• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING PRODUK BUMN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING PRODUK BUMN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING PRODUK BUMN

Focus Group Discussion, Kementrian BUMN

Jakarta, 30 September 2015

(2)

Syarat Pencapaian Percepatan : • Arah jelas

• Prioritasasi (Need and Risk Analysis)

• Adanya kepastian

• Pemakaian sumber daya : Efektif dan Efisien

• Evaluasi (corrective action)

2

70 Tahun Merdeka

Saatnya Percepatan Pencapaian Cita-Cita

(3)

PIRANTI UNTUK MENCAPAI PERCEPATAN

STRACAP = Standard, Technical Regulation; and Conformity Assessment Procedure)

Kepastian : Standard dan regulasi teknis

(Moto ISO: Simpler, Faster, Better), Cheaper, Safer) Multi efek : Pengakuan dan keberterimaan

(Moto IAF): One certificate accepted every where) National Differences : TBT- WTO

(4)

Contoh-contoh Sukses Penerapan STRACAP

• Penerapan STANDARD sebagai piranti akses pasar

– Omocha Toys, Produk Pangan Olahan Laut – Kisah sukses pemenang SNI Award (Mulia

glass, Gerak Tani, Gunung Suubur dll)

• Regulasi dan Skema Akreditasi

– Sertifikasi Verikasi Legalitas Kayu

• ND –WTO

– Ban Mobil

(5)

Philosofi Dasar

Standar dan Penilaian Kesesuaian

KEPASTIAN JAMINAN

KEPASTIAN

Standar perusahaan, asosiasi Standar International

Standar Nasional Indonesia

Sertifikasi Testing Inspeksi Akreditasi PENGAKUAN PIHAK ke III Antar negara Bisnis to bisnis antar negara

(6)

BAGAIMANA STANDARD

DIKEMBANGKAN DAN DITERAPKAN DAN DITINGKATKAN PENGAKUANNYA?

(7)

MUTU

untuk Mendukung Daya Saing Produk Nasional

STANDARDISASI : • Pengembangan • Penerapan METROLOGI : • Ilmiah • Industri/terapan • Legal PENILAIAN KESESUAIAN : •Akreditasi •Sertifikasi •Pengujian •Inspeksi Peraturan Perundang-undangan

Kerjasama, Pemasyarakatan, Penelitian dan Pengembangan

Standardisasi Nasional

TIGA PILAR INFRASTRUKTUR MUTU NASIONAL

(8)

8

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

UU No. 20/2014

1. Standardisasi dan penilaian kesesuaian (produk, jasa, proses, sistem, personal) secara terintegrasi; 2. Harmonisasi pada tingkat regional (PASC, APLAC,

PAC, APMP) dan internasional (ISO/IEC/CAC, ILAC, IAF, BIPM);

3. Memfasilitasi kerjasama lintas sektor baik pada tingkat nasional, regional maupun internasional; 4. Upaya integratif dalam penguatan daya saing SDM

dan industri nasional dalam penciptaan nilai tambah ekonomi bagi pembangunan berkelanjutan;

Penyelarasan kebijakan standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan

Ketidak selarasan kebijakan dan fragmentasi fungsi SPK membatasi efektivitas dalam mendukung penguatan daya saing bangsa

UU No. 20 Tahun 2014 :

Integrasi SPK Produk, Jasa, Proses, Sistem, dan Personal

1. Tidak terintegrasinya standardisasi dan penilaian kesesuaian (produk, jasa, proses, sistem, personal); 2. Keterlepaskaitan standarisasi dan penilaian

kesesuaian tingkat nasional dengan tingkat regional dan internasional;

3. Keterbatasan dalam kerjasama lintas sektor baik pada tingkat nasional, regional maupun

internasional;

4. Tidak optimalnya upaya penguatan daya saing SDM dan industri nasional dalam penciptaan nilai tambah ekonomi bagi pembangunan berkelanjutan;

(9)

UU SPK

UU: 13 Bab, 64 Pasal 1. Ketentuan Umum 2. Ruang Lingkup 3. Kelembagaan 4. Standardisasi 5. Penilaian Kesesuaian 6. Kerjasama 7. Peran Masyarakat

8. Pembinaan dan Pengawasan

9. Larangan

10. Sanksi Administratif 11. Ketentuan Pidana

12. Peraturan Peralian 13. Peraturan Penutup

(10)

Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi;

Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan,

keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri

Undang – Undang No. 20 Tahun 2014 Pasal 3

(11)

UU SPK-PROSES BISNIS

perencanaan SNI perumusan SNI penetapan SNI pemeliharaan SNI LPK melakukan KEGIATAN PK akreditasi LPK hasil PK Dukungan Manajemen

(Manajemen Sumber Daya, Perencanaan & Anggaran, Kepatuhan, Manajamen Risiko, Tata

Kelola dan Tata Laksana)

ketertelusuan sistem informasi KERJASAMA LITBANG kebijakan nasional penerapan SNI secara sukarela pemberlakuan SNI secara wajib pengawasan; evaluasi efektifitas bukti kesesuaia n Pe m bina an: Pe la ku U sa ha , Ma sya ra ka t, LP K K ons ul ta si, P end id ik an, Pe la tiha n, Pe m as ya ra ka ta n, Bud aya St and ar

(12)

menciptakan keunggulan kompetitif

platform bagi inovasi membuka askses pasar produk nasional ke

pasar global 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2013 meningkatkan kepercayaan thd produk nasional di pasardomestik melindungi kepentingan publik dan lingkungan mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa indonesia bertumpu pada pemberlakuan regulasi teknis penguatan penerapan SNI secara sukarela berdasarkan kebutuhan pasar penguatan kemampuan penerapan standar negara tujuan ekspor penguatan sinergi dengan sistem inovasi nasional penguatan efisiensi sistem produksi nasional

government driven market driven research and industry driven Roadmap

(13)

BIPM WTO

ILAC; IAF ISO; IEC;

Codex; dll PASAR GLOBAL Penilaian Kesesuaian Ketertelusuran Pengukuran Regulasi Standar Akreditasi

INFRASTRUKTUR MUTU GLOBAL

• Technical Barrier To Trade (TBT)

• National Diffreremces

(14)

Bagimana SNI dikembangkan?

Pemrograman (BSN) Perumusan (KOMTEK) Konsensus Nasional (STAKEHOLDER) Penetapan SNI (Ka. BSN) Pemeliharaan SNI (KOMTEK) Rancangan SNI Pe n g u s u la n pro gra m SNI Kebutuhan pasar

 Kaji ulang < 5 tahun  Menjaga kesesuaian SNI

(15)

Bagaimana Standar Berperan

1) Menjadi acuan Mutu

2) Memperluas akses pemasaran 3) Meningkakan efisiensi dan

efektifitas

4) Mengurangi resiko ancaman K3L

5) Membantu perusahaan

mengadopsi standar lain yang menjadi persyaratan global

6) Menjadi jembatan untuk

kesenjangan pengetahuan dan perkembangan inovasi

(16)

Standar Dalam Rantai Proses

Upaya mendapatkan pengakuan lebih baik dan lebih luas

PROSES

PERALATAN SISTEM /PROSEDUR METODE SDM PRODUCT Bahan Baku KEB ERTERIA M A A N STANDAR Sistem manajemen (SMM/SML/SMKP, dll) Bahan pendukung STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR

(17)

SNI per Sektor

No sektor baru revisi terjem ah aman deme n abolisi Total SNI aktif Total SNI

1 Pertanian dan tek pangan

1174 418 0 4 49 1596 2025

2 Konstruksi 588 154 1 2 179 745 924 3 Elektronika,TIK 254 10 0 1 2 265 267 4 Tek. Rekayasa 1231 91 0 287 1324 1611 5 Umum, infrast, iptek 421 35 0 1 63 457 520

6 K3L 604 63 0 1 15 668 793 7 Tek.bahan 1907 384 6 5 512 2302 2814 8 Tek.khusus 158 62 2 0 68 222 290 9 Transport,distr pangan 431 30 0 1 205 462 667 total 6768 147 9 17 1870 8041 9911

(18)

SNI yang Diregulasi :

Diberlakukan secara wajib

Total

(19)

AKREDITASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN Lembaga Penilaian Kesesuaian Badan Akreditasi Produk

(Barang dan Jasa)

pernyataan kompetensi

pernyataan kesesuaian

(20)

SISTEM AKREDITASI NASIONAL

LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

INSPECTION BODY ACCREDITATION PROFICIENCY TESTING PROVIDER A CCREDITATION INSPECTION

CERTIFICATE PROFICIENCY TESTING PROVIDER CERTIFICATE

Standard Requirement Standard

Requirement

SUPPLIERS/INDUSTRIES KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN)

(ISO/IEC 17011) Div. Laboratory and Inspection Body Accreditation

TESTING LABORATORY SNI ISO/IEC 17025 MEDICAL LABORATORY ISO 15189 LABORATORY ACCREDITATION INSPECTION BODY ISO/IEC 17020 CALIBRATION LABORATORY SNI ISO/IEC 17025 Standard Metode Product CALIBRATION CERTIFICATE Standard Metode Product TESTING CERTIFICATE Standard Metode Product MEDICAL CERTIFICATE PROFICIENCY TESTING PROVIDER ISO/IEC 17043

(21)

SISTEM AKREDITASI NASIONAL UNTUK LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIZATIONS/ INDUSTRIES QMS CB SNI ISO/IEC 17021 ISO/IEC TS 17021-3 HACCP CB SNI ISO/IEC 17021 FSMS CB SNI ISO/IEC 17021 ISO TS 22003 ISMS CB SNI ISO/IEC 17021 ISO/IEC 27006 EMS CB SNI ISO/IEC 17021 ISO/IEC TS 17021-2 SFM CB SNI ISO/IEC 17021 P.38/Menhut-II/2009 P.68/Menhut-II/2011 P.8/VI-BPPHH/2012 PRODUCT CB SNI ISO/IEC 17065 OF CB KAN GUIDE 901 MDQMS CB SNI ISO/IEC 17021 ECOLABEL CB KAN GUIDE 800 KAN GUIDE 801 GHG V/VB ISO 14065 ISO 14066 PERSON CB SNI ISO/IEC 17024 TL CB SNI ISO/IEC 17065 P.38/Menhut-II/2009 P.68/Menhut-II/2011 P.8/VI-BPPHH/2012 CERTIFICATION BODIES

KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN)

ISO/IEC 17011 QMS Certificat e HACCP Certificat e ISMS Certificat e EMS Certificat e SUSTAINABLE FORREST Certificate PRODUCT Certificat e ORGANIC FOOD Certificat e FSMS Certificat e MDQMS Certificat e ECOLABEL Certificat e GHG Certificat e PERSON Certificat e TIMBER LEGALITY Certificat e SNI ISO 9001 SNI ISO 22000 SNI ISO 13485 SNI terkait Ekolabel SNI ISO 14064-1 14064-2 SKKNI Perdirjen Kemenhut SNI 01-6729-2002 SNI for Products Perdirjen Kemenhut SNI ISO 14001 SNI ISO/IEC 27001 SNI 01- 4852-1998 PERSON Accreditation

(22)

Jumlah laboratorium dan lembaga inspeksi yang

diakreditasi sampai Oktober 2014: 1108

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Lab Penguji Lab Kalibrasi Lab Medik Lemb Inspeksi PUP 842 186 38 38 4

(23)

Jumlah lembaga sertifikasi yang diakreditasi sampai Oktober 2014: 156 39 38 16 15 15 11 8 7 5 2 0 5 10 15 20 25 30 35 40

(24)

Pengakuan Regional & Internasional 1. Laboratorium Penguji 2. Laboratorium Kalibrasi 3. Lembaga Inspeksi 4. Laboratorium Medik 1. Lembaga Sertifikasi SM 2. Lembaga Sertifikasi SML 3. Lembaga Sertifikasi Produk 4. Lembaga Sertifikasi Keamanan

Pangan MRA

(25)

CAPAIAN KOMITE NASIONAL AKREDITASI DALAM MEMBANGUN SALING PENGAKUAN

INTERNASIONAL

2000: MLA on QMS

2001 : MRA on Testing Laboratory

2003 : MRA on Calibration Laboratory

2004 : MRA on Inspection Body & MLA on EMS CB

2009 : MLA on Products CB

(26)

ACCREDITATION SCHEMES UNDER DEVELOPMENT

Tourism Business

Biorisk Management System

Security Management Systems on Supply Chain

(27)

KERJASAMA BILATERAL

Dalam rangka saling keberterimaan

penilaian kesesuaian, Kerjasama BSN dan KAN dengan Saudi arabia (SASO) - 2009, China (CNAS), Inggris (UKAS) - 2007, Australia (JAS-ANZ).

(28)

 Kementerian Pertanian

 Kementerian Lingkungan Hidup

dan dan Kehutanan

 Kementerian Perindustrian  Kementerian Perdagangan  Kementerian Kesehatan  Kementerian ESDM

(29)
(30)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (KAN dan KEMENTERIAN)

Contoh MoU

MoU dengan Kementerian Lingkungan Hidup – th. 2007

Joint assessment laboratorium lingkungan

MoU dengan Kementerian Pertanian - th. 2008

- Akreditasi Lembaga Sertifikasi Pangan Organik

-Fasilitasi tercapainya ekuivalensi sistem akreditasi dan sertifikasi nasional pangan organik dengan Jepang.

MoU dengan Kementerian Kehutanan - th. 2009

Akreditasi LPPHPL dan LVLK sebagai penerapan tata kelola kehutanan dan menjamin hasil sertifikasi yang kredibel.

MoU dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan – th. 2013

Kerjasama akreditasi dan sertifikasi lingkup perikanan dan kelautan

(31)

PERAN SPK

• Membantu produk-produk BUMN dalam

meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang

sehat dan transparan dalam perdagangan,

kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi

(32)

PERAN SPK

• Menghasilkan produk-produk yang

memberikan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat

lainnya, serta negara, baik dari aspek

keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

• Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan

efisiensi transaksi perdagangan produk-produk BUMN baik di dalam negeri maupun di luar

negeri

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tinjauan lain langkah langkah peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat dilaksanakan sebagai berikut; Bechmarking yaitu kegiatan untuk menerapkan standar baik

Ketiga, berdasarkan jenis klausa dalam bahasa Arab terdapat 26 data klausa yang menempati fungsi dalam susunan kalimat yaitu 20 data berjenis al-jumlatu al-wa&gt;qi’atu

Di dalam acara Konser Erwin Gutawa, show director memang berasal dari pihak Kompas TV, namun, dengan jabatannya sebagai show director, mau tidak mau ia telah menjadi bagian dari

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat luas mengenai keberadaan Situs Liang Bua sebagai salah satu gua hunian pada masa

berikut ini adalah tampilan menu form perhitungan metode SMART yang berfungsi untuk menginformasikan hasil dari perhitungan SMART untuk menentukan hasil akhir

Struktur organisasi mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posis–posisi itu, juga semua tanggung jawab pekerja saling melengkapi.

 Memori - komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan perintah yang akan dieksekusi dan hasil dari data yang telah diproses.  Menyimpan tiga

bahasa dari satu susunan ke susunan lain atau peralihan makna bahasa dalam sejarah suatu bahasa atau konteks dengan bahasa lain (Kridalaksana, 1993: 173). Perubahan