Ubijalar adalah salah satu tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai industri pangan dan industri.
Di beberapa negara (misalnya Cina dan Jepang) umbi ubijalar telah digunakan sebagai bahan
pengganti gandum.
Tepung ubijalar memiliki mutu yang sangat baik sebagai bahan pangan dan industri.
Beberapa verietas ubijalar telah dikembangkan dengan kandungan vitamin A yang cukup tinggi. Umbi ubijalar baik untuk orang yang menghindari karbohidrat tinggi.
Ubi jalar a/ ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika.
Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah
asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama
negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Convolvulales
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea
Species
: Ipomoea Batatas.
Komponen
Kandungan
(% bobot segar)
Total Gula
13,2 ± 2,5
Pati
4,1 ± 0,9
Pektin
0,9 ± 0,1
Hemiselulosa
0,7 ± 0,3
Selulosa
1,5 ± 0,4
Total Karbohidrat
20,4 ± 3,1
Sumber : Palmer, J.K. Carbohidrat in Sweet Potatoes, 1982
Gula
Kandungan
(% bobot segar)
Maltosa
5,5
Sokrosa
4,4
Fruktosa
0,9
Glukosa
0,8
Raffinosa
0,5
Total Karbohidrat
12,1
Sumber : Palmer, J.K. Carbohidrat in Sweet Potatoes, 1982
7
• Umbi merah dan kuning mengandung Beta Karoten (Vit A)
• Kandungan kalori per 100 g umbi segar = 125-130 kkal
8 Produksi (x 1000 Ton) 1990 1995 2000 2005 2009 1 China 104.9 00 China 117.3 76 China 118.1 83 China 102.7 49 China 81.21 3 2 Indone sia
1.971 Uganda 2.223 Nigeria 2.468 Nigeria 3.205 Uganda 2.776
3 Vietna m
1.929 Indone sia
2.171 Uganda 2.398 Uganda 2.604 Indone sia 2.058 4 Uganda 1.693 Vietna m 1.686 Indone sia 1.828 Indone sia 1.857 India 1.120
5 Jepang 1.402 Jepang 1.181 Vietna m 1.611 Vietna m 1.443 Jepang 1.026 Lainnya 10.82 6 Lainnya 11.37 1 Lainnya 12.55 9 Lainnya 15.74 9 Lainnya 19.46 0 Dunia 122.7 22 Dunia 136.0 08 Dunia 139.0 47 Dunia 127.6 07 Dunia 107.6 42
9 Ekspor (Ton) 1990 1995 2000 2005 2009 1 China 331.3 18 China 42.31 5 AS 17.58 4 AS 32.67 9 AS 40.5 60 2 Domin ika 9.458 Belgia 23.31 1 China 13.66 8 China 27.06 3 China 16.0 35 3 AS 6.654 AS 11.94 7 Domin ika 9.766 Indon esia 11.11 3 Israel 12.3 43 4 Belgia 4.426 Domin ika 10.96 3 Indon esia 7.429 Israel 10.95 5 Peranc is 10.1 11 5 Malay sia
3.706 Italia 6.768 Israel 6.369 Domin ika 8.040 Indon esia 8.38 9 Lainny a 14.88 1 Lainny a 32.95 0 Lainny a 27.98 3 Lainny a 40.36 2 Lainny a 58.5 61 Dunia 370.4 43 Dunia 128.2 54 Dunia 82.79 9 Dunia 130.2 12 Dunia 145. 999
Tahun Luas Panen (ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton) 2000 194.262 94,00 1.827.687 2001 181.026 97,00 1.749.070 2002 177.276 100,00 1.771.642 2003 197.455 101,00 1.991.478 2004 184.546 103,05 1.901.802 2005 178.336 104,13 1.856.969 2006 176.507 105,05 1.854.238 2007 176.932 106,64 1.886.852 2008 174.561 107,80 1.881.761 2009 183.874 111,92 2.057.913 2010*) 184.081 113,51 2.089.443 Keterangan: *) Angka Ramalan II
Sumber: BPS
No Parameter Keterangan
1. Suhu - Kisaran 15-33°C, dengan suhu optimal 20-25°C
2. Kemasaman tanah - pH antara 5,5 - 6,5
3. Tanah - Tanah harus gembur, mempunyai kedalaman solum lebih dari 25 cm dan mempunyai drainase baik. 4. Ketinggian tempat - Dari : 0 - 2.500 m dpl.
5. Cahaya - Memerlukan cahaya penuh tanpa naungan. Naungan menyebabkan pembentukan umbi terganggu
6. Curah Hujan - 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun%
Varietas : Boko, Borobudur, Cangkuang, Cilembu, Daya, Jago, Kalasan, Kidal, Mendut, Prambanan, Sari Sewu, Shiroyutaka, Sukuh
Warna daging : beragam dari putih, kuning, jingga dan merah
Musim Tanam : pertengahan sampai akhir musim hujan
Benih/bibit : dengan stek pucuk
Jarak tanam : dalam guludan 30 cm populasi per ha 35.000 -50.000
Umur panen : 5-6 bulan
a) Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar. b) Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan. c) Rasa ubi enak dan manis.
d) Tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe sp.
e) Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram. f) Keadaan serat ubi relatif rendah.
Pengolahan tanah : dibajak atau manual
14
Pembuatan guludan dengan ukuran : lebar bawah 60 cm, tinggi 35 cm dan jarak antar guludan 70 cm
Tujuan : agar umbi
berkembang dengan baik dan berbentuk mulus
Stek pucuk ditanam di guludan miring 45 derajat (2/3 bagian masuk ke tanah)
Dosis pemupukan untuk ubi jalar berkisar 100-200 kg
Urea/ha, 50-100 kg SP36/ha, dan 100 kg KCl/ha. Pupuk Urea dan KCl diberikan dalam tiga tahap. Sepertiga dosis diberikan saat tanaman berumur 2 MST, sedangkan
sisanya diberikan berselang satu bulan kemudian
Saat penyiangan dilakukan pembalikan batang dan
perbaikan guludan
Pembalikan batang : agar tidak muncul umbi tiap tiap
ruas batang
Perbaikan guludan : agar umbi tidak terkena matahari
Pengendalian OPT
a) Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih. b) Pertumbuhan tanaman yang akan diambil
steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak terlalu subur.
c) Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya
tidak berakar.
d) Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Hama utama adalah hama boleng Cylas formicarius,
penggerek batang Omphisa anastomasalis serta nematoda Meloidogyne sp. yang merugikan ubijalar.
Hama tersebut dapat dikendalikan secara terpadu dengan: - menanam varietas yang agak tahan
- menanam stek bahan tanaman yang sehat atau mencelup stek ke dalam larutan insektisida selama 10 menit,
- rotasi tanaman - pembumbunan
- penangkapan serangga dewasa jantan dengan seks feromon, dan
- penyemprotan insektisida nabati (ekstrak daun atau biji mimba, Azadirachta indica dengan konsentrasi 4%)
Penyakit Utama adalah Kudis atau Scab
Penyebab: cendawan Elsinoe batatas.
Gejala: adanya benjolan pada tangkai serta urat daun, dan daun-daun berkerut seperti kerupuk. Tingkat serangan yang berat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan fotosintesis
sehingga hasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.
Pengendalian: (1) pergiliran/rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit; (2) penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis, seperti daya dan gedang; (3) kultur teknik budi daya secara
intensif; (4) penggunaan bahan tanaman (bibit) yang sehat.
Ubijalar dapat dipanen jika umbi sudah tua dan
besar. Panen dapat serentak maupun bertahap.
Secara fisik ubijalar siap dipanen apabila daun
dan batang mulai menguning. Di dataran rendah,
ubijalar umumnya dipanen pada umur 3,5–5
bulan. Sedangkan di dataran tinggi ubijalar
dipanen pada umur 5–8 bulan.
Selain dikonsumsi langsung, ubijalar dapat diolah menjadi produk antara dalam bentuk pati maupun tepung. Pati dibuat dengan mengekstrak umbi yang telah diparut. Sedangkan tepung diperoleh dengan cara mencuci umbi, mengupas, mengiris, menjemur dan menghancurkan (menepungkan) diayak pada ukuran 80 mesh. Pati dan tepung ubijalar dapat digunakan untuk membuat aneka jenis kue, mie, hingga es krim.
Tanaman Ubijalar Daun Umbi Sayur Pakan Kulit Daging Pangan Langsung Tepung Industri Mamin Industri 23
No. Komponen Mutu
Mutu
I II III
1 Bobot umbi (g/umbi) >200 100-200 75-100
2 Umbi cacat (per 50 biji) maks. tidak ada 3 biji 5 biji
3 Kadar air (%bb min) 65 60 60
4 Kadar serat (%bb maks) 2 2,5 >3,0
5 Kadar pati (% bb min) 30 25 25
25 Petani Produsen Tengkulak Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Industri Pakan Ternak Industri Mamin Konsumen Pedagang Pengecer
Uraian Volume Satuan Satuan (Rp)Harga/ Nilai (Rp) A.Biaya Produksi
1. Sewa lahan 0,5 tahun 5.000.000 2.500.000 2. Benih/bibit 50.000 stek 50 2.500.000 3. Pupuk - Urea 200 kg 1.600 320.000 - SP-36 50 kg 1.600 80.000 - KCl 100 kg 2.250 225.000 5. Pestisida
- Insektisida Cair 2 liter 60.000 120.000 6.Tenaga kerja
- Pengolahan tanah dan guludan 60 HOK 30.000 1.800.000 - Penyiapan bibit 10 HOK 30.000 300.000
- Penanaman 20 HOK 30.000 600.000
- Perbaikan guludan dan penyiangan 30 HOK 30.000 900.000 - Pemupukan dan pembalikan batang 20 HOK 30.000 600.000
- Pengairan 10 HOK 30.000 300.000
- Pengendalian hama penyakit 4 HOK 30.000 120.000 - Panen dan pasca panen 20 HOK 30.000 600.000 7.Penyusutan alat 1 paket 150.000 150.000
Total Biaya 11.115.000
B. Pendapatan 15.000 kg 1200 18.000.000
C. Keuntungan 6.885.000