• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimulai dari Jawatan Teknik Bagian B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimulai dari Jawatan Teknik Bagian B"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Sejarah Singkat Lembaga sandi Negara

Kegiatan persandian dalam pemerintahan telah berlangsung sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimulai dari Jawatan Teknik Bagian B Kementerian Pertahanan pada masa perjuangan kemerdekaan baik di Jakarta maupun pada saat pemerintahan darurat di Yogyakarta dan Bukittinggi, hingga mendukung kegiatan diplomasi Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di New Delhi, Den Haag dan New York.

Perintah lisan Menteri Pertahanan tentang perlunya organisasi pelaksana fungsi persandian maka pada tanggal 4 April 1946 dibentuk “Dinas Kode” Kementerian Pertahanan, yang kemudian melembaga menjadi “Djawatan Sandi” dengan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor.11/MP/1949 pada 2 September 1949.

Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat Nomor.65/1950, pada 14 Pebruari 1950, terjadi pemisahan struktur organisasi persandian dari kelembagaan Kementerian Pertahanan, menjadi kelembagaan yang langsung di bawah Presiden. Melalui Keputusan Presiden Nomor. 7/1972 tanggal 22 Februari 1972, Djawatan Sandi berubah menjadi “Lembaga Sandi Negara”.

Perubahan Penataan struktur kelembagaan pemerintah, mempengaruhi perubahan landasan hukum pada kelembagaan Lembaga Sandi Negara, yaitu berturut-turut dengan Keputusan Presiden Nomor.54/1994 tertanggal 18 Juli 1994, Keputusan Presiden Nomor.77/1999 tertanggal 7 Juli 1999 dan terakhir

(2)

dengan Keputusan Presiden Nomor.103/2001 dan perubahannya dengan Peraturan Presiden Nomor. 3/2013.

2.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2013, Lembaga Sandi Negara sebagai salah satu LPND berkedudukan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Sesuai Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2003 dalam diktum pasal 106, ditetapkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Lembaga Sandi Negara dikoordinasikan oleh Menteri Pertahanan.

Lembaga Sandi Negara mempunyai tugas pemerintahan di bidang Persandian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan hal tersebut disusun pula struktur organisasinya sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara nomor OT.001/PERKA.122/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara dan Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut, Lembaga Sandi Negara menyelenggarakan fungsi : pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang persandian; koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas persandian; fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan persandian di lingkungan instansi pemerintah; dan penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

(3)

Untuk menyelenggarakan fungsinya tersebut, Lembaga Sandi Negara mempunyai kewenangan-kewenangan meliputi :

a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang persandian.

b. Perumusan kebijakan di bidang persandian untuk mendukung pembangunan secara makro.

c. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan serifikasi tenaga professional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang persandian.

d. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :

a) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang persandian. b) Pengaturan dan penyelenggaraan Sistem Sandi Negara (SISDINA)

meliputi bidang Sumber Daya Manusia, perangkat lunak dan keras persandian, serta jaring komunikasi persandian.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, serta dalam upaya mencapai kemandirian di bidang persandian sebagai faktor kunci dari keamanan nasional, Lembaga Sandi Negara memiliki 3 (tiga) peran, yaitu : sebagai lembaga keamanan, lembaga ilmu, dan lembaga rekayasa.

Sebagai lembaga keamanan, core business Lemsaneg adalah bidang persandian yang menjadi bagian dan pertahanan dan keamanan nasional. Di lingkungan pemerintah, Lembaga Sandi Negara mengkoordinasikan kegiatan persandian di seluruh instansi penyelenggara negara. Koordinasi ini menjadi penting karena kegiatan persandian di lingkungan pemerintah pada hakikatnya membentuk rantai pengamanan informasi yang saling terkait, dimana jika terjadi kegagalan/kebocoran pada persandian di satu instansi akan berdampak negatif pada sistem persandian pemerintah secara keseluruhan. Dalam konteks negara,

(4)

Lembaga Sandi Negara melakukan pengkajian dan penyusunan kebijakan keamanan nasional yang berhubungan dengan persandian.

Peranan Lembaga Sandi Negara sebagai lembaga ilmu, melakukan pengkajian terhadap perkembangan ilmu dan teknologi persandian serta menyelenggarakan pendidikan ilmu persandian melalui pendidikan tinggi dan pelatihan-pelatihan untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia persandian di lingkungan pemerintah. Dan Lembaga Sandi Sebagai Lembaga rekayasa, melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang diarahkan kepada rekayasa produk kriptografi guna memenuhi kebutuhan dalam kegiatan persandian pemerintah. Rekayasa produk kriptografi yang unik, khas dan mandiri merupakan salah satu kunci keberhasilan pengamanan informasi.

2.2.1.Visi dan Misi

Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 4 Tahun 2011 disebutkan bahwa Visi dan Misi Lembaga Sandi Negara ditetapkan sebagai berikut

Visi :

Menjadi penyelenggara dan Pembina tunggal persandian negara dalam menjamin keamanan informasi berklasifikasi milik pemerintah atau negara serta menyajikan hasil pengupasan informasi bersandi guna turut serta menjaga keamanan nasional.

Misi :

a. Menyusun kebijakan nasional dalam bidang penyelenggaraan dan pembinaan persandian negara.

b. Mengelola sistem keamanan informasi berklasifikasi secara menyeluruh milik pemerintah atau negara.

(5)

d. Menyelenggarakan rekayasa dan pengembangan teknologi persandian nasional dan

e. Menyediakan dan mengoptimalkan sumber daya persandian melalui proses pembelajaran dan pertumbuhan yang didukung manajemen perkantoran secara transparan dan akuntabel.

2.2.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Lembaga Sandi Negara terdiri atas : Kepala Lembaga Sandi Negara, 4 (empat) jabatan eselon 1 (satu) yakni Sekretaris Utama dan 3 (tiga) Deputi, Inspektorat, 2 (dua) Biro, 3 (tiga) Pusat Pengkajian, 5 (lima) Direktorat, Sekolah Tinggi Sandi Negara, Pusat Pendidikan dan Latihan Persandian, serta dibantu oleh pejabat struktural dan fungsional di bawahnya.

Sumber : Perka KaLemsaneg No. OT. 001/PERKA.122/2007

(6)

2.3. Sumber Daya

Menghadapi persaingan global yang makin tajam dan tuntutan pelayanan yang baik, sumber daya yang bermutu dan berkualitas merupaka kunci utama kinerja dan pertumbuhan organisasi. Oleh karena itu sumber daya merupakan aset yang sangat berharga bagi organisasi. Hasil usaha yang telah dicapai tidak akan terlepas dari peranan besar sumber daya yang ada atau yang dimiliki.

Definisi Sumber daya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu segala sesuatu baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang digunakan untuk mencapai hasil, misalnya : peralatan, sediaan, waktu dan tenaga. Adapun arti lain dari sumber daya yaitu suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non fisik, sumber daya ada yang dapat berubah (berubah ke bentuk lain, baik menjadi semakin besar maupun hilang) ada pula sumber daya yang kekal atau selalu tetap.

Ruang lingkup sumber daya persandian terdiri dari : Pertama Sumber Daya Manusia adalah Pegawai Lembaga Sandi Negara, jumlah pegawai yang ada hingga kini terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan persandian pada Instansi Pemerintah sehingga pegawai perlu dikelola dan dibina dengan baik hal ini mengingat bahwa pegawai merupakan komponen utama dalam organisasi yang dinamis sehingga membutuhkan pengelolaan dan pembinaan yang baik. Sebagai gambaran jumlah pegawai Lembaga Sandi Negara sampai dengan bulan Mei 2014 sebanyak 1066 sesuai dengan data dibawah ini.

(7)

Tabel 2.1. Data Pegawai Lemsaneg

UNIT KERJA JUMLAH

KEPALA LEMSANEG 1 Orang

SEKRETARIS UTAMA 333 Orang

DEPUTI I 71 Orang

DEPUTI II 115 Orang

DEPUTI III 67 Orang

INSPEKTORAT 21 Orang STSN 142 Orang PUSDIKLAT 63 Orang MAHASISWA STSN 197 Orang DPK 55 Orang CDTN 1 Orang JUMLAH PEGAWAI LEMSANEG 1066 Orang

Sumber : Biro PHKH Lemsaneg (2014)

Kedua Sarana dan Prasarana, Penyelenggaraan pengamanan informasi dilakukan dengan mengaplikasikan teknik enkripsi dalam bentuk software maupun hardware. Sarana dan prasarana persandian merupakan aset pemerintah yang dapat berupa bahan sandi, peralatan sandi maupun jaringan yang menjadi infrastruktur komunikasi internal maupun eksternal suatu instansi pemerintah, termasuk perangkat lunak, aplikasi enkripsi dan perangkat keras lain yang digunakan untuk kepentingan pengamanan informasi.

Ketiga Jejaring Komunikasi Sandi merupakan jaringan sistem elektronik khusus yang dikelola dalam suatu prosedur operasi untuk mewadahi sekaligus memberikan pelayanan komunikasi yang aman antar instansi pemerintah dan BUMN serta antar pejabat VVIP dan VIP, untuk melindungi informasi berupa data/file, teks, suara dan lain lain yang dikirim menggunakan alat tertentu melalui sarana telekomunikasi satelit, PSTN, frekuensi radio dan lain sebagainya. Jejaring Komunikasi Sandi mendukung terwujudnya jaminan

(8)

perlindungan informasi yang meliputi ketersediaan, kerahasiaan, keutuhan, integritas dan nirsangkal.

Keempat Sistem Persandian Negara adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pengamanan informasi rahasia negara yang meliputi data dan informasi tentang material sandi dan jaring yang digunakan, metode dan teknik aplikasi persandian, aktivitas penggunaannya, serta kegiatan pencarian dan pengupasan informasi bersandi pihak lain yang meliputi data dan Informasi material sandi yang digunakan, aktivitas pencarian dan analisis, sumber informasi bersandi, serta hasil analisis dan personil sandi yang melaksanakan. Informasi persandian meliputi dokumen, keterangan dan penjelasan yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam bentuk elektronik maupun non elektronik, yang berkaitan dengan persandian.

2.4. Produk dan Proses Bisnis.

Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) sebagai penyelenggara dan Pembina tunggal persandian dalam menjamin keamanan informasi (Information Security

Assurance) negara, menghasilkan produk dalam bentuk aplikasi pengamanan

data dan layanan yang dibutuhkan oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi dalam mengamankan Informasi/data yang disimpan, dikirim ataupun dikomunikasikan. Adapun produk Lemsaneg dalam menjamin keamanan informasi meliputi Jaring Komunikasi Sandi (JKS), Certificate

Authority for Government, Algoritma Nasional Mandiri, Sertifikasi Peralatan

(9)

Sebagai instansi pemerintah, Lemsaneg juga menyediakan layanan-layanan sebagai berikut :

1. Layanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

2. Layanan Museum Sandi di Jalan Faridan Muridan Noto No. 21, Kota Baru Yogyakarta, informasi lebih lengkap dapat diakses melalui www.museum_sandi.org

3. Layanan Sekolah Tinggi Sandi Negara di Jalan Raya H. Usa, Ciseeng Bogor Jawa Barat, informasi lebih lengkap dapat diakses`melalui www.stsn-nci.ac.id

4. Layanan pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID). 5. Layanan Pengadaan Secara Elektronis (LPSE).

6. Layanan Pusat Pendidikan dan Pelatihan di Jalan Raya H. Usa, Ciseeng Bogor Jawa Barat.

7. Layanan Otoritas Sertifikat Digital.

Dalam setiap layanan yang diberikan, Lemsaneg berupaya mewujudkan pelayanan prima yang sesuai dengan standar layanan dan prosedur operasional yang merujuk pada peraturan perundangan.

2.5. Peranan Organisasi

Peran Lemsaneg dalam pengamanan informasi /data berklasifikasi telah diwujudkan melalui kerjasama, antara lain :

1. Penerapan layanan pengamanan E-Procurement/layanan pengadaan

barang/jasa pemerintah secara elektronik.

2. Penerapan layanan pengamanan E-Tax Invoice dan pengamanan DIPA menggunakan Otoritas Sertifikat Digital (OSD).

(10)

3. Pengamanan data KTP Elektronik (E-KTP). 4. Pengamanan master naskah ujian CPNS Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.. Guru menginformasikan materi pada

The weaning period is a crucial stage in the growth and development of the infant and child. The timing of weaning, the choice of foods, their methods of preparation, and how

LAMPI RAN I .2 PERDA PERTANGGUNGJAWABAN - RI NCI AN LAPORAN REALI SASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERI NTAHAN DAERAH, ORGANI SASI , PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBI AYAAN. BULUKUMBA,

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Bunga Melur pada Dinas Pengairan Kabupaten Aceh Tenggara Sumber Dana APBK Aceh Tenggara Tahun

[r]

PERANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PRODUK SINGLET POLOS RENDA CABUT

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun

Kuadran A ini disebut sebagai prioritas utama yang harus ditingkatkan oleh pihak rumah sakit karena pada daerah ini pasien memiliki harapan yang tinggi namun