia, yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena diluar atau diatas