Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo, Ruang Seminar UMP,
Sabtu, 12 Mei 2018
65
POLA ABSTRAK KRISTALOGRAFI DALAM ANYAMAN BAMBU
Geovani Debby Setyani 1), Yustina Dwi Astuti 2)
1,2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
email: 1 geovanidebbys@gmail.com 2ystna29@gmail.com
Abstract
Anyaman bambu merupakan salah satu dari berbagai kerajinan tangan Indonesia. Anyaman bambu
adalah bagian keseharian dari kebanyakan masyarakat di Indonesia karena beberapa barang rumah
tangga dibuat dengan anyaman bambu. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka. Dalam
tulisan ini, kami menganalisis pola kristalografis dua dimensi yang terdapat pada beberapa anyaman
bambu.
Keywords : pola kristalografi, anyaman bambu
1. PENDAHULUAN
Bambu merupakan salah satu tanaman
tropis yang banyak ditemukan di Indonesia.
Tanaman yang memiliki batang beruas-ruas
yang kuat serta tinggi ini digunakan dalam
memenuhi kebutuhan pokok manusia, yaitu
sandang, pangan, dan papan. Bambu juga dapat
diolah menjadi berbagai ragam bentuk karya,
wadah, hiasan, dan aneka kebutuhan sandang
yang lainnya, dengan menganyam.
Salah satu jenis dari berbagai macam hasta
karya yang cukup populer di Indonesia adalah
anyaman bambu (atau kerajinan anyaman).
Anyaman bambu biasa dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan alat-alat rumah tangga,
seperti tampah, kap lampu, piring, loka
penyajian makanan, meja, dipan, dinding
rumah, dan juga topi caping.
Untuk membuat anyaman dari bambu,
perajin harus memilih bambu yang sudah
matang namun belum terlalu tua. Selanjutnya,
bambu dibelah dengan ukuran yang sama.
Kandungan air di dalam bambu harus
dihilangkan dengan dijemur di bawah sinar
matahari. Dengan memakai pisau yang tipis dan
tajam, potongan bambu diraut menjadi
beberapa potongan tipis. Rautan bambu tidak
boleh terlepas dan harus menjadi satu kesatuan.
Langkah
selanjutnya
adalah
proses
menganyam.
Anyaman bambu memiliki motif-motif
geometris
yang
merupakan kreasi dari
penganyam. Dalam anyaman bambu terdapat
pola pengulangan dari desain atau motif awal.
Secara matematis, pengulangan pola dalam
anyaman bambu merupakan suatu transformasi,
yaitu pergeseran, perputaran, dan pencerminan.
Transformasi-transformasi geometris tersebut
tidak mengubah pola-pola anyaman awal.
Kiranya menarik untuk menemukan pola-pola
matematis yang terdapat dalam beberapa
anyaman bambu di Indonesia. Dalam penelitian
ini, kami menggunakan ke tujuh belas pola-pola
kristalografis bidang dua dimensi.
2. KAJIAN LITERATUR
2.1 Grup Kristalografi
Jika
poligon-poligon
yang
kongruen
dengan sisi-sisinya tidak saling overlap ditata,
maka yang memenuhi bidang hanyalah segi
empat, segitiga dan heksagonal (segi enam)
seperti terlihat pada Gambar 1 [1]. Suatu bidang
yang luas dapat diisi dengan poligon-poligon
yang kongruen ini sehingga seluruh bidang
terisi (tidak berlubang) dengan melakukan
perputaran, pencerminan, pergeseran atau
translasi terhadap poligon-poligon tersebut.
Dengan cara ini akan didapatkan pola-pola
simetri tertentu.
Gambar 1. Poligon pengisi bidang.
Grup yang berhubungan dengan masalah
ini disebut grup simetri. Dalam hal ini terdapat
17 grup yang memenuhi kriteria tersebut.
Ke-17 grup ini sering disebut sebagai grup