• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Akuntansi Diferensial Terhadap Pengambilan Keputusan Antara Menghentikan Kegiatan Usaha, Melanjutkan Kegiatan Usaha Tanpa Menambah Jenis Produk Baru, dan Melanjutkan Kegiatan Usaha Dengan Menambah Jenis Pro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Akuntansi Diferensial Terhadap Pengambilan Keputusan Antara Menghentikan Kegiatan Usaha, Melanjutkan Kegiatan Usaha Tanpa Menambah Jenis Produk Baru, dan Melanjutkan Kegiatan Usaha Dengan Menambah Jenis Pro"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UD.Sumbermas Indah Plastik adalah pabrik industri yang bergerak di bidang penggilingan biji plastik. Pabrik beroperasi sejak Januari 2008 di Kalimatan Timur kota Samarinda. Daur ulang plastik merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam pengelolaan sampah non organik yang meliputi kegiatan pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Hasil dari cacahan plastik akan berguna sebagai bahan baku biji plastik. UD.Sumber Indah Plastik membeli bahan baku plastik bekas dari pengepul, kemudian pabrik mengolah dengan mesin menjadi cacahan biji plastik kecil-kecil dan lalu dikirim untuk dijual ke luar kalimantan yaitu di provinsi Jawa Timur Kota Mojokerto. Terdapat beberapa masalah yang sedang dihadapi perusahaan yang menyebabkan penjualan dan laba semakin menurun.

(2)

Pada tahun 2015 sampai 2016 penjualan dan labanya mulai menurun hampir ±50% karena semakin banyak kompetitor-kompetitor lain yang mulai ikut mencoba usaha dibidang penggilingan plastik plastik. Berikut adalah penjualan dan laba pada UD Sumbermas Indah Plastik :

Grafik 1.2 Penurunan Penjualan

Grafik 1.3 Penurunan Laba

Kondisi yang terjadi pada pabrik UD.Sumber Indah Plastik saat ini pertama,mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku dari pengepul karena semakin banyaknya persaingan sehingga kebutuhan bahan baku (plastik bekas) bagi pabrik ini semakin berkurang. Pengepul menyediakan bahan baku yang terdiri dari PP, Blow dan PET. Khususnya untuk bahan baku yang berjenis PP dan Blow, saat ini pengepul sedang mengalami kesulitan dalam mensupplay bahan baku

2014 2015 2016

Rp- Rp200,000,000 Rp400,000,000 Rp600,000,000 Rp800,000,000 Rp1,000,000,000 Rp1,200,000,000 Rp1,400,000,000 Rp1,600,000,000 Rp1,800,000,000 Tahun p e n ju a la n

2014 2015 2016

(3)

bagi pabrik-pabrik penggilingan plastik lainnya. Karena bahan baku jenis PP dan Blow pun menjadi susah untuk didapatkan, maka dari itu pengepul lebih memprioritaskan pemberian bahan baku bagi pabrik yang membeli semua jenis plastiknya (PP,Blow dan PET) karena lebih menguntungkan baginya. Sedangkan pabrik UD.Sumber Indah Plastik hanya membeli bahan baku jenis PP dan Blow saja.Salah satu pabrik yang membeli semua jenis plastik baik PP, Blow, maupun PET adalah UD.Langgeng Sinar Plastik yang berlokasi di kota yang sama seperti UD.Sumber Indah Plastik yaitu di Samarinda. Perbedaaan dari kedua pabrik ini adalah

Table 1.1 Perbedaan UD.Sumbermas Indah Plastik dengan UD.Langgeng Sinar Plastik

UD.Sumber Indah Plastik UD.Langgeng Sinar Plastik Volume produksi jenis plastik PP

dan Blow lebih besar

Volume produksi jenis plastik PET lebih besar

Tidak memproduksi jenis plastik PET

Volume produksi jenis plastik PP dan Blow lebih kecil

Sumber : Hasil Wawancara

(4)

PP dan Blow yang dibutuhkan semakin berkurang,maka akan berdampak pada penurunan volume produksi. Jika terjadi penurunan volume produksi, maka penjualan akan menurun dan secara langsung akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Masalah kedua adalah tenaga kerja yang dimiliki UD.Sumber Indah Plastik hanya ingin mengerjakan jenis plastik yaitu PP dan Blow karena bagi mereka jenis plastik tersebut memiliki bobot paling berat untuk dikerjakan sehingga upah yang didapatkan dalam sehari juga lebih banyak, karena sistem penggajiannya adalah borongan. UD.Sumber Indah Plastik tidak memiliki tenaga kerja yang mengerjakan jenis plastik PET, karena jenis plastik tersebut memiliki bobot yang ringan jadi upah yang didapatkan setiap harinya juga lebih sedikit, sehingga minimnya tenaga kerja yang berminat untuk mengerjakan jenis plastik PET tersebut, yang dimana mengakibatkan perusahaan menjadi kesulitan untuk mencari tenaga kerja pada bagian jenis plastik PET tersebut. Akan tetapi berbeda dengan pabrik pembanding yaitu UD.Langgeng Jaya yang memiliki tenaga kerja khusus bagian PET yang banyak ± 10 orang.

(5)

Berdasarkan 3 faktor masalah yang dihadapi UD.Sumbermas Indah Plastik mengakibatkan hasil penjualan dan laba yang didapatkan pabrik tidak dapat maksimal. Karena penjualan dan laba yang didapatkan sudah tidak dapat maksimal , keputusan yang diambil saat ini oleh UD.Sumber Indah Plastik adalah menghentikan kegiatan usahanya untuk sementara waktu.Berikut dibawah ini adalah laba yang diperoleh UD.Sumber Indah Plastik pada bulan Januari 2017 yaitu kondisi dimana saat terakhir sebelum menghentikan kegiatan usaha

Tabel 1.2 Laba Pada UD.Sumbermas Indah Plastik Ketika Bulan Januari 2017

Keterangan Jumlah (Rp)

Penjualan Rp 56.193.600

Biaya Rp 45.976.500

Laba/Rugi Rp 10.217.100

Sumber : Lampiran 6

(6)

Dengan berbagai kondisi yang tidak menentu yang sedang dihadapi, pemilik UD.Sumbermas Indah Plastik saat ini sedang mencari jalan keluar atau solusidan melakukan tindakan apa yang selanjutnya harus diambil untuk kedepannya, apakah akan melanjutkan kegiatan usahanya kembali ataukah tetap terus berhenti selamanya ? Keputusan yang diambil UD.Sumber Indah Plastik belum tentu adalah keputusan yang tepat, maka dari itu pada penelitian ini, peneliti ingin menganalisis dan membandingkan 3 altenatif keputusan yang kiranya memiliki kondisi laba yang paling baik. Tiga alternatif keputusan tersebut adalah :

1. Menutup Kegiatan Usahanya.

2. Tetap melanjutkan kegiatan usaha tanpa menambah jenis produk baru (memproduksi cacahan plastik jenis PP dan Blow).

3. Melanjutkan kembali kegiatan usaha dengan menambah jenis produk baru (memproduksi cacahan plastik jenis PP, Blow, dan PET).

(7)

laba apakah lebih baik atau tidak. Sehingga untuk mengetahui hal tersebut perlu dihitung dan dianalisis terlebih dahulu. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk membandingkan dua atau lebih alternaif keputusan adalah dengan analisis akuntansi diferensial.Sedangkan informasi akuntansi yang berhubungan dengan pemilihan alternatif dinamakan informasi akuntansi diferensial.

Informasi akuntansi diferensial adalah informasi menjelaskan perbedaan aktiva, pendapatan dan atau biaya pada satu alternatif tindakan tertentu dengan alternatif lainnya yang ada. Informasi terseebut dapat membantu manajemen untuk pengambilan keputusan, karena menyangkut masa depan, sehingga informasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang akan datang pula (Mulyadi, 1993 : 114). Faktor penting yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan adalah biaya relevan. Biaya relevan adalah semua biaya yang terjadi pada salah satu alternatif akan tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan yang lain. Informasi relevan yang dipertimbangkan dalam akuntansi differensial adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensial.

(8)

(Studi Kasus pada : UD.Sumbermas Indah Plastik) ”. Dengan melakukan analisis akuntansi differensial, penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh yang akan muncul atas keputusan yang akan diambil, sehingga diharapkan memberikan keputusan yang tepat dan menguntungkan yang berhubungan dengan pilihan salah satu alternatif keputusan dari berbagai keputusan yang ada.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka yang rumusan masalah dari penelitian ini yaitu keputusan apa yang sebaiknya perusahaan ambil antara, melanjutkan kegiatan usahanya tanpa menambah jenis produk baru, amelanjutkan kegiatan usahanya dengan menambah jenis produk baru, atau menghentikan kegiatan usaha ?

1.3. Pembatasan Masalah

Keterbatasan penelitian ini hanya memfokuskan pada aktivitas produksi penggilingan plastik yang hanya dilakukan oleh UD.Sumber Indah Plastik di Samarinda dengan menganalisis pengamblilan keputusan antara melanjutkan kegiatan usaha tanpa menambah jenis produk baru, melanjutkan kegiatan usaha dengan menambah jenis produk baru, dan menghentikan kegiatan usaha.

1.4. Tujuan Penelitian

(9)

produk baru ,melanjutkan kegiatan usaha dengan menambah jenis produk baru, dan menghentikan kegiatan usaha

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan memiliki manfaat berupa solusi bagi perusahaan dalam membantu pengambilan keputusan.

1.6. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta mengenai sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan membahas mengenai landasan teori dan perumusan hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan mengenai obyek dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data atau uji hipotesis

BAB IV HASIL ANALISIS

Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum responden, distribusi jawaban responden, dan analisis atau hasil pengujian hipotesis

(10)

Gambar

Gambar 1. Contoh hasil cacahan plastik
Grafik 1.3 Penurunan Laba
Table 1.1 Perbedaan UD.Sumbermas Indah Plastik dengan
Tabel 1.2 Laba Pada UD.Sumbermas Indah

Referensi

Dokumen terkait

Sumatera Hakarindo Medan antara lain adanya kesulitan untuk mengetahui seberapa besar masing-masing biaya yang ada dalam proses produksi seperti biaya pembelian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Studi Pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis vitamin C serta keterkaitan antara suhu, kelembapan, dan lama pengangkutan terhadap presentase

Investasi dan Biaya Rata-rata Per Trip kapal penangkapan Tuna di Samudera Hindia. Berdasarkan sumber penelitian di Pelabuhan Benoa – Bali, investasi kapal

Kecuali mempunyai asimtot tegak, suatu fungsi pecah dapat pula mempunyai asimtot mendatar, yaitu garis yang sejajar dengan sumbu X yang selalu didekati oleh grafik fungsi f(x) jika

Dalam pembelajaran, guru tidak langsung menerapkan operasional formal dalam bernalar, namun masih memerlukan suatu objek yang konkret (media belajar) disertai

5. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hampir penduduk Indonesia (sekitar 130 jt jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI..

Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen ini dimaksudkan agar konsumen memperoleh pengetahuan maupun keterampilan yang diperlukan agar terhindar dari kerugian akibat