53
BAB III
SUBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dari PT.Pos Kota Bandung. Adapun variabel yang digunakan yaitu kualitas jasa(independent variabel/X), nilai pelanggan (intervening variable/Y), dan citra (dependent variable/Z). Objek yang akan diteliti yaitu pelanggan EMS pada PT.Pos kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Nazir (2009:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,2010:11). Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang variabel kinerja jasa kurir, nilai pelayanan, dan kepuasan pelanggan. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasanya ingin menguji kebenaran dari suatu hopotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan (Suharsimi Arikunto, 2008:8). Penelitian ini akan di uji apakah strategi
peningkatan layanan jasa dan nilai pelanggan berpengaruuh terhadap citra pelanggan EMS PT.Pos Kota Bandung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptitif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey dan metode explanatory survey. Metode deskriptif survey dan explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagain populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.3 Operasionalisasi variabel
Seperti yang dikemukakan di dalam objek penelitian, bahwa pokok masalah yang diteliti adalah bersumber pada tiga hal yaitu kualitas jasa sebagai variabel bebas pertama (variabel X), nilai pelanggan sebagai variabel antara (variabel Y), dan citra sebagai variabel terikat (Z) pada PT Pos kota Bandung. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel disajikan pada Tabel 3.1 di bawah ini:
3.4 Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara ataupun melalui kuesioner.
Tabel 3.2
Jenis data primer dan sumber data
Jenis Data Sumber Data
1. Tanggapan terhadap kinerja jasa kurir PT.Pos
2. Tanggapan terhadap nilai pelayanan yang diperoleh pelanggan dari PT.Pos
3. Tanggapan kepuasan pelanggan terhadap PT.Pos Pelanggan Pelanggan Pelanggan 2.Data Sekunder Tabel 3.3
Jenis data Sekunder dan sumber data
Jenis data Sumber data
1. Jumlah perusahaan jasa industri kurir di Jawa Barat
2. Pendapatan PT.POS 3. Produksi Perposan
4. Perkembangan Industri Kurir di Indonesia
Asperindo JawaBarat Laporan keuangan PT.Pos Ditjen Postel
Majalah
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2008:108) adalah keseluruhan subjek penelitian. Sugiyono (2010:115) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
63
adalah pelanggan dari PT.Pos yang berada di Kota Bandung. Jumlah poopulasi dari pengguna EMS setiap bulannya rata-rata yaitu berjumlah 1438 produksi.(Laporan Rekapitulasi Pendapatan EMS)
3.5.2 Sampel
Suharsimi (2008:109) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel (Uma Sekaran 2006:123) adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Jadi, sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. Husein Umar (2008:59) mengemukakan bahwa ukuran sampel dari suatu populasi dapat menggunakan bernaca-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus: n = Dimana : n = sampel N = populasi e = taraf kesalahan
Adapun perhitungan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian, yaitu:
Diketahui: N = 1438 e = 10% = 0,1
Maka, dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel: 2
1 Ne N +
ܖ = ૡ
+ ሺૡሻሺ, ሻ
= ૡ
, ૡ ݊ = 93,49
Jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan rumus diatas 93,49 sampel dibulatkan menjadi 94 sampel. Pada saat penelitian nanti, jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang responden, agar penelitian ini menjadi fit, karena salah satu syarat data menjadi fit yaitu jumlah responden minimal 100 responden .
3.5.3 Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang menjadi pelanggan PT.Pos di Kota Bandung . Karena populasinya yang tersebar luas di seluruh wilayah kota Bandung, maka hanya sebagian wilayah dan penduduk saja yang akan dijadikan sampel, dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah penduduk kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010:82) dengan cara simple random sampling.
65
a. Angket/ Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada responden tentang objek yang diteliti.
b. Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mencari data yang berkaitan dengan variabel yang diteliti pada instansi (unit pelaksana teknis) terkait berupa catatan-catatan, laporan-laporan, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
c. Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengalaman langsung pada objek yang diteliti.
d. Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan menanyakan langsung kepada nara sumber.
e. Studi literatur atau kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari sumber-sumber yang dapat menunjang terhadap penelitian yang dilaksanakan.
3.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Hasil Pengujian validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir item dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah Product Moment Correlation (Suharsimi Arikunto, 2008: 146)dengan formula sebagai berikut
(
) ( )( )
( )
( )
( )
( )
{
}
r ∑ − ∑ ∑ − − ∑ ∑ ∑ ∑ = 2 2 2 2 n XY X Y n X X n Y YKeterangan
r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total
= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolok ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :
2 1 2 r n r t − − = ; db = n-2 (Suharsimi Arikunto,2008:294)
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2008:245) dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai r
Besar Nilai r Interpretasi
Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Tinggi Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Cukup
∑
X∑
Y∑
2 X∑
2 Y67
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf kesalahan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf kesalahan α = 0,05.
2. Jika thitung ≥ ttabel maka soal tersebut valid. 3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KUALITAS JASA (X) Profesionalism (bersikap profesional dalam melakukan transaksi)
1 Petugas memberi salam 0.826 0.431 Valid
2 Petugas menanyakan hal yang bisa dibantu 0.808 0.431 Valid
3 Keterampilan petugas melayani kebutuhan pelanggan 0.795 0.431 Valid
4 Petugas memberikan informasi tentang dokumen/paket
kiriman
0.943 0.431 Valid
5 Petugas menjelaskan biaya kiriman setiap gram 0.842 0.431 Valid
6 Petugas memberitahukan berat dan biaya kiriman 0.808 0.431 Valid
7 Petugas memberikan bukti pembayaran 0.706 0.431 Valid
8 Kiriman sampai sesuai waktu yang dijanjikan 0.820 0.431 Valid
9 Menangani keluhan pelanggan dengan cepat 0.638 0.431 Valid
Avaliability (services/jasa yang tersedia)
1 EMS melayani pengiriman paket dan dokumen
internasional
0.775 0.431 Valid
2 EMS pengiriman paket dan dokumen premium (cepat) 0.616 0.431 Valid
3 EMS memiliki tujuan ke-83 negara tujuan 0.773 0.431 Valid
4 Pengirim dan penerima bisa melakukan pelacakan
kiriman (track & trace) online 24 jam dan melalui SMS
0.871 0.431 Valid
5 Berat maksimum EMS 100kg 0.754 0.431 Valid
6 Harga pengiriman EMS 0.612 0.431 Valid
Responsibility(memberikan layanan sesuai janji)
1 Gedung PT.POS 0.754 0.431 Valid
2 Petugas dalam melayani pelanggan 0.769 0.431 Valid
3 Petugas dalam memberikan layanan dokumen/paket 0.862 0.431 Valid
4 Mengisi formulir EMS-5 yang diberikan petugas 0.927 0.431 Valid
5 Berat kiriman dokumen/barang yang ditimbang 0.862 0.431 Valid
6 Harga yang dibayarkan atas dokumen/paket 0.927 0.431 Valid
7 Petugas memberikan bukti pembayaran kepada
pelanggan
0.773 0.431 Valid Reliability (terpercaya)
1 Kepercayaan terhadap perusahaan 0.913 0.431 Valid
2 Kehandalan petugas dalam memberikan layanan 0.630 0.431 Valid
3 Ketepatan waktu pengiriman sesuai yang dijanjikan 0.948 0.431 Valid
5 Jaminan jika barang/dokumen jika tidak sampai ke tempat tujuan
0.939 0.431 Valid Completness (kelengkapan memberikan layanan
sampai akhir)
1 Kelayakan gedung PT.POS 0.840 0.431 Valid
2 Ruangan layanan dokumen/paket PT.POS 0.793 0.431 Valid
3 Jumlah Counter EMS dibandingkan dengan
penngunjung
0.827 0.431 Valid
4 Jumlah petugas dibandingkan transaksi 0.710 0.431 Valid
5 Fasilitas pendukung (timbangan, komputer, printer, AC) 0.693 0.431 Valid
6 Sistem antrian 0.810 0.431 Valid
7 Penimbangan dan biaya kiriman 0.728 0.431 Valid
8 Pembayaran Pengiriman 0.410 0.431 Valid
9 Armada yang digunakan 0.808 0.431 Valid
10 Layanan Track and trace (lacak kiriman) online, SMS 0.557 0.431 Valid
11 Layanan online 24 jam pelacakan dan pengaduan 24 jam 0.672 0.431 Valid
NILAI PELANGGAN (Y) Rasional
1 Biaya yang dikorbankan atas layanan yang diterima 0.976 0.431 Valid
2 Biaya yang dikorbankan atas kualitas produk yang
diterima
0.976 0.431 Valid Emosional
3 Biaya yang dikorbankan atas merk produk yang diterima 0.993 0.431 Valid
4 Kualitas produk yang diperoleh atas waktu yang
dikorbankan
0.993 0.431 Valid
5 Kualitas produk yang diperoleh atas energi yang
dikorbankan
0.993 0.431 Valid
6 Kualitas produk yang diperoleh atas biaya fisik yang
dikorbankan
0.993 0.431 Valid CITRA PERUSAHAAN (Z)
Acces To Service (akses mendapatkan layanan)
1 Lokasi PT.POS mudah dijangkau dan banyak cabangnya 0.825 0.431 Valid
2 Jam pelayanan PT.POS lebih lama 0.923 0.431 Valid
3 Kulitas produk yang ditawarkan PT.POS terdiri dari
logistik, mail/surat, keuangan
0.809 0.431 Valid
4 Pelayanan yang diberikan menyenangkan saat
melakukan transaksi di PT.POS
0.936 0.431 Valid
5 Transaksi mudah dilakukan 0.986 0.431 Valid
Service Offered(jasa yang ditawarkan)
1 Harga PT.POS lebih rendah dibandingkan perusahaan
jasa pengiriman barang lain
0.873 0.431 Valid
2 Produk yang ditawarkan PT.POS beragam 0.849 0.431 Valid
3 Tersedianya layanan keluhan pelanggan di PT.POS 0.859 0.431 Valid
69
1 Keamanan paket,dokumen, surat, keuangan yang akan
dikirim di PT.POS
1.000 0.431 Valid
2 Keamanan saat melakukan transaksi 1.000 0.431 Valid
Reputation(reputasi)
1 PT.POS sebagai layanan jasa kurir 0.945 0.431 Valid
2 PT.POS memiliki kinerja yang baik 0.941 0.431 Valid
3 PT.POS merupakan salah satu BUMN 0.973 0.431 Valid
4 PT.POS sebagai penyedia benda-benda pos 0.864 0.431 Valid
Sumber:Hasil angket data diolah 3.7.2 Pengujian Reliabilitas
Instrumen penelitian disamping harus valid juga harus reliabel (dapat dipercaya) yaitu meimiliki nilai ketepatan. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemantapan atau kekonsistenan suatu instrumen penelitian mengukur apa yang hendak diukur, artinya instrumen penelitian yang reliabel akan sama hasilnya apabila diteskan pada kelompok yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda.
Uji reliabilitas dimaksdukan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkap fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor antara 1-5 menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:
(Sugiyono,2010:282) Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Varians total = Jumlah varian butir
− − =
∑
2 2 11 1 1 t b k k rσ
σ
) ( 11 2 tσ
∑
2 bσ
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini:
(Husein Umar, 2008:147)
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika koefisian internal seluruh item rhitung≥ rtabel dengan tingkat kesalahanr 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisian internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat kesalahan 5%
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KUALITAS JASA (X) 1 Profesionalism (bersikap profesional dalam melakukan
transaksi)
0.919 0.7 Reliabel
2 Avaliability (services/jasa yang tersedia) 0.813 0.7 Reliabel 3 Responsibility(memberikan layanan sesuai janji) 0.929 0.7 Reliabel 4 Reliability (terpercaya) 0.914 0.7 Reliabel 5 Completness (kelengkapan memberikan layanan sampai
akhir)
0.895 0.7 Reliabel
NILAI PELANGGAN (Y)
NILAI PELANGGAN (Y) 0.995 0.7 Reliabel
CITRA PERUSAHAAN (Z)
1 Acces To Service (akses mendapatkan layanan) 0.932 0.7 Reliabel 2 Service Offered(jasa yang ditawarkan) 0.875 0.7 Reliabel 3 Personal Contact 0.917 0.7 Reliabel 4 Security(kemanan) 1.000 0.7 Reliabel 5 Reputation(reputasi) 0.946 0.7 Reliabel Sumber:Hasil angket data diolah
3.7.3 Teknik Analisis Data
(
)
n n X X∑
∑
= 2 2 σ71
mengstimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan SEM adalah model persamaan regresi ganda dengan tujuan menguji model pengukuran dan model struktural (Kusnendi, 2008:8) Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi 7 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan.
3.7.4 Estimasi dan Pengujian Model Struktural
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model struktural dengan pendekatan SEM. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut: (Kusnendi, 2008:46) 1. Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum 100.
2. Normalitas dan Linearitas
Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalits dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM. Uji normalitas perlu dilakukan baik untuk normalitas data tunggal maupun multivariat.
3. Outliers
Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstra baik secara univariat maupun multivariat. Outliers menunjukkan kombinasi nilai semua variabel yang memiliki karakteristik tidak lajim yang muncul dalam nilai sangat ekstrim. Kasus outliers dapat terjadi karena beberapa hal: 1) Procedural error, yaitu ada kesalahan pencatatan ketika sedang mentabulasi data dari
kuesioner ke dalam tabel induk penelitian (data entry error), 2) karena kejadian-kejadian yang sifatnya luar biasa, 3) karena hal-hal yang tidak diketahui sehingga nilai observasi bersifat unik dalam kombinasi dengan nilai observasi variabel lainnya. Untuk mengetahui adanya outliers secara multivariat, cara termudah melalui statistik d2 (Mahalanobis Distance). Statistik d2 dihitung dengan meregresikan antara nomor urut responden (sebagai variabel dependen) dengan semua variabel yang diteliti (sebagai variabel independen). Selanjutnya, untuk mengetahui ada tidaknya kasus outliers secara multivariat dilakukan denan cara membandingkan statistik d2 yang diperoleh dengan statistik chi square (X2) pada derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel yang diobservasi dan tingkat kesalahan tertentu. Khusus untuk pengujian kasus outliers, konvensi yang berlaku dikalangan para ahli menetapkan tingkat kesalahan (a) sebesar 0,001 (Hair, et al 2006:75 dalam Kusnendi 2008:49). Berdasarkan statistik d2 dan statistik X2, setiap observasi yang dimiliki koefisien d2 lebih besar dari statistik x2 diidentifikasi sebagai kasus outliers multivariat.
4. Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai matrik kovarians yang sangat kecil memberikan indikasi adanya problem multikolinearitas atau singularitas. Multikolineraitas menunjukkan kondisi
73
Pengujian Model ( Goodness Of Fit)
Dalam analisis ini SEM, tidak ada uji statistik tunggal untuk menguji hipotesis mengenai model, tetapi berbagai fit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajikan. Fit index yang digunakan meliputi :
a. Chi Square
Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji apakah sebuah model yang sesuai dengan data. Chi Square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh karenanya pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. Nilai Chi-square merupakan ukuran mengenai buruk atau fit suatu model. Statistik X2 yang relatif tinggi dengan nilai P-hitung yang relatif rendah mengindikasikan bahwa antara matriks kovariansi/korelasi sampel dengan matriks kovariansi/korelasi populasi yang diestimasi memiliki perbedaan yang nyata. Sebaiknya, statistik X2 yang relatif rendah dengan nilai P-hitung yang relatif tinggi menunjukkan matriks kovariansi/korelasi sampel tidak berbeda dengan matriks kovariansi/korelasi populasi. Model dikatakan fit dengan data apabila statistik X2 yang diperoleh mampu menghasilkan nilai P-hitung sama dengan atau lebih besar dari tingkat kesalahan yang ditolerir yaitu sebesar 0,05. Semakin besar ukuran sampel maka statistik X2 yang diperoleh cenderung akan semakin besar dengan nilai P-hitung yang semakin kecil (Kusnendi 2008:15)
b. Goodness Of Fit Indeks (GFI)
yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik. (Kusnendi 2008:16)
c. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0,05 dan 0,08 mengindikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model (Kusnendi 2008:16).
d. Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI)
Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom. Analog dengan R2 pada regresi berganda. Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI ≥0,90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki model. (Kusnendi 2008:16)
e. Tucker Lewis Index (TLI)
TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat kompleksitas model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥ 0,90. TLI merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. (Kusnendi 2008:16)
75
2008:16)
g. Comparative Fit Index (CFI)
CFI juga merupakan indeks kesesuaian incremental. Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0,90. (Kusnendi 2008:16)
h. Normed Chi Square (CMIN/DF)
CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chisquare dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonius yang mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang direkomendasikan untuk menerima adalah CMIN/DF < 2,0 atau 3,0. (Kusnendi 2008:17)