• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN

(Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT

Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI

THE EFFECTIVENESS EXTRACT OF DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) PEST CONTROL ON THE WORM Plutella xylostella

ON PLANT MUSTARD

1

Petrus dan 2,3Ismaya NR Parawansa

1

BP4K Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat 2

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 3

E-mail: ismaya_p@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, dari Maret sampai Mei 2014. Data hasil pengamatan diuji dengan uji Standar eror dengan membandingkan persentase serangan dan jumlah hama Plutella xylostella pada tanaman sawi tanpa penggunaan pestisida nabati ekstrak daun kembang bulan (P0) dan dengan penyemprotan pestisida nabati daun kembang bulan (P1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan.

Kata kunci: Ekstrak daun kembang bulan (Tithonia diversifolia), hama ulat Plutella xylostella, tanaman sawi

ABSTRACT

The research aimed to determine the effectiveness of flower leaf extract months Plutella xylostella caterpillars control pests on cabbage plants. The experiment was conducted in the Pattapang Village District of Tinggimoncong Gowa Regency, from until March to May 2014. The data were tested using standard error by comparing the percentage of attacks and the number of pests Plutella xylostella on mustard plants without the use of pesticides daun kembang bulan extract (P0) and by spraying pesticide daun kembang bulan (P1). The results showed that the leaf extract of flower moon on 31 HST observations significantly Plutella xylostella control pests on cabbage plants. P0 increases at each observation while in P1 indicates the number of caterpillar pests Plutella xylostella decreased significantly.

Keywords: Daun kembang bulan extract (Tithonia diversifolia), Plutella xylostella worm pests, mustard

(2)

PENDAHULUAN

Perlindungan tanaman merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya menekan kehilangan hasil pertanian yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Penggunaan pestisida

sebagai salah satu komponen

pengendalian OPT sebaiknya diterapkan secara bijaksana. Hal ini berkaitan dengan dampak negatif akibat penggunaan pestisida sintetis yang tidak bijaksana berupa resurgensi, resistensi, matinya populasi musuh alami dan pencemaran

lingkungan melalui residu yang

ditinggalkan serta terjadinya keracunan pada manusia (Oka, 1995).

Upaya mengantisipasi permasalahan tersebut, sudah saatnya dikembangkan penggunaan pestisida nabati yang merupakan alternatif sebagai sarana pengendalian OPT yang selalu tersedia di alam, dapat dibuat sendiri serta relatif cukup aman bagi lingkungan. Pestisida nabati merupakan produk alam yang berasal dari tumbuhan yang mengandung bioaktif seperti alkaloid senyawa sekunder yang jika diaplikasikan ke sasaran (hama) dapat mempengaruhi sistem syaraf,

terganggunya sistem reproduksi,

keseimbangan hormon, perilaku berupa penarik/pemikat, penolak, mengurangi nafsu makan dan terganggunya sistem pernafasan (Hidayat, 2001).

Bagian tumbuhan bahan pestisida nabati bisa digunakan dalam bentuk utuh, bubuk/tepung maupun ekstrak. Serangan

berat organisme pengganggu pada

tanaman menyebabkan daun rusak atau

habis termakan sehingga dapat

menurunkan produksi sampai mematikan tanaman. Hama ulat pemakan daun Plutella xylostella merupakan salah satu hama paling banyak menyerang tanaman

sayur-sayuran dan menyebabkan

kerusakan sekitar 12,5% (Sriniastuti, 2005). Pengendalian ulat pemakan daun oleh petani masih tergantung pada

penggunaan pestisida sintetik yang diyakini praktis dalam aplikasi dan hasil pengendalian jelas terlihat. Namun, petani cenderung menggunakan pestisida dengan takaran yang berlebihan, sehingga penggunaan pestisida perlu dikelola dan dikendalikan secara efektif dan aman bagi lingkungan (Julaily et al, 2013).

Sebenarnya, alam telah menyediakan

bahan-bahan alami yang dapat

dimanfaatkan untuk menanggulangi

serangan hama dan penyakit pada tanaman. Salah satu cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah dengan menggunakan pestisida nabati.

Jenis pestisida nabati yang berasal dari tumbuhan telah dikembangkan untuk mengendalikan hama ulat pemakan daun. Tanaman kembang bulan merupakan salah

satu tumbuhan yang mengandung

beberapa senyawa bioaktif yang efektif dalam mengendalikan hama pada tanaman sawi. Alasan memilih tanaman kembang bulan dalam penelitian ini karena cukup tersedia dan mudah ditemukan di lokasi serta kandungan senyawanya yang diduga dapat mengendalikan hama ulat daun Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi.

BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dari Maret sampai Mei 2014.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah: ember plastik, sprayer, jerigen, dan saringan (kain kasa). Sedangkan bahan yang

(3)

digunakan adalah daun tumbuhan kembang bulan, air dan sabun colek.

C. Pelaksanaan 1. Persiapan Lahan

Penelitian dilaksanakan di lahan

kelompoktani dengan membuat 2

bedengan berukuran 1 x 4 m sebagai persiapan media tanam sawi.

2. Penanaman Bibit Sawi

Bibit sawi yang berumur 2-3 minggu dan berdaun 3-5 helai diambil untuk ditanam. Sawi ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm, pada setiap petakan berukuran 1 m x 4 m. Tanaman setiap bedengan berjumlah 100 tanamansehingga populasi tanaman keseluruhan adalah 100 x 2 = 200 tanaman.

3. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan gulma. Panen dapat dilakukan pada umur 30-35 hari setelah tanam (HST).

4. Pembuatan Pestisida Nabati

Daun kembang bulan dengan berat segar 2 kg dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan dan direndam dalam 2 L air selama 24 jam. Ditambahkan sabun krim 50 g. Hasil perendaman disaring dengan kain untuk memperoleh ekstrak daun kembang bulan 100%. Selanjutnya ekstrak diencerkan dengan air (konsentrasi 1:10).

D. Metode Penelitian 1. Perlakuan

Bedengan pertama, P0 = tanpa perlakuan (tanpa penyemprotan pestisida nabati) sedangkan pada bedengan kedua, P1= penyemprotan pestisida nabati yang dihasilkan dari fermentasi ekstrak daun

kembang bulan pada hama ulat (Plutella xylostella). Penyemprotan pestisida nabati daun ekstrak kembang bulan dilakukan 3 kali dimulai pada saat tanaman berumur 10, 17 dan 24 HST.

2. Parameter Pengamatan

Parameter yang akan diamati adalah: jumlah populasi hama Plutella xylostella pada setiap tanaman sampel yang telah ditentukan. Waktu pengamatan dilakukan setiap 7 hari setelah penyemprotan ekstrak daun kembang bulan yaitu 17, 24 dan 31 HST.

3. Analisis Data

a. Penentuan Sampel Tanaman

Sampel tanaman dipilih secara acak, yaitu masing-masing 15 tanaman dari bedengan perlakuan P0 dan 15 tanaman dari

bedengan perlakuan P1 sehingga

diperoleh sampel tanaman keseluruhan sebanyak 30 tanaman sampel.

b. Metode Analisis

Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan Uji standar error (Kerlinger, 2004).

Keterangan: SE= standar error, Sd = standar deviasi, N= ulangan

Sedangkan untuk standar deviasi

menggunakan persamaan:

Keterangan:

Sd = nilai standar deviasi

S2 = total nilai simpangan kuadrat N = jumlah sampel

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Tingkat populasi hama Plutella xylostella diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap 15 tanaman pada bedengan perlakuan kontrol (P0) dan 15 tanaman pada bedengan perlakuan menggunakan pestisida ekstrak daun kembang bulan (P1). Selama 3 kali pengamatan 17, 24, 31 HST ditemukan hama Plutella xylostella berjumlah 261 ekor pada tanaman sampel

P0 dan 189 ekor pada bedengan P1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.

Perlakuan P0 memiliki nilai rata-rata jumlah hama Plutella xylostella lebih tinggi yaitu 4,93 dibandingkan dengan perlakuan P1 dengan jumlah hama Plutella xylostella 4,40. Hasil analisis standar error digambarkan pada Gambar 2, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata.

Gambar 1. Jumlah hama Plutella xylostella 17, 24 dan 31 HST tanaman Sawi

(5)

Gambar 2. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 17 HST tanaman sawi

Berdasarkan hasil pengamatan 24 HST yang disajikan pada Gambar 3, diketahui bahwa populasi hama Plutella xylostella pada perlakuan P0 mengalami kenaikan dibandingkan populasi hama Plutella xylostella pada pengamatan pertama, yaitu 5,80 begitu pula pada perlakuan P1 yaitu 4,47 juga cenderung meningkat walaupun tidak signifikan.

Hasil analisis uji standar error yang digambarkan dalm bentuk histogram pada Gambar 3, diketahui bahwa perlakuan P0 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata.

Berdasarkan pengamatan 31 HST

diketahui bahwa Perlakuan P0 mengalami peningkatan dari 5,80 menjadi 6,67, sebaliknya populasi hama Plutella xylostella pada perlakuan P1 mengalami penurunan dari 4,47 menjadi 3,60. Hasil analisis standar error yang digambarkan dalam bentuk histogram pada Gambar 4, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan P1 berbeda nyata. Artinya pestisida nabati

daun kembang bulan berpengaruh

terhadap berkurangnya populasi hama Plutella xylostella.

(6)

Gambar 3. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 24 HST tanaman sawi

Gambar 4. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 31 HST tanaman sawi

B. Pembahasan

Penggunaan pestisida daun kembang bulan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah hama Plutella xylostella pada pengamatan 17 dan 24 HST (Gambar 2 dan 3), disebabkan karena konsentrasi

ekstrak daun kembang bulan masih rendah mengakibatkan residu senyawa aktif yang tertinggal pada tanaman sawi masih

sedikit, sehingga belum dapat

mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. Ekstrak daun

(7)

kembang bulan belum mempengaruhi metamorfosis dan perilaku hama Plutella xylostella.

Pengamatan 31 HST terhadap aplikasi ekstrak daun kembang bulan memberikan pengaruh nyata pada berkurangnya populasi hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa aktif daun kembang bulan yang terdiri atas: triterpen/steroida, glikosida, saponin dan flavonoida (senyawa flavon dengan gugus 4-hidroksi dan gugus 4/7 dihidroksi) (Widari, 2005). Hasil yang diperoleh menunjukkan, bahwa pemberian pestisida nabati daun kembang bulan memberikan pengaruh positif untuk mengurangi serangan hama Plutella xylostella. Menurut Jamal dan Andria (1999), analisis Gas Spektrometri Massa (GSM) daun kembang bulan ini mengandung kurang lebih 38 komponen dengan 8 komponen utama. Delapan komponen utama yang ada pada ekstrak daun kembang bulan adalah; (1) asam palmitat; (2) 9-pentadikadien-1-ol; (3) benzil benzoat (4); α metilamina; (5) 1, 2, 3, 4, 5- sikloheksanterol; (6) sesquiterpen lakton; serta (7) 2 senyawa lain yang belum teridentifikasi. Berbagai senyawa aktif tersebut dapat memberi efek mortalitas terhadap serangga, sehingga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Sastrodihardjo (1992) senyawa-senyawa seperti flavonoid dan terpenoid dapat mempengaruhi beberapa sistem fisiologis yang mengatur perkembangan hama. Senyawa saponin dapat menurunkan aktivitas enzim proteaze dalam saluran

pencernaan serangga, sehingga

mempengaruhi proses penyerapan

makanan. Selain itu saponin juga dapat menghemolisis sel darah merah, sehingga permeabilitas sel terganggu dan akan rusak. Hal ini yang menghambat pertumbuhan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi.

Tanaman kembang bulan mempunyai metabolit sekunder berupa senyawa terpenoid yang dinamakan sesquiterpen lakton (Sharma et al, 1992). Jika senyawa tersebut masuk ke dalam tubuh serangga akan menjadi racun kontak dan racun perut (Carino dan Rejesus, 1982). Racun kontak masuk ke dalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami dari tubuhnya. Setelah masuk racun akan

menyebar ke seluruh tubuh dan

menyerang sistem syaraf sehingga dapat mengganggu aktivitas serangga (Trizelia, 2001).

Tumbuhan kembang bulan juga berperan sebagai penolak hama karena rasanya yang sangat pahit (Arneti dan Santoni, 2006). Tumbuhan yang jarang atau tidak pernah diserang oleh hama dapat digunakan oleh petani sebagai ekstrak pestisida nabati dalam pertanian organik (Hasyim et al, 2010).

KESIMPULAN

1. Ekstrak daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata

mengendalikan hama Plutella

xylostella pada tanaman sawi.

2. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arneti dan Santoni, A., 2006. Isolasi Senyawa Bioaktif Ekstrak Daun

dan Bunga Paitan (Tithonia

diversifolia A Gray) (Asteraceae) dari Lokasi Tempat Tumbuh yang Berbeda dan Pengaruhnya Terhadap Hama Plutella xylostella Linn. dan Parasitoid Diadegma semiclausum Hellen. [Diakses 29 Februari 2014 pada situs htpp://respository.unand. ac.id/2003/1/].

(8)

Cariño, F. A. and B. M Rejesus, 1982. Isolation and characterization of the insecticidal fraction from Tithonia diversifolia (A. Gray) leaves. Ann. Trop. Agric.

Hasyim A, W. Setiawati, R. Murtiningsih dan E. Sofiari, 2010. Efikasi dan Persistensi Minyak Serai Sebagai Biopestisida terhadap Helicoverpa

armigera Hubn. Hortikultura,

20(4):377-386.

Hidayat A, 2001. Metode Pengendalian

Hama. Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan

SMK Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan, Jakarta.

Jamal, Y dan Andria A, 1999. Komponen kimia dan uji daya antibakteri ekstrak daun kirinyu (Tithonia

diversifolia). Majalah Farmasi

Indonesia Vol 10. No. 2.

Julaily, N., Mukarlina, Setyawati TR, 2013. Pengendalian Hama pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L) menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L). Protobiat 2013 vol 2(3);171-175.

Kerlinger, F.N., 2004. Azas-Azas

Penelitian Behavioral. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Oka, 1995. Perencanaan Program

Penyuluhan. Teori dan Praktek.

Universitas Atmajaya, Yogyakarta.

Sastrodihardjo, S., Adianto, Yusuf M., 1992. The Impact of Several Insecticides on Ground and Water Communities. Proceedings South East Asian Workshop on Pestiside Management Vol 7 hal 117-125.

Sharma, H.C., Taneja, S.L., Leuschner, K.

and Nwanze, K.F. 1992. Techniques to screen sorghums for resistance to insect pests. Information Bulletin no.

32. International Crops Research

Institute for the Semi-Arid Tropics, Patancheru Andhra Pradesh, India.

Sriniastuti, 2005, Efektifitas Penggunaan

Bacillus thuringiensis terhadap

Serangan Ulat Daun (Plutella xylostella) pada Tanaman Sawi

(Brassica juncea) di Sungai

Selamat. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak. Trizelia, 2001. Pemanfaatan Bacillus

thuringiensis untuk pengendalian

Crocidolomia binotalis Zell

(Lepidotera:Pyralidae). Jurnal Argrikutura vol 19 No 3 hal 184-190.

Widari, 2005. Isolasi senyawa flavonoid dari daun kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray). Skripsi Departemen Farmasi FMIPA USU, Medan.

Gambar

Gambar 2.  Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 17 HST  tanaman sawi
Gambar 3.  Histogram  jumlah  hama  Plutella  xylostella  pengamatan  24  HST  tanaman  sawi

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang ingin penulis sampaikan adalah perlu dilakukan analisis pewarna rhodamin B dan pengawet natrium benzoat pada sampel saus tomat lain yang beredar di masyarakat

This formation is well developed in the mountains of western and central Kendeng, began Purwodadi to Pandan Mount, even to the east is still exposed (to the north Kertosono),

Ia mengilustrasikan suatu sketsa tatanan dengan berbagai pandangan mengenai tempat mistik baik dalam spiritualitas maupun dalam teologi, tetapi juga gambaran kecurigaan

giving reward tidak memerlukan biaya yang mahal. Para guru tidak harus memberikan hadiah-hadiah yang mahal tetapi misalnya cukup dengan nilai tambahan apabila siswa

Berdasarkan hasil dari penelitian ini mengenai kepuasan kerja yang diteliti dengan 4 indikator kepuasan kerja yaitu kepuasan pada pekerjaan itu sendiri, kepuasan pada

Gremler dan Brown (dalam Ali Hasan, 2008:83) bahwa: “Loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga

Pemohon adalah anak perempuan dari ayah pemohon yang hendak melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya yang bernama calon suami pemohon, berumur 70 tahun, agama Islam,

Sehingga, peningkatan konsentrasi rendaman daun singkong yang dipaparkan pada uji lanjutan tidak sebanding dengan peningkatan kematian nyamuk. Konsentrasi yang