• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Menurut pendapat Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Tony Marsyahrul, 2005, 2)

Undang-Undang Nomor. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 angka 1 menyebutkan arti pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Dengan berlakunya UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana yang telah diubah dengan UU. No. 7 Tahun 1991, UU No. 10 Tahun 1994, UU No. 17 Tahun 2000 dan yang terakhir diubah UU No. 36 tahun 2008, maka sistem pemungutan pajak di Indonesia khususnya Pajak Penghasilan mengalami perubahan yang mendasar yaitu dari Sistem Official Assesment menjadi Sistem Self Assesment.

Dalam sistem Self Assesment, masyarakat diberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar untuk menghitung, memperhitungkan,

(2)

membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang, sehingga melalui sistem ini pelaksanaan Administrasi Perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota masyarakat.

Namun banyak wajib pajak yang belum mendaftarkan dirinya menjadi wajib pajak yang seutuhnya dengan melaporkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dan banyak juga pengusaha–pengusaha yang tidak melaporkan dirinya sebagai wajib pajak karena tidak ingin terbebani dengan pembayaran pajak yang menurut mereka hanya mengurangi keuntungan yang mereka dapatkan. Dan agar lebih memahami tata cara penghitungan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tetap lebih lengkap lagi, maka dilakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

PKLM yaitu kegiatan intrakulikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman kerja praktis dilapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori–teori yang telah diterima dari para dosen khususnya dosen jurusan Program Studi Administrasi Perpajakan.

Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Pajak Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi. Sebagai pajak negara, peran Pajak Penghasilan adalah untuk mengisi kas negara, instansi yang ditunjuk untuk mengelola adalah Direktorat Jenderal Pajak dibawah Departemen Keuangan dengan unit operasionalnya adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Sebagai pajak subjektif, Pajak penghasilan lebih menekankan

(3)

subjek pajak sebagai penentu awal tidaknya terutangnya pajak. Disamping objek pajak bila bukan merupakan subjek pajak meskipun menghasilkan atas penghasilan tersebut tidak dapat dikenakan Pajak Penghasilan.

Atas dasar pemikiran tersebut, saya sebagai mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara (USU) ingin mengadakan PKLM pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat. Adapun yang menjadi latar belakang PKLM ini adalah menjadikan tamatan Program Diploma III Studi Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara (USU) sebagai tenaga yang terampil, siap pakai, dan tenaga ahli di dalam bidang perpajakan. Adapun judul yang saya ambil adalah “Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas Pegawai Tetap Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat”.

2. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

2.1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

a. Untuk mengetahui Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap di KPP Pratama Medan Barat dan ruang lingkup pengelolahannya.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala atau penghambat yang dialami Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam menghitung PPh Pasal 21 Atas Pagawai Tetap di Kota Medan.

(4)

c. Untuk mengetahui upaya–upaya yang ditempuh oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam mengalami kendala– kendala yang terjadi dalam penghitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap.

2.2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Bagi Mahasiswa yaitu :

a. Memahami Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap.

b. Menambah wawasan tentang Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap.

c. Meningkatkan Profesionalisme, memperluas wawasan dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya di bidang perpajakan.

Bagi Universitas yaitu :

a. Menambah hubungan kerjasama antara pihak Universitas khususnya mahasiswa dengan Instansi pemerintah khususnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

b. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama perkuliahan.

c. Untuk penyempurnaan kurikulum sehingga mampu mencapai standar mutu Pendidikan.

(5)

e. Mendorong kemajuan alumni di masa mendatang.

Bagi Instansi Pemerintah yaitu :

a. Sebagai bahan untuk menambah sumber–sumber ide baru. b. Sebagai bahan untuk dapat menambah kemampuan yang baru. c. Mambina kerjasama antara lembaga pendidikan dengan instansi

pemerintah.

3. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari PKLM ini antara lain :

1. Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

2. Presentase peningkatan PPh Pasal 21 di tahun 2008.

3. Jumlah Wajib Pajak khususnya Pegawai Tetap yang mendaftarkan/mengukukuhkan diri sebagai Wajib Pajak.

4. Data–data tahun 2008 tentang PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap di KPP Pratama Medan Barat.

4. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Yang menjadi metode PKLM adalah :

(6)

Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan PKLM ke objek yang meliputi kegiatan seperti pemilihan objek, pengajuan proposal, dan surat pengantar.

4.2. Studi Literatur (Kepustakaan)

Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan membaca landasan teori yang meliputi : Buku–buku, Undang–Undang dan bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan laporan PKLM.

4.3. Studi Observasi (Pengamatan) Lapangan

Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan mengikuti PKLM pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, serta mempelajari laporan–laporan yang berhubungan dengan masalah– masalah yang akan dibahas.

4.4. Pengumpulan Data

Pada waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun laporan akhir. 4.5. Analisis Data dan Evaluasi

Yaitu kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi dan mencari atau menanyakan solusi/jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.

(7)

5. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam melakukan pengumpulan data digunakan tiga metode yaitu : 5.1. Interview (Wawancara)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan seperti data-data pajak tahun 2008, target dan realisasai pajak tahun 2008, dan pertanyaan– pertanyaan yang lain kepada pegawai instansi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

5.2. Observasi (Pengamatan)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung maupun tidak langsung terjun kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki risiko tinggi.

5.3. Dokumentasi

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

(8)

6. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Sistematika penulisan laporan PKLM dibuat dalam 5 (lima) bab dan dilengkapi dengan Sub Bab dan diberi penjelasan terperinci :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah PKLM, pembahasan dan penjelasan, tujuan penulisan serta bentuk sistematika penulisan laporan PKLM

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasinya, uraian tugas pokok dan fungsi KPP, gambaran pegawai/karyawan atau anggota personil KPP tersebut.

BAB III : GAMBARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan penjelasan tentang ketentuan yang mengatur tata cara penghitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap serta Undang–Undang yang berlaku dasar hukumnya, serta tarif dasar pajak yang telah ditentukan.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini diuraikan tentang data–data yang telah dikumpulkan dan telah menguji kebenaran data secara sistematis. BAB V : PENUTUP

(9)

Bab ini terdiri dari 2 (dua) hal yaitu kesimpulan dan saran, yang merupakan inti sari dan bersumber dari pengumpulan data PKLM. Berdasarkan dari kesimpulan tersebut dibuat rekomendasi yang berisi saran–saran yang dapat diambil sebagai tindakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di lokasi PKLM

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan peraturan dari pemerintah terkait dengan penjualan barang elektronik yang harus disertai petunjuk manual dalam bahasa Indonesia juga cukup menyulitkan

Sosis adalah salah satu olahan daging yang dibuat dengan cara daging dihaluskan kemudian diberi bumbu dan dimasukan kedalam selongsong (casing) yang berbentuk

Perusahaan yang memiliki informasi managerial ownership pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat karbon aktif dan waktu kontak optimum pada proses adsorpsi adalah 150 gram dan 80 menit dengan pengurangan kandungan sulfur 32,2 %

Science Film Festival Indonesia 44 FILM SELECTION - NATURAL SCIENCE, LIFE SCIENCE & TECHNOLOGY. Science Film

3) Variabel kredit umum berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (BDRB) dan temuan ini sesuai dengan teori dimana apabila kredit meningkat maka tingkat

Kegiatan pembelajaran yang ada di Buku Siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran6. Guru diharapkan mampu mengembangkan ide-ide kreatif

• Guru membimbing peserta didik untuk melakukan pembuktian (verification) atas temuan sebagai hasil kreatifitas siswa tentang pemahaman masalah inflasi, kebijakan