• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

APLIKASI AUKSIN DAN SITOKININ SINTETIK

DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DALAM

UPAYA PERBANYAKAN TANAMAN BAMBANG LANANG

(Magnolia champaca L.) MELALUI STEK TUNAS BATANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sriwijaya

OLEH

AMELIA MAHESA

08041381621054

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

SKRIPSI

APLIKASI AUKSIN DAN SITOKININ SINTETIK DENGAN

KONSENTRASI YANG BERBEDA DALAM UPAYA

PERBANYAKAN TANAMAN BAMBANG LANANG (Magnolia

champaca L.) MELALUI STEK TUNAS BATANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sriwijaya

AMELIA MAHESA 08041381621054

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2021

(3)
(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah berupa Skripsi ini dengan judul “Aplikasi Auksin Dan Sitokinin Sintetik Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Dalam Upaya Perbanyakan Tanaman Bambang Lanang (Magnolia Champaca L.) Melalui Stek Tunas Batang” telah disetujui oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya pada tanggal 26 Maret 2021.

Indralaya, 26 Maret 2021

Tim Penguji Karya tulis ilmiah berupa Skripsi

1. Drs. Juswardi. M.Si.

Anggota:

2. Singgih Tri Wardana- S.Si. M. Si.

NIP. 197109111999031004

3. Dr. Sarno. M.Si

NIP. 1965071519922031004

(5)
(6)
(7)
(8)

RINGKASAN

APLIKASI AUKSIN DAN SITOKININ SINTETIK DENGAN

KONSENTRASI

YANG

BERBEDA

DALAM

UPAYA

PERBANYAKAN TANAMAN BAMBANG LANANG (Magnolia

champaca L.) MELALUI STEK TUNAS BATANG

Karya tulis ilmiah berupa Skripsi, Maret 2021 Amelia Mahesa: Dibimbing oleh

Drs. Juswardi, M.Si.

Singgih Tri Wardana, S.Si., M.Si Imam Muslimin, S.Hut., M,Sc

RINGKASAN

Bambang lanang (Magnolia champaca L.) merupakan tanaman penghasil kayu lokal Sumatera Selatan. Biji M. champaca sering mengalami rekalsitran dan

inbreeding tinggi. Salah satu upaya untuk perbanyakan tumbuhan M. champaca

adalah melalui perbanyakan vegetatif dengan stek. Kendala dalam menggunakan stek yaitu induksi sistem perakannya rendah oleh karena itu pemberian ZPT sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan. Upaya konservasi ex-situ telah dilakukan di daerah Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Banyuasin. Perbanyakan M. champaca dilakukan dengan cara stek dan menggunakan zat pengatur tumbuh untuk memperoleh kualitas bibit yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi auksin dan sitokinin sintetik terhadap pertumbuhan stek M. champaca dan untuk mengetahui kombinasi auksin dan sitokinin sintetik yang baik terhadap pertumbuhan stek M.

champaca.

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September 2020 sampai dengan November 2020, bertempat di persemaian KHDTK Kemampo, Desa Kayuara Kuning, Kecamatan Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, faktor pertama adalah dengan taraf konsentrasi auksin 0, 250, 500 dan 750 ppm dan faktor kedua sitokini dengan taraf konsentrasi 0 dan 500 ppm. Kombinasi perlakuan sebanyak 8 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Data yang di dapat diolah menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) pada taraf nyata (α) 5 %, jika hasilnya signifikan maka akan dilakukan uji Duncan pada taraf nyata (α) 5 %. Tahapan Penelitian ini meliputi pengukuran panjang tunas, jumlah tunas, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar dan persentase stek hidup.

Hasil penelitian dalam penelitian ini yaitu perlakuan konsentrasi IBA dan BAP tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel. Konsentrasi yang cenderung baik dari IBA adalah 750 ppm, sedangkan BAP adalah 500 ppm. Tindak lanjut untuk perbanyakan tanaman Magnolia champaca secara vegetative yaitu sebaiknya menggunakan bahan stek yang masih berumur muda atau berasal dari bibit.

Kata Kunci : Magnolia champaca, Bambang Lanang, Stek, Auksin, Sitokinin, IBA, BAP, Zat Pengatur Tumbuh.

(9)

SUMMARY

APPLICATION OF SYNTHETIC AUXIN AND CYTOKININ

WITH VARIOUS CONCENTRATIONS IN EFFORTS OF

PLANT PROPERTY (Magnolia champaca L.) THROUGH STEM

SPRING CUTTINGS

Scientific paper in the form of a thesis, March 2021 Amelia Mahesa: Supervised by

Drs. Juswardi, M.Si.

Singgih Tri Wardana, S.Si., M.Si Imam Muslimin, S.Hut., M, Sc SUMMARY

Bambang lanang (Magnolia champaca L.) is a local wood-producing plant in South Sumatra. M. champaca seeds often experience high recalcitrant and inbreeding. One of the efforts to propagate M. champaca is through vegetative propagation by cuttings. The constraint in using cuttings is the low induction of the crevice system, therefore giving plant growth regulator is very necessary to accelerate growth.

Ex-situ conservation efforts have been carried out in the Special Purpose Forest Area

(KHDTK) of Kemampo Banyuasin. Propagation of M. champaca is done by cuttings and using growth regulators to obtain good quality seedlings. This study was conducted to determine the effect of synthetic auxin and cytokinin concentrations on the growth of M. champaca cuttings and to determine the good combination of auxin and cytokinins synthetic on the growth of M. champaca cuttings.

This research was conducted from September 2020 to November 2020, at the KHDTK Kemampo nursery, Kayuara Kuning Village, Banyuasin District, South Sumatra.This study used a factorial randomized block design (RBD), the first factor was the auxin concentration levels 0, 250, 500 and 750 ppm and the second factor was cytokines with a concentration level of 0 and 500 ppm. The treatment combination was 8 treatments and 3 repetitions. Data that can be processed using Analysis of Variance (ANOVA) at the real level (α) 5%, if the results are significant, then Duncan test will be carried out at the real level (α) 5%. The stages of this research include measuring shoot length, number of shoots, number of leaves, root length, number of roots and percentage of cutting material.

The results of this research is that the treatment of the concentration of IBA and BAP does not have a significant effect on all variables. The concentration that tends to be good from IBA is 750 ppm, while BAP is 500 ppm. The follow-up to vegetative propagation of Magnolia champaca plants is to use cuttings that are still young or from seedlings.

Keywords: Magnolia champaca, Bambang Lanang, Cuttings, Auxins, Cytokinins, IBA, BAP, Growth Regulating Substances.

(10)
(11)
(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN……… iii

HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…….. v

RINGKASAN ... vi

SUMMARY ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Hipotesis Penelitian ... 3

1.4.Tujuan Penelitian ... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Bambang Lanang (Magnolia champaca L) ... 5

2.1.1. Taksonomi ... 5

2.1.2. Deskripsi Bambang Lanang (Magnolia champaca L) ... 6

2.1.3. Penyebaran dan Habitat ... 7

2.1.4. Kegunaan ... 7

2.2. Pembiakan Vegetatif ... 8

2.2.1. Pembiakan Vegetatif dengan Stek ... 9

2.2.2. Keuntungan Stek Pucuk ... 9

2.3. Zat Pengatur Tumbuh ... 10

2.5. Auksin ... 11

2.5.1. IBA (Indole Butyric Acid) ... 13

2.6. Sitokinin ... 13

2.6.1. BAP (6-Benzylaminopurine) ... 14

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 16

3.1. Waktu dan Tempat ... 16

3.2. Alat dan Bahan ... 16

3.3. Metode Penelitian ... 16

3.4. Cara Kerja ... 17

3.4.1. Persiapan Sungkup ... 17

3.4.2. Persiapan Media Tanam ... 17

3.4.3. Persiapan Zat Pengatur Tumbuh ... 17

3.4.4. Persiapan Bahan Stek ... 17

3.4.5. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh ... 17

3.4.6. Penanaman ... 18

(13)

3.4.8. Variabel Pengamatan ... 18 a. Panjang Tunas ... 18 b. Jumlah Tunas ... 18 c. Jumlah Daun ... 19 d. Panjang Akar ... 19 e. Jumlah Akar ... 19

f. Persentase (%) hidup bahan stek ... 19

3.4.9. Analisis Data ... 19

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 20

4.1. Persentase hidup stek (%)………. 21

4.2. Jumlah Tunas danPanjang Tunas……….… 23

4.3. Jumlah Daun………. 28

4.4. Jumlah dan Panjang Akar………. 30

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN……….. 31

5.1. Kesimpulan……….. 31

5.2. Saran……… 31

DAFTAR PUSTAKA………. 33

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Gambar batang (Magnolia champaca L.) ... 6

2.2 Morfologi Magnolia champaca L (Daun, bunga dan buah) ... 7

2.3. Struktur kimia IBA ( Indole Butyric Acid) ... 13

4.1. Tunas Minggu ke 4. ... 25

4.2. Tunas Minggu ke 4 ... 25

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel. 4.1. Hasil pengamatan akhir pada persentase M. champaca

... 20 Tabel. 4.2. Hasil pengamatan akhir pada jumlah tunas M. champaca

... 23 Tabel. 4.3. Hasil pengamatan akhir pada panjang tunas M. Champaca

... 23

Tabel. 4.4. Hasil pengamatan akhir pada jumlah daun M. champaca

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran gambar ... 37 2.Lampiran tabel analisis varians ... 42 3. Lampiran gambar grafik ... 45

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bambang lanang atau Magnolia champaca L. merupakan tanaman lokal Sumatera Selatan. Bambang lanang merupakan pohon penghasil kayu pertukangan yang awalnya hanya dikembangkan oleh masyarakat Lintang yang tinggal di Kecamatan Muara Pinang, Pendopo, Ulu Musi, Talang Padang di Kabupaten Empat Lawang (Martin dan Nurlaila., 2010). Hasil survei yang telah dilakukan di Sumatera Selatan tanaman bambang lanang ditemukan di kabupaten Lahat dan Empat lawang. Bambang lanang tumbuh pada ketinggian antara 600-2000 m dpl, namun dapat dijumpai pada dataran rendah dengan suhu rata-rata berkisar antara 30-38°C. Upaya perbanyakkan tanaman bambang lanang secara masal untuk diambil kayunya dan untuk dibudidayakan di setiap daerah dataran tinggi maupun dataran rendah (Julianto, 2016).

Bambang lanang atau Magnolia champaca L. adalah salah satu jenis tanaman yang dikembangkan masyarakat sebagai tanaman hutan rakyat jenis. Kayu bambang lanang dikenal masyarakat sebagai jenis kayu pertukangan dengan kualitas cukup baik, dimanfaatkan sebagai bahan untuk membangun rumah, bahan baku pintu, kusen, jendela dan furniture seperti lemari pakaian, kursi dan meja. Oleh karena itu permintaan kayu jenis bambang lanang semakin meningkat dan sebagai konsekuensinya harganya pun semakin tinggi. Perkembangan budidaya bambang lanang dilakukan dengan pertimbangan nilai ekonomi kayunya yang mempunyai harga yang cukup baik. Magnolia champaca L. di pasaran memiliki harga cukup bagus 2,5-3 jt/m3. Harga ini merupakan harga bentuk kayu gergaji baik bentuk papan, balok atau bentuk lainnya (Lestari et al., 2015).

Penyediaan bibit Magnolia champaca L. dengan menggunakan bahan generatif atau biji masih mengalami beberapa kendala. Salah satu kendala dalam perbanyakan generatif adalah periode berbuah bambang lanang yang musiman serta benih yang bersifat rekalsitran. Benih yang rekalsitran bersifat tidak tahan lama

untuk disimpan dan viabilitas benih cepat mengalami kemunduran (Fernando et al., 2013).

(18)

Faktor selain benih mengalami rekalsitran, perbanyakan Magnolia champaca L. melalui benih memiliki variasi gen yang kecil sehingga dapat menurunkan produktivitas. Menurut Irawan (2010), permasalahan perbanyakan secara generatif adalah inbreeding. Inbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang sekerabat yaitu berasal dari varietas yang sama. Hal ini menyebabkan potensi

inbreeding tinggi.

Cara perbanyakan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bibit diantaranya adalah perbanyakan secara vegetatif melalui stek pucuk batang. Menurut Mangoendidjojo (2003), perbanyakan vegetatif adalah memperbanyak tanaman dengan cara menumbuhkan bagian-bagian organ, jaringan atau sel vegetatif yang masih dimungkinkan untuk mampu membentuk individu baru yang lengkap. Suatu kelompok tanaman atau organisme yang dikembangkan secara vegetatif dari suatu induk tanaman yang sama. Secara genetik, pembiakan vegetatif melalui stek mempunyai keseragaman karena berasal dari satu individu. Keseragaman tersebut dapat terjadi karena pembelahan sel pada bagian-bagian vegetatif yang disebut pembelahan secara mitosis.

Tingkat keberhasilan hidup stek dipengaruhi oleh jenis zat pengatur tumbuh dan konsentrasinya. ZPT yang sering digunakan untuk memacu pertumbuhan stek adalah auksin. Menurut Advinda (2018), auksin merupakan salah satu ZPT yang berfungsi dalam pertumbuhan sel tanaman. IAA (Indole Asectic Acid) merupakan auksin endogen atau auksin yang terdapat pada tanaman. Sintesis utama dari auksin adalah daerah meristem tunas apikal. Pada saat auksin bergerak dari ujung tunas secara basipetal ke daerah perpanjangan sel, maka ZPT auksin merangsang pertumbuhan sel. Kusumo (2004), menyatakan bahwa perakaran yang timbul pada stek disebabkan oleh auksin yang berasal dari tunas dan daun.

Zat pengatur tumbuh auksin untuk memacu pertumbuhan stek yang sering digunakan yaitu IBA (Indole Butyric Acid). Menurut penelitian Auri dan Petrus (2016), bahwa pemberian hormon IBA pada stek pucuk gaharu (Gyrinops verstegii (Gilg.) Domke) dengan konsentrasi 300 ppm dan 500 ppm memberikan pengaruh yang signifikan terutama pada pertunasan dimana persen stek hidup, persen bertunas, jumlah tunas, panjang tunas menunjukkan pengaruh yang nyata. Selanjutnya menurut penelitian Hamzah et al. (2016), bahwa konsentrasi IBA 500

(19)

ppm pada stek Tembesu (Fagraea fragrans Roxb.) dapat memberikan persentase stek hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan 100 ppm dan 300 ppm. Menurut penelitian Danu dan Putri (2015), bahwa penggunaan ZPT IBA 100 ppm mempengaruhi terhadap jumlah akar dan panjang tunas stek bambang lanang.

Pertumbuhan akar dan tunas pada stek menunjukkan adanya pertumbuhan sel dan diferensiasi. Menurut Campbell et al. (2003), bahwa ZPT auksin dan sitokinin berfungsi dalam aktivitas morfogenesis, pembelahan sel, perbesaran sel dan diferensiasi sel tumbuhan. Hasil penelitian Suastati et al., (2017), bahwa perlakuan kombinasi auksin dan sitokinin pada stek Shorea balerangan (Korth.) Burck menghasilkan persentase pertumbuhan akar yang optimum dibandingkan perlakuan auksin tanpa sitokinin.

1.2. Rumusan Masalah

Bambang lanang (Magnolia champaca L.) merupakan tanaman penghasil kayu lokal Sumatera Selatan. Biji M. champaca sering mengalami rekalsitran dan

inbreeding tinggi. Salah satu upaya untuk perbanyakan tumbuhan M. champaca

adalah melalui perbanyakan vegetatif dengan stek. Kendala dalam menggunakan stek yaitu induksi sistem perakannya rendah oleh karena itu pemberian ZPT sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan. Pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang terjadi pada stek tidak hanya dipengaruhi oleh ZPT auksin, tetapi juga dipengaruhi oleh ZPT sitokinin. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang aplikasi jenis auksin dan sitokinin sintetik dengan konsentrasi yang berbeda untuk meningkatkan perbanyakan tanaman melalui stek tunas M. champacpa.

1.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh

kombinasi auksin dan sitokinin dalam perbanyakan vegetatif stek tunas

(20)

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi auksin dan sitokinin sintetik terhadap pertumbuhan stek Magnolia champaca L.

2. Untuk mengetahui kombinasi auksin dan sitokinin sintetik yang baik terhadap pertumbuhan stek M. champaca.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdelmageed, A. H. A., Faridah, Q. Z., NorShuhada, K., Julia, A. A. 2012. Callus Induction and Plant Regeneration of Michelia champaca (Magnoliaceae): A Multipurpose tree. Journal of Medicinal Plants Research. 6(17): 3338-3344. Advinda, L. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta:DEEPUBLISH.

Viii+171hlm.

Auri, A., dan Petrus, A, D. 2016. Respon Pertumbuhan Stek Gyrinops verstegii Terhadap Pemberian Berbagai Tingkat Konsentrasi Hormon IBA (Indole

Butyric Acid). Jurnal Silvikultur Tropika. 6(2): 133-136.

Beno,W, K. 2012. Efektivitas Konsentrasi IBA (Indole Acetic Acid) dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

swingle). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak dipublikasikan.

Campbell, N, A., Reece, J, B dan Mitchell, L, G. 2003. Biologi Jilid 5. Jakarta:Erlangga. 472hlm.

Chaturdevi, O, P. 1992. Vegetative Propagation of Acacia auriculiformis by Steam Cuttings. Department of Forestry, Pajendra Agricultural University, Pusa, Bihar, India.

Danu dan Putri, K, P. 2014. Pengaruh Umur Bahan Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Stek Kemenyan (Styrax benzoin Dryand). Jurnal

Penelitian Hutan Tanaman. 11(3):141-147.

Danu dan Putri, K, P. 2015. Penggunaan Media dan Hormon Tumbuh dalam Perbanyakan Stek Bambang Lanang. Jurnal Pembenihan Tanaman Hutan. 3(2):61-70.

Danu, I, Z., Cahyono, W dan Subaktio, A. 2010. Pengaruh Umur Sumber Bahan Stek terhadap Keberhasilan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 7(3):131-139.

Danu., Putri, K, P dan, Abidin, A.Z. 2008. Pertumbuhan Stek Pucuk Kemenyan Dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh. Jurnal Info Benih. 12(2):109-115.

Eriani, L. Pengaruh Pemberian Auksin Eksogen Terhadap Pertumbuhan Stek Kayu Putih (Melaleuca cajuputi subsp cajuputi). Skripsi. Fakultas MIPA. Universitas Sriwijaya:Palembang.

Fernando, M.T.R., K.G. Jayasuriya, J.L. Walck, & A.S.T.B. Wijetunga. 2013. Identifying dormancy class and storage behaviour of champak (Magnolia

champaca) seeds, an import ant tropical timber tree. Journal of the National Science Foundation of Sri Lanka, 41(2):141-146.

Gunawan, E. 2016. Perbanyakan Tanaman. Jakarta:PT. Agromedia Pustaka. Vii+104 hlm.

(22)

Hamzah, Rike, P., dan Siti, N. 2016. Pengaruh Konsentrasi IBA dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Tembesu (Fagraea fragrans Roxb). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. 18(1): 69-80.

Harahap, F. 2012. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Medan:IKAPI. Vii+498hlm. Hartman, H. T dan Kester, D. E. 2003. Plant Propagation Principle and Practice.

Prentice Hall. Internasional Inc. Engelwoods Clifs. New Jersy. 253-341. Hartmann, H. T., Kester, D. E., Davies, R. T. 1997. Plant Propaation. Principles and

Practices. Regent Prentice Hall. Eaglewood Cliffs. New Jersey.

Herdiana, N., Sofyan, A. 2011. Pembangunan Sumber benih Bambang Lanang. Laporan Hasil Kegiatan Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Tidak

dipublikasikan.

Hidayat, E. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Tinggi. ITB:Bandung. Hal:275.

Hunt, M. A., Trueman, S.J., d Rasmussen, A. 2011. Indole-3-butyric acid Accelerates Adventitious root Formation and Impedes Shoot Growth of Pinus

elliotii var. elliottii x P. caribaea var. hondurensis Ccuttings. Journal New Forests. 41(5):349–360.

Indarwan, M. 2017. Teknik Pembibitan Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Secara Vegetatif di Persemaiana Perusahaan Batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

Skripsi. Fakultas kehutanan Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Irawan, B. 2010. Genetika:Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat. Surabaya:AUP. Xix+318hlm.

Istomo., Subiakto, A dan Rahmadianto, S. 2014. Pengaruh Asal Bahan dan Media Stek Terhadap Keberhasilan Stek Pucuk Tembesu (Fagraea fragrans

(Roxb.). Jurnal Berita Biologi. 13(3):275-281.

Jinus., Prihastanti, E dan Haryant, S. 2012. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Root-Up dan Super GA Terhadap Pertumbuhan Akar Stek Tanaman Jabon (Anthocephalus cadama Miq). Jurnal Sains dan Matematika. 20(2):35-40. Julianto, T. 2016. Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Yogyakarta:Deepublish.

xvii+197 hlm.

Karjadi, A, K. dan Buchory, A. 2008. Pengaruh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan Meristem Kentang Kultivar Granola. J. Hort. 18(4):380- 384,

Kurniaty, R., Putri, K, P dan Siregar, N. 2016. Pengaruh Bahan Stek dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Stek Pucuk Malapari (Pongamia

pinnata). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan. 4(1):1-8.

Kusumo, S. 2004. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Jakarta:Yasaguna. 186hlm. Lawalata, I, J. 2011. Pemberian Beberapa Kombinasi ZPT Terhadap Regenerasi

Tanaman Gloxinia (Siningia speciosa) dari Eksplan Batang dan Daun Secara In Vitro. J.Exp. Life Sci. 1(2):56-110.

(23)

Lestari, S., Winarno, B dan Pramono, B, T. 2015. Saluran Pemasaran Kayu Pertukangan Jenis Bambang Lanang yang Menguntungkan Petani di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 12(2):89-97.

Litwack, G. 2005. Plant Hormones. Gulf Professional Publishing:Elsevier Amsterdam. Hal:298.

Lukman, A, H., Yuna, A, P dan Mulyadi, K. 2010. Penelitian Budidaya Jenis

Bambang Lanang. Laporan Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan

Palembang. Hal:29-54. Tidak dipublikasikan.

Mahfudz., Isnaini dan Hidayat, M. 2016. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh dan Media Tanam Terhadap Pert umbuhan Stek Pucuk Merbau. Jurnal Penelitian

Hutan tanaman. 3(1):25-34.

Mangoendidjojo, W. 2006. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta: KANISIUS. Xiv+350hlm.

Martin, E dan Nurlia, A. 2010. Karakteristik Sosial Ekonomi Penyebaran Bambang Lanang di Sumatera Selatan. Prosiding Workshop Sintesa Hasil Penelitian

Hutan Tanaman. Hal. 109-114.

Mashudi. 2013. Pengaruh Provenan dan Komposisi Media Terhadap Keberhasilan Teknik Penunasan pada Stek Pucuk Pulai Darat. Jurnal Penelitian Hutan

Tanaman. 10(1):25-32.

Muafidah, N. 2008. Respon Pertumbuhan Stek Salam Terhadap Lama Penyungkupan dan Pemberian Auksin. Skripsi. Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Pratomo, H., Karno, Kristanto, B. A. 2018. konsentrasi IAA (Indole Acetic Acid) dan BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap pertumbuhan awal sambung samping jambu biji (Psidium guajava l.) Var. Kristal. J. Agro Complex

2(1):29-35.

Priono, S, H. 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Ara (Ficus curica L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Purba, R, S., Ginting, J dan Ginting, J. 2017. Respons Pertumbuhan Setek Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA. Jurnal Agroekoteknologi 5(4): 799- 805

Putra, F., Indriyanto dan Riniarti, M. 2014. Keberhasilan Hidup Stek Pucuk Jabon (Anthocephalus cadamba) dengan Pemberian Beberapa konsentrasi RootoneF. jurnal Sylva Lestari. 2(2):33-40.

Rahardi, F. 2007. Agar Tanaman Cepat Berbuah. Jakarta:Agromedia Pustaka. vii+112hlm.

Ratnawati. 2019. Pengaruh Pertumbuhan Stek Pucuk Pelawan (Tristaniopsis

merguensis Griff). Terhadap Pemberian Auksin Eksogen. Skripsi. Fakultas

(24)

Rezeki, M dan Maiyana. 2014. Pengaruh Penggunaan Sungkup Plastik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi. Jurnal UMUSLIM. 2(2):1-8.

Risnawati, B. 2016. Pengaruh Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) pada Media Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau Secara Hidroponik. Skripsi. Universitas Negeri Alauddin Makasar. Tidak

dipublikasikan.

Rozak, A,H. 2012. Status Taksonomi, Distribusi dan Kategori Status Konservasi

Magnoliaceae di Indonesia. Jurnal Buletin Kebun Raya. 15(2):81-91.

Rustam, E., Pramono, A, A dan Syamsuwida, D. 2014. Perkembangan Bunga dan Buah Bambang Lanang (Michelia champaca). Jurnal Perbenihan Tanaman

Hutan. 2(2):67-76.

Suastati, L., Faridah, E., Indrioko, S. 2017. Pengaruh Aplikasi Hormon Auksin Dan Sitokinin Terhadap Kemampuan Berakar Stek Pucuk Shorea balangeran (Korth.) Burck. Jurnal Kehutanan. 3(2):1-15.

Sulaeman, M. 2013. Teknik Pemangkasan (Shorea leprosula Miq.) Sebagai Bahan Perbanyakan Vegetatif Dengan Cara Stek. Informasi teknis. 11(2) 91-106. Sumardjo, D. 2009. Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program

Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta:EGC Kedokteran. x+650hlm.

Supriyanto dan Saepuloh, A. 2014. Pengaruh Bahan Stek dan Hormon IBA terhadap Pertumbuhan Stek Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus).

Jurnla Silvikultur Tropika. 5(2):104-112.

Tilaar, W dan Sompotan, S. 2007. Perbanyakan in vitro Pisang Barangan pada Media Murashige dan Skoog dengan Penambahan Benzyl Amino Purine.

Jurnal Eugina. 13(2):127-131.

Utama, M, Z, H. 2015. Budidaya Padi Pada Lahan Marjinal Kiat Meningkatkan

Produksi Padi. Yogyakarta:Andi. xx+316hlm.

Wahyuni, H., Wulandari, R, S dan Muflihati. 2019. Konsentrasi IAA dan BAP Kultur Jaringan Ulin (Eusideroxylon zwageri). Jurnal Hutan Lestari. 7(4):1660-1667.

Widyastuti, K. Pengaruh Kombinasi NAA dan BAP Terhadap Induksi Tunas Aksilar Tanaman Balsam (Polygala paniculata L). Secara In vitro. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Tidak dipublikasikan.

Wijayakusuma, H. 2000. Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membedakan huruf dengan menggunakan metode VAKT yang dibantu dengan menggunakan media kartu huruf yang terbuat dari

NUR, SE, M.Pdi Pangkat :

Peubah amatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter umbi per sampel, bobot basah umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, bobot kering umbi

Which translation methods are used in translating 20 selected pages in

5.2.2 Faktor yang Berkontribusi pada Proses Stabilisasi

Atribut terpilih kemudian menjadi input dalam penyusunan House of Quality dalam Quality Function Deployment fase I, yang digunakan untuk mempertemukan persepsi konsumen

Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah yang selanjutnya disingkat TKKSD adalah Tim yang menyiapkan naskah perjanjian kerja sama baik kerja sama dengan daerah lain, pihak

PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN UNTUK MENINGKATKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN BAGI ANAK DENGAN DISABILITAS.. Universitas Pendidikan Indonesia |