• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/30/X/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/30/X/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

507

PUTUSAN NOMOR HK.2010/30/X/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA BG. KK DSG-200

DI PERAIRAN PANTAI TANJUNG DEWA, PULAU DATU, KALIMANTAN SELATAN

Pada tanggal 16 Desember 2011, pukul 17.00 WITA, telah terjadi kecelakaan kapal tenggelam BG. KK DSG-200, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Kintap, di Perairan Pantai Tanjung Dewa, Pulau Datu, Kalimantan Selatan, pada posisi: 04º-04’-25” LS/ 114º-37’-26”BT.

Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa manusia, namun kapal keruk berserta peralatannya tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/19/DN-12, tanggal 29 Maret 20KL.205/2/19/DN-12, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, Juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melakukan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal, tenggelamnya BG. KK DSG-200, dibuat pada tanggal 14 Desember 2011, di Tanjung Dewa oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kintap;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda BG. KK DSG-200, dibuat oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kintap, tanggal 19 Desember 2011; 3. Berita Acara Pendapat/ Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh

Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kintap, pada tanggal 19 Desember 2011;

4. Laporan Penanganan Kecelakaan Kapal, Nomor KL.205/41/2/UPP.KTP-11, BG. KK DSG-200, dibuat oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kintap;

(2)

508 5. Surat-surat Kapal TB. ISB, terdiri dari:

a. Pas Tahunan, Nomor PK.674/319/AD.BJM-2011, tanggal 17 Pebruari 2011, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin; b. Surat Ukur Dalam Negeri, Nomor 3251/IIa, tanggal 25 Maret 2010, diterbitkan di

Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

c. Sertifikat Garis Muat Kapal Sementara, Nomor PK.001/14/9/AD.BJM-2011, tanggal 17 Oktober 2011, berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2012, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

d. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal Sementara, Nomor PK.401/40/14/AD.BJM-2011, tanggal 17 Oktober 2011, berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2012, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

e. Sertifikat Keselamatan Sementara, Nomor PK.001/11/14/AD.BJM-2011, tanggal 17 Oktober 2011, berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2012, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

f. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/29/11/AD.BJM-2011, tanggal 17 Oktober 2011, berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2012, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

g. Dokumen Penyesuaian Manajemen, Nomor PK.401/635/DOC/DK-11, tanggal 21 Juli 2011, berlaku sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2016, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan kepelautan;

h. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT551/433/5/69/11, tanggal 24 Agustus 2011, berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut;

i. Persetujuan Menunda Kapal, Nomor KL.208/399/13/AD.BJM-11, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 14 Desember 2011, oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

j. Laporan Keberangkatan Kapal Nomor 206/LAT/XII/Lala/2011, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 14 Desember 2011, oleh PT. Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama, diketahui Kepala Seksi Lala dan Penunjang Angkutan Laut, Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

k. Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/41/1/AD.BJM-2011, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 14 Desember 2011 berlaku sampai dengan tanggal 17 Desember 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

(3)

509

l. Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) Nomor BXXV-592/AL.58 dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Pebruari 2002 oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

m. Surat Persetujuan Berlayar Nomor U11/AP.1/1037/XII/2011, tanggal 14 Desember 2011, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Syahbandar Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin.

6. Dokumen BG. KK DSG-200, terdiri dari :

a. Pas Tahunan, Nomor PK.674/317/AD.BJM-2011, tanggal 30 Januari 2011, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin; b. Surat Ukur Internasional 1969, Nomor 142/GGd, tanggal 08 Mei 1995, diterbitkan

di Pulau Sambu, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Pulau Sambu;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.650/425/AD.BJM-2011, tanggal 30 Januari PK.650/425/AD.BJM-2011, berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2012, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin; d. Sertifikat Garis Muat Kapal Sementara, Nomor PK.650/148/AD.BJM-2011,

tanggal 30 Januari 2011, berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2012, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin; e. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, TK. BG. KK DSG-200,

Nomor AT551/620/449/11, tanggal 05 Desember 2011, berlaku sampai dengan tanggal 6 Maret 2012, oleh Direktur Lalu Lintas dan angkutan Laut;

f. Surat Persetujuan Berlayar Nomor U11/AP.1/1038/XII/2011, tanggal 14 Desember 2011, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Syahbandar Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin.

7. Sertifikat Keahlian Pelaut, ANT-V, Nomor 6201024017N50303, atas nama Muhamad Arsyad, diterbitkan di Jakarta, tanggal 11 September 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan di hadapan sidang lanjutan kecelakaan kapal dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

a. Nama : TB. ISB

Jenis : Tug Baot Bendera : Indonesia

Pembuatan/ konstruksi : Tahun 2009/ baja

Isi kotor : 31

Tenaga penggerak utama : Mesin merk Nissan, 500 PS, 1800 rpm Panjang : 14,00 meter

Lebar : 4,20 meter

(4)

510

Dalam : 1,85 meter

Pemilik : PT.Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama

Nakhoda : Muhammad Arsyad

Awak Kapal : 8 (delapan) orang, termasuk Nakhoda

b. Nama : BG. KK DSG-200

Jenis : Tongkang

Bendera : Indonesia

Pembuatan/ konstruksi : Tahun 1980/ baja

Isi kotor : 72

Panjang : 20,49 meter

Lebar : 7,62 meter

Dalam : 1,84 meter

Pemilik : PT. Daya Sakti Timber Corp.Banjarmasin 2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada Tanggal 14 Desember 2011, BG. KK DSG 200 yang ditarik TB. ISB bertolak dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Batulicin, dalam pelayarannya tanggal 16 Desember 2011, pukul 13.00 LT disekitar Tanjung Selatan-Pulau Datu BG. KK DSG 200, kapal mengalami kebocoran;

b. Pukul 13.00 LT, kapal dalam kondisi darurat, Nakhoda perintahkan kapal menuju Pantai Tanjung Dewa, kapal miring kanan;

c. Pukul 17.00 LT, kapal kandas dengan miring ke kanan 90º, posisi saat itu 200 meter dari Pantai Tanjung Dewa;

d. Dalam kecelakaan kapal tersebut tidak ada korban jiwa ataupun cidera, semua peralatan dan perlengkapan keruk jatuh ke laut, posisi kapal kandas tidak menghalangi alur pelayaran.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Nakhoda dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Muhammad Arsyad b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Usman 2) KKM, Tajeri

3) Kepala Operasi, PT. Pelayaran Nasional Kembang SentosaBersama, Akhmad Effendy

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal tenggelamnya BG. KK DSG-200, pada tanggal 16 Desember 2011, pukul 17.00 WITA, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna di dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 26 September 2012, keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal oleh Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

(5)

511

1. Tersangkut Nakhoda, Muhammad Arsyad, dalam keadaan sehat memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Banjarmasin Tanggal : 26 Nopember 1962

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tembus Mautuil Basirih Tengah Rt.021 Banjarmasin Pendidikan

Umum : SD tahun 1972 di Banjarmasin Kepelautan : ANT-V tahun 2003 di Jakarta Pengalaman berlayar :

1) TB. Daicimaru sebagai Nakhoda tahun 1994-1995; 2) TB. Sinar 5 sebagai Nakhoda tahun 1997-1998; 3) TB. Armada I sebagai Nakhoda tahun 1998-2000; 4) TB. Bloro-15 sebagai Nakhoda tahun 2000-2001; 5) Kal Tual-2 sebagai Nakhoda tahun 2001-2004; 6) TB. Silsita sebagai Nakhoda tahun 2004-2005; 7) Jet Puil sebagai Nakhoda tahun 2005-2010; 8) TB. ISB sebagai Nakhoda tahun 2010-kejadian.

b. Pada tanggal 14 Desember 2011, pukul 14.00 LT, BG. KK DSG-200 yang ditarik TB. ISB bertolak dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Batulicin, posisi kapal dekat jembatan Barito, tanggal 15 Desember 2011, di Perairan antara Tanjung Selatan dan Tanjung Dewa ada kebocoran pada lambung kanan.

c. Pada tanggal 16 Desember 2011, pukul 13.00 LT di sekitar Tanjung Selatan Pulau Dewa, BG. KK DSG-200 mengalami kemiringan, pada pukul 17.00 LT, BG. KK DSG-200 tenggelam, Nakhoda dan seluruh ABK dapat diselamatkan ke Pulau Datu Tanjung Dewa.

d. Kondisi cuaca, air slack dan tidak hujan, ombak dari barat, jarak pandang 5 (lima) mil, Nakhoda sering melewati rute tersebut, namun baru pertama kali menarik BG. KK DSG-200.

e. Dalam kondisi darurat tersebut, Nakhoda melapor ke Angkatan Laut, Syahbandar Kintap dan Pemilik di Banjarmasin.

2. Saksi Maulim I, Usman, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, karena sedang berlayar, sesuai dengan surat dari PT. Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama, Nomor 09/KSB/IX/12, dibuat di Banjarmasin, tanggal 24 September 2012 dan tidak dilakukan pemeriksaan pendahuluan kecelakaan kapal. 3. Saksi KKM, Tajeri, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal,

karena tidak diketahui keberadaannya, sesuai dengan surat dari PT. Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama, Nomor 09/KSB/IX/12, dibuat di Banjarmasin, tanggal . . .

(6)

512

tanggal 24 September 2012 dan tidak dilakukan pemeriksaan pendahuluan kecelakaan kapal.

4. Saksi Kepala Operasi, PT. Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama, Akhmad Effendi, dalam keadaan sehat dan memberikan keterangan dibawah sumpah: a. Lahir di : Banjarmasin

Tanggal : 3 Desember 1970

Agama : Islam

Alamat : Jalan Teluk Nilam Darat gang 3 Hidayah Rt.22 Nomor 2 Banjarmasin.

Pendidikan Umum : SMA tahun 1989 di Banjarmasin.

Pengalaman Bekerja:

Kepala Operasi, PT. Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama, tahun 1997-sekarang

b. Saksi bertugas dan bertanggung jawab menyiapkan dokumen kapal, mengurus perijinan dan surat-surat kapal.

c. Saksi sudah 15 (lima belas) tahun bekerja di PT. Pelayaran Nasional Kembang Sentosa Bersama, sebagai Kepala Operasional, saat kondisi darurat Saksi berkomunikasi dengan Nakhoda menggunakan telepon selular.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, Majelis Mahkamah Pelayaran di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 26 September 2012, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal.

TB. ISB

TB. ISB adalah Kapal Tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia berukuran GT. 31, kapal dibangun tahun 2009 di Banjarmasin, bergeladak 1 (satu), berbaling-baling 1 (satu) penggerak utama motor Nissan Ps 500 Rpm 1800.

BG. KK DSG-200

BG. KK DSG-200 adalah Tongkang Keruk, konstruksi baja, berbendera Indonesia, berukuran GT. 72, kapal dibangun tahun 1980, kapal melaksanakan docking terakhir di Banjarmasin tanggal 25 Januari sampai dengan tanggal 30 Januari 2011.

(7)

513 b. Surat-surat Kapal.

TB. ISB

TB. ISB memiliki Pas Tahunan Nomor Urut 1617, tanggal 17 Pebruari 2011 dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin berlaku sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2012, Surat Ukur Dalam Negeri Nomor 3251/Iia tanggal 25 Maret 2010 dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BG. KK DSG-200

BG. KK DSG-200 memiliki Pas Tahunan Nomor 854 tanggal 30 Januari 2011 dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2012, Surat Ukur Internasional Nomor 142/GGd tanggal 8 Mei 1995 dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Pulau Sambu dan dokumen dokumen lainnya lengkap masih berlaku sebagaimana dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal. BAGIAN DECK.

NAKHODA : MUHAMMAD ARSYAD berijazah ANT V MUALIM I : USMAN berijazah ANT V BAGIAN MESIN.

KKM : TAJERI berijazah ATT V MASINIS I : FACHLANI berijazah ATT V

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, peralatan permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap masih berlaku, susunan perwira deck dan mesin telah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70 Tahun 1998 dan SK DJPL Nomor PY.66/1/2-02, tanggal 7 Pebruari 2002. 2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 15 Agustus 2012, perihal analisis keadaan angin, arah dan kecepatan arus, cuaca, jarak penglihatan dan tinggi gelombang di wilayah Perairan Pesisir Pantai Tanjung Dewa Kalimantan Selatan, pada tanggal 16 Desember 2011, pukul 17.00 WITA, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut, 8 – 15,5 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Timur-Tenggara, 7,2 cm/det

Cuaca : Berawan Banyak dan Hujan Disertai Badai Guntur

(8)

514

Jarak Penglihatan : 2,0 – 5,0 Mil Tinggi Gelombang : Barat, 1,9 – 3,1 Meter b. Menurut Buku Kepanduan Bahari

Berdasarkan musin dan iklim setempat pada buku kepanduan bahari jilid II di daerah Pantai Timur Laut kalimantan sebagai berikut: Kekuatan angin yang kecil umumnya dalam setahun terdapat di daerah Pantai Timur Laut Kalimantan, Selat Makassar, Laut Sulawesi dan Laut Timur Kalimantan, di Selat Makassar, Laut Sulawesi dan Pantai Barat Sumatera, sedangkan berdasarkan iklim setempat dekat Pantai Timur Kalimantan, sebelah utara Tanjung Mangkalihat sampai alur pelayaran Sibutu, dipisahkan musim utara dari musim Selatan yang perkembangannya kedua-duanya amat lemah terutama yang tersebut belakangan, musin Selatan menjadi kurang kuat dalam bulan-bulan Juli, Agustus dan September, bulan Desember sampai April musim Utara bertiup lemah dan tidak tetap, bulan-bulan Mei, Juni, Oktober dan Nopember angin lebih tenang daripada tempat lain di Nusantara, angin darat dan angin laut kurang tetap bertiupnya, angin badai jarang terjadi.

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan sidang majelis bahwa keadaan cuaca pada saat terjadinya bencana kapal, langit sebagian berawan, kecepatan angin agak kuat, tinggi gelombang + 1 (satu) meter, dan daya tampak baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan cuaca pada saat kejadian yang disampaikan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan yang dibuat di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kintap dan sidang lanjutan yang dilaksanakan di Banjarmasin dinyatakan bahwa BG. KK DSG-200 berangkat dari Banjarmasin menuju Batu Licin tanpa muatan dan stabilitas tidak baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Bahwa tanggal 14 Desember 2011 BG. KK DSG 200 yang ditarik TB. ISB bertolak dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Batulicin, dalam pelayarannya tanggal 16 Desember 2011 tiba-tiba BG. KK DSG-200 mengalami kebocoran.

b. Tersangkut Nakhoda perintahkan ABK siaga penuh menghadapi situasi darurat mengarahkan kapal menuju pesisir pantai Tanjung Dewa, kapal semakin miring, pukul 17.00 LT BG. KK DSG-200 kandas dengan kondisi

(9)

515

kemiringan 90°, lokasi kandas berjarak 200 meter dari Tanjung Dewa, kapal tidak menghalangi alur pelayaran.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda TB ISB dengan mengarahkan kapal kearah Pulau Datu yang dangkal, dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, dokumen, kondisi cuaca, kondisi lingkungan, faktor teknis, faktor manusiadan organisasi mengenai kecelakaan tenggelamnya kapal tersebut, Majelis Sidang berpendapat bahwa :

a. Kurangnya pengawasan dalam perawatan BG. KK DSG-200, mengalami retak lambung atau dicurigai cacat lambung.

b. Arus di perairan pantai sangat kuat, yang hal itu dapat menambah kemiringan BG. KK DSG-200.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab tenggelamnya BG. KK DSG-200 disebabkan kurangnya pengawasan dalam perawatan kapal. 6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Pada tanggal 14 Desember 2011, pukul 14.00 LT, TB. ISB menggandeng BG. KK DSG-200 bertolak dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Batulicin dengan 8 (delapan) orang ABK termasuk Nakhoda.

b. Pada tanggal 16 Desember 2011, pukul 13.00 LT, kapal miring kanan, air laut masuk ke Tongkang dikarenakan kebocoran, dilakukan pemompaan namun tidak berhasil.

c. Tersangkut Nakhoda memerintahkan seluruh ABK untuk siaga menghadapi keadaan darurat dan mengarahkan kapal menuju pesisir Pantai Tanjung Dewa.

d. Kapal terduduk kandas di perairan dangkal Pulau Datu, Tersangkut Nakhoda menghubungi pemilik kapal, seluruh awak kapal diperintahkan untuk turun dan ditolong perahu kelotok menuju Pantai, selanjutnya melapor ke petugas Syahbandar Kintap.

e. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa manusia.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda telah maksimal dan dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisa yang didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal . . .

(10)

516

Kapal, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kurangnya pengawasan dan perawatan BG. KK DSG-200.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya kapal dikarenakan kondisi teknis dalam prosedur perawatan kapal.

D. Putusan:

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat 1 huruf (b), ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008, tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran:

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal tenggelam BG. DSG-200, pada tanggal 16 Desember 2011, pukul 17.00 WITA, di Perairan Pesisir Pantai Tanjung Dewa, Pulau Dewa, Kalimantan Selatan, pada posisi 04º-04’-25” LS/ 114º-37’-26”BT, disebabkan karena kondisi teknis dalam prosedur perawatan kapal.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda TB. ISB, Muhammad Arsyad, lahir 26 Nopember 1962, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut, ANT-V, Nomor 6201024017N50303, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 September 2003, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan PERINGATAN.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak dibacakannya putusan ini.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti.

Ketua : TTD Capt. Hari Suharsono

Anggota : TTD Capt. A. Utoyo Hadi, S.H., M.Si., M.Mar.

Anggota : TTD Didi, M.Eng, M.Sc.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M.

Anggota : TTD Muryamtini, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis wah target peningkata ce improvem kan bagia Perwakilan dap kinerj gan targe dengan ket aratur Neg tikberatkan menyempu utama (IKU gi BPKP gsung. maksudka ksanaan g telah

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

• Terwujudnya bangunan Jogja Fashion Center di Yogyakarta sebagai wadah untuk menampung aktivitas yang berkaitan dengan fashion, yang feminin dan anggun melalui pengolahan

Namun kendala yang dialami acara “Bhinneka Tunggal Tawa” adalah kurangnya media dalam promosi event ini, promosi acara ini hanya dilakukan lewat jejaring sosial,

Adanya sistem produksi berdasarkan pesanan (job order) dalam memproduksi susu pasteurisasi, membawa kerugian bagi KPBS Pangalengan baik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun