• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa biro transportasi travel : studi kasus pada Perusahaan Travel Mawar Biru Jl. Perintis Kemerdekaan Cilacap - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa biro transportasi travel : studi kasus pada Perusahaan Travel Mawar Biru Jl. Perintis Kemerdekaan Cilacap - USD Repository"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus Pada Perusahaan Travel Mawar Biru

Jl. Perintis Kemerdekaan Cilacap

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

YUSTINA WAHYU SUSANTI 012214107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan,

oleh sebab itu aku akan berharap:

“Tak berkesudahan kasIH setia Tuhan,

tak habis-habisnya rahmat-Nya,

selalu baru tiap pagi; besar kesetiaAn-Mu!”

(Ratapan 3:21-23)

T uhan tidak pernah

bertanya kepada seseorang,

apakah dia akan menerima hidupNya.

I ni bukan pil ihan.

Anda harus menerimanya.

S atu-satunya yang bisa dipil ih

adal ah

bagaimana menj al aninya

(5)

v

Tulisan ini kupersembahkan kepada :

T uha n Y esus K r i st us da n Bun da M a r i a yang selalu menjaga dan mencurahkan rahmat untukku.

(6)
(7)

vii

Studi Kasus Pada Perusahaan Travel Mawar Biru Cilacap

Yustina Wahyu Susanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa yang diberikan travel Mawar Biru dan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan konsumen berdasarkan harga, fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari jenis kelamin dan tingkat pendapatan.

Penelitian ini berupa studi kasus pada Perusahaan Travel Mawar Biru Cilacap. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan angket kuesioner untuk 100 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel

Purposive Sampling. Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa yang travel Mawar Biru menggunakan analisis indek kepuasan konsumen (IKP) dan untuk melihat perbedaan tingkat kepuasan konsumen digunakan metode uji t dan analisis varian satu jalan.

Berdasarkan hasil analisis indek kepuasan konsumen diketahui bahwa konsumen puas. Sedangkan dari hasil analisis uji t dan analisis varian satu jalan menunjukkan bahwa ada perbedaan kepuasan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendapatan.

(8)

viii

TRANSPORTATION SERVICE

Case Study in Mawar Biru Travel on Perintis Kemerdekaan Street Cilacap

Yustina Wahyu Susanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aims to measure consumer’s satisfaction level towards Mawar Biru service and to know the difference consumer’s satisfaction le vel towards price, facilities, comfort, and punctually based on gender and income level.

The research was a case study in Mawar Biru Travel Cilacap. The methods used collecting data were interview and questionnaire distributed to 100 respondents picked under Purposive Sampling. Data analysis techniques used were index of consumer’s satisfaction (IKP), t-test and one way Anova.

(9)
(10)

ix

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan

Jasa Biro Transportasi Travel”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen,

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Proses penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik karena banyak

mendapatkan bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak baik yang

terlibat langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyo Tamtomo, SJ selaku rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

3. Drs. G. Hendra Poerwanto, MSi, selaku Kepala Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., MBA, selaku dosen pembimbing I yang

selalu sabar memberikan bimbingan, pengarahan kepada penulis demi

(11)

x

6. Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Dody Adi Wijaya selaku pimpina n travel Mawar Biru yang telah

memberikan ijin dan bantuan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku, Mac. Samidjo (bapak) dan F. Sri Surtini (ibu), Mba Tik

(Alm)+Mas Hery,Adikku Bayu tersayang, Agnes keponakanku yang lucu dan

cantik, terima kasih atas dukungan Doa, kasih dan semangat dalam penulisan

skripsi ini.

9. Teman-teman dan sahabatku: Sha, Wex, Iin, Citra, Mba Pika, Cupi, Aer, Iwul,

Ani, Dani@nakGunana, Andit, teman-teman SMA, teman-teman Dharmo

Community, teman-teman KKP, teman-teman P3W, teman-teman kost Surya

6, teman-teman Manajemen’01, dan yang tidak dapat saya sebutkan satu per

satu. Terima kasih atas semangat, gelak canda dan tawa. You’re Great People.

10.Seseorang yang menemani berpikir, berkeluh kesah, bertengkar, tertawa,

mengingatkan dan memberikan kasih dan sayang….

11.Yogyakarta terima kasih untuk cerita, ceria dan cinta.

(12)

xi

membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Penulis

(Yustina Wahyu Susanti)

(13)

xii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

(14)

xiii

C. Strategi Kepuasan Konsumen... 10

D. Harapan Pelanggan ... 11

E. Karakteristik Sikap... 13

F. Pengertian Transportasi... 14

G. Kerangka Pemikiran... 19

H. Hipotesis ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

C. Subjek dan Objek Penelitian... 21

D. Variabel-variabel Penelitian... 22

E. Definisi Operasional ... 22

F. Jenis dan Cara Memperoleh Data ... 23

G. Teknik Pengukuran Data... 23

H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel... 24

I. Teknik Pengujian Instrumen... 26

J. Teknik Analisis Data... 27

K. Interval Kelas ... 29

(15)

xiv

E. Struktur Organisasi ... 36

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan ... 39

B. Pengukuran Instrumen ... 39

C. Analisis Karakteristik Responden... 42

D. Analisis Indek Kepuasan Konsumen ... 43

E. Tingkat Kepuasan Berdasarkan Karakteristik Konsumen... 45

F. Analisis Beda (Uji T dan One Way Anova) ... 53

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

C. Keterbatasan ... 61

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xv

Pernyataan Harapan dan Kinerja... 40

Tabel V.2 Variabel pernyataan mengenai Harapan ... 41

Tabel V.3 Variabel pernyataan mengenai Kinerja ... 41

Tabel V.4 Responden Menurut Jenis Kelamin ... 42

Tabel V.5 Responden Menurut Tingkat Pendapatan Per Bulan ... 43

Tabel V.6 Indek Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Jasa Travel... 44

Tabel V.7 Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Harga Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel V.8 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Fasilitas Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel V.9 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kenyamanan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel V.10 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Ketepatan Waktu Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Tabel V.11 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Harga Berdasarkan Pendapatan... 49

(17)

xvi

Tabel V.14 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Ketepatan Waktu

(18)

xvii

Gambar II.1 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 9

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran... 19

(19)

xviii

Lampiran 1 Kuesioner ... i

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... v

Lampiran 3 Hasil Pengisian Kuesioner Oleh Responden... xiii

Lampiran 4 Perhitungan IKP dan Uji Beda... xxii

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian... xxviii

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam

kehidupan seseorang. Dengan transportasi seseorang akan dapat melaksanakan

segala mobilitas dengan lebih mudah apalagi di zaman sekarang ini sarana

transportasi semakin banyak dan beranekaragam.

Travel sebagai salah satu biro jasa yang bergerak dalam bidang

transportasi khususnya transportasi manusia, memiliki peran yang sangat

penting dalam rangka memenuhi kebutuhan akan pelayanan transportasi ya ng

semakin tinggi. Fungsi yang melekat pada sarana transportasi travel ini adalah

sebagai sarana transportasi yang lebih aman, nyaman dan tepat waktu

dibandingkan dengan travel lainnya seperti Rahayu, Rama dan Bintang

Wijaya.

Bisnis transportasi travel merupakan suatu bisnis yang padat modal,

sehingga di samping orientasi pada sosial yaitu memenuhi masyarakat akan

kebutuhan sarana transportasi juga pada bisnis yaitu mengejar keuntungan

untuk meningkatkan pelayanan, kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Sebagai bisnis yang bergerak dalam bidang jasa, maka tujuan dari biro ini

adalah meningkatkan jasa pelayanan kepada masyarakat guna memuaskan

(21)

Dengan adanya perkembangan zaman dewasa ini, tuntutan masyarakat

terhadap jasa sarana transportasi semakin tinggi. Masyarakat tidak hanya ingin

sampai pada tempat tujuan, akan tetapi juga menginginkan pelayanan yang

tinggi, seperti fasilitas yang memuaskan, kenyamanan dalam perjalanan serta

ketepatan waktu. Dengan demikian biro transportasi travel harus lebih

meningkatkan pelayanannya agar tujuan dari masyarakat dapat terpenuhi

secara memuaskan.

Untuk dapat meningkatkan pelayanan transportasi sesuai dengan harapan

masyarakat (pengguna jasa transportasi), pihak biro transportasi harus

mengadakan peninjauan dengan cara meneliti dan memahami hal-hal yang

mempengaruhi calon pengguna jasa dalam memilih jasa pelayanan

transportasi tersebut.

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan memilih judul “ANALISIS KEPUASAN

KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA BIRO

TRANSPORTASI TRAVEL” Studi kasus pada Perusahaan Travel Mawar

Biru Jl. Perintis Kemerdekaan Gumilir, Cilacap.

B. Perumusan Masalah

Di Kabupaten Cilacap, selain Travel Mawar Biru terdapat perusahaan

travel lain Rahayu, Rama dan Bintang Wijaya. Persaingan dalam bisnis travel

tersebut semakin ketat. Untuk menghadapi para pesaing tersebut, Travel

(22)

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

kepuasan dari konsumen travel dan pelayanan jasa yang diberikan oleh biro

transportasi tersebut di mata konsumennya.

Secara umum permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang

diberikan transportasi Travel Mawar Biru ?

2. Adakah perbedaan tingkat kepuasan konsumen berdasarkan harga,

fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari jenis kelamin dan

pendapatan?

C. Pembatasan Masalah

Kepuasan yang diukur adalah kepuasan konsumen terhadap jasa

pelayanan yang diberikan oleh Biro Transportasi Travel Mawar Biru,

khususnya jasa pelayanan travel. Atribut-atribut dari jasa yang digunakan oleh

penulis adalah harga, fasilitas, kenyamanan, dan ketepatan waktu.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis

penelitian. Di mana peneliti harus merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data, memproses data, dan membuat analisis. Tujuan penelitian berkaitan erat

dengan rumusan masalah yang dituliskan. Maka dari itu dari rumusan masalah

(23)

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang

diberikan transportasi Travel Mawar Biru.

2. Untuk menguji adanya perbedaan tingkat kepuasan konsumen berdasarkan

harga, fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari jenis

kelamin dan tingkat pendapatan?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat suatu penelitian merupakan dampak dari tercapainya suatu

tujuan. Apabila tujuan dari suatu penelitian dapat tercapai, dan rumusan

masalah juga dapat terjawab secara akurat, maka akan muncul suatu manfaat.

a. Bagi Biro Transportasi Travel Mawar Biru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi travel

Mawar Biru dalam strategi meningkatkan mutu jasa, sehingga kebutuhan

dan keinginan para konsumen travel tersebut dapat terpenuhi.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menjadi bekal pengetahuan apabila penulis akan

mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.

c. Bagi Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma khususnya Jurusan Manajemen memperoleh

tambahan pustaka yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai bacaan

ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai pelayanan Biro

(24)

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang permasalahan; perumusan masalah;

pembatasan masalah; tujuan penelitian dan manfaat penelitian; dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi konsep-konsep dan teori-teori yang melandasi

obyektivitas terhadap masalah yang terdapat didalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjabarkan tentang konsep dasar teoritis yang digunakan

untuk penelitian yang meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian,

penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis

data yang digunakan.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Berisi tentang gambaran secara umum perusahaan yang diteliti.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Berisi tentang analisis data yang meliputi pengukuran kualitas

pelayanan.

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Pada bab ini berisi kesimpulan, saran dan keterbatasan penulis dari

(25)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu hal penting yang dihadapi oleh perusahaan

karena pemasaran sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan suatu

perusahaan. Banyak pendapat yang memberikan pengertian mengenai arti

pemasaran antara lain:

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

cara menciptakan serta mempertahankan produk dan nilai dengan pihak lain

(Kotler, 1992:6)

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, mendistribusikan, menentukan harga, mempromosikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan baik kepada

konsumen pada saat ini maupun konsumen potensial ( J. Stanton William,

1995:7)

Berdasarkan definisi dan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pada dasarnya pemasaran mencakup usaha yang dimulai dengan

mengidentifikasikan:

a. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berkaitan dengan

(26)

b. Mempromosikan produk dan jasa sehingga konsumen tertarik untuk

membelinya.

c. Mendistribusikan produk atau jasa melalui saluran distribusi yang paling

tepat.

Disamping itu, untuk dapat menentukan suatu cara atau sistem

pemasaran yang baik, perusahaan perlu mempelajari dan memahami perilaku

konsumen terhadap suatu produk atau jasa guna membuat suatu kebijaksanaan

pemasaran yang baik, yang benar-benar sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan konsumen, karena hal tersebut sangat menentukan keberhasilan

suatu perusahaan, baik itu perusahaan barang atau jasa. Memuaskan

konsumen merupakan pekerjaan yang sulit bagi pemasar, namun pekerjaan ini

tidak dapat dihindari karena hanya dengan cara inilah para pemasar

memperoleh kesetiaan konsumen. Perusahaan yang mengenal bahwa

pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses suatu bisnis,

maka perusahaan akan menggunakan konsep pemasaran yang bertujuan

memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan atau berorientasi

pada konsumen.

Suatu pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan dapat dikatakan baik

dengan alasan bahwa orang akan menggunakan suatu produk, apabila produk

tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Maka perusahaan

harus mengkoordinir semua kegiatan yang akan mempengaruhi kepuasan

konsumen. Oleh karena itu, perusahaan mencapai keuntungan dengan

(27)

B. Kepuasan Konsumen

Ada banyak ungkapan seperti “pembeli adalah raja”, “Anda tidak puas

kami kecewa”, “kepuasan konsumen adalah tujuan kami”, dan sebagainya.

Semua itu menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan kepuasan

konsumen. Keadaan ini tidak terjadi pada perusahaan saja melainkan pada

sektor swasta atau instansi pemerintah.

Kini semakin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan konsumen

merupakan aspek vital strategi bertahan pada bisnis dan dalam memenangkan

persainga n. Disamping kini para konsumen semakin “terdidik” dan menyadari

hak-haknya, sebenarnya konsep kepuasan konsumen masih bersifat abstrak,

dimana kepuasan konsumen secara individu sangat sulit dicapai karena

keaneraga man akan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Menurut Kotler pengertian kepuasan konsumen adalah sebagai berikut

(Tjiptono, 2000 : 147) :

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingakan kinerja yang ia rasakan dengan harapannya.

Sedangkan definisi kepuasan konsumen menurut Engel (1995 : 273)

yaitu :

Kepuasan konsumen merupakan evaluasi setelah mengkonsumsi dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sesuai atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan konsumen.

Ada kesamaan diantara definisi diatas yaitu harapan dan kinerja atau

hasil yang dirasakan. Umumnya harapan konsumen merupakan perkiraan atau

(28)

mengkonsumsi suatu produk. Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah

persepsi konsumen terhadap apa yang ia teriama setelah mengkonsumsi

produk yang dibeli. Perusahaan yang berorientasi pada konsumen selalu

berusaha untuk menciptakan kepuasan konsumen atau pelangganya. Kepuasan

konsumen dapat tercapai apabila mutu barang dan jasa yang dikonsumsi dapat

memenuhi bahkan melebihi harapan konsumen tersebut. Secara konseptual,

kepuasan pelanggan dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan dalam

Gambar 2.1.

Gambar II.1

Konsep Kepuasan Pelanggan

Sumber: Tjiptono, Fandy (1995), Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset, halaman 28 Tujuan

Perusahaan

PRODUK

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Harapan Pelanggan Terhadap Produk

(29)

C. Strategi Kepuasan Konsumen

Pada umumnya, suatu perusahaan menerapkan strategi bisnis kombinasi

yaitu antara strategi ofensif dan strategi defensif. Di mana strategi ofensif

ditujukan untuk meraih pelanggan baru, sehingga dapat meningkatkan pangsa

pasar, penjualan dan jumlah pelanggannya. Sedangkan strategi defensif

merupakan usaha mengur angi kemungkinan adanya customer exit dan

beralihnya pelanggan ke pemasar lain. Tujuan strategi defensif adalah untuk

meminimisasi customer turnover atau customer retention dengan melindungi

produk dan pasarnya dari serangan pesaing. Dengan kata lain, strategi

kepuasan konsumen akan menyebabkan para pesaing untuk bekerja keras dan

akan membutuhkan biaya yang tinggi dalam usaha merebut konsumen suatu

perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kepuasan

konsumen merupakan strategi jangka panjang yang perlu komitmen, baik

menyangkut dana maupun sumber daya manusia. Ada beberapa strategi yang

dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan

(Tjiptono, 1995) :

a. Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing (McKenna, 1991),

yaitu strategi di mana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual

berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain,

dijalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus- menerus yang pada

akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga terjadi bisnis

(30)

b. Strategi Superior Customer Service (Schnaars, 1991), yaitu menawarkan

pelayanan yang lebih baik daripada pesaing. Hal ini membutuhkan dana

yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha gigih agar dapat

tercipta suatu pelayanan yang superior.

c. Strategi Unconditional Guarantees (Hart, 1988) atau Extraordinary

Guarantees (Hart dalam Supiyo, 1993). Strategi ini berintikan komitmen

untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan

menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan

kinerja perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para

karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada

sebelumnya.

d. Strategi penanganan keluhan yang efisien (Schnaars, 1991). Penanganan

keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang

tidak puas menjadi pelanggan yang puas (atau bahkan menjadi ‘pelanggan

abadi’). Ada aspek penanganan keluhan yang penting:

• Empati terhadap pelanggan yang marah

• Kecepatan dalam penanga nan keluhan

• Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau

keluhan

• Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan

e. Strategi peningkatan kinerja perusahaan, meliputi berbagai upaya seperti

melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara

(31)

komunikasi, salesmanship dan public relation kepada pihak manajemen

dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan untuk memuaskan

pelanggan (yang penilaiannya berdasarkan survei pelanggan) ke dalam

sistem penilaian prestasi karyawan, dan memberikan enpowerment yang

lebih besar kepada para karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

f. Menerapkan Quality Function Deployment (QFD), yaitu praktik untuk

merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan.

QFD memungkinkan suatu perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan

pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut,

dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimum.

D. Harapan Konsumen

Harapan dalam hal ini mempunyai peranan yang besar dalam

menentukan kualitas produk (barang/jasa) dan kepuasan konsumen. Harapan

konsumen dapat diidentifikasi secara tepat apabila perusahaan mengerti

persepsi konsumen terhadap kepuasan. Mengetahui persepsi konsumen

terhadap kepuasan sangatlah penting, agar tidak terjadi kesenjangan (gap)

persepsi antara perusahaan dengan konsumen. Harapan konsumen merupakan

referensi standard kinerja pelayanan, dan sering diformulasikan berdasarkan

keyakinan konsumen tentang apa yang akan terjadi. Harapan konsumen

bersumber dari faktor pemasaran yang terkendali seperti harga, promosi, dan

(32)

kebutuhan konsumen, komunikasi dari mulut ke mulut, penawaran dari

pesaing, dsb.

Tidak mengetahui apa yang diharapkan konsumen merupakan salah satu

kegagalan perusahaan dalam memenuhi kepuasan konsumen. Ada beberapa

hal yang menjadi penyebab tidak diketahuinya harapan konsumen, yaitu tidak

mengadakan int eraksi langsung dengan konsumen dan kurang atau tidak ada

upaya untuk menanyakan harapan konsumen. Oleh karena itu, jika pihak yang

memiliki tanggung jawab atas kepuasan konsumen tidak sungguh-sungguh

memahami harapan konsumen tersebut, maka hal tersebut akan memicu

timbulnya keputusan ya ng salah dan buruk, sehingga sumber daya tidak akan

optimal. Hal ini akan menimbulkan persepsi konsumen rendah terhadap

kualitas produk dan jasa pelayanan yang ditawarkan. Semua tindakan yang

dilakukan untuk mengetahui harapan konsumen tersebut adalah menciptakan

kepuasan konsumen. Ole h karena itu, kepuasan konsumen menjadi prioritas

utama dalam setiap perusahaan meupun organisasi. Perusahaan seperti itu

adalah perusahaan yang berfokus pada konsumen.

E. Karakteristik Sikap

Karakteristik sikap adalah sebagai berikut : (Louden dan Della Bitta,

1979 : 386):

(33)

Sikap yang memiliki sebuah obyek adalah harus mempunyai suatu titik

pangkal. Obyek sikap dapat menjadi suatu konsep yang abstrak, seperti

pemakaian atau hal yang dibaca.

2. Sikap yang memiliki arah, derajat, dan intensitas.

Sikap yang memiliki arah, derajat, dan intensitas adalah sikap seorang

terhadap suatu obyek akan menunjukkan suatu arah terhadap suatu obyek.

3. Sikap yang mempunyai struktur.

Sikap yang mempunyai struktur merupakan suatu kerangka organisasi dari

beberapa sikap yang ada pada seseorang, dimana didalamnya terdapat

sejumlah sikap yang tergabung membentuk rangkaian yang kompleks.

4. Sikap merupakan proses yang dipelajari.

Sikap merupakan proses yang dipelajari artinya sikap dibentuk dari

pengalaman-pengalaman individu terhadap realita.

F. Pengertian Transportasi

Transportasi berasal dari kata latin transportase dimana trans berarti

seberang atau sebelah dan portase berarti mengangkut atau membawa, jadi

transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke seberang lain atau

membawa dari suatu tempat ketempat lainnya. Transportasi merupakan suatu

jasa yang diberikan untuk membantu orang atau barang dibawa dari suatu

tempat ketempat lain. Rustian Kamaludin (1986:9) mendefinisikan

transportasi sebagai usaha mengangkut barang dan manusia dari suatu tempat

(34)

Kegiatan transportasi bukan hanya berupa gerakan barang dan orang

lain, dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cara dan keadaan yang statis,

akan tetapi ada suatu perubahan yang berupa perbaikan dan kemajuan sesuai

dengan perkembangan teknologi. Agar dapat tercapai efisiensi dan efektifitas

transportasi tersebut, orang akan senantiasa mengusahakan tercapainya

efisiensi dan efektifitas transportasi, sehingga akan menguntungkan berbagai

pihak.

Sistem transportasi ada berbagai macam, yaitu sistem transportasi darat,

laut, dan udara, dimana setiap bentuk transportasi mempunyai lima unsur

yaitu, jalan, kendaraan atau alat angkutan, tenaga penggerak, muatan yang

diangkut dan terminal.

Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan sesuatu hal yang

penting dan harus dikerjakan dengan baik karena aplikasi kualitas sebagai sifat

dari penampilan produk/kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan

dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai

pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.

Philip Kotler mendefinisikan jasa sebagai berikut (Philip Kotler, 1994 ) :

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible ( tidak berwujud fisik ) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

Unsur yang penting dari definisi tersebut adalah bahwa jasa merupakan

produk yang tidak kentara, jika kita menggunakan fasilitas dari travel tersebut,

maka kita akan mendapat sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan,

(35)

adalah tidak berwujud, beraneka ragam, tidak dapat dipisahkan, dan tidak

tahan lama. Ada beberapa pakar pemasaran, seperti Parasuraman, Zeithaml,

dan Berry yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan

mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa.

Kesepuluh faktor tersebut meliputi (Fandy, 1996 : 69-70) :

1. Reliabilitas (Reliability) adalah kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

2. Kerelaan Melayani (Responsiveness), yaitu berkaitan dengan kerelaan atau

kesiapsediaan para karyawan untuk menyediakan jasa. Hal ini meliputi

ketepatan waktu (timeliness) dari jasa, seperti memberikan jasa secara

cepat dan tepat, yaitu membuat janji secara tepat.

3. Kompetensi (Competence) yang berarti pemilikan

keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan jasa.

4. Kemampuan untuk didekati (Access) meliputi kemampuan para konsumen

untuk mendekati para karyawan serta kemudahan berkontak

5. Kesopan-santunan (Courtesy) meliputi kesopan-santunan atau keadaban

(politeness), kehormatan (respect), pertimbangan atau perhatian orang lain

(consideration) dan keramah-tamahan (friendliness) dari para karyawan

yang berkontak langsung dengan para konsumen.

6. Komunikasi ( Communication) berarti memberikan informasi kepada para

konsumen dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka dan juga

(36)

7. Kemampuan dipercaya (Credibility) meliputi sifat dapat atau layak

dipercaya (trustworthiness), kemampuan dipercaya secara intelektual

(Believability), dan kejujuran (honesty).

8. Keamanan (Security) adalah kebebasan dari bahaya, resiko, atau

keragu-raguan.

9. Pengertian / Mengenai Para Pelanggan (Understanding/Knowing the

Customer), meliputi berusaha mengerti kebutuhan-kebutuhan para

konsumen, seperti: mengenal atau menghafalkan nama pelanggan yang

sering dilayani (regular customer).

10.Hal yang dapat dilihat (Tangibles) meliputi tanda-tanda atau

petunjuk-petunjuk fisik (physical evidence) dari jasa.

Menurut Wyckof (dalam Lovelock, 1998), Kualitas Jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama (Gronroos

dalam Hutt dan Spech, 1992), yaitu:

a. Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output

(keluaran) jasa yang diterima pelanggan. Menurut Parasuraman, et al.

(dalam Bojanic, 1991), technical quality dapat diperinci lagi menjadi:

Search quality, yaitu yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum

(37)

Experience quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi

pelanggan setelah membeli atau mengkonsumsi jasa. Contohnya

ketepatan waktu, kecepatan pelayanan, dan kerapian hasil.

Credence quality, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan

meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. Misalnya kualitas operasi

jantung.

b. Functional Quality, komponen yang berkaitan dengan kualitas cara

penyampaian suatu jasa.

c. Corporate Image, profil, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus suatu

perusahaan.

Oleh karena itu, output jasa dan cara penyampaiannya merupakan

faktor-faktor yang dipergunakan dalam suatu proses jasa. Citra kualitas jasa yang

baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa

(38)

G. Kerangka Pemikiran

Gambar II.2

Tingkat Kesesuaian/Ketidaksesuaian antara Harapan dan Kinerja

KEPUASAN KONSUMEN

Evaluasi Harapan Konsumen Evaluasi Kinerja Atribut

ATRIBUT (Harga, Fasilitas,

Kenyamanan, Ketepatan waktu )

Travel Mawar Biru Biro Transportasi

(39)

H. Hipotesis

Menurut Prof. Dr. Surakhmad Winarno, Ed, Sc, M, hipotesis adalah

perumusan jawaban sementara terhadap sesuatu soal yang dimaksudkan

sebagai tuntutan sementara dalam penyelidikan untuk mencari jawaban yang

sebenarnya.

Hipotesis adalah suatu anggapan sementara yang masih harus diuji

kebenarannya. Hipotesis didalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan

tingkat kepuasan konsumen berdasarkan harga, fasilitas, kenyamanan dan

(40)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu penelitian

dilakukan pada suatu obyek yang mendalam dan terperinci selama kurun

waktu tertentu dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian hanya berlaku

pada obyek yang diteliti ( Consuelo G. Sevilla, 1993 : 73).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan biro transportasi Travel “Mawar

Biru” Jalan Perintis Kemerdekaan Cilacap.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2006.

C. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah konsumen yang

menggunakan fasilitas travel Mawar Biru dimana mereka dapat bertindak

sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang

(41)

2. Objek Penelitian

Tingkat kepuasan konsumen transportasi Travel Mawar Biru terhadap

pelayanan jasa yang diberikan.

D. Variabel-variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah:

1. Tingkat kepuasan konsumen.

2. Pelayanan jasa dengan atribut harga, fasilitas, kenyamanan, dan ketepatan

waktu.

E. Definisi Operasional

1. Harga adalah nilai rupiah yang dikeluarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan suatu produk / jasa travel.

2. Kenyamanan adalah suatu tingkat perasaan yang hanya dapat dirasakan

oleh konsumen sehubungan dengan fasilitas yang ditawarkan atau

disediakan perusahaan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen

sesuai dengan yang diharapkan.

3. Pelayanan adalah bentuk pelayanan yang bersifat non fisik yang diberikan

pihak travel kepada penumpang, dimana baik dan tidaknya pelayanan

hanya dapat dirasakan dan dinilai oleh yang menggunakan jasa travel

(42)

4. Fasilitas jasa adalah segala sesuatu yang disediakan seperti snack, AC oleh

pihak travel Mawar Biru untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen selama dalam perjalanan.

5. Kepuasan adalah selisih antara kinerja yang dirasakan oleh konsumen

dengan harapannya.

6. Ketepatan waktu adalah konsistensi tentang waktu yang telah dibuat pihak

travel kepada konsumen pemakai jasa tersebut.

F. Jenis dan Cara Memperoleh Data

1. Jenis data

Data yang digunakan adalah data primer. Data yang diperoleh dari

jawaban kepuasan konsumen melalui kuesioner dan observasi langsung.

2. Metode pengumpulan data

a. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab secara langsung kepada

pihak perusahaan untuk mendapatkan data, seperti gambaran umum

perusahaan.

b. Kuesioner yaitu pengumpulan data melalui beberapa pertanyaan yang

telah diajukan kepada responden dalam bentuk angket.

G. Teknik Pengukuran Data

Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data, penulis

membagikan kuesioner kepada responden. Kuesioner berisikan daftar

(43)

menggunakan skala likert. Maka, skor terhadap alternatif jawaban responden

dari setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:

Harapan ( Expectation ):

Sangat Tidak Berharap skor 1

Tidak Berharap skor 2

Ragu-ragu skor 3

Berharap skor 4

Sangat Berharap skor 5

Kinerja ( Perceived Performance ):

Sangat Tidak Setuju skor 1

Tidak Setuju skor 2

Netral skor 3

Setuju skor 4

Sangat Setuju skor 5

H. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam

suatu riset khusus (Santoso & Tjiptono, 2001: 79). Berdasarkan definisi

tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah konsumen biro transportasi

Travel Mawar Biru.

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil

(44)

Jadi sampel adalah semacam miniature dari populasinya. Meskipun demikian,

sampel tidak selalu menggambarkan populasi secara sempurna, selalu ada

distorsi walaupun sistematis. Upaya meminimalisasi distorsi adalah sampel

harus benar-benar mewakili populasinya.

Berhubung keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka dalam metode

pengambilan sampel, penulis hanya menyebar sebanyak 100 sampel di Travel

Mawar Biru. Jumlah sampel ini juga didasarkan pendapat Lin & Jones (1997)

bahwa sebuah sampel seharusnya cukup besar, yaitu minimal 100 responden

dalam suatu penelitian.

Setiap penelitian memerlukan sejumlah orang yang harus diselidiki,

tetapi jika penelitian meneliti setiap populasi tersebut akan menghadapi

berbagai kendala, misalnya keuangan dan waktu. Oleh sebab itu, di dalam

penelitian yang dilakukan banyak mengambil sampel menggunakan metode

Purposive Sampling (Soeratno & Lincolin Arsyad, 1988: 119). Purposive

Sampling yaitu pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel

yang dilakukan dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut

memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Responden adalah konsumen yang masih menggunakan / yang pernah

menggunakan Travel Mawar Biru.

b. Responden yang dituju adalah konsumen yang berdomisili di Cilacap

(45)

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

mengukur yang seharusnya diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat

pengukur, semakin tepat pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Uji

validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment

menurut Djamaludin Ancok, dan Singarimbun- Effendi (1989 : 137), yaitu:

r =

r = koefisien korelasi ‘product moment’

n = jumlah sampel

Xi= skor pertanyaan Xi

Y = jumlah skor responden

Taraf signifikan yang digunakan 5%. Jika angka korelasi yang diperoleh

pada taraf signifikan 5% menunjukkan hasil lebih besar dari dengan taraf

signifikan, maka item dinyatakan valid. Tetapi jika lebih kecil dari 5%,

maka item dinyatakan gagal.

2. Uji Reliabilitas

Reliabel adalah dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk mengukur

reliabilitas yang digunakan teknik belah dua yaitu, membagi pertanyaan

(46)

dan genap. Setelah hasilnya diketahui, maka untuk estimasi reliabilitas tes

digunakan rumus Spearman Brown (Singarimbun, 1989), yaitu:

Rxx =

r r +

1 2

keterangan:

Rxx = koefisien reliabilitas

r = koefisien korelasi antara item genap dan ganjil

Jika Rxx > tabel berarti kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.

Jika Rxx < tabel berarti kuesioner tidak memenuhi syarat reliabilitas.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis persentase ini digunakan untuk mengetahui profil para

konsumen. Jawaban yang diperoleh akan dipersentasekan sehingga dapat

diketahui karakterstik responden yang akan diteliti.

2. Analisis Indeks Kepuasan

Tujuan Analisis Indeks Kepuasan adalah untuk mengetahui tingkat

kepuasan konsumen yang menggunakan jasa biro transportasi Travel

Mawar Biru.

Rumus: IKP = PP – EP

Keterangan:

IKP = Indeks Kepuasan Konsumen

PP = Perceived Performance/Kinerja

(47)

Menurut Tjiptono (1997 : 36) :

Kepuasan Pelanggan = f (expectations, perceived performance)

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama

yang menentukan kepuasan pelanggan, yaitu expectations dan perceived

performance. Apabila jasa yang dirasakan atau diterima (perceived

service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan

baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan

pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.

Sebaliknya jika jasa diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka

kualitas jasa dipersepsikan buruk.

Dengan kata lain, Interpretasi dari kepuasan konsumen (Customer

Satisfaction ) adalah :

a. Perceived Performance > Expectation = Sangat Puas

b. Perceived Performance = Expectation = Puas

c. Perceived Performance < Expectation = Kurang Puas

3. Analisis Beda ( Uji t dan One Way Anova )

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

tingkat kepuasan konsumen terhadap harga, fasilitas, kenyamanan dan

ketepatan waktu dilihat dari jenis kelamin dan pendapatan per bulan.

Untuk mencari hasilnya dengan menggunakan program SPSS 10.0.

Langkah- langkahnya (Santoso,2001):

(48)

Ho: tidak ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap harga,

fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari jenis

kelamin dan pendapatan.

Ha: ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen terhadap harga,

fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari jenis

kelamin dan pendapatan.

b. Menentukan taraf nyata

Taraf nyata yang digunakan adalah 5%.

c. Tentukan statistik uji F dan derajat bebasnya dengan rumus:

df = n-1

d. Mengambil keputusan

Pernyataan Ho tidak ditolak apabila probabilitas > 0,05 yang

berarti tidak ada perbedaan mengenai tingkat kepuasan konsumen

terhadap harga, fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari

jenis kelamin dan pendapatan dan Ho ditolak apabila probabilitas <

0,05 yang berarti ada perbedaan mengenai tingkat kepuasan konsumen

terhadap harga, fasilitas, kenyamanan dan ketepatan waktu dilihat dari

jenis kelamin dan tingkat pendapatan/bulan.

K. Interval Kelas

Interval kelas digunakan untuk mengukur perbedaan kualitas pelayanan

yang terjadi sehingga dapat dikategorikan Puas atau Tidak Puas, maka

(49)

Dalam menentukan Indeks Kepuasan konsumen, perlu diketahui adanya

batas maksimum dan minimum untuk mengetahui puas tidaknya konsumen.

Untuk batas tertinggi dapat dilihat dari kemungkinan jawaban responden baik,

sebagai berikut :

Dimensi skor = (P - E)

= (5 - 1)

= 4

Sedangkan untuk batas terendah dapat dilihat dari kemungkinan jawaban

responden yang buruk, sebagai berikut :

Dimensi skor = (P - E)

= (1 – 5)

= -4

Sehingga untuk menentukan interval kelasnya :

Interval kelas :

s Jumlahkela

terendah Bataskelas

tertinggi Bataskelas

Interval kelas :

3 ) 4 ( 4− −

:

3 8

: 2,67

Dengan interval kelas 2,67 maka dapat dilakukan perhitungan dengan rumus

(50)

Kurang Puas Puas Sangat Puas

-4 -1,33 1,33 4

Keterangan :

Kurang Puas : Ditentukan dengan interval -4 sampai dengan -1,33

Puas : Ditentukan dengan interval -1,33 sampai dengan 1,33

(51)

32 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Travel merupakan salah satu unit usaha yang bergerak dibidang jasa

transportasi. Tepatnya pada tahun 2002, Biro Transportasi Travel Mawar Biru

didirikan oleh Bapak H. Samiun. Akan tetapi, perusahaan travel ini dipimpin

oleh orang yang berbeda, yaitu Bapak Dody Adi Wijaya. Beliau adalah anak

dari Bapak Samiun. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa,

travel Mawar Biru mempunyai tujuan yaitu memberikan kepuasan kepada

konsumen akan pelayanan transportasi travel.

Meskip un tingkat persaingan dengan perusahaan sejenis cukup ketat,

travel Mawar Biru tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh pelanggan

karena kepuasanlah yang menjadi tujuan utama travel Mawar Biru ini. Dari

awal berdiri, travel Mawar Biru telah memiliki 12 buah minibus yaitu L300.

Karena Biro Transportasi ini merupakan perusahaan yang baru berumur 6

tahun, jadi dari pihak travel belum ada keinginan untuk menambah jumlah

travel. Sedangkan untuk paket barang, travel Mawar Biru sendiri tidak

(52)

B. Tujuan dan Peran serta Jasa Transportasi

1. Tujuan jasa transportasi travel Mawar Biru

Suatu perusahaan yang berdiri pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Pada awalnya travel Mawar Biru didirikan mempunyai tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan sarana transportasi dan

untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Sedangkan tujuan

utama travel Mawar Biru adalah untuk mencari laba atau keuntungan.

2. Peran serta jasa transportasi Mawar Biru

Suatu perusahaan yang didirikan diharapkan dapat berperan serta dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat sekitarnya.

Travel Mawar Biru mempunyai peran serta dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Peran serta tersebut antara lain:

a) Sebagai sarana transportasi melalui jalur darat dengan pelayanan jasa

angkutan khususnya angkutan bis

b) Meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan memperbaiki

fasilitas-fasilitas yang ada guna meningkatkan kepuasan konsumen

akan pelayanan transportasi travel

c) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat

(53)

C. Pemasaran

1. Strategi Pemasaran dan Daerah Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan salah satu cara yang digunakan oleh

sebuah perusahaan guna menarik konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk baik barang atau jasa sebanyak-banyaknya. Untuk itu, travel

Mawar Biru melakukan promosi-promosi dan menentukan harga tiket

sesuai jalur yang ditempuh oleh konsumen. Selain itu, travel Mawar Biru

juga melatih dan memotivasi karyawannya untuk melayani konsumen

dengan baik sehingga konsumen menilai kualitas jasa tidak hanya secara

teknis saja melainkan secara kualitas dari perhatian karyawan yang

diberikan kepada konsumen.

Untuk sementara, travel Mawar Biru belum menambah agen-agen

pemasaran. Kantor pusat pemasaran berada di Cilacap, tepatnya di Jalan

Perintis Kemerdekaan No.48 Cilacap Telp. 0282-547344. Sebagai kantor

pusat pemasaran, segala informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh di

tempat tersebut. Setelah pendirian kantor pusat, maka perlu adanya kantor

perwakilan untuk memperlancar jalur transportasi dan informasi. Kantor

pemasaran tersebut berada di Ibu Kota, tepatnya di Jalan Gilisampeng II

No.22 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

2. Volume Penjualan dan Tingkat Persaingan

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi,

travel Mawar Biru menjual tiket sebagai tanda bahwa calon penumpang

(54)

Tujuan Cilacap–Jakarta, penumpang dikenakan tarif Rp.130.000,- dengan

perjalanan malam, yaitu pukul 19.00, kecuali untuk sewa. Sedangkan

khusus pada Hari Idul Fitri, harga tiket naik 100%. Khusus pada hari

jumat, sabtu dan minggu, penjualan tiket akan lebih ramai karena banyak

konsumen yang berlibur, selain itu juga ada beberapa konsumen yang akan

kembali ke tempat kerja.

Meskip un tingkat persaingan pada rute Cilacap–Jakarta dengan

perusahaan sejenis cukup ketat tetapi travel Mawar Biru tidak mengalami

kesulitan dalam memperoleh konsumen.

D. Personalia

Jumlah karyawan Biro Transportasi Mawar Biru saat ini adalah 15

orang. Dengan perincian sebagai berikut :

• Keuangan dan Kepegawaian : 3 orang

• Sopir : 7 orang

• Teknisi : 1 orang

• Operator : 2 orang

• Gudang : 1 orang

• Kurir : 1 orang

Untuk sistem pengupahan yang digunakan adalah sistem upah bulanan

dan harian, sedangkan sistem upah bulanan berlaku bagi keuangan,

kepegawaian, teknisi, operator, gudang dan kurir. Untuk sistem upah harian

(55)

E. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah pimpinan dalam mengorganisasikan perusahaan

diperlukan adanya suatu organisasi yang baik supaya perusahaan berjalan

dengan tertib dan teratur sebagaimana yang diharapkan pimpinan perusahaan.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap

hubungan diantara fungsi- fungsi maupun orang-orang yang memegang tugas

dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi sehingga

memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama dan menjalankan tugasnya

dengan baik. Adapun struktur organisasi Travel Mawar Biru beserta tugas dan

tanggung jawab dari masing- masing bagian adalah sebagai berikut:

Gambar IV.1

Diagram Struktur Organisasi

PIMPINAN

BAGIAN ADMINISTRASI

BAGIAN OPERASIONAL

BAGIAN MEKANIK

OPERATOR SOPIR GUDANG TEKNISI

(56)

Tugas dan tanggung jawab masing- masing bidang dalam struktur organisasi:

1. PIMPINAN PERUSAHAAN

Pimpinan travel Mawar Biru bertugas memimpin semua bagian dan

bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan.

2. ADMINISTRASI

Mengatur dan mengawasi secara langsung mengenai administrasi dan

urusan tata usaha di lingkungan travel.

3. OPERASIONAL

a. Operator

1) Penjualan dan Pemesanan tiket

2) Mempersiapkan keberangkatan penumpang

3) Memberikan pelayanan dan informasi kepada penumpang

4) Membuat absensi kendaraan

b. Sopir

1) Mengantar penumpang sampai tempat tujuan

2) Melaporkan dan menyerahkan hasil penjualan tiket

3) Menjaga dan meningkatkan pelayanan yang sebaik-baiknya

kepada penumpang

4. MEKANIK

a. Teknisi

1) Mempersiapkan kendaraan

(57)

3) Mencatat kerusakan kendaraan dan melakukan service

b. Gudang

1) Melakukan pengadaan suku cadang dan perlengkapan

kendaraan

2) Mencatat suku cadang yang dibeli dan digunakan

3) Menganalisa suku cadang yang akan diganti dan menindak

c. Kurir

1) Mengantarkan barang milik penumpang yang tertinggal di

travel

(58)

39 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A Pendahuluan

Pada analisis data ini, digunakan untuk memberikan jawaban terhadap

perumusan masalah yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan. Data

yang berhasil dikumpulkan dari responden telah dianalisis sehingga dapat

diperoleh jawaban guna menarik kesimpulan.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif, maka data yang

sudah didapatkan harus benar-benar mempunyai kualitas yang baik. Untuk itu

kuesioner harus mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Dalam hal ini, kuesioner berisi 52 item daftar pertanyaan yaitu :

a. Bagian I terdapat 2 pertanyaan, dimana untuk mengetahui identitas

responden.

b. Bagian II terdapat 25 pertanyaan untuk mengetahui harapan responden dan

25 pertanyaan untuk mengetahui kinerja sesudah menggunakan jasa

transportasi Travel Mawar Biru.

B Pengukuran Instrumen

Langkah selanjutnya setelah kuesioner disusun adalah melakukan uji

coba terlebih dahulu kepada 30 responden untuk mengetahui apakah

pernyataan-pernyataan yang dibuat telah valid untuk digunakan dalam

(59)

1. Pengujian Validitas

Tujuan dari uji validitas ini adalah untuk mengukur seberapa cermat

suatu tes melakukan fungsinya atau dengan kata lain sifat yang

menunjukkan adanya kesesuaian antara alat ukur dengan tujuan yang

diukur. Dari hasil pengujian item- item pertanyaan yang telah ditentukan

dengan taraf signifikan 5% dengan r tabel = 0,239, diperoleh hasil bahwa

semua item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian berstatus valid.

Jika r hasil lebih besar dari r tabel maka item dari tiap pertanyaan berstatus

valid. Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel V .1.

Tabel V.1

Tabel Hasil Perhitungan Validitas Item Pernyataan Harapan da n Kinerja

rhitung Item Pernyataan Harapan rhitung Item Pernyataan Kinerja

(60)

Dari nilai koefisien korelasi butir yang disajikan pada tabel, terlihat

bahwa masing- masing butir pertanyaan mempunyai nilai koefisien

korelasi butir (r) yang lebih besar dari koefisien korelasi kritis (rtabel).

Berarti masing- masing butir yang terdapat dalam dimensi harga, fasilitas,

kenyamanan dan dimensi ketepatan waktu dinyatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Setelah semua butir pertanyaan diuji validitasnya dan sudah terbukti

valid, selanjutnya perlu dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui

atau mendapatkan jaminan bahwa kuesioner ini akan memberikan hasil

yang tetap valid bila dipakai lagi. Dari hasil pengujian pada tabel V.2

ternyata instrumen sudah reliabel.

Tabel V.2 Variabel pernyataan mengenai Harapan :

Variabel Koefisien r tabel Keterangan

Harga 0.7150 0,239 Reliabel

Fasilitas 0.8630 0,239 Reliabel Kenyamanan 0.9240 0,239 Reliabel Ketepatan Waktu 0.9057 0,239 Reliabel

Tabel V.3 Variabel pernyataan mengenai Kinerja :

Variabel Koefisien rtabel Keterangan

Harga 0.8691 0,239 Reliabel

(61)

Berdasarkan hasil- hasil validitas dan reliabilitas di atas, maka dapat

dinyatakan instrumen penelitian, yaitu kuesioner sudah memenuhi syarat

untuk digunakan mengumpulkan data penelitian. Artinya data yang sudah

terkumpul, kandungan informasinya sudah sesuai indikator dan dapat

dianalisis.

C Analisis Karakteristik Responden

Untuk mengetahui profil responden yang diteliti, yaitu dengan cara

melihat variabel yang diteliti menggunakan analisis persentase jawaban

responden, yang akan menunjukkan karakteristik konsumen Biro Transportasi

Travel Mawar Biru diukur dari jenis kelamin dan tingkat pendapatan/bulan.

1. Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 100 orang

konsumen travel, jumlah responden laki- laki terdapat 58 orang dan

perempuan 42 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel V.4.

Tabel V.4 Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki- laki

Perempuan

58 42

58 % 42 %

Jumlah 100 100 %

Sumber: Data primer

Tabel V.4 menunjukkan bahwa jumlah responden laki- laki lebih

besar daripada perempuan yaitu 58 orang atau 58% dari jumlah

responden, sedangkan responden perempuan hanya sejumlah 42 orang

(62)

2. Responden Menurut Tingkat Penda patan Per Bulan

Tabel V.5

Responden Menurut Tingkat Pendapatan per Bulan

Tingkat Pendapatan Jumlah Persentase Kurang dari Rp.100.000

Rp.100.000 – Rp.299.000 Rp.300.000 – Rp.499.000 Rp.500.000 – Rp.699.000 Lebih dari Rp.700.000

2 15 31 25 27

2 % 15 % 31 % 25 % 27 %

Jumlah 100 100 %

Sumber: Data primer

Melihat tabel V.5 diatas tampak bahwa persentase terbesar (31%)

adalah responden dengan tingkat pendapatan per bulan Rp.300.000 –

Rp.499.000, kemudian responden dengan pendapatan lebih dari

Rp.700.000 (27%), menyusul responden dengan pendapatan antara

Rp.500.000 – Rp.699.000 (25%), responden dengan pendapatan

Rp.100.000 – Rp.299.000 (15%) dan yang terakhir adalah responden

dengan pendapatan terkecil yaitu kurang dari Rp.100.000 (2%).

D. Analisis Indek Kepuasan Konsumen

Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap

pelayanan jasa travel serta untuk mengetahui atribut mana yang paling

diutamakan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yang

menggunakan jasa transportasi travel Mawar Biru, digunakan analisis Indek

(63)

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

IKP = PP – EP

Dimana :

IKP = Indeks Kepuasan Konsumen

PP = Perceived Performance/Kinerja

EP = Expectations/Harapan

Berikut adalah tabel Indek Kepuasan Konsumen:

Tabel V.6.

Indek Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Jasa Travel

Atribut Nilai Kinerja Rata-rata

Nilai Harapan Rata-rata

IKP

Harga 4,0750 4,2475 -0,1725

Fasilitas 3,9530 4,2060 -0,253

Kenyamanan 4,3500 4,4943 -0,1443 Ketepatan Waktu 4,0625 4,1950 -0,1325

Total 16,4405 17,1428 -0,7023

Rata -rata 4,110125 4,2857 -0,1756

Untuk mengukur perbedaan selisih yang terjadi sehingga dapat dikategorikan

puas atau kurang puas, maka digunakan interval kelas seperti yang telah

dijelaskan pada bab III sebagai berikut :

Kurang Puas : Ditentukan dengan interval -4 sampai dengan -1,33

Puas : Ditentukan dengan interval -1,33 sampai dengan 1,33

(64)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan terhadap harga

sebesar -0,1725 sehingga dapat diketahui bahwa konsumen merasa puas

dengan harga yang diberikan travel Mawar Biru. Untuk tingkat kepuasan

terhadap fasilitas sebesar -0,253 sehingga dapat diketahui bahwa konsumen

puas dengan fasilitas yang diberikan pihak travel. Tingkat kepuasan terhadap

kenyamanan sebesar -0,1443 sehingga dapat diketahui bahwa konsumen puas

terhadap kenyamanan pada travel. Sedangkan tingkat kepuasan terhadap

ketepatan waktu sebesar -0,1325 sehingga dapat diketahui bahwa konsumen

puas terhadap ketepatan waktu travel Mawar Biru.

Setelah mengetahui nilai kinerja rata-rata dan harapan rata-rata

konsumen maka secara keseluruhan hasil IKP dapat dilihat dari tabel diatas.

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa atribut ketepatan waktu menjadi

faktor pertama penentu tingkat kepuasan konsumen. Atribut kenyamanan

menjadi faktor kedua dalam penentu tingkat kepuasan konsumen. Atribut

harga menjadi faktor ketiga dalam penentu tingkat kepuasan konsumen.

Sedangkan atribut fasilitas menjadi faktor keempat dalam penentu tingkat

kepuasan konsumen.

E. Tingkat Kepuasan Berdasarkan Karakteristik Konsumen

a. Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Harga, Fasilitas,

(65)

Tabel V.7

Tingkat kepuasan responden terhadap harga berdasarkan jenis kelamin

Sangat Puas Puas Kurang Puas Total

Jenis

kelamin Jml % Jml % Jml % Jml %

Laki- laki 4 4 52 52 2 2 58 58

Perempuan 1 1 31 31 10 10 42 42

Jumlah 5 5 83 83 12 12 100 100

Dari tabel di atas dapat dilihat mengenai tingkat kepuasan responden

terhadap harga berdasarkan jenis kelamin. Dari tabel diperoleh hasil sebagai

berikut, responden yang merasa sangat puas ditinjau dari jenis kelamin

laki-laki sebanyak 4 responden dan jenis kelamin perempuan 1 responden.

Responden yang merasa puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki sebanyak 52

responden dan jenis kelamin perempuan sebanyak 31 responden. Responden

yang merasa kurang puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki sebanyak 2

responden dan responden perempuan sebanyak 10.

Dengan demikian dari analisis kepuasan konsumen berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat bahwa rata-rata responden perempuan lebih puas

terhadap atribut harga daripada responden laki- laki (Lampiran xxiv).

Tabel V.8

Tingkat kepuasan konsumen terhadap fasilitas berdasarkan jenis kelamin

Sangat Puas Puas Kurang Puas Total

Jenis

kelamin Jml % Jml % Jml % Jml %

Laki- laki 1 1 55 55 2 2 58 58

Perempuan 0 0 31 31 11 11 42 42

(66)

Dari tabel di atas dapat dilihat mengenai tingkat kepuasan responden

terhadap fasilitas berdasarkan jenis kelamin. Dari tabel diperoleh hasil sebagai

berikut, responden yang merasa sangat puas ditinjau dari jenis kelamin

laki-laki sebanyak 1 responden dan tidak ada responden perempuan yang merasa

sangat puas. Responden yang merasa puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki

sebanyak 55 responden dan jenis kelamin perempuan sebanyak 31 responden.

Responden yang merasa kurang puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki

sebanyak 2 responden dan responden perempuan sebanyak 11.

Dengan demikian dari analisis kepuasan kons umen berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat bahwa rata-rata responden perempuan lebih puas

terhadap atribut fasilitas daripada responden laki- laki (Lampiran xxiv).

Tabel V.9

Tingkat kepuasan konsumen terhadap kenyamanan berdasarkan jenis kelamin

Sangat Puas Puas Kurang Puas Total

Jenis

kelamin Jml % Jml % Jml % Jml %

Laki- laki 0 0 56 56 2 2 58 58

Perempuan 0 0 35 35 7 7 42 42

Jumlah 0 0 91 91 9 9 100 100

Dari tabel di atas dapat dilihat mengenai tingkat kepuasan responden

terhadap kenyamanan berdasarkan jenis kelamin. Dari tabel diperoleh hasil

sebagai berikut, tidak ada responden laki- laki dan perempuan yang merasa

sangat puas. Responden yang merasa puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki

sebanyak 56 responden dan jenis kelamin perempuan sebanyak 35 responden.

Responden yang merasa kurang puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki

(67)

Dengan demikian dari analisis kepuasan konsumen berdasarkan jenis

kelamin dapat diketahui bahwa rata-rata responden perempuan lebih puas

terhadap atribut kenyamanan daripada responden laki- laki (Lampiran xxiv).

Tabel V.10

Tingkat kepuasan konsumen terhadap ketepatan waktu berdasarkan jenis

kelamin

Sangat Puas Puas Kurang Puas Total

Jenis

kelamin Jml % Jml % Jml % Jml %

Laki- laki 3 3 52 52 3 3 58 58

Perempuan 1 1 31 31 10 10 42 42

Jumlah 4 4 83 83 13 13 100 100

Dari tabel di atas dapat dilihat mengenai tingkat kepuasan responden

terhadap ketepan waktu berdasarkan jenis kelamin. Dari tabel diperoleh hasil

sebagai berikut, responden yang merasa sangat puas ditinjau dari jenis

kelamin laki- laki sebanyak 3 responden dan jenis kelamin perempuan 1

responden. Responden yang merasa puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki

sebanyak 52 responden dan jenis kelamin perempuan sebanyak 31 responden.

Responden yang merasa kurang puas ditinjau dari jenis kelamin laki- laki

sebanyak 3 responden dan responden perempuan sebanyak 10.

Dengan demikian dari analisis kepuasan konsumen berdasarkan jenis

kelamin dapat diketahui bahwa rata-rata responden perempuan lebih puas

terhadap atribut ketepatan waktu daripada responden laki- laki (Lampiran

xxiv).

b. Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Harga, Fasilitas,

(68)

Tabel V.11

Tingkat kepuasan konsumen terhadap harga berdasarkan pendapatan

Sangat Puas Puas Kurang Puas Total

Pendapatan

per bulan Jml % Jml % Jml % Jml %

<Rp100.000 0 0 0 0 2 2 2 2

Rp100.000-Rp299.000

0 0 12 12 3 3 15 15

Rp300.000-Rp499.000

0 0 25 25 6 6 31 31

Rp500.000-Rp699.000

1 1 23 23 1 1 25 25

>Rp700.000 4 4 23 23 0 0 27 27

Jumlah 5 5 83 83 12 12 100 100

Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai tingkat kepuasan responden

terhadap harga berdasarkan pendapatan. Dari tabel diperoleh hasil sebagai

berikut, ditinjau dari tingkat pendapatan per bulan tidak ada responden yang

merasa sangat puas. Ditinjau dari tingkat pendapatan <Rp100.000 tidak ada

responden yang merasa puas, responden dengan pendapatan antara

Rp100.000-Rp299.000 sebanyak 12 responden, responden ditinjau dari

pendapatan antara Rp300.000-499.000 sebanyak 25 responden, responden

ditinjau dari pendapatan antara Rp500.000-Rp699.000 sebanyak 23 responden

dan ditinjau dari pendapatan >Rp700.000 sebanyak 23 responden. Sedangkan

responden yang merasa kurang puas ditinjau dari pendapatan <Rp100.000

sebanyak 2 responden, berdasarkan pendapatan antara Rp100.000-Rp299.000

sebanyak 3 responden, berdasarkan pendapatan Rp300.000-Rp499.000

sebanyak 6 responden, berdasarkan pendapatan Rp500.000-Rp699.000

sebanyak 1 responden dan tidak ada responden dengan pendapatan

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar IV.1
Tabel V.1 Tabel Hasil Perhitungan Validitas Item
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis tindakan yang diajukan adalah melalui penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan guru dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD 2

[r]

Diharapkan kepada orang tua dapat memberikan dukungan moral kepada anaknya dalam proses pembentukan konsep diri anak, yang sebaiknya anak harus memiliki konsep diri yang positif

Konsep ini menunjukkan bangunan bertingkat tinggi terletak di lembah dan bangunan bertingkat rendah terletak di bukit, sehingga menghasilkan pengurangan kualitas

KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA

(Jakarta: PT.. Peranan seorang guru sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proses belajar mengajar, termasuk di sini kreativitas mereka dalam

The result of this study shows that even if the content of the official textbook generally emphasizes gender justice, in some cases, it promotes gender injustice and stereotypes..

Tujuan dari perancangan ini adalah merancang buku cerita fabel yang mengajarkan tata krama untuk anak usia 6 – 8 tahun yang menarik, menambah pengetahuan dan