• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data-data diperoleh dari beberapa sumber sebagai berikut : b. Survei data melalui organisasi terkait

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data-data diperoleh dari beberapa sumber sebagai berikut : b. Survei data melalui organisasi terkait"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALIS A

2.1 Data Literatur

Data-data diperoleh dari beberapa sumber sebagai berikut :

a. Studi pustaka

b. Survei data melalui organisasi terkait

c. Survei melalui wawancara narasumber

d. Survei berupa kuisioner di lapangan

e. Literatur melalui internet

2.2 Organisasi Terkait

2.2.1 Sejarah Bola Basket

2.2.1.1 Sejarah Bola Basket International

Sejarah bola basket dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu. Tepatnya sejak 1891 di Springfield, M assachusetts, Amerika. Ketika itu Dr.James Naismith (lahir 6 November 1861 – meninggal 28 November 1939) adalah seorang pengajar olahraga di sekolah Christian Workers (sekarang dikenal dengan

(2)

Springfield College). Sebagai pelatih tim sepak bola, ia diberi tugas menciptakan kegiatan dalam ruangan yang menarik bagi para murid selama musim dingin. Dengan segera ia menciptakan peraturan dasar suatu jenis olahraga baru dan mengembangkan 5 prinsip dasar saat menyusunnya.

1. Permainan dimainkan dengan tangan dan menggunakan bola bundar.

2. Pemain tidak boleh lari dengan bola.

3. Setiap pemain boleh mengambil posisi dimanapun dan kapanpun di dalam lapanngan permainan.

4. Tidak diperkenankan adanya kontak fisik antar pemain.

5. Keranjang ditempatkan horizontal di atas lapangan permainan.

Ia memaku 2 buah keranjang buah persik yang terbuat dari kayu di tepi balkon ruangan. Ketinggian keranjang tergantung pada ketinggian balkon. Karena ketinggian 10 kaki ini dianggap sudah ideal, maka tetap di pertahankan.

Permainan pertama dimainkan dengan bola kaki dan seorang pegawai kebersihan duduk di atas tangga untuk mengambil bola yang berhasil dimasukkan ke dalam keranjang.

(3)

Permainan baru ini kemudian menjadi sangat sukses, 13 peraturan asli Naismith didasarkan pada suatu prinsip bahwa angka didapat dengan kemampuan dan bukan dengan kekerasan. Peraturan-peraturan diterbitkan dengan judul “A New Game” dalam majalah “Triangle” 15 Januari 1982.

Gambar 2.1

Ilustrasi diatas adalah Ilustrasi permainan basket pertama di majalah “Triangle”, dibuat oleh seorang murid Jepang bernama Genzabaru Sadaku Ishikawa.

2.2.1.2 Sejarah Bola Basket di Indonesia

Sejarah masuknya basket ke tanah air menyebutkan, basket masuk bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. M ereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.

(4)

Pendapat ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, M edan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Di Semarang, misalnya, pada 1930 ada klub bernama Chinese English School, Tiong Hoa Hwee, Fei Leon Ti Yu Hui, atau Pheng You Hui yang kemudian dikenal dengan nama Sahabat. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legendaris Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korsel. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).

Nama olahraga bola basket tertoreh pada masa-masa awal kemerdekaan. M eski belum memiliki organisasi, pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara.

(5)

2.2.2 Profil PERBAS I (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)

Sejarah Perbasi dimulai pada tahun 1951, di mana Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh M aladi beliau terkenal sebagai menteri olahraga tahun 1962-1967 yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket Indonesia. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat Perbasi. Tony Wen menduduki jabatan ketua serta Wim Latumeten sebagai sekretaris. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap disingkat Perbasi.

2.3 Pengertian Bola Basket

2.3.1 Definisi

2.3.1.1 Pertandingan Bola Basket

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Tujuan dari masing-masing regu adalah untuk memasukkan bola ke keranjang lawan dan berusaha mencegah regu lawan memasukan bola. Pertandingan diatur oleh wasit, petugas meja, dan seorang

(6)

2.3.1.2 Keranjang : Milik Lawan / Milik Sendiri

Keranjang yang diserang oleh suatu regu adalah keranjang lawan dan keranjang yang dipertahankan oleh suatu regu adalah keranjang milik sendiri atau keranjang milik tim bertahan.

gambar 2.2

Gambar diatas merupakan keranjang bola basket lengkap dengan penyangga keranjang.

(7)

Gambar diatas disebut dengan level of ring yang artinya adalah, batasan dimana bola dinyatakan masuk ke dalam keranjang dan mencetak angka atau dinyatakan tidak masuk dan tidak memperoleh angka bagi tim yang mencoba memasukan bola ke keranjang lawan.

2.3.1.3 Lapangan Bola Basket

Gambar 2.4

gambar diatas adalah gambar dari lapangan permainan bola basket, dengan panjang lapangan adalah 28 meter dan lebar lapangan adalah 15 meter. Lapangan bola basket dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian-bagian tersebut merupakan area bertahan dan area menyerang dari sebuah tim yang terdiri dari 5 orang pemain. Dalam lapangan bola

(8)

basket terdapat beberapa area seperti, area tengah atau biasa di sebut sebagai central line dimana area ini di gunakan untuk melakukan jump ball di kuarter pertama pertandingan bola basket. Lalu area tembakan dua angka, dimana setiap pemain yang melakukan usaha tembakan di dalam area ini akan memperoleh 2 angka untuk setiap percobaan tembakan yang berhasil, dan mendapatkan 3 angka untuk pemain yang melakukan usaha tembakan di luar area tembakan 2 angka tersebut dan usaha tersebut berhasil. Lalu area terlarang atau biasa disebut dengan

restricted area dimana pemain yang sedang melakukan

penyerangan ke keranjang lawan tidak boleh berada di area tersebut lebih dari 3 detik.

(9)

Gambar diatas adalah salah satu bagian dari lapangan bola basket, biasa disebut dengan free throw area atau area lemparan bebas dan restricted area atau area terlarang.

2.3.1.4 Pemenang Pertandingan

Regu yang mencetak angka lebih banyak pada akhir waktu permainan akan jadi pemenang. Waktu sebuah pertandingan dibagi menjadi 2 babak. Babak pertama terdiri dari 2 kuarter dan babak kedua terdiri dari 2 kuarter atau ada kuarter tambahan bila terjadi seri. Lama setiap kuarter dalam sebuah permainan bola basket adalah 10 menit, sedangkan lama kuarter tambahan adalah 5 menit. Bila terjadi seri, diadakan kuarter tambahan sampai ada selisih angka dari kedua tim yang bertanding.

2.3.2 Tiga Teknik Dasar Permainan Bola Basket

2.3.2.1 Dribble

Pengertian dribble menurut peraturan bola basket FIBA tahun 2008, suatu dribble dimulai ketika seorang pemain, mendapatkan penguasaan atas bola hidup di lapangan permainan, melempar, menepis, menggelindingkan atau men-dribble bola di lantai atau dengan sengaja

(10)

melemparkan bola ke papan pantul dan menyentuhnya kembali sebelum bola menyentuh pemain lain.

Suatu dribble berakhir ketika pemain tersebut menyentuh bola dengan kedua tangannya secara bersamaan atau membuat bola tertahan beberapa saat pada satu atau kedua tangannya.

Selama dribble bola boleh dilemparkan ke udara asalkan bola menyentuh lantai atau pemain lain sebelum pemain yang melemparnya menyentuh kembali bola tersebut dengan tangannya.

Tak ada batasan jumlah langkah yang boleh diambil seorang pemain ketika bola tidak menyentuh tangannya.

Pengertian dribble menurut buku Basketball For Everyone adalah, saat men-dribble, pemain menjaga bola tetap berada di sisi tubuhnya yang berada jauh dari pemain bertahan. Untuk melakukan dribble bola didorong pelan ke bawah dengan kondisi jari tangan terbuka. Semua pemain harus berlatih melakukan dribble dengan baik menggunakan tangan kiri atau kanan tanpa melihat bola.

(11)

Gambar 2.6

Keterangan gambar,

1. Change of pace dribble adalah yang paling umum digunakan dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berpikir bahwa pelaku

dribble akan memperlambat atau mempercepat

tempo dribble atau mencari teman se-tim untuk mengoper tapi tetap mempertahankan dribble dan

(12)

melewati pemain bertahan dengan kecepatan penuh.

2. Gambar 1 - Low or control dribble dilakukan setiap kali pemain dijaga ketat. Tipe dribble ini menjaga bola tetap rendah dan terkontrol. Bola di-

dribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan.

Talapak tangan yang men- dribble dijaga tetap di atas bola.

3. Gambar 2 - High or speed dribble adalah ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkannya melambung ke atas sampai setinggi pinggulnya. Tangan yang men- dribble tidak berada tepat di atas bola, melainkan di belakangnya.

4. Gambar 3 - Crossover dribble adalah dribble dengan satu tangan, yang kemudian saat mendekati pemain bertahan akan mendorong bola melewati tubuhnya ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdayakan pemain

(13)

bertahan, namun bola bisa dicuri bila tidak dilakukan dengan baik karena bola tidak terjaga.

5. Gambar 4 - Behind the back dribble digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.

6. Gambar 5 - Between the legs dribble adalah cara cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain melewati sela kaki. Dilakukan ketika dijaga dengan ketat atau ia ingin mengganti arah.

7. Gambar 6 - Reverse dribble dikenal juga dengan istilah spin dribble atau roll dribble, dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari tangan satu ke tangan lainnya ketika dijaga ketat. Supaya efektif, dribble ini harus dilakukan dengan cepat saat pen- dribble mendorong bolanya ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.

8. Gambar A adalah bukan pelanggaran dribble apabila pemain tersebut baru mendapatkan penguasaan terhadap bola dari teman se-timnya lalu baru memulai dribble.

(14)

9. Gambar B bukan suatu pelanggaran dribble selama posisi tangan tidak menahan bola, atau ada di bawah bola hingga ada pergerakan berhenti sejenak. Dibenarkan dribble seperti gambar tersebut apabila posisi tangan tetap berada di atas bola.

2.3.2.2 Passing

Passing merupakan salah satu teknik dalam permainan

bola basket. Pengertian dari passing itu sendiri adalah usaha melemparkan bola ke arah teman satu regu yang sedang bermain di dalam lapangan bola basket pada saat waktu permainan sedang berlangsung.

(15)

Keterangan gambar,

1. Gambar 1 - Two handed chest pass operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain bertahan diantara pengoper dan teman setimnya. Cara melakukan operan ini adalah memegang bola setinggi dada dan dekat dengan badan. Siku ditekuk dan jari-jari terbuka memegang bola. Saat bola dilepaskan, lengan dan tangan diluruskan dengan telapak menghadap ke luar. Jenis operan ini adalah yang paling akurat.

2. Gambar 2 - Two handed bounce pass dimana gerakan dasar operan memantul sama dengan operan dada, meskipun situasi saat dilakukannya berbeda. Operan memantuk sering dilakukan pada permainan pivot ketika mengoper ke teman se-timnya yang dijaga dari belakang, atau dimana operan dada tidak dapat dilakukan.

3. Gambar 3 - Two heanded overhead pass operan ini biasa dilakukan untuk melempar bola ke daerah post tinggi dan rendah, atau sebagai lemparan yang mengawali serangan cepat setelah bola memantul, atau saat lemparan ke dalam.

(16)

4. Gambar 4 - One hand (baseball) pass operan jarak jauh yang dilakukan dari lebih setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada serangan cepat.

5. Gambar 5 - One hand (push) pass atau operan dorong ini adalah operan cepat yang dilakukan dengan satu tangan dalam jarak dekat. Operan ini dilakukan dekat telinga dan bertumpu pada siku yang tertekuk. Hasilnya bisa berupa lemparan lurus atau melengkung.

6. Gambar 6 - Behind the back pass operan ini dianggap sebagai operan angan-angan, namun sekarang ini sudah menjadi senjata menyerang yang umum.

2.3.2.3 Shooting

Shooting adalah usaha seorang pemain untuk mencetak

angka dengan menembakkan bola ke arah keranjang lawan. Usaha tersebut dapat berupa lemparan, tepisan, menge-dunk bola ke keranjang lawan.

Gerakan menembak dimulai ketika pemain memulai gerakan berkelanjutan yang secara normal mendahului

(17)

lepasnya bola dan dalam penilaian wasit pemain tersebut sedang dalam usaha mencetak angka.

Gerakan menembak berakhir ketika bola telah lepas dari tangan pemain, dan bila pemain dengan meloncat pada saat gerakan menembak tersebut, maka ketika kedua kaki telah kembali ke lantai, gerakan menembak tersebut dinyatakan berakhir.

(18)

Keterangan gambar,

1. Gambar 1 - Set shot tembakan ini jarang dilakukan permainan biasa. Karena bila penembak tidak melompat, maka tembakan akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan.

2. Gambar 2 - Lay up shot adalah hal yang harus dipelajari dalam permainan bola basket. Dalam situasi persaingan, jenis tembakan ini harus bisa dilakukan pemain baik dengan tangan kanan maupun kiri. Lay up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring.

Pen-dribble secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke

atas ketika melompat ke arah keranjang.

3. Gambar 3 - Underhead shot adalah jenis tembakan lay up ketika penembak, setelah melompat ke arah keranjang, mengangkat lengan dan mengangkat tangannya ke atas untuk menjauhkan bola dari pemain bertahan.

4. Gambar 4 - Jump shot adalah tembakan yang sering dilakukan dibanding jenis tembakan lainnya. Tembakan ini sulit dihalangi karena dilakukan di titik tertinggi lompatan vertikal penembak.

(19)

5. Gambar 5 - Hook shot adalah tembakan lemah dan akurat serta merupakan gerakan low post yang baik. Bila dilakukan dengan benar maka tembakan ini sulit dihalangi, karena tangan yang menembak berada jauh dari pemain bertahan. Bahkan kerika dijaga oleh pemain yang tinggi. Tembakan ini selalu diawali dengan pemain memunggungi keranjang sama seperti jump shot, tembakan ini sangat tergantung pada keseimbangan tubuh. Untuk melakukan tenbakan ini dengan tangan kanan, pemain ber-pivot pada kaki kanan dan melangkah dengan kaki kiri. Kemudian ia mengangkat lutut kanannya ke atas secara bersamaan mengangkat tangan kanannya yang melempar ke atas dan melepas bola dengan mengebaskan pergelangannya. Bila dilakukan dengan lompatan dua kaki, maka tembakan ini disebut jump hook.

6. Gambar 6 - Dunking tembakan ini dulunya dianggap sebagai atraksi istimewa yang dilakukan pemain-pemain tinggi. Saat ini tembakan tersebut sudah umum. Keuntungannya adalah tembakan ini dilakukan tanpa lompatan jauh sehingga sulit dihalangi. Tembakan ini adalah gerakan menyerang yang mengagumkan dan dapat mengobarkan semangat tim serta menjatuhkan moral

(20)

lawan dengan cepat. Dunking dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan, dari depan atau belakang.

7. Gambar 7 - Reverse lay up shot memakai ring dan

backboard untuk menjaga penembak dari pemain bertahan

yang berusaha menghalangi tembakan dari belakang. Tembakan ini baik dilakukan setelah penetrasi di sepanjang garis belakang atau ketika pemain menerima bola di dalam daerah terlarang dengan posisi memunggungi keranjang.

8. Gambar 8 - Tapping (tip in) adalah suatu tembakan. Gerakan ini hanya terdiri dari kibasan lemah ujung jari. Ketika bola memantul dari ring, ujung jari diletakkan di bagian bawahnya dan kemudian dengan lembut bola didorong ke atas dan ditepuk ke arah ring atau backboard. Dibutuhkan pemilihan waktu yang tepat dan kemampuan melompat yang baik untuk melakukannya.

2.3.3 Peraturan Bola Basket

Pada dasarnya peraturan permainan bola basket terbagi menjadi dua garis besar yang pertama yaitu Pelanggaran, yang meliputi sembilan pasal dalam buku peraturan resmi bola basket 2008 yang di keluarkan oleh FIBA. Kedua adalah kesalahan, yang meliputi enam pasal dalam buku peraturan resmi bola basket 2008 yang di keluarkan oleh FIBA.

(21)

Pengertian dari Pelanggaran (violation) adalah, suatu penyimpangan atas peraturan dan hukuman atas pelanggaran tersebut adalah, bola akan diberikan kepada lawan untuk lemparan ke dalam di tempat terdekat dengan kejadian, kecuali langsung di belakang papan pantul (pelanggaran tiga detik, goal tending/interference, mengenai benda dibelakang papan pantul ), dan kecuali kalau dinyatakan lain dalam peraturan.

Pengertian kesalahan (foul) adalah suatu penyimpangan dari peraturan mengenai persinggungan perseorangan yang tidak sah dengan seorang lawan dan atau perilaku yang tidak sportif. Beberapa kesalahan mungkin saja diputuskan terhadap suatu regu. Terlepas dari hukumannya, tiap kesalahan akan dibebankan, dimasukkan ke dalam scoresheet terhadap pelakunya dan dihukum dengan semestinya sesuai peraturan yang berlaku.

2.4 Data S tatistik Perkembangan Bola Basket DKI Jakarta

2.4.1 Pertandingan Kelompok Umur

Kelompok umur dibagi menjadi 6 bagian, yaitu kelompok umur 12, 14, 16, 18, divisi 2, dan divisi 1. Untuk pertandingan kelompok umur biasa di adakan oleh Pengprov.Perbasi DKI Jakarta dengan peserta dari tiap wilayah di DKI Jakarta (barat, timur, pusat, utara, selatan) adalah 2 klub. Tiap klub mengikutsertakan 2 team putra dan putri.

(22)

Pengprov.Perbasi DKI Jakarta mengadakan kompetisi pertandingan 2 kali tiap tahunnya. Diikuti oleh 10 klub, baik putra maupun putri. Namun pada kelompok umur 16 dan 18 tahun hanya 4 sampai 6 team yang ikut serta dalam pertandinga kelompok umur tersebut.

2.4.2 Pertandingan Antar Pelajar

Untuk pertandingan antar pelajar yang diadakan oleh pihak di luar Pengprov maupun Pengkot Perbasi untuk tingkat SD rata-rata kompetisi pertahun 40 sampai 50 kompetisi, dengan peningkatan peserta pertahun rata-rata 3-5 peserta baru.Untuk tingkat SMP sampai SM A rata-rata pertahun dari tahun 2006 adalah 100 pertandingan pertahun. Untuk tingkat mahasiswa rata-rata pertahun ada 50 kompetisi.

2.4.3 Pertandingan Tingkat Eksekutif

Untuk tingkat eksekutif rata-rata pertahun adalah 5-10 kompetisi. Peningkatan banyaknya kompetisi tiap tahunnya selalu ada, namun tidak terlalu terlihat, hanya sekitar 5% peningkatan pertahunnya.

2.4.4 Survei di Kalangan Pelajar

Berdasarkan hasil survei lapangan yang berupa kuisioner mengenai pengetahuan umum olahraga dan bola basket, dengan profile sekolah sebagai berikut,

(23)

Nama : SM P N 45 (Standart Nasional)

Alamat : Jln.Utama Raya no.45 Cengkareng – Jakarta Barat

Sampel : Siswa dan siswi kelas VII dan VIII, Usia 13 sampai 14 tahun

Hasil dan kesimpulan dari kuisioner mengenai olahraga dan bola basket

• Pelajar mengenal bola basket pertama kali dari tingkat TK (85%), dari tingkat SD (15%).

• Pelajar berolahraga dalam seminggu 1-2 kali (65%), 3-4 kali (30%), 4-5 kali (5%).

• Olahraga yang diminati pelajar, bulutangkis (50%), sepak bola / futsal (30%), bola basket (15%).

• Seluruh siswa pernah mempelajari bola basket di sekolah.

• 55% siswa dapat bermain bola basket, 45% siswa tidak bisa bermain bola basket.

• 75% siswa tidak tahu tentang peraturan bola basket.

• Kemampuan berolahraga siswa, baik (40%), cukup (30%), sangat baik (15%), kurang (15%).

(24)

Kesimpulan

1. Pelajar rutin melakukan olahraga, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Pelajar tahu tentang olahraga dan manfaatnya.

3. Pelajar tahu tentang olahraga bola basket sejak tingkat TK (5-6 tahun).

2.5 Masalah

M asalah mengenai publikasi olahraga bola basket disini adalah kurangnya modul atau buku pegangan bagi para pelaku olahraga di pasaran. Dimana hanya ada buku-buku khusus seperti buku olahraga dan kesehatan jasmani tingkat sekolah di toko buku. M aka penting disini diberikan sebuah solusi komunikasi visual untuk mempublikasikan olahraga bola basket sejak dini, agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan masyarakatpun dapat berkembang lebih baik lagi di bidang pengetahuan olahraga bola basket.

2.6 Target Audience

Target dari pempublikasian buku ini adalah anak-anak usia dini dimulai dari 6 sampai 12 tahun, dengan jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar, yang tinggal di perkotaan dengan tingkatan sosial orang tua dari anak-anak tersebut adalah kelas sosial menengah keatas (A-B). Baik mereka yang gemar berolahraga maupun belum mengerti betul mengenai olahraga, khususnya olahraga bola basket.

(25)

2.7 Faktor Pendukung Publikasi Bola Basket

• Media masa seperti tabloit majalah dan buku-buku yang beredar di toko buku.

• Peranan dan dukungan orang tua kepada anak sangat penting disini, dukungan kepada anak yang ingin mengenal lebih jauh mengenai olahraga bola basket dapat membantu publikasi olahraga ini ke anak-anak. Salah satu contohnya adalah dukungan orang tua dengan memasukkan anak-anak mereka ke klub-klub pembinaan bola basket.

• Sumber daya manusia di bidang pelatihan yang mencukupi, yang artinya adalah tersedianya para pembina di bidang bola basket yang sesuai dengan standar kepelatihan PERBASI.

• Sistem kepengurusan dari tiap-tiap klub bola basket yang baik dapat membantu mengembangkan dan mengenalkan kepada publik mengenai olahraga bola basket.

2.8 Faktor Penghambat Publikasi Bola Basket

• Sulitnya pengertian dari orang tua anak yang ingin mengenal bola basket contohnya di tingkat sekolah. Terkadang orang tua lebih mementingkan pendidikan bidang Akademis daripada pembelajaran siswa di kegiatan ekstrakurikuler sekolah atau klub.

(26)

• Kurangnya pengetahuan secara umum masyarakat mengenai olahraga bola basket.

• Pertandingan-pertandingan yang dikemas kurang menarik.

• Buku-buku teknik dan peraturan tidak mudah ditemukan dan dijual di toko buku.

2.9 Buku Pembanding

• Judul asli : Open and Play : Sport • Harga : Rp. 108.000

• Judul terjemahan : Ayo Kita Olahraga! • Teks oleh : Anna Casalis • Ilustrasi oleh : Tony Wolf • Ide dari : Andrea Dami • Tahun Terbit : 2009

• Oleh : Giunti Edistore S.p.A. M ilano-Firenze Dami Int. a brand of Giunti Publishing group

• Alih bahasa : Dini Pandia

Buku terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama ini merupakan buku terjemahan. Buku ini berisikan ilustrasi dan teks. Berisikan beberapa cabang olahraga,

(27)

salah satunya bola basket. Teks yang ada pada buku tersebut tidak terlalu banyak, didalam satu set kemasan tersebut terdapat beberapa buku-buku kecil dan penjelasannya, sesuai dengan cabang olahraga yang di ilustrasikan.

(28)

Kelebihan dari buku “Ayo Kita Olahraga!” adalah sebagai berikut :

1. Ilustrasi menarik.

2. M enggunakan warna-warna dan karakter hewan yang sesuai dengan cabang olahraga yang di ceritakan di buku tersebut.

3. Kemasan dari satu set buku tersebut menarik.

4. Cocok untuk dikoleksi.

Kekurangan dari buku “Ayo Kita Olahraga!” adalah sebagai berikut :

1. Teks yang ada pada buku tersebut tidak terlalu banyak.

2. Kurang memotivasi anak-anak untuk berolahraga, karena tidak ada cara bermain tiap cabang olahraga yang dijelaskan.

3. Penggunaan jenis huruf pada teks kurang menarik dan tidak sesuai dengan karakter anak-anak.

4. Ukurannya terlalu besar untuk dibawa oleh anak-anak.

2.10 Analisa

2.10.1 S trength

• Belum ada buku publikasi khusus mengenai olahraga bola basket. • Dapat menjadi modul belajar mengenai olahraga bola basket.

(29)

• Buku publikasi ini dilengkapi dengan ilustrasi sehingga memudahkan .pembaca anak-anak untuk belajar mengenai bola basket.

2.10.2 Weakness

• Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya olahraga sehingga kurang menarik perhatian orang tua yang memiliki anak pada khususnya.

• Kurangnya publikasi bola basket sebelumnya, membuat olahraga ini kurang dikenal masyarakat umum.

2.10.3 Opportunity

• Banyak pelatih ataupun guru yang mencari buku modul pelatihan dasar bola basket untuk anak didik mereka.

• Perkembangan bola basket tingkat sekolah dasar berkembang baik, sehingga menjadi modal pribadi para pemain bola basket tingkat pemula.

2.10.4 Threat

• Media elektronik menjadi pilihan yang lebih menarik dibanding buku, contohnya siaran-siaran edukasi olahraga dari luar negeri.

• Tutorial olahraga untuk anak-anak dalam bentuk video audio yang dijual di pertokoan.

(30)

• Interaktif multimedia mengenai olahraga yang lebih menarik untuk anak-anak, karena berisikan permainan dengan ilustrasi yang menarik.

2.11 Produk

1. Judul Buku : “Aku dan Bola Basket”

2. Desain : Yuly Christinar

3. Narasumber : Zainul Hilal

4. Distribusi : dikemas dalam satu set berisi 4 seri

• Perlengkapan

1. Cover depan

2. Daftar isi

3. Lapangan Basket

4. Ring Basket

5. Area Free Throw

6. Bola Basket

7. Papan Score

(31)

9. Sepatu

10. Seragam

11. Topi

12. Peraturan

13. Jumlah Pemain

14. Pemanasan dan Porsi Latihan

15. Posisi Badan 16. Istilah 17. M anfaat 18. Back Cover • Mendribble 1. Cover depan 2. Daftar Isi 3. Pengertian 4. Ball Handling 5. Dribble di Tempat 6. Dribble Berjalan

(32)

7. Dribble Berlari 8. Dribble Zig-Zag 9. Dribble 2 Bola 10. Dribble M undur 11. Dribble Berpasangan 12. Pelanggaran Traveling 13. Pelanggaran Double 14. Control Dribble

15. Between The Legs

16. Cover belakang • Mengoper 1. Cover depan 2. Daftar Isi 3. Chest Pass 4. Bounce Pass 5. Overhead Pass 6. Passing Berpasangan

(33)

7. Passing Berjalan

8. Parabol Pass

9. Variasi Latihan

10. Foul

11. Behind the Back Pass

12. One Hand Pass

13. Cover belakang • Menembak 1. Cover depan 2. Daftar Isi 3. Shooting 1 Tangan 4. Shooting 2 Tangan 5. Gaya Bebas 6. Kekuatan Tangan 7. Dribble Shot 8. Parabol Shot 9. Set Shot

(34)

10. Lay Up Shot

11. Jump Shot

12. Hook Shot

13. Dunking

14. Variasi Latihan

15. Goal Tending dan Interferance

16. Difensif Foul

17. Offensif Foul

18. Cover belakang

5. Ukuran : 16 cm x 20 cm

6. Warna : Full color

7. Kertas : Single side art paper 260g/m2

8. Finishing :

• Binding : Hard Cover • Laminating : Doff

(35)

10. Kemasan Koleksi : berbentuk bookself (kotak terbuka), full color, mengemas 4 seri buku, bahan hard cover. Dengan pen-jinjing agar mudah dibawa ke 4 serinya.

• Ukuran Cover 34cm x 21cm

• Berisi 4 seri buku “Aku dan Bola Basket”

• Hard board, full color print, art paper, laminating doff

• Kemasan berupa ilustrasi berbentuk buku yang lebih besar dengan tali seperti tas agar kemasan mudah dijinjing.

Gambar

Gambar diatas merupakan keranjang bola basket lengkap  dengan penyangga keranjang.
Gambar diatas disebut dengan level of ring yang artinya  adalah, batasan dimana bola dinyatakan masuk ke dalam  keranjang dan mencetak angka atau dinyatakan tidak  masuk dan tidak memperoleh angka bagi tim yang  mencoba memasukan bola ke keranjang lawan

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan kebutuhan obat merupakan hal yang penting dilakukan untuk menjamin ketersediann dan pemerataan obat dengan jenis dan jumlah yang mencukupi agar obat dapat diperoleh

Dengan memperhatikan kerangka berpikir yang ada, maka dapat ditarik hipotesa awal dari penelitian ini, yaitu semakin besar faktor-faktor negatif yang ada dalam perencanaan

Konstruksi Lanjutan Jalan Usaha Tani Desa Sababilah Langsung PL Rp 200.000.000,00 Kec.. Awai

Penelitian yang dilakukan oleh Kasmiati ini menunjukkan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh Susuhunan Paku Buwono I terbagi dalam dua garis besar permasalahan

Semua yang dikemukakan responden mengenai green product promotion yang dirasakannya ini tidak cukup mampu mendorong responden untuk merasa yakin dalam

PFPS Hip Strengthening Posisi Hip adduction, Penekanan pada Penguatan Hip Abductor, Quadriceps Strengthening Aktifasi VL > VMO Lateral patella tracking Strength VMO

Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu

disebabkan oleh janin dengan ukuran yang besar, janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi intra uterin tidak jarang menyebabkan gangguan proses persalinan....