• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2015"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP)

DINAS PELAYANAN PAJAK

TAHUN 2015

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2015 sebagai pertanggungjawaban kinerja yang telah dihasilkan dalam tahun tersebut. LKIP tahun 2015 merupakan laporan hasil kerja atas pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang telah dilakukan pengukuran atas pencapaiannya, dilakukan evaluasi dan analisis kinerja sehingga memiliki nilai informasi yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pelaporan atas hasil kinerja berdasarkan pada perencanaan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2013-2018, Rencana Kerja Tahun 2015, serta Anggaran Tahun 2015, dimaksudkan untuk memenuhi dua kebutuhan, Pertama, sebagai media pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kedua, sebagai sarana untuk mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki kinerja yang akan datang.

(7)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 ii

Harapan kami semoga LKIP 2015 ini dapat menjadi pedoman dalam mensikapi berbagai tantangan kedepan, dan menjadi bahan evaluasi pimpinan Pemerintah Kota Bandung serta media bagi masyarakat untuk mengetahui kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

Bandung, 25 Februari 2015 KEPALA DINAS PELAYANAN PAJAK

KOTA BANDUNG

Drs.H. EMA SUMARNA.M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19661207 198603 1 006

(8)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ………... i

Daftar Isi ………... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Gambaran Umum Organisasi...

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi……….

1.3 Landasan Hukum……….. 1.4 Ruang Lingkup……… 1 3 4 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 6

2.1 Renstra Disyanjak……….. ... 2.2 Renstra Disyanjak Hasil Reviu………

6

7

2.3 Indikator Kinerja Utama (Hasil Reviu)………. 13 2.4 PerjanjianKinerja (Hasil Reviu)………. 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 17

3.1 KerangkaPengukuran Kinerja……….. 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama……….

3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis………

3.4 Analisis Pencapaian Kinerja………

3.5 Akuntabilitas Keuangan Kinerja………

3.6 Prestasi dan Penghargaan………...

17 19 21 24 80 82 BAB IV PENUTUP ... 83

(9)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Organisasi

Pajak Daerah merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memberikan kontribusi besar bagi Penerimaan Daerah Kota Bandung. Dasar normatif dalam pengelolaan pajak daerah adalah Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Lahirnya undang-undang tersebut bertujuan memberikan kepastian hukum melalui penerapan closed-list pungutan daerah serta memperbaiki pengelolaan pajak daerah melalui pengaturan yang jelas tentang pemanfaatan hasil pungutan daerah.

Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 20 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah yang didalamnya mengatur mengenai 9 (Sembilan) jenis pajak yang dikelola meliputi :

1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Parkir

5. PajakPenerangan Jalan

6. Bea Perolehan Hakatas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Berlakunya Peraturan Daerah Kota Bandung No. 20 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerahdan adanya penambahan kewenangan pengelolaan pajak daerah dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tentunya akan mengubah pola kerja Dinas Pelayanan Pajak. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sektor pajak daerah merupakan sumber pendapatan utama bagi Pemerintah Kota Bandung, dimana pajak daerah memberikan kontribusi seperempat dari total pendapatan pada tahun anggaran 2013, 2014, dan 2015,

(10)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

2

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.1

Perbandingan Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2013-2015

No TAHUN JUMLAH TOTAL PENDAPATAN (Rp) JUMLAH PAD (Rp) JUMLAH PENDAPATAN SEKTOR PAJAK (Rp) KET 1 2013 4.349.877.954.232,- 1.407.759.106.133,- (32,36 %) 1.194.159.468.709,- (27,45%) Terealisasi 112 % dari target pajak Rp.1,063 Trilyun 2 2014 5.255.142.559.331,- 1.762.952.227.000,- (33,55%) 1.400.863.922.385,- (26,65%) Terealisasi 100,06 % dari target pajak

Rp.1,4 Trilyun 3 2015 5.330.912.166.992,- 2.093.200.000.000,- (39,27%) 1.484.397.682.504,- (27,85%) Terealisasi 93,50 % dari target pajak Rp.1,598 Trilyun

Sumber : DPKAD 2015(sebelum rekonsiliasi antara DPKAD dan Disyanjak), diolah

Data tersebut diatas, terlihat bahwa target pendapatan sektor pajak daerah dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dalam rangka mencapai target penerimaan pajak tersebut, diperlukan strategi pengelolaan pajak daerah yang dipandang sebagai suatu pendekatan, metoda atau teknik pemanfaatan sumber daya manusia, dan atau teknologi untuk mencapai suatu tingkat kinerja melalui hubungan yang efektif antara sumber daya manusia, teknologi dan lingkungannya.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah,struktur organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandungsebagai berikut:

(11)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

3

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KA BIDANG PERENCANAAN

Gambar. 1.

SOTK Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

(berdasarkan PERDA No. 05 Tanggal 07 Januari Tahun 2013)

Tugas pokok Dinas Pelayanan Pajak adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pajak daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pelayanan Pajak mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan pajak. b. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi:

UPP Bandung Tengah KA SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KA SUB BAG KEUANGAN KA SUB BAG PROGRAM & ANGGARAN KA BIDANG PAJAK PENDAFTARAN KA BIDANG PAJAK PENETAPAN KA BIDANG PENGENDALIAN KA SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAN KA SEKSI VERIFIKASI, OTORISASI & PEMBUKUAN ... KA SEKSI PENYELESAIA N PIUTANG ... KA SEKSI PENAGIHAN KA SEKSI PENETAPAN DAN PEMBUKUAN KA SEKSI PENILAIAN DAN PENGADUAN KA SEKSI PENYULUHAN KA SEKSI PENGAWASAN KA SEKSI PENINDAKAN KA SEKSI PERENCANAAN PAJAK DAERAH KA SEKSI DATA & POTENSI

KA SEKSI ANALISA & PELAPORAN UPP Bandung Barat UPP

Bandung Selatan Bandung Timur UPP UPP

(12)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

4

perencanaan pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah.

c. Pelaksanaan teknis administrasi dinas.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya.

1.3. Landasan Hukum

LKIP KotaBandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014Tentang Sistem AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaBandung Tahun 2013-2018.

(13)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

5

1.4. Ruang Lingkup

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KotaBandung Tahun 2015 ini menyesuaikan hasil reviu dengan Kemenpan RB dan konsultasi serta koordinasi dengan Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah Sekretariat daerah Kota Bandung, maka menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1.2. TUPOKSI ORGANISASI

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENSTRA DISYANJAK

2.2. HASIL REVIU RENSTRA DISYANJAK

(HASIL PENYELARASAN DARI IKU DAN PK DARI YANG LAMA KE YANG BARU)

2.3. IKU HASIL REVIU BARU 2.4. PK HASIL REVIU BARU BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA 3.2. CAPAIAN IKU

3.3. PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 3.4. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

3.5. AKUNTABILITAS KEUANGAN KINERJA 3.6. PRESTASI DAN PENGHARGAAN

(14)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Renstra Disyanjak

Berdasarkan Perda No 03 Tahun 2014tanggal 28 Mei 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung diterjemahkan ke dalam Rencana Kerja pada setiap tahunnya. Ketiga komponen yang terdiri dari RPJMD, Rencana Strategis dan Renja tersebut, saling terkait dan menghasilkan sinergi yang cukup kuat dalam menciptakan pedoman strategis bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terutama dalam mendukung Visi Kota Bandung yaitu : “Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera” dalam rangka pencapaian Misi ke-2 Kota Bandung yaitu“MENGHADIRKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF, BERSIH, DAN MELAYANI”, dan Misi ke-4 Kota Bandung yaitu “MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH, MAJU, DAN BERKEADILAN”, sebagai wujud BANDUNG JUARA.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola unsur-unsur organisasi secara fungsional, efektif dan efisien serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

(15)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

7

Guna mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu:

“Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera”

Pengelolaan Pajak Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan, disusun misi organisasi yang merupakan dasarataualasan keberadaan suatu organisasi.Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, Misi DISYANJAKmerupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi DISYANJAK guna menggambarkan tindakan tersebut serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh DISYANJAK.

2.2. Renstra DisyanjakHasil Reviu

(Hasil Penyelarasan IKU Dan PK Lama Ke Hasil Reviu Tahun 2015)

Penyempurnaan Visi dan Misi Disyanjak merupakan hasil reviu sertakonsultasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi yang selanjutnya diuraikan dengan menentukan tujuan, sasaran dan indikator untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi, misi,

(16)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

8

tujuan dan sasaran DISYANJAK. Atas dasar konsultasi dan arahan tersebut maka diadakan penyerderhanan dan penyempurnaan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan, dengan rincian perbaikan sebagai berikut:

a. Rekomendasi Tim Reviu Kemempan-RB Terhadap Misi SKPD

1. Misi Ke 3 dan 4 bisa di drop karena bukan core business-nya Disyanjak.

b. Uraian Misi Setelah Reviu

1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah

2.2.1 MISI

Perubahan Misi Sebelum dan Setelah Reviu MISI

(sebelum reviu)

MISI (setelah reviu) 1. Menjadikan Pajak Daerah

sebagai Penopang Pembangunan

1. Menjadikan Pajak Daerah

sebagai Penopang Pembangunan

2. Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Pajak Daerah

2. Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Pajak Daerah

3. Menumbuhkembangkan

kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak

Di Drop

4. Mewujudkan

pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal

(17)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

9

2.2.2.TUJUAN

Uraian Tujuan Sebelum dan Setelah Reviu TUJUAN (sebelum reviu) TUJUAN (setelah reviu) Optimalisasipenerimaanpajakdaera h Optimalisasipenerimaanpajakdaerah.

Melaksanakan kebijakan Insentif

dan disinsentif Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.

Meningkatkankepuasan atas

PelayananPajak Daerah Meningkatkankepuasan PelayananPajak Daerah. atas TerwujudnyaPartisipasidankepatuh anMasyarakatTerhadapPentingnya MembayarPajak Di Drop TerwujudnyaLaporankeuangan SKPD danLaporanAkuntabilitaskinerja yang wajardanakuntabel Di Drop

Tujuan dan Indikator Tujuan

TUJUAN

Uraian Indikator

Optimalisasipenerimaanpajakdaera h.

Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB

6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame

8. Pajak Air Tanah 9. PBB

Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.

Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak

Meningkatkankepuasan atas PelayananPajak Daerah.

(18)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

10

2.2.3.SASARAN

Uraian Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu

SASARAN (sebelum reviu)

SASARAN (setelah reviu)

 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah agar tercapainya Penerimaan pajak daerah sesuai potensi

Tercapainya target Penerimaan Pajak Daerah

 Mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik

Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan.

 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.

 Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak.

Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak.  Meningkatnya pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan perpajakan daerah. Di Drop  Meningkatnya kapasitas danakuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi). Meningkatnya kapasitas danakuntabilitas kinerja

(19)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

11

2.2.4.INDIKATOR KINERJA SASARAN

Uraian Indikator Kinerja Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu

INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu)

INDIKATOR KINERJA (setelah reviu)

Penerimaan pajak daerah Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB

6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame

8. Pajak Air Tanah 9. PBB

Jumlah realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target tahun berjalan dari 9 Mata Pajak Daerah yaitu :

1. Pajak Hotel 2. PajakRestoran 3. PajakHiburan 4. PajakParkir 5. Pajak BPHTB 6. PajakPeneranganJalan 7. PajakReklame

8. Pajak Air Tanah

9. PBB

Di Drop

Jumlah kelompok

sasaran/jenis yang

mendapatkan insentif pajak

Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak

IKM bidang pembayaran pajak daerah

IKM bidang pelayanan pajak daerah

Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar Pajak Daerah

Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah

Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu

Prosentase jumlah Wajib

Pajak (WP) yang

ditindaklanjuti terhadap nota pengantar yang harus ditindaklanjuti.

(20)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

12

INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu) INDIKATOR KINERJA (setelah reviu) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk.

Di Drop

Prosentase Temuan BPK/

Inspektorat yang

ditindaklanjuti.

Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti.

Penilaian AKIP/Lakip SKPD oleh Kementerian PAN /inspektorat.

Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB /Inspektorat.

Prosentase tertib Administrasi

Barang / Aset Daerah. Di Drop

2.2.5.TARGET KINERJA SASARAN

Rincian Target Kinerja Sasaran Setelah Reviu

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

HASIL REVIU TAHUN 2015 KONDISI AKHIR RENSTRA

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah Penerimaan

Pajak Daerah : Triliun Rp. 1,194 1,400 1,613 1,850 2,118 2,426 2,426

1. Pajak Hotel Miliar Rp. 177,490 199,350 236 281 326 381 381 2. Pajak Restoran 118,700 135 156 181 216 261 261 3. Pajak Hiburan 37,767 45 56,5 66,5 76 87 87 4. Pajak Parkir 7,797 12 15 18 21 22,5 22,5 5. Pajak BPHTB 415,761 439,650 488 540 602 670 670 6. Pajak Penerangan Jalan 135,297 156 180 210 245 275,658 275,658 7. Pajak Reklame 17,604 23 26,5 30 35,181 42 42

8. Pajak Air Tanah 3,566 30 33 36,5 40 45 45

9. PBB 280,104 360 422 487 557 642 642 Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak Jumlah Kelompoks asaran 0 12 13 14 15 15 15

(21)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

13

INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

HASIL REVIU TAHUN 2015 KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah % 72.95 81.9 83 84 85 86 86 Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak

Daerah secara tepat waktu

% 66.87 80.9 82 83 84 85 85

IKM bidang pelayanan

pajak daerah Nilai 86.78 516.14 75.5 79.5 83.5 87.5 87.5

Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti % - 80 80 85 90 90 90

Nilai Hasil Evaluasi

AKIP SKPD oleh

Kemenpan RB/

Inspektorat

Nilai 53.41 63.89 65 68 70 76 76

2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (HASIL REVIU)

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, oleh karena itu Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melalui Surat Keputusan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No. 050/119 – Disyanjak tanggal 3 Maret 2015 menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disyanjak sebagai berikut :

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4

1

Jumlah Penerimaan Pajak Daerah : Rp. 1.598.000.000.000,- 1. Pajak Hotel 260.000.000.000,- 2. Pajak Restoran 170.000.000.000,- 3. Pajak Hiburan 60.000.000.000,- 4. Pajak Parkir 30.000.000.000,- 5. Pajak BPHTB 428.150.000.000,-

6. Pajak Penerangan Jalan 180.000.000.000,-

7. Pajak Reklame 15.000.000.000.-

8. Pajak Air Tanah 32.850.000.000,-

(22)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

14

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4

2 IKM Bidang Pelayanan Pajak

Daerah Nilai 75,5

2.4. PERJANJIAN KINERJA (HASIL REVIU)

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji yang penting dan perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015, dengan uraian sebagai berikut:

(23)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

15

Tabel. 2.1.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5 1 Tercapainya target penerimaan pajak daerah Jumlah Penerimaan Pajak Daerah : Rp. 1.598.000.000.000,00 1. Pajak Hotel 260.000.000.000,00 2. Pajak Restoran 170.000.000.000,00 3. Pajak Hiburan 60.000.000.000,00 4. Pajak Parkir 30.000.000.000,00 5. Pajak BPHTB 428.150.000.000,00 6. Pajak Penerangan Jalan 180.000.000.000,00 7. Pajak Reklame 15.000.000.000,00

8. Pajak Air Tanah 32.850.000.000,00

9. PBB 422.000.000.000,00 2 Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar Pajak Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah % 83 Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu.

% 82

3

Insentif

(pengurangan) pajak bagi wajib pajak katagori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak Jumlah KelompokSasaran 13 4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik IKM bidang pelayanan pajak daerah Nilai 75,5 5 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Birokrasi) Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100

Nilai Hasil Evaluasi AKIP SKPD oleh

Kemenpan RB/

Inspektorat

(24)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

16

Program Anggaran

1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah. Rp. 135.984.500,-

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Rp. 8.669.095.500,-

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Rp. 1.689.250.000,-

4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Rp. 438.600.000,-

5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Rp. 944.500.000,-

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Rp. 130.650.000,-

7. Program pengelolaan Keuangan Daerah. Peningkatan dan Pengembangan Rp. 14.152.331.426,-

8. Program Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan. Rp. 111.500.000,-

(25)

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

(26)

17

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas KinerjaDinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah dengan melakukan pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

(27)

18

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala triwulanan dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja dapat menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Nilai capaian atas pengukuran kinerja dapat dikategorikan dan diinterprestasikan sebagai berikut:

No. Capaian Kinerja Interprestasi 1 >100% Melebihi / melampaui target

2 =100% Tercapai

3 <100% Tidak Tercapai

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai ketentuan

(28)

19

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

tersebut,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung . Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 dan hasil review atas Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Tahun 2013-2018, telah ditetapkan 5 (lima) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut :

 Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator  Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator  Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator  Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator  Sasaran 5 terdiri dari 2 indikator 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama

Mengukur dan peningkatan kinerja akan berpengaruh pada meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU akan menjadi ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Pelayanan PajakKota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nomor: 050/119-Disyanjak Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat

(29)

20

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI TAHUN 2015 CAPAIAN (%) TAHUN 2015 1. Jumlah Penerimaan pajak daerah : Rp. 1.598.000.000.000 1.485.256.084.807 92,94% 1. Pajak Hotel 260.000.000.000 215.285.361.236 82,80% 2. Pajak Restoran 170.000.000.000 181.868.358.705 106,98% 3. Pajak Hiburan 60.000.000.000 50.449.101.884 84,08% 4. Pajak Parkir 30.000.000.000 20.234.816.571 67,45% 5. Pajak BPHTB 428.150.000.000 399.885.860.295 93,40% 6. PPJ 180.000.000.000 178.144.137.262 98,97% 7. Pajak Reklame 15.000.000.000 18.107.052.336 120,71%

8. Pajak Air Tanah 32.850.000.000 30.260.440.425 92,12%

9. PBB 422.000.000.000 391.020.956.093 92,66%

2. IKM bidang pelayanan pajak daerah. Nilai 75,5 80,04 106,01%

Rata-rata Capaian IKU 99,48%

Kinerja Capaian Sasaran Tidak Tercapai

Catatan: Data realisasi pendapatan Tahun 2015 merupakan data rekonsiliasi pendapatan pajak dengan DPKAD Kota Bandung sebelum pemeriksaan BPK.

Rata-rata capaian IKU seperti terlihat dalam tabel diatas adalah 99,48% dengan Kinerja Capaian Sasaran tidak tercapai. Karena IKU merupakan ukuran keberhasilan dari suatu SKPD, maka bisa dikatakan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan.

3.3. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang

(30)

21

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 5 (lima) sasaran.

Pada tahun 2015 ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015. Dari 5 (lima) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Melebihi Target 2

2 Tercapai 0

3 Tidak Tercapai 3

(31)

22

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Tabel 3.3

PENCAPAIAN TARGET SASARAN

No Sasaran Indikator Jumlah

Sasaran Capaian rata-rata kinerja sasaran Tidak Tercapai (<100%) Tercapai (100%) Melebihi Target (>100%) 00.00 s/d 49.99 50.00 s/d 64.99 65.00 s/d 74.99 75.00 s/d 89.99 90.00 s/d 99.99

A Misi 1: Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang

Pembangunan

1 Tercapainya target penerimaan pajak daerah 1 92,94% 1

2 Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak daerah. 2 98,61% 1 1

3 Insentif (pengurangan) pajak bagi Wajib Pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan

yang berlaku sebagai bentuk penghargaan. 1 92,31% 1

B Misi 2: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pajak

Daerah.

4 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

publik. 1 106,01% 1

5 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi). 2 100,18% 1 1

(32)

23

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Dari 5 (lima) sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja Misi terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

PENCAPAIAN TARGET MISI

No. Misi Jumlah Indikator Sasaran Tingkat Pencapaian Tidak Tercapai (<100%) Tercapai(100%) Melebihi Target (>100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan 4 3 94,62% 1 104,34%

2 Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah 3 1 100% 2 103,18%

(33)

24

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pencapaian Kinerja dari lima sasaran dan tujuh indikator kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dapat dirinci sebagai berikut:

3.4. Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, sehingga dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Tabel 3.5

KATEGORI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN

No. Kategori Jumlah

Indikator Persentase A.

Misi 1:

Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan 4 100% 1 Melebihi Target 1 25% 2 Tercapai 0 0% 3 Tidak Tercapai 3 75% B. Misi 2:

Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah 3 100%

1 Melebihi Target 2 66,67%

2 Tercapai 1 33,33%

(34)

25

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pernyataan kinerja sasaran strategis, dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 5 sasaran dan 7 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2014-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

I. Sasaran 1:

TERCAPAINYA TARGET PENERIMAAN PAJAK DAERAH

Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah menyatakanbahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan perundang-undangan, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah yang

(35)

26

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Daerah. Pajak dipungut karena adanya suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan yang menurut peraturan perundang-undangan dikenakan pajak. Pajak Daerah di Kota Bandung terdiri dari:

A. Pajak Pendaftaran

1. Pajak Hotel, 2. Pajak Restoran, 3. Pajak Hiburan,

4. Pajak Penerangan Jalan, 5. Pajak Parkir,

6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan

B. Pajak Penetapan

1. Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. 2. Pajak Reklame,

3. Pajak Air Tanah,

Pajak-pajak daerah tersebut telah memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pembangunan baik sarana maupun prasarana yang diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bandung. Untuk anggaran tahun 2015 DPRD Kota Bandung telah menetapkan pendapatan pada APBD sebesar Rp. 5,330 Trilyun, dimana pendapatan tersebut digunakan untuk belanja pembangunan Kota Bandung yang besarnya Rp.6,4 trilyun. Dengan komposisinya pendapatan APBD tersebut yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp. 2,093 triliun, dana perimbangan Rp. 1,847 triliun, dan pendapatan daerah lainnya yang sah Rp.1,390 triliun.

Perbandingan komposisi di atas dapat dilihat bahwa PAD mempunyai porsi cukup besar yaitu hampir mencapai 39,27%, yang sebagian besarnya merupakan pendapatan dari Pajak Daerah sebagaimana telah ditetapkan target pendapatan Rp.1,4 trilyun dari pajak daerah untuk tahun 2014.

(36)

27

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Adanya kenaikan target sebesar 31,7% dari target Tahun 2013 Rp.1,063 trilyun ke penetapan target Rp. 1,4 trilyun di tahun 2014. Dari data tersebut terlihat bahwa Pajak Daerah merupakan salah satu pendukung penting pembangunan Kota Bandung. Dengan semakin tinggi pendapatan asli daerah, maka semakin tinggi kemampuan suatu daerah untuk membiayai sendiri penyelenggaraan pembangunan daerahnya.

Mencapai target tersebut diperlukan optimalisasi penggalian potensi pajak daerah, serta peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak. Pajak daerah seharusnya bersifat “visible”, dalam arti bahwa pajak seharusnya jelas bagi pembayar pajak daerah, objek dan subjek pajak dan besarnya pajak terutang dapat dengan mudah dihitung sehingga dapat mendorong akuntabilitas daerah. Pajak yang diserahkan kepada daerah seharusnya relatif mudah diadministrasikan atau dengan kata lain perlu pertimbangan efisiensi secara ekonomi berkaitan dengan kebutuhan data, seperti identifikasi jumlah pembayar pajak, penegakkan hukum (law-enforcement) dan sistem informasi.

Tabel 3.6

Capaian Target Sasaran I

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI S/D TRIWULAN IV CAPAIAN (%) TRIWULAN IV 1. Jumlah Penerimaan pajak daerah : Rp. 1.598.000.000.000 1.485.256.084.807 92,94% 1. Pajak Hotel 260.000.000.000 215.285.361.236 82,80% 2. Pajak Restoran 170.000.000.000 181.868.358.705 106,98% 3. Pajak Hiburan 60.000.000.000 50.449.101.884 84,08% 4. Pajak Parkir 30.000.000.000 20.234.816.571 67,45% 5. Pajak BPHTB 428.150.000.000 399.885.860.295 93,40% 6. PPJ 180.000.000.000 178.144.137.262 98,97% 7. Pajak Reklame 15.000.000.000 18.107.052.336 120,71% 8. Pajak Air Tanah 32.850.000.000 30.260.440.425 92,12% 9. PBB 422.000.000.000 391.020.956.093 92,66%

Capaian Indikator Kinerja 92,94%

(37)

28

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Secara keseluruhan target penerimaan pajak daerah tidak dapat tercapai dengan realiasi penerimaan Rp. 1.485.256.084.807,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.598.000.000.000,- atau sebesar 92,94%, dengan komposisi 2 (dua) mata pajak daerah dapat terpenuhi targetnya dan 7 (tujuh) mata pajak yang tidak dapat tercapai targetnya. Grafik dan penjelasan sebagai berikut:

Pajak Hotel

Tabel 3.7 Realisasi Pajak Hotel

Tahun 2014-2015

JENIS PAJAK REALISASI

2015 2014 JANUARI 18.810.452.648 20.630.821.514 FEBRUARI 15.372.722.952 13.172.845.784 MARET 14.242.383.741 12.838.771.221 APRIL 14.212.042.659 15.681.492.987 MEI 14.706.640.719 13.292.537.625 JUNI 17.666.694.686 18.922.936.523 JULI 15.083.356.918 17.638.818.292 AGUSTUS 17.241.136.752 14.334.483.916 SEPTEMBER 21.078.400.710 18.622.377.676 OKTOBER 20.544.973.376 17.668.895.659 NOVEMBER 21.667.057.359 19.321.228.125 DESEMBER 24.659.498.716 22.026.853.504 TOTAL 215.285.361.236 204.152.062.826 0 100.000.000.000 200.000.000.000 300.000.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan PPJ Pajak Parkir BPHTB Pajak Reklame Pajak Air Tanah PBB

Realisasi Target Pendapatan Pajak Tahun 2015

(38)

29

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pada Tahun 2015 realisasi pendapatan pajak hotel adalah sebesar Rp.215.285.361.236,- dimana target pendapatannya Rp.260.000.000.000,-. Melihat realisasi pendapatan pajak hotel masih berada di bawah targetnya, atau capaian kinerjanya masih sangat rendah yaitu hanya sebesar 82,80%. Pajak hotel yang merupakan objek pajak Dinas Pelayanan Pajak ini terdiri dari hotel bintang yang terbagi dalam klasifikasi hotel bintang lima, hotel bintang empat, hotel bintang tiga, hotel bintang dua dan hotel bintang satu. Selain itu terdapat pula hotel melati yang terdiri dari hotel melati tiga, hotel melati dua dan hotel melati satu, serta Rumah Kos. Dari semua klasifiksi pajak hotel/rumah kos, maka hotel bintang 4 memiliki beban target paling besar dari keseluruhan target Pajak Hotel yang telah ditetapkan. Tahun 2015, apabila di lihat dari realisasi bulanan maka perolehan pajak hotel berada pada puncaknya di Bulan Desember pada kisaran 24 Milyar dan pendapatan terendah berada pada bulan April di kisaran 14 Milyar. Hal ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya, bahwa puncak penerimaan pajak hotel berada pada Bulan Desember. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak pendatang yang ingin menghabiskan waktu akhir tahunnya di kota Bandung dimana Bandung dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun bagi wisatawan mancanegara.

Untuk besarnya realisasi sub mata pajak hotel, terlihat pada tabel

5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 30.000.000.000 J A N F E B M A R A P R M E I J U N J U L A G U S E P O K T N O V D E S

REALISASI PENDAPATAN PAJAK HOTEL

(39)

30

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

dan grafik berikut ini:

Tabel 3.8

CAPAIAN KINERJA REALISASI PAJAK HOTEL TAHUN 2015

Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Kinerja Hotel Bintang 5 64.215.974.527 51.622.215.662 80,39% Hotel Bintang 4 99.297.083.101 77.023.964.973 77,57% Hotel Bintang 3 35.015.851.929 35.426.256.718 101,17% Hotel Bintang 2 22.985.717.985 21.714.374.939 94,47% Hotel Bintang 1 2.400.597.179 1.555.867.110 64,81% Hotel Melati 3 25.056.886.887 18.239.306.775 72,79% Hotel Melati 2 6.964.982.143 5.052.152.418 72,54% Hotel Melati 1 2.902.075.893 3.373.403.909 116,24% Rumah Kos 1.160.830.356 1.277.818.732 110,08% JUMLAH 260.000.000.000 215.285.361.236 82,80%

Dilihat dari grafik capaian kinerja per sub pajak hotel diatas, terlihat sub pajak hotel yang berhasil mencapai targetnya atau lebih tinggi dari target pendapatannya yaitu hanya pajak Hotel Bintang 3, Hotel Melati 1, dan Rumah Kos yang pencapaiannya berada diatas 100%, sedangkan untuk

80,39% 77,57% 101,17% 94,47% 64,81% 72,79% 72,54% 116,24% 110,08% 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 120.000.000.000 Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 1 Hotel Melati 3 Hotel Melati 2 Hotel Melati 1 Rumah Kos

Capaian Kinerja Realisasi Pajak Hotel Tahun 2015

(40)

31

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Sub Pajak Hotel lainnya masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Berikut ini alasan ketidaktercapaian target pendapatan Pajak Hotel:

1. Surat Edaran (SE) Menpan Nomor 11/2014 tentang larangan PNS rapat di hotel atau melarang rapat di luar Kantor sejak Bulan November 2014 sampai dengan direvisinya dengan Peraturan Men PAN-RB Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor yang baru diterbitkan per tanggal 1 April 2015. Sehingga banyak instansi pemerintah yang tidak menganggarkan kegiatan tersebut dan baru dianggarkan di anggaran perubahan instansi pemerintah. Pelaksanaan rapat-rapat Dinas dihotel menyumbangkan rata-rata 40 % dari ocupansi hotel, sehingga dengan adanya pelarangan tersebut maka terjadi penurunan okupansi hotel.

2. Penurunan tingkat hunian hotel menurut riset properti komersial Bank Indonesia (BI) terjadi sejak kuartal I tahun 2015. saat itu tingkat hunian mencapai 77,29% atau 2,27% lebih rendah dibanding pencapaian kuartal IV tahun 2014 yakni 79,08. Merosotnya tingkat hunian, berpengaruh terhadap tarif kamar per malam. dalam catatan BI, tarif rata-rata kamar hotel sekitar Rp. 986.542,- per malam. Anjlok 14,41% dibandingkan dengan tarif rata-rata per malamkuartal sebelumnya yakni Rp. 1.152.635,-

3. Penurunan kunjungan wisatawan Malaysia yang masuk melalui Bandara Husen Sastranegara sebanyak 57% menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat.

4. Adanya denda/tunggakan pajak daerah dari piutang pajak hotel yang belum dibayarkan oleh wajib pajak hotel.

(41)

32

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pajak Restoran

Tabel 3.9

Realisasi Pendapatan Pajak Tahun 2014 dan 2015

JENIS PAJAK REALISASI

2014 2015 JANUARI 12.070.573.753 13.411.105.521 FEBRUARI 10.294.465.651 12.852.207.474 MARET 9.756.653.139 12.340.673.278 APRIL 11.223.031.509 12.872.280.466 MEI 10.918.499.172 13.746.230.514 JUNI 12.663.166.279 15.051.328.785 JULI 11.965.282.575 14.469.948.075 AGUSTUS 13.481.292.318 18.860.961.004 SEPTEMBER 12.800.621.605 15.382.321.604 OKTOBER 10.962.265.043 15.212.369.248 NOVEMBER 11.884.532.159 18.022.983.229 DESEMBER 14.377.532.688 19.645.949.507 TOTAL 142.397.915.891 181.868.358.705 0 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Realisasi Pendapatan Pajak Tahun 2014- 2015

(42)

33

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Tabel 3.10

CAPAIAN KINERJA REALISASI PENDAPATAN SUB PAJAK RESTORAN TAHUN 2015

Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Kinerja

Restoran 154,600,000,000 171,380,861,375 110.85%

Katering 15,400,000,000 10,487,497,330 68.10%

JUMLAH 170,000,000,000 181,868,358,705 106.98%

Pada tahun 2015 perolehan pajak restoran adalah sebesar Rp.181.868.358.705,- dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp.170.000.000.000,- atau capaian kinerjanya sebesar 106,98%. Pajak restoran terdiri dari sub pajak restoran, dan pajak katering, dimana pendapatan terbesar pajak restoran ini disumbang oleh sub pajak restoran sebesar 94%. Bila dilihat dari pendapatan per bulan maka perolehan pajak restoran terbesar berada pada bulan Desember yaitu sebesar ±19 Milyar, hal ini dapat terjadi dengan keterkaitan antara tingginya tingkat hunian hotel di Kota Bandung pada akhir tahun yang diikuti dengan tingginya pendapatan pajak restoran pada bulan Desember, disamping itu pada Bulan Desember bertepatan dengan Libur Natal dan Tahun Baru sehingga banyak masyarakat yang ingin menikmati santapan di luar rumah. Tren ini dapat dilihat dari pendapatan Tahun 2014 yang menunjukkan tren yang

94% 6%

Komposisi Realisasi Pendapatan Pajak

Restoran Tahun 2015

Pajak Restoran Pajak Katering

(43)

34

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

sama yaitu puncak pendapatan pajak tahunannya berada pada Bulan Desember.

Pajak Hiburan

Tabel 3.11

Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2014 - 2015

JENIS PAJAK REALISASI

2014 2015 JANUARI 3.885.641.317 3.844.249.652 FEBRUARI 2.745.201.606 3.717.406.150 MARET 3.176.600.050 3.257.396.633 APRIL 3.355.721.424 4.070.359.239 MEI 3.393.045.054 5.265.254.249 JUNI 3.607.998.861 4.278.061.927 JULI 3.278.511.583 4.162.258.957 AGUSTUS 2.296.908.287 3.578.120.206 SEPTEMBER 3.457.772.242 4.682.474.032 OKTOBER 3.324.057.945 4.363.426.376 NOVEMBER 3.567.519.833 4.573.672.139 DESEMBER 4.641.173.009 4.656.422.324 TOTAL 40.730.151.211 50.449.101.884 0 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des

Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2014-2015

(44)

35

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pajak hiburan pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan realisasi pendapatan dari Tahun 2014 yaitu sekitar 9,7 Milyar, walaupun demikian hasil tersebut tidak dapat membantu dalam perolehan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 2015, dengan kata lain target kinerja untuk pajak hiburan tidak dapat tercapai dan hanya mampu berada pada capaian 84,05% dari target sebesar 60 Milyar.

Pajak hiburan terdiri dari 14 sub mata pajak dengan perolehan tertinggi berasal dari pajak Bioskop sebesar 19,7 Milyar, dimana realisasi sub mata pajak hiburan seperti terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 3.12

Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Tahun 2015

Uraian Target Realisasi Capaian (%)

Bioskop 18.768.550.348 19.727.871.082 105,11% Insidentil 278.749.750 159.166.280 57,10% Pameran - 136.290.000 - Diskotik 1.476.623.845 280.158.879 18,97% Karaoke 22.822.531.250 16.066.361.543 70,40% Klab Malam 1.845.779.807 1.549.673.656 83,96% Billiard 469.650.000 477.163.215 101,60% Bowling 53.965.000 41.899.500 77,64% MPA 5.511.850.000 4.587.419.844 83,23% Panti Pijat 6.713.700.000 4.374.341.183 65,16% Mandi Uap / Spa - 59.290.080 - Fitnes 2.058.600.000 2.880.978.522 139,95% Olahraga - 60.816.100 - Gedung Kesenian - 47.672.000 - JUMLAH 60.000.000.000 50.449.101.884 84,08%

(45)

36

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Alasan Ketidaktercapaian Penerimaan Pajak Hiburan:

1. Himbauan Kapolda Jawa Barat dan Kapolrestabes Bandung tentang pembatasan jam operasional dari yang tercantum di Perda tutup jam 03.00 menjadi tutup jam 00.00. himbauan tersebut baru melonggar setelah Idul Fitri 2015;

2. Pajak Hiburan merupakan pajak self assestment atau wajib pajak yang melaporkan dan menghitung pendapatan/omzet untuk dihitung pajaknya sehingga kita perlu mengadakan verifikasi dan pemeriksaan dari pengenaan tarif pajak hiburan sebesar 35% dari omzet, yang mana dianggap terlalu memberatkan pengusaha;

3. Belum adanya data potensi pajak hiburan untuk menentukan target yang real sesuai dengan realisasi pendapatan pajak Hiburan;

4. Adanya denda/tunggakan pajak daerah dari piutang pajak hiburan yang belum dibayarkan oleh wajib pajak hiburan.

105,11% 57,10% 0,00% 18,97% 70,40% 83,96% 101,60% 77,64% 83,23% 65,16% 0,00% 139,95% 0,00% 0,00% - 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 Bioskop Insidentil Pameran Diskotik Karaoke Klab Malam Billiard Bowling MPA Panti Pijat Mandi Uap / Spa

Fitnes Olahraga Gedung Kesenian

Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan

Tahun 2015

(46)

37

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pajak Reklame

Tabel 3.13

Realisasi Pajak Reklame Tahun 2015

Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) Kinerja

Reklame Papan 9.000.000.000 17.033.008.604 189,26% Reklame Kain 600.000.000 593.416.052 98,90% Reklame Berjalan 3.300.000.000 277.544.805 8,41% Reklame Bando Jalan

2.100.000.000 203.082.875 9,67% JUMLAH 15.000.000.000 18.107.052.336 120,71% 17.033.008.604 593.416.052 277.544.805 203.082.875 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000 18.000.000.000

Reklame Papan Reklame Kain Reklame Berjalan Reklame Bando Jalan

Capaian Kinerja Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Tahun 2015

(47)

38

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Tabel 3.14

Perbandingan Realisasi Tahun 2014 - 2015

Uraian Realisasi (Rp) Kenaikan / Penurunan

2014 2015 Reklame Papan 21.760.647.373 17.033.008.604 (4.727.638.769) Reklame Kain 500.523.224 593.416.052 92.892.828 Reklame Berjalan 563.938.933 277.544.805 (286.394.128) Balon Udara 16.190.000 - (16.190.000)

Reklame Bando Jalan 800.104.555 203.082.875 (597.021.680) JUMLAH 23.641.404.085 18.107.052.336 (5.534.351.749) 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 REKLAME PAPAN

REKLAME KAIN REKLAME BERJALAN

BALON UDARA REKLAME BANDO JALAN

Perbandingan Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Tahun 2014-2015

(48)

39

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pajak Reklame merupakan satu dari dua mata pajak yang pada tahun 2015 ini berhasil mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 15 Milyar, dimana realisasi pendapatan untuk pajak reklame ini sebesar Rp.18.107.052.336,- atau terealisasikan sebesar 120,71%. Sayangnya pencapaian target Tahun 2015 ini tidak diikuti dengan kenaikan realisasi pendapatan dari tahun sebelumnya. Pada Anggaran Perubahan Dinas Pelayanan Pajak yang disahkan Bulan November 2015, terdapat penurunan target pendapatan pajak reklame sebesar 15 Milyar, yang awalnya 30 Milyar menjadi 15 Milyar. Hal ini terjadi karena adanya rasionalisasi penetapan target pendapatan pajak reklame yang disebabkan adanya kebijakan dalam penataan estetika kota yang dikeluarkan oleh Walikota Bandung tentang moratorium pemberian ijin reklame baru di tanah Pemerintah Kota. Pajak reklame terdiri dari lima sub mata pajak dimana perolehan terbesar berasal dari sub pajak reklame papan sebesar 17 Milyar seperti yang tergambarkan pada table sebelumnya.

Pajak Penerangan Jalan

Pajak penerangan jalan pada tahun 2015 dalam realisasi di akhir triwulan ke empat menghasilkan pendapatan sebesar Rp.178.144.137.262,- atau tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 180 Milyar, bila dilihat dari capaian kinerjanya hanya sebesar 98,97%. Untuk pajak penerangan jalan Dinas Pelayanan Pajak hanya menerima pembayaran dari pihak otoritas kelistrikan nasional yaitu PLN yang besaran pajaknya telah ditetapkan oleh pihak PLN, adapun kenaikan realisasi pajak penerangan jalan selain dari besar/kecilnya listrik yang dikonsumsi oleh warga Bandung pada bulan/tahun tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif daftar listrik, sehingga selama tidak ada kebijakan baru mengenai kenaikan tarif dasar listrik maka realisasi pajak penerangan jalan akan tetap sama/stagnan.

Besarnya realisasi mata pajak penerangan jalan, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:

(49)

40

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Tabel 3.15

Perbandingan Realisasi Pendapatan PPJ Tahun 2014 - 2015

JENIS PAJAK REALISASI

2014 2015 JANUARI 12.667.061.594 15.211.847.082 FEBRUARI 12.642.692.275 15.084.442.627 MARET 12.375.291.368 14.506.965.687 APRIL 11.913.177.314 13.791.125.304 MEI 12.804.552.181 14.556.990.560 JUNI 12.714.989.557 14.444.006.972 JULI 13.721.817.409 15.183.666.207 AGUSTUS 13.427.226.203 14.769.346.124 SEPTEMBER 13.420.973.133 14.461.663.207 OKTOBER 13.959.658.837 15.312.552.775 NOVEMBER 14.590.321.280 15.255.100.617 DESEMBER 14.885.919.872 15.566.430.100 TOTAL 159.123.681.023 178.144.137.262 0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des

Realisasi Bulanan PPJ Tahun 2014 - 2015

(50)

41

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Alasan Ketidaktercapaian Penerimaan Pajak Penerangan Jalan:

1. Penentuan tarif dan pemungutan pajak penerangan jalan dilakukan oleh PT. PLN sehingga penetapan hasil target berdasarkan pelaporan penerimaan dari PT.PLN saja;

2. Adanya himbauan pemerintah tentang penghematan energi termasuk hemat pemakaian listrik.

Pajak Parkir

Tabel 3.16

Realisasi Pendapatan Pajak Parkir Tahun 2014 - 2015

JENIS PAJAK REALISASI

2014 2015 JANUARI 1.239.966.716 1.481.340.666 FEBRUARI 818.055.283 1.377.846.944 MARET 835.350.554 1.412.140.161 APRIL 901.531.781 1.529.425.996 MEI 914.138.699 1.712.617.493 JUNI 1.001.095.415 1.671.345.550 JULI 947.683.155 1.703.110.644 AGUSTUS 1.161.653.910 1.856.666.826 SEPTEMBER 1.087.663.455 1.881.332.554 OKTOBER 1.050.305.947 1.750.859.661 NOVEMBER 1.064.626.322 1.845.167.756 DESEMBER 1.133.008.538 2.012.962.320 TOTAL 12.155.079.775 20.234.816.571

(51)

42

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Realisasi Pajak Parkir Tahun 2015 sebesar Rp.20.234.816.571,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000.000,-,. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan target pajak parkir ini tidak tercapai, diantaranya:

1. Meskipun adanya kenaikan tarif parkir sekitar 50% tetapi kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan terhadap penerimaan pajak daerah karena tidak dibarengi penambahan luas/lahan parkir;

2. Pajak Parkir merupakan pajak self assestment atau wajib pajak yang melaporkan dan menghitung pendapatan/omzet untuk dihitung pajaknya sehingga kita perlu mengadakan verifikasi dan pemeriksaan lebih mendalam;

3. Belum adanya data potensi pajak parkir untuk menentukan target yang real sesuai dengan realisasi pendapatan pajak parkir;

4. Adanya denda/tunggakan pajak daerah dari piutang pajak parkir yang belum dibayarkan oleh wajib pajak parkir.

0 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Realisasi Pendapatan Pajak Parkir

Tahun 2014 - 2015

(52)

43

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Pajak Air Tanah

Tabel 3.17

Realisasi Pendapatan Pajak Air Tanah Tahun 2014 - 2015

JENIS PAJAK REALISASI

2014 2015 JANUARI 324.165.994 2.547.728.466 FEBRUARI 118.864.572 1.817.617.893 MARET 720.509.063 3.668.013.266 APRIL 2.396.097.435 2.403.733.388 MEI 2.239.803.388 1.713.477.427 JUNI 2.990.953.500 3.008.204.991 JULI 2.498.050.534 2.271.459.460 AGUSTUS 2.420.770.919 2.305.278.881 SEPTEMBER 2.811.548.434 2.974.883.857 OKTOBER 2.162.008.912 2.406.462.582 NOVEMBER 2.626.646.981 2.336.051.919 DESEMBER 4.719.815.013 2.807.528.295 TOTAL 26.029.234.745 30.260.440.425 0 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000 4.500.000.000 5.000.000.000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Realisasi Pendapatan PAT Tahun 2014 - 2015

(53)

44

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2015

Tahun 2015 Pajak Air Tanah tidak dapat merealisasikan target pendapatannya sebesar Rp. 32.850.000.000,-. Dinas Pelayanan Pajak hanya dapat merealisasikan pajak ini sebesar Rp. 30.260.440.425,-, atau capaian kinerjanya sebesar 92,12%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini:

1. Tidak semua objek pajak PAT menggunakan meteran digital yang terintegrasi dengan penetapan NPA di BPLH;

2. Belum optimalnya sinergitas data antara disyanjak dan BPLH, berkaitan dengan monitoring data yang dapat memudahkan dan mempercepat proses penetapan NPA menjadi SKPD, serta dapat mempercepat proses pembayaran oleh WP.

Pajak Bumi dan Bangunan

Tabel 3.18

Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2015

Jenis Pajak Realisasi

JANUARI 5.753.650.959 FEBRUARI 5.647.012.704 MARET 9.897.179.522 APRIL 8.584.548.101 MEI 18.377.146.407 JUNI 25.947.490.306 JULI 16.869.934.820 AGUSTUS 84.036.106.283 SEPTEMBER 182.358.157.818 OKTOBER 12.749.534.064 NOVEMBER 8.710.041.516 DESEMBER 12.090.153.593 TOTAL 391.020.956.093

Gambar

Tabel 3.7  Realisasi Pajak Hotel

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan), Non

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan

Realisasi pendapatan pajak daerah pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. Dibandingkan dengan tahun 2014, realisasi pendapatan pajak daerah mengalami peningkatan sebesar

A.3 Guru dapat mengisi data siswa A.4 Guru dapat mengisi data nilai harian A.5 Guru dapat mengisi data nilai mingguan A.6 Guru dapat mengisi data nilai bulanan A.7 Guru

RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b dan Pasal 5, memuat kebijakan ekonomi desa, prioritas dan sasaran pembangunan desa, rencana kerja yang

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di

Untuk mencapai nilai warna setelah penambahan susu sesuai dengan yang diprediksikan oleh program pada pengaplikasian produk Flakes harus menggunakan Tepung Ubi Cilembu

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan hasil kinerja Tahun 2020 atau tahun pertama