TUGAS
TUGAS
SOSIOLOGI
SOSIOLOGI
PERBEDAAN ILMU PENGETAHUAN DAN
PERBEDAAN ILMU PENGETAHUAN DAN
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
DISUSUN OLEH DISUSUN OLEHDOSEN PEMBIMBING
DOSEN PEMBIMBING
H. RAHMAT FITRI,SKM.MPH
H. RAHMAT FITRI,SKM.MPH
YAYASAN PENDIDIKAN
YAYASAN PENDIDIKAN
SETIH SETIO
SETIH SETIO
AKADEM
AKADEMI
I KEPERAWAT
KEPERAWATAN
AN (AKPER
(AKPER))
MUARA BUNGO
MUARA BUNGO
TAHUN
TAHUN AKADEM
AKADEMIK
IK 2010/2011
2010/2011
NAMA
NAMA : : DODI DODI ANTONI ANTONI MARTAMARTA N
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Ilmu
Ilmu penpengetgetahuahuan an (( science science) ) memmempunpunyai yai pengpengertertian ian yanyang g berberbedbeda a dendengangan pengetahuan (
pengetahuan (knowledgeknowledge atau dapat juga disebutatau dapat juga disebut common sensecommon sense). Orang awam tidak ). Orang awam tidak mem
memahamahami i atau atau tidatidak k menmenyadyadari ari bahbahwa wa ilmu pengetilmu pengetahuahuan an itu itu berberbedbeda a dendengangan pen
pengetgetahuaahuan. n. BahBahkan kan mumugkigkin n mermereka eka memenyamnyamakaakan n dua dua penpengergertian tian terstersebuebut.t. Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahas Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahas disini.
disini. Me
Mempmpelelajajarari i apapa a ititu u ililmu mu pepengngetetahahuauan n ititu u beberarartrti i memempmpelelajajarari i atatauau mem
membahbahas as eseesensi nsi atau atau hakhakekaekat t ilmilmu u penpengetgetahuaahuan. n. DemDemikiaikian n pulpula a memmembahbahasas pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat memahami serba sedikit Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat Ilm
Ilmu u PenPengetgetahuahuan an di di samsamping ping akaakan n dikdiketahetahui ui hakhakekaekat t ilmu ilmu penpengetgetahuaahuan n dandan hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik seh
sehingingga ga makmakin in menmenyemyempit pit dan dan eksekskluklusif. sif. DeDengangan n memmempelapelajari jari filsfilsafat afat ilmilmuu pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain. Dengan menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain. Dengan dem
demikiaikian n kita kita dapdapat at menmengegembambangkngkan an ilmilmu u penpengetgetahuahuan an secsecara ara inteinterdisrdisipliipliner.ner. Seb
Sebelum elum kita kita memmembahbahas as hakhakekaekat t ilmu ilmu penpengetgetahuaahuan n dan dan perbperbedaedaannannya ya dendengagann pen
pengetgetahuaahuan, n, terlterlebih ebih dahdahulu ulu akaakan n dikdikemuemukakkakan an serserba ba sedsedikit ikit tententang tang sejsejaraharah perkembangan ilmu pengetahuan.
perkembangan ilmu pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah : Dilihat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah : 1.Apa pengertian dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan ?
1.Apa pengertian dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan ? 2.Apa perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan ? 2.Apa perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan ? 3.Darimana sumber Perkembangan Ilmu Pengetahuan ? 3.Darimana sumber Perkembangan Ilmu Pengetahuan ? 4. Apa saja syarat-syarat dari Ilmu Pengetahuan ?
4. Apa saja syarat-syarat dari Ilmu Pengetahuan ?
1.3 Tujuan 1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan 1.Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan 2.Untuk mengetahui periode perkembangan Ilmu Pengetahuan
2.Untuk mengetahui periode perkembangan Ilmu Pengetahuan 3.Untuk mengetahui Proses terbentuknya Ilmu Pengetahuan 3.Untuk mengetahui Proses terbentuknya Ilmu Pengetahuan 4. Untuk mempelajari syarat dai Ilmu Pengetahuan
4. Untuk mempelajari syarat dai Ilmu Pengetahuan
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
Perkembang
Perkembangan an Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Mempelajari sejarah ilmu pengetahuan itu penting, karena dengan mempelajari Mempelajari sejarah ilmu pengetahuan itu penting, karena dengan mempelajari ha
hal l tetersrsebebut ut kikita ta dadapapat t memengngetetahahui ui tatahahap-p-tatahahap p peperkrkemembabangnganannynya. a. IlIlmumu pengetahuan tidak langsung terbentuk begitu saja, tetapi melalui proses, melalui pengetahuan tidak langsung terbentuk begitu saja, tetapi melalui proses, melalui
tahap-tahap atau periode-periode perkembangan. tahap-tahap atau periode-periode perkembangan.
a)
a) Periode PertaPeriode Pertama (abad 4 sebelum Masma (abad 4 sebelum Masehi)ehi) Per
Perintisintisan an “Ilm“Ilmu u penpengetgetahuaahuan” n” diandianggggap ap dimdimulaulai i padpada a abad abad 4 4 sebsebeluelumm Masehi
Masehi, , karena karena peningpeninggalan-pegalan-peninggninggalan alan yang yang mengmenggambagambarkan rkan ilmu ilmu pengepengetahuantahuan diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi. Abad 4 sebelum Masehi merupakan diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi. Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-do
dongngeneng g ke ke ananalialisis sis rasrasionionalal. . CoContontoh h pepersrsepepsi si mitmitos os adaadalah lah panpandadangngan an yayangng berang
beranggapan bahwa gapan bahwa kejadiankejadian-kejadian misalnya adanya -kejadian misalnya adanya penyakpenyakit it atau atau gempa bumigempa bumi disebabkan perbuatan dewa-dewa. Jadi pandangan tersebut tidak bersifat rasional, disebabkan perbuatan dewa-dewa. Jadi pandangan tersebut tidak bersifat rasional, sebaliknya persepsi logos adalah pandangan yang bersifat rasional. Dalam persepsi sebaliknya persepsi logos adalah pandangan yang bersifat rasional. Dalam persepsi mitos, dunia atau kosmos dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan magis, mistis. Atau mitos, dunia atau kosmos dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan magis, mistis. Atau dengan kata lain, dunia dijelaskan oleh faktor-faktor luar (eksternal). Sedang dalam dengan kata lain, dunia dijelaskan oleh faktor-faktor luar (eksternal). Sedang dalam persepsi rasional, dunia dianalisis dari faktor-faktor dalam (internal). Atau dengan persepsi rasional, dunia dianalisis dari faktor-faktor dalam (internal). Atau dengan kata lain, dunia dianalisis dengan argumentasi yang dapat diterima secara rasional kata lain, dunia dianalisis dengan argumentasi yang dapat diterima secara rasional atau akal sehat. Analisis rasional ini merupakan perintisan analisis secara ilmiah, atau akal sehat. Analisis rasional ini merupakan perintisan analisis secara ilmiah, tetapi belum dapat dikatakan ilmiah.
tetapi belum dapat dikatakan ilmiah. Pada periode ini
Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah tokoh yang terkenal adalah AristotAristoteles. Persepsi Aristoteleseles. Persepsi Aristoteles tent
tentang ang dudunia nia adaadalah lah sebsebagaagai i berberikutikut: : dundunia ia adaadalah lah ontontoloologis gis atau atau ada ada (eks(eksis).is). Seb
Sebelum elum ArisAristottoteles eles dundunia ia dipdipersersepsepsikan ikan tidatidak k ekseksis, is, dudunia nia hanyhanya a menmenumpumpangang keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide. Menurut keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil adalah dunia ide. Menurut Aris
Aristottoteleseles, , dundunia ia mermerupakupakan an subsubstanstansi, si, dan dan ada ada hirahirarki rki subsubstastansi-nsi-subsubstastansi.nsi. Substansi adalah sesuatu yang mandiri, dengan demikian dunia itu mandiri. Setiap Substansi adalah sesuatu yang mandiri, dengan demikian dunia itu mandiri. Setiap substansi mempunyai struktur ontologis. Dalam struktur terdapat 2 prinsip, yaitu: substansi mempunyai struktur ontologis. Dalam struktur terdapat 2 prinsip, yaitu: 1)
1) Akt Akt : : menmenunjunjukkukkan an prinprinsip sip keskesempempurnurnaan aan (rea(realis)lis); ; 2)2) Potensi Potensi: : menumenunjukkanjukkann prinsip kemampuannya, kemungkinannya (relatif). Setiap benda sempurna dalam prinsip kemampuannya, kemungkinannya (relatif). Setiap benda sempurna dalam
diri
dirinya nya dan dan memmempunpunyai yai kemkemungungkinkinan an untuntuk uk memmempunpunyai yai keskesempempurnurnaan aan lailain.n. Perubahan terjadi bila potensi berubah, dan perubahan tersebut direalisasikan.
Perubahan terjadi bila potensi berubah, dan perubahan tersebut direalisasikan.
Gambar 8 : Aristoteles Gambar 8 : Aristoteles
Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan “ilmu Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan “ilmu pengetahuan” adalah hal-hal sebagai berikut:
pengetahuan” adalah hal-hal sebagai berikut:
1)
1) HHal al PPenenggenenalalanan
Menurut Aristoteles terdapat dua macam pengenalan, yaitu : (1) pengenalan Menurut Aristoteles terdapat dua macam pengenalan, yaitu : (1) pengenalan ind
inderawerawi; i; (2) (2) pengpengenaenalan lan rasirasionaonal. l. MenMenurut urut ArisAristotetotelesles, , penpengengenalan alan indinderawerawii membe
memberi ri pengepengetahuan tahuan tentangtentang hal-hhal-hal al yang yang konkongkrigkrit t dari dari suasuatu tu benbenda. da. SedSedangang pengenalan rasional dapat mencapai
pengenalan rasional dapat mencapai hakekat hakekat sesuatu, melalui jalansesuatu, melalui jalan abstraksiabstraksi.. 2
2)) HHaal Ml Meettooddee Selanjut
Selanjutnya, nya, menurmenurut ut AristoteAristoteles, les, “ilmu “ilmu pengetpengetahuan” adalah ahuan” adalah pengepengetahuantahuan tentang
tentang prinsip-prinsip prinsip-prinsip atauatau hukum-hukumhukum-hukum bukan objek-objek eksternal atau fakta.bukan objek-objek eksternal atau fakta. Pen
Pengguggunaanaan n prinprinsip sip atau atau hukhukum um berberarti arti berberargargumeumentasntasi i ((reasoning reasoning ). ). MenMenuruurutt Aristoteles, mengembangkan “ilmu pengetahuan” berarti mengembangkan Aristoteles, mengembangkan “ilmu pengetahuan” berarti mengembangkan prinsip- prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada akumulasi prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada akumulasi
data tetapi peningkatan
data tetapi peningkatan kualitas teorikualitas teori dandan metodemetode. Selanjutnya, menurut Aristoteles,. Selanjutnya, menurut Aristoteles, met
intuitif
intuitif yaitu mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal); (2)yaitu mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal); (2) deduksi
deduksi (( silogisme silogisme) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.
b)
b) Periode KedPeriode Kedua (abad 17 sesudaua (abad 17 sesudah Masehi)h Masehi)
Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai berikut:
berikut: Apa
Apabila bila AriAristostoteleteles s cara cara berberpikpikirnyirnya a berbersifatsifat ontologontologis is rasional rasional , , GalGallilelileoo Gal
Gallilelilei i (tok(tokoh oh padpada a awaawal l abad 17 abad 17 sessesudaudah h MasMasehi) ehi) cara cara berberpikipikirnyrnya a berbersifatsifat analisis
analisis yayang ng diditutuangangkakan n dadalam lam bebentuntuk k kuantitatif kuantitatif atauatau matematismatematis. . YYaanngg dimunculkan dalam berfikir ilmiah Aristoteles adalah berpikir tentang
dimunculkan dalam berfikir ilmiah Aristoteles adalah berpikir tentang hakekat hakekat , jadi, jadi berpikir
berpikir metafisismetafisis (apa yang berada di balik yang nampak atau apa yang berada di(apa yang berada di balik yang nampak atau apa yang berada di balik fenomena).
balik fenomena).
Gambar 9 : Gallileo Gallilei Gambar 9 : Gallileo Gallilei
Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisi dan beralih ke
Abad 17 meninggalkan cara berpikir metafisi dan beralih ke elemen-elemenelemen-elemen ya
yang ng teterdrdapaapat t papada da susutatau u bebendnda, a, jadjadi i tidtidak ak memempmperersosoalalkakan n hahakikikakat. t. DeDengnganan demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang merupakan kesatuan sistem. demikian bukan substansi tetapi elemen-elemen yang merupakan kesatuan sistem. Cara berpikir abad 17
Cara berpikir abad 17 mengkomengkonstruksi suatu nstruksi suatu model model yaitu memasukkan unsur makroyaitu memasukkan unsur makro menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat
menjadi mikro, mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba secara empirisdiuji coba secara empiris,, seh
mem
membuabuat t ekseksperiperimenmen. . Ini Ini berberarti arti memmempergpergunaunakan kan penpendekdekatan atan matmatemaematis tis dandan pe
pendndekekataatan n ekekspspererimeimentntal. al. SeSelanlanjutjutnynya a apaapabilbila a papada da jamjaman an ArArististoteoteles les ilmilmuu pengetahuan bersifat ontologis, maka sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pengetahuan bersifat ontologis, maka sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada
pada prinsip-prinsip yang kuat prinsip-prinsip yang kuat yaituyaitu jelas jelas dandan terpilah-pilahterpilah-pilah ((clearly and distinctlyclearly and distinctly)) serta disatu pihak berpikir pada
serta disatu pihak berpikir pada kesadarankesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi., dan pihak lain berpihak pada materi. Prinsip jelas dan terpilah-pilah dapat dilihat
Prinsip jelas dan terpilah-pilah dapat dilihat dari pandangadari pandangan Rene n Rene DescarteDescartes s (1596 (1596--1650) dengan ungkapan yang terkenal, yaitu
1650) dengan ungkapan yang terkenal, yaitu Cogito Ergo SumCogito Ergo Sum, yang artinya, yang artinya karenakarena aku berpikir maka aku ada
aku berpikir maka aku ada. Ungkapan. Ungkapan Cogito Ergo SumCogito Ergo Sum adalah sesuatu yang pasti,adalah sesuatu yang pasti, kare
karena na berberpikir bukan pikir bukan mermerupaupakan kan khakhayalyalan. an. SuaSuatu tu yang pasti yang pasti adaladalah ah jelajelas s dandan te
terpirpilalah-ph-pilailah. h. MeMenurnurut ut DeDescascartertes s pepengngetetahuahuan an tetentantang ng sesesusuatu atu bubukakan n hahasisill pe
pengngamamatatan an memelailainknkan an hahasisil l pepememerikriksasaan an rasrasio io (da(dalam lam HaHadiwdiwijoijonono, , 19198181).). Pengamatan merupakan hasil kerja dari indera (mata, telinga, hidung, dan lain Pengamatan merupakan hasil kerja dari indera (mata, telinga, hidung, dan lain sebagainya), oleh karena itu hasilnya kabur, karena ini sama dengan pengamatan sebagainya), oleh karena itu hasilnya kabur, karena ini sama dengan pengamatan bi
binatnatanang. g. UnUntutuk k memencancapai pai sesesusuatu atu yayang ng papaststi i memenunururut t DeDescascartertes s kikita ta haharuruss meragukan apa yang kita amati dan kita ketahui sehari-hari. Pangkal pemikiran meragukan apa yang kita amati dan kita ketahui sehari-hari. Pangkal pemikiran yang pasti menurut Descartes dikemukakan melalui keragu-raguan. Keragu-raguan yang pasti menurut Descartes dikemukakan melalui keragu-raguan. Keragu-raguan men
menimbimbulkulkan an keskesadaradaran, an, keskesadaradaran an ini ini berberada ada di di samsamping ping matmateri. eri. PriPrinsip nsip ilmilmuu pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808). Menurut Immanuel juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808). Menurut Immanuel
Kant ilmu pengetahuan itu
Kant ilmu pengetahuan itu bukan merupakan pangalaman terhadap fakta, tetapibukan merupakan pangalaman terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio
Gambar 10 : Rene Descartes Gambar 10 : Rene Descartes
Aga
Agar r dapdapat at memmemahaahami mi pandpandangangan an ImmImmanuanuel el KanKant t tertersebsebut ut perperlu lu terlterlebihebih da
dahuhulu lu memengngenenal al papandndanangagan n rarasisiononalalisisme me dadan n emempipirirismsme. e. RaRasisiononalalisismeme mementingkan
mementingkan unsur-unsur aprioriunsur-unsur apriori dalam pengenalan, berarti dalam pengenalan, berarti unsuunsur-unsur-unsur r yangyang terlepas dari segala pengalaman. Sedangkan empirisme menekankan
terlepas dari segala pengalaman. Sedangkan empirisme menekankan unsur-unsur unsur-unsur aposteriori
aposteriori, berarti unsur-unsur yang berasal dari pengalaman. Menurut Immanuel, berarti unsur-unsur yang berasal dari pengalaman. Menurut Immanuel Kant, baik rasionalisme maupun empirisme dua-duanya berat sebelah. Ia berusaha Kant, baik rasionalisme maupun empirisme dua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa pengenalan manusia merupakan keterpaduan atau sintesa antara menjelaskan bahwa pengenalan manusia merupakan keterpaduan atau sintesa antara unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori (dalam Bertens, 1975). Oleh unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori (dalam Bertens, 1975). Oleh karena itu Kant berpendapat bahwa pengenalan
karena itu Kant berpendapat bahwa pengenalan berpusat pada subjek berpusat pada subjek dandan bukanbukan pada objek
pada objek . Sehingga dapat dikatakan menurut Kant ilmu pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan menurut Kant ilmu pengetahuan bukan hasil bukan hasil pengalama
pengalaman, tetapi n, tetapi hasil konstruksi oleh rasiohasil konstruksi oleh rasio.. Ini
Inilalah h papandndanangagan n ReRene ne DeDescscartartes es dadan n ImImmamanunuel el KaKant nt yayang ng memenonolak lak pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis. Banyak tokoh lain pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis. Banyak tokoh lain
yan
yang g menmeninginggalgalkan kan panpandandangan gan ArisAristottoteleseles, , namnamun un daladalam m makmakalah alah ini ini cukcukupup men
mengajgajukaukan n dudua a toktokoh oh terstersebuebut, t, kirkiranyanya a cukcukup up untuntuk uk menmenggggambambarkaarkan n adaadanyanya pemikiran yang revolusioner dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
pemikiran yang revolusioner dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Perbedaan Ilmu
Perbedaan Ilmu Pengetahuan dengan PengetahuanPengetahuan dengan Pengetahuan
Terdapat beberapa definisi ilmu pengetahuan, di antaranya adalah: Terdapat beberapa definisi ilmu pengetahuan, di antaranya adalah: a)
a) Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah penguasaan adalah penguasaan lingkungan hidup lingkungan hidup manusia.manusia.
Definisi ini tidak diterima karena mencampuradukkan ilmu pengetahuan dan Definisi ini tidak diterima karena mencampuradukkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
teknologi. b)
b) Ilmu pengeIlmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia matetahuan adalah kajian tentang dunia material.rial.
Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat materi.
hal yang bersifat materi. c)
De
Defifininisi si inini i titidadak k dadapapat t diditeteririma ma kakarerena na ililmu mu pepengngetetahahuauan n titidadak k hahanynyaa hasil/me
hasil/metode tode ekspeeksperimental semata, rimental semata, tetapi juga tetapi juga hasil pengamatanhasil pengamatan, , wawanwawancara.cara. Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali pengikat yang kuat untuk Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali pengikat yang kuat untuk menyatukan
menyatukan hasil eksperimenhasil eksperimen dandan hasil pengamatanhasil pengamatan (Ziman J. dalam Qadir C.A.,(Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).
1995). d)
d) Ilmu pengetaIlmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis n logis daridari pengamatan empiris.
pengamatan empiris.
Definisi mempergunakan metode induksi yaitu membangun prinsip-prinsip Definisi mempergunakan metode induksi yaitu membangun prinsip-prinsip umum berdasarkan berbagai hasil pengamatan. Definisi ini memberikan tempat umum berdasarkan berbagai hasil pengamatan. Definisi ini memberikan tempat adanya
adanya hipotesahipotesa, , sesebabagagai i ramramalaalan n akaakan n hashasil il pepengngamamatatan an yanyang g akakan an dadatatangng.. Definisi ini juga mengakui pentingnya
Definisi ini juga mengakui pentingnya pemikiran spekulatif pemikiran spekulatif atauatau metafisik metafisik selamaselama ada
ada keskesesuesuaian aian dendengagan n hashasil il pengpengamaamatan. tan. NamNamun un demdemikiaikian, n, defdefinisinisi i ini ini tidatidak k bersifat
bersifat hithitam am ataatau u puputihtih. . DeDefinfinisisi i iniini tidak membertidak memberi i temtempat pat pada pada pengpengujianujian pengamata
pengamatan dengan penelitian n dengan penelitian lebih lanjut lebih lanjut .. Ke
Kebebenanararan n yayang ng didisisimpmpululkakan n dadari ri hahasisil l pepengngamamatatan an emempipiriris s hahanynyaa berdas
berdasarkan kesimpulan logis arkan kesimpulan logis berarti hanya berarti hanya berdasberdasarkan kesimpulan akal arkan kesimpulan akal sehat.sehat. Ap
Apababilila a kekesisimpmpululan an tetersrsebebut ut hahanynya a memerurupapakakan n akakal al sesehahat, t, wawalalaupupun un itituu be
berdardasasarkrkan an pepengngamamatatan an emempirpirisis, , tetetap tap bebelulum m dadapapat t didikakataktakan an sesebabagagai i ilmilmuu pengetahuan tetapi masih pada
pengetahuan tetapi masih pada taraf pengetahuantaraf pengetahuan. Ilmu pengetahuan bukanlah hasil. Ilmu pengetahuan bukanlah hasil dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan, namun haruslah merupakan
dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan, namun haruslah merupakan kerangkakerangka konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara krit
kritis is oleh ahli-aholeh ahli-ahli li lain dalam lain dalam bidabidang ng yang sama, dengan yang sama, dengan demdemikian diterimikian diterimaa sec
secara ara univeuniversal rsal . . InIni i beberarrarti ti teterdrdapaapat t adadananyaya keskesepaepakatkatan an di di antantara ara parpara a ahlahlii terhadap kerangka konseptual yang telah dikaji dan diuji secara kritis atau telah terhadap kerangka konseptual yang telah dikaji dan diuji secara kritis atau telah dilakukan penelitian akan percobaan terhadap kerangka konseptual tersebut.
dilakukan penelitian akan percobaan terhadap kerangka konseptual tersebut. Ber
Berdasdasarkaarkan n pempemahaahaman man terstersebuebut t makmaka a pandpandangangan an yanyang g berbersifat sifat stastatistis ekstrim, maupun yang bersifat dinamis ekstrim
ekstrim, maupun yang bersifat dinamis ekstrim harus kita tolak harus kita tolak . Pandangan yang. Pandangan yang be
bersifarsifat t stastatis tis eksekstrim trim menmenyatayatakan kan bahbahwa wa ilmu ilmu penpengetgetahuaahuan n mermerupaupakan kan caracara me
menjenjelaslaskakan n alaalam m sesememesta sta di di mamana na kikita ta hidhidupup. . InIni i beberarrarti ti ilmilmu u penpengegetatahuhuanan dianggap sebagai pabrik pengetahuan. Sementara pandangan yang bersifat dinamis dianggap sebagai pabrik pengetahuan. Sementara pandangan yang bersifat dinamis
ekstrim menyatakan ilmu pengetahuan merupakan kegiatan yang menjadi dasar ekstrim menyatakan ilmu pengetahuan merupakan kegiatan yang menjadi dasar munculnya kegiatan lebih lanjut. Jadi ilmu pengetahuan dapat diibaratkan dengan munculnya kegiatan lebih lanjut. Jadi ilmu pengetahuan dapat diibaratkan dengan suatu laboratorium. Bila kedua pandangan ekstrim tersebut diterima, maka ilmu suatu laboratorium. Bila kedua pandangan ekstrim tersebut diterima, maka ilmu pengetahuan akan hilang musnah, ketika pabrik dan laboratorium tersebut ditutup. pengetahuan akan hilang musnah, ketika pabrik dan laboratorium tersebut ditutup.
Ilmu
Ilmu pengpengetaetahuan huan bukbukanlaanlah h kumkumpulpulan an pengpengetaetahuan huan semsemesta esta alam alam atauatau kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi merupakan teori, kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi merupakan teori, prinsip, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil lebih prinsip, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil lebih lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori, prinsip, atau dalil baru. Oleh lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori, prinsip, atau dalil baru. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai berikut:
karena itu, ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut
yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).(Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau pengujian terhadap kerangka Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau pengujian terhadap kerangka konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian (pengamatan dan wawancara) konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian (pengamatan dan wawancara) atau dengan percobaan (eksperimen).
atau dengan percobaan (eksperimen). Sel
Selanjuanjutnytnya a JohJohn n ZimZiman an menmenjelajelaskaskan n bahbahwa wa defidefinisi nisi terstersebuebut t memmemberberii tek
tekanan anan padpadaa makmakna na manfmanfaat aat , , memengangapa? pa? KesKesahihahihan an gaggagasaasan n barbaru u dan maknadan makna penemuan eksperimen baru atau juga penemuan penelitian baru (menurut penulis) penemuan eksperimen baru atau juga penemuan penelitian baru (menurut penulis)
akan diukur hasilnya yaitu hasil
akan diukur hasilnya yaitu hasil dalam kaitan dengan gagasan lain dan dalam kaitan dengan gagasan lain dan ekspereksperimenimen la
lain. in. DeDengngan an dedemimikiakian n ililmu mu pepengngetetahuahuan an tidtidak ak didipapahahami mi sesebagbagaiai pencarian pencarian kepastian
kepastian, melainkan sebagai penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat, melainkan sebagai penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat yang bersinambungan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).
yang bersinambungan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Bila
Bila kita kita analanalisis lebih isis lebih lanlanjut jut perperlu lu dipdipertaertanyaknyakan an menmengapgapa a defidefinisnisi i ilmuilmu pengetahuan di atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan pengetahuan di atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru, berarti juga menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan baru, berarti juga menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan teori baru dan seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan teori baru dan seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan tidak menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia tidak menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia ya
yang ng hahanynya a memenenekakankankan n papada da penpenererapapannannya ya yayaitu itu dedengngan an memempmperertantanyakyakanan bagaimana alam semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi bagaimana alam semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak
b
bererororieientntasasi i papada da pepenenerarapapannnnya ya memelalaininkakan n papada da kekemamampmpuauannnnyaya untuk untuk me
mengnghahasisilklkan an pepercrcobobaaaan n babaru ru atatau au pepenenelilititian an babaruru, , ddaan n ppaaddaa gilirannya gilirannya menghasilk
menghasilkan teori an teori barubaru..
Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya bukan merupa
bukan merupakan ilmu kan ilmu pengepengetahuan, tetapi merupakan akal sehat tahuan, tetapi merupakan akal sehat ((common sensecommon sense).). Selanjutnya untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William Selanjutnya untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William James yang menyatakan hasil akal sehat adalah
James yang menyatakan hasil akal sehat adalah sistem perseptual sistem perseptual , sedang hasil ilmu, sedang hasil ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan adalah sistem konseptual sistem konseptual (Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995).(Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995). Ke
Kemumudiadian n babagagaimaimana na carcara a ununtutuk k mememamantantapkapkan n ataatau u memengngemembabangngkakan n ilmilmuu pe
pengngetetahuahuan? an? BeBerdrdasasarkarkan an dedefinfinisisi i ilmilmu u pepengngetetahuahuan an tertersebsebut ut di di ataatas s mamakaka pemantapan dilakukan dengan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.
pemantapan dilakukan dengan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan. Pe
Perlu rlu didiperpertantanyayakakan n pupula la babagagaimaimana na huhububungngan an antantara ara akakal al sesehat hat yayangng menghasilkan perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual. Jawabannya menghasilkan perseptual dengan ilmu pengetahuan sebagai konseptual. Jawabannya ad
adalaalah h akakal al sesehat hat yayang ng memengnghashasilkilkan an pepengngetetahuahuan an memerurupakpakanan premis premis bagi bagi pen
pengetgetahuaahuan n ekseksperperimenimental tal (Co(Conannant, t, J.BJ.B. . daladalam m QadQadir ir C.AC.A., ., 1991995). 5). Ini Ini berberartiarti pen
pengetgetahuaahuan n mermerupakupakan an masmasukaukan n bagbagi i ilmilmu u penpengetgetahuahuan, an, masmasukaukan n terstersebuebutt selanjutnya diterima sebagai masalah untuk diteliti lebih lanjut. Hasil penelitian selanjutnya diterima sebagai masalah untuk diteliti lebih lanjut. Hasil penelitian dapat berbentuk teori baru.
dapat berbentuk teori baru.
Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (
Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan ( commoncommon sense
sense) dengan ilmu pengetahuan () dengan ilmu pengetahuan ( science science).). Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1)
1) DaDalalamm common sensecommon sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasaninformasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang
tentang mengapamengapa dandan bagaimanabagaimana.. Common senseCommon sense tidak melakukantidak melakukan pengujian pengujian kritis
kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedanghubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedang dalam
dalam science science di samping diperlukan uraian yangdi samping diperlukan uraian yang sistematik sistematik , juga dapat dikontrol, juga dapat dikontrol de
dengngan an sesejujumlamlah h fakfakta ta sesehinhingggga a dadapapat t didilaklakukukan an pepengngorgorgananisaisasiasian n dadann pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.
pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku. 2)
2) Ilmu pengeIlmu pengetahuan menekankan tahuan menekankan ciri sistematik.ciri sistematik.
Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada dan berlaku umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada teori-teo
bertujuan untuk menyempurnakan teori yang telah ada yang berkaitan dengan bertujuan untuk menyempurnakan teori yang telah ada yang berkaitan dengan
mas
masalah alah yanyang g ditediteliti. liti. SedSedangang comcommon mon senssensee tidak tidak membememberikan rikan penjelpenjelasanasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam
dalam common sensecommon sense cara pengumcara pengumpulan pulan data data bersifat subjektif, bersifat subjektif, karenakarena commoncommon sense
sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan. 3)
3) DalDalam am menmenghaghadapdapi i kokonflik nflik daldalam am kehkehiduidupanpan, , ilmu ilmu penpengetgetahuahuan an menmenjadjadikanikan konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Ilm
Ilmu u penpengegetahutahuan an berberusausaha ha untuntuk uk memencarncari, i, dan dan menmengingintrodtroduksuksi i polpola-poa-polala eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan men
menunjunjukkukkan an hubhubungungan an loglogis is dardari i proproposposisi isi yanyang g satu satu dendengan gan lainlainnyanya, , ilmilmuu pengetahuan tampil mengatasi konflik.
pengetahuan tampil mengatasi konflik. 4)
4) KebKebenarenaran an yang diakyang diakui ui oleolehh common sensecommon sense bersifabersifat t tetap, sedang kebenarantetap, sedang kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti. 5)
5) PePerbrbededaaaan n seselalanjnjututnynya a teterlrletetak ak papada da sesegi gi babahahasa sa yayang ng didigugunanakakan n ununtutuk k mem
memberberikan ikan penpenjelajelasan san penpengungungkagkapan pan faktfakta. a. IstiIstilah lah daladalamm comcommomon n sensesense bi
biasasananya ya memengnganandudung ng pepengngertertian ian gagandnda a dadan n sasamamar-sr-samamar. ar. SeSedadang ng ilmilmuu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi
secara empirik. secara empirik. 6)
6) PerbePerbedaan yang mendasar terletak pada prosedaan yang mendasar terletak pada prosedur.dur.
Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (( sains sains), ), metmetoda oda yanyang g dipedipergurgunaknakan an adaadalah lah metmetoda oda penpengamgamatanatan, , ekseksperperimenimen,, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense
common sense cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengancara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.
Gambar 11 : Ernest Nagel Gambar 11 : Ernest Nagel
Dari berbagai uraian berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut dapatlah Dari berbagai uraian berdasarkan pandangan tokoh-tokoh tersebut dapatlah dikatakan: ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori uang saling dikatakan: ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori uang saling be
berkairkaitan tan yanyang g memmemberberi i temtempat pat pengpengkajkajian ian dan dan penpengujgujian ian secsecara ara kritkritis is dendengagann met
metode ode ilmilmiah iah oleoleh h ahlahli-ahli-ahli i lain lain daladalam m bidbidang ang yanyang g samsama, a, dendengan gan demdemikiaikiann bersifat sistematik, objektif, dan universal.
bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sed
Sedang ang pengpengetaetahuahuan n adaadalah lah hashasil il penpengamgamatan atan yanyang g berbersifasifat t tetatetap, p, karekarenana tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain
lain, , dendengan gan demdemikiaikian n tidatidak k berbersifat sifat sissistemtematik atik dan dan tidatidak k objobjektektif if sertserta a tidatidak k universal.
universal.
2
2..11 PPrroossees Ts Teerrbbeennttuukknnyya Ia Illmmu Pu Peennggeettaahhuuaann a
a)) SSyyaarraatt--ssyyaarraat It Illmmu Pu Peennggeettaahhuuaan In Illmmiiaahh
Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah, perlu Agar dapat diuraikan proses terbentuknya ilmu pengetahuan ilmiah, perlu terlebih dahulu diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah.
terlebih dahulu diuraikan syarat-syarat ilmu pengetahuan ilmiah. Me
Menurnurut ut KaKarlrlina ina SuSupepeli li LaLaksksonono o dadalam lam FiFilsalsafat fat IlmIlmu u PePengngetaetahuahuann (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, ilmu (Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, ilmu pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:
1)
1) SiSiststemematatikik; ; yayaititu u memerurupapakakan n kekesasatutuan an teteorori-ti-teoeori ri yayang terng tersusususun n sesebabagagaii suatu sistem.
suatu sistem. 2)
2) ObObjejektktifif; ; atatau au didikakatatakakan n pupula la sesebabagagai i inintetersrsububjejektktifif, , yayaititu u teteorori i tetersrsebebutut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli
terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingglain, sehingga a hasil penelitian bersifathasil penelitian bersifat universal.
universal. 3)
3) DaDapat dipat dipepertartangnggugungngjawjawababkakan; yain; yaitu metu mengnganandudung keng kebebenarnaran yanan yang berg bersisifatfat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain. universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain. Tiga syarat ilmu pengetahuan tersebut telah diuraikan secara lengkap pada sub Tiga syarat ilmu pengetahuan tersebut telah diuraikan secara lengkap pada sub bab di atas.
bab di atas.
Pandangan ini sejalan dengan pandangan Parsudi Suparlan yang menyatakan Pandangan ini sejalan dengan pandangan Parsudi Suparlan yang menyatakan bahwa Metode Ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan bahwa Metode Ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan
ilm
ilmiahiah. . SeSelalanjunjutntnya ya didinynyataatakakan n babahwhwa a pepenenelitlitian ian ilmilmiaiah h dildilakakukukan an dedengnganan berlandaskan pada metode ilmiah. Sedangkan penelitian ilmiah harus dilakukan berlandaskan pada metode ilmiah. Sedangkan penelitian ilmiah harus dilakukan
secara
secara sistematik sistematik dandan objektif objektif (Su(Suparlparlan an P., P., 1991994). 4). PenPenelitelitian ian ilmiailmiah h sebsebagaagaii pelaksanaan metode ilmiah harus sestematik dan objektif, sedang metode ilmiah pelaksanaan metode ilmiah harus sestematik dan objektif, sedang metode ilmiah merupakan suatu kerangka bagi terciptanya ilmu pengetahuan ilmiah. Maka jelaslah merupakan suatu kerangka bagi terciptanya ilmu pengetahuan ilmiah. Maka jelaslah bahwa
bahwa ilmu pengetahuan juga mempersyaratkan sistematik dan objektif ilmu pengetahuan juga mempersyaratkan sistematik dan objektif .. Seb
Sebuah uah teoteori ri padpada a dasdasarnyarnya a mermerupaupakan kan bagbagian ian utautama ma dari dari metmetode ode ilmiilmiah.ah. S
Suuaatu tu kkeerarangngkka a teteoori ri mmeennyyajajikikaan n cacarara-c-caara ra mmeengngoorrggaaninissaassikikaan n ddaann mengi
menginterpretanterpretasi-kan si-kan hasil-hahasil-hasil sil penelitpenelitian, ian, dan dan menghmenghubungubungkannykannya a dengadengan n hasil- hasil-hasil penelitian yang dibuat sebelumnya. Jadi peranan metode ilmiah adalah untuk hasil penelitian yang dibuat sebelumnya. Jadi peranan metode ilmiah adalah untuk menghubungkan penemuan-penemuan ilmiah dari waktu dan tempat yang berbeda. menghubungkan penemuan-penemuan ilmiah dari waktu dan tempat yang berbeda. In
Ini i beberarrarti ti peperanranan an memetotode de ilmilmiah iah memelalandndasi asi cocorak rak pepengngetaetahuhuan an ililmiamiah h yayangng sifatnya
sifatnya akumulatif akumulatif . Dari uraian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa. Dari uraian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa proses proses terbe
terbentukntuknya nya ilmilmu u pengpengetahuetahuan an ilmilmiah iah melmelalui alui metometode de ilmiilmiah ah yang yang dilakdilakukanukan dengan penelitian-penelitian ilmiah
dengan penelitian-penelitian ilmiah..
Pembentukan ilmu pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan bagian yang Pembentukan ilmu pengetahuan ilmiah pada dasarnya merupakan bagian yang penting dari metode ilmiah. Suatu ilmu pengetahuan ilmiah menyajikan cara-cara penting dari metode ilmiah. Suatu ilmu pengetahuan ilmiah menyajikan cara-cara p
penenggororggananisisasasiaian n dadan n pepengngininteterprpreretatasisian an hahasisil-l-hahassil il pepenenelilititianan, , dadann meng
peneliti lain. Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan ilmiah merupakan suatu proses peneliti lain. Ini berarti bahwa ilmu pengetahuan ilmiah merupakan suatu proses
ak
akumumululasasi i dadari ri pepengngetetahuahuanan. . Di Di sisini ni peperaranan nan memetotode de ilmilmiah iah pepentnting ing yayaituitu men
menghghubuubungkngkan an penpengetgetahuaahuan-pen-pengengetahutahuan an ilmiilmiah ah dari dari wakwaktu tu dan dan temtempat pat yanyangg b
bererbebedada. . WaWalalaupupun un dadalalam m ililmu mu pepengngetetahahuauan n alalam am (( sains sains) ) memetotode de ililmimiahah men
menekaekankankan n metmetode ode induinduktif ktif gunguna a menmengadgadakaakan n gengeneraleralisasisasi i atas atas faktfakta-faka-faktata khusus, dalam rangka penelitian, penciptaan teori dan verifikasi, tetapi dalam khusus, dalam rangka penelitian, penciptaan teori dan verifikasi, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial, baik metode induktif maupun deduktif sama-sama penting. Walaupun ilmu sosial, baik metode induktif maupun deduktif sama-sama penting. Walaupun fakta-fakt
fakta-fakta a empirik itu empirik itu penting peranannpenting peranannya dalam ya dalam metode ilmiah namun metode ilmiah namun kumpukumpulanlan fakta itu sendiri tidak menciptakan teori atau ilmu pengetahuan (Suparlan P., 1994). fakta itu sendiri tidak menciptakan teori atau ilmu pengetahuan (Suparlan P., 1994). Jadi jelaslah bahwa
Jadi jelaslah bahwa ilmu pengetahuan bukan merupakan kumpulan pengetahuanilmu pengetahuan bukan merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta empirik
atau kumpulan fakta-fakta empirik . . MengMengapa demikian? Hal apa demikian? Hal ini disebabkan karenaini disebabkan karena fakta-fakta empirik itu sendiri agar mempunyai makna, fakta-fakta tersebut harus fakta-fakta empirik itu sendiri agar mempunyai makna, fakta-fakta tersebut harus ditata, diklasifikasi, dianalisis, digeneralisasi berdasarkan metode yang berlaku serta ditata, diklasifikasi, dianalisis, digeneralisasi berdasarkan metode yang berlaku serta dikaitkan dengan fakta yang satu dengan yang lain.
dikaitkan dengan fakta yang satu dengan yang lain. Dalam ilmu-ilmu sosial prinsip
Dalam ilmu-ilmu sosial prinsip objektivitasobjektivitas merupakanmerupakan prinsip utama prinsip utama dalamdalam metode ilmiahnya. Hal ini disebabkan ilmu sosial berhubungan dengan kegiatan metode ilmiahnya. Hal ini disebabkan ilmu sosial berhubungan dengan kegiatan ma
manunusisia a sesebabagagai i mamahlhluk uk sososiasial l dadan n bubudadaya ya sesehinhingggga a tidtidak ak teterlerlepapas s adadananyaya hubungan perasaan dan emosional antara peneliti dengan pelaku yang diteliti.
hubungan perasaan dan emosional antara peneliti dengan pelaku yang diteliti.
Untuk menjaga objektivitas metode ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial berlaku Untuk menjaga objektivitas metode ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial berlaku prinsip-prinsip sebagai berikut:
prinsip-prinsip sebagai berikut: a)
a) IlmIlmuwauwan harun harus mends mendekaekati sasarti sasaran kajan kajianniannya denya dengangan penuh keraguan penuh keraguan dandan skeptis
skeptis.. b
b)) IlIlmmuwuwan han hararusus objektif objektif yaitu membebaskan dirinya dari sikap, keinginan,yaitu membebaskan dirinya dari sikap, keinginan, kecenderungan untuk menolak, atau menyukai data yang dikumpulkan. kecenderungan untuk menolak, atau menyukai data yang dikumpulkan. c)
c) IlIlmmuwuwan an haharrusus bersikap netral bersikap netral , yaitu dalam melakukan penilaian terhadap, yaitu dalam melakukan penilaian terhadap hasil penemuannya harus terbebas dari nilai-nilai budayanya sendiri. Demikian hasil penemuannya harus terbebas dari nilai-nilai budayanya sendiri. Demikian pula dalam membuat kesimpulan atas data yang dikumpulkan jangan dianggap pula dalam membuat kesimpulan atas data yang dikumpulkan jangan dianggap
sebagai
sebagai data akhir, mutlak data akhir, mutlak , dan, dan merupakan kebenaran universal merupakan kebenaran universal (Suparalan P.,(Suparalan P., 1994).
1994).
Sed
Sedang ang pelapelaksaksanaanaan n penpenelitelitian ian yanyang g berberpedpedomaoman n padpada a metmetodeode ilmiah hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a)
a) ProseProsedur penelitian harus terbukdur penelitian harus terbuka untuk diperiksa oleh peneliti lainnya.a untuk diperiksa oleh peneliti lainnya. b)
b) DefinisDefinisi-definisi-definisi i yang dibuat adalah yang dibuat adalah benar dan benar dan berdasberdasarkan konsep-karkan konsep-konseponsep dan teori-teori yang sudah ada/baku.
dan teori-teori yang sudah ada/baku. c)
c) PengPengumpulumpulan data an data dilakukdilakukan secara an secara objektobjektif, if, yaitu dengan menggyaitu dengan menggunakanunakan metode-metode penelitian ilmiah yang baku.
metode-metode penelitian ilmiah yang baku. d)
d) HasHasil-hail-hasil sil penpenemuemuannannya ya akaakan n diteditentuntukan kan ulaulang ng oleoleh h penepeneliti liti lain lain bilabila sasaran, masalah, pendekatan, dan prosedur penelitiannya sama (Suparlan P., sasaran, masalah, pendekatan, dan prosedur penelitiannya sama (Suparlan P., 1994).
1994).
b
b)) MMeettoodde e PPeenneelliittiiaan n IIllmmiiaahh Pad
Pada a dasdasarnyarnya a metmetode ode penpenelitelitian ian ilmiilmiah ah untuntuk uk ilmuilmu-ilm-ilmu u sossosial ial dapdapatat dibedakan menjadi dua golongan pendekatan, yaitu: (1) pendekatan kuantitatif; dibedakan menjadi dua golongan pendekatan, yaitu: (1) pendekatan kuantitatif; (2) pendekatan kualitatif.
(2) pendekatan kualitatif.
1
1)) PPeennddeekkaattaan n KKuuaannttiittaattiif f
Landasan berpikir dari pendekatan kuantitatif adalah filsafat positivisme Landasan berpikir dari pendekatan kuantitatif adalah filsafat positivisme yang dikembangkan pertama kali oleh Emile Durkheim (1964). Pandangan dari yang dikembangkan pertama kali oleh Emile Durkheim (1964). Pandangan dari filsafat positivisme ini yaitu bahwa tindakan-tindakan manusia terwujud dalam filsafat positivisme ini yaitu bahwa tindakan-tindakan manusia terwujud dalam gejala-gejala sosial yang disebut fakta-fakta sosial. Fakta-fakta sosial tersebut gejala-gejala sosial yang disebut fakta-fakta sosial. Fakta-fakta sosial tersebut har
harus us dipdipelaelajari jari secsecara ara objobjektektif, if, yaiyaitu tu dendengan gan memmemandandangangnya nya sebsebagai agai benbenda,da, seperti benda dalam ilmu pengetahuan alam.
seperti benda dalam ilmu pengetahuan alam.
Caranya dengan melakukan observasi atau mengamati sesuatu fakta sosial, Caranya dengan melakukan observasi atau mengamati sesuatu fakta sosial, untuk melihat kecenderungan-kecenderungannya, menghubungkan dengan untuk melihat kecenderungan-kecenderungannya, menghubungkan dengan fakta-fakta sosial lainnya, dengan demikian kecenderungan-kecenderungan suatu fakta-fakta fakta sosial lainnya, dengan demikian kecenderungan-kecenderungan suatu fakta sosial tersebut dapat diidentifikasi. Penggunaan data kuantitatif diperlukan dalam sosial tersebut dapat diidentifikasi. Penggunaan data kuantitatif diperlukan dalam ana
analisa lisa yanyang g dapdapat at dipedipertanrtanggggungungjawajawabkabkan n keskesahihahihannannya ya demdemi i terctercapaiapainyanya ket
ketepatepatan an datdata a dan dan ketketepatepatan an pengpengguguna na modmodel el hubhubungungan an varvariabeiabel l bebbebas as dandan variabel tergantung (Suparlan P., 1997).
variabel tergantung (Suparlan P., 1997).
2)
Lan
Landasdasan an berberpikpikir ir daladalam m penpendekdekatan atan kuakualitatlitatif if adaadalah lah pempemikirikiran an MaxMax Weber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukan hanya Weber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukan hanya gejala-gejala sosial, tetapi juga dan terutama makna-makna yang terdapat di balik gejala-gejala sosial, tetapi juga dan terutama makna-makna yang terdapat di balik tindaka
tindakan-tindakn-tindakan an peroranperorangan gan yang yang mendomendorong rong terwujuterwujudnya gejala-gejala dnya gejala-gejala sosialsosial tersebut. Oleh karena itu, metode yang utama dalam sosiologi dari Max Weber tersebut. Oleh karena itu, metode yang utama dalam sosiologi dari Max Weber adalah Verstehen atau pemahaman (jadi bukan Erklaren atau penjelasan). Agar adalah Verstehen atau pemahaman (jadi bukan Erklaren atau penjelasan). Agar dap
dapat at memmemahaahami mi makmakna na yang ada yang ada daladalam m suasuatu tu gejgejala ala sossosial, ial, makmaka a seoseorangrang peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan harus dapat peneliti harus dapat berperan sebagai pelaku yang ditelitinya, dan harus dapat memahami para pelaku yang ditelitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman memahami para pelaku yang ditelitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala sosial yang diamatinya (Suparlan P., 1997).
yang diamatinya (Suparlan P., 1997).
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan Ilm
Ilmu u penpengetgetahuaahuan n tidatidak k terbterbententuk uk begbegitu itu sajsaja, a, tetatetapi pi berberkemkembanbang g secsecaraara bertahap. Periode pertama (Abad 4 Sebelum Masehi) merupakan abad terjadinya bertahap. Periode pertama (Abad 4 Sebelum Masehi) merupakan abad terjadinya
pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeg ke analisis pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeg ke analisis
ini merupakan perintisan analisi secara alamiah. tetapi belum ilmiah. ini merupakan perintisan analisi secara alamiah. tetapi belum ilmiah.
Periode kedua (Abad 17 sesudah Masehi), dalam periode ini terjadi revolusi Periode kedua (Abad 17 sesudah Masehi), dalam periode ini terjadi revolusi ilmu
ilmu penpengetgetahuaahuan n karekarena na adaadanya nya peroperombambakan kan secsecara ara tottotal al daladalam m cara cara berberfikifikir.r. Apa
Apabila bila ArisAristotetoteles les (to(tokoh koh periperiode ode pertpertamaama) ) cara cara berberfikifikirya rya adaadalah lah ontontoloologisgis rasional, yaitu berfikir tentang hakekat, jadi berfikir metafisis, sedang Galilio dan rasional, yaitu berfikir tentang hakekat, jadi berfikir metafisis, sedang Galilio dan Gall/el (tokoh periode kedua) cara berfikir dalam bentuk kuantitatif atau matematis. Gall/el (tokoh periode kedua) cara berfikir dalam bentuk kuantitatif atau matematis. Cara kerja ilmiah abad 17 adalah mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji Cara kerja ilmiah abad 17 adalah mengkonstruksi suatu model yang dapat diuji coba secara empiris.
coba secara empiris.
Sejak abad 17 ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip-prinsip yang kuat Sejak abad 17 ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip-prinsip yang kuat ya
yaitu itu jeljelas as dadan n teterpirpilalah-ph-pilailah h (cl(cleaearly rly anand d disdistintinclycly), ), inini i beberarrarti ti satsatu u pipihahak k menggunakan kesadaran pihak lain.
menggunakan kesadaran pihak lain. Il
Ilmu mu pepengngetetahahuauan n bubukakanlnlah ah hahasisil l dadari ri kekesisimpmpululan an lologigis s dadari ri hahasisill pen
pengamgamatanatan, , namnamun un harharusluslah ah mermerupaupakan kan kerkerangangka ka konkonsepseptuatual l atau atau teoteori ri yangyang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama.
dalam bidang yang sama.
Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain
lain, , dendengan gan demdemikiaikian n tidatidak k berbersifat sifat sissistemtematikatik, , dan tidak dan tidak obobjektjektif if sertserta a tidatidak k universal.
universal.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Akhy
Akhyar ar YusuYusuf f Lubis (2004). Filsafat Lubis (2004). Filsafat Ilmu Ilmu MetodMetodologi Posmoderologi Posmodernis: nis: CimangCimangis,is, Bojong gede: Akademia.
Soerjo
Soerjono no soekasoekanto nto (1990(1990). ). SosioSosiologi logi suatu pengantar: suatu pengantar: Jakarta: PT.RajaGrafinJakarta: PT.RajaGrafindodo Persada:Surajiyo.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,Jakarta.PT Bumi Aksara,2005
Persada:Surajiyo.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,Jakarta.PT Bumi Aksara,2005
Muntasyir,Rizal.Filsafat Ilmu,Yogyakarta.Pustaka Pelajar,2006 Muntasyir,Rizal.Filsafat Ilmu,Yogyakarta.Pustaka Pelajar,2006
Hakim,Nasution.Pengantar ke Filsafat Sains,Jakarta.Litera AntarNusa,1992 Hakim,Nasution.Pengantar ke Filsafat Sains,Jakarta.Litera AntarNusa,1992
Sur
Suriasuiasumanmantri,tri,JujJujun un S.FS.Filsailsafat fat Ilmu Ilmu SebSebuah uah PenPengangantar tar PoPopulpuler,Jer,Jakarakarta.Pta.Pustustakaaka Sinar Harapan,2007
Sinar Harapan,2007
Bakar,Osman.Tauhid dan Sains,Bandung.Pustaka Hidayah,1995 Bakar,Osman.Tauhid dan Sains,Bandung.Pustaka Hidayah,1995
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Syukur Alhamdulillah Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
Karena berkat dan dan karuniaNya lah karuniaNya lah penulis telah penulis telah dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan ini.ini. Penul
Penulis Makalah is Makalah ini berdasaini berdasarkan hasil analisis yarkan hasil analisis yang penulis lakung penulis lakukan darikan dari be
Perbedaan Ilmu
Perbedaan Ilmu Pengetahuan dPengetahuan dan Pengetahuan an Pengetahuan ”Dengan terselesainya penulisan”Dengan terselesainya penulisan Makalah
Makalah ini, Penulis menguini, Penulis mengucapkan banyak terima capkan banyak terima kasih kepada ibu kasih kepada ibu guru bidangguru bidang stu
studi di H.RH.Rahmahmat at FitrFitri,SKi,SKM,MM,MPH. PH. YanYang g telatelah h banbanyak yak memmemberberikan ikan masmasukukanan kepada penulis sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang tua dan kepada penulis sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang tua dan teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsug
langsug dalam medalam menyelesaikan Mnyelesaikan Makalah akalah ini.ini. Pen
Penulis ulis menmenyadyadari ari ketketerbaerbatasatasan n ilmilmu, u, PenPenelitelitian ian dan dan penpengalgalaman aman daladalamm membuat Makalah
membuat Makalah ini, oleh karena itu, ini, oleh karena itu, Masukkan berupa Masukkan berupa saran dan kritikan yasaran dan kritikan yangng berguna sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga berguna sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga para pembaca. karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga para pembaca.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
KA
KATA TA PEPENGNGANANTATAR__R____________________________________________________________________________________________________________ ii DAF
DAFTAR TAR ISIISI______________________________________________________________________________________________________________________________ iiii
BA
BAB B I PENDI PENDAHAHULUULUAN ___AN _____________________________________________________________________________________________________ 11 1.1
1.1 LaLatar Btar Belaelakankang__g__________________________________________________________________________________________________________ 11 1.2 Rumus
1.2 Rumusan an MaMasalsalah_ah_______________________________________________________________________________________________________ 11
Muara bungo
Muara bungo , 17 , 17 Maret Maret 20112011
Penulis Penulis
Dodi Antoni Marta Dodi Antoni Marta
1.3
1.3 TuTujuajuan__n________________________________________________________________________________________________________________________ 22
BAB
BAB II II PEMPEMBAHBAHASAASAN N __________________________________________________________________________________________________________ 33 2.1 Perk
2.1 Perkembembanangan gan IlmIlmu u PePengengetahtahuan_uan_______________________________________________________________________________ 33 2.2 P
2.2 Pererbedbedaan Iaan Ilmlmu Penu Pengetgetahuahuan daan dan Penn Pengetgetahuahuan_an_________________________________________________________ 77 2.3 Pr
2.3 Prososes teres terbenbentukntuknya Ilmya Ilmu Pengu Pengetaetahuahuan ___n ___________________________________________________________________ 1212
BAB III PENUTUP BAB III PENUTUP
3.1
3.1 KeKesimsimpulpulan_an_________________________________________________________________________________________________________________ 1717
DAF
DAFTAR TAR PUSPUSTAKTAKA__A______________________________________________________________________________________________________________ 1818
ii ii