• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Surat No. 468/EQ.SHPK/IX/2017 tanggal 02 September 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran Surat No. 468/EQ.SHPK/IX/2017 tanggal 02 September 2017"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No. 468/EQ.SHPK/IX/2017 tanggal 02 September 2017

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN

PENILIKAN KEEMPAT KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Keempat Penilaian Kinerja

PHPL sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL

: PT EQUALITY INDONESIA

Nomor Akreditasi

: LP-PHPL-013-IDN

Alamat

: Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp.

: +62251 7550722

Fax.

: +62251 7550724

Email

:

equalitycert@gmail.com

Website

:

http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan KeempatPenilaian Kinerja PHPL Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HA

: PT Manokwari Mandiri Lestari

No. SK IUPHHK-HA

: SK. 366/Menhut-II/2011

Luas

: ± 90.980 Hektar

Lokasi

: Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat

Alamat Kantor

: Jl. Pertanian No. 7, Kelurahan Wosi, Manokwari,

Provinsi Papua Barat

Waktu Pelaksanaan

: 07 s.d. 15 Agustus 2017

III. Hasil Penilaian

: NILAI AKHIR PENILIKAN KEEMPAT MENDAPAT

PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERIFIKAT NOMOR

012.2/EQC-PHPL/VIII/2015

YANG

DIBERIKAN

KEPADA PT MANOKWARI MANDIRI LESTARI DIREVISI

MENJADI NOMOR 012.3/EQC-PHPL/VIII/2017 DAN

DAPAT DIPERTAHANKAN KELANJUTANNYA..

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 02 September 2017

PT EQUALITY INDONESIA

Hari Seno Aji, S. Hut

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 15

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat

: Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon

: 0251-7550722

Nomor Fax

: 0251-7550324

E-mail

: equalitycert@gmail.com

e. Direktur

: Ir. Agustri Warsono

f. Tim Audit

: Asep Kurniawan, S.Hut (L. Auditor/Auditor

Produksi)

Teguh Pribowo, S.E (Auditor Prasyarat)

Muhammad Tri Cahyo, S.Hut (Auditor Ekologi)

Taryadi, S.P (Auditor Sosial)

Muji Susanto S. Hut (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)

g. Tim Pengambilan Keputusan :

Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)

Amin Muchakim, S.Hut (Anggota PK Bidang Prasyarat,

Produksi, dan VLK)

Hermansyah Putra, S.Hut(Anggota PK Bidang Ekologi)

Wiyono T.Putro, S.Hut, M.Si (Anggota PK Bidang Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT Manokwari Mandiri Lestari

b. Nomor & Tanggal SK

: SK.366/Menhut-II/2011

Tanggal 07Juli 2011

c. Luas dan Lokasi

: ± 90.980Hadi Kabupaten

Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat

d. Alamat kantor

:

- Kantor

: Jl. Pertanian No.7 Kelurahan Wosi,

Manokwari, Provinsi Papua Barat.

e. Nomor telepon/faks/E-mail

: 0986-212343

f. Pengurus

:

RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI

KINERJA PHPL

(9)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 15

- Komisaris Utama

: Grace Sukmawati

- Komisaris

: Tang Choi Tieng

- Direktur Utama

: I.G.K. Sudarsana

- Direktur

: Yongki Indrawan

- Direktur

: Adam Aiba

- Direktur

: Drs. Origenes Nauw

- Direktur

: Ir. Eddi Tjahjomo

g. Nomor S-PHPL/S-LK

: 012.3/EQC-PHPL/VIII/2017

h. Masa berlaku S-PHPL/S-LK

: 15Juni 2013sampai dengan

14Juni 2018, revisi tanggal

26 Agustus 2017

(3)Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Penilikan IV - -

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan 08 Agustus 2017 dan

14 Agustus 2017  Koordinasi Kehutanan Provinsi dengan Papua Dinas Baratyang diwakili oleh Runaweri F.H (Kepala Dinas Kehutanan Prov. Papua Barat)

 Koordinasi dengan BPHP wilayah XVIManokwari yang diwakili oleh Bapak Utama Prijadi(Kepala Balai BPHP Wil. XVI) dan Wenu S (Kasi Perencanaan)

 Koordinasi bertujuan untuk

menyampaikan rencana

Penilikan Penilaian Kinerja PHPL

di PT Manokwari Mandiri

Lestari(Auditee) dan meminta masukan terkait dengan kinerja Auditee selama ini.

Konsultasi Publik - -

Pertemuan Pembukaan 09 Agustus 2017  Pertemuan dilaksanakan di

Basecamp Kampung Terasai.

 Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang

lingkup penilaian,

menyampaikanjadwal/rencana kerja penilaian, menyampaikan

metodologi dan prosedur

penilaian,serta

mengkonfirmasikan kepada

Auditee tentang tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan

(10)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 15

penutupan.

 Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP yang dilampiri dengan notulensi kegiatan dan daftar hadir.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 09-13 Agustus 2017  Tim Audit menghimpun,

mempelajari data dan dokumen

Auditee dan menganalisis

menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari Nomor

P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15 /PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.  Untuk menguji kebenaran data,

Tim Audit melakukan

pengamatan, pencatatan, uji

petik, dan menganalisis

menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1.

Pertemuan Penutupan 13 Agustus 2017  Menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Auditee atas

bantuan dan kerjasamanya

selama penilaian.

 Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.

 Memberitahukan temuan

observasi dan ketidaksesuaian.

 Membacakan atau

memperlihatkan laporan

ringkasan ketidaksesuaian.  Pertemuan Penutupan diakhiri

dengan pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 26 Agustus 2017 Rapat Pengambilan Keputusan (PK)

menelaah hasil-hasil dan

kesimpulan penilaian yang telah disampaikan Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan Prosedur PT

EQUALITY Indonesia serta

mengambil keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL 1. Prasyarat

(11)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Pemegang Izin dan

Pemegang IUPHHK-HA lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.  Terdapat bukti upaya untuk merealisasikan tata batas temu gelang yang dibuktikan dengan pengeluaran biaya dan surat menyurat kepada Instansi berwenang.

 Terdapat konflik batas dan ada upaya Auditee untuk menyelesaikan konflik secara terusmenerus.

 Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Apliacable)  Terdapat bukti upaya pemegang izin untuk mendata

kawasan di luar sektor kehutanan tetapi belum melaporkan kepada instansi terkait.

1.2. Komitmen

Pemegang Izin IUPHHK-HA

BAIK  Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai dengan kerangka PHL.

 Sosialisasi visi misi dilakukan kepada karyawan dan masyarakat setempat serta ada bukti pelaksanaan.

 Implementasi PHL hanya sebagian yang sesuai dengan visi dan misi PHL.

1.3. Jumlah dan

kecukupan tenaga

profesional terlatih dan

tenaga teknis pada

seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan Latihan

SEDANG  Keberadaantenaga profesionalbidang kehutanandi lapangan

tidak tersediapada setiap bidang kegiatan

pengelolaanhutan.

 Realisasi peningkatan kompetensiSDM >70%dari rencana, namun rencana peningkatan kompetensi SDM tidak memperhatikan kebutuhan.

 Dokumen ketenagakerjaan tersedia dengan lengkap.

1.4. Kapasitas dan

mekanisme untuk

perencanaan pelaksanaan

pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) IUPHHK-HA

SEDANG  Tersedia struktur organisasi dan job description yang sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan, namun belum diisi oleh personil yang ditetapkan Manajemen.

 Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.

 Organisasi SPI/internal auditor ada, namun belum berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan.  terdapat keterlaksanaan tindak koreksi dan pencegahan

manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi namun bukti kegiatan tidak lengkap.

1.5. Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal

Tanpa Paksaan

(PADIATAPA).

SEDANG  Kegiatan RKT 2016 yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah disosialisasikan, namun untuk RKT 2017 belum disosialisasikan

 Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari sebagian para pihak.

 Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD 2016 dari para pihak, namun untuk tahun 2017 belum disosialisasikan.

 Keberadaan dan batas-batas kawasan lindung telah disosialisasikan kepada sebagian masyarakat sekitar. 2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

BAIK  Terdapat dokumen RKUPHHK yang disusun berdasarkan

hasil IHMB dan sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang. Tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.

 Penataan areal kerja(blok RKT dan petak) sudah sesuai dengan RKUPHHK.

(12)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

 Berdasarkan uji petik dilapangan tanda batas blok dan petak kerja hanya sebagian terlihat dengan jelas dilapangan. 2.2. Tingkat pemanenan

lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

BAIK  Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB beserta kelengkapan peta pendukungnya.

 Memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP untuk tipe ekosistem yang ada dan sudah dianalisis, namun tidak semua PUP dilakukan pengukuran.

 Terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan selama periode waktu penilaian.

2.3. Pelaksanaan

penerapan tahapan

sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi

hutan

BAIK  SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur tersedia dengan lengkap dan secara umum isinya sudah sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.  Terdapat implementasi seluruh SOP tahapan sistem

silvikultur, namun belum sepenuhnya mengacu pada SOP.  Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak

ditebang) dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang/Ha).

 Terdapatpohon indukyang menjamin ketersediaan

permudaantingkat tiangdarijenis- jeniskomersialyang

tersebarmerata dalamjumlahyang

mampumenjaminterjadinya kelestarian pemanenanhasil padarotasike-3(> 100 batangtiang/Ha.

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi

tepat guna untuk

pemanfaatan hutan

BAIK  Tersedia SOP pemanfaatan/ pengelolaan hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.

 Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1-2 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelolaan hutan.  Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua

tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) antara 16-30%.

 Faktor Eksploitasi (FE) > 0,7.

2.5. Realisasi

penebangan sesuai

dengan rencana kerja penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

BAIK  Terdapat dokumen RKT secara lengkap yang disusun

berdasarkan RKU dan disahkan oleh instansi berwenang.  Terdapat peta kerja sesuai Peta RKUPHHK/Peta RKT yang

menggambarkan areal yang boleh ditebang/

ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung yang disahkan oleh pejabat berwenang.  Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada

batas blok tebangan/ ditanam/ dipelihara. Penandaan batas pada areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung hanya sebagian.

 Rata-rata realisasi tebangan total, dan per kelompok jenis <70% dari rencana tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.

2.6. Tingkat investasi dan

reinvestasi yang

memadai dan memenuhi

kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian

BURUK  Laporan keuangan tahun 2016 yang diaudit Akuntan Publik tidak tersedia sehingga verifier 2.6.1 tidak dapar dianalisis.  Laporan keuangan tahun 2016 yang diaudit Akuntan Publik

tidak tersedia sehingga verifier 2.6.2 tidak dapar dianalisis.  Alokasi anggaran seluruh kegiatan tidak proporsional.

(13)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan pengembangan,

serta peningkatan

kemampuan sumber

daya manusia

 Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu.  Terealisasi modal untuk kegiatan pembinaan hutan,

perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh Auditee 60-80 %, dan kualitas kegiatan dilapangan juga belum maksimal.

 Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) mencapai < 60% dari yang direncanakan. 3. Ekologi

3.1. Keberadaan,

kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

BAIK  PT MML telah mengalokasikan kawasan dilindungi dengan luasan sesuai dengan dokumen perencanaan sebesar 20.008 Ha. Hasil verifikasi diperoleh kesesuaian kondisi biofisik kawasan lindung.

 Kawasan lindung PT. MML yang telah ditata di lapangan 64,78 % dari yang seharusnya.

 Kondisi kawasan dilindungi PT MML yang masih berhutan mencakup 90,9% dari luas total kawasan lindung. PT MML belum menghutankan kembali kawasan lindung yang tidak berhutan

 Terdapat pengakuan kawasan lindung dari sebagian para pihak (minimal 50%).

 Sebagian kecil terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan lindung hasil tata ruang yang ada didalam RKUPHHK-HA PT MML.

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan SEDANG  Tersedia prosedur perlindungan dan pengamanan hutan yang mencakup seluruh jenis gangguan yang ada.  Jenis, jumlah dan fungsi sarana prasarana sesuai dengan

ketentuan (minimal 50%).

 Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan kualifikasi personil sesuai dengan ketentuan (minimal 50%).  Kegiatan perlindungandiimplementasikan melaluitindakan

tertentu (preemptif/preventif/ represif) tetapibelum mempertimbangkanjenis-jenis gangguan yangada.

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak

terhadap tanah dan air

akibat pemanfaatan

hutan

SEDANG  PT MML menyediakan prosedur pengelolaan dan

pemantauan yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.

 Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan PT. MMLtidak sesuai dengan ketentuan dokumen perencanaan lingkungan (AMDAL, dll.) tetapi berfungsi dengan baik. Sapras yang tidak tersedia: bangun SPAS (AWLR).

 Tersedia SDM pengelolaan dan pematauan dalam jumlah dan kualifikasi personil sebagian sesuai ketentuan (minimal 50%).

 Tersedia dokumen pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (RKL PT MML, 2005). Terdapat implementasikan kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air sesuai yang direncanakan (minimal dari 50%).

 Tersedia dokumen pemantauan dampak terhadap tanah dan air (RPL PT MML, 2005) dan implementasikan kegiatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air sesuai yang direncanakan (minimal 50%).

(14)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

terhadap tanah dan air akibat pemanenan hasil hutan PT MML. Ada upaya pengelolaan pengelolaan dampak sesuai ketentuan.

3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang

dilindungi dan/atau

langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik

SEDANG  Tersedia prosedur identifikasitetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,terancam punah danendemik yang terdapat diareal pemegang izin (minimal 50%).

 Terdapat implementasiidentifikasi flora dan faunatetapi

tidak mencakup seluruhjenis yang dilindungi

dan/ataulangka, jarang, terancampunah dan endemik yangterdapat di areal pemegang izin.

3.5. Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

flora dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam punah dan endemic

SEDANG  PT MML telah menyediakan prosedur pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%).

 PT MML telah berupaya mela-kukan pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yangdilindungi dan/atau langka,jarang, terancam punah danendemik yang terdapat di arealpemegang izin (minimal 50%).

 Terdapat gangguan terhadap sebagian species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

fauna dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam punah dan endemik

SEDANG  PT MML telah menyediakan prosedur pengelolaan satwa tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%).

 PT MML telah berupaya mela-kukan pengelolaan fauna tetapi belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya (minimal 50%).

 Terdapat gangguanterhadap kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik namun terdapat upaya penang-gulangannya.

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan operasional

perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat

setempat

BAIK  Auditee telah memiliki dokumen/laporan yang lengkap mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

 Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/ rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif & penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.

 Auditee telah memiliki mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.

 Auditee telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan yang dimiliki) masyarakat hukum adat/setempat.

(15)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 15

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

 Auditee telah memperoleh persetujuan oleh sebagian para pihak dan masih ada konflik (Illegal Logging).

4.2. Implementasi

tanggung jawab sosial perusahaan

sesuaidengan peraturan

perundangan yang

berlaku.

BAIK  Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.

 Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat.

 Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat.

 Auditee memiliki sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

 Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi.

4.3. Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

SEDANG  Auditee telah memiliki data dan informasi masyarakat hukum adat dan/ atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH namun belum lengkap dan belum jelas.

 Auditee telah memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat.

 Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.

 Auditee telah memiliki bukti implementasi sebagian kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin.

 Auditee telah memiliki sebagian bukti dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak namun masih ada beberapa dokumen laporan yang belum dilengkapi.

4.4. Keberadaan

mekanisme resolusikonflik

SEDANG  Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas.

 Di areal kerja Auditee terdapat potensi konflik dan tersedia peta identifikasi potensi konflik namun peta konflik tersebut belum lengkap dan belum jelas.

 Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya manusia, dan pendanaan kurang memadai dalam mengelola konflik.  Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan

konflik tersedia, namun tidak lengkap dan kurang jelas.

4.5. Perlindungan,

Pengembangan dan

Peningkatan Kesejah-teraan TenagaKerja

SEDANG  Pemegang izin telah merealisasikan sebagian besar

hubungan industrial dengan seluruh karyawan.

 Auditee telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi.

 Terdapat dokumen standar jenjang karir dan baru sebagian diimplementasikan.

 Auditee telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.

(16)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 15

(5) Resume Hasil Verifikasi LK :

Kriteria/Indikator Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable Ringkasan Justifikasi 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

1.1.1.a.

Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK).

MEMENUHI Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-HA PT Manokwari Mandiri Lestari melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK. 366/Menhut-II/2011 tanggal 7 Juli 2011 dengan luas areal hutan ± 90.980 Ha, terletak di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat, sudah dipenuhi seluruhnya.

Berdasarkan pemeriksaan peta areal kerja PT Manokwari Mandiri Lestari (Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK. 366/Menhut-II/2011 tanggal 7 Juli 2011 skala 1 : 100.000) dengan Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Papua Barat skala 1 : 200.000 (Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No. 783/Menhut II /2014 tanggal 22 September 2014) lokasi areal PT Manokwari Mandiri Lestari seluas ± 90.980 Ha sesuai peruntukannya berada pada kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ± 44.827 Ha, Hutan Produksi Tetap (HP) seluas ± 23.011 Ha dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas ± 23.142 Ha.

1.1.1.b.

Buktipemenuhan kewajibanIuranIzin UsahaHasil HutanKayu. (IIUPHHK).

MEMENUHI IIUPHHK-HA PT Manokwari Mandiri Lestari telah dibayar lunas sesuai SPP sebesar Rp. 2.891. 439.625,00 dan dilengkapi dengan bukti setor berupa copy transfer Bank BNI Cabang Manggarai. 1.1.1.c. Penggunaankawasan yangsahdiluar kegiatanIUPHHK(jika ada).

MEMENUHI Auditee telah memiliki data dan informasi adanya penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HA PT Manokwari Mandiri Lestari berupa pembangunan Industri Primer Hasil Hutan Kayu kepada PT Berau Karya Indah dan Pembangunan jalan trans Papua Barat.

Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang 2.1.1.a.

Dokumen

RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi :

MEMENUHI Dokumen Revisi RKUPHHK-HA Pada Hutan Produksi Berbasis

Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) PT Manokwari Mandiri Lestari Periode 10 tahun (2011-2020) telah disusun dan telah mendapat persetujuan serta pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui SK Nomor : SK.31/BUHA-2/2014 tanggal 23 Juni 2014.

(17)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 15

1) Dokumen RKU PHHK/RPKH &

lampirannya yang disusun berdasarkan

IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut. 2) Dokumen RKT/ RTT yang disusun

berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval. 3)Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.

skala 1 : 100.000 yang dibuat dan ditandatangani oleh Direktur Utama PT Manokwari Mandiri Lestari (I.G.K. Sudarsana), dinilai oleh Kepala Sub Direktorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Alam (Ir. Aan Chandra Karhana, M.Si) dan an. Menteri Kehutanan – Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan – ub. Direktur Bina Usaha Hutan Alam (Ir. M. Awriya Ibrahim, M.Sc).

Dokumen RKT UPHHK-HA PT Manokwari Mandiri Lestari Tahun

2016 disusun mengacu kepada dokumen RKU,

ditandatangani oleh Direktur Utama PT Manokwari Mandiri Lestari (I.G.K. Sudarsana) dan disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat (Ir. Runaweri, F.H., MM) melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor : KEP-522.1/762/DISHUT-PB/SK.RKT-16/12 /2015 tanggal 15 Desember 2015. Dokumen tersebut dilengkapi dengan peta skala 1 : 50.000 yang dibuat dan ditandatangani oleh Budi Ertanto, S.Hut, pertimbangan teknis ditandatangani oleh Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Teluk Bintuni (Ir. I.B. Putu Suratna, MM), disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat (Ir. Runaweri, F.H., MM).

Dokumen RKT UPHHK-HA PT Manokwari Mandiri Lestari Tahun

2017 disusun mengacu kepada dokumen RKU,

ditandatangani oleh An. Direktur Utama PT Manokwari Mandiri Lestari (Ibudi Ertanto, S.Hut) dan disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat (Ir. Runaweri, F.H., MM) melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor : KEP-522.2/455/DISHUT-PB/SK.RKT-17/2/2017 tanggal 27 Februari 2017. Dokumen tersebut dilengkapi dengan peta skala 1 : 50.000 yang dibuat dan ditandatangani oleh Budi Ertanto, S.Hut, disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat (Ir. Runaweri, F.H., MM).

2.1.1.b.

Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja dan bukti implementasinya di lapangan.

MEMENUHI Areal yang tidak boleh ditebang di PT Manokwari Mandiri Lestari tergambar pada :

1. Peta lampiran RKTUPHHK-HA Tahun 2016 skala 1:50.000.

2. Peta Kerja RKTUPHHK-HA tahun 2016 skala 1 : 50.000. 3. Peta lampiran RKTUPHHK-HA Tahun 2017 skala

1:50.000.

Hasil pemeriksaan di lapangan dilakukan pada kawasan dilindungi pada RKT 2016 berupa Sempadan Sungai Anakasih penandaan berupa pemasangan papan nama dengan cat dasar warna hijau dengan tulisan warna putih dan patok dicat warna putih dan bagian ujung dicat warna merah serta jalur rintis dengan menggunakan cat warna merah berbentuk hurup O, terletak pada koordinat S = 02º 00’ 56,9” dan E = 133º 57’ 22,1”, sedangkan di blok RKT 2017 tidak terdapat areal tidak boleh ditebang atau kawasan lindung.

(18)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 15

2.1.1.c

Penandaan lokasi blok tebangan/blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan

MEMENUHI Penandaan blok RKT UPHHK tahun 2016 pada peta berupa blocking warna kuning dan diberi tanda cap Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan untuk RKT UPHHK tahun 2017 (RKT Nihil) penandaan berupa blocking warna kuning saja, Hasil pemeriksaan di lapangan penandaan batas blok RKT tahun 2016 dan 2017 adalah berupa pemasangan papan nama dan pembuatan jalur rintisan selebar 2 meter dan pada pohon diberi tanda bentuk plus dicat berwarna merah. Batas petak berupa pemasangan papan nama petak dengan cat dasar warna merah dan tulisan warna kuning serta pembuatan jalur rintisan dengan memberi tanda pada pohon tulisan H menggunakan cat warna kuning.

Setelah dilakukan pengukuran di lapangan dengan menggunakan GPS dan hasilnya dicocokkan dengan peta maka diketahui hasil posisi titik koordinat tersebut benar dan sesuai dengan peta.

K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

2.2.1.a.

Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses)

dengan lampiran-

lampirannya.

MEMENUHI Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis Inventarisasi Hutan

Menyeluruh Berkala (IHMB) PT Manokwari Mandiri Lestari Periode tahun 2011-2020 telah mendapat persetujuan serta pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui SK Nomor : SK.68/VI-BUHA/2011 tanggal 13 Juni 2011. Dokumen tersebut kemudian direvisi melalui SK Nomor : SK.31/BUHA-2/2014 tanggal 23 Juni 2014 tersedia lengkap dan absah serta dilengkapi dengan peta rencana kerja.

2.2.1.b.

Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.

NOT APPLICABLE Verifier tersebut telah dilakukan verifikasi tetapi tidak dapat

diterapkan (Not Applicable), karena Auditee merupakan pemegang IUPHHK-HA dimana tidak melakukan pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.

K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan Dokumen LHP yang telah

disahkan oleh pejabat yang berwenang.

MEMENUHI Kegiatan Penilikan IV PHPL di PT Manokwari Mandiri Lestari (Auditee) memverifikasi dokumen 15 bulan terakhir yaitu bulan Mei 2016 sd Juli 2017 karena penilikan ke III dilakukan pada bulan Mei 2016. Dalam melakukan pemanfaatan hasil hutan kayu, Auditee mengacu pada RKT tahun 2016 dan 2017.

Realisasi produksi kayu bulat PT Manokwari Mandiri Lestari periode bulan Mei 2016 sd Juli 2017 sebanyak 2.198 batang dengan volume sebesar 12.531,50 M3 merupakan kelompok meranti (merbau), dan seluruhnya telah di-LHP-kan.

LHP Periode tahun 2016 dibuat oleh atas nama Siswanto yang diangkat berdasarkan SK Direktur PT Manokwari Mandiri Lestari Nomor : 01/MML-TRS/MPH/I/2016 tanggal 1 Januari 2016 dengan Nomor Register 00128-18/PKB-R/XXXIII/2015, masa berlaku SK tanggal 01 Januari 2016 sd 31 Desember 2016. Masa berlaku kartu GANIS sd 12 Desember 2018.

(19)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 15

Hasil Pemeriksaan dilakukan terhadap 218 batang kayu bulat yang terletak di TPn blok RKT tahun 2016 dan TPK II dibandingkan dengan dokumen LHP diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah batang dan jenis tetapi terdapat perbedaan pengukuran dengan selisih volume sebesar 15,84 M3 atau 1,3 %.

Verifikasi lapangan dilakukan tanggal 11 Agustus 2017 terhadap 10 batang kayu di petak 27AA dan 26 AA setelah dibandingkan dengan dokumen LHP Nomor :

04/LHP-KB/TPTI/MML-BTN/V/2016, LHP Nomor :

11/LHP-KB/TPTI/MML-BTN/X/2016 dan LHP Nomor : 12/LHP-KB/TPTI/MML-BTN/XI/2016 , serta buku LHC, nomor pohon (5299, 220, 207, 749, 747, 537, 536, 434, 242 dan 460 ) pada bontos kayu dapat ditemukan dan dilacak balak sampai ke tunggak.

Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.

Surat keterangan sahnya hasil hutan dan

lampirannya dari: - TPK hutan ke TPK Antara, - TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar, - TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar.

MEMENUHI Kayu yang diangkut dari TPn di petak tebangan ke industri dilindungi dengan dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK). Hasil uji petik menunjukkan kesesuaian antara dokumen SKSHHK dengan persediaan kayu di LMKB.

Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA Verifier

3.1.3.a.Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA bisa

MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi lapangan dan telaah dokumen diketahui bahwa PT Manokwari Mandiri Lestari telah melakukan penandaan/identitas pada Log/kayu dan pada tunggak sehingga penelusuran identitas kayu (lacak balak) dapat ditelusuri sampai ke tunggak serta terdapat kesesuaian antara tanda-tanda pada bontos kayu dengan dokumen LHP. Penandaan pada bontos kayu berupa Barcode (warna kuning) dan tulisan dengan menggunakan cat warna putih yang berisi informasi berupa nomor produksi serta label merah yang berisi informasi nomor petak, nomor pohon dan jenis. Sedangkan penandaan pada tunggak blok RKT 2016 berupa label plastik warna merah dengan informasi : nama perusahaan, tahun RKT, petak tebang, nomor pohon, jenis kayu dan diameter.

Verifier 3.1.3.b.

Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin.

MEMENUHI Auditee telah menerapkan secara konsisten penandaan pada bontos kayu bulat dengan cara memasangkan label Barcode dan penandaan tambahan menggunakan cat warna putih serta label merah.

Penandaan juga dilakukan di tunggak kayu dengan cara pemberian plastik mika berwarna merah yang berisi informasi data kayu yang terdiri dari : nama perusahaan, tahun RKT, nomor petak tebang, nomor pohon, jenis kayu, dan diameter.

(20)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 15

Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.

Arsip SKSKB dan

dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman.

MEMENUHI Dokumen Kayu yang digunakan oleh PT Manokwari Mandiri Lestari dalam kegiatan pengangkutan kayu dari TPn/TPK Hutan menuju ke Industri selama periode Mei 2016 s/d Juli 2017 telah disertai dengan dokumen SKSHHK yang dilampiri dengan Daftar Kayu Bulat dan dibuat oleh pejabat yang berwenang.

Penerbit SKSHHK untuk tahun 2016 An. Suyanidengan Nomor Register 00129-18/PKB-R/XXXIII/2015 diangkat berdasarkan SK Direktur PT Manokwari Mandiri Lestari Nomor : 02/MML-TRS/MPH/I/2016 tanggal 1 Januarimasa berlaku SK tanggal 01 Januari 2016 sd 31 Desember 2016. Masa berlaku kartu GANIS sd 12 Desember 2018.

Penerbit SKSHHK untuk tahun 2017 An. Suyani dengan Nomor Register 00129-18/PKB-R/XXXIII/2015 diangkat berdasarkan SK Direktur PT Manokwari Mandiri Lestari Nomor : 01/MML-TRS/MPH/I/2017 tanggal 1 Januari 2017 masa berlaku SK tanggal 01 Januari 2017 sd 31 Desember 2017. Masa berlaku kartu GANIS sd 12 Desember 2018. K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH). Verifier 3.2.1.a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan.

MEMENUHI Hasil verifikasi terhadap dokumen SPP PSDH dan DR PT Manokwari Mandiri Lestari dalam rentang waktu bulan Mei 2016 s/d Juli 2017 terdapat SPP PSDH sebanyak 20 set dan SPP DR sebanyak 20 Set. SPP PSDH-DR berupa Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dibuat secara Online melalui Aplikasi Simponi berdasarkan Laporan Hasil Penebangan (LHP) yang di Upload secara Online.

Realisasi penerbitan SPP PSDH dan DR periode bulan Mei 2016 s/d Juli 2017 dengan volume volume produksi dari RKT 2016, sebesar 12.531,50 M³ pembayaran PSDH adalah Rp. 2.255.670.000,00 dan pembayaran DR adalah US$ 200.504,00.

Verifier 3.2.1.b.

Bukti Setor DR dan/atau PSDH

MEMENUHI Surat Perintah Pembayaran (SPP) PSDH dan DR yang

diterbitkan secara Online melalui Aplikasi Simponi berupa

Rincian Pembuatan Tagihan Kementerian/Lembaga

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada PT Manokwari Mandiri Lestari telah sesuai dengan bukti setor dari perusahaan.

PSDH dan DR telah disetorkan melalui PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK Capem Manggarai dengan tanda bukti berupa Print Out yang telah divalidasi pihak Bank dan Bukti Penerimaan Negara yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Anggaran Sistem Informasi PNBP Online (Simponi).

Verifier 3.2.1.c.

Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil

MEMENUHI Hasil verifikasi dokumen SPP PSDH periode bulan Mei 2016 s/d Juli 2017 tarif yang digunakan berdasarkan Permenhut No. P. 68/Menhut-II/2014 tanggal 15 September 2014 Sedangkan pembayaran DR tarif yang digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tanggal 14

(21)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 15

kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman.

Februari 2014 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Kehutanan

K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.

Indikator 3.3.1Pemegang Izin yang mengirim kayubulat antar pulaumemiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar PulauTerdaftar (PKAPT).

Dokumen PKAPT NOT APPLICABLE Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not

Applicable), karena Auditee tidak menjual kayu antar pulau

tetapi menjual kayu kepada IUIPHHK PT Berau Karya Indah (PT BKI) yang terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, (masih dalam wilayah areal PT Manokwari Mandiri Lestari), sehingga Auditee tidak memiliki dokumen Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal haruskapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.

Dokumen yang

menunjukkan identitas kapal

NOT APPLICABLE Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not

Applicable), karena Auditee tidak melakukan pengangkutan

kayu dengan menggunakan Kapal Laut, dimana semua kayu yang diproduksi dijual ke pembeli menggunakan transportasi darat (logging truck).

K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal Verifier 3.4.1. Tanda V-

Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.

MEMENUHI PT Manokwari Mandiri Lestari telah membubuhkan tanda/logo V-Legal pada pada label barcode yang dipasang pada bontos kayu dan dokumen SKSHHK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut. 4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah

memiliki dokumen

AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

MEMENUHI Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL) PT Manokwari Mandiri Lestari telah disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi Papua Nomor : 252 Tahun 2005 pada tanggal 28 Desember 2005.

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

4.1.2.a. Dokumen RKL dan

RPL. MEMENUHI Dokumen RKL dan RPL PT Manokwari Mandiri Lestari disusun mengacu pada dokumen AMDAL dan telah disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi Papua Nomor : 252 Tahun 2005 pada tanggal 28 Desember 2005.

4.1.2.b.

Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia,

MEMENUHI Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan.

(22)

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 15

biologi dan sosial.

K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Verifier 5.1.1.a.

Pedoman/prosedur K3.

MEMENUHI Auditee mempunyai dokumen Prosedur Kerja tentang K3 dan telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

Verifier 5.1.1.b. Ketersediaan Peralatan K3.

MEMENUHI Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan berdasarkan observasi lapangan peralatan dalam kondisi baik.

Verifier 5.1.1.c.

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI Auditee secara konsisten membuat catatan kecelakaan kerja dan telah dilakukan upaya-upaya untuk menekan tingkat kecelakaan kerja.

K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan

berserikat bagi pekerja Verifier : Serikatpekerja ataukebijakan perusahaan (auditee) yangmembolehkan untukmembentukatau terlibat dalam kegiatanserikatpekerja

MEMENUHI Terdapat Surat Pemberitahuan Nomor :

041/MML-DIR/VII/2012 pada tanggal 31 Juli 2012 yang menyatakan bahwa Direksi PT Manokwari Mandiri Lestari memberikan kebebasan terhadap karyawan dan karyawati untuk mendirikan atau membentuk Serikat Pekerja sesuai dengan perundangan yang berlaku.

Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja.

Verifier:

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP.

MEMENUHI Dokumen Peraturan Perusahaan PT Manokwari Mandiri

Lestari telah terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Bintuni nomor : 565/06/PP/2016 tanggal 14 Maret 2016.

Indikator 5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :

Pekerja yang masih di bawah umur

MEMENUHI Auditee tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur dimana umur termuda adalah 21 tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raudya Tuzzahra,dkk (2020) dengan judul “Pengembangan LKPD Berbasis Model Project Based Learning Materi Bangun

Tidak berubahnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga pada bulan November 2009 dibandingkan Oktober 2009, menunjukkan tidak terjadinya inflasi perdesaan, pada bulan

Adapun mengenai Muwa‟adah , yang termuat dalam fatwa DSN-MUI nomor 96 tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah yang mana dijelaskan bahwa untuk melakukan transaksi

- Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Memenuhi KTH Wono Tani dalam periode 2 (dua) tahun terakhir terdapat kegiatan penebangan dan pengangkutan kayu menuju industri

(1) Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Umum mempunyai tugas membantu Lurah dalam melaksanakan urusan di bidang Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan

Memenuhi Seluruh kayu hasil produksi yang diangkut keluar dari areal konsesi PT ITCI Hutani Manunggal dari TPK hutan ke TPK Antara serta ke tujuan industri

selalu menciptakan aplikasi-aplikasi canggih, populernya Facebook dan Twitter sudah menjadi hal yang biasa di kalangan mahasiwa Unikom, ini terlihat dengan banyaknya

Negosiasi nilai atau respons yang dihasilkan oleh kelompok diaspora Muslim di Eropa beragam mulai dari yang menanggapinya positif seperti Liberal, mengambil sebagian seperti