• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh: HANDAYANI PUTRI

1113033

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA 2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Achmad Yogyakarta

Tanggal : ………

Menyetujui :

Penguji Pembimbing

(Reni Merta Kusuma, M.Keb) (Fatimah Dewi Anggraeni,SST,.MPH) NIDN: 06-1603-83-02 NIDN : 05-3003-8801

Mengesahkan,

a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

(Reni Merta Kusuma, M.Keb) NIDN : 06-1603-83-02

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulisatau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, September 2016

Handayani Putri

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul: “Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, usulan penelitian ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku ketua Program Studi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sekaligus Penguji dalam karya tulis ilmiah ini.

3. Fatimah Dewi Anggraeni, SST,. MPH selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Kepala RSUD Panembahan Senopati Bantul yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

5. Kedua orang tua dan sahabat yang telah membantu dan menemani proses pembuatan karya tulis ilmiah ini.

6. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya usulan penelitian ini. Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 2016

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ..i

LEMBAR PENGESAHAN ... ..ii

LEMBAR PERNYATAAN ... ..iii

KATA PENGANTAR ... ..iv

DAFTAR ISI ... ..v

DAFTAR TABEL... ... ...vi

DAFTAR GAMBAR... ... ...vii

DAFTAR LAMPIRAN... ... ...viii

INTISA ... ..ix ABSTRACT ... ..x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… ... ………….1 B. Rumusan Masalah……… ... …....4 C. Tujuan Penelitian……… ... ……..4 D. Manfaat Penelitian... ... ...5 E. Keaslian Penelitian... ... ...6

BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori... ... ...8

1. Pengetahuan... ... ...8

2.Wanita Usia Subur (WUS... ... ...16

3. Kanker Payudara... ... ...21

B. Kerangka Teori... ... ...31

C. Kerangka Konsep………... ... ...32

D. Pertanyaan Penelitian... ... ...32

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... ... ...33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... ... ...33

C. Populasi dan Sampel Peneliti ... ...33

D. Variabel penelitian... ... ...35

E. Definisi Operasional... ... ...36

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data... ... ...36

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data... ... ...38

H. Etika Penelitian... ... ...39

I. PelaksanaanPenelitian... ...40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... ... ...43

B. Pembahasan... ... ...50

C. Keterbatasan Penelitian... ... ...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... ... ...55

B. Saran... ... ...56 DAFTAR PUSTAKA

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori...31 Gambar 2.2 Kerangka Konsep...32

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional...36

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner...37

Tabel 4.1 Usia WUS...43

Tabel 4.2 Pendidikan WUS...44

Tabel 4.3 Pekerjaan WUS...45

Tabel 4.4 Pengetahuan Kanker Payudara...45

Tabel 4.5 Pengertian Kanker Payudara...46

Tabel 4.6 Tanda dan Gejala Kanker Payudara...46

Tabel 4.7 Faktor penyebab Kanker Payudara...47

Tabel 4.8 Faktor Risiko Knake Payudara...48

Tabel 4.9 Pencegahan Kanker Payudara...48

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3. Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Kuesioner

Lampiran 5. Hasil Penelitian

Lampiran 6. Lembar Konsultasi KTI Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

(RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

Handayani Putri1,Fatimah Dewi Anggraeni2

INTISARI

Latar Belakang : Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang

dapat menyerang dan menyebar ketempat yang jauh dari tubuh. Salah satu faktor penyebab kanker payudara adalah pengetahuan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dibandingkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan tentang resiko dan manfaat SADARI memiliki pengaruh positif terhadap sikap dan perilaku dalam menghadapi kanker payudara. Provinsi D.I. Yogyakarta merupakan provinsi dengan angka kejadian kanker payudara tertinggi di Indonesia. Kabupaten Bantul adalah daerah dengan angka kejadian kanker payudara tertinggi di Yogyakarta dengan jumlah penderita sebesar 312 kasus (38,01%).

Tujuan Penelitian : Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Kanker

Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta

Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini seluruh Wanita Usia Subur sebanyak 144 WUS, sampel sebanyak 59 responden dengan teknik sampling menggunakan Incidental Sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariate.

Hasil : Dari hasil penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul diperoleh

hasil bahwa pengetahuan Wanita Usia Subur tentang kanker payudara kurang (40,7%), pengertian baik (66,1%), tanda dan gejala kurang (62,7%), faktor terjadinya baik (50,8%), faktor risiko kurang (52,5%), pencegahan kurang (40,7%), pengobatan kurang (35,6%).

Kesimpulan: Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang kanker payudara di RSUD

Panembahan Senopati Bantul berpengetahuan Kurang sebanyak 24 responden (40,7%)

Kata Kunci: Pengetahuan, Kanker payudara

1

Mahasiswa D-3 Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE FERTILE AGE WOMEN ABOUT BREAST CANCER IN THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

Handayani Putri1,Fatimah Dewi Anggraeni2

ABSTRACK

Background: Cancer is uncontrolled cell growth, which can invade and spread to the place far away from the body. One of the causes of breast cancer is knowledge. Behavior based on knowledge will be better than the behavior that is not based on knowledge. Knowledge of the risks and benefits of has a positive influence on the attitudes and behavior in the face of breast cancer. Province D.I. Yogyakarta is a province with the highest breast cancer incidence rates in Indonesia. Bantul district is the region with the highest incidence rate of breast cancer in Yogyakarta with the number of patients amounted to 312 cases (38.01%)

Aim: To know the education level of fertile age women knowledge about breast cancer in hospitals Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta

Research Methods: The research was quantitative descriptive. The population in this study across of 144 fertile age women, sample of 59 respondents to the sampling technique using incidental sampling. Analysis of the data used univariate analysis.

Results: The results showed that the education of research in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained that knowledge woman of fertile age about breast cancer in less educated categorized (40.7%), sense in good educated categorized (66.1%), signs and symptoms in less educated categorized (62.7%), a factor in the both in the good categorized (50.8%), risk factors in the less categorized (52.5%), prevention in the less categorized (40.7%), treatment in the less categorized (35.6%).

Conclusion: Knowledge of Eligible Women Breast Cancer ABOUT Panembahan Senopati Bantul Hospital Less knowledgeable as much as 24 respondents (40.7%) Keywords: Education, Breast Cancer

1

D-3 Midwifery Student of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu pembangunan berkelanjutan sebagai agenda pembangunan global baru untuk periode 2015 hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) yang telah berakhir pada tahun 2015. SDG’s bertujuan umtuk menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, salah satunya menurunkan sebesar 25% semua kematian akibat cardiovascular disease, cancer, diabetes, or chronic respiratory disease (Kemenkes, 2015).

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang parah, dan merupakan penyebab utama kematian. World Health Organization (WHO) memaparkan, jumlah penderita kanker di dunia pada 2012 diperkirakan 14,1 juta orang, atau meningkat dibandingkan data 2008 yang berjumlah 12,7 juta (WHO, 2015).

Kanker payudara di Indonesia menjadi masalah yang lebih besar karena lebih dari 70% penderita datang ke dokter pada stadium yang sudah lanjut, maka dari itu permasalahan mengenai kanker payudara membutuhkan perhatian khusus (Saryono, 2009). Tingginya angka penderita kanker payudara di Indonesia disebabkan masih rendahnya kesadaran wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara sendiri (SADARI) (Lenggogeni, 2011).

Pemerintah menargetkan minimal 80% perempuan usia 30-50 tahun melakukan deteksi dini setiap 5 tahun. Program nasional deteksi dini kanker

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

payudara dan kanker leher rahim ini dicanangkan oleh ibu Ani Yudhoyono pada tanggal 21 April 2008, sejak pencanangannya hingga tahun 2016, pemerintah telah memperluas pelaksanaan deteksi dini kanker tersebut di semua daerah di Indonesia (Depkes RI, 2013).

Faktor penyebab kanker payudara di antaranya adalah usia, pendidikan, pengetahuan, status perkawinan, paritas, dan lain-lain. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior) dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan perempuan tentang risiko dan manfaat dari deteksi dini kanker payudara memiliki pengaruh positif terhadap sikap dan perilaku dalam menghadapi kanker payudara, sehingga penanganan kanker payudara lebih cepat dan efektif untuk diobati (Erbil, 2012).

Sebanyak 1,7 juta wanita didiagnosis dengan kanker payudara pada tahun 2012, dan setengah juta perempuan meninggal akibat penyakit ini. Kanker payudara juga menyerang laki-laki, walaupun jumlahnya lebih sedikit dari perempuan. Cancer Society Nepal (CSN) 2015 telah menghitung bahwa di tahun 2013 kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian kurang lebih 7400 warganya, 57 orang di antaranya adalah laki-laki (CSN, 2015).

Prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1%. Prevalensi kanker payudara pada tahun 2013 tertinggi di Indonesia terdapat

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

di Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4% dan disusul dua daerah selanjutnya yaitu Kalimantan Timur 1,0% dan Sumatera Utara 0,9% dari jumlah penduduk Indonesia (Infodatin, 2014).

Dinas Kesehatan Propinsi DIY menunjukkan data jumlah kasus baru penderita kanker payudara pada tahun 2015 ditemukan 899 kasus dari 4 Kabupaten yang melaporkan, yaitu yang tertinggi terjadi di Kabupaten Bantul sebanyak (38,01%) 312 kasus, kemudian Gunung Kidul sebanyak (29,14%) 276 kasus, Kota Yogyakarta sebanyak (28,82%) 273 kasus, dan di Kabupaten Sleman yaitu sebanyak (4,01%) 38 kasus (Dinkes DIY, 2015).

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 Maret 2016 pada 15 WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hasil kuesioner dengan 30 pertanyaan tentang kanker payudara yaitu, 46,7% (7 orang) memiliki pengetahuan baik, 0% memiliki pengetahuan cukup dan, 53,3% (8 orang) memiliki pengetahuan kurang tentang kanker payudara.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, telah peneliti ketahui bahwa kejadian kanker payudara terus mengalami peningkatan dan menjadi kanker terbanyak yang dialami oleh wanita Indonesia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta”

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang kanker payudara berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

b. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang pengertian Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta.

c. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Tanda dan Gejala kejadian Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta.

d. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Faktor terjadinya Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta. e. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Faktor Risiko

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

f. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Pencegahan Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta. g. Diketahuinya gambaran pengetahuan WUS tentang Pengobatan Kanker

Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan informasi tentang pengetahuan kanker payudara bagi WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan ilmu kebidanan terutama dalam kesehatan reproduksi. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan WUS tentang kanker payudara.

b. Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Dapat dijadikan sebagai informasi sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan promosi kesehatan tentang pengetahuan mengenai kanker payudara.

c. Bagi Mahasiswa Stikes Jend. A. Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan bagi mahasiswa terutama tentang kanker payudara.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan sebagai referensi terutama tentang kanker payudara dan dapat menambah variabel-variabel selanjutnnya.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang relevan dengan penelitian pengetahuan WUS tentang kanker payudara diantaranya adalah:

1. Nurhayati (2010),“Pengetahuan Ibu PKK Tentang Kanker Payudara di Desa Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010”. Desain penelitian menggunakan deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 30 responden dengan menggunakan total sampling. Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu PKK berpengetahuan baik yaitu sebanyak 22 orang (73,3%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (26,7%). Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada lokasi penelitian, responden penelitian, teknik pengambilan sampel, pada jenis dan rancangan penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis

2. Rohmi (2013), dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (20-45 Tahun) Tentang Kanker Payudara di RT 12 RW 11 Kedungdoro Surabaya”. Desain penelitian adalah deskriptif. Jumlah sampel sebesar 54 orang dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

menunjukkan bahwa sebanyak 27 orang (50,0%) wanita usia subur memiliki tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 16 orang (29,6%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 17 orang (20,4%) memiliki pengetahuan cukup. Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada lokasi penelitian, responden penelitian, teknik pengambilan sampel, pada jenis dan rancangan penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis

3. Wahyuni (2012) dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun 2012”. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 32 remaja putri, dengan teknik pengambilan sampel sampling jenuh. Teknik analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara pada tingkat baik sebanyak 6 responden (18,75%), cukup sebanyak 22 responden (68,75%) dan kurang sebanyak 4 responden (12,5%). Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada lokasi penelitian, responden penelitian, teknik pengambilan sampel, pada jenis dan rancangan penelitian, variabel penelitian, dan teknik analis.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul yang merupakan rumah sakit rujukan bagi pusat-pusat pelayanan kesehatan disekitarnya. Rumah Sakit ini merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo no 14 Bantul. Rumah Sakit tersebut berdiri sejak tahun 1953 dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang lulus akreditasi 12 program pelayanan pada bulan November 1998 dan tanggal 1 Januari 2003 menjadi rumah sakit swadana dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002. Dengan adanya sarana, prasarana, serta jumlah pelayanan spesifikasi yang telah memadai, RSUD Panembahan Senopati Bantul memperoleh pengakuan naik kelas menjadi kelas B Non Pendidikan tertanggal 31 Januari 2009 dengan perda No.3 tahun 2007. RSUD Panembahan Senopati Bantul dilengkapi dengan fasilitas unit instalasi pendukung meliputi pelayanan 24 jam Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, dan Instalasi Bedah Sentral (IBS). RSUD Panembahan Senopati Bantul dilengkapi pula dengan sarana penunjang lain, yaitu Instalasi Rehabilitasi Medis, Unit Elektromedik (Ultrasonografi (USG), USG Doppler).

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan salah satu pusat rujukan kasus-kasus kegawatan obstetrik dan ginekologi. Rumah Sakit ini juga merupakan pusat rujukan pasien yang menderita kanker payudara yang selalu mengupayakan pelayanan dan melengkapi fasilitas untuk menangani kasus kanker payudara salah satunya yaitu dengan kemoterapi. 2. Karakteristik Subyek penelitian

Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan WUS tentang kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta sebagai berikut:

a. Karakteristik berdasarkan umur

Karakteristik dari 59 responden WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, menurut umur dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1 Usia WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

Usia Frekuensi Presentasi (%)

17-25 18 30,5%

26-35 22 37,2%

36-45 19 32,2%

Total 59 100%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui jumlah Usia terbanyak dari WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yaitu 26-35 tahun sebanyak 37,2% (22 orang) dan terendah yaitu usia 17-25 tahun sebanyak 30,5% (18 orang).

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

b. Karakteristik berdasarkan pendidikan

Karakteristik dari 59 responden WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, menurut pendidikan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.2 Pendidikan WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

Pendidikan Frekuensi Presentasi (%)

Tidak Sekolah 2 3,4% SD 5 8,5% SMP 28 47,5% SMA 23 39,0% Perguruan Tinggi 1 1,7% Total 59 100.0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui jumlah pendidikan terbanyak dari WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yaitu SMP sebanyak 47,5% (28 orang) dan terendah yaitu Perguruan Tinggi sebanyak 1,7% (1 orang).

c. Karakteristik berdasarkan pekerjaan

Karakteristik dari 59 responden WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, menurut pekerjaan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3 Pekerjaan WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

Pekerjaan Frekuensi Presentasi (%)

Tidak Bekerja 38 64,4%

Bekerja 21 35,6%

Total 59 100,0%

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui jumlah Pekerjaan terbanyak dari WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yaitu tidak bekerja sebanyak 64,4% (38 orang).

3. Analisis hasil penelitian

a. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Kanker payudara Tabel 4.4 Pengetahuan WUS tentang Kanker Payudara di RSUD

Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 19 32,2%

Cukup 16 27,1%

Kurang 24 40,7%

Total 59 100.0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.4 Diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang kanker payudara mayoritas dalam kategori kurang sebesar 40,7% (24 orang) dan terendah pada kategori cukup sebesar 27,1% (16 orang).

b. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS tentang Pengertian Kanker payudara.

Tabel 4.5 Pengetahuan WUS tentang Pengertian Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 39 66,1%

Cukup 0 0,0%

Kurang 20 33,9%

Total 59 100.0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan mayoritas WUS memiliki pengetahuan baik tentang pengertian kanker payudara yaitu sebesar 66,1% (39 orang).

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

c. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS tentang Tanda dan Gejala Kanker payudara.

Tabel 4.6 Pengetahuan WUS tentang Tanda Dan Gejala Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 9 15,3%

Cukup 13 22,0%

Kurang 37 62,7%

Total 59 100,0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan pengetahuan WUS tentang tanda dan gejala kanker payudara terbanyak pada kategori kurang yaitu sebesar 62,7% (37 orang) dan terendah pada kategori baik yaitu sebanyak 15,3% (9 orang).

d. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS tentang Faktor Penyebab Kanker payudara.

Tabel 4.7 Pengetahuan WUS tentang Faktor Penyebab Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 30 50,8%

Cukup 0 0,0%

Kurang 29 49,2%

Total 59 100,0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan jumlah WUS yang memiliki pengetahuan baik dan kurang tentang faktor penyebab kanker payudara hampir imbang yaitu sebesar 50,8% (30 orang) memiliki pengetahuan baik dan 49,2% (29 orang) memiliki pengetahuan kurang, meski begitu pengetahuan baik menjadi mayoritas.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

e. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS tentang Faktor Risiko Kanker payudara.

Tabel 4.8 Pengetahuan WUS tentang Faktor Risiko Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 17 28,8%

Cukup 11 18,6%

Kurang 31 52,5%

Total 59 100.0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan pengetahuan WUS tentang faktor risiko kanker payudara terbanyak pada kategori kurang yaitu sebesar 52,5% (31 orang) dan terendah pada kategori cukup yaitu sebanyak 18,6% (11 orang).

f. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS tentang Pencegahan Kanker payudara.

Tabel 4.9 Pengetahuan WUS tentang Pencegahan Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 19 32,2%

Cukup 16 27,1%

Kurang 24 40,7%

Total 59 100,0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan pengetahuan WUS tentang pencegahan kanker payudara terbanyak pada kategori kurang yaitu sebesar 40,7% (24 orang) dan terendah pada kategori cukup yaitu sebanyak 27,1% (16 orang).

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

g. Gambaran Tingkat Pengetahuan WUS tentang Pengobatan Kanker payudara.

Tabel 4.10 Pengetahuan WUS tentang Pengobatan Kanker Payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

Baik 19 32,2%

Cukup 19 32,2%

Kurang 21 35,6%

Total 59 100,0%

Sumber: Data Primer (2016)

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan pengetahuan WUS tentang pengobatan kanker payudara hampir sama pada kategori baik, cukup dan kurang, meskipun pada kategori kurang masih menjadi mayoritas yaitu sebesar 35,6% (21 orang), kategori baik dan cukup yaitu sebanyak 32,2% (19 orang) masing-masing sama.

B. Pembahasan

1. Tingkat pengetahuan WUS tentang kanker payudara

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pengetahuan WUS tentang kanker payudara sebesar 40,7% (24 orang) dalam kategori kurang. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what (Notoatmodjo 2010). Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior) (Putri, 2011). Pengetahuan selalu berhubungan dengan perilaku seseorang

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

atau masyarakat. Banyak wanita-wanita Indonesia tidak melakukan SADARI, dapat dikarenakan mereka tidak mengetahui mengenai SADARI atau tidak memahami tentang kanker payudara itu sendiri, sehingga dapat memicu semakin besarnya angka kejadian kanker payudara (Nurcahyo, 2010).

Pengetahuan WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul kurang dikarenakan tingkat pendidikan dan pekerjaan WUS. Pendidikan WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas adalah SMP yaitu sebesar 47,5% (28 orang), pendidikan tersebut dinilai kurang untuk mendapatkan informasi yang cukup tentang kanker payudara, menurut Widianti, dkk (2007) Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Mayoritas WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul tidak bekerja yaitu sebesar 64,4% (38 orang), hal ini dapat mempengaruhi pengalaman WUS sehingga dapat membuat WUS kurang mendapatkan informasi, menurut Widianti, dkk (2007) Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rohmi (2013), bahwa tingkat pengetahuan WUS di RT 12 RW 11 Kedungdoro Surabaya adalah kurang yaitu sebesar 27 orang (50,0%). Menurut Rohmi responden yang berpengetahuan kurang mayoritas tidak bekerja dan tidak sekolah. Hasil penelitian Rohmi (2013), menunjukkan bahwa responden yang

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

berpengetahuan kurang tidak mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya kanker payudara.

2. Tingkat pengetahuan WUS tentang pengertian kanker payudara

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang pengertian kanker payudara dalam kategori baik sebesar 66,1% (39 orang) dan 33,9% (20 orang) dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil analisis kuesioner penelitian menunjukkan bahwa WUS yang memiliki pengetahuan baik menunjukkan mayoritas WUS sudah tahu mengenai pengertian kanker payudara yaitu benjolan keras pada payudara yang bila dibiarkan bisa menyebar kebagian ketiak dan sekitarnya

3. Tingkat pengetahuan WUS tentang tanda dan gejala kanker payudara Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang tanda dan gejala kanker payudara dalam kategori kurang yaitu sebesar 62,7% (37 orang) dan terendah pada kategori baik yaitu sebanyak 15,3% (9 orang). Pengetahuan yang kurang mengenai tanda dan gejala kanker payudara menunjukkan responden tidak mampu mengidentifikasi tanda dan gejala dari kanker payudara yaitu adanya benjolan pada payudara merupakan tanda pasti kanker payudara, sementara pada responden yang berkategori baik menunjukkan WUS mampu mengidentifikasi tanda dan gejala kanker payudara yaitu terjadi perubahan pada puting dan areola mammae

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

4. Tingkat pengetahuan WUS tentang faktor penyebab kanker payudara Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang faktor penyebab kanker payudara dalam kategori baik sebanyak 50,8% (30 orang) dan 49,2% (29 orang) memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil analisis menggunakan kuesioner WUS yang memiliki pengetahuan baik menunjukkan WUS sudah tahu mengenai faktor terjadinya kanker payudara yaitu haid pertama pada usia lebih dari 13 tahun merupakan salah satu faktor terjadinya kanker payudara

5. Tingkat pengetahuan WUS tentang faktor risiko kanker payudara

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang faktor risiko kanker payudara dalam kategori kurang yaitu sebesar 52,5% (31 orang) dan terendah pada kategori cukup yaitu sebanyak 18,6% (11 orang). Pengetahuan yang kurang mengenai faktor risiko kanker payudara menunjukkan responden tidak mampu mengidentifikasi faktor risiko dari kanker payudara yaitu penggunaan kontrasepsi oral (Pil KB), terapi hormone setelah menopause dan tidak menyusui.

6. Tingkat pengetahuan WUS tentang pencegahan kanker payudara

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang pencegahan kanker payudara dalam kategori kurang yaitu sebesar 40,7% (24 orang) dan terendah pada kategori cukup yaitu sebanyak 27,1% (16 orang). Pengetahuan yang kurang mengenai pencegahan kanker payudara menunjukkan responden tidak mampu

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

mengidentifikasi pencegahan kanker payudara yaitu makan makanan yang dibakar merupakan pencegahan kanker payudara.

7. Tingkat pengetahuan WUS tentang pengobatan kanker payudara

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan WUS tentang pengobatan kanker payudara dalam kategori kurang menjadi mayoritas yaitu sebesar 35,6% (21 orang), serta kategori baik dan cukup memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak 32,2% (19 orang). Pengetahuan yang kurang mengenai pengobatan kanker payudara menunjukkan responden tidak mampu mengidentifikasi pengobatan dari kanker payudara yaitu lumpectomy, mastectomy dan radiasi, sementara pada responden yang berkategori baik menunjukkan WUS mampu mengidentifikasi pengobatan kanker payudara yaitu kulit kemotherapi.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Ruang tunggu antara Poli Kandungan dan Poli Umum berada dalam tempat yang sama, sehingga peneliti harus menanyakan terlebih dahulu kepada pasien akan memeriksakan diri di Poli Kandungan atau tidak, sehingga membuat jalannya waktu penelitian kurang cepat.

2. Terdapat beberapa WUS tidak bersedia menjadi responden dengan berbagai alasan, sehingga membuat peneliti harus mencari responden baru.

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penetian, analisis data, dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:

1. Tingkat pengetahuan WUS tentang kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori kurang sebanyak 40,7% (24 orang).

2. Tingkat pengetahuan WUS tentang pengertian kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori baik sebanyak 66,1% (39 orang).

3. Tingkat pengetahuan WUS tentang tanda dan gejala kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori kurang 62,7% (37 orang).

4. Tingkat pengetahuan WUS tentang faktor penyebab kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori baik 50,8% (30 orang).

5. Tingkat pengetahuan WUS tentang faktor risiko kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori kurang 52,5% (31 orang).

6. Tingkat pengetahuan WUS tentang pencegahan kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori kurang 40,7% (24 orang).

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7. Tingkat pengetahuan WUS tentang pengobatan kanker payudara di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas dalam kategori kurang 35,6% (21 orang).

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

b. Bagi WUS di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Diharapkan wanita usia subur di RSUD Panembahan Senopati Bantul mau mencari informasi tentang kanker payudara melalui buku-buku kesehatan, internet, media masa atau meminta penjelasan kepada tenaga kesehatan.

c. Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Diharapkan tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul lebih aktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat melalui poster, leaflet, brosur ataupun konseling secara langsung.

d. Bagi Mahasiswa Stikes Jend. A. Yani Yogyakarta

Diharapkan mahasiswa Stikes Jend. A.Yani Yogyakarta agar berkolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang kanker payudara pada saat terjun dengan masyarakat dapat melalui Komunitas atau saat Praktik Klinik Kebidanan lainnya.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya yang akan mengambil judul yang sama dengan penelitian ini agar lebih menyempurnakan kembali

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

penelitian ini dapat dengan cara dengan metode yang berbeda dapat dengan observasi atau praktik agar diperoleh hasil yang lebih baik dan lebih banyak dalam pengambilan responden sehingga sampel dapat lebih mewakili responden.

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, aziz. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika

Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.

Cancer Society Nepal. 2015. Fighting Cancer Together.

http://uicc.org/membership/cancer-society-nepal di akses tanggal 4 februari 2016

Cyhtia, E. (2009). ”Akhirnya aku sembuh dari kanker payudara”. Yogyakarta: Maximu.

Departemen Kesehatan. 2009. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. http://depkes.go.id . Diakses 4 Oktober 2016

Departemen Kesehatan. 2013. Pemerintah Targetkan 80% Perempuan Dapat Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks. http://depkes.go.id/. Diakses tanggal 5 Februari 2016

Dinas Kesehatan DIY. 2014. Profil Kesehatan Provinsi DIY Tahun 2014.

Hidayat. A. A.2014. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Infodatin. 2014. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. http://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-info-datin.html diakses tanggal 30 januari 2016

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2015). Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (Sdg’s). Jakarta: Kemenkes RI.

Koni, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta: Paradigma Indonesia

Lenggogeni, P. 2011. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dini Kanker Payudara Oleh Mahasiswa Jalur A Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNAD Padang Tahun 2011. Padang: Program Studi Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Manuaba, Tw. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Perobai. Jakarta: CV. Agung Seko

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

Semesta Distribusi.

N, Erbil.,& Bolukbas. (2012). Beliefs, attitudes, and behavior of Turkish women about breast cancer and breast self-examination according to a Turkish version of the Champion Health Belief Model Scale. Asian Pacific Journal Cancer Prevention

Notoatmojo, S.2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. ________, S. 2012. Metodologi Penelitian Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, T. 2012. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Muha Medika

Nurcahyo, J. 2010. Bahaya Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Yogyakarta: Wahana Totalitas Publisher

Olfah, Y. Dkk. 2013. Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika. Pamungkas, Z. 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara : Kenali Sebab-Sebab dan

Cara Antisipasinya. Yogyakata: Buku Biru

Parsa, L. 2009. Kanker Payudara Pada Wanita. Jakarta: Penebar Swadaya Putri, L. 2011. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Saryono. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis bagi Pemula. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Sugiharto, S. 2014. Hubungan Pengetahuan Kanker Payudara dengan Perilaku SADARI. Surabaya: Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfa Beta.

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Edisi I. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.

Suparyanto. 2011. Hubungan Seksual Selama Kehamilan. http//dr-supartanto.com/2011/09/hubungan-seksual-selama-kehamilan.html. diakses 23 Maret 2016

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. World Healt Organization (WHO). 2013. Breast Cancer. Increased Number of

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi penelitian yang penulis ambil adalah Kota Tasikmalaya sedangkan Arum Septiana (2012) mengambil lokasi penelitian di Kawasan Tembalang Semarang.Tujuan

Latar Belakang: Tahapan menopause bisa menimbulkan sekumpulan tanda dan gejala. Ini yang akan membuat sebagian perempuan mengalami gejala psikologis yang sering muncul

Saran untuk pihak perusahan mengatur jadwal perjalanan supir truk khususnya untuk yang kerja shiftt malam dengan lama kerja lebih dari 8 jam sehingga ada waktu istirahat

Sebagai salah satu bagian dari transisi demokrasi di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, perenungan atas sikap dan tindakan politik yang dilakukan, khususnya

Kualitas layanan merupakan suatu kunci yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan, terutama bergerak di bidang jasa seperti salon Johnny Andrean Tunjungan Plaza di

The •rmier hopes this suggested course design and materials of English for Telemarketing cou:d bs use!ui both for teachers and students who are interested ;n tne

Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal. Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal itu hanya bisa

asalkan perusahaan dapat menguasai harga pada industry. Cara untuk menerapkan strategi kepemimpinan dalam perusahaan, yaitu:.. 1) Setiap kebijakan yang diambil oleh pihak