• Tidak ada hasil yang ditemukan

STASIUN PSDKP BIAK 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STASIUN PSDKP BIAK 1"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

STASIUN

PSDKP

BIAK 3

DAFTAR

ISI

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF PROFIL PIMPINAN PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG II. MAKSUD DAN TUJUAN

III. ISU AKTUAL PENGAWASAN SDKP IV. DATA UMUM ORGANISASI

V. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN PERENCANAAN KINERJA

I. Arah Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024

II. Arah Kebijakan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024 III. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

IV. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2021 AKUNTABILITAS KINERJA

I. CAPAIAN KINERJA PENGAWASAN PENGELOLAAN SDKP II. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

PENUTUP

I. KESIMPULAN II. Saran

(4)

STASIUN

PSDKP

BIAK 4

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran Strategis dan indikator Kinerja Stasiun PSDKP Biak Tahun 2021

Tabel 2. Capaian indikator kinerja Stasiun PSDKP Biak Triwulan I 2021

Tabel 3. Capaian IKU presentase penyelesaian pemeriksaan pelaku usaha kelautan

Tabel 4. Jumlah Pelaku Usaha Kelautan yang Diperiksa Tahun 2020- TW I 2021

Tabel 5. Alokasi Anggaran Pengawasan SDK Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020-2021

Tabel 6. Capaian IKU persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan

Tabel 7. Jumlah SLO, HPK-B & HPK-D yang diterbitkan lingkup Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020

Tabel 8. Jumlah Unit Usaha Perikanan yang diperiksa tahun 2020-Tw. I 2021

Tabel 9. Persentase tindak lanjut pengaduan pokmaswas tahun 2020-Tw I 2021

Tabel 10. Capaian IKU SS 4 pada Triwulan I 2021

Tabel 11. Persentase cakupan WPP NRI per periode operasi

Tabel 12. Capaian IKU persentase cakupan WPP NRI yang dipantau kapal pengawas pada Tahun

2020 dan TW I 2021

Tabel 13. Persentase Cakupan WPP NRI yang diawasi perspeedboat pengawas Tahun 2020

Tabel 14. Rincian alokasi anggaran sasaran terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana

dan prasarana SDKP

Tabel 15. Capaian target IKU Sasaran “Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran Bidang kelautan

dan perikanan”

Tabel 16. Perkembangan kasus TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak Triwulan I 2021

Tabel 17. Capaian IK Manajemen pengetahuan yang terstandar TW I 2021

Tabel 18. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Kegiatan pada Tahun 2021

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Realisasi Anggaran dan kinerja St. PSDKP Biak

Gambar 2. Objek Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Gambar 3. Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Biak

Gambar 4. Kinerja Stasiun PSDKP Biak

Gambar 5. Nilai Unsur Pelayanan Penerbitan SLO Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020

Gambar 6. Persentase tingkat pendidikan Pegawai Stasiun PSDKP Biak

Gambar 7. Capaian perkomponen penilian IK Manajemen Pengetahuan St. PSDKP Biak

Gambar 8. Kurva Realisasi Anggaran Bulan Janurai s.d Desember Tahun 2020

(5)

STASIUN

PSDKP

BIAK 5

KATA

PENGANTAR

Pada tahun 2021, Stasiun PSDKP Biak telah memasuki usianya yang ke lima tahun. Sebuah usia yang

berarti bagi upaya pemberantasan Illegal, unreported, unregulated (IUU) Fishing di Indonesia

khususnya pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 717. Dengan usianya yang relatif muda, Stasiun

PSDKP Biak telah memberikan kontribusi banyak melalui berbagai proses kerja yang dilakukan setiap

unit yang ada, meskipun masih banyak yang harus terus diperbaiki sebagai upaya peningkatan kulaitas

pelayanan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Berbagai hasil kerja yang diberikan

Stasiun PSDKP Biak pada Triwulan I Tahun 2021 dapat dilihat pada Laporan Kinerja (LKj) Stasiun PSDKP

Biak Triwulan I Tahun 2021 ini.

Penyusunan laporan kinerja Stasiun PSDKP Biak merupakan bentuk pertanggungjawaban organisasi

kepada Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) atas

pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban. LKj ini memberikan gambaran pertanggungjawaban

upaya Stasiun PSDKP Biak dalam memenuhi setiap target kerja dan sumber daya yang telah digunakan.

Laporan kinerja ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai

landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana Strategis Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020-2024 yang

menyajikan analisa antara target dan realisasi atas indikator kinerja (IK) dan Indikator Kinerja Utama

(IKU) yang menjadi fokus kerja Stasiun PSDKP Biak pada tahun 2021.

Pada tahun 2021, Stasiun PSDKP Biak memiliki 7 sasaran strategis dengan 10 IKU dan 7 IK. dalam kurun

waktu triwulan I 2021, secara umum Stasiun PSDKP Biak mampu memenuhi setiap target kinerja pada

beberapa sasaran strategis yang direncanakan pada triwulan I.

Agar upaya pemberantasan IUU Fishing semakin efektif dan efisien, Stasiun PSDKP Biak sangat terbuka

atas setiap saran dan masukan yang membangun. Stasiun PSDKP Biak menyadari mewujudkan

Indonesia khususnya WPP 717 yang terbebas dari IUU Fishing adalah visi yang harus dicapai bersama

setiap elemen bangsa Indonesia.

Kepala Stasiun

Pengawasan SDKP Biak

(6)

STASIUN

PSDKP

BIAK 6

(7)

STASIUN

PSDKP

BIAK 7

Gambar 1. Realisasi Anggaran dan kinerja St. PSDKP Biak

Stasiun PSDKP Biak memiliki Rencana Strategis 2015-2019 yang di dalamnya telah disepakati berbagai

sasaran strategis yang akan diimplementasikan. Berdasarkan data yang ada, pada rentang triwulan I

2020 – Triwulan I 2021, trend kinerja Stasiun PSDKP Biak memiliki trend yang meningkat kecuali pada

triwulan III 2020 mengalami penurunan 4,83% dari triwulan II. Triwulan I Tahun 2021 merupakan

triwulan dengan capaian kinerja tertinggi dari lima triwulan terakhir. Realisasi anggaran pada triwulan

I 2021 lebih tinggi 1,26% jika dibandingkan dengan realisasi anggaran pada triwulan I 2020.

Kondisi kinerja Stasiun PSDKP Biak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan faktor

eksternal. Dukungan stakeholder menjadi faktor penting yang memberikan sumbangsih peningkatan

kinerja ketika Stasiun PSDKP Biak mampu mengoptimalkan energi tersebut untuk selalu

menyempurnakan berbagai tata kelola internalnya. Sehingga proses kerja yang efektif dan efisien

menjadi standard bagi setiap unit dalam berkontribusi.

Sampai dengan Triwulan I 2021, setiap unit telah bekerjasama untuk berupaya semaksimal mungkin

memenuhi setiap sasaran strategis yang ada. Kinerja Stasiun PSDKP Biak pada Triwulam I 2021 adalah

sebesar 110,32%. Kondisi ini menunjukan bahwa seluruh sasaran strategis dan target yang ada pada

triwulan I 2021 telah berhasil dipenuhi Stasiun PSDKP Biak akan selalu mengevaluasi setiap kinerja

yang dihasilkan dengan mengedepankan proses-proses perbaikan berkelanjutan.

(8)

STASIUN

PSDKP

BIAK 8

PROFIL PIMPINAN

Edi Purnomo (Kepala Stasiun PSDKP Biak)

Edi Purnomo lahir di Surabaya Jawa Timur pada tahun 1984. Setelah

menempuh pendidikan D3 di Akademi Perikanan Bitung, Edi

Purnomo melanjutkan pendidikan D4 di Sekolah Tingggi Perikanan

(STP) jakarta dan Master di Universitas Samratulangi, Manado.

Sebelum dilantik sebagai Kepala Stasiun PSDKP Biak, Edi Purnomo

bertugas sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pangkalan

PSDKP Bitung. Pengalaman Edi Purnomo selama bertugas sebagai

ASN diantaranya pernah menjadi pejabat pengadaan barang dan

jasa dan pejabat pembuat komitmen Pangkalan PSDKP Bitung

(9)

9

STASIUN

PSDKP

BIAK 9

(10)

10

STASIUN

PSDKP

BIAK 10

I. LATAR BELAKANG

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) merupakan bagian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diberikan amanah untuk berperan dalam penataan dan penegakan hukum terhadap peraturan perundangan-undangan di bidang kelautan dan perikanan guna mewujudkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP) yang tertib dan bertanggung jawab. Peran tersebut selanjutnya diimplementasikan melalui program/kegiatan pengawasan SDKP yang secara garis besar telah dirumuskan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Pengawasan SDKP 2020-2024.

Laporan Kinerja (LKj) UPT Stasiun Pengawasan SDKP Biak tahun 2020 merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah desiminasi informasi capaian kinerja dalam satu tahun anggaran berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. LKj ini menginformasikan kegiatan- kegiatan yang menjadi fokus Stasiun Pengawas SDKP Biak untuk mencapai target kinerja yang telah disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana aturan tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam rangka menuju perwujudan “good governance”.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan atas pengelolaan anggaran dan

pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja pengawasan SDKP setiap triwulan anggaran kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari penerapan manajemen kinerja UPT Stasiun Pengawasan SDKP Biak dari tahun sebelumnya dan memperbaiki kinerja kearah yang lebih baik dimasa datang, yang dimulai dari proses perencanaan secara benar, pelaksanaan dan evaluasinya. Berdasarkan hasil pengukuran dan evaluasi yang dilakukan pada setiap bulan, akan dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi pencapaian target yang lebih baik di tahun berikutnya.

III. ISU AKTUAL PENGAWASAN SDKP

Isu aktual pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang menuntut perlunya dilakukan pengawasan terhadap pemanfaatan SDKP, antara lain:

1. Bidang Perikanan Tangkap

• Masih maraknya kegiatan illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) baik yang dilakukan oleh Kapal Ikan Indonesia (KII) maupun Kapal Ikan Asing (KIA). • Beberapa Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

Republik Indonesia (WPP-NRI) telah mengalami overfishing dan overcapacity.

• Masih maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan serta merusak sumber daya ikan dan lingkungannya.

2. Bidang Perikanan Budidaya

• Ekstensifikasi budidaya perikanan yang merusak mangrove.

• Limbah kegiatan budidaya ikan yang menyebabkan pencemaran kawasan pesisir dan laut.

• Penggunaan Obat dan Pakan Ikan yang membahayakan lingkungan perairan.

(11)

11

STASIUN

PSDKP

BIAK 11

• Pengangkutan ikan hidup yang tidak terkontrol dengan baik.

• Budidaya ikan yang berbahaya dan dilarang masuk ke Indonesia.

• Pemanfaatan izin budidaya tidak sesuai dalam pelaksanaannya.

3. Bidang Pengolahan Hasil Perikanan

• Penggunaan bahan pengawet, pemutih dan bahan lainnya yang membahayakan kesehatan dalam pengolahan ikan.

• Limbah yang dihasilkan dalam pengolahan ikan perikanan yang menyebabkan pencemaran perairan.

• Hanya 30-50% dari kapasitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) terpasang yang beroperasi, dikarenakan kurangnya pasokan bahan baku;

• Masih mengimpor sebagian bahan baku pengolahan ikan dari negara tetangga yang notabene luas perairan lautnya jauh lebih kecil dari luas perairan Laut Indonesia.

4. Bidang Pemasaran Hasil Perikanan

• Perbedaan angka produk perikanan yang diekspor dengan produk perikanan yang diimpor.

• Importasi ikan dan produk perikanan yang menyalahi perijinan.

• Ikan berformalin masih ditemui di pasar-pasar tradisional.

• Ekspor hasil perikanan Indonesia terancam diembargo, karena belum dapat membuktikan dilaksanakannya upaya pengelolaan dan konservasi ketentuan internasional dan regional.

5. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

• Kerusakan terumbu karang akibat penambangan karang dan penggunaan alat tangkap yang merusak habitat ikan, seperti: bom, racun, dan stroom. • Eksploitasi mangrove.

• Penambangan pasir besi dan pasir laut yang menyebabkan rusaknya ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil.

• Kegiatan perikanan yang menyebabkan pencemaran perairan pesisir dan laut.

IV. DATA UMUM ORGANISASI

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Stasiun Pengawasan SDKP Biak merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Stasiun PSDKP Biak menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:

• Penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan;

• Pelaksanaan operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan;

• Pelaksanaan penyiapan logistik dan pemeliharaan Kapal Pengawas Perikanan;

• Pelaksanaan penanganan pelanggaran pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan;

• Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pengawasan; dan

• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 2. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi (TUSI) organisasi yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pembagian tugas dan kewenangan yang digambarkan dalam struktur organisasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, maka dalam menjalankan tugasnya Kepala Stasiun membawai Kepala Urusan Tata Usaha, Kepala Subseksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran, dan Kepala Subseksi Sarana dan Prasarana serta membawahi Kelompok Jabatan Fungsional, dimana masing-masing mempunyai tugas dan kewenangan seperti diuraikan dibawah ini : a. Kepala Stasiun:

Merumuskan kebijakan operasional, mengkoordinasikan, mengarahkan dan melaksanakan manajerial di bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan serta melakukan pembinaan kepada bawahan di lingkungan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Biak untuk mencapai kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Koordinator Urusan Tata Usaha:

Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta pengelolaan urusan administrasi keuangan, barang kekayaan milik negara, kepegawaian, dan jabatan fungsional, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga.

c. Koordinator Subseksie Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran:

Melakukan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, pembinaan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas), serta evaluasi, dokumentasi, informasi dan pelaporan di bidang pengawasan dan penanganan pelanggaran sumber daya kelautan dan perikanan. d. Koordinator Subseksie Sarana dan Prasarana: Melakukan pelaksanaan operasional dan penyiapan logistik kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, pemeliharaan sarana dan prasarana pengawasan, dan perencanaan dan pengembangan pengawakan kapal pengawas.

e. Kelompok Jabatan Fungsional:

Fungsional Pengawas melaksanakan kegiatan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta kegiatan lain sesuai dengan tugas jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan untuk fungsional lainnya disesuaikan dengan bidang tugas fungsional yang diembannya berdasarkan SK fungsional yang telah ditetapkan. f. Satuan Pengawasan SDKP:

Melaksanakan kegiatan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, serta evaluasi, dokumentasi, informasi dan pelaporan di bidang pengawasan dan penanganan pelanggaran sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah kerja masing- masing dan dipimpin oleh seorang Koordinator. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan pengawasan SDKP secara baik sampai kedaerah, maka telah dibentuk Satuan

(12)

12

STASIUN

PSDKP

BIAK 12

Pengawasan SDKP di bawah koordinasi UPT Stasiun Pengawasan SDKP Biak meliputi 3 (tiga) Satuan Pengawasan (Satwas).

V. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Secara garis besar sistematika penyajian Laporan Kinerja Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020 diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja.

Bab II Perencenaan Kinerja

Menguraikan secara ringkas tentang Perencanaan Pengawasan SDKP dan Perjanjian Kinerja Tahun 2021.

Bab II Akuntabilitas Kinerja

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja Stasiun PSDKP Biak Trwiulan I Tahun 2021

Bab IV Penutup

Menjelaskan kesimpulan dan merekomendasikan perbaikan kinerja ke depan.

(13)

STASIUN

PSDKP

BIAK 13

PERENCANAAN KINERJA

(14)

STASIUN

PSDKP

BIAK 14

I. Arah Kebijakan Kementerian Kelautan

dan Perikanan Tahun 2020-2024

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan 5 (lima) arah kebijakan utama tahun 2020-2024, yaitu: 1. Memperbaiki komunikasi dengan nelayan,

penyederhanaan perizinan, pengembangan pelabuhan perikanan, pengaturan penangkapan ikan sampai ZEE dan laut lepas, dan perlindungan dan pemberdayaan nelayan, untuk peningkatan pendapatan nelayan. 2. Perikanan budidaya dioptimalkan dan diperkuat untuk

penyerapan lapangan kerja dan penyediaan sumber protein hewani untuk konsumsi masyarakat.

3. Membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku industri, peningkatan kualitas mutu produk dan nilai tambah, untuk peningkatan investasi dan ekspor hasil perikanan.

4. Pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil serta penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan karantina ikan melalui koordinasi dengan instansi terkait.

5. Penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan.

II. Arah Kebijakan Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan Tahun

2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) Ditjen. PSDKP 2020-2024 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai tugas dan fungsi yang diamanatkan. Renstra tersebut disusun selaras dengan arah kebijakan strategis nasional bidang kelautan dan perikanan 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam arah kebijakan KKP 2020-2024.

Sampai saat ini, rencana strategis Ditjen. PSDKP masih dalam proses sinkronisasi dengan kebijakan KKP. Adapaun proses penyusunan Renstra Ditjen. PSDKP sudah dilakukan dimulai akhir periode renstra 2015-2019. Renstra disusun dengan menggunakan evaluasi renstra periode sebelumnya, asumsi yang dipertanggungjawabkan serta kombinasi pendekatan bottom up dan top down dengan keterlibatan Eselon I, Eselon II, Eselon III dan Eselon IV lingkup Ditjen PSDKP. Pendekatan top down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula ketersediaan anggaran sesuai dengan estimasi APBN. Sedangkan pendekatan bottom up dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan pendanaan guna mewujudkan kondisi ideal.

Secara ringkas arah kebijakan Ditjen. PSDKP tahun 2020-2024 untuk mendukung Sasaran Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, diuraikan sebagai berikut:

1. Pengembangan SDM Aparatur Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang berkualitas dan berdaya saing;

2. Peningkatan kapasitas sarana, prasarana dan kelembagaan pengawasan SDKP;

3. Penguatan sinergi dengan penegak hukum di laut (TNI AL, POLRI, Bakamla);

4. Peningkatan komunikasi dengan stakeholder dan pelaku usaha kelautan dan perikanan;

5. Peningkatan kesadartahuan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan SDKP.

Bedasarkan arah kebijakan Pengawasan SDKP tersebut, ditetapkan sasaran strategis pencapaian dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan. Sasaran strategis tersebut digunakan juga untuk penyusunan rencana kerja dan perjanjian kinerja Ditjen. PSDKP.

1. Strategis Pencapaian Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang berkualitas dan berdaya saing, dilakukan melalui:

a. Membangun budaya kerja Ditjen PSDKP

b. Mengembangkan kompetensi SDM Aparatur PSDKP c. Membangun pola karir PNS Ditjen. PSDKP d. Meningkatkan jumlah dan sebaran SDM Aparatur 2. Strategis Pencapaian Kebijakan Peningkatan kapasitas

sarana, prasarana dan kelembagaan pengawasan SDKP, dilakukan melalui:

a. Membangun sarana pengawasan (kapal pengawas, speed boat dan sarana pengawasan lainnya); b. Membangun infrastruktur pengawasan yang

memadai;

c. Meningkatkan pemeliharaan kapal pengawas agar siap operasional;

d. Mengembangkan kelembagaan pengawasan 3. Strategis Pencapaian Kebijakan Penguatan sinergi

dengan penegak hukum di laut (TNI AL, POLRI, Bakamla), dilakukan melalui:

a.

Operasi bersama pengawasan di laut

b.

Pertukaran data

c.

Penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan

d.

Peningkatan kapasitas SDM Pengawasan

4. Strategis Pencapaian Kebijakan Peningkatan komunikasi dengan stakeholder dan pelaku usaha kelautan dan perikanan, dilakukan melalui:

a.

Memperkuat sinergitas dan harmonisasi pengawasan SDKP dengan Pemerintah Daerah serta lintas sektor di tingkat Pusat

b.

Memelihara komitmen bersama dengan lembaga internasional dan regional dalam pemberantasan IUU fishing

c.

Menjalankan alur pendekatan pengawasan secara komprehensif, yakni: pencegahan (preventif), pembinaan, represif (ultimum remedium).

d.

Menerapkan metode auditing dalam pengawasan SDKP yang mengedepankan upaya perbaikan berkelanjutan terhadap temuan ketidaksesuaian bagi para pelaku usaha kelautan dan perikanan 5. Strategis Pencapaian Kebijakan Peningkatan

kesadartahuan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan SDKP, dilakukan melalui:

a.

Meningkatkan kesadartahuan masyarakat dalam pemanfaatan SDKP yang tertib dan bertanggung jawab

(15)

STASIUN

PSDKP

BIAK 15

b.

Pemberian pemahaman kepada nelayan untuk tidak melintas batas ke perairan negara lain

c.

Optimalisasi peran serta masyarakat dalam mendukung pengawasan SDKP melalui POKMASWAS

d.

Menanamkan pengetahuan pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab sejak dini melalui “PSDKP Mengajar”

e.

Meningkatkan peran aktif pemuda melalui “Pemuda Pelopor Pengawasan”

f.

Memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Pokmaswas yang berkontribusi besar

III. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan iktikad dan janji untuk mencapai kinerja

yang jelas dan terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang dalam periode waktu satu tahun, dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk: (1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (2) Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja; (3 Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;) (4)sebagai dasar penetapan sasaran kinerja, pemberian penghargaan dan sanksi pegawai. Dalam penyusunan perjanjin kinerja Ditjen. PSDKP tahun 2021 dilakukan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja pada periode sebelumnya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) berikut targetnya pada setiap Sasaran Strategis (SS) ditunjukkan pada Tabel 1.

Target (1 Tahun)

S.01

Terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan

Kelautan IKS.01.1

Persentase penyelesaian pemeriksaaan kepatuhan pelaku usaha kelautan lingkup Stasiun PSDKP

Biak(%) % 950,000

S.02

Terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan

perikanan IKS.02.1

Persentase penyelesaian pemeriksaaan kepatuhan pelaku usaha perikanan lingkup Stasiun PSDKP Biak

[%] % 1,000,000

S.03 Terselenggaranya pengawasan sistemberbasis masyarakat IKS.03.1

Persentase tindak lanjut informasi/aduan POKMASWAS lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 710,000 S.04 TerselenggaranyaOperasi Armada SDKPPemantauan danIKS.04.1

Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau kapal pengawas lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 25,800

S.04 TerselenggaranyaOperasi Armada SDKPPemantauan danIKS.04.2

Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau Speed Boat/Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat lingkup Stasiun

PSDKP Biak [%] % 0,0900

S.05

Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana

Pengawasan SDKP IKS.05.1

Persentase penyelesaian pembangunan prasarana pengawasan

lingkup Stasiun PSDKP Biak [%] % 1,000,000 S.05

Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana

Pengawasan SDKP IKS.05.2

Persentase penyelesaian perawatan sarana pengawasan lingkup Stasiun

PSDKP Biak [%] % 1,000,000

S.06

Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan

Perikanan IKS.06.1

Persentase Penyelesaian Penyidikan

TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak [%] % 930,000 S.06

Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan

Perikanan IKS.06.2

Persentase Penyelesaian Penanganan Barbuk dan Awak Kapal TPKP lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 930,000

S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.1

Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi) Kapal Perikanan Lingkup

Stasiun PSDKP Biak [Indeks] % 800,000 S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.2 IndeksStasiun PSDKP Biak [%]Profesionalitas ASN lingkup % 730,000 S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.3 NilaiStasiun PSDKP Biak [%]Rekonsiliasi Kinerja Lingkup % 900,000 S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.4 Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMNLingkup Stasiun PSDKP Biak [%] % 725,000 S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.5 TingkatBarang/Jasa Lingkup [%]Kepatuhan Pengadaan % 725,000

S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.6

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 840,000 S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.7 Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran(IKPA) lingkup Stasiun PSDKP Biak % 890,000 S.07 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.8 Nilai Kinerja Anggaran (NKA) lingkupStasiun PSDKP Biak % 860,000

Satuan Indikator Kinerja

Kode SS Sasaran Kode

(16)

STASIUN

PSDKP

BIAK 16

IV. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2021

Pengukuran kinerja merupakan salah satu komponen utama dalam implemantasi pengelolaan kinerja dalam rangka menjamin akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi data kinerja yang akan dan seharusnya dicapai. Pengukuran kinerj Ditjen. PSDKP dilakukan dengan berpedoman pada formula penghitungan yang telah ditetapkan dalam Informasi Indikator Kinerja atau Manual Indikator Kinerja.

Selanjutnya nilai capaian tersebut dihitung secara berkala (triwulanan) dan tahunan dengan membandingkan antara realisasi capaian dengan target yang telah ditetapkan.Hasil pengukuran kinerja tersebut, dimasukan kedalam Sistem Aplikasi Kinerjaku berbasis informasi teknologi melalui http://kinerjaku.kkp.go.id, selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan pembahasannya.

(17)

STASIUN

PSDKP

BIAK 17

AKUNTABILITAS KINERJA

(18)

STASIUN

PSDKP

BIAK 18

I. CAPAIAN KINERJA PENGAWASAN

PENGELOLAAN SDKP

Pada tahun 2021, Stasiun PSDKP Biak telah menetapkan 17 (tujuh belas) Indikator Kinerja. Sampai dengan triwulan I 2021, beberapa indikator kinerja yang ditargetkan pada triwulan I telah dilakukan perhitungan capaianya. Capaian Indikator Kinerja tersebut ditabulasikan pada Tabel 2.

II. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN

KINERJA

Pada Tahun 2020 Stasiun PSDKP Biak telah melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis pada setiap sasaran strategis diuraikan sebagai berikut:

1. Sasaran II: Terselenggaranya Pengawasan Kepatuhan Pemangku Kepentingan Kelautan

Sasaran ini didukung satu indikator kinerja yaitu “persentase penyelesaian pemeriksaan pelalu usaha kelautan lingkup Stasiun PSDKP Biak”. Jumlah pelaku usaha kelautan yang diperiksa dalam kurun waktu triwulan I tahun 2021 adalah sebanyak 36 pelaku usaha yang terdiri dari 24 pelaku usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan dan 12 pelaku usaha yang terbebas dari aktifitas destructive fishing. Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha tersebut mencapai 100%. Hal ini melampaui target yang ditetapkan untuk triwulan tiga yaitu sebesar 50% sebagaimana pada tabel 2.

Tabel 3. Capaian IKU presentase penyelesaian pemeriksaan pelaku usaha kelautan

𝑥

𝑘𝑖𝑑 (%)

𝑥

𝑑𝑓 (100) n (%)

𝑥

𝑘 Target TW I (%) 100 100 2 100 50 Ket:

𝑥

𝑘𝑖𝑑: Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pemanfaatan kawasan

Target Target Capaian (Tahun) Maret Maret

1

Terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan

Kelautan IKS.01.1

Persentase penyelesaian

pemeriksaaan kepatuhan pelaku usaha kelautan lingkup Stasiun PSDKP

Biak(%) % 95,00 50,00 100,00 120,00

2

Terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan

perikanan IKS.02.1

Persentase penyelesaian

pemeriksaaan kepatuhan pelaku usaha perikanan lingkup Stasiun PSDKP Biak

[%] % 100,00 100,00 100,00 100,00

3 Terselenggaranya pengawasan sistemberbasis masyarakat IKS.03.1

Persentase tindak lanjut

informasi/aduan POKMASWAS lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 71,00 71,00 71,00 100,00

4

Terselenggaranya Pemantauan dan

Operasi Armada SDKP IKS.04.1

Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau kapal pengawas lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 2,58 0,39 1,09 120,00

5 TerselenggaranyaOperasi Armada SDKPPemantauan danIKS.04.2

Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau Speed Boat/Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat lingkup Stasiun

PSDKP Biak [%] % 0,09 0,01 0,02 120,00

6

Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana

Pengawasan SDKP IKS.05.1

Persentase penyelesaian

pembangunan prasarana pengawasan

lingkup Stasiun PSDKP Biak [%] % 100,00 0,00 0,00 0,00

7

Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana

Pengawasan SDKP IKS.05.2

Persentase penyelesaian perawatan sarana pengawasan lingkup Stasiun

PSDKP Biak [%] % 100,00 0,00 0,00 0,00

8

Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan

Perikanan IKS.06.1 PersentaseTPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak [%]Penyelesaian Penyidikan % 93,00 0,00 0,00 0,00

9

Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan

Perikanan IKS.06.2

Persentase Penyelesaian Penanganan Barbuk dan Awak Kapal TPKP lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 93,00 0,00 0,00 0,00

10

Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.1

Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi) Kapal Perikanan Lingkup

Stasiun PSDKP Biak [Indeks] % 80,00 80,00 83,33 104,16

11 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.2 IndeksStasiun PSDKP Biak [%]Profesionalitas ASN lingkup % 73,00 0,00 0,00 0,00

12 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.3 NilaiStasiun PSDKP Biak [%]Rekonsiliasi Kinerja Lingkup % 90,00 0,00 0,00 0,00

13

Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.4

Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN

Lingkup Stasiun PSDKP Biak [%] % 72,50 0,00 0,00 0,00

14 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.5 TingkatBarang/Jasa Lingkup [%]Kepatuhan Pengadaan % 72,50 0,00 0,00 0,00

15

Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.6

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup

Stasiun PSDKP Biak [%] % 84,00 84,00 100,00 119,05

16 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.7 Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran(IKPA) lingkup Stasiun PSDKP Biak % 89,00 0,00 0,00 0,00

17 Tata kelola pemerintahan yang baiklingkup Stasiun PSDKP Biak IKS.07.8 Nilai Kinerja Anggaran (NKA) lingkupStasiun PSDKP Biak % 86,00 0,00 0,00 0,00

% No Sasaran Kode Indikator Kinerja Satuan

(19)

STASIUN

PSDKP

BIAK 19

konservasi perairan dan jenis ikan dilindungi

𝑥

𝑑𝑓: Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan usaha perikanan terhadap ketentuan pelarangan destructive fishing

𝑥

𝑘: Persentase pelaku usaha kelautan pemeriksaan kepatuhan a. Pengawasan Kawasan Konervasi Perairan

Pengawasan Kawasan Konservasi Perairan oleh Stasiun PSDKP Biak difokuskan pada Taman Wisata Perairan (TWP) Padaido sebagai satu-satunya Kawasan Konservasi Perairan yang penetapan status konservasi dan pengelolaanya ada pada Kementerian Kelautan dan perikanan.

Pengawasan kawasan konservasi perairan dilakukan pada bulan Februari dan Maret melalui pemeriksaan kegiatan perikanan pada kawasan konservasi. Kegiatan perikanan yang paling dominan diawasi oleh pengawas perikanan Stasiun PSDKP Biak pada TWP Padaido adalah kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan lokal menggunakan perahu motor tempel.

Pada kurun waktu triwulan I 2021 Stasiun PSDKP Biak melakukan pengawasan terhadap 12 pelaku penangkapan ikan pada kawasan konservasi dari target 2 pelaku usaha. Dari hasil pengawasan tersebut ditemukan masih ada pelanggaran zonasi oleh pelaku pemanfaatan kawasan konservasi dengan kegiatan yang tidak sesuai peruntukan zona. Pelaku penangkapan ikan umumnya menggunakan alat tanagkap ramah lingkungan seperti handline, pancing tonda, dan gill net.

Kendala dalam pelaksanaan pengawasan konservasi perairan adalah tidak adanya pelaku usaha yang memiliki ijin pemanfaatan sehingga tidak dapat dilakukan pengawasan kesesuaian antara ijin dengan aktifitas maupun sarana parasana yang digunakan. Pengawasan kawasan konservasi perairan idealnya dilakukan dengan objek pelaku usaha yang memiliki ijin pemanfaatan kawasan konservasi dari BKKPN Kupang sebagai pengelola TWP Padaido. Namun dalam pelaksanaanya tidak ditemukan adanya pelaku usaha yang mengantongi ijin tersebut. Dengan demikian, pengawasan hanya dilakukan berdasarkan peruntukan Zona yang diatur dalam Kepmen KP 62 tahun 2014.

b. Pengawasan Destructive Fishing

Pengawasan dilakukan terhadap pelaku usaha penangkapan ikan yang terindikasi melakukan aktifitas destructive fishing berdasarkan jenis perahu motor, alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan yang digunakan.

Jenis perahu motor yang umumnya digunakan oleh pelaku destructive fishing adalah perahu berukuran kecil kurang dari 5 GT. Berdasarkan hal itu, pengawasan dilakukan terfokus pada kapal jenis tersebut.

Keberadaan kompresor pada kapal penangkap ikan juga merupakan indikator destructive fishing karena pada umumnya pelaku bom dan bius ikan

menggunakan kompresor sebagai alat bantu pernapasan pada saat mengumpulkan ikan di dalam air.

Berdasarkan dua indikator di atas, pengawasan dilakukan lebih spesifik dengan mencari alat bukti aktifitas destructive fishing seperti bom ikan dan bius di dalam kapal penangkap ikan.

Pada triwulan I 2021, pemeriksaan telah dilakukan terhadap 24 pelaku penangkapan ikan dari yang ditargetkan sebanyak 25 pelaku usaha dan tidak ditemukan alat bukti kegiatan destructive fishing berupa bom dan bius. Pengawas Perikanan hanya sebatas memberikan sosialisasi kepada pelaku penangkapan ikan tentang bahaya destructive fishing bagi ekosistem, konsumen dan pelaku penangkapan itu sendiri.

c. Pengawasan Jenis Ikan yang Dilindungi

Pengawasan jenis ikan yang dilindungi dilakukan pada pasar ikan, lokasi budidaya dan kapal penangkap ikan pada wilayah kerja Stasiun PSDKP Biak. Kegiatan pengawasan belum dilaksanakan pada kurun waktu Trwiulan I 2021. Kegiatan pengawasan jenis ikan dilindungi direncanakan akan dilaksanakan pada triwulan II hingga triwulan IV 2021.

Pengawasan diprioritaskan pada jenis ikan yang status perlindunganya ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jenis ikan dilindungi yang umum ditemukan di Biak adalah jenis ikan Napoleon. Namun dalam pelaksanaan pengawasan pada tahun sebelumnya seringkali ditemui pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi yang status perlindunganya ditetapkan oleh kementerian lain.

Capaian pada sasaran ini merupakan hasil dari upaya pengawas perikanan dalam melaksanakan kegiatan pengawasa secara efektif dan efisien melalui perencanaan dan metode yang tepat. Kegiatan pengawasan SDK dilaksanakan melalui patroli laut menggunakan speedboat pengawas maupun kunjungan ke sentra kegiatan perikanan seperti lokasi budidaya ikan dan pasar ikan. Indikator kinerja ini merupakan IKU baru yang ada pada tahun 2021 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Namun demikian, bila dibandingkan dengan jumlah pengawasan pelaku usaha kelautan pada Tahun 2020, capaian pada triwulan I 2021 dapat merepresentasikan capaian yang tidak begitu fluktuatif sebagaimana pada Tabel 5.

Tabel 4. Jumlah Pelaku Usaha Kelautan yang Diperiksa Tahun 2020- TW I 2021

Kegiatan Jumlah Pelaku Usaha yang Diperiksa 2020 TW I 2021 Pengawasan Kawasan Konservasi Perairan 20 12 Pengawasan jenis Ikan Dilindungi 21 - Pengawasan Destructive Fishing 123 24

Total 164 36

Capaian target pelaku usaha yang diperiksa pada tahun 2021 ini disebabkan penggunaan anggaran yang lebih efisien dengan peningkatan jumlah alokasi anggaran. Dalam sekali pengawasan, pengawas perikanan melakukan pemeriksaan lebih dari satu orang pelaku usaha. Sasaran Strategis ini didukung dengan alokasi anggaran pada Tahun 2021 sebesar Rp. 340.500.000,- (Tiga Ratus Empat Puluh

(20)

STASIUN

PSDKP

BIAK 20

Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana pada tabel 6.

Tabel 5. Alokasi Anggaran Pengawasan SDK Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020-2021

Output Alokasu Anggaran (Rp.) 2020 2021 Pengawasan Kawasan Konservasi Perairan 50.000.000 328.000.000 Pengawasan Jenis Ikan Dilindungi 30.000.000 12.500.000 Pengawasan Destructive Fishing 85.000.000 68.000.000 Total 165.000.000 340.500.000

2. Sasaran III: Terselenggaranya Pengawasan Kepatuhan Pemangku Kepentingan Perikanan

Sasaran ini didukung oleh IKU “persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan lingkup St. PSDKP Biak”. IKU ini dicapai melalui upaya pengawasan usaha perikanan oleh Pengawas Perikanan dengan melakukan pemeriksaan persyaratan administrasi dan kelayakan teknis;

Usaha perikanan terdiri atas kapal perikanan, unit usaha pembudidayaan ikan, unit usaha pengolahan hasil perikanan dan usaha distribusi hasil perikanan. Setiap unit usaha perikanan yang dianggap telah diperiksa secara menyeluruh apabila pengawas perikanan dalam melaksanakan tugas telah menjalankan 4 tahapan yaitu: 1. Memiliki surat tugas dari pimpinan unit kerja

2. Melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi usaha perikanan

3. Melakukan pemeriksaan kelayakan teknis usaha perikanan

4. Melakukan pelaporan melalui aplikasi Simwaskan Untuk setiap tahapan diberikan nilai 25% penyelesaian. Sehingga untuk mencapai 100% penyelesaian pemeriksaan unit usaha perikanan harus memenuhi keempat unsur tersebut.

Pada triwulan I 2021, capaian indikator kinerja ini sebesar 100% dari target 100%. Nilai capaian yang mencapai 100% merupakan hasil dari tindak lanjut evaluasi capaian IKU yang sama pada tahun 2020. Capaian IKU ini dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6. Capaian IKU persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan

Output Manual Rekap Simwaskan Rekap Selisih Perhitungan Pengawasan Kapal Perikanan 12 12 0 100% Pengawasan Budidaya Ikan 22 22 0 100% Pengawasan Unit Distribusi Hasil

Perikanan 29 29 0 100% Pengawasan Pengolahan hasil

Perikanan 17 17 0 100% Total 80 80 0 100%

a. Pengawasan Kapal Perikanan

Pengawasan kapal perikanan dilakukan melalui kontrol terhadap proses kedatangan dan keberangkatan. Setiap kapal perikanan yang berangkat dari pelabuhan untuk melakukan kegiatan perikanan seperti penangkapan ikan, riset perikanan, dan lain sebagainya wajib melaporkan rencana keberangkatan kepada Pengawas perikanan. Pengawas perikanan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesesuaian fisik kapal dengan dokumen perijinan. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam formulir berita acara HPK-B dengan rekomendasi laik/tidak laik operasi. Kapal yang laik operasi selanjutnya diterbitkan Surat Laik Operasi (SLO)

sebagai syarat penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) oleh Syahbandar.

Sama halnya dengan keberangkatan, kedatangan kapal perikanan juga wajib melakukan pelaporan pada Pengawas Perikanan untuk dilakukan pemeriksaan kesesuaian hasil tangkapan dengan sarana dan prasaranan penangkapan ikan yang digunakan. Pada triwulan I 2021, Stasiun PSDKP Biak telah menerbitkan sebanyak 41 SLO, 41 HPK-B, 40 HPK-D dengan rincian sebagaimana pada tabel

Tabel 7. Jumlah SLO, HPK-B & HPK-D yang diterbitkan lingkup Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020

Unit Kerja SLO HPK-B HPK-D

Biak 41 41 40

Manokwari - - -

Jayapura - - -

Nabire - - -

Jumlah 41 41 40

Kapal perikanan yang diperiksa lingkup Stasiun PSDKP Biak pada triwulan I 2021 didominasi kapal dengan Gross Tonase (GT) kurang dari 10. pada triwulan I 2021, pengawasan kapal perikanan di Satwas SDKP lingkup St. PSDKP Biak belum dilaksanakan. Hal ini karena belum ada aktifitas kapal perikanan pada wiayah kerja Satwas SDKP. Penurunan aktifitas Kapal perikanan pada wilayah kerja St. PSDKP Biak terjadi sejak triwulan ke 2 Tahun 2020. Pandemik Covid-19 merupakan faktor utama penyebab hal tersebut. b. Pengawasan Unit Usaha Pengolahan hasil Perikanan

Pengawasan pengolahan unit pengolahan hasil perikanan dilakukan secara rutin setiap bulan dalam kurun waktu triwulan I 2021 melalui pemeriksaan dokumen perijinan dan sarana prasaran yang digunakan oleh unit pengolahan ikan (UPI) pada wilayah kerja Stasiun PSDKP Biak.

Pada triwulan I, Stasiun PSDKP Biak telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 UPI yang tersebar pada empat wilayah yakni Biak, Jayapura, Manokwari dan Nabire. UPI tersebut seluruhnya merupaka UPI skala kecil/skala ruamh tangga, sehingga tidak memiliki Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP). Selain itu tidak ditemukan juga UPI yang memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).

c. Pengawasan distribusi hasil perikanan

Sama halnya dengan pengawasan unit pengolahan ikan, pengawasan distribusi hasil perikanan juga dilakukan pada unit usaha skala kecil yang tidak memiliki SIUP .

Pada triwulan I 2021, pengawasan distribusi hasil perikanan telah dilakukan pada 29 unit usaha yang seluruhnya termasuk kategori skala kecil. Jumlah produksi hasil perikanan pada WPP 717 yang masih rendah menjadi faktor tidak adanya unit distribusi skala besar yang beroperasi pada wilayah kerja Stasiun PSDKP Biak.

d. Pengawasan Unit Budidaya Ikan

Pada triwulan I 2021, Stasiun PSDKP Biak telah melakukan pengawasan 22 unit usaha budidaya ikan.

(21)

STASIUN

PSDKP

BIAK 21

Sebagian besar unit usaha yang diperiksa merupakan unit budidaya ikan pada perairan payau/tawar. Budidaya ikan pada perairan laut masih sangat minim. Lokasi budidaya paling banyak ditemukan pada wilayah sentani, kab. Jayapura dan Kab. Manokwari. Dari 22 unit usaha budidaya tersebut, seluruhnya merupakan unit budidaya skala kecil sehingga tidak memiliki surat ijin dari KKP. dokumen yang digunakan untuk unit budidaya ikan skala kecil adalah tanda daftar usaha budidaya ikan yang diterbitkan oleh dinas perikanan setempat.

Jika dibandingkan dengan tahun 2020, capaian Triwulan I 2021 mengalami peningkatan dari capaian tahunan 2020. Hal ini disebabkan pelaporan simawaskan yang pada tahun sebelumnya merupakan kendala tercapainya target IKU, pada tahun 2021 dilakukan monitor harian oleh petugas admin Simwaskan terhadap kegiatan pengawasan sesuai dengan surat tugas yang diterbitkan oleh Stasiun PSDKP Biak.

Tabel 8. Jumlah Unit Usaha Perikanan yang diperiksa tahun 2020-Tw. I 2021

Indikator Kinerja 2020 Capaian TW I 2021

persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan

lingkup St. PSDKP Biak 91% 100% Pada Tahun 2020, sasaran ini didukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 367.304.000,- (Tiga ratus Enam Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Empat Ribu Rupiah). Dengan jumlah anggaran yang meningkat dari tahun sebelumnya, penggunaan anggaran pada triwulan I 2021 sangat efisien. Hal ini ditunjukan dengan jumlah capaian output yang meningkat.

3. Sasaran I: Terselenggaranya Tindak Lanjut atas Laporan Pengaduan POKMASWAS

Pada sasaran ini diidentifikasikan ke dalam satu indikator kinerja yaitu “Persentase tindak lanjut informasi/aduan Pokmaswas lingkup Stasiun PSDKP Biak”.

Capaian indikator kinerja tersebut bersifat kasuistik sehingga tidak dapat diprediksikan. Pada triwulan I 2021 Stasiun PSDKP Biak tidak menerima laporanpengaduan dari Pokmwaswas di lingkup wilayah kerja St. PSDKP Biak. Sesuai dokumen kontrak kinerja, target triwulanan IKU ini dianggap tercapai apabila tidak terdapat laporan pengaduan POKMASWAS pada kurun waktu tersebut. Upaya pencapaian indikator kinerja ini akan terus dilakukan dengan meningkatkan intensitas komunikasi antara Stasiun PSDKP Biak dengan POKMASWAS secara reguler setiap bulanya melalui kunjungan dalam rangka pembinaan. Hal ini memudahkan dalam mengumpulkan informasi IUU Fishing pada wilayah kerja Stasiun PSDKP Biak.

Sasaran strategis ini didukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah).

Pada tahun 2020 indikator kinerja ini tercapai 100% melalui satu laporan pengaduan POKMASWAS pada bulan Agustus.

Tabel 9. Persentase tindak lanjut pengaduan pokmaswas tahun 2020-Tw I 2021

Indikator Kinerja 2020 Capaian TW I 2021

Persentase tindak lanjut informasi/aduan Pokmaswas lingkup

Stasiun PSDKP Biak 100% 72%

4. Sasaran IV: Terselenggaranya Pemantauan dan Operasi Armada SDKP

Pada sasaran ini terdapat dua indikator kinerja yaitu “Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau kapal pengawas lingkup Stasiun PSDKP Biak” dan “Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau Speed boat/rigid inflatable boat/rubber boat lingkup Stasiun PSDKP Biak”

Pada triwulan I 2021, capaian indikator ini mencapai target yang sudah ditetapkan pada triwulan pertama. Nilai capaian sebagaimana pada tabel 10.

Tabel 10. Capaian IKU SS 4 pada Triwulan I 2021

Indikator Kinerja Target Tahun 2021 Target Triwulan I 2021 Capaian Triwulan I 2021

Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau kapal pengawas lingkup Stasiun PSDKP Biak

2,58 0,39 1,09 Persentase cakupan WPP NRI

yang dipantau Speed boat/rigid inflatable boat/rubber boat lingkup Stasiun PSDKP Biak

0,09 0,01 0,02

a. Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau kapal pengawas lingkup Stasiun PSDKP Biak

Rincian capaian persentase cakupan WPP NRI yang dipantau menggunakan kapal pengawas untuk setiap periode operasi dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Persentase cakupan WPP NRI per periode operasi

Periode Operasi Cakupan % WPP NRI Hari Operasi Keterangan Periode I 0,25 10 22-31 Januari 2021 Periode II 0,23 10 05-14 Februari 2021 Periode III 0,61 15 13-27 Maret 2021 Total 1,09 35

Capaian indikator ini sangat bergantung pada realisasi jumlah hari operasi kapal pengawas KP. Hiu Macan 04. Hal ini disebabkan pengukuran capaian indikator kinerja presentase cakupan WPP NRI yang dipanatau menggunakan data jumlah jam operasi kapal pengawas.

Dibandingkan pada tahun sebelumnya, target indikator ini mengalami peningkatan yang disebabkan penambahan jumlah tagret hari operasi kapal pengawas yang pada tahun 2020 hanya 50 HO menjadi 90 HO pada tahun 2021.

Tabel 12. Capaian IKU persentase cakupan WPP NRI yang dipantau kapal pengawas pada Tahun 2020 dan TW I 2021

Indikator Kinerja 2020 Capaian (%) TW I 2021

Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau kapal pengawas lingkup Stasiun

(22)

STASIUN

PSDKP

BIAK 22

Peningkatan kinerja kapal pengawas terlihat dari capaian triwulan I 2021 yang sudah mencapai 63% dari capaian Tahun 2020. Hal ini disebabkan realisasi hari operasi pada triwulan I 2021 sudah mencapai 38% dari target operasi tahunan sebanya 90 HO.

b. Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau Speed boat/rigid inflatable boat/rubber boat lingkup Stasiun PSDKP Biak

Pada tahun 2021, capaian kedua indikator ini mencapai target yang sudah ditetapkan. Nilai capaian sebagaimana pada tabel 11.

Rincian persentase cakupan WPP NRI yang dipantau dari kegiatan illegal fishing melalui operasional Speed boat/rigid inflatable boat/rubber boat pada tahun 2020 sebagaiaman pada Tabel 13.

Tabel 13. Persentase Cakupan WPP NRI yang diawasi perspeedboat pengawas Tahun 2020

Periode Operasi Cakupan % WPP NRI Hari Operasi Keterangan Dolphin 016

Periode I 0,0054 4 16-18 & 22 Februari 2021 Periode II 0,0081 6 23-26 & 29-31 Maret 2021

Napoleon 041

Periode I 0,0067 5 11-14 Februari & 16 Maret 2021

Total 0,02 15

Capaian indikator ini sangat bergantung pada jumlah realisasi hari operasi speedboat pengawas. Hal ini disebabkan pengukuran capaian indikator kinerja presentase cakupan WPP NRI yang dipanatau menggunakan data jumlah jam operasi speedaboat pengawas. Dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian indikator ini mengalami penurunan yang disebabkan penurunan jumlah target hari operasi kapal pengawas.

Pada tahun 2021, Sasaran Kegiatan ini didukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.381.792.000,- (Delapan miliar tiga ratus delapan puluh satu juta tujuh ratus sembilan puluh dua ribu rupiah).

5. Sasaran VI: Terselenggaranya Pembangunan serta Perawatan Sarana dan Prasarana Pengawasan SDKP

Sasaran ini ditunjang oleh dua indikator kinerja yaitu “persentase penyelesaian pembangunan prasarana pengawasan lingkup Stasiun PSDKP Biak” dan “persentase penyelesaian perawatan sarana pengawasan lingkup Stasiun PSDKP Biak”.

Pada triwulan pertama, kedua indikator pada sasaran ini masih dalam tahap perencanaan. Capaian indikator kinerja ditargetkan pada triwulan ke tiga dan triwulan ke empat sesuai dengan rencana aksi pada dokumen kontrak kinerja. Pada tahun 2021, sasaran ini didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp. 7.116.895.000,- (tujuh miliar seratus enam belas juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dengan rincian sebagaimana pada tabel 14.

Tabel 14. Rincian alokasi anggaran sasaran terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana SDKP

Jenis Pekerjaan Alokasi Anggaran (x 1000)

Pekerjaan Konstruksi Prasarana Pengawasan

SDKP pendukung 992.000 Prasarana Pengawasan SDKP yang dibangun 986.000 Armada Pengawasan SDKP yang Dirawat 5.138.895

Total 7.116.895

6. Sasaran XI: Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran Bidang kelautan dan perikanan

sasaran ini tercapai melalui dua indikator kinera utama yaitu “Persentase Penyelesaian penyidikan TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak” dan “persentase penyelesaian penanganan barbuk dan awak kapal TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak”. Capaian indikator kinerja ini pada triwulan I 2021 sebagaimana pada Tabel 15

Tabel 15. Capaian target IKU Sasaran “Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran Bidang kelautan dan perikanan”

IKU Target

2021 Triwulan I 2021 Capaian

Persentase Penyelesaian penyidikan TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak

93 98 persentase penyelesaian

penanganan barbuk dan awak kapal TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak

93 95

Dalam kurun waktu triwulan I tahun 2021 terdapat dua kasus tindak pidana kelautan dan perikanan yang ditangani oleh Stasiun PSDKP Biak. Namun demikian sampai dengan berakhirnya triwulan pertama 2021, penyelesaian penyidikan dan barang bukti dan awak kapal belum mancapai 100%. Penyerahan tahap II diperkirakan akan dilaksanakan pada awal april 2021. Rincian tindak pidana kelautan dan perikanan yang diproses oleh Stasiun PSDKP Biak sebagaimana pada Tabel 16.

Tabel 16. Perkembangan kasus TPKP lingkup Stasiun PSDKP Biak Triwulan I 2021

Jenis Kasus Tahap

Kasus Tanggal Penyelesaian Persentase

Tindak Pidana Kelautan

(Mudah) P-21 25 Februari 98% Tindak Pidana Kelautan

(Sedang) P-21 25 Februari 98%

Capaian target ini merupakan hasil dari patroli kapal pengawas Hiu Macan 04 pada perairan Biak yang dilimpahkan kepada Stasiun PSDKP Biak untuk ditindaklanjuti ke tahap penyidikan. Hal ini merupakan dampak dari evaluasi kinerja kapal pengawas pada tahun 2020 yang belum efektif dalam melakukan patroli pengawasan SDKP di wilayah kerja Stasiun PSDKP Biak. Hal tersebut dapat dilihat dari informasi masyarakat tentang tingginya intensitas IUU fishing pada Tahun 2020. Di tahun 2021, Stasiun PSDKP Biak berupaya untuk terus melakukan evaluasi secara reguler terhadap patroli kapal pengawas dan speedboat pengawas serta melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dari masyarakt tentang aktifitas IUU fshing.

Sasaran kegiatan ini didukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 195.330.000,- (seratus sembilan puluh lima juta tiga ratus tiga puluh ribu rupiah) yang sudah terealisasi sebesar Rp. 71.831.600,- (tujuh puluh satu juta delapan ratus tiga puluh satu ribu enam ratus rupiah) atau sebesar 36,77%.

(23)

23

7. Sasaran XIII: Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen PSDKP

Sasaran ini merupaka sasaran yang melandasi terciptanya satu IKU dan tujuh IK diantaranya:

1) Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi) Kapal Perikanan Lingkup Stasiun PSDKP Biak 2) Indeks Profesionalitas ASN lingkup Stasiun PSDKP Biak

3) Nilai rekonsiliasi kinerja Lingkup Stasiun PSDKP Biak

4) Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN Lingkup Stasiun PSDKP Biak 5) Tingkat kepatuhan pengadaan barang/jasa lingkup Stasiun PSDKP Biak

6) Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Stasiun PSDKP Biak 7) Indeks kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) lingkup Stasiun PSDKP Biak

8) Nilai Kinerja Anggaran (NKA) lingkup Stasiun PSDKP Biak

Pada tahun 2020 capaian terhadap indikator kinerja di atas adalah sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja “Indeks kepuasan masyarakat pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi) kapal perikanan lingkup Stasiun PSDKP Biak”

Stasiun PSDKP Biak merupakan salah satu otoritas yang berwenang dalam penerbitan surat laik oeprasional (SLO) Kapal Perikanan. Berdasarkan hal tersebut, stasiun PSDKP Biak berkewajiban untuk menyelenggaran pelayanan publik secara ideal bagi seluruh pengguna layanan. Untuk mengukur keberhasilan Stasiun PSDKP Biak dalam menyelenggarakan Pelayanan Publik maka dilakukan pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) melalui survey kepuasan masyarakat (SKM). Pada akhir tahun 2020 nilai IKM terhadap pelayanan publik Stasiun PSDKP Biak adalah 83,33. Pengukuran dilakukan pada kurun waktu Januari s.d Maret 2021. Nilai capaian tersebut melampaui target tahunan yaitu 80. Dari sepuluh unsur pelayanan yang dinilai terdapat satu unsur yang paling rendah yaitu unsur penanganan pengaduan pelayanan. Penilaian yanng rendah pada unsur tersebut disebabkan belum ada petugas khusus yang ditugaskan untuk penanganan pengaduan pelayanan.

Gambar 5. Nilai Unsur Pelayanan Penerbitan SLO Stasiun PSDKP Biak Tahun 2020

b. Indeks Profesionalitas ASN diukur berdasarkan kesesuaian Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja, dan Disiplin setiap Pegawai dalam melaksanakan tugas dan jabatannya. Pada triwulan I tahun 2021 nilai indeks profesionalitas ASN Stasiun PSDKP Biak belum dilakukan pengukuran. Pengukuran capaian indikator kinerja ini akan dilakukan di triwulan IV 2021.

Namun demikian berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada triwulan I, komponen penilaian yang masih rendah adalah kompnen kualifikasi pegawai. Nilai kualifikasi sendiri diperoleh dari tingkat pendidikan ASN sesuai SK Pangkat terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang telah di-update pada aplikasi SIMPEG Online KKP. Stasiun PSDKP Biak memiliki pegawai dengan presentasi pendidikan didominasi oleh S1/D.IV dengan 49%, namun demikian jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan di bawah S-1/D.IV lebih banyak mencapai 46%, dan hanya 5% pendidikan di atas S1/D.IV sebagaimana pada Gambar 5. Stasiun PSDKP Biak berupaya untuk mencapai target 73 pada akhir tahun melalui penyusunan kebutuhan diklat kompetensi pegawai.

Keterangan

U1 : Profesionalisme petugas pelayanan U2 : kerapian petugas pelayanan U3 : kesopanan petugas pelayanan U4 : keramahan petugas pelayanan U5 : kesesuaian produk pelayanan U6 : kemampuan petugas pelayanan U7 : perilaku petugas pelayanan U8 : penerapan moto pelayanan U9 : penanganan pengaduan pelayanan U10 : kualitas sarana dan prasarana

(24)

24

Gambar 6. Persentase tingkat pendidikan Pegawai Stasiun PSDKP Biak

c. Indikator kinerja “Nilai rekonsiliasi kinerja Lingkup Stasiun PSDKP Biak”

Capaian indikator kinerja ini pada akhir tahun ditargetkan sebesar 90. Nilai rekonsiliasi kinerja pada triwulan I 2021 belum dilakukan pengukuran. Namun demikian, Stasiun PSDKP Biak berupaya untuk dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Pemenuhan dokumen yang dibutuhkan untuk perhitungan capaian telah dipersiapkan sejak awal tahun berupa dokumen kontrak kinerja. Penyusunan laporan kinerja ini juga merupakan upaya untuk mencapai target nilai reknosiliasi kinerja di akhir tahun. Pada tahun 2020, capaian indikator kinerja ini masih berada di bawah target. Hal ini disebabkan tidak selarasnya antara dokumen kontrak kinerja dengan laporan kinerja. Kurangnya data dukung capaian kinerja juga menjadi penyebab rendahnya nilai rekonsiliasi kinerja Tahun 2020

d.

Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN Lingkup Stasiun PSDKP Biak

Indikator Kinerja ini merupakan ukuran yang menggambarkan tingkat kepatuhan dalam pengelolaan BMN lingkup Unit Kerja yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengukuran/penilaian akan dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal pada Triwulan IV. Tingkat kepatuhan pengelolaan BMN Stasiun PSDKP Biak diukur berdasarkan jumlah nilai dari beberapa unsur berikut:

1. Tingkat pemanfaatan Rencana Kebutuhan BMN (RKBMN) Tahun 2020 (bobot 10%);

2. Tersedianya usulan penetapan status penggunaan BMN untuk pengadaan belanja modal hingga triwulan 4 tahun 2020 baik ke pengguna barang dan pengelola barang (bobot 25%);

3. Tingkat penyelesaian inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi aset) Tahun 2017-2019 (bobot 20%);

4. Pemanfaatan BMN hasil pengadaan belanja modal tahun 2020 di dukung Berita Acara Serah Terima (BAST)/Berita Acara Pemakaian (bobot 25%);

5. Penyusunan Laporan BMN (Semesteran dan Tahunan) secara tepat waktu (bobot 20%).

Target yang ditetapkan untuk IK ini di akhir tahun adalah 72,5. Untuk mencapai hal tersebut, Stasiun PSDKP Biak terus melakukan evaluasi terhadap lima unsur penilaian.

e. Tingkat kepatuhan pengadaan barang/jasa lingkup Stasiun PSDKP Biak

Indikator Kinerja ini merupakan ukuran yang menggambarkan tingkat kepatuhan dalam Pengadaan Barang/Jasa lingkup Unit Kerja yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengukuran/penilaian dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal pada Triwulan IV. Tingkat kepatuhan PBJ Unit Eselon I diukur berdasarkan jumlah nilai dari beberapa unsur berikut:

1. Rencana umum pengadaan telah diupload ke dalam aplikasi SIRUP (20%);

2. Persentase jumlah pengadaan belanja modal yang dilaksanakan melalui SPSE (30%); 3. Laporan penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa (20%);

4. Kesesuaian tahap pelaksanaan (30%).

Sama halnya dengan IK sebelumnya, target yang ditetapkan untuk IK ini di akhir tahun adalah 72,5. Untuk mencapai hal tersebut, Stasiun PSDKP Biak terus melakukan evaluasi terhadap empat unsur penilaian.

f. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Stasiun PSDKP Biak Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.

Terdapat 3 Komponen yang dijadikan sebagai tolak ukur, yaitu:

1. Dokumen: Renstra 2020-2024, Perjanjian Kinerja, Informasi Indikator Kinerja, Laporan Kinerja & Interim, Rencana Kerja RB, Renaksi Kinerja;

2. Keikutsertaan: Pimpinan Unit Eselon I-IV, Staf (minimal 2 orang per Unit Eselon IV; 3. Keaktifan: Pimpinan Unit Eselon I-Staf

(25)

25

Pada triwulan I 2021, capaian indikator kinerja ini mencapai 119% dari target triwulan I seagaimana pada tabel 17.

Tabel 17. Capaian IK Manajemen pengetahuan yang terstandar TW I 2021

IK Target TW I

2021 (%) Capaian TW I 2021 (%) Capaian (%) Persentase

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup

Stasiun PSDKP Biak 84 100 119,5

Target indikator kinerja ini dapat dicapai melalui pemenuhan dokumen Laporan Kinerja Tahun 2020 dan TW IV 2020, LCK Triwulan IV 2020 dan dokumen kontrak kinerja Tahun 2021. Selain itu keikutsertaan dan keaktifan pejabat dan staf Stasiun PSDKP Biak dalam aplikasi bitriks ternilai maksimal karena secara reguler dilakukan evaluasi terhadap postingan bulanan Stasiun PSDKP Biak di aplikasi bitriks. rincian capaian indikator kinerja ini sebagaimana pada gambar 6.

Gambar 7. Capaian perkomponen penilian IK Manajemen Pengetahuan St. PSDKP Biak

Jika dibandingkan dengan tahun 2020, capaian ini meningkat secara signifikan. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Stasiun PSDKP Biak pada tahun 2020 hanya sebesar 67,78.

Indikator Kinerja

Tahun

2017 2018 2019 2020 2021 TW I

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup

Stasiun PSDKP Biak

71,79

90,99%

92,5%

67,78

100

g. Indeks kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) lingkup Stasiun PSDKP Biak

Kinerja Pelaksanaan Anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review terhadap optimalisasi peran belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan fiscal dan ekonomi dengan berdasarkan 12 (dua belas) Indikator Pelaksanaan Anggaran yaitu Revisi DIPA, Halaman III DIPA, Pengelolaan UP, Rekon LPj Bendahara, Data Kontrak, Penyelesaian Tagihan, Penyerpan Anggaran, Retur SP2D, Perencanaan Kas, Pengembalian SPM, Dispensasi Penyampaian SPM, dan Pagu Minus.

Pengukuran capaian IK ini dilakukan melalui aplikasi OM-SPAN Kemenkeu (spanint.kemenkeu.go.id) pada akhir Triwulan IV 2021.

h. Nilai Kinerja Anggaran (NKA) lingkup Stasiun PSDKP Biak

Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011, nilai diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup KKP kedalam aplikasi SMART Kemenkeu (monev.anggaran.kemenkeu.go.id). pengukuran akan dilakukan pada akhir triwulan IV 2021.

(26)

26

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Anggaran yang dikelola Stasiun Pengawasan SDKP Biak pada Tahun 2021 sesuai DIPA Nomor: 032.05.2.250263/2021 tanggal 23 November 2020, mendapat alokasi dana sebesar Rp. 24.511.289.000,- (dua puluh empat miliar lima ratus sebelas juta dua ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah). Realisasi anggaran yang telah dicapai oleh Stasiun Pengawasan SDKP Biak sampai bulan 31 Maret 2021 sebesar 12,52% atau sebesar Rp. 3.137.933.204,- (tiga miliar seratus tiga puluh tujuh juta sembilan ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus empat rupiah). Rician serapan anggaran tiap bulan dalam kurun Tahun 2020 dapat dilihat pada Gambar.

Gambar 8. Kurva Realisasi Anggaran Bulan Janurai s.d Desember Tahun 2020

capaian anggaran yang masih rendah pada Triwulan I 2021 disebabkan belum terlaksananya beberapa kegiatan dengan alokasi anggaran yang besar seperti pembuatan jalan akses, pagar dan pembangunan gedung pelayanan Satwas Jayapura serta docking dan overhaull kapal pengawas Hiu macan 04.

Stasiun PSDKP Biak pada Tahun 2021 AKAN memaksimalkan penggunaan anggaran melalui koordinasi bersama para pengelola anggaran baik yang ada di Stasiun Pengawasan SDKP Biak maupun Satwas SDKP di Bawahnya. Stasiun Pengawasan SDKP Biak menargetkan serapan anggaran di atas 90% di akhir tahun 2021. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang secara langsung berkontribusi dalam serapan anggaran dilakukan secara reguler oleh seluruh perangkat Stasiun pengawasan SDKP Biak.

Tabel 18. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Kegiatan pada Tahun 2021

KEGIATAN PAGU (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE SERAPAN SISA (Rp.)

2350 | Pemantauan Operasi Armada dan Infrastruktur Pengawasan

15,555,287,000 1,442,400,800 9.27% 14,112,886,200 2351 | Penanganan Pelanggaran Bidang Kelautan dan Perikanan 195,330,000 71,831,600 36.77% 123,498,400 2352 | Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 340,500,000 86,538,000 25.41% 253,962,000 2353 | Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan 367,304,000 13,320,000 3.63% 353,984,000 2355 | Dukungan Manajemen Internal Lingkup Ditjen Pengawasan

(27)

STASIUN

PSDKP

BIAK 27

PENUTUP

Gambar

Gambar 1. Realisasi Anggaran dan kinerja St. PSDKP Biak
Gambar 2. Objek Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Gambar 3. Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Biak
Tabel 1. Sasaran Strategis dan indikator Kinerja Stasiun PSDKP Biak Tahun 2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP Pengadaan Barang dan Jasa Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kupang dengan ini mengumumkan Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi

Pokja ULP Pengadaan Barang dan Jasa Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kupang dengan ini mengumumkan Lelang Sederhana dengan Pascakualifikasi (1

Sanggahan juga dapat disampaikan secara offline (diluar aplikasi SPSE) kepada Pejabat Pembuat Komitmen Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Pembuatan Kapal Penangkap Ikan Paket I Lokasi Kecamatan Jelai Peningkatan Perikanan Tangkap Pembuatan Kapal Penangkap Ikan Paket II Lokasi Kecamatan Jelai Peningkatan

Sebelum menggunakan metode atau model tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan analisis perbandingan (deviasi) antara komponen H di wilayah Indonesia (stasiun Biak

Kinerja keselamatan armada kapal-kapal penangkap ikan ditunjukkan dengan tingkat kecelakaan fatal kapal penangkap ikan dan posisi risiko kecelakaan armada kapal penangkap apakah

Sejalan dengan hal tersebut, Rencana Strategis (Renstra) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak merupakan salah satu wujud operasional dari Visi, Misi dan

Kapal Pengawas Perikanan (KP) di bawah kendali Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)