• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) SISWA KELAS IV

SDN 26 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) PGSD

Oleh

Ni Wayan Desi Radityani

E1E212162

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) SISWA KELAS IV

SDN 26 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ni Wayan Desi R., I Nyoman Karma, dan M. Liwa Ilhamdi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP universitas Mataram Email: desyraditya11@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang dalam penelitian ini adalah ketercapaian hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN 26 Ampenan belum mencapai KKM serta kentuntasan klasikal dari hasil belajar yang belum maksimal sehingga perlu ada upaya untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan metode pengumpulan data yaitu tes dengan instrument tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa dan observasi dengan instrument berupa lembar observasi untuk mengukur aktivitas siswa dan aktivitas guru pada proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II, berturut-turut adalah 77,5 dan 82,7 dengan ketuntasan klasikal 77,857% dan 88,88% Persentase peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I sampai siklus II adalah 11,05%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 26 Ampenan tahun pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Strategi pembelajaran aktif, crossword puzzle (teka-teki silang) dan Hasil belajar.

ABSTRACT

The background of this research is the achievment of learning outcomes sains fourth grade students at SDN 26 Ampenan not yet reached te minimum completeness criteria as well as classical completeness of the learning outcomes that have not been up so there needs to be an effort to overcome these problems, the researchers conducted studies class actions by applying active learning strategies type of crossword puzzle. This research was conducted in two cycles with data collection method that tests the instrument test the learning outcomes in the form of multiple choice quetions to measure students learning outcomes and observation with instrument such as observation sheet to measure the activity of students and teacher in the learning process activity. The results showed that the average students learning outcomes in the first cycles, the second cycles , respectively 77,5 and 82,7 with classical completeness 77,85% and 88,88%. Percentage increase student learning outcomes in the classical style of the first to the second is 11,05%. Based on these results it can be stated that by applying active learning strategies crossword puzzle types can improve learning outcomes of sains fourth grade students of SDN 26 Ampenan the academic year 2015/2016.

(4)

1. PENDAHULUAN

Dalam belajar sains (IPA) peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Proses pemebalajaran IPA membiasakan peserta didik untuk dapat berpikir sistematis dan mengembangkan kemampuan bernalar terhap suatu konsep pengetahuan yang dipelajarinya, hal ini berarti pembelajaran IPA di sekolah dasar sangat penting untuk dilaksanakan dengan efektif dan optomal. Hasil belajar IPA merupakan tingkat penguasaan siswa terhadap suatu pengetahuan yang dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang dapat berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diwujudkan dalam kegiatan eksperimen [1].

Berdasarkan observasi awal di SDN 26 Ampenan didapatkan informasi bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan tengah semester yang sudah dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Hasil ulangan tersebut menunjukan dari 27 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 15 orang dan siswa perempuan 12 orang, 3 siswa mendapatkan nilai kurang dari 65, 4 orang siswa mendapatkan nulai dibawah 70, 2 orang siswa mendapatkan nilai kurang dari 75 dan 18 siswa mendapatkan nilai diatas ≥75, dimana kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA adalah 75. Hal ini tidak sejalan dengan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah bahwa ketuntasan klasikal dikatakan tercapai jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah tuntas dalam belajar. Sehingga ketuntasan klasikal siswa kelas IV SDN 26 Ampenan masih kurang dari yang diharapkan.

Tabel 1.1 Data ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 26 Ampenan pada ulangan semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016.

No Mata Pelajaran Ketuntasan Klasikal KKM

1 Matematika 70,37% 75

2 Bahasa Indonesia 74,07 % 75

3 IPA 66,66% 75

4 IPS 74,07% 75

Sumber: Data Guru SDN 26 Ampenan

Tabel 1.1 menunjukkan hasil ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 26 Ampenan Tahun Ajaran 2015/2016. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar seluruh mata pelajaran relatif rendah. Ketuntasan yang diperoleh pada setiap mata pelajaran adalah 70,37% pada mata pelajaran Matematika, 74,07% pada mata pelajaran Bahasa indonesia, 66,66% pada mata pelajaran IPA dan 74,07% pada mata pelajaran IPS. Sedangkan mata pelajaran yang memperoleh ketuntasan klasikal tertinggi adalah Matematika dan IPS yaitu 74,07% dan mata pelajaran yang memperoleh ketuntasan klasikal terendah adalah IPA yaitu 66,66%.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV yakni ibu Ni Luh Ribu Arsini S.Pd. selaku guru kelas IV SDN 26 Ampenan dan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA dikelas diperoleh informasi bahwa: (a) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ketika mengajar, (b) Siswa kurang menguasai materi yang diberikan oleh guru sehingga menyebabkan daya ingat siswa terhadap materi yang diberikan guru rendah, (c) Guru jarang menggunakan media dan strategi yang menarik didalam proses pembelajaran, (d) guru jarang menugaskan siswanya untuk berdiskusi kelompok sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar. Dari hasil pengamatan dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dari sekolah tersebut, maka pemecahan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran aktif dengan tipe crossword puzzle (teka-teki silang), dimana Strategi

(5)

pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran tertentu yang mencakup seluruh komponen materi pembelajaran dan tahapan kegiatan belajar yang sesuai untuk dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien [2]. Strategi pembelajaran ini termasuk pembelajaran aktif, sesuai dengan pendapat Hamruni yang mengemukakan bahwa pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik atau peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran[3]. Dimana strategi pembelajaran aktif adalah strategi belajar mengajar yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku peserta didik secara lebih efektif melalui pengalaman-pengalaman yangg didapatnya selama belajar. Sedangkan Crossword puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi pembelajaran aktif bagi peserta didik yang melibatkan semua peserta didik untuk berpikir saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi teka–teki silang (crossword puzzle) sehingga peserta didik menjadi lebih antusias dalam mengikuti pelajaran[4]. Pembelajaran dengan menggunakan teka-teki silang terdapat beberapa langkah pembelajaran, yaitu : 1) menjelaskan bebarapa istilah yang terkait dengan materi, 2) menyusun teka-teki silang, 3) menyusun kata-kata pemandu, 4) membagikan teka-teki silang, dan 5) menentukan batas waktu. Kelebihan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) yaitu: 1) Untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, 2) Melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, 3)Siswa menjadi lebih aktif, 4) Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. sedangkan kekurangan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (tka-teki silang) yaitu: 1) Dapat menimbulkan sedikit kesulitan bagi siswa yang memiliki kemampuan rendah, 2) Partisipasi siswa dalam pembelajaran kurang maksimal, 3)Membutuhkan waktu yang lama dalam menyiapkan instrumen

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengajukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Teka Teki Silang) Siswa Kelas IV SDN 26 Ampenan Tahun Pelajaran 2015/206.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang memiliki langkah-langkah antara lain: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, (4) refleksi. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa, data aktivitas siswa dan data aktivitas guru dimana instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) data aktivitas belajar siswa dalam kelas diambil dengan menggunakan lembar observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung, (2) data aktivitas guru diambil pada saat pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan diperoleh dari lembar observasi guru,serta (3) data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes evaluasi belajar IPA kepada siswa, dengan beberapa perangkat pendukung pembelajaran ( RPP, LKS dan Instrumen soal pilihan ganda). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kleas IV SDN 26 Ampenan dengan jumlah siswa 27 orang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Ketuntasan individu

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu apabila mampu memperoleh nilai ≥ 75 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut[5]:

(6)

Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

b. Menghitung Nilai Rata-rata[6]. N

X

X

Keterangan: X : Nilai ata-rata

∑ X : Jumlah seluruh skor N : Subjek

c. Ketuntasan klasikal[6]. P =

∑ Siswa yang tuntas

belajar x 100 %

∑ Siswa Keterangan:

P : Ketuntasan klasikal

d. Data Aktivitas Siswa dan Data Aktivitas Guru [7].

Interval Interval

Skor

Nilai Kategori

≥ Mi + 2 Sdi X ≥ 84 84 – 100 Sangat Aktif

Mi + 1 SDi ≤ s/d ˂ Mi + 2 Sdi

67 X ˂ 83 67 – 83 Aktif

Mi - 1 SDi ≤ s/d ˂ Mi + 1 Sdi 33 X ˂ 66 33 – 66 Cukup Aktif

Mi - 2 SDi ≤ s/d ˂ Mi - 1 Sdi 16 X ˂ 32 16 – 32 Kurang Aktif

˂ Mi – 2 Sdi ˂ 16 0 – 15 Tidak Aktif

Keterangan:

X = rata-rata skor aktivitas siswa

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanan tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang terdiri dari satu kali pertemuan pada tanggal 09 Maret 2016 (siklus I), 16 Maret 2016 (siklus II) digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, dan satu kali pertemuan pada tanggal 10 Maret 2016 (siklus I), 17 Maret 2016 (siklus II) digunakan untuk evaluasi. Berdasarkan analisis hasil observasi siswa pada siklus I telah diperoleh hasil data aktivitas siswa secara keseluruhan adalah 71,66 tergolong aktif. Data aktivitas guru diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan observer yaitu guru kelas IV Ni Luh Ribu Arsini, S.Pd dan observer lain Rizki Rahmatullah selama proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan strategi pembelejaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang). Adapun hasil data aktivitas guru memperoleh rata-rata yaitu 70,83 atau dalam kategori baik. Sedangkan hasil evaluasi belajar siswa terlihat bahwa dari 27 siswa yang mengikuti tes rata-rata hasil belajar yang dicapai adalah 77,5 dimana nilai tertinggi yang diperoleh adalah 97 dan nilai terendah 32, dimana ketuntasan klasikal yang dicapai pada siklus I yaitu 77,85% (21 orang), artinya masih ada 22,15% (3 orang) siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yakin ≥75. Berdasarkan hasil observasi data aktivitas siswa di siklus II diperoleh data rata-rata aktivitas siswa adalah 89,99 atau dalam kategori sangat aktif, aktivitas guru memperoleh rata-rata92,49 atau dalam

(7)

kategori sangat baik. Berdasarkan tabel di atas diperoleh sebuah data hasil belajar siswa kelas IV SDN 26 Ampenan dengan rata-rata hasil belajar 82,7 dimana nilai tertinggi yang diperoleh adalah 98 dan nilai terendah 52, dengan ketuntasan klasikal sebesar 88,88% (24 orang) dan siswa masih belum tuntas sebesar 11,12% (3 orang). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan strategi pembalajaran aktif tipe crosword puzzle (teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun perbandingan hasil penelitian yang dilaksanakan di siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Dilihat dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa meningkatnya hasil yang diperoleh dari siklus satu ke siklus dua merupakan pengaruh positif dari pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang). Dimana menurut Silberman menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki silang akan mengundang minat dan partisipasi anak [4]. Jika suatu strategi pembelajaran dapat mengundang minat dan partisipasi anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran maka akan memberikan dampak yang positif pada kegiatan dan hasil belajar, artinya jika anak dapat belajar lebih aktif maka hasil belajar anak akan lebih meningkat. Dilihat dari proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan setiap siklus yang mengalami peningkatan, dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah mencapai target yakni: 1) meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN 26 Ampenan yang telah mencapai ketuntasan klasikal ≥85%, 2) meningkatnya minat dan keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang), dan 3) pelaksanaan dari strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) sudah dilaksanakan secara optimal. Meningkatnya hasil belajar serta keaktifan siswa pada pelaksanaan pembelajaran disetiap siklusnya hingga mencapai ketuntasan klasikal 88,88% , dimana peneliti menetapkan bahwa jika pencapaian ketuntasan klasikal ≥85% maka penelitian ini dianggap berhasil. Namun, masih ada hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1) ketuntasan klasikal yang mencapai 88,88%, artinya masih ada 11,12% siswa yang belum mencapai KKM (≥75) sehingga diperlukan tindak lanjut untuk meningkatkan hasil belajar yang ingin dicapai, 2) siswa yang sudah berhasil mencapai nilai yang dianggap tuntas yaitu 75 agar ditingkatkan kembali hingga mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Sehingga dalam hal ini, peneliti menyarankan kepada pihak sekolah terutama guru kelas IV untuk mengambil tindak lanjut yaitu sebagai berikut : 1) guru harus lebih memperhatikan kebutuhan siswa untuk menopang kegiatan belajar yang lebih efektif misalnya dengan menyediakan fasilitas perangkat pembelajaran yang lebih lengkap, 2) guru harus lebih memvariasikan pembelajaran dengan menggunakan strategi-strategi pembelajaran lain yang menyenangkan, 3) guru harus mampu mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran dan menarik perhatian dengan kegiatan yang menyenangkan misalnya mengajak siswa untuk melakukan permainan yang terkait dengan materi yang dibahas, 4) guru harus mampu menciptakan hubungan yang lebih terbuka dengan siswa agar mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswanya, serta 5) lebih memperhatikan siswa

Siklus Rata-rata nilai hasil belajar

Ketuntasan klasikal

Aktivitas siswa Aktivitas guru

Rata-rata nilai akhir Kriteria Rata-rata nilai akhir kriteria I 77,5 77,85% 71,66 Aktif 70,83 Baik II 82,7 88,88% 89,99 Sangat aktif 92,49 Sangat Baik

(8)

yang belum bisa mencapai hasil belajar sesuai yang ditetapkan dengan memberikan kegiatan latihan lebih sering dari siswa lain.

Dari pembahasan diatas, adapun beberapa kelebihan yang dirasakan selama menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) pada saat proses pembelajaran berlangsung yakni, (a) membuat materi yang disampaikan lebih mudah di ingat oleh siswa, (b) meningkatkan daya serap siswa melalui kata kunci yang ditegaskan saat penjelasan materi, (c) melatih siswa untuk bekerjasama didalam kelompok, berani mengemukakan pendapat dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, (d) memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menampilkan hasil kerjanya, (e) melatih siswa untuk dapat mendominasi aktivitas pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan dipraktekkan oleh siswa, (f) menciptakan peserta didik yang berkarakter, karena pembelajaran ini menekankan pada proses bukan hasil serta, (g) kegiatan pembelajaran menjadi lebih berkmakna dan menyenangkan.

Berdasarkan penjelasan di atas, serta dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelass IV SDN 26 Ampenan tahun pelajaran 2015/2016 pada materi energi dan perubahannya. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa: penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 26 Ampenan tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar serta akitvitas siswa dan guru pada setiap siklusnya. Dimana pada siklus pertama aktivitas siswa yang berkategori aktif dengan rata-rata skor 71,66 meningkat di siklus II menjadi 89,99 dengan kategori sangat aktif, aktivitas guru memperoleh rata-rata skor 70,83 di siklus pertama dengan kategori baik meningkat menjadi 92,49 di siklus kedua dengan kategorik sangat baik. Kemudian nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 77,5 di siklus pertama meningkat menjadi 82,7 di siklus kedua. Sedangkan ketuntasan klasikal 77,85%. Pada siklus pertama meningkat menjadi 88,88% di siklus kedua.

2. Saran

Saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru kelas diharapkan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) pada materi maupun mata pelajaran yang lain.

2. Bagi kepala sekolah diharapkan dapat mengambil kebijakan untuk menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang) dalam proses belajar mengajar di sekolah.

3. Bagi mahasiswa atau peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang agar pembelajaran lebih optimal, diharapkan untuk tetap memperhatikan langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle (teka-teki silang), sehingga dapat mengacu pada langkah perbaikann yang dilakukan dalam penelitian ini. Selain itu, hendaknya menerapkan strategi ini pada materi maupun mata pelajaran yang lain

(9)

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Bahtiar, Saiful. 2012. Evaluasi Hail Pembelajaran Sains (IPA). Mataram: CV. Dimensi Raya.

[2] Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

[3] Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[4] Silberman. 2014. Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.

[5] Purwanto. 2011. Evaluasi Hail Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar

[6] Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. [7] Nurkencana, Wayan dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha

Nasional

[8] Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Belajar.

[9] Arikunto, Suharsimi,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[10]Model/Strategi Pembelajaran Aktif (Hisyam Zaini, 2009)

http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/04/modelstrategi-pembelajaran-aktif-hisyam.html#ixzz3upvS1K8O (Diakses pada 20 Desember 2015 pukul 13:30 WITA).

[11] Mulyono. 2011. Strategi Pembelajaran. Malang: UIN-Maliki Press.

[12]Muzdalifah, “Efektivitas Penerapan Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Ma nu 04 al ma’arif boja”, Skripsi (Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang 2011).

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl-sitimuzdal-5591-1-073711022.pdf (Di akses pada tangga16 januari 2016, pukul 22:12 WITA).

[12] Puskur. 2007. Hasil Belajar IPA di SD. http://puskur.wordpress.com. (diakses pada tanggal 02 Desember 2015).

. .

Gambar

Tabel 1.1  Data ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 26 Ampenan pada  ulangan  semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016

Referensi

Dokumen terkait

Didukung oleh deskripsi aspek pada tahapan persipan yang terlaksana, bahwa guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan siswa dalam kegiatan prak- tikum

Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikemukakan diatas maka yang akan menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pembukaan dan

Penulisan Hukum Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk mendapatkan gelar sarjana, adapun judul penulisan hukum ini adalah :

U Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita; yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan

Pemodal bisa memanfaatkan koreksi ini untuk mengakumulasi kembali sahamnya mengingat dalam waktu dekat perseroan akan membagikan dividen tunai yang nilainya mencapai Rp2600 per

Penelitian yang dilakukan oleh Hismendi dkk (2013) meneliti mengenai Analisis Pengaruh Nilai Tukar, SBI, Inflasi, dan Pertumbuhan GDP terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan

Dilihat dari perhitungan Rasio lancar, Rasio a cepat, dan Kas a rasio pada kemampuan Bank Mandiri dalam melunasi hutangnya telah dilakukan pengelolaan likuiditas yang baik.. Dengan

Walau bagaimanapun, guru penasihat akan menjalankan aktiviti selari dengan garis panduan pengurusan kokurikulum yang telah disediakan oleh KPM kerana pelaksanaan kegiatan