• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN SKRIPSI"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

MACHFIRA ERNISOLIA P

100304107

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

MACHFIRA ERNISOLIA P

100304107

AGRIBISNIS

Diajukan kepada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, untuk Memenuhi dari Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

JUDUL

: STRATEGI PEMASARAN

AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN

DI KOTA MEDAN

NAMA

: MACHFIRA ERNISOLIA P

NIM

: 100304107

PROGRAM STUDI

: AGRIBISNIS

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir.Iskandarini, MM, Ph.D) (Ir.Lily Fauzia, M.Si)

NIP : 196206241986031001 NIP : 196308221988032003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Agribisnis

(Dr.Ir.Salmiah, MS) NIP : 195702171986032001

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Machfira Ernisolia P, NIM 100304107 dengan judul Skripsi STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pertanian.

Pada Tanggal, Panitia Penguji Skripsi :

Ketua : Ir. Iskandarini, MM, Ph.D

NIP : 196206241986031001 ……….

Anggota :

1. Ir.Lily Fauzia, M.Si

NIP : 196308221988032003 ……….

Mengesahkan, Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian USU Ketua

(Dr.Ir.Salmiah, MS) NIP : 195702171986032001

(5)

ABSTRAK

MACHFIRA ERNISOLIA P (100304107/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN.Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2014 dengan bimbingan oleh Ir. Iskandarini, MM, Ph.D dan Ir.Lily Fauzia, M.Si.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman agroindustri pancake durian di Kota Medan serta untuk mengetahui strategi pemasaran agroindustri pancake durian di Kota Medan. Penentuan daerah dilakukan secara purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan mempertimbangkan bahwa agroindustri pancake durian di daerah tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode pengambilan sampel adalah metode snowball sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode SWOT.

Hasil Penelitian diperoleh : 1) Kekuatan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian adalah penggunaan modal usaha pada agroindustri

pancake durian, jumlah produksi pancake durian per hari, harga jual produk pancake

durian per buah dan transportasi dalam pemasaran produk pancake durian. 2) Kelemahan agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah variasi produk yang dihasilkan agroindustri pancake durian, jumlah tenaga kerja pada agroindustri

pancake durian dan promosi/sistem penjualan produk pancake durian. 3) Peluang

agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian, pangsa pasar produk pancake durian dan tingkat

(6)

selera masyarakat terhadap produk pancake durian. 4) Ancaman agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah perusahaan pesaing agroindustri pancake durian, pengeruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustri pancake durian dan daya beli masyarakat terhadap produk pancake durian.

5)Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths –

Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada

dengan kegiatan, yaitu meningkatkan modal usaha dengan ketersediaan bahan baku, memanfaatkan peluang pasar dengan harga jual produk dan memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan jumlah produksi.

(7)

RIWAYAT HIDUP

MACHFIRA ERNISOLIA P dilahirkan di Jakarta pada tanggal 08 November 1992. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari Bapak Erwinsyah, SE, Ak dan Ibu Noni Aryati D.S.

Penulis telah menempuh jenjang pendidikan formal sebagai berikut.

1. Jenjang pendidikan tingkat dasar di SD Yapena’45

Medan, masuk pada tahun 1999 dan tamat tahun 2004.

2. Jenjang pendidikan tingkat menengah pertama di SMP Negeri 2 Medan, masuk pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007.

3. Jenjang pendidikan tingkat menengah atas di SMA

Negeri 2 Medan, masuk pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010.

4. Jenjang pendidikan tingkat sarjana (S1) di

Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, masuk tahun 2010 dan tamat pada tahun 2014.

5. Mengikuti Praktek Kerja Lapanagan (PKL) di

Desa Naga Raja, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, pada tahun 2013.

6. Mengadakan penelitian skripsi di Kecamatan

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis penjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan karunia-Nya, serta segala kekuatan, kemampuan, dan kesempatan yang telah dianugerahkan-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan dengan skripsi yang berjudul STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dekan beserta Pembantu Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di tingkat universitas dan fakultas.

2. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS, sebagai ketua Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di tingkat departemen.

3. Bapak Dr.Ir Satia Negara Lubis, MS, sebagai sekretaris Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di tingkat departemen.

4. Ir. Iskandarini, MM, Ph.D,sebagai ketua komisi pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan, serta telah menanamkan jiwa

(9)

kewirausahaan kepada Penulis dan memberikan pelajaran akan pentingnya berorganisasi.

5. Ir.Lily Fauzia, M.Si, sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan, serta telah banyak memberikan pengalaman kerja yang begitu berharga bagi Penulis sehingga terbentuk mental kerja pada diri Penulis sendiri.

6. …………. Sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, ide serta saran kepada Penulis demi kesempurnaan skripsi Penulis

7. Seluruh dosen di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmunya kepada Penulis selama Penulis menjadi mahasiswi.

8. Seluruh staf akademik dan pegawai di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu seluruh proses administrasi.

Secara khusus, Penulis mengucapkan banyak terima kasih, atas segala motivasi, bantuan, serta dukungan berupa doa dan semangat, kepada ayahanda tercinta Bapak Erwinsyah, SE. Ak dan Ibunda Noni Aryati D.S, Adik tersayang Rizky Aulia Syah Putra dan Mhd. Fadly Syah Putra, serta Kekasih tercinta yang selalu mendampingi Penulis dengan setia T. Roby Chairi, SIP M.Si. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat Penulis yang telah banyak membantu Penulis selama masa perkuliahan, yaitu Refika Meilitha Sari Hrp, SP., Husna Fadhillah Hsb, SP., Lisda Putri, SP., Widya Lestari, M.Khaliqi, SP., Kurnia Rinanda FS, SP., Samir Yasif, SP., Constantin GP, SP., Sari Maisyarah Damanik, SH dan semua rekan-rekan

(10)

di Departemen Agribisnis stambuk 2010 yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Sebagai sebuah karya ilmiah, skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki Penulis. Masukan dan saran akan sangat berarti agar skripsi ini dapat dikembangkan dengan penelitian-penelitian selanjutnya. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, April 2014

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

I PENDAHULUAN

1.1 ... Lat ar Belakang ... 1 1.2 ... Ide ntifikasi Masalah ... 4 1.3 ... Tuj uan Penelitian ... 4 1.4 ... Ke gunaan Penelitian ... 5

II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,

KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

(12)

2.1.1Pancake Durian ... 6

2.1.2Agroindustri ... 7

2.2 Landasan Teori ... 8

2.2.1 Teori Pemasaran ... 8

2.2.2 Teori Strategi Pemasaran ... 10

2.2.3 Analisis SWOT... 14

2.3 Kerangka Pemikiran ... 20

III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 21

3.2 Metode Penentuan Sampel ... 21

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 21

3.4 Metode Analisis Data ... 22

3.5 Definisi dan Batasan Operasional ... 25

IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

DAN KARAKTERISTIK AGROINDUSTRI

PANCAKE DURIAN

4.1 Deskriptif Daerah Penelitian ... 27

4.1.1Medan Maimun ... 28

4.1.2Medan Johor ... 28

4.2 Karakteristik Agroindustri Pancake Durian ... 29

4.2.1Karakteristik Sampel ... 29

4.2.2 Permodalan ... 30

4.2.3 Tenaga Kerja ... 31

4.2.4Bahan Baku ... 31

4.2.5 Fasilitas Perusahaan ... 32

(13)

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman Agroindustri

dalam Pemasaran Pancake Durian ... 35

5.1.1 Kekuatan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ...35

5.1.2 Kelemahan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ... 38

5.1.3 Peluang Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ... 39

5.1.4 Ancaman Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ... 41

5.2 Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian ... 43

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 ... Ke simpulan ... 52 6.2 ... Sar an ... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal

1. Posisi Perusahaan Pada Berbagai Kondisi 17

2. Skema Kerangka Pemikiran 20

3. Matriks Posisi Strategi Pemasaran

(15)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1. Klasifikasi SWOT 16

2. Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal 22

3. Peringkat (rating) Faktor Internal dan Eksternal 23

4. Matriks SWOT 24

5. Karakteristik Pengusaha Agroindustri Pancake Durian 30

6. Kebutuhan Bahan Baku Pada Agroindustri Pancake Durian Di Daerah Penelitian Tahun 2014 32

7. Data Permintaan Penjualan Pancake Durian Per Bulan 41

8. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Pemasaran Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 44

9. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS) 45

10. Matriks Evaluasi Faktor Eskternal (EFAS) 46

11. Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal dan Eksternal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian 47

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Hal

1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT Pada

Pemasaran Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 55

2. Karakteristik Sampel Pengusaha Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 56

3. Parameter Penilaian Faktor Internal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 57

4. Parameter Penilaian Faktor Eksternal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 58

5. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS) 59

6. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal (EFAS) 60

7. Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal 61 dan Eksternal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya.Aneka jenis buah tropis mempunyai cukup banyak varietas, kultivar atau klon durian yang dapat memenuhi keinginan.Awalnya durian merupakan tanaman hutan.Oleh karena rasanya yang luar biasa, durian lalu berkembang menjadi tanaman perkarangan, selanjutnya dikebunkan.Seiring perkembangan teknologi dan budidaya pertanian, di Indonesia durian mulai dibudidayakan secara intensif sehingga kualitasnya meningkat.Hal ini menjadi penting terutama karena Indonesia memiliki varietas durian yang sangat beragam (Sobir, 2010).

Pengembangan tanaman buah di Indonesia bisa dikatakan sudah meluas diberbagai provinsi.Penggemar buah durian memang luar biasa, siapapun tak dapat memungkirinya. Diluar negeri buah durian ini terkenal dengan nama “King of

(18)

harganya selalu naik.Meskipun buah durian selalu membanjiri pasar setiap musimnya, harganya tidak pernah goyah bahkan kian melonjak (Susilo, 2013).

Durian ( Durio zibethinus Murr famili Bombacaceae ) merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropic basah, terutama Indonesia. Di Indonesia, pusat keanekaragaman genetiknya terdapat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, kemudian menyebar ke seluruh wilayah di Jawa dan Sumatera sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat sekalipun tinggal di pedesaan (Sunarjono, 1990).

Bagian utama yang dimanfaatkan durian adalah daging buahnya.Umumnya daging buah durian berwarna kuning atau putih kekuningan.Daging buah ini menyelimuti atau melindungi biji.Setiap ruang terisi oleh beberapa biji, biasanya berjumlah tiga. Ketebalan daging buah biasanya beragam, tergantung varietas, tetapi pada kultivar unggul dapat mencapai 3 cm. Rasa dan aroma daging buah sangat dipengaruhi oleh kandungannya gula, alkohol dan asam amino aromatik lainnya (Sobir, 2010).

Rasa dan aroma daging durian membuat para pengusaha berinspirasi untuk mengolah produk makanan dari bahan baku durian tersebut. yang sekarang di gemari banyak masyarakat. Makanan olahan tersebut adalah pancake durian.

Di Kota Medan, salah satu produk industri yang berasal dari durian adalah pancake durian. Pancake durian, walaupun merupakan bahan makanan yang lezat yang menjadi salah satu ciri khas oleh-oleh Kota Medan, namun belum memasyarakat karena harganya yang relatif mahal, sehingga sebagian besar masyarakat menganggap hal ini sebagai kebutuhan sekunder.

Pancake durian kini merupakan salah satu ciri khas oleh-oleh dari Kota Medan. Akan

(19)

pancake durian. Hal ini dikarenakan sifat dari produk yang tidak tahan lama

(perishable), bersifat musiman, sedangkan pada musim hujan dan di bulan puasa pemasaran akan menurun, serta hanya merupakan produk makanan pelengkap alternatif. Keberadaan pesaing lokal semakin memperketat persaingan dalam pemasaran produk (Anonimous, 2013).

Permasalahan dalam pengembangan agribisnis dan agroindustri adalah lemahnya keterkaitan antar subsistem di dalam agribisnis, yaitu distribusi dan penyediaan faktor produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran (Soekartawi, 2000). Banyak contoh yang menunjukkan pada kita adanya perusahaan agroindustri yang mulanya berkembang pesat, namun akhirnya tutup karena berbagai alasan, apakah disebabkan karena kesalahan manajemen, kekurangan bahan baku atau kurangnya konsumen yang membeli produk agroindustri tersebut. Lantas timbul pertanyaan, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Upaya-upaya apa yang sekitarnya dapat dilakukan agar penampilan masa depan agroindustri dapat ditingkatkan. Salah satu jawabannya adalah membuat strategi pemasaran agroindustri (McGinity, 1979). Adanya perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan.Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah.Konsekuensi perubahan faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan, seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan tersebut (Rangkuti, 1997).

(20)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada agroindustri pancake durian di Kota Medan untuk menentukan strategi pemasarannya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang didapat antara lain :

1. Apa saja yang menjadi kekuatan dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian ?

2. Apa saja yang menjadi kelemahan dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian ?

3. Apa saja yang menjadi peluang dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian ?

4. Apa saja yang menjadi ancaman dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian ?

5. Bagaimana strategi pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi kekuatan dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian.

(21)

2. Untuk mengidentifikasi kelemahan dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian.

3. Untuk mengidentifikasi peluang dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian.

4. Untuk mengidentifikasi ancaman dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian.

5. Untuk menentukan strategi pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi para pengusaha agroindustri pancake durian dalam memasarkan produknya secara efisien.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan pihak yang membutuhkannya. 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pancake Durian

Pancake durianadalah jenis komponen makanan olahan dari paduan daging buah

durian. Pancake durian merupakan menjadi salah satu makanan khas di Kota Medan dengan penampilan luar yang cukup menarik dan menggoda pencinta kuliner. Belum lagi rasa di dalamnya yang cukup memanjakan lidah anda.Daging buah yang dipisahkan dari bijinya di tamping menjadi satu.Setelah itu dibalut dengan tepung beras untuk membungkus daging durian yang lembut seperti bubur.

Pancake durian yang dihasilkan tentunya bisa beragam ukurannya yang menyerupai

bantal dengan kualitas daging buah durian yang baik akan memenuhi standar kualitas

pancake durianyang baik pula.

Pancake dapat diusahakan bukan hanya dari durian saja, tetapi juga bisa dari berbagai

buah lainnya, seperti alpokat, mangga dan coklat. Oleh sebab itu, namapancake dapat bermacam-macam sesuai dengan bahan yang digunakan, seperti misalnya pancake alpokat, pancake mangga dan pancake coklat. Namun, di antara beberapa jenis bahan

(23)

yang dapat digunakan tersebut, durian merupakan bahan yang paling di gemari masyarakat (Anonimous, 2013).

2.1.2 Agroindustri

Agroindustri dapat diartikan dua hal, yaitu pertama, agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Studi agroindustri pada konteks ini adalah menekankan pada food processing management dalam suatu perusahaan produk olahan yang berbahan baku utamanya adalah produk pertanian. Suatu industri yang menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20% dari jumlah bahan baku yang digunakan adalah disebut agroindustri. Arti yang kedua adalah agroindustri diartikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan pembangunan industri (Soekartawi, 2000).

Pembangunan agroindustri dihadapkan pada berbagai tantangan, baik tantangan atau permasalahan yang ada di dalam negeri atau di luar negeri.Beberapa permasalahan yang ada di dalam negeri atau di luar negeri. Beberapa permasalahan agroindustri khususnya permasalahan di dalam negeri antara lain :

1. Beragamnya permasalahan berbagai agroindustri menurut macam usahanya, khususnya kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu.

2. Kurang nyatanya peran agroindustri di pedesaan karena masih berkonsentrasi pada agroindustri di perkotaan.

(24)

4. Kurangnya fasilitas permodalan (perkreditan) dan kalau pun ada prosedurnya ketat (Soekartawi, 2000).

Peranan sektor industri dalam kegiatan pembangunan semakin penting.Pemerintah terus berusaha menyeimbangkan peranan sektor industri terhadap sektor pertanian, untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan industri maju yang didukung oleh pertanian yang tangguh.Berdasarkan kenyataan di atas, maka industri yang mengolah hasil-hasil pertanian di Indonesia memegang yang strategis (Soekartawi, 2000).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Pemasaran

Pemasaran merupakan rantai terpenting yang menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Peranan pemasaran adalah mengidentifikasi konsumen, mengetahui kebutuhan mereka dan cara yang mereka kehendaki untuk memenuhi kebutuhannya. Melalui analisa permintaan (demand analysis) kebutuhan-kebutuhan konsumen dapat dikaji, diukur dan dipahami.Analisa permintaan itu adalah fungsi dari kegiatan riset pemasaran.

Perencanaan pemasaran adalah sebuah sub-fungsi dari perencanaan perusahaan.Perencanaan kegiatan pemasaran haruslah sesuai dengan sasaran yang menyeluruh dari perusahaan.Untuk mencapai orientasi perusahaan dalam meraih pasarnya, maka pemasaran haruslah mempelajari dan menafsirkan kebutuhan konsumen dan kemudian menuntun perusahan-perusahaan untuk melayani kebutuhan

(25)

tersebut.Secara kasar, rencana pemasaran dapat dianggap sebagai rencana pertempuran suatu perusahaan (Rewoldt, 1991).

Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembaga-lembaga pemasaran.Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir.Begitu pula sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik dari tangan konsumen akhir ke tangan produsen awal dalam suatu sistem komoditas (Gumbira, 2001).

Menurut Sarma (1994), pemasaran mempunyai fungsi untuk mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat dengan cara :

1. Menggunakan kegunaan tempat (place utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen.

2. Menaikkan kegunaan waktu (time utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.

3. Menaikkan kegunaan bentuk (form utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa dari bentuk semula ke bentuk yang lebih diinginkan.

Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja, padahal dalam kenyataannya, pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan guna menghasilkan laba.

(26)

Proses pemasaran yang sesungguhnya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, menetapkan program promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan. Dengan demikian, setiap program pemasaran harus diawali dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan.Pemasaran harus berorientasi pada pelanggan, bukan pada produk dan perusahaan yang mengabaikan perspektif ini biasanya menghadapi kesulitan besar.

Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena agribisnis tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.Tetapi seringkali organisasi menjadi begitu terpaku untuk menghasilkan produk dan jasa sehingga tidak tanggap lagi terhadap kebutuhan pengusaha tani dan pelanggan. Organisasi semacam itu akan menganggap pelanggan hanya sebagai garis penghubung dalam rantai produksi-distribusi-konsumsi, bukan sebagai tujuan utama organisasi. Akibatnya, mereka akan dapat disingkirkan dengan cepat oleh para pesaing yang lebih peka terhadap perubahan pasar. Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah (disesuaikan).

2.2.2 Teori Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan yang merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan mengenai pemakaian faktor-faktor pemasaran yang dapat dikendalikan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah

(27)

ditentukan. Disini keputusan-keputusan diambil mengenai cara dan besarnya pemakaian masing-masing faktor strategi pemasaran yang dapat dikendalikan dan bagaimana faktor-faktor ini digabungkan bersama ke dalam suatu total strategi. Dalam merencanakan strategi pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil keputusaan mengenai bagaimana ia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang dimilikinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Ada dua tipe faktor yang dihadapi manajer pemasaran dalam strategi perencanaan pemasaran yaitu, faktor yang dapat dikendalikan (controllable) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) (Rewoldt, 1991).

1. Faktor Lingkungan (Tidak Dapat Dikendalikan)

Banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan yang mempengaruhi strategi pemasaran, yaitu :

 Permintaan

Permintaan adalah hasil dari kebutuhan dan sasaran konsumen.Permintaan dibatasi oleh kekuatan-kekuatan pokok seperti penghasilan (income).Permintaan juga bisa terpendam (latent) dan eksistensinya tidak diketahui. Strategi pemasaran dapat digunakan untuk mengubah permintaan yang terpendam itu menjadi permintaan efektif dengan menawarkan suatu produk atau jasa-jasa dengan cara yang sesuai dengan kekuatan permintaan yang terpendam itu.

 Persaingan

Keadaan persaingan sekarang, perkiraan persiangan di masa depan dan antisipasi tindakan pembalasan dari pihak saingan, tentu akan mempengaruhi perencanaan strategi pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran itu haruslah memperhitungkan

(28)

sifat dan luasnya saingan, baik sekarang maupun di masa depan, dalam menentukan rangkaian tindakan optimal yang akan diambil.

 Struktur Distribusi

Untuk mendistribusikan sesuatu produk, suatu perusahaan mungkin mendirikan jaringan penjualannya sendiri, tetapi cara ini sangat mahal dan seringkali tidak sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang lain. Strategi pemasaran haruslah memperhitungkan hal-hal seperti ada atau tidak adanya saluran distribusi yang sesuai, kesanggupan perusahaan untuk memasuki saluran tersebut, persaingan yang akan dihadapi produk tersebut, serta kebutuhan saluran tersebut terhadap fungsi-fungsi pemasaran.

 Hukum Pemasaran

Hambatan (constraints) terhadap kebebasan bertindak dari penjualan akan memaksanya untuk mendapatkan jalan lain untuk memaksimumkan labanya. Salah satu kemungkinan adalah menawarkan model yang berbeda-beda dari produknya, yang masing-masing dengan ciri-ciri yang ditujukan untuk menarik segmen pasar yang berbeda-beda pula dan untuk kebijaksanaan harga yang berbeda untuk masing-masing model.

 Biaya Non Pemasaran

Dalam merencanakan strategi pemasaran, biaya-biaya non-pemasaran seperti biaya produksi dan umum (overhead), juga menimbulkan keterbatasan pada strategi yang direncanakan. Kenaikan biaya produksi atau biaya overhead untuk suatu produk, mungkin akan memaksa diadakannya perubahan dalam strategi pemasaran,

(29)

barangkali kearah pengurangan penekanan pada harga dan lebih banyak penekanan pada faktor-faktor lain dalam pemasaran (marketing mix).

2. Faktor-Faktor Strategi Pemasaran (Dapat Dikendalikan)

Dalam merumuskan strategi pemasaran, penjual mengatur faktor-faktor yang dikuasainya sedemikian rupa sehingga mencapai pendekatan strategi yang optimum untuk sasaran pemasarannya. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan adalah sebagai berikut :

 Produk

Produk adalah salah satu faktor terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal merupakan alat yang paling efektif baginya. Produk dapat diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya sasaran pemasaran. Produk dapat diubah kualitasnya, ukurannya, bentuknya, warnanya, variasinya dan lain-lain.

 Distribusi

Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak pilihan bagi kebijaksanaan distribusinya. Misalnya seperti memilih daerah dimana akan memasarkan produk, memutuskan berapa jumlah penyalur yang dibutuhkan masing-masing pasar dan banyak masalah lain yang harus diputuskan dalam hal faktor distribusi.

 Harga

Harga yang ditawarkan untuk suatu produk adalah faktor yang dapat dikendalikan dalam batas-batas tertentu.Diskon dapat digunakan untuk membedakan harga berdasarkan kualitas yang dibeli atau untuk mencapai harga yang berbeda untuk kelas

(30)

perdangan yang berbeda pula.Pilihan harga yang tersedia dalam perencanaan strategi pemasaran dibatasi oleh faktor biaya.

 Promosi

Para manajer pemasaran dapat memilih pemakaian alat-alat promosi dalam berbagai jumlah dan kombinasi. Mereka dapat memilih memakai iklan sebagai metode utama untuk komunikasi dengan konsumen atau halnya sebagai pelengkap untuk bentuk komunikasi yang lain. Promosi penjualan pun merupakan suatu faktor bagi strategi promosi yang bentuknya beraneka ragam dan dapat digunakan dalam berbagai jumlah.

2.2.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) (Rangkuti, 1997).

Perumusan strategi didasarkan pada analisis yang menyeluruh, yaitu : 1. Analisis Internal

Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran dan basis

(31)

pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian.Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

2. Analisis Eksternal

Analisis Peluang (Opportunity)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

(32)

Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT (Kotler, 2000).

Dalam analisis SWOT, umumnya masalah kekuatan atau keunggulan dan kelemahan adalah masalah internal, sementara masalah kesempatan dan ancaman adalah masalah eksternal.Masalah eksternal umumnya sulit dikuasai dan bahkan masuk ke dalam kategori variabel yang tidak terkontrol (Soekartawi, 2000).

Tabel 1. Klasifikasi SWOT

Internal Environment External Environment

1. Strength (kekuatan) 1. Opportunity (peluang) 2. Weakness (kelemahan) 2. Threat (ancaman) Sumber : Soekartawi, 2000.

Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi dilakukan setelah perusahaan mengetahui dahulu posisi perusahaan untuk kondisi sekarang berada pada kuadran sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat

(33)

karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal Posisi perusahaan dapat dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu kuadran I, II, III dan IV. Pada kuadran I strategi yang sesuai adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III strategi turn around dan kuadran IV strategi defensive.

KuadranIII Kuadran I

(mendukung strategi (mendukung strategi

turn around) agresif)

Kuadran IV Kuadran II

(mendukung strategi (mendukung strategi defensif) diversifikasi)

Gambar 1. Posisi perusahaan pada berbagai kondisi

Gambar di atas menunjukan berbagai kemungkinan posisi suatu perusahaan dan tipe strategi yang sesuai. Dengan mengetahui posisi perusahaan pada kuadran yang tepat maka perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu :

1. Jika posisi perusahaan berada pada kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

Berbagai Peluang Berbagai Ancaman Faktor Eksternal Faktor Internal

(34)

untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

2. Perusahaan yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.

3. Perusahaan yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan memiliki kelemahan internal. Fokus yang harus di ambil oleh perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

4. Posisi perusahaan pada kuadran IV menunjukkan bahwa peusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana selain perusahaan menghadapi berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan internal.

2.3 Kerangka Pemikiran

Perusahaan agroindustri yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan berinteraksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan kecenderungan-kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungannya.

Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Adapun faktor-faktor internal pada agroindustri pancake durian adalah modal, produksi, produk, tenaga kerja, harga,

(35)

serta promosi pemasaran produk yang dihasilkan agroindustri tersebut. Sedangkan faktor eksternal agroindustri pancake durian adalah bahan baku, pasar, perusahaan pesaing, daya beli masyarakat, serta musiman pada bahan baku agroindustri pancake durian yaitu tanaman pada buah durian.

Setiap perusahaan agroindustri disarankan agar melakukan analisis SWOT (strengths,

weaknesses, opportunities dan threats) yaitu analisis tentang strength atau kekuatan

(keunggulan) perusahaan agroindustri pancake durian, weakness (kelemahan) perusahaan agroindustri pancake durian, opportunity (kesempatan) yang dimiliki perusahaan agroindustri pancake durian dan threat (ancaman) yang dimiliki perusahaan agroindustri pancake durian.

Maka, akan dapat kesimpulan pada strategi pemasaran agroindustri pancake durian yang tepat untuk dilakukan pada perusahaan-perusahaan pancake durian yang berdasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaaan.

(36)

Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan : : Menyatakan Pengaruh : Menyatakan Hubungan AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN FAKTOR INTERNAL :  Modal  Produksi  Produk  Tenaga Kerja  Harga  Promosi  Transportasi FAKTOR EKSTERNAL :  Bahan Baku  Pasar  Perusahaan Pesaing  Daya Beli Masyarakat  Musim  Selera

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, yaitu di Kecamatan Medan Maimun, dan Kecamatan Medan Johor. Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu berdasarkan kriteria pada kecamatan-kecamatan tersebut dapat ditemui perusahaan

pancake durian dengan tujuan untuk mengidentifikasikasi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman pada agroindustri pancake durian di daerah tersebut agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah metode snowball sampling (bola salju), yaitu dengan menemui satu orang pengusaha pancake durian untuk menunjuk responden/sampel berikutnya yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Karakteristik yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah industri rumah tangga yang memproduksi pancake durian. Besar sampel yang di dapat adalah sebanyak 4 sampel.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pengusaha agroindustri pancake durian dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan.

(38)

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menyelesaikan masalah 1,2,3 dan 4 digunakan analisis deskriptif dan masalah 5 digunakan analisis SWOT. Proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT agar keputusan yang diperoleh lebih tepat perlu melalui berbagai tahapan sebagai berikut :

1. Tahap pengambilan data evaluasi faktor eksternal dan internal

2. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal, eksternal dan matriks SWOT. 3. Tahap pengambilan keputusan.

Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan dapat dilakukan dengan wawancara terhadap ahli perusahaan yang bersangkutan.Setelah mengetahui berbagai faktor dalam perusahaan maka tahap selanjutnya adalah membuat matriks internal dan eksternal.

Tabel 2. Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Faktor Strategi Internal & Eksternal Rating Bobot Skor (Rating x Bobot) Kekuatan/Kelemahan

1. 2. 3.

Total Skor Kekuatan/Kelemahan 100

Peluang/Ancaman 1.

2. 3.

Total Skor Peluang/Ancaman 100

(39)

Berdasarkan tabel berikut, tahapan yang dilakukan dalam menentukan faktor strategi adalah menentukan faktor strategi adalah menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan/kelemahan serta peluang/ancaman dalam kolom 1, lalu beri peringkat (rating) untuk setiap faktor pada kolom 2 berdasarkan respon sampel penelitian terhadap faktor-faktor tersebut, yaitu :

Tabel 3. Peringkat (Rating) Faktor Internal dan Eksternal

Rating Kategori Faktor Internal Faktor Eksternal 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kelemahan Kelemahan Kelemahan Kelemahan Kelemahan Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang Ancaman Ancaman Ancaman Ancaman Ancaman Sumber : Rangkuti, 1997.

Kemudian beri bobot masing-masing faktor tersebut yang jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1 pada kolom 3 dengan rumus seperti berikut :

Bobot = rating x total bobot Total rating

(40)

Kemudian yang terakhir, kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk mendapatkan skor dalam kolom 4 (Rangkuti, 1997).

Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dari matriks ini akan terbentuk empat kemungkinan alternatif strategi.

Tabel 4. Matriks SWOT

STRENGTHS (S)  Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal WEAKNESSES (W)  Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES (O)  Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal STRATEGI SO  Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATHS (T)  Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti, 1997

(41)

Keterangan : 1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 1997).

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat Defenisi dan Batasan Operasional sebagai berikut :

Definisi :

1. Agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian berupa daging pada tanaman buah durian.

2. Pancake durian adalah makanan olahan dari paduan daging buah durian.

3. Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran yang berdasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan.

(42)

4. Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada didalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan.

5. Lingkungan eksternal adalah suatu proses yang dilakukan oleh perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman. 6. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal, lingkungan eksternal, peluang

dan ancaman yang dihadapi di dunia bisnis. Batasan Operasional :

1. Tempat penelitian adalah perusahaan pancake durian di Kota Medan, yaitu Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan Medan Johor.

(43)

BAB IV

DESKRIPTIF DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN

4.1 Deskriptif Daerah Penelitian

Kota Medan terletak antara 3º.27 - 3º.47 Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44 Bujur Timur, dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 22,49º C – 23,97º C dan suhu maksimum berkisar antara 32,15º C – 34,21º C. Kelembapan udara di wilayah Medan rata-rata 76 – 81 %. Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang pada sebelah utara, selatan, barat dan timur.

Kota Medan merupakan salah satu dari 30 Daerah Tingkat I di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara.Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.

Berikut adalah deskripsi kecamatan di Kota Medan yang merupakan lokasi penelitian agroindustri pancake durian, yaitu Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan Medan Johor.

(44)

4.1.1 Medan Maimun

Kecamatan Medan Maimun merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 3.342 km². Kecamatan Medan Maimun berbatasan dengan : - Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Medan Barat

- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia - Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia - Sebelah Timur berbatsan dengan : Kecamatan Medan Kota

Dari enam kelurahan di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Kampung Baru memiliki luas wilayah terluas yaitu sebesar 1,27 km² sedangkan Kelurahan Suka Raja memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,23 km².

Kecamatan Medan Maimun dihuni oleh 39.581 orang dimana penduduk paling banyak berada di Kelurahan Kampung Baru yakni sebanyak 16.969 orang, jumlah penduduk paling kecil berada di Kelurahan Jati yakni sebanyak 768 orang.

Perusahaan industri di Medan Maimun sudah mulai banyak bermunculan, terutama industri rumah tangga. Perusahaan industri besar banyak terdapat di Kelurahan Kampung Baru, pada tahun 2012 tercatat sebanyak 1 industri besar dan sedang, dan 7 industri kecil dan industri rumah tangga di Kecamatan Medan Maimun.

4.1.2 Medan Johor

Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 16,96 km². Kecamatan Medan Johor berbatasan dengan : - Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia

(45)

- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Selayang - Sebelah Timur berbatsan dengan : Kecamatan Medan Amplas

Dari enam kelurahan di Kecamatan Medan Johor, Kelurahan Kwala Bekala memiliki luas wilayah terluas yaitu sebesar 5,50 km² sedangkan Kelurahan Kedai Durian memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,98 km².

Kecamatan Medan Johor dihuni oleh 123.851 orang dimana penduduk paling banyak berada di Kelurahan Kwala Berkala yakni sebanyak 32.599 orang, jumlah penduduk paling kecil berada di Kelurahan Kedai Durian yakni sebanyak 6.572 orang.

Perusahaan industri di Medan Johor sudah mulai banyak bermunculan, terutama industri rumah tangga. Perusahaan industri besar banyak terdapat di Kelurahan Kedai Durian, pada tahun 2012 tercatat sebanyak 23 industri besar dan sedang, dan 247 industri kecil dan industri rumah tangga di Kecamatan Medan Johor.

4.2 Karakteristik Agroindustri Pancake Durian

4.2.1 Karakteristik Sampel

Karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, lama berusaha, serta luas lahan dan bangunan usaha.Secara rinci, karakteristik sampel pengusaha agroindustri pancake durian dapat dilihat pada table berikut.

(46)

Tabel 5. Karakteristik Pengusaha Agroindustri Pancake Durian

Karakteristik Sampel Satuan Rataan Range

Umur Tahun 35 25 - 42

Tingkat Pendidikan Tahun 10 5 – 12

Lama Usaha Tahun 9 3 - 19

Luas Lahan Usaha m² 206,7 60 - 375

Luas Bangunan Usaha m² 156,5 60 - 240

Sumber : Analisis data primer, Lampiran I

Dari table tersebut diketahui bahwa rata-rata umur pengusaha agroindustri pancake durian adalah 35 tahun dengan rentang antara 25 - 42 Tahun. Dilihat dari tingkat pendidikan yang dijalani pengusaha tersebut rata-rata adalah 10 tahun, ini ,menunjukkan bahwa pendidikan pengusaha pancake durian adalah tingkat SMA/sederajat Sedangkan pengalaman berusaha di bidang agroindustri pancake durian tersebut rata-rata adalah 9 tahun dengan rentang antara 3 - 19 tahun. Rata-rata luas lahan usaha pancake durian adalah 206,7 m² dengan rentang antara 60 - 375 m², sedangkan luas bangunan untuk memproduksi pancake durian rata-rata adalah 156,5m² dengan rentang antara 60 - 240 m².

4.2.2 Permodalan

Modal usaha bagi pengusaha skala besar ataupun kecil merupakan unsur yang utama dalam mendirikan suatu usaha yang bertujuan untuk mendukung peningkatan

(47)

pendapatan (profit) yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup pengusaha itu sendiri. Modal usaha berasal dari modal sendiri, modal keluarga ataupun pinjaman dari lembaga keuangan (bank).

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian, rata-rata modal yang digunakan untuk mendirikan usaha adalah modal sendiri.

4.2.3 Tenaga Kerja

Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu kegiatan produksi. Tenaga kerja dalam usaha agroindustri pancake durian di daerah penelitian diperlukan untuk mengerjakan berbagai kegiatan produksi seperti pembelian bahan baku, pembuatan kulit dadar, melipat kulit dadaryang telah diisi daging buah durian, pengemasan hasil, pengangkutan hasil, dll.

Bedasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian, rata-rata jumlah tenaga kerja yang dipakai adalah 3 orang dengan rentang antara 2 – 4 orang. Jam kerja untuk memproduksi pancake durian rata-rata dari jam 9 pagi sampai 4 sore. Upah tenaga kerja pada industri ini adalah sebesar Rp 35.000/hari atau sekitar 1.050.000/bulan.

4.2.4 Bahan Baku

Bahan baku sangat penting bagi perusahaan agroindustri yang mengolah suatu produk, karena bahan baku merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari produk yang dihasilkannya. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi pancake durian

(48)

berkualitas, yaitu tidak kotor, tidak bau dan tidak basi. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan kualitas pancake durian yang baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian, penyediaan bahan baku daging buah durian cukup tersedia untuk kebutuhan produksi yaitu rata-rata sekitar 25 kg/hari dengan rentang antara 20 – 40 kg/hari. Umumnya pengusaha memperboleh bahan baku dari pedagang buah durian yang berada di Kota Medan.

Tabel 6. Kebutuhan bahan baku pada agroindustri pancake durian di daerah penelitian tahun 2014.

Sampel Kebutuhan Daging Buah Durian per Hari 1 20 kg

2 20 kg 3 20 kg 4 40 kg Sumber : Analisis data primer

4.2.5 Fasilitas Perusahaan

Fasilitas perusahaan agroindustri pancake durian pada lokasi penelitian meliputi seluruh peralatan dan perlengkapan yang terdapat dalam perusahaan untuk memperlancar kegiatan produksi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada agroindustri pancake durian di lokasi penelitian, fasilitas-fasilitas tersebut adalah :

(49)

1. Fasilitas Produksi

Alat-alat yang digunakan untuk memproduksi pancake durian adalah :

- Mixer untuk mengaduk adonan tepung terigu dan whipcream pada pancake

durian.

- Sendok untuk takaran bahan-bahan adonan yang akan diaduk rata. - Saringan untuk menyaring adonan tepung terigu yang telah di mixer. - Panci untuk meletakkan adonan tepung terigu yang akan di masak. - Kompor gas untuk memasak adonan tepung terigu menjadi kulit dadar.

- Wajan atau teflon untuk memasak adonan tepung terigu hingga menjadi kulit dadar

- Centong untuk menuangkan adonan tepung terigu yang telah di mixer ke dalam Teflon.

- Garpu untuk meletakkan daging buah durian di atas kulit dadar.

- Meja untuk tempat para tenaga kerja melipat kulit dadar yang telah diisi daging buah durian.

- Plastik sablon untuk membungkus pancake durian yang siap untuk dikemas. - Lemari pendingin (freezer) untuk menyimpan pancake durian yang telah dikemas.

2. Fasilitas Penyimpanan

Daging buah durian serta pancake durian yang telah dicetak dan dikemas disusun rapi di dalam lemari pendingin berupa lemari pendingin (freezer). Apabila pancake durian yang ingin di jemput oleh agen atau konsumen-konsumen akan disusun rapi di dalam

(50)

3. Fasilitas Transportasi

Masing-masing industri rumah tangga pancake durian memiliki 1 sepeda motor dengan kapasitas mengangkut 40 kg bahan bakupancake durian yaitu daging buah durian atau juga dapat mengangkut 100 buah pancake durian yang telah di kemas dan siap di antar ke konsumen-konsumen.

4.3 Proses Pembuatan Pancake Durian

Proses olahan daging buah durian menjadi pancake durian terdiri dari tiga tahapan, yaitu pembuatan kulit dadar, pembuatan whipcream dan pengkemasan.

1. Pembuatan kulit dadar

Campurkan telur, tepung terigu dan garam.Kemudian tuangkan santan dengan perlahan sambil terus diaduk agar tidak menggumpal, lalu masukkan pasta yang anda inginkan dan aduk sampai rata. Panaskan wajan atau Teflon dalam api yang kecil, kemudian buat dadar tipis dari adonan. Angkat dan dinginkan.

2. Pembuatan Whipcream

Campurkan gula tepung dan garam secukupnya aduk hingga merata. 3. Pembuatan pancake durian

Ambil selembar kulit dadar.Letakkan campuan whipcream ditengah adonan kulit dadar, lalu daging buah durian diatasnya.Lipat kanan dan kirinya dan bentuk persegi menyerupai amplop.Tarik ujung sisi-sisi kulit dengan hati-hati adonan isi padat dan rapi ditengah lipatan. Bungkus pancake durian dengan plastik sablon yang telah disediakan. Lalu, masukkan pancake durian yang telah dikemas ke dalam lemari pendingin (freezer).

(51)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian.

5.1.1 Kekuatan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian

Adapun kekuatan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian adalah :

1. Penggunanaan modal usaha pada agroindustri pancake durian

Setiap perusahaan akan memerlukan modal untuk biaya investasi atau operasi. Modal usaha dapat berasal dari modal sendiri, modal keluarga ataupun pinjaman dari lembaga keuangan/bank.Lembaga keuangan memang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha agribisnis, terutama bagi usaha kecil yang biasanya membutuhkan modal tambahan sebagai modal investasi dan modal usaha.

Di daerah penelitian modal merupakan kekuatan dalam menjalankan usahanya.Dikarenakan perusahaan industri rumah tangga pancake durian tidak memerlukan modal yang besar untuk biaya investasi atau penjualan, maka modal usaha agroindustri pancake durian hanya membutuhkan modal Rp 5.500.000 dengan rentang antara Rp 5.000.000 – Rp 7.000.000.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake durian di daerah penelitian, rata-rata modal yang digunakan untuk mendirikan usaha adalah modal pribadi.

(52)

2. Jumlah produksi pancake durian per hari

Dikarenakan jumlah permintaan pada pancake durian semakin meningkat dari tahun 2008 – 2013. Dengan jumlah permintaan yang meningkat serta produk yang cukup tahan lama apabila disimpan dilemari pendingin membuat pengusaha agroindustri rumah tangga pancake durian memproduksinya lebih banyak setiap harinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian, jumlah produksi pancake durian per hari rata-rata adalah 475 buah/hari dengan rentang antara 200 – 800 buah/hari dengan modal Rp 1.225.000. Dalam skala industri kecil/rumah tangga, produksi harian pancake durian dengan jumlah tersebut dianggap besar.

Maka, jumlah produksi pancake durian per harinya menjadi kekuatan bagi pengusaha agroindustri rumah tangga pancake durian dikarenakan dapat memenuhi permintaan konsumen.

3. Harga jual produkpancake durian per buah

Dalam menetapkan harga produk, perusahaan tidak hanya menetapkan harga berdasarkan kehendak perusahaan.Penetapan harga harus melihat penetapan harga pesaing, sehingga perusahaan dapat mempertahankan pelanggan dan memperoleh keuntungan yang memuaskan.Penetapan harga yang terlalu tinggi menyebabkan kehilangan pelanggan karena berpindah menjadi pelanggan dari perusahaan pesaing. Penetapan harga yang terlalu rendah juga menyebabkan berkurangnya keuntungan (profit) yang diperoleh perusahaan, hal ini akan berpengaruh pada kelangsungan usaha.

(53)

Dalam penentuan harga jual produknya pengusaha terlebih dahulu menghitung beberapa biaya seperti biaya tenaga kerja, biaya material/bahan baku dan sebagainya. Setelah itu baru ditentukan beberapa keuntungan yang ingin diperoleh.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian, dapat diperhitungkan modal biaya pembelian bahan baku Rp 1.225.000 untuk pembuatan 475/buah pancake durian dan Rp 105.000 untuk biaya upah tenaga kerja sebanyak 3 orang per harinya.

Harga rata-rata jual produk pancake durian adalah Rp 4.250/buah dan pengusaha mendapatkan keuntungan Rp 1.450/buah pancake durian. Dengan penetapan harga tersebut merupakan kekuatan pada perusahaan industri rumah tangga pancake durian dibandingkan dengan harga pengusaha agroindustri pancake durian pada perusahaan besar yang cenderung tinggi di Kota Medan sebesar Rp 10.000/buah.

4. Transportasi dalam pemasaran produk pancake durian

Transportasi pada pemasaran usaha industri rumah tangga pancake durian merupakan sebagai alat angkut atau membawa produk pancake durian dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan adanya transportasi, pemasaran pada produk yang dibutuhkan sampai ke tempat tujuan atau konsumen tepat waktunya dengan tidak mengecewakan konsumen. Maka transportasi sangat diperlukan dalam proses pemasaran untuk mempermudah proses pemasaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake durian di daerah penelitian, hal ini menjadi kekuatan dalam melakukan proses pemasaran produk pancake durian bagi pengusaha industri rumah tangga. Dengan

(54)

adanya transportasi membuat konsumen lebih tertarik dikarenakan pengusaha agroindustri pancake durian siap mengantar pesanan sampai tujuan tepat waktu.

5.1.2 Kelemahan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian

Adapun kelemahan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian adalah :

1. Variasi produk yang dihasilkan agroindustri pancake durian

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian, agroindustri pada sampel penelitian hanya memproduksi pancake durian dalam ukuran, bentuk dan warna yang seragam.

Tidak adanya variasi pada produk pancake durian yang dianggap sebagai kelemahan industri rumah tangga. Padahal dengan memiliki kekuatan modal ,pancake durian tersebut dapat diolah beragam warna kulit dadar, bentuk yang bervariasi serta bermacam ukuran dengan harga yang berbeda-beda dalam kemasan menarik yang tentunya dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

2. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri pancake durian

Dari segi sosial, usaha pancake durian menyerap tenaga kerja dalam kota maupun luar kota baik perusahaan besar, menengah, kecil maupun rumah tangga. Usaha ini tidak membutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan formal atau pengetahuan khusus, tetapi lebih memerlukan keterampilan dan ketekunan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake durian di daerah penelitian, pengusaha susah mendapatkan tenaga kerja dengan rentang waktu bekerja yang cukup lama setiap harinya. Jumlah tenaga kerja yang

(55)

dibutuhkan dalam industri pancake durian skala kecil-rumah tangga rata-rata 3 orang dengan jam kerja kurang lebih 7 jam/hari yaitu mulai dari jam 9 pagi – 4 sore.

3. Promosi/sistem penjualan produk pancake durian

Akses ke saluran distribusi merupakan kendala dalam agroindustri pancake durian karena saluran distribusi untuk produk pancake durian umumnya sudah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar pancake durian, sehingga para pengusaha pancake durian skala kecil-rumah tangga mengalami kesulitan untuk melakukan distribusi produknya.

Promosi/sistem penjualan produk yang dijalankan agroindustri pancake durian di daerah penelitian lebih banyak ditujukan ke agen (distributor) karena para pengusaha

pancake durian tidak memiliki akses (link) ke industri besar. Hal ini merupakan

kendala bagi usaha tersebut untuk memperluas jaringan pemasaran produknya.

5.1.3 Peluang Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian 1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian

Bahan baku sangat penting bagi perusahaan agroindustri yang mengolah suatu produk karena bahan baku merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari produk yang dihasilkannya. Keberlangsungan input juga merupakan hal yang penting dalam manajemen agribisnis termasuk pancake durian.

Durian merupakan bahan baku yang mudah didapat tersedia sepanjang tahun dan harganya yang relatif. Pada mulanya durian yang susah di temukan dan tergantung musiman akan tetapi sekarang durian mudah ditemui di Kota Medan. Dalam hal penyediaan bahan baku, perusahaan industri rumah tangga pada produk

(56)

pancakedurian tidak kesulitan untuk menemukan bahan baku sehingga proses

produksi akan terus berjalan dan dapat mencapai target produksi yang dibutuhkan. Hal ini merupakan peluang bagi pengusaha agroindustri untuk meningkatkan jumlah produksinya.

2. Pangsa pasar produk pancake durian

Buah durian yang biasanya dijulukin rajanya buah adalah buah yang banyak sekali produk-produk yang bisa diturunkan menjadi suatu olahan agroindustri. Salah satunya adalah pancake durian yang menggunakan bahan baku buah durian.

Dari segi skala perusahaan, usaha pancake durian dilakukan oleh beberapa perusahaan besar-menengah dan juga perusahaan kecil-rumah tangga.Tentu saja mereka memiliki segmentasi pasar sendiri-sendiri.

Perusahaan besar-menengah memiliki pasar yang relatif lebih luas mencakup pasar domestik dan pasar ekspor.Sedangkan perusahaan kecil-rumah tangga memiliki pasar lokal dan daerah sekitar.

3. Tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian

Produk pancake durian merupakan produk yang menjadi salah satu ciri khas oleh-oleh dari Kota Medan. Dari kalangan anak-anak hingga dewasa gemar mengokunsumsi pancake durian.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake durian di daerah penelitian, hingga saat ini selera masyarakat untuk mengkonsumsi semakin meningkat.

(57)

Tabel 7. Data permintaan penjualan pancake durian per bulan.

Tahun Bulan Jumlah (buah)

Oktober 9.375 buah

Tahun 2013 November 10.125 buah

Desember 12.000 buah

Januari 12.750 buah

Tahun 2014 Februari 14.250 buah

Maret 14.250 buah

Sumber : Analisis Data Primer

Hal ini menjadi peluang bagi pengusaha industri rumah tangga pancake durian dalam memproduksi pancake durian.

5.1.4 Ancaman Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian 1. Perusahaan pesaing agroindustri pancake durian

Pola konsumsi terhadap pancake durian dan potensi pasarnya mempunyai prospek cerah. Keadaan ini dapat dimanfaatkan oleh industri penghasil produk ini. Agroindustri pancake durian terus berkembang dan menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Semakin meningkatnya permintaan terhadap produk pancake durian, maka banyak industri tersebut adalah terjadinya persaingan dengan industri sejenis dalam memperebutkan konsumen dan mendapatkan bahan baku. Besar kecilnya ancaman masuknya pendatang baru/pesaing ke dalam agroindustri pancake durian tergantung pada rintangan masuk yang ada dan reaksi dari para pengusaha agroindustri.

Gambar

Gambar 1. Posisi perusahaan pada berbagai kondisi
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Tabel 2. Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal
Tabel 3. Peringkat (Rating) Faktor Internal dan Eksternal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menganalisa perilaku konsumen parameter yang digunakan antara lain: Pancake durian merupakan tren olahan durian saat ini, Konsumen menyukai rasa pancake

Judul Skripsi : Penerapan Strategi Pemasaran Pada UMKM Melalui Metode Analisis SWOT (Studi Pada Toko Pakaian Sukli Fashion di Pasar Petisah Medan).. Medan, Maret 2016

FANEMA GABRIELI M (130304106), Dengan Judul Skripsi Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Di Kota Medan. Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skrispsi Program

Objek penelitian ini adalah individu yang menyukai pancake durian Medan (PDM) dan menjalankan bisnis konsinyasi PDM. PDM dipilih karena tingginya tingkat

‘Strategi Pemasaran Agroindustri Tahu Isi Goreng (Studi Kasus : Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan’.Skripsi Universitas Sumatera

Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemasaran agroindustri nata de coco di Kota Medan. Faktor – Faktor

yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode SWOT. Hasil penelitian diperoleh: 1) Kekuatan agroindustri dalam pemasaran nata de.. coco di daerah penelitian adalah

Dalam menganalisa perilaku konsumen parameter yang digunakan antara lain: Pancake durian merupakan tren olahan durian saat ini, Konsumen menyukai rasa pancake