• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan pemahaman pada konsep gaya gesek dan gaya gravitasi dengan metode presentasi pada SMA Negeri I Sampang, Cilacap - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan pemahaman pada konsep gaya gesek dan gaya gravitasi dengan metode presentasi pada SMA Negeri I Sampang, Cilacap - USD Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

GRAVITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA NEGERI I SAMPANG, CILACAP.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh: Deny Prabowo

011424021

PROGRAM STUDI FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

GRAVITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA NEGERI I SAMPANG, CILACAP.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh: Deny Prabowo

011424021

PROGRAM STUDI FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)

Pf,NINGKATAN Pf,MAIIAMAN TENTANG KONSEP GAYA GESEK DAN GAYA GRA\'ITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA N I SAMPANG

SKRIPSI

Dipersiapkan dan dihrlis oleh: Nama : Deny Prabowo

NIM : 011424021

Telah dipertahankan didepan panitia penguji pada tanggal 20 Februari 2008 dan dilyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Ketua Sekrefaris Anggota Anggota Anggota

Nama Idgkap

Drs. Domi Severinus, M.Si. Dra. Maslichah Asy'ari, M.Pd. Drs. A- Atmadi, M.Si.

Drs. Domi Severinus, M.Si. .Dra. Maslichah Asy'ari, M.Pd.

Tanda Tangan

Yogyakarta 2OFebruari 2008

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengerahuan

(5)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 20 Februari 2008

(6)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Deny Prabowo

NomorMahasiswa :011424021

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Peningkatan pemahaman pada konsep gaya gesek, dan gaya gravitasi dengan metode presentasi pada SMA Negeri I Sampang, Cilacap.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal:25 Februari 2008 Yang menyatakan

. 4 - , ' t ' "/,,/,:t* // ,--{ t

(7)

PENINGKATAN PEMAHAMAN PADA KONSEP GAYA GESEK DAN GAYA GRAVITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA

NEGERI 1 SAMPANG,CILACAP

Salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam upaya memperbaiki mutu pembelajaran fisika adalah pembelajaran dengan metode presentasi. Metode presentasi diaplikasikan dalam penelitian ini, yang dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Sampang, Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang gaya gesek dan gaya gravitasi pada pokok bahasan Dinamika.

(8)

INCREASING COMPREHENSION ON FRICTION AND GRAVITATION CONCEPT WITH PRESENTATION METHOD IN SMA NEGERI I

SAMPANG, CILACAP

A method that can influenced in seek to repair to quality of physics learning is learning with presentation method. This method was applied in the research that was practice for XI IPA2 SMA Negeri 1 Sampang. This research puspose to know students understading level about frictional forces and gravitation in point of Dinamika.

(9)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman Pada Konsep Gaya Gesek dan Gaya Gravitasi Dengan Metode Presentasi pada SMA N I Sampang yang disusun guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas daribantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku dosen pembimbing sekaligus penguji yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan dalam penyusunan skripsi

2. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ilmu dan pelayanan bagi penulis selama menjadi mahasiswa

3. Ibu Eni Supraptiningsih, S.Pd, selaku guru pengampu yang telah memberikan pengarahan dalam pengambilan data

4. Kepala Sekolah beserta karyawan SMA N I Sampang yang telah membantu dalam pelaksanaan pengambilan data

(10)

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis menyadari masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi penbaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

(11)

JUDUL JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II. DASAR TEORI ... 7

A. Belajar ... 7

(12)

D. Metode Presentasi ... 14

E. Gaya Gesek ... 17

F. Gaya Gravitasi... 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian... 24

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

C. Subyek Penelitian... 24

D. Desain Penelitian... 25

1. Penyusunan Instrumen ... 25

2. Desain Pembelajaran... 26

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Metode Pengumpulan Data ... 28

G. Metode Analisis Data... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan... 33

1. Pemahaman awal siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi ... 33

(13)

pembelajaran menggunakan metode presentasi ... 52

4. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep... 53

5. Pemahaman konsep untuk presenter dan peserta ... 60

BAB V. PENUTUP... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(14)

Tabel 1.

Kegiatan dalam penelitian... 26 Tabel 2.

Variasi jawaban untuk soal pre test dan post test... 29 Tabel 3.

Kualifikasi pemahaman konsep siswa ... 29 Tabel 4.

Kualifikasi pemahaman konsep siswa ... 30 Tabel 5.

Peningkatan pemahaman konsep siswa ... 31 Tabel 6.

Skor rata – rata presenter dan peserta pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 31 Tabel 7.

Data siswa untuk pre test dan post test pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 32 Tabel 8.

Data rata – rata presenter dan bukan peserta bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 32 Tabel 9.

(15)

Frekuensi dan Presentase hasil pre test kelas XI IPA2 pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 40 Tabel 11.

Variasi jawaban siswa kelas XI IPA2 dalam mengerjakan post test ... 43 Tabel 12.

Frekuensi dan Presentase hasil post test kelas XI IPA2 pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 48 Tabel 13.

Kualifikasi pemahaman konsep siswa ... 53 Tabel 14.

Peningkatan pemahaman konsep siswa ... 54 Tabel 15.

Skor rata – rata presenter dan peserta pada pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi... 60 Tabel 16.

(16)

Gambar 1.

Siklus Interaksi Mengajar belajar... 12 Gambar 2.

Benda pada bidang datar ... 18 Gambar 3.

Benda pada bidang datar ... 19 Gambar 4.

Benda pada bidang miring ... 20 Gambar 5.

Benda pada bidang miring ... 20

Gambar 6.

Benda pada bidang miring ... 21 Gambar 7.

Benda pada bidang miring ... 21 Gambar 8.

(17)

Lampiran 1.

Analisis jawaban siswa menggunakan T-test... 68 Lampiran 2.

Indikator ... 70 Lampiran 3

Instrumen pre test dan post test... 73 Lampiran 4.

Jawaban siswa ... 79 Lampiran 5.

Instrumen Hand Out ... 92 Lampiran 6.

Instrumen hand out konsep gaya gesek... 99 Lampiran 7.

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam hal ini karena dalam proses pendidikan masyarakat dipersiapkan menjadi manusia bermoral, berilmu pengetahuan serta beriman dan bertaqwa. Hal tersebut adalah modal utama dalam menghadapi segala tantangan perkembangan jaman.

Penyebab utama dari mutu pendidikan yang belum tinggi adalah karena proses pembelajaran yang belum lancar dan baik dibanyak sekolah. Model pembelajaran yang hanya menekankan ceramah dan kurang demokratis masih banyak terjadi, sebagai akibatnya siswa kurang bebas untuk mengembangkan pikiran dan gagasannya. ”Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang merupakan serangkaian tindakan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu “ ( Moh Uzer Usman, 1991:1 ).

(19)

diri anak didik yang sedang menuju kedewasaan. Interaksi pendidikan secara khusus dikenal sebagai interaksi belajar mengajar dimana siswa mempunyai tanggung jawab untuk belajar dan guru mempunyai tanggung jawab mengajar. “Interaksi itu dilakukan dengan maksud untuk membawa perubahan dalam tingkah laku pelajar” ( Winarno Surakhmad, 1982:11).

Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal baik dari guru maupun siswa sendiri. Bila kedua faktor tersebut dapat terkoordinasi dengan baik maka keberhasilan dari proses belajar mengajar dapat tercapai. Dalam proses belajar mengajar juga harus tercapai komunikasi dua arah antara guru dengan siswa. Informasi yang diberikan guru harus mendapat respon dari siswa, tidak hanya mendengar saja. Siswa dapat mengajukan pertanyaan bila ada materi yang di sampaikan guru kurang jelas atau ada kesalahan guru yang perlu dikoreksi. Guru juga harus berlapang dada dalam menerima hal seperti tersebut.

(20)

Proses belajar mengajar di sekolah merupakan aktivitas yang melibatkan 2 pihak, yaitu guru sebagai pendidik dan siswa sebagai terdidik, tetapi karena hasil belajar yang utama harus dirasakan oleh siswa sendiri maka tugas guru di sini lebih sebagai fasilisator yang memberi bimbingan kepada siswa atau anak didik untuk berprestasi dan bukan sebagai sumber informasi yang mendominasi kegiatan. Siswa dibiasakan untuk berani mengungkapkan konsep bentukannya, merumuskan definisinya dan mengungkapkannya baik secara lisan maupun tertulis agar terbuka untuk diuji kebenarannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak boleh bertindak sebagai orang nomor satu yang setiap kata-katanya harus selalu diiyakan oleh siswa. Guru harus bisa menjadi pendamping yang baik bagi siswa sehingga siswa merasa nyaman dalam mengikuti materi yang diberikan oleh guru. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh guru ialah kreativitas guru dalam memberikan materi.

(21)

Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar ialah metode presentasi kelompok yang disertai dengan modul. Metode ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas, siswa dapat belajar mengemukan pendapat, menggalang kerjasama, mengembangkan kepemimpinan siswa dan juga siswa dapat belajar menghormati pendapat orang lain. Metode ini menuntut siswa untuk belajar lebih mandiri, sedangkan guru berperan sebagai pembimbing dan mengendalikan situasi, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang efektif berarti mengkombinasikan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang dipersiapkan bagi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan kelas lebih aktif, penuh tantangan, dan menyenangkan. Metode presentasi sendiri adalah metode pengungkapan ide, gagasan, perasaan di depan umum oleh satu atau lebih presenter dengan menyertakan naskah makalah atau tidak. Bagi kebanyakan orang metode presentasi menuntut adanya pembuatan ringkasan dari sekian masalah yang akan dipaparkannya. Penggunaan metode presentasi kelompok mungkin akan lebih efektif dibandingkan metode konvesional. Keefektifan metode ini karena siswa dituntut lebih aktif dalam pemahaman suatu materi.

(22)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep awal siswa mengenai konsep gaya gesek dan gaya gravitasi.

2. Bagaimana perubahan konsep siswa mengenai gaya gesek dan gaya gravitasi setelah mengikuti pembelajaran dengan metode presentasi. 3. Adakah perbedaaan peningkatan konsep pada siswa yang berperan

mempresentasikan dan yang berperan sebagai peserta. C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan mempunyai beberapa tujuan antara lain yaitu:

1. Untuk mengetahui konsep awal siswa mengenai konsep gaya gesek dan gaya gravitasi.

2. Untuk mengetahui konsep akhir siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode presentasi.

(23)

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1 Dapat memberikan masukan kepada sekolah sebagai instansi pendidikan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.

2 Dapat memberi masukan pada guru sebagai pendidik untuk lebih meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa dalam belajar melalui metode pembelajaran yang menarik

(24)

7 BAB II DASAR TEORI

A. Belajar

Winkel (1996:53) berpendapat bahwa ”Belajar merupakan suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas”. Menurut kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk

menemukan sesuatu, lebih dari pada suatu proses mekanik untuk mengumpulkan sesuatu. Belajar bukanlah suatu kegiatan mengumpulkan fakta-fakta, tetapi suatu perkembangan yang berkembang dengan membuat kerangka pengertian yang berbeda ( Paul Suparno,1996).

Muhibbin Syah (1995:91). Belajar secara umum adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

(25)

Robert M. Gagne mengelompokan kondisi – kondisi belajar ( sistem

lingkungan belajar ) sesuai dengan tujuan – tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne

mengemukakan empat macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar,

sehingga pada gilirannya membutuhkan sekian macam kondisi belajar ( atau sistem

lingkungan belajar ) untuk pencapaiannya, yakni:

1. Ketrampilan intelektual ( yang merupakan hasil belajar terpenting dari

sistem lingkungan skolastik )

2. Strategi kognitif, mengatur “ cara belajar” dan berpikir seseorang di

dalam arti seluas – luasnya, termasuk kemampuan memecahkan

masalah

3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta

4. Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain ketrampilan

menulis, mengetik, menggunakan jangka dan sebagainya.

Sikap dan nilai berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang

dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya

bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian.

Dari berbagai literatur ditemukan beberapa penyebab mengapa pengajaran itu

menjadi tidak efektif. Menurut Shackelford dan Henack seperti dikutip Soekartawi

(1990:58). Sumber ketidakefisienan mengajar ini disebabkan berbagai faktor, antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar diberikan dengan cara yang kaku (tidak fleksibel), sehingga

(26)

2. Pengajar memberikan bahan ajar dengan membaca saja, tanpa diselingi

dengan penggunaan alat bantu pengajaran (aspek “mendengar” lebih

banyak dari pada aspek “melihat”)

3. Tidak ada variasi dalam cara mengajar. Walaupun ia memberikan

kuliah dengan cara ceramah, namun tidak ada penekanan-penekanan

terhadap aspek mana yang penting dan aspek mana yang tidak atau

kurang penting

4. Pembicaraan sering menyimpang dari silabus yang ditetapkan

5. Penyampaian isi bahan ajar yang sulit, tidak dapat dijelaskan secara

baik, sehingga siswa sulit memahaminya.

A. Hakekat fisika

Fisika adalah ilmu tentang materi (zat) dan energi. Materi dapat berada dalam

3 wujud, yaitu padat, cair dan gas. Sedangkan energi adalah kemampuan untuk

melakukan usaha ( Suroso.A.Y, Anna.P, Kardiawarman.2003). Fisika merupakan

ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah – langkah observasi, perumusan

masalah, penyusunan hipotesa, pengujian hipotesa dengan jalan eksperimen,

penarikan kesimpulan, dan penemuan teori atau konsep ( Soekarno,1992:9).

B. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan anak

didik. Kegiatan pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan

oleh guru guna membelajarkan anak didik. Tugas seorang guru adalah menciptakan

(27)

Pembelajaran bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke murid tetapi

merupakan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi ( bentukan ) kita sendiri (von Glasersfeld dalam Bettencourt,1989). Menurut von Glesersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh

struktur konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya.

Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita bicara tentang diri kita

sendiri, lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua relasinya yang kita

abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri pada suatu hal

tertentu, lingkungan menunjuk pada sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan.

Dalam hal ini, baik hal itu maupun sekelilingnya merupakan lingkup pengalaman kita

sendiri, bukan dunia objektif yang lepas dari pengamat (von Glesersfeld,1996).

Menurut Nana Sudjana ( 1988:76) metode pembelajaran didefinisikan “cara

yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pembelajaran”

Menurut Winarno Surakhmad (1980:96) metode adalah suatu cara, yang di

dalam fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Slamet. S (2003) berdasarkan pendekatan berbasis kompetensi,

hakikat pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Peristiwa pembelajaran terjadi apabila siswa secara aktif berinteraksi

(28)

2. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan strategi dan media

teknologi pendidikan yang tepat

3. Program pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem

4. Proses dan produk pembelajaran perlu memperoleh perhatian seimbang di

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

5. Pembelajaran kompetensi memerlukan pengintegrasian fungsional antara

teori dan praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya

6. Kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan dengan pendekatan

berbasis kompetensi adalah peragaan ( wujud konkret ) penguasaan

kemampuan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah

cara atau alat yang dipergunakan guru dalam membuat siswa belajar sehingga

tercapai tujuan belajar.

Ada empat unsur utama proses belajar-mengajar, yakni tujuan – bahan –

metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai dari proses belajar mengajar pada

hakekatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa

setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat

pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan untuk dibahas

dalam proses belajar mengajar agar sampai pada tujuan yang ditetapkan. Metode dan

alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan

penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang

(29)

alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Siklus dari

merumuskan tujuan sampai menyediakan sarana pendukung interaksi, menciptakan

situasi dan rencana evaluasi, secara lengkap nampak sebagai tertera dalam gambar

berikut:

Gambar 1. Siklus interaksi mengajar belajar

(Surakhmad, W, 1982) Pendidik

Tujuan Umum

Bahan

Metode

Sarana

Evaluasi

Anak

(30)

Benyamin Bloom seperti dikutip N.Sudjana (1992:22) secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu:

1. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif

tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tinggi

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi

3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar, ketrampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a)

gerakan refleks, (b) ketrampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual,

(d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan komplek dan

(f) gerakan ekspresif dan intepretatif.

Adapun macam – macam metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam

proses belajar mengajar di dalam kelas., antara lain metode konvesional (ceramah),

eksperimen, presentasi, tanya jawab, pemberian tugas, permainan, dan lain – lain.

Seorang guru harus mampu memilih dan menentukan metode pembelajaran

yang tepat, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Sebenarnya tidak

ada istilah baik atau buruk suatu metode pembelajaran, tetapi cakap tidaknya guru

dalam mempraktekkan suatu metode pembelajaran. Tidak salah bila guru

menggunakan beberapa metode pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan.

(31)

Begitu pula halnya dengan efektifitas mengajar, model instruksi dari seorang

pengajar perlu terus diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan kelemahan dan

kekurangan yang ada.

D. Metode Presentasi

Metode ini merupakan penggabungan dari beberapa metode yang biasa di

gunakan, yakni;

a. Metode Kerja Kelompok

Metode Kerja Kelompok adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran

dengan memerintah siswa (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan

tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Adapun tujuan dari

pengajaran yang mungkin terwujud dengan metode ini bermacam-macam

misalnya terkuasainya bahan pelajaran, terbinanya kerjasama, pelajar akan

terlatih bagaimana cara memimpin dan pelajar mendapat kesempatan dalam

membuat rencana.

Dalam kerja kelompok peranan guru atau instruktor adalah sebagai:

1). Manager

Membantu para peserta mengorganisasi diri, tempat duduk, serta

bahan yang diperlukan.

2). Observer

Mengamati dinamika kelompok yang terjadi sehingga ia dapat

(32)

balikan kepada kelompok tentang kepemimpinan, interaksi, tujuan,

serta perasaan dan norma-norma yang terjadi dalam kelompok.

3). Advisor

Memberikan saran-saran tentang penyelesaian tugas bila diperlukan.

Tetapi pemberian saran ini jangan berarti instruktor yang

menyelesaikan tugas buat peserta.

4). Evaluator

Menilai kelompok selama proses berlangsung.

b. Tutor Sebaya

Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa

yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi

atau latihan kepada teman-temannya yang belum paham. Metode ini banyak

sekali manfaatnya baik dari segi siswa yang berperan sebagai tutor maupun

bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran

pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain. Tutor

sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta.

Pembelajaran ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa

saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik melalui kerja

sama. Tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari

pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan

(33)

belajar dengan “tutor sebaya”, peserta didik juga mengembangkan

kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan

memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan tutor

sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru.

Dikarenakan, peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda

dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih

akrab.

Robert Slavin (1994:2) yang menggunakan istilah belajar kooperatif yakni

metode belajar yang mana siswa bekerja dalam suatu kelompok dengan cara saling

membantu satu sama lainnya dalam dunia pendidikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) presentasi adalah

pemberian (hadiah), penyajian (pidato), perkenalan (seseorang kepada seseorang),

penyajian atau pertunjukan (sandiwara, permainan).

Metode presentasi adalah metode pengungkapan ide, gagasan, perasaan di

depan umum oleh satu atau lebih presenter dengan menyertakan naskah makalah atau

tidak. Bagi kebanyakan orang metode presentasi menuntut adanya pembuatan

ringkasan dari sekian masalah yang akan dipaparkannya.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud metode presentasi adalah metode pembelajaran dimana siswa bekerja

dalam suatu kelompok untuk membahas materi yang ditugaskan guru kemudian

kelompok tersebut menyajikan materi tersebut dihadapan siswa lain.

(34)

E. Gaya Gesek

1. Konsep Gaya Gesekan

Gaya gesekan timbul jika dua permukaan benda bersentuhan dan berlawanan

arah gaya yang diberikan. Saat benda bergerak, ada gaya lain yang berlawanan arah

dengan arah gerak benda. Adanya gaya gesekan akan menghambat atau mengurangi

kecepatan benda.

Gaya gesekan memiliki nilai positif dan nilai negatif bagi kehidupan manusia,

antara lain, yang bersifat menguntungkan ;

a. Prinsip gesekan pada piringan rem sepeda motor dan gesekan antara rem karet

dengan pelek roda sepeda digunakan untuk memperlambat kelajuan.

b. Ban mobil atau sepeda motor dibuat bergerigi atau beralur, tujuannya agar gaya

gesekan antara ban dan jalur cukup besar sehingga mobil tidak selip atau

tergelincir ketika melalui jalan yang licin.

Sedangkan yang merugikan bagi kehidupan sehari – hari;

a. Gesekan secara langsung antara bagian – bagian mesin kendaraan dapat

menimbulkan panas sehingga mesin akan rusak. Cara mengatasinya, mesin

kendaraan diberi pelumas atau oli agar permukaan – permukaan terpisah oleh

oli sehingga tidak saling bergesekan secara langsung.

b. Gesekan antara roda kereta api dengan relnya. Dibeberapa negara maju untuk

mengatasinya, rel kereta api dibuat dengan bantalan magnet, sehingga kereta

akan terangkat beberapa sentimeter diatas rel dan melaju diatas rel tanpa ada

(35)

2. Macam – macam Gaya Gesekan a. Gaya Gesekan Statis

Gaya gesekan yang terjadi antara dua benda pada saat tepat akan bergerak

dinamakan gaya gesekan statis (fs). Jika suatu benda terletak pada suatu bidang,

maka bidang akan memberikan gaya pada benda yang arahnya tegak lurus dengan

bidang sentuh, gaya tersebut dinamai gaya normal (N). Berdasarkan hukum I

Newton, gaya normal balok pada bidang datar:

ΣF= 0

N-w = 0

N = w

N = mg gambar 2. benda pada bidang datar

Keterangan

N = gaya normal

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Besar gaya gesekan tergantung pada sifat antara dua permukaan benda yang

bersentuhan. Sifat kasar dan licinnya permukaan dua bidang bersentuhan

dinyatakan dengan koefisien gesek. Koefisien gesek yang berlaku di atas koefisien gesek statis ( s). Hal itu karena gaya gesekan yang diukur saat benda tepat akan

bergerak, yang besarnya

Fgesek = s . N

(36)

Keterangan

Fgesek = gaya gesek ( Newton )

s = koefisien gesekan statis

N = gaya normal (N)

b. Gaya Gesekan Kinetis

Gaya gesekan yang terjadi antara dua benda setelah benda tersebut bergerak

dinamakan gaya gesek kinetis (fk)

Yang besarnya

Fgesek = k . N

Keterangan

Fgesek = gaya gesek ( Newton )

k = koefisien gesekan kinetis

N = gaya normal (N)

3. Gaya Gesekan pada Bidang Miring

Gaya – gaya yang bekerja pada benda di bidang miring ada beberapa

kemungkinan

a. Tanpa gaya luar

Benda tersebut bergerak turun dengan percepatan tetap. Jadi, benda melakukan

GLBB turun. Persanaan yang berlaku:

ΣFx = ma

N

Fgesek

F

(37)

wx – Fgesek = ma

mg sin α– fgesek = ma

b. Dengan gaya luar

i) Searah bidang miring ke bawah

Benda tersebut bergerak turun dengan percepatan tetap. Jadi, benda

melakukan GLBB turun. Persamaan yang berlaku:

ΣFx = ma

F + wx – Fgesek = ma

F + mg sin α– fgesek = ma

F

N

wx wy

w

Gambar 5. Benda pada bidang miring α

N

wx wy

w

(38)

ii) Searah bidang miring keatas

Sehingga benda tersebut bergerak naik dengan percepatan tetap, jadi

benda melakukan GLBB naik. Persamaan yang berlaku:

ΣFx = ma

F – fgesek – wx = ma

F – fgesek – mg sin α = ma

iii) Membentuk sudut dengan bidang miring

Sehingga benda tersebut bergerak naik dengan percepatan tetap, jadi

benda melakukan GLBB naik. Persamaan yang berlaku:

m g f

a= cosβ− sinα

w N F

α

α

wx wy

α

Gambar 6. Benda pada bidang miring

N F

α β

wx

α x

wy

y

(39)

F. Gaya Gravitasi

Hukum Gravitasi Umum Newton

Gaya tarik – menarik antara kedua benda tersebut dinamakan gaya gravitasi.

Newton menyimpulkan gaya gaya gravitasi antara dua benda dipengaruhi jarak

kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan

kuadrat jaraknya. Menurut hukum III Newton, ketika bumi mengerjakan gaya

gravitasi pada suatu benda, maka benda itu juga akan mengerjakan gaya pada bumi

yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Sehingga gaya gravitasi sebanding

dengan kedua massa tersebut.

Secara matematis dapat dirumuskan:

2 2 1

r m m

F =

dengan m1 massa bumi, m2 massa bulan, dan r jarak bulan dari pusat bumi.

Hukum gravitasi umum Newton yang dikemukan tahun 1686 menyatakan:

“ Setiap partikel dalam alam semesta ini selalu menarik partikel lain dengan gaya

yang besarnya sebanding (berbanding lurus) dengan massa masing – masing

partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”

Secara matematis dapat dirumuskan:

2 2 1 21

12

r m m G F F

(40)

Keterangan

g

F F

F12 = 21 = = besar gaya tarik menarik antara kedua benda (N)

G = tetapan umum gravitasi = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2

m1 = massa benda 1 (kg)

m2 = massa benda 2 (kg)

r = jarak kedua benda (m)

skema

Gambar 8. Skema gaya gravitasi antara dua benda. F12

m1

F21

m2 garis hubung pusat m1 dan

(41)

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalami suatu

kasus kelompok tertentu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif -

kuantitatif. Penelitian kualitatif karena kesimpulan mengenai peningkatan

pemahamannya disimpulkan secara kualitatif berdasarkan kualitas jawaban subyek

penelitian. Penelitian kuantitatif karena kesimpulan yang diambil berdasarkan

perhitungan statistika dan penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2007 s.d. 7 September 2007 di

SMA Negeri I Sampang, Kabupaten Cilacap pada kelas XI IPA2.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA yang berjumlah 42 siswa untuk

kelas XI IPA2. SMA Negeri I Sampang dipilih karena saya mengenal lingkungan

sekolah tersebut selain itu saya dulu bersekolah di SMA tersebut. Kedua faktor

(42)

D. Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun desain penelitian dalam beberapa

tahap, yaitu:

1. Penyusunan Instrumen

Instrumen ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, yakni untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi dengan metode presentasi.

Instrumen yang dipakai terdiri dari : Hand out, soal pre test, dan soal post test.

a. Hand out

Hand out pembelajaran berisi materi yang akan dipelajari siswa. Hand out ini disusun berdasarkan buku acuan, yakni buku Fisika

untuk kelas XI.

b. Instrumen Pengumpulan data

b.1. Pre test

Pre test dilakukan sebelum proses pembelajaran. Soal pre tes diberikan dimaksudkan untuk mengetahui konsep awal yang

dimiliki siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi. Aspek – aspek yang akan diukur adalah ingatan, pemahaman,

(43)

b.2. Post test

Post test dilakukan setelah pembelajaran. Soal post test

bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep setelah mengikuti pembelajaran.

Sebelum pembelajaran, siswa diberi soal pre tes. Soal pre tes dimaksudkan untuk mengetahui konsep awal siswa tentang gaya gesek dan gaya gravitasi. Langkah selanjutnya, pemilihan tutor yang bertugas

untuk presentasi. Tutor diberi kesempatan membuat bahan presentasi selama 1 minggu. Bahan presentasi terlebih dahulu dikosultasikan

dengan guru pembimbing serta peneliti. Proses pembelajaran dengan metode presentasi dilaksanakan selama 2 pertemuan. Usai pembelajaran dengan metode presentasi, langkah selanjutnya adalah pemberian tes

prestasi belajar (post test). Hasil post test dibandingkan dengan hasil pre tes, yang fungsinya untuk mengetahui apakah ada peningkatan

pemahaman siswa mengenai konsep gaya gesek dan gaya gravitasi delam pembelajaran dengan motode presentasi.

2. Desain pembelajaran

Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian: Tabel 1. Kegiatan dalam penelitian

Pertemuan Waktu Kegiatan

I 1 x 45 menit Pre test

(44)

II 1 minggu

Memberikan kesempatan

kepada presenter untuk

mempersiapkan bahan

presentasi

III 2 x 45 menit Presenter mempresentasikan konsep gaya gesek

IV 1 x 45 menit 1 x 45 menit

Presenter melanjutkan

presentasi gaya gesek

Presenter mempresentasikan

gaya gravitasi

V 1 x 45 menit Post test

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian digunakan beberapa instrument, yaitu:

1. Hand Out

Hand out adalah ringkasan materi atau bahan yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran. Hand out ini disusun berdasarkan buku acuan. Tutor

dalam membuat bahan presentasi mengacu pada hand out. 2. Pre tes

Pre tes adalah tes tertulis yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung. Tes tertulis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pemahaman siswa tentang sesuatu konsep yang akan dibahas.

3. Post test

Post test adalah tes tertulis yang diberikan setelah pembelajaran. Tes

(45)

F. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan 2 cara, yaitu:

1 . Pre tes

Pre tes diberikan sebelum pembelajaran menggunakan metode presentasi.

Pre tes bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi. Soal pre tes sebanyak 10 soal yang terdiri dari aspek ingatan, pemahaman dan aplikasi.

2. Post test

Post test diberikan setelah pembelajaran menggunakan metode presentasi.

Post test bertujuan untuk mengetahui konsep akhir siswa tentang gaya gesek dan gaya gravitasi. Soal post test sebanyak 10 soal yang terdiri dari aspek ingatan, pemahaman dan aplikasi.

G. Metode Analisis Data

Data hasil penelitian akan dianalisis dengan langkah – langkah sebagai berikut: a. Analisis konsep awal dan konsep akhir siswa tentang gaya gesek dan

gaya gravitasi.

Hasil jawaban siswa untuk pre test dan post test dianalisis dengan acuan konsep ideal yang harus dipahami oleh setiap siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran.

(46)

1. mengelompokkan variasi jawaban setiap soal. Variasi jawaban untuk soal baik pre test maupun post test dapat dilihat pada

Tabel berikut:

Tabel 2. Variasi jawaban untuk soal baik pre test maupun post test No

Soal

Variasi jawaban Jumlah siswa Jumlah siswa(%)

Jumlah --- ---

2. mendeskripsikan jawaban setiap soal menurut aspek yang termuat dalam indikator. Pemahaman siswa terhadap setiap

aspek dikualifikasi menjadi 5 macam yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Hal tersebut dapat dilihat

pada Tabel berikut :

Tabel 3. Kualifikasi pemahaman setiap konsep. Interval nilai Kualifikasi

10 Sangat baik

8 - 9 Baik

6 - 7 Cukup

4 - 5 Kurang

(47)

b. Hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran menggunakan metode Presentasi

Untuk menganalisis data prestasi belajar, dilakukan dengan uji -T antara data pre test dan post test yang digunakan signifikansi perbedaan nilai

pre test dan nilai post test adalah sebagai berikut:

) 1 (

) (

) (

2 2

2 1

− −

− =

N N

N D D

X X Trel

Keterangan

Indek 1menunjukkan pre test Indek 2 menunjukkan post test

Uji-T dilakukan dengan mengambil tingkat signifikansi : α = 0,05 (two tailed).

c. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep Untuk menganalisis data Prestasi belajar aspek produk fisika, Tabel 4. Kualifikasi pemahaman konsep siswa

Pre Test Post Test

No

Konsep No Soal Kurang lengkap(%)

Tidak paham (%)

Kurang lengkap(%)

Tidak paham (%) 1 Gaya gesek

(48)

Tabel 5 : Peningkatan pemahaman konsep siswa

Presentase (%)

Konsep No soal

Pre Test Post Test

Peningkatan (%) 1.Gaya gesek

a) definisi gaya gesek

b) macam – macam gaya gesek

c) gaya gesek pada bidang miring

1

2

3

4

5

6

7

8

2. Gaya gravitasi

a) definisi gaya gravitasi

b) aplikasi persamaan

2 2 1 r

m m G Fg =

9

10

d. Melihat apakah ada perbedaan pemahaman konsep (antara presenter dan peserta).

Untuk menganalisis data Prestasi belajar aspek produk fisika, Tabel.6. Skor rata – rata presenter dan peserta pada konsep gaya gesek

Presenter Peserta

(49)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data - data yang meliputi hasil

pre test dan post test dan hasil keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan

metode presentasi.

Data hasil penelitian sebagai berikut

Hasil skor siswa pre test dan post test kelas XI IPA2

Tabel 7. Data siswa untuk pre test dan post test pokok bahasan gaya gesek dan

gaya gravitasi

Frekuensi Interval nilai Kualifikasi

Pre test Post test

10 Sangat baik 0 2

8 – 9 Baik 4 32

6 – 7 Cukup 27 8

4 – 5 Kurang 10 0

0 – 3 Sangat kurang 1 0

Tabel 8. Data rata – rata presenter dan peserta pokok bahasan gaya gesek dan

gaya gravitasi

Pre test Post test

Presenter 6.75 9.22

(50)

A. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas XI IPA2 SMA NEGERI I Sampang,

kab. Cilacap tahun ajaran 2007/2008 diperoleh data - data mengenai keefektifan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode presentasi. Data - data hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman awal siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi.

Dalam penelitian ini hasil belajar siswa diukur menggunakan instrumen berupa soal pre test.

Tabel 9. Variasi Jawaban Siswa Kelas XI IPA2 dalam mengerjakan Soal Pre test

No Soal Variasi Jawaban Jumlah

siswa

Jumlah

siswa

(%)

Gaya gesek adalah gaya yang muncul jika permukaan 2 benda/zat bersentuhan dengan arah gaya gesekkan sejajar dengan permukaan bidang sentuh dan berlawanan arah dengan gerak relative benda satu terhadap benda lainnya.(*)

4 9.52

Gaya gesek adalah gaya yang timbul jika terdapat dua benda yang saling bersentuhan (**)

23 54.76 15 35.72 1

Gaya gesek adalah gaya yang timbul jika permukaan 2 benda padat saling bersentuhan dengan arah gaya gesekan sejajar dan berlawanan arah. (***)

(51)

Gaya gesek yang menguntungkan

a. gesekan antara telapak kaki dengan lantai b. prinsip kerja pada rem

c. gesekan antara udara dengan payung penerjun Gaya gesek yang merugikan

a. gesekan secara langsung pada bagian – bagian mesin

b. gesekan antara ban dengan jalan sehingga mengurangi kelajuan

c. gesekan antara ban dengan jalan sehingga menbuat ban aus. (*)

18 42.85

Menyebutkan contoh hanya 2 (**) 22 52.38 2 4.77 2

Kosong

42 100 Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis (*) 41 97.61

1 2.39 3

Kosong

42 100 4 Data

m = 20 kg 2 , 0

=

s

µ

Di tanyakan F …? Penyelesaian

N F =

µ

s. = 0,2 ( mg)

= 0,2 (20 kg. 10m/s2) = 40 N (*)

(52)

Data m = 20 kg

2 , 0 = s

µ

Di tanyakan F …? Penyelesaian

N

F =

µ

s. (**)

6 14.28

5 11.91 Kosong

42 100 Data 2 , 0 100 = = k kg m µ

Ditanyakan F ….? Penyelesaian

N Fk.

= 0,2 (mg)

= 0,2 ( 100 kg. 10 m/s2) = 200 N (*)

30 71.45

Data 2 , 0 100 = = k kg m µ

Ditanyakan F ….?

Penyelesaian (**)

N Fk.

6 14.28 5 ma N F ma f F k k = − = − µ

(53)

F - ( 0,2 . 100 kg)=10.0 F = 20 N (***)

5 11.93 Kosong

42 100

(*)

24 57.14

(**)

10 23.8

8 19.04 6

Kosong

42 100 7 Data

F = 15 N m = 2 kg a = 0,1

0 0 N

α

sin

W

W

α

cos

W f

N

W

(54)

ditanyakan fs …? Penyelesaian ma f mg F ma f w F s s x = − − = − − α sin

15 – 12 - fs= 2 . 0,1

3 - fs= 0,2

s

f =2,8 N

Data F = 15 N m = 2 kg a = 0,1

ditanyakan fs …? (**)

25 59.52

75 , 0 37 tan tan cos sin cos sin 16 cos = = = = = = = F F F mg mg F N N mg N

α

α

α

α

α

α

(***)

2 4.76

N f s m kgx f mg f 12 37 sin / 10 2 sin 2 = = =

α

(***)

4 9.52

11 26.19 Kosong

42 100 8 Data

m = 50 kg a = 0,1

(55)

ditanyakan f …? Penyelesaian ma f mg ma F = − =

α

sin

300 – f = 50 . 0,1 f = 295 N (*) Data

m = 50 kg a = 0,1

ditanyakan f …? (**)

10 23.8

N N s m kgx N mg N 400 37 cos / 10 50 cos 2 = = =

α

(***)

15 35.71

17 40.47 Kosong

42 100 Gaya gravitasi adalah gaya saling menarik yang besarnya

berbanding lurus dengan masa tiap – tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. (*)

30 71.42

Gaya gravitasi adalah gaya saling menarik yang besarnya berbanding lurus dengan masa benda (**)

2 4.76

Gaya gravitasi adalah gaya tarik bumi (***) 10 23.8 0 0 9

Kosong

42 100

10 Data

cm r kg m kg m 50 4 3 2 1 = = =

(56)

Ditanyakan Fg….? Penyelesaian N x F m kg x kg Nm x F m x kg kgx kg Nm x F r m m G F g g g g 15 2 2 2 2 11 2 2 2 2 11 2 2 1 10 201 , 3 / 48 10 6 , 6 ) 10 50 ( 4 3 10 6 , 6 − − − − − − = = = = (*) Data cm r kg m kg m 50 4 3 2 1 = = =

Ditanyakan Fg….? (**)

28 66.67

Data cm r kg m kg m 50 4 3 2 1 = = =

Ditanyakan Fg….?

N x F cm kg x kg Nm x F cm kg kgx kg Nm x F r m m G F g g g g 11 2 2 2 2 11 2 2 2 11 2 2 1 10 58 , 1 / 24 , 0 10 6 , 6 ) 50 ( 4 3 10 6 , 6 = = = = − − − − (***)

3 7.14

10 23.8 Kosong

42 100 Catatan

(57)

Tabel 10. Frekuensi dan Presentase Hasil Pre test Kelas XI IPA2 pokok

bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi

Interval

nilai

Kualifikasi Frekuensi Persentase

(%)

10 Sangat baik 0 0 8 - 9 Baik 4 9,52 6 - 7 Cukup 27 64,28 4 - 5 Kurang 10 23,80 0 - 3 Sangat

Kurang

1 2.38

Dari tabel dapat disimpulkan kemampuan awal siswa tentang konsep gaya

gesek dan gaya gravitasi termasuk tingkat cukup. Berikut merupakan analisis

jawaban pre test siswa yang mengacu pada variasi jawaban siswa.

1. Siswa menjelaskan gaya gesek

Konsep awal yang dimiliki siswa mengenai definisi gaya gesek adalah gaya

yang timbul jika terdapat dua benda yang saling bersentuhan. Yakni sebanyak

54,76 % siswa yang menjawab hal tersebut. Sehingga siswa belum mengerti

mengenai arah gaya gesek pada waktu kedua benda tersebut bertemu.

Sebanyak 35,75 % siswa menjawab definisi gaya gesek ialah gaya yang

timbul jika permukaan 2 benda padat saling bersentuhan dengan arah gaya

gesekan sejajar dan berlawan arah. Jawaban seperti ini mencerminkan bahwa

(58)

paham pada soal no 1, yakni gaya gesek timbul akibat benda bersentuhan dan

gaya gesek timbul hanya pada benda padat.

2. Siswa menyebutkan contoh gaya gesek

Secara keseluruhan siswa dapat menyebutkan contoh gaya gesek dalam

kehidupan sehari – hari dengan benar. Konsep awal yang dimiliki siswa sudah

baik karena sudah dapat menyebutkan contoh gaya gesek dengan benar.

Hanya 4,77 % siswa yang tidak menuliskan contoh gaya gesek.

3. Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya gesek

Sebanyak 97,61 % siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya gesek

dengan benar. Pemahaman siswa mengenai hal ini sudah baik.

4. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fs =

µ

sN dalam persoalan.

Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan persamaan fs =

µ

sN sudah baik,

yakni sebanyak 73,81 % siswa menjawab dengan benar. Sedangkan siswa

yang menuliskan data – data yang diperlukan dalam pengerjaan soal sebanyak

14,28 % siswa.

5. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fk =

µ

kN dalam persoalan.

Kemampuan awal yang dimiliki siswa dalam mengaplikasikan persamaan

N

fk =

µ

k dalam persoalan sudah baik. Sebanyak 71,45 % siswa menulis

jawaban dengan benar. Sebanyak 14,28 % siswa menuliskan data – data

yang diperlukan dalam pengerjaan. Pada soal no 5 ditemukan adanya jawaban

(59)

beranggapan bahwa benda sudah memiliki percepatan. Dari 5 soal yang telah

diberikan, peneliti menyimpulkan bahwa siswa belajar terlebih dahulu,

sebelum masuk bab baru atau konsep baru. Terbukti siswa sudah mengetahui

konsep gaya gesek secara umum.

6. Siswa dapat menggambar vektor pada benda yang mengalami gaya gesek

pada bidang miring.

Dari hasil jawaban siswa, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam

menggambar vektor pada benda yang mengalami gaya gesek pada bidang

miring cukup baik. Sebanyak 57,14 % siswa menjawab dengan benar dan

sisanya siswa menjawab kurang tepat.

7. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan

F =ma pada benda yang

mengalami gaya gesek pada bidang miring

Pada soal no 7, tidak ada satupun siswa yang dapat menjawab dengan benar.

Pada hasil jawaban siswa ditemukan adanya jawaban tidak paham, yakni

siswa menuliskan persamaan N =mgcosα dan f =mgsinα.

8. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan

F =0 pada benda yang

mengalami gaya gesek pada bidang miring

Pada soal no 8 juga tidak ditemukan jawaban siswa yang benar. Siswa hanya

dapat menuliskan data – data yang diperlukan. Ada juga siswa yang

(60)

hasil jawaban no 7 dan no 8, dapat disimpulkan siswa belum mengerti tentang

konsep gaya gesek pada bidang miring.

9. Siswa dapat mendefinisikan gaya gravitasi

Dari hasil pre test yang telah dilakukan, sebanyak 71,42 % siswa menjawab

dengan benar. Adanya jawaban tidak paham pada soal no 9, yakni siswa

beranggapan bahwa gaya gravitasi hanya terdapat pada bumi.

10.Siswa dapat mengaplikasikan persamaan 12 2

r m m G

F = dalam persoalan.

Pada hasil jawaban, sebanyak 66,67 % siswa menulis data – data yang

diperlukan dalam mengerjakan soal. Dapat disimpulkan, siswa belum

mengerti konsep gaya gravitasi secara spesifik.

2. Pemahaman akhir siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya

gravitasi.

Dalam penelitian ini hasil belajar siswa diukur menggunakan instrumen berupa soal post test.

Tabel 11. Variasi Jawaban Siswa Kelas XI IPA2 dalam mengerjakan Soal Post test

No Soal Variasi Jawaban Jumlah

siswa

Jumlah

siswa

(%)

Syarat terjadinya gaya gesek yaitu; kedua benda bersentuhan dan berlawanan arah gaya yang diberikan. (*)

37 88.1 1

Syarat terjadinya gaya gesek yakni kedua benda saling bersentuhan. (**)

(61)

2 4.76 Kosong

42 100 Tidak , karena gaya gesek yang terjadi antara kaki

dengan lantai sangat kecil sehingga telapak kaki tidak bisa menapak secara benar. (*)

36 85.72

Hanya menjawab tidak, tanpa disertai alasan. (**) 3 7.14 3 7.14 2

Kosong

42 100 Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang timbul pada

saat benda tepat akan bergerak, sedangkan gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang timbul setelah benda bergerak (*)

41 97.61

Hanya menyebutkan definisi dari gaya gesek statis saja. (**)

1 2.39

0 0 3

Kosong

42 100

Data 2 , 0 100 = = s N F µ

Ditanyakan m …? Penyelesaian ) (mg F N F s s µ µ = =

100 = 0,2.m .10 m = 50 kg (*)

39 92.85 4 Data 2 , 0 100 = = s N F µ

(62)

Ditanyakan m …? (**)

0 100 Kosong

42 100 Data 3 , 0 150 = = k kg m µ Ditanyakan F…? Penyelesaian ) (mg F N F k k µ µ = =

= 0,3x150kgx10m/s2

4 F = 450 N (*)

37 88.09

Data 3 , 0 150 = = k kg m µ

Ditanyakan F…? (**)

5 11.91

0 0 5

Kosong

42 100 6

(*)

(63)

0 0 Kosong

42 100

Data 2 0 / 10 4 , 0 37 50 s m g kg m k = = = =

µ

α

Ditanyakan a....? Penyelesaian a x s m kgx x x s m kgx ma mg mg ma N mg ma f w ma F k k k 50 8 , 0 / 10 50 4 , 0 6 , 0 / 10 50 cos sin sin 2 2 = − = − = − = − =

α

µ

α

µ

α

2 / 8 , 2 50 140 50 160 300 s m a a a = = = −

36 85.71

Data 2 0 / 10 4 , 0 37 50 s m g kg m k = = = =

µ

α

Ditanyakan a....?

6 14.29

0 0 7

Kosong

42 100 8 Data

0 37 10 = =

α

kg m
(64)

Ditanyakan f …? Penyelesaian N f x s m kgx f mg f 60 37 sin / 10 10 sin 0 2 = = =

α

(*) Data 0 37 10 = =

α

kg m

Ditanyakan f …? (**)

6 14,29

6 14,29 Kosong

42 100 Karena adanya gaya gravitasi dan juga bekerja gaya –

gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat. (*)

41 97.61

1 2.39 9

Kosong

42 100 10 Data

m x mil x r kg x m kg x m bulan bumi 3 4 22 24 10 336 . 402 10 25 10 35 , 7 10 6 = = = =

Ditanyakan Fg….?

Penyelesaian N x F m kg x x kg Nm x F m x kg x kgx x kg Nm x F r m m G F g g g bulan bumi g 19 2 2 30 2 2 11 2 3 22 24 2 2 11 2 10 17704 , 186 / 10 9126 . 27 10 6 , 6 ) 10 402336 ( 10 35 , 7 10 6 10 6 , 6 = = = = − − − − (*)

(65)

Data m x mil x r kg x m kg x m bulan bumi 3 4 22 24 10 336 . 402 10 25 10 35 , 7 10 6 = = = =

Ditanyakan Fg….?

Penyelesaian 2 3 22 24 2 2 11 2 ) 10 402336 ( 10 35 , 7 10 6 10 6 , 6 m x kg x kgx x kg Nm x F r m m G F g bulan bumi g − − = = (**)

18 42.85

6 14.3 Kosong

42 100

Catatan

* = jawaban benar, **=jawaban kurang , ***= jawaban tidak paham

Tabel 12. Frekuensi dan Presentase Hasil Post Test Kelas XI IPA2 pokok

bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi.

Interval

nilai

Kualifikasi Frekuensi Persentase

(%)

10 Sangat baik 2 4,76

8 - 9 Baik 32 76,19

6 - 7 Cukup 8 19,04 4 - 5 Kurang 0 0 0 - 3 Sangat

Kurang

(66)

Dari data di atas disimpulkan bahwa, kemampuan akhir setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode presentasi kemampuan siswa termasuk dalam

tingkatan baik. Berikut merupakan analisis jawaban post tes siswa yang

mengacu pada variasi jawaban.

1. Siswa mendefinisikan gaya gesek

Hasil post test pada no 1, kemampuan siswa dalam menyebutkan syarat

terjadinya gaya gesek sudah baik. Sebanyak 7,14 % siswa masih mengacu

pada konsep awal yang dimiliki siswa, yakni gaya gesek terjadi akibat dua

benda saling bersentuhan.

2. Siswa menyebutkan contoh gaya gesek

Pemahaman siswa tentang definisi gaya gesek teruji pada soal no 2 ini.

Sebanyak 85,75 % siswa dapat menuliskan jawaban dan alasan secara benar.

Hanya 7,14 % siswa tidak menyertai dengan alasan.

3. Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya gesek

Pada soal ini, secara keseluruhan siswa sudah dapat membedakan antara gaya

gesek statis dengan gaya gesek kinetis secara benar. Hanya 2,39 % siswa

menjawab definisi gaya gesek statis. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa

dapat memahami gaya gesek secara kualitatif.

4. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fs =

µ

sN dalam persoalan.Setelah
(67)

jawaban dengan benar. Sisanya, sebanyak 7,15 % siswa hanya menulis data

yang diperlukan untuk menyelesaikan jawaban.

5. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fk =

µ

kN dalam persoalan.

Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan persamaan fk =

µ

kN dalam

persoalan sudah baik. Hasil post test menunjukan 88,09 % siswa dapat

menyelesaikan persoalan secara benar dan 11,91 % siswa menulis data yang

perlukan saja. Setelah mengikuti pembelajaran, kemampuan siswa dalam

mengaplikasikan persamaan fk =

µ

kN untuk menyelesaikan persoalan masih

baik.

6. Siswa dapat menggambar vektor pada benda yang mengalami gaya gesek

pada bidang miring.

Pada soal ini meminta jawaban siswa adalah dapat mengambar vektor pada

benda yang mengalami gaya gesek pada bidang miring. Hasil jawaban siswa,

sebanyak 100 % siswa dapat menggambar vektor dengan benar. Dapat

disimpulkan kemampuan siswa dalam menggambar vektor sudah sangat baik.

7. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan

F =ma pada benda yang

mengalami gaya gesek pada bidang miring

Pada soal ini meminta jawaban siswa mengaplikasikan persamaan

ma f

wk − = dalam soal, sehingga dapat ditemukan hasil akhir berupa

2 / 8 , 2 m s

=

α

. Dari hasil jawaban pos tes siswa, sebanyak 85,71% siswa
(68)

berupa data – data yang diperlukan dalam pengerjaaan soal. Dapat

disimpulkan kemampuan akhir siswa dalam mengaplikasikan persamaan

sudah baik.

8. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan

F =0 pada benda yang

mengalami gaya gesek pada bidang miring

Pada soal ini meminta jawaban siswa mengaplikasikan persamaan

α

sin

mg

f = dalam persoalan, sehingga dapat ditemukan hasil akhir berupa

N

f =60 . Dari hasil jawaban post test, sebanyak 71,42 % siswa menjawab

secara benar, dan sebanyak 14,29% siswa masih menulis data – data yang

diperlukan dalam pengerjaan soal.

9. Siswa dapat mendefinisikan gaya gravitasi

Pada soal ini meminta jawaban siswa dapat memberikan alasan yang tepat

tentang konsep gaya gravitasi antara bumi dan bulan. Dari jawaban post test,

siswa yang memberikan alasan secara benar sebanyak 97,61% siswa. Dapat

disimpulkan, kemampuan akhir siswa dalam menganalisis konsep gaya

gravitasi antara bumi dengan bulan termasuk sangat baik.

10.Siswa dapat mengaplikasikan persamaan 12 2

r m m G

F = dalam persoalan.

Pada soal ini meminta jawaban siswa mengaplikasikan persamaan

2 2 1

r m m G

F = dalam persoalan. Dari jawaban post test, siswa yang menjawab

(69)

menyelesaikan sampai hasil akhir. Walupun demikian dapat disimpulkan,

kemampuan akhir siswa dalam mengaplikasikan persamaan

2 2 1

r m m G

F = dalam persoalan sudah baik.

3. Perbandingan secara statistik hasil belajar yang dicapai dalam

pembelajaran menggunakan Metode Presentasi

• Uji T-Test untuk soal Pre test dan Post test.

1. Hipotesa : Ho: X1 = X2;Hi :X1#X2.

2. Df =N −1=42−1=41

3. Tcrit =2,045(dari Tabel) dengan level signifikan 0,05.

4. Berdasarkan data - data yang diperoleh Tobsdapat dihitung

dengan persamaan : (n1 =n2)

) 1 (

) (

) (

2 2

2 1

− −

− =

N N

N D D

X X Trel

Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran diperoleh nilai

rel

(70)

Karena Trel >Tcrit, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Jadi nilai

Pre Test dan Post Test berbeda secara signifikan. Maka setelah

pembelajaran menyebabkan hasilnya lebih baik.

4. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep.

Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan metode presentasi

dapat dilihat seberapa peningkatan pemahaman siswa. Variasi jawaban

siswa untuk soal pre test maupun post test tersaji dalam tabel 9, Perubahan

konsep dan peningkatan pemahaman konsep

Tabel 13 : Kualifikasi pemahaman konsep siswa

Pre test Post test No

Konsep No Soal

Kurang lengkap(%)

Tidak paham (%)

Kurang lengkap(%)

Tidak paham (%) 1 54.76 35.72 7.14 0 2 52.38 0 7.14 0 3 0 0 2.39 0 4 14.28 0 7.15 0 5 14.28 0 11.91 0 6 23.8 0 0 0 7 59.52 14.28 14.29 0 1

Gaya gesek

8 23.8 35.71 0 0 9 4.76 23.8 0 0 2 Gaya gravitasi

(71)

Tabel 14 : Peningkatan pemahaman konsep siswa

Presentase (%) Konsep No soal

Pre-Test Post -Test

Peningkatan (%)

1.Gaya gesek

a) definisi gaya gesek

b) macam – macam gaya gesek

c) gaya gesek pada bidang miring 1 2 3 4 5 6 7 8 9.52 42.85 97.61 73.81 73.83 57.14 0 0 88.1 85.72 97.61 92.85 88.09 100 85.71 71,42 78.58 42.87 0 19.04 14.26 42.86 85.71 71,42 2. Gaya gravitasi

a) definisi gaya gravitasi b) aplikasi persamaan

2 2 1 r m m G Fg =

9 10 71.42 2.38 97.61 42.85 26.19 40.47

Dari data variasi jawaban dan data peningkatan pemahaman diatas dapat

disimpulkan :

a. definisi gaya gesek

a) Kemampuan siswa dalam mendefinisikan gaya gesek terbilang

kurang baik, hanya 4 siswa atau 9.52% saja yang dapat

mendefinisikan gaya gesek dengan benar , sisanya sebanyak 54,76 %

siswa kurang dalam mendefinisikan konsep gaya gesek. Mereka

(72)

tersebut dapat dikatakan benda mengalami gaya gesek. Dan

sebanyak 35,72% siswa, beranggapan bahwa yang dapat mengalami

gaya gesek hanya 2 benda padat saja, padahal semua zat dapat

mengalami gaya gesek. Masih pada soal nomor 1, terjadi penurunan

banyaknya siswa yang menjawab kurang lengkap dari 54,76% siswa

hasil pre test menjadi 7.14% dari hasil post test. Hal ini merupakan

indikator yang baik, pada soal ini tidak ditemukan adanya tidak

paham pada siswa, sehingga secara garis besar pada soal tersebut

telah terjadi peningkatan pemahaman secara menyeluruh, mengenai

definisi dan syarat terjadinya gaya gesek.

b) Pada soal nomor 2, kemampuan siswa dalam memberikan contoh

gaya gesek mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat hasil pre

tes 42,85% siswa, memberikan contoh gaya gesek pada kehidupan

sehari – hari dan pada post tes hasilnya meningkat menjadi 85,75%,

artinya terjadi peningkatan sebanyak 42,87%

Gambar

Tabel 3.
Tabel 13.
Gambar 2.
Gambar 1. Siklus interaksi mengajar belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Berau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 6 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Skripsi yang berjudul “Kajian Nasi Sorghum sebagai Pangan Fungsional” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis barhasil menyelesaikan skripsi dengan judul

Mempersiapkan dan mengerahkan seniman dalam lingkup bidang seni musik dan suara kecuali seniman sebagaimana tersebut pada angka 1 huruf b Romawi IV,

Wacan Artikel kanthi irah-irahan ―Paedahe Sampah ing Lingkungan‖ bisa karingkes. Carane mung nulis ukara baku ing saben paragraf. Umpamane: Sampah bisa kagolongake dadi

Widoningsih, Sri (2011) Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita dengan Media Audio Visual Pada Peserta Didik Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 5

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh Dewan Editor yang telah membantu dalam seleksi, penilaian dan peningkatan mutu makalah untuk bisa dipublikasikan dalam