GRAVITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA NEGERI I SAMPANG, CILACAP.
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Deny Prabowo
011424021
PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
GRAVITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA NEGERI I SAMPANG, CILACAP.
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Deny Prabowo
011424021
PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Pf,NINGKATAN Pf,MAIIAMAN TENTANG KONSEP GAYA GESEK DAN GAYA GRA\'ITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA N I SAMPANG
SKRIPSI
Dipersiapkan dan dihrlis oleh: Nama : Deny Prabowo
NIM : 011424021
Telah dipertahankan didepan panitia penguji pada tanggal 20 Februari 2008 dan dilyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Ketua Sekrefaris Anggota Anggota Anggota
Nama Idgkap
Drs. Domi Severinus, M.Si. Dra. Maslichah Asy'ari, M.Pd. Drs. A- Atmadi, M.Si.
Drs. Domi Severinus, M.Si. .Dra. Maslichah Asy'ari, M.Pd.
Tanda Tangan
Yogyakarta 2OFebruari 2008
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengerahuan
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 20 Februari 2008
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Deny Prabowo
NomorMahasiswa :011424021
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Peningkatan pemahaman pada konsep gaya gesek, dan gaya gravitasi dengan metode presentasi pada SMA Negeri I Sampang, Cilacap.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal:25 Februari 2008 Yang menyatakan
. 4 - , ' t ' "/,,/,:t* // ,--{ t
PENINGKATAN PEMAHAMAN PADA KONSEP GAYA GESEK DAN GAYA GRAVITASI DENGAN METODE PRESENTASI PADA SMA
NEGERI 1 SAMPANG,CILACAP
Salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam upaya memperbaiki mutu pembelajaran fisika adalah pembelajaran dengan metode presentasi. Metode presentasi diaplikasikan dalam penelitian ini, yang dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Sampang, Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang gaya gesek dan gaya gravitasi pada pokok bahasan Dinamika.
INCREASING COMPREHENSION ON FRICTION AND GRAVITATION CONCEPT WITH PRESENTATION METHOD IN SMA NEGERI I
SAMPANG, CILACAP
A method that can influenced in seek to repair to quality of physics learning is learning with presentation method. This method was applied in the research that was practice for XI IPA2 SMA Negeri 1 Sampang. This research puspose to know students understading level about frictional forces and gravitation in point of Dinamika.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman Pada Konsep Gaya Gesek dan Gaya Gravitasi Dengan Metode Presentasi pada SMA N I Sampang yang disusun guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas daribantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku dosen pembimbing sekaligus penguji yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan dalam penyusunan skripsi
2. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ilmu dan pelayanan bagi penulis selama menjadi mahasiswa
3. Ibu Eni Supraptiningsih, S.Pd, selaku guru pengampu yang telah memberikan pengarahan dalam pengambilan data
4. Kepala Sekolah beserta karyawan SMA N I Sampang yang telah membantu dalam pelaksanaan pengambilan data
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis menyadari masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi penbaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
JUDUL JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
BAB II. DASAR TEORI ... 7
A. Belajar ... 7
D. Metode Presentasi ... 14
E. Gaya Gesek ... 17
F. Gaya Gravitasi... 22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian... 24
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24
C. Subyek Penelitian... 24
D. Desain Penelitian... 25
1. Penyusunan Instrumen ... 25
2. Desain Pembelajaran... 26
E. Instrumen Penelitian... 27
F. Metode Pengumpulan Data ... 28
G. Metode Analisis Data... 28
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Hasil Penelitian ... 32
B. Pembahasan... 33
1. Pemahaman awal siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi ... 33
pembelajaran menggunakan metode presentasi ... 52
4. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep... 53
5. Pemahaman konsep untuk presenter dan peserta ... 60
BAB V. PENUTUP... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
Tabel 1.
Kegiatan dalam penelitian... 26 Tabel 2.
Variasi jawaban untuk soal pre test dan post test... 29 Tabel 3.
Kualifikasi pemahaman konsep siswa ... 29 Tabel 4.
Kualifikasi pemahaman konsep siswa ... 30 Tabel 5.
Peningkatan pemahaman konsep siswa ... 31 Tabel 6.
Skor rata – rata presenter dan peserta pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 31 Tabel 7.
Data siswa untuk pre test dan post test pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 32 Tabel 8.
Data rata – rata presenter dan bukan peserta bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 32 Tabel 9.
Frekuensi dan Presentase hasil pre test kelas XI IPA2 pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 40 Tabel 11.
Variasi jawaban siswa kelas XI IPA2 dalam mengerjakan post test ... 43 Tabel 12.
Frekuensi dan Presentase hasil post test kelas XI IPA2 pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi ... 48 Tabel 13.
Kualifikasi pemahaman konsep siswa ... 53 Tabel 14.
Peningkatan pemahaman konsep siswa ... 54 Tabel 15.
Skor rata – rata presenter dan peserta pada pokok bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi... 60 Tabel 16.
Gambar 1.
Siklus Interaksi Mengajar belajar... 12 Gambar 2.
Benda pada bidang datar ... 18 Gambar 3.
Benda pada bidang datar ... 19 Gambar 4.
Benda pada bidang miring ... 20 Gambar 5.
Benda pada bidang miring ... 20
Gambar 6.
Benda pada bidang miring ... 21 Gambar 7.
Benda pada bidang miring ... 21 Gambar 8.
Lampiran 1.
Analisis jawaban siswa menggunakan T-test... 68 Lampiran 2.
Indikator ... 70 Lampiran 3
Instrumen pre test dan post test... 73 Lampiran 4.
Jawaban siswa ... 79 Lampiran 5.
Instrumen Hand Out ... 92 Lampiran 6.
Instrumen hand out konsep gaya gesek... 99 Lampiran 7.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam hal ini karena dalam proses pendidikan masyarakat dipersiapkan menjadi manusia bermoral, berilmu pengetahuan serta beriman dan bertaqwa. Hal tersebut adalah modal utama dalam menghadapi segala tantangan perkembangan jaman.
Penyebab utama dari mutu pendidikan yang belum tinggi adalah karena proses pembelajaran yang belum lancar dan baik dibanyak sekolah. Model pembelajaran yang hanya menekankan ceramah dan kurang demokratis masih banyak terjadi, sebagai akibatnya siswa kurang bebas untuk mengembangkan pikiran dan gagasannya. ”Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang merupakan serangkaian tindakan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu “ ( Moh Uzer Usman, 1991:1 ).
diri anak didik yang sedang menuju kedewasaan. Interaksi pendidikan secara khusus dikenal sebagai interaksi belajar mengajar dimana siswa mempunyai tanggung jawab untuk belajar dan guru mempunyai tanggung jawab mengajar. “Interaksi itu dilakukan dengan maksud untuk membawa perubahan dalam tingkah laku pelajar” ( Winarno Surakhmad, 1982:11).
Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal baik dari guru maupun siswa sendiri. Bila kedua faktor tersebut dapat terkoordinasi dengan baik maka keberhasilan dari proses belajar mengajar dapat tercapai. Dalam proses belajar mengajar juga harus tercapai komunikasi dua arah antara guru dengan siswa. Informasi yang diberikan guru harus mendapat respon dari siswa, tidak hanya mendengar saja. Siswa dapat mengajukan pertanyaan bila ada materi yang di sampaikan guru kurang jelas atau ada kesalahan guru yang perlu dikoreksi. Guru juga harus berlapang dada dalam menerima hal seperti tersebut.
Proses belajar mengajar di sekolah merupakan aktivitas yang melibatkan 2 pihak, yaitu guru sebagai pendidik dan siswa sebagai terdidik, tetapi karena hasil belajar yang utama harus dirasakan oleh siswa sendiri maka tugas guru di sini lebih sebagai fasilisator yang memberi bimbingan kepada siswa atau anak didik untuk berprestasi dan bukan sebagai sumber informasi yang mendominasi kegiatan. Siswa dibiasakan untuk berani mengungkapkan konsep bentukannya, merumuskan definisinya dan mengungkapkannya baik secara lisan maupun tertulis agar terbuka untuk diuji kebenarannya.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak boleh bertindak sebagai orang nomor satu yang setiap kata-katanya harus selalu diiyakan oleh siswa. Guru harus bisa menjadi pendamping yang baik bagi siswa sehingga siswa merasa nyaman dalam mengikuti materi yang diberikan oleh guru. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh guru ialah kreativitas guru dalam memberikan materi.
Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar ialah metode presentasi kelompok yang disertai dengan modul. Metode ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas, siswa dapat belajar mengemukan pendapat, menggalang kerjasama, mengembangkan kepemimpinan siswa dan juga siswa dapat belajar menghormati pendapat orang lain. Metode ini menuntut siswa untuk belajar lebih mandiri, sedangkan guru berperan sebagai pembimbing dan mengendalikan situasi, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang efektif berarti mengkombinasikan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang dipersiapkan bagi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan kelas lebih aktif, penuh tantangan, dan menyenangkan. Metode presentasi sendiri adalah metode pengungkapan ide, gagasan, perasaan di depan umum oleh satu atau lebih presenter dengan menyertakan naskah makalah atau tidak. Bagi kebanyakan orang metode presentasi menuntut adanya pembuatan ringkasan dari sekian masalah yang akan dipaparkannya. Penggunaan metode presentasi kelompok mungkin akan lebih efektif dibandingkan metode konvesional. Keefektifan metode ini karena siswa dituntut lebih aktif dalam pemahaman suatu materi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep awal siswa mengenai konsep gaya gesek dan gaya gravitasi.
2. Bagaimana perubahan konsep siswa mengenai gaya gesek dan gaya gravitasi setelah mengikuti pembelajaran dengan metode presentasi. 3. Adakah perbedaaan peningkatan konsep pada siswa yang berperan
mempresentasikan dan yang berperan sebagai peserta. C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan mempunyai beberapa tujuan antara lain yaitu:
1. Untuk mengetahui konsep awal siswa mengenai konsep gaya gesek dan gaya gravitasi.
2. Untuk mengetahui konsep akhir siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode presentasi.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1 Dapat memberikan masukan kepada sekolah sebagai instansi pendidikan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.
2 Dapat memberi masukan pada guru sebagai pendidik untuk lebih meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa dalam belajar melalui metode pembelajaran yang menarik
7 BAB II DASAR TEORI
A. Belajar
Winkel (1996:53) berpendapat bahwa ”Belajar merupakan suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan
dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas”. Menurut kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk
menemukan sesuatu, lebih dari pada suatu proses mekanik untuk mengumpulkan sesuatu. Belajar bukanlah suatu kegiatan mengumpulkan fakta-fakta, tetapi suatu perkembangan yang berkembang dengan membuat kerangka pengertian yang berbeda ( Paul Suparno,1996).
Muhibbin Syah (1995:91). Belajar secara umum adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Robert M. Gagne mengelompokan kondisi – kondisi belajar ( sistem
lingkungan belajar ) sesuai dengan tujuan – tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne
mengemukakan empat macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar,
sehingga pada gilirannya membutuhkan sekian macam kondisi belajar ( atau sistem
lingkungan belajar ) untuk pencapaiannya, yakni:
1. Ketrampilan intelektual ( yang merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem lingkungan skolastik )
2. Strategi kognitif, mengatur “ cara belajar” dan berpikir seseorang di
dalam arti seluas – luasnya, termasuk kemampuan memecahkan
masalah
3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta
4. Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain ketrampilan
menulis, mengetik, menggunakan jangka dan sebagainya.
Sikap dan nilai berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang
dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya
bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian.
Dari berbagai literatur ditemukan beberapa penyebab mengapa pengajaran itu
menjadi tidak efektif. Menurut Shackelford dan Henack seperti dikutip Soekartawi
(1990:58). Sumber ketidakefisienan mengajar ini disebabkan berbagai faktor, antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar diberikan dengan cara yang kaku (tidak fleksibel), sehingga
2. Pengajar memberikan bahan ajar dengan membaca saja, tanpa diselingi
dengan penggunaan alat bantu pengajaran (aspek “mendengar” lebih
banyak dari pada aspek “melihat”)
3. Tidak ada variasi dalam cara mengajar. Walaupun ia memberikan
kuliah dengan cara ceramah, namun tidak ada penekanan-penekanan
terhadap aspek mana yang penting dan aspek mana yang tidak atau
kurang penting
4. Pembicaraan sering menyimpang dari silabus yang ditetapkan
5. Penyampaian isi bahan ajar yang sulit, tidak dapat dijelaskan secara
baik, sehingga siswa sulit memahaminya.
A. Hakekat fisika
Fisika adalah ilmu tentang materi (zat) dan energi. Materi dapat berada dalam
3 wujud, yaitu padat, cair dan gas. Sedangkan energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha ( Suroso.A.Y, Anna.P, Kardiawarman.2003). Fisika merupakan
ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah – langkah observasi, perumusan
masalah, penyusunan hipotesa, pengujian hipotesa dengan jalan eksperimen,
penarikan kesimpulan, dan penemuan teori atau konsep ( Soekarno,1992:9).
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan anak
didik. Kegiatan pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan
oleh guru guna membelajarkan anak didik. Tugas seorang guru adalah menciptakan
Pembelajaran bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke murid tetapi
merupakan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi ( bentukan ) kita sendiri (von Glasersfeld dalam Bettencourt,1989). Menurut von Glesersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh
struktur konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya.
Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita bicara tentang diri kita
sendiri, lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua relasinya yang kita
abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri pada suatu hal
tertentu, lingkungan menunjuk pada sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan.
Dalam hal ini, baik hal itu maupun sekelilingnya merupakan lingkup pengalaman kita
sendiri, bukan dunia objektif yang lepas dari pengamat (von Glesersfeld,1996).
Menurut Nana Sudjana ( 1988:76) metode pembelajaran didefinisikan “cara
yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pembelajaran”
Menurut Winarno Surakhmad (1980:96) metode adalah suatu cara, yang di
dalam fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Slamet. S (2003) berdasarkan pendekatan berbasis kompetensi,
hakikat pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peristiwa pembelajaran terjadi apabila siswa secara aktif berinteraksi
2. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan strategi dan media
teknologi pendidikan yang tepat
3. Program pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem
4. Proses dan produk pembelajaran perlu memperoleh perhatian seimbang di
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
5. Pembelajaran kompetensi memerlukan pengintegrasian fungsional antara
teori dan praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya
6. Kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan dengan pendekatan
berbasis kompetensi adalah peragaan ( wujud konkret ) penguasaan
kemampuan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah
cara atau alat yang dipergunakan guru dalam membuat siswa belajar sehingga
tercapai tujuan belajar.
Ada empat unsur utama proses belajar-mengajar, yakni tujuan – bahan –
metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai dari proses belajar mengajar pada
hakekatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa
setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat
pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan untuk dibahas
dalam proses belajar mengajar agar sampai pada tujuan yang ditetapkan. Metode dan
alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan
penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang
alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Siklus dari
merumuskan tujuan sampai menyediakan sarana pendukung interaksi, menciptakan
situasi dan rencana evaluasi, secara lengkap nampak sebagai tertera dalam gambar
berikut:
Gambar 1. Siklus interaksi mengajar belajar
(Surakhmad, W, 1982) Pendidik
Tujuan Umum
Bahan
Metode
Sarana
Evaluasi
Anak
Benyamin Bloom seperti dikutip N.Sudjana (1992:22) secara garis besar
membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu:
1. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tinggi
2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi
3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar, ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a)
gerakan refleks, (b) ketrampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual,
(d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan komplek dan
(f) gerakan ekspresif dan intepretatif.
Adapun macam – macam metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar di dalam kelas., antara lain metode konvesional (ceramah),
eksperimen, presentasi, tanya jawab, pemberian tugas, permainan, dan lain – lain.
Seorang guru harus mampu memilih dan menentukan metode pembelajaran
yang tepat, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Sebenarnya tidak
ada istilah baik atau buruk suatu metode pembelajaran, tetapi cakap tidaknya guru
dalam mempraktekkan suatu metode pembelajaran. Tidak salah bila guru
menggunakan beberapa metode pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan.
Begitu pula halnya dengan efektifitas mengajar, model instruksi dari seorang
pengajar perlu terus diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan kelemahan dan
kekurangan yang ada.
D. Metode Presentasi
Metode ini merupakan penggabungan dari beberapa metode yang biasa di
gunakan, yakni;
a. Metode Kerja Kelompok
Metode Kerja Kelompok adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dengan memerintah siswa (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan
tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Adapun tujuan dari
pengajaran yang mungkin terwujud dengan metode ini bermacam-macam
misalnya terkuasainya bahan pelajaran, terbinanya kerjasama, pelajar akan
terlatih bagaimana cara memimpin dan pelajar mendapat kesempatan dalam
membuat rencana.
Dalam kerja kelompok peranan guru atau instruktor adalah sebagai:
1). Manager
Membantu para peserta mengorganisasi diri, tempat duduk, serta
bahan yang diperlukan.
2). Observer
Mengamati dinamika kelompok yang terjadi sehingga ia dapat
balikan kepada kelompok tentang kepemimpinan, interaksi, tujuan,
serta perasaan dan norma-norma yang terjadi dalam kelompok.
3). Advisor
Memberikan saran-saran tentang penyelesaian tugas bila diperlukan.
Tetapi pemberian saran ini jangan berarti instruktor yang
menyelesaikan tugas buat peserta.
4). Evaluator
Menilai kelompok selama proses berlangsung.
b. Tutor Sebaya
Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa
yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi
atau latihan kepada teman-temannya yang belum paham. Metode ini banyak
sekali manfaatnya baik dari segi siswa yang berperan sebagai tutor maupun
bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran
pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain. Tutor
sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta.
Pembelajaran ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa
saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik melalui kerja
sama. Tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari
pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan
belajar dengan “tutor sebaya”, peserta didik juga mengembangkan
kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan
memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan tutor
sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru.
Dikarenakan, peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda
dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih
akrab.
Robert Slavin (1994:2) yang menggunakan istilah belajar kooperatif yakni
metode belajar yang mana siswa bekerja dalam suatu kelompok dengan cara saling
membantu satu sama lainnya dalam dunia pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) presentasi adalah
pemberian (hadiah), penyajian (pidato), perkenalan (seseorang kepada seseorang),
penyajian atau pertunjukan (sandiwara, permainan).
Metode presentasi adalah metode pengungkapan ide, gagasan, perasaan di
depan umum oleh satu atau lebih presenter dengan menyertakan naskah makalah atau
tidak. Bagi kebanyakan orang metode presentasi menuntut adanya pembuatan
ringkasan dari sekian masalah yang akan dipaparkannya.
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud metode presentasi adalah metode pembelajaran dimana siswa bekerja
dalam suatu kelompok untuk membahas materi yang ditugaskan guru kemudian
kelompok tersebut menyajikan materi tersebut dihadapan siswa lain.
E. Gaya Gesek
1. Konsep Gaya Gesekan
Gaya gesekan timbul jika dua permukaan benda bersentuhan dan berlawanan
arah gaya yang diberikan. Saat benda bergerak, ada gaya lain yang berlawanan arah
dengan arah gerak benda. Adanya gaya gesekan akan menghambat atau mengurangi
kecepatan benda.
Gaya gesekan memiliki nilai positif dan nilai negatif bagi kehidupan manusia,
antara lain, yang bersifat menguntungkan ;
a. Prinsip gesekan pada piringan rem sepeda motor dan gesekan antara rem karet
dengan pelek roda sepeda digunakan untuk memperlambat kelajuan.
b. Ban mobil atau sepeda motor dibuat bergerigi atau beralur, tujuannya agar gaya
gesekan antara ban dan jalur cukup besar sehingga mobil tidak selip atau
tergelincir ketika melalui jalan yang licin.
Sedangkan yang merugikan bagi kehidupan sehari – hari;
a. Gesekan secara langsung antara bagian – bagian mesin kendaraan dapat
menimbulkan panas sehingga mesin akan rusak. Cara mengatasinya, mesin
kendaraan diberi pelumas atau oli agar permukaan – permukaan terpisah oleh
oli sehingga tidak saling bergesekan secara langsung.
b. Gesekan antara roda kereta api dengan relnya. Dibeberapa negara maju untuk
mengatasinya, rel kereta api dibuat dengan bantalan magnet, sehingga kereta
akan terangkat beberapa sentimeter diatas rel dan melaju diatas rel tanpa ada
2. Macam – macam Gaya Gesekan a. Gaya Gesekan Statis
Gaya gesekan yang terjadi antara dua benda pada saat tepat akan bergerak
dinamakan gaya gesekan statis (fs). Jika suatu benda terletak pada suatu bidang,
maka bidang akan memberikan gaya pada benda yang arahnya tegak lurus dengan
bidang sentuh, gaya tersebut dinamai gaya normal (N). Berdasarkan hukum I
Newton, gaya normal balok pada bidang datar:
ΣF= 0
N-w = 0
N = w
N = mg gambar 2. benda pada bidang datar
Keterangan
N = gaya normal
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Besar gaya gesekan tergantung pada sifat antara dua permukaan benda yang
bersentuhan. Sifat kasar dan licinnya permukaan dua bidang bersentuhan
dinyatakan dengan koefisien gesek. Koefisien gesek yang berlaku di atas koefisien gesek statis ( s). Hal itu karena gaya gesekan yang diukur saat benda tepat akan
bergerak, yang besarnya
Fgesek = s . N
Keterangan
Fgesek = gaya gesek ( Newton )
s = koefisien gesekan statis
N = gaya normal (N)
b. Gaya Gesekan Kinetis
Gaya gesekan yang terjadi antara dua benda setelah benda tersebut bergerak
dinamakan gaya gesek kinetis (fk)
Yang besarnya
Fgesek = k . N
Keterangan
Fgesek = gaya gesek ( Newton )
k = koefisien gesekan kinetis
N = gaya normal (N)
3. Gaya Gesekan pada Bidang Miring
Gaya – gaya yang bekerja pada benda di bidang miring ada beberapa
kemungkinan
a. Tanpa gaya luar
Benda tersebut bergerak turun dengan percepatan tetap. Jadi, benda melakukan
GLBB turun. Persanaan yang berlaku:
ΣFx = ma
N
Fgesek
F
wx – Fgesek = ma
mg sin α– fgesek = ma
b. Dengan gaya luar
i) Searah bidang miring ke bawah
Benda tersebut bergerak turun dengan percepatan tetap. Jadi, benda
melakukan GLBB turun. Persamaan yang berlaku:
ΣFx = ma
F + wx – Fgesek = ma
F + mg sin α– fgesek = ma
F
N
wx wy
w
Gambar 5. Benda pada bidang miring α
N
wx wy
w
ii) Searah bidang miring keatas
Sehingga benda tersebut bergerak naik dengan percepatan tetap, jadi
benda melakukan GLBB naik. Persamaan yang berlaku:
ΣFx = ma
F – fgesek – wx = ma
F – fgesek – mg sin α = ma
iii) Membentuk sudut dengan bidang miring
Sehingga benda tersebut bergerak naik dengan percepatan tetap, jadi
benda melakukan GLBB naik. Persamaan yang berlaku:
m g f
a= cosβ− sinα
w N F
α
α
wx wy
α
Gambar 6. Benda pada bidang miring
N F
α β
wx
α x
wy
y
F. Gaya Gravitasi
Hukum Gravitasi Umum Newton
Gaya tarik – menarik antara kedua benda tersebut dinamakan gaya gravitasi.
Newton menyimpulkan gaya gaya gravitasi antara dua benda dipengaruhi jarak
kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan
kuadrat jaraknya. Menurut hukum III Newton, ketika bumi mengerjakan gaya
gravitasi pada suatu benda, maka benda itu juga akan mengerjakan gaya pada bumi
yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Sehingga gaya gravitasi sebanding
dengan kedua massa tersebut.
Secara matematis dapat dirumuskan:
2 2 1
r m m
F =
dengan m1 massa bumi, m2 massa bulan, dan r jarak bulan dari pusat bumi.
Hukum gravitasi umum Newton yang dikemukan tahun 1686 menyatakan:
“ Setiap partikel dalam alam semesta ini selalu menarik partikel lain dengan gaya
yang besarnya sebanding (berbanding lurus) dengan massa masing – masing
partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”
Secara matematis dapat dirumuskan:
2 2 1 21
12
r m m G F F
Keterangan
g
F F
F12 = 21 = = besar gaya tarik menarik antara kedua benda (N)
G = tetapan umum gravitasi = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak kedua benda (m)
skema
Gambar 8. Skema gaya gravitasi antara dua benda. F12
m1
F21
m2 garis hubung pusat m1 dan
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalami suatu
kasus kelompok tertentu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif -
kuantitatif. Penelitian kualitatif karena kesimpulan mengenai peningkatan
pemahamannya disimpulkan secara kualitatif berdasarkan kualitas jawaban subyek
penelitian. Penelitian kuantitatif karena kesimpulan yang diambil berdasarkan
perhitungan statistika dan penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2007 s.d. 7 September 2007 di
SMA Negeri I Sampang, Kabupaten Cilacap pada kelas XI IPA2.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA yang berjumlah 42 siswa untuk
kelas XI IPA2. SMA Negeri I Sampang dipilih karena saya mengenal lingkungan
sekolah tersebut selain itu saya dulu bersekolah di SMA tersebut. Kedua faktor
D. Desain Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun desain penelitian dalam beberapa
tahap, yaitu:
1. Penyusunan Instrumen
Instrumen ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, yakni untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi dengan metode presentasi.
Instrumen yang dipakai terdiri dari : Hand out, soal pre test, dan soal post test.
a. Hand out
Hand out pembelajaran berisi materi yang akan dipelajari siswa. Hand out ini disusun berdasarkan buku acuan, yakni buku Fisika
untuk kelas XI.
b. Instrumen Pengumpulan data
b.1. Pre test
Pre test dilakukan sebelum proses pembelajaran. Soal pre tes diberikan dimaksudkan untuk mengetahui konsep awal yang
dimiliki siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi. Aspek – aspek yang akan diukur adalah ingatan, pemahaman,
b.2. Post test
Post test dilakukan setelah pembelajaran. Soal post test
bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep setelah mengikuti pembelajaran.
Sebelum pembelajaran, siswa diberi soal pre tes. Soal pre tes dimaksudkan untuk mengetahui konsep awal siswa tentang gaya gesek dan gaya gravitasi. Langkah selanjutnya, pemilihan tutor yang bertugas
untuk presentasi. Tutor diberi kesempatan membuat bahan presentasi selama 1 minggu. Bahan presentasi terlebih dahulu dikosultasikan
dengan guru pembimbing serta peneliti. Proses pembelajaran dengan metode presentasi dilaksanakan selama 2 pertemuan. Usai pembelajaran dengan metode presentasi, langkah selanjutnya adalah pemberian tes
prestasi belajar (post test). Hasil post test dibandingkan dengan hasil pre tes, yang fungsinya untuk mengetahui apakah ada peningkatan
pemahaman siswa mengenai konsep gaya gesek dan gaya gravitasi delam pembelajaran dengan motode presentasi.
2. Desain pembelajaran
Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian: Tabel 1. Kegiatan dalam penelitian
Pertemuan Waktu Kegiatan
I 1 x 45 menit Pre test
II 1 minggu
Memberikan kesempatan
kepada presenter untuk
mempersiapkan bahan
presentasi
III 2 x 45 menit Presenter mempresentasikan konsep gaya gesek
IV 1 x 45 menit 1 x 45 menit
Presenter melanjutkan
presentasi gaya gesek
Presenter mempresentasikan
gaya gravitasi
V 1 x 45 menit Post test
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian digunakan beberapa instrument, yaitu:
1. Hand Out
Hand out adalah ringkasan materi atau bahan yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran. Hand out ini disusun berdasarkan buku acuan. Tutor
dalam membuat bahan presentasi mengacu pada hand out. 2. Pre tes
Pre tes adalah tes tertulis yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung. Tes tertulis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pemahaman siswa tentang sesuatu konsep yang akan dibahas.
3. Post test
Post test adalah tes tertulis yang diberikan setelah pembelajaran. Tes
F. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan 2 cara, yaitu:
1 . Pre tes
Pre tes diberikan sebelum pembelajaran menggunakan metode presentasi.
Pre tes bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi. Soal pre tes sebanyak 10 soal yang terdiri dari aspek ingatan, pemahaman dan aplikasi.
2. Post test
Post test diberikan setelah pembelajaran menggunakan metode presentasi.
Post test bertujuan untuk mengetahui konsep akhir siswa tentang gaya gesek dan gaya gravitasi. Soal post test sebanyak 10 soal yang terdiri dari aspek ingatan, pemahaman dan aplikasi.
G. Metode Analisis Data
Data hasil penelitian akan dianalisis dengan langkah – langkah sebagai berikut: a. Analisis konsep awal dan konsep akhir siswa tentang gaya gesek dan
gaya gravitasi.
Hasil jawaban siswa untuk pre test dan post test dianalisis dengan acuan konsep ideal yang harus dipahami oleh setiap siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran.
1. mengelompokkan variasi jawaban setiap soal. Variasi jawaban untuk soal baik pre test maupun post test dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Tabel 2. Variasi jawaban untuk soal baik pre test maupun post test No
Soal
Variasi jawaban Jumlah siswa Jumlah siswa(%)
Jumlah --- ---
2. mendeskripsikan jawaban setiap soal menurut aspek yang termuat dalam indikator. Pemahaman siswa terhadap setiap
aspek dikualifikasi menjadi 5 macam yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Hal tersebut dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel 3. Kualifikasi pemahaman setiap konsep. Interval nilai Kualifikasi
10 Sangat baik
8 - 9 Baik
6 - 7 Cukup
4 - 5 Kurang
b. Hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran menggunakan metode Presentasi
Untuk menganalisis data prestasi belajar, dilakukan dengan uji -T antara data pre test dan post test yang digunakan signifikansi perbedaan nilai
pre test dan nilai post test adalah sebagai berikut:
) 1 (
) (
) (
2 2
2 1
− −
− =
∑
∑
−
N N
N D D
X X Trel
Keterangan
Indek 1menunjukkan pre test Indek 2 menunjukkan post test
Uji-T dilakukan dengan mengambil tingkat signifikansi : α = 0,05 (two tailed).
c. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep Untuk menganalisis data Prestasi belajar aspek produk fisika, Tabel 4. Kualifikasi pemahaman konsep siswa
Pre Test Post Test
No
Konsep No Soal Kurang lengkap(%)
Tidak paham (%)
Kurang lengkap(%)
Tidak paham (%) 1 Gaya gesek
Tabel 5 : Peningkatan pemahaman konsep siswa
Presentase (%)
Konsep No soal
Pre Test Post Test
Peningkatan (%) 1.Gaya gesek
a) definisi gaya gesek
b) macam – macam gaya gesek
c) gaya gesek pada bidang miring
1
2
3
4
5
6
7
8
2. Gaya gravitasi
a) definisi gaya gravitasi
b) aplikasi persamaan
2 2 1 r
m m G Fg =
9
10
d. Melihat apakah ada perbedaan pemahaman konsep (antara presenter dan peserta).
Untuk menganalisis data Prestasi belajar aspek produk fisika, Tabel.6. Skor rata – rata presenter dan peserta pada konsep gaya gesek
Presenter Peserta
32 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data - data yang meliputi hasil
pre test dan post test dan hasil keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan
metode presentasi.
Data hasil penelitian sebagai berikut
Hasil skor siswa pre test dan post test kelas XI IPA2
Tabel 7. Data siswa untuk pre test dan post test pokok bahasan gaya gesek dan
gaya gravitasi
Frekuensi Interval nilai Kualifikasi
Pre test Post test
10 Sangat baik 0 2
8 – 9 Baik 4 32
6 – 7 Cukup 27 8
4 – 5 Kurang 10 0
0 – 3 Sangat kurang 1 0
Tabel 8. Data rata – rata presenter dan peserta pokok bahasan gaya gesek dan
gaya gravitasi
Pre test Post test
Presenter 6.75 9.22
A. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas XI IPA2 SMA NEGERI I Sampang,
kab. Cilacap tahun ajaran 2007/2008 diperoleh data - data mengenai keefektifan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode presentasi. Data - data hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman awal siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya gravitasi.
Dalam penelitian ini hasil belajar siswa diukur menggunakan instrumen berupa soal pre test.
Tabel 9. Variasi Jawaban Siswa Kelas XI IPA2 dalam mengerjakan Soal Pre test
No Soal Variasi Jawaban Jumlah
siswa
Jumlah
siswa
(%)
Gaya gesek adalah gaya yang muncul jika permukaan 2 benda/zat bersentuhan dengan arah gaya gesekkan sejajar dengan permukaan bidang sentuh dan berlawanan arah dengan gerak relative benda satu terhadap benda lainnya.(*)
4 9.52
Gaya gesek adalah gaya yang timbul jika terdapat dua benda yang saling bersentuhan (**)
23 54.76 15 35.72 1
Gaya gesek adalah gaya yang timbul jika permukaan 2 benda padat saling bersentuhan dengan arah gaya gesekan sejajar dan berlawanan arah. (***)
Gaya gesek yang menguntungkan
a. gesekan antara telapak kaki dengan lantai b. prinsip kerja pada rem
c. gesekan antara udara dengan payung penerjun Gaya gesek yang merugikan
a. gesekan secara langsung pada bagian – bagian mesin
b. gesekan antara ban dengan jalan sehingga mengurangi kelajuan
c. gesekan antara ban dengan jalan sehingga menbuat ban aus. (*)
18 42.85
Menyebutkan contoh hanya 2 (**) 22 52.38 2 4.77 2
Kosong
42 100 Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis (*) 41 97.61
1 2.39 3
Kosong
42 100 4 Data
m = 20 kg 2 , 0
=
s
µ
Di tanyakan F …? Penyelesaian
N F =
µ
s. = 0,2 ( mg)= 0,2 (20 kg. 10m/s2) = 40 N (*)
Data m = 20 kg
2 , 0 = s
µ
Di tanyakan F …? Penyelesaian
N
F =
µ
s. (**)6 14.28
5 11.91 Kosong
42 100 Data 2 , 0 100 = = k kg m µ
Ditanyakan F ….? Penyelesaian
N F =µk.
= 0,2 (mg)
= 0,2 ( 100 kg. 10 m/s2) = 200 N (*)
30 71.45
Data 2 , 0 100 = = k kg m µ
Ditanyakan F ….?
Penyelesaian (**)
N F =µk.
6 14.28 5 ma N F ma f F k k = − = − µ
F - ( 0,2 . 100 kg)=10.0 F = 20 N (***)
5 11.93 Kosong
42 100
(*)
24 57.14
(**)
10 23.8
8 19.04 6
Kosong
42 100 7 Data
F = 15 N m = 2 kg a = 0,1
0 0 N
α
sin
W
W
α
cos
W f
N
W
ditanyakan fs …? Penyelesaian ma f mg F ma f w F s s x = − − = − − α sin
15 – 12 - fs= 2 . 0,1
3 - fs= 0,2
s
f =2,8 N
Data F = 15 N m = 2 kg a = 0,1
ditanyakan fs …? (**)
25 59.52
75 , 0 37 tan tan cos sin cos sin 16 cos = = = = = = = F F F mg mg F N N mg N
α
α
α
α
α
α
(***)2 4.76
N f s m kgx f mg f 12 37 sin / 10 2 sin 2 = = =
α
(***)4 9.52
11 26.19 Kosong
42 100 8 Data
m = 50 kg a = 0,1
ditanyakan f …? Penyelesaian ma f mg ma F = − =
∑
α
sin300 – f = 50 . 0,1 f = 295 N (*) Data
m = 50 kg a = 0,1
ditanyakan f …? (**)
10 23.8
N N s m kgx N mg N 400 37 cos / 10 50 cos 2 = = =
α
(***)15 35.71
17 40.47 Kosong
42 100 Gaya gravitasi adalah gaya saling menarik yang besarnya
berbanding lurus dengan masa tiap – tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. (*)
30 71.42
Gaya gravitasi adalah gaya saling menarik yang besarnya berbanding lurus dengan masa benda (**)
2 4.76
Gaya gravitasi adalah gaya tarik bumi (***) 10 23.8 0 0 9
Kosong
42 100
10 Data
cm r kg m kg m 50 4 3 2 1 = = =
Ditanyakan Fg….? Penyelesaian N x F m kg x kg Nm x F m x kg kgx kg Nm x F r m m G F g g g g 15 2 2 2 2 11 2 2 2 2 11 2 2 1 10 201 , 3 / 48 10 6 , 6 ) 10 50 ( 4 3 10 6 , 6 − − − − − − = = = = (*) Data cm r kg m kg m 50 4 3 2 1 = = =
Ditanyakan Fg….? (**)
28 66.67
Data cm r kg m kg m 50 4 3 2 1 = = =
Ditanyakan Fg….?
N x F cm kg x kg Nm x F cm kg kgx kg Nm x F r m m G F g g g g 11 2 2 2 2 11 2 2 2 11 2 2 1 10 58 , 1 / 24 , 0 10 6 , 6 ) 50 ( 4 3 10 6 , 6 = = = = − − − − (***)
3 7.14
10 23.8 Kosong
42 100 Catatan
Tabel 10. Frekuensi dan Presentase Hasil Pre test Kelas XI IPA2 pokok
bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi
Interval
nilai
Kualifikasi Frekuensi Persentase
(%)
10 Sangat baik 0 0 8 - 9 Baik 4 9,52 6 - 7 Cukup 27 64,28 4 - 5 Kurang 10 23,80 0 - 3 Sangat
Kurang
1 2.38
Dari tabel dapat disimpulkan kemampuan awal siswa tentang konsep gaya
gesek dan gaya gravitasi termasuk tingkat cukup. Berikut merupakan analisis
jawaban pre test siswa yang mengacu pada variasi jawaban siswa.
1. Siswa menjelaskan gaya gesek
Konsep awal yang dimiliki siswa mengenai definisi gaya gesek adalah gaya
yang timbul jika terdapat dua benda yang saling bersentuhan. Yakni sebanyak
54,76 % siswa yang menjawab hal tersebut. Sehingga siswa belum mengerti
mengenai arah gaya gesek pada waktu kedua benda tersebut bertemu.
Sebanyak 35,75 % siswa menjawab definisi gaya gesek ialah gaya yang
timbul jika permukaan 2 benda padat saling bersentuhan dengan arah gaya
gesekan sejajar dan berlawan arah. Jawaban seperti ini mencerminkan bahwa
paham pada soal no 1, yakni gaya gesek timbul akibat benda bersentuhan dan
gaya gesek timbul hanya pada benda padat.
2. Siswa menyebutkan contoh gaya gesek
Secara keseluruhan siswa dapat menyebutkan contoh gaya gesek dalam
kehidupan sehari – hari dengan benar. Konsep awal yang dimiliki siswa sudah
baik karena sudah dapat menyebutkan contoh gaya gesek dengan benar.
Hanya 4,77 % siswa yang tidak menuliskan contoh gaya gesek.
3. Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya gesek
Sebanyak 97,61 % siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya gesek
dengan benar. Pemahaman siswa mengenai hal ini sudah baik.
4. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fs =
µ
sN dalam persoalan.Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan persamaan fs =
µ
sN sudah baik,yakni sebanyak 73,81 % siswa menjawab dengan benar. Sedangkan siswa
yang menuliskan data – data yang diperlukan dalam pengerjaan soal sebanyak
14,28 % siswa.
5. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fk =
µ
kN dalam persoalan.Kemampuan awal yang dimiliki siswa dalam mengaplikasikan persamaan
N
fk =
µ
k dalam persoalan sudah baik. Sebanyak 71,45 % siswa menulisjawaban dengan benar. Sebanyak 14,28 % siswa menuliskan data – data
yang diperlukan dalam pengerjaan. Pada soal no 5 ditemukan adanya jawaban
beranggapan bahwa benda sudah memiliki percepatan. Dari 5 soal yang telah
diberikan, peneliti menyimpulkan bahwa siswa belajar terlebih dahulu,
sebelum masuk bab baru atau konsep baru. Terbukti siswa sudah mengetahui
konsep gaya gesek secara umum.
6. Siswa dapat menggambar vektor pada benda yang mengalami gaya gesek
pada bidang miring.
Dari hasil jawaban siswa, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam
menggambar vektor pada benda yang mengalami gaya gesek pada bidang
miring cukup baik. Sebanyak 57,14 % siswa menjawab dengan benar dan
sisanya siswa menjawab kurang tepat.
7. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan
∑
F =ma pada benda yangmengalami gaya gesek pada bidang miring
Pada soal no 7, tidak ada satupun siswa yang dapat menjawab dengan benar.
Pada hasil jawaban siswa ditemukan adanya jawaban tidak paham, yakni
siswa menuliskan persamaan N =mgcosα dan f =mgsinα.
8. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan
∑
F =0 pada benda yangmengalami gaya gesek pada bidang miring
Pada soal no 8 juga tidak ditemukan jawaban siswa yang benar. Siswa hanya
dapat menuliskan data – data yang diperlukan. Ada juga siswa yang
hasil jawaban no 7 dan no 8, dapat disimpulkan siswa belum mengerti tentang
konsep gaya gesek pada bidang miring.
9. Siswa dapat mendefinisikan gaya gravitasi
Dari hasil pre test yang telah dilakukan, sebanyak 71,42 % siswa menjawab
dengan benar. Adanya jawaban tidak paham pada soal no 9, yakni siswa
beranggapan bahwa gaya gravitasi hanya terdapat pada bumi.
10.Siswa dapat mengaplikasikan persamaan 12 2
r m m G
F = dalam persoalan.
Pada hasil jawaban, sebanyak 66,67 % siswa menulis data – data yang
diperlukan dalam mengerjakan soal. Dapat disimpulkan, siswa belum
mengerti konsep gaya gravitasi secara spesifik.
2. Pemahaman akhir siswa tentang konsep gaya gesek dan gaya
gravitasi.
Dalam penelitian ini hasil belajar siswa diukur menggunakan instrumen berupa soal post test.
Tabel 11. Variasi Jawaban Siswa Kelas XI IPA2 dalam mengerjakan Soal Post test
No Soal Variasi Jawaban Jumlah
siswa
Jumlah
siswa
(%)
Syarat terjadinya gaya gesek yaitu; kedua benda bersentuhan dan berlawanan arah gaya yang diberikan. (*)
37 88.1 1
Syarat terjadinya gaya gesek yakni kedua benda saling bersentuhan. (**)
2 4.76 Kosong
42 100 Tidak , karena gaya gesek yang terjadi antara kaki
dengan lantai sangat kecil sehingga telapak kaki tidak bisa menapak secara benar. (*)
36 85.72
Hanya menjawab tidak, tanpa disertai alasan. (**) 3 7.14 3 7.14 2
Kosong
42 100 Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang timbul pada
saat benda tepat akan bergerak, sedangkan gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang timbul setelah benda bergerak (*)
41 97.61
Hanya menyebutkan definisi dari gaya gesek statis saja. (**)
1 2.39
0 0 3
Kosong
42 100
Data 2 , 0 100 = = s N F µ
Ditanyakan m …? Penyelesaian ) (mg F N F s s µ µ = =
100 = 0,2.m .10 m = 50 kg (*)
39 92.85 4 Data 2 , 0 100 = = s N F µ
Ditanyakan m …? (**)
0 100 Kosong
42 100 Data 3 , 0 150 = = k kg m µ Ditanyakan F…? Penyelesaian ) (mg F N F k k µ µ = =
= 0,3x150kgx10m/s2
4 F = 450 N (*)
37 88.09
Data 3 , 0 150 = = k kg m µ
Ditanyakan F…? (**)
5 11.91
0 0 5
Kosong
42 100 6
(*)
0 0 Kosong
42 100
Data 2 0 / 10 4 , 0 37 50 s m g kg m k = = = =
µ
α
Ditanyakan a....? Penyelesaian a x s m kgx x x s m kgx ma mg mg ma N mg ma f w ma F k k k 50 8 , 0 / 10 50 4 , 0 6 , 0 / 10 50 cos sin sin 2 2 = − = − = − = − =
∑
α
µ
α
µ
α
2 / 8 , 2 50 140 50 160 300 s m a a a = = = −36 85.71
Data 2 0 / 10 4 , 0 37 50 s m g kg m k = = = =
µ
α
Ditanyakan a....?
6 14.29
0 0 7
Kosong
42 100 8 Data
0 37 10 = =
α
kg mDitanyakan f …? Penyelesaian N f x s m kgx f mg f 60 37 sin / 10 10 sin 0 2 = = =
α
(*) Data 0 37 10 = =α
kg mDitanyakan f …? (**)
6 14,29
6 14,29 Kosong
42 100 Karena adanya gaya gravitasi dan juga bekerja gaya –
gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat. (*)
41 97.61
1 2.39 9
Kosong
42 100 10 Data
m x mil x r kg x m kg x m bulan bumi 3 4 22 24 10 336 . 402 10 25 10 35 , 7 10 6 = = = =
Ditanyakan Fg….?
Penyelesaian N x F m kg x x kg Nm x F m x kg x kgx x kg Nm x F r m m G F g g g bulan bumi g 19 2 2 30 2 2 11 2 3 22 24 2 2 11 2 10 17704 , 186 / 10 9126 . 27 10 6 , 6 ) 10 402336 ( 10 35 , 7 10 6 10 6 , 6 = = = = − − − − (*)
Data m x mil x r kg x m kg x m bulan bumi 3 4 22 24 10 336 . 402 10 25 10 35 , 7 10 6 = = = =
Ditanyakan Fg….?
Penyelesaian 2 3 22 24 2 2 11 2 ) 10 402336 ( 10 35 , 7 10 6 10 6 , 6 m x kg x kgx x kg Nm x F r m m G F g bulan bumi g − − = = (**)
18 42.85
6 14.3 Kosong
42 100
Catatan
* = jawaban benar, **=jawaban kurang , ***= jawaban tidak paham
Tabel 12. Frekuensi dan Presentase Hasil Post Test Kelas XI IPA2 pokok
bahasan gaya gesek dan gaya gravitasi.
Interval
nilai
Kualifikasi Frekuensi Persentase
(%)
10 Sangat baik 2 4,76
8 - 9 Baik 32 76,19
6 - 7 Cukup 8 19,04 4 - 5 Kurang 0 0 0 - 3 Sangat
Kurang
Dari data di atas disimpulkan bahwa, kemampuan akhir setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode presentasi kemampuan siswa termasuk dalam
tingkatan baik. Berikut merupakan analisis jawaban post tes siswa yang
mengacu pada variasi jawaban.
1. Siswa mendefinisikan gaya gesek
Hasil post test pada no 1, kemampuan siswa dalam menyebutkan syarat
terjadinya gaya gesek sudah baik. Sebanyak 7,14 % siswa masih mengacu
pada konsep awal yang dimiliki siswa, yakni gaya gesek terjadi akibat dua
benda saling bersentuhan.
2. Siswa menyebutkan contoh gaya gesek
Pemahaman siswa tentang definisi gaya gesek teruji pada soal no 2 ini.
Sebanyak 85,75 % siswa dapat menuliskan jawaban dan alasan secara benar.
Hanya 7,14 % siswa tidak menyertai dengan alasan.
3. Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya gesek
Pada soal ini, secara keseluruhan siswa sudah dapat membedakan antara gaya
gesek statis dengan gaya gesek kinetis secara benar. Hanya 2,39 % siswa
menjawab definisi gaya gesek statis. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa
dapat memahami gaya gesek secara kualitatif.
4. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fs =
µ
sN dalam persoalan.Setelahjawaban dengan benar. Sisanya, sebanyak 7,15 % siswa hanya menulis data
yang diperlukan untuk menyelesaikan jawaban.
5. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan fk =
µ
kN dalam persoalan.Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan persamaan fk =
µ
kN dalampersoalan sudah baik. Hasil post test menunjukan 88,09 % siswa dapat
menyelesaikan persoalan secara benar dan 11,91 % siswa menulis data yang
perlukan saja. Setelah mengikuti pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan persamaan fk =
µ
kN untuk menyelesaikan persoalan masihbaik.
6. Siswa dapat menggambar vektor pada benda yang mengalami gaya gesek
pada bidang miring.
Pada soal ini meminta jawaban siswa adalah dapat mengambar vektor pada
benda yang mengalami gaya gesek pada bidang miring. Hasil jawaban siswa,
sebanyak 100 % siswa dapat menggambar vektor dengan benar. Dapat
disimpulkan kemampuan siswa dalam menggambar vektor sudah sangat baik.
7. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan
∑
F =ma pada benda yangmengalami gaya gesek pada bidang miring
Pada soal ini meminta jawaban siswa mengaplikasikan persamaan
ma f
wk − = dalam soal, sehingga dapat ditemukan hasil akhir berupa
2 / 8 , 2 m s
=
α
. Dari hasil jawaban pos tes siswa, sebanyak 85,71% siswaberupa data – data yang diperlukan dalam pengerjaaan soal. Dapat
disimpulkan kemampuan akhir siswa dalam mengaplikasikan persamaan
sudah baik.
8. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan
∑
F =0 pada benda yangmengalami gaya gesek pada bidang miring
Pada soal ini meminta jawaban siswa mengaplikasikan persamaan
α
sin
mg
f = dalam persoalan, sehingga dapat ditemukan hasil akhir berupa
N
f =60 . Dari hasil jawaban post test, sebanyak 71,42 % siswa menjawab
secara benar, dan sebanyak 14,29% siswa masih menulis data – data yang
diperlukan dalam pengerjaan soal.
9. Siswa dapat mendefinisikan gaya gravitasi
Pada soal ini meminta jawaban siswa dapat memberikan alasan yang tepat
tentang konsep gaya gravitasi antara bumi dan bulan. Dari jawaban post test,
siswa yang memberikan alasan secara benar sebanyak 97,61% siswa. Dapat
disimpulkan, kemampuan akhir siswa dalam menganalisis konsep gaya
gravitasi antara bumi dengan bulan termasuk sangat baik.
10.Siswa dapat mengaplikasikan persamaan 12 2
r m m G
F = dalam persoalan.
Pada soal ini meminta jawaban siswa mengaplikasikan persamaan
2 2 1
r m m G
F = dalam persoalan. Dari jawaban post test, siswa yang menjawab
menyelesaikan sampai hasil akhir. Walupun demikian dapat disimpulkan,
kemampuan akhir siswa dalam mengaplikasikan persamaan
2 2 1
r m m G
F = dalam persoalan sudah baik.
3. Perbandingan secara statistik hasil belajar yang dicapai dalam
pembelajaran menggunakan Metode Presentasi
• Uji T-Test untuk soal Pre test dan Post test.
1. Hipotesa : Ho: X1 = X2;Hi :X1#X2.
2. Df =N −1=42−1=41
3. Tcrit =2,045(dari Tabel) dengan level signifikan 0,05.
4. Berdasarkan data - data yang diperoleh Tobsdapat dihitung
dengan persamaan : (n1 =n2)
) 1 (
) (
) (
2 2
2 1
− −
− =
∑
∑
−
N N
N D D
X X Trel
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran diperoleh nilai
rel
Karena Trel >Tcrit, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Jadi nilai
Pre Test dan Post Test berbeda secara signifikan. Maka setelah
pembelajaran menyebabkan hasilnya lebih baik.
4. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep.
Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan metode presentasi
dapat dilihat seberapa peningkatan pemahaman siswa. Variasi jawaban
siswa untuk soal pre test maupun post test tersaji dalam tabel 9, Perubahan
konsep dan peningkatan pemahaman konsep
Tabel 13 : Kualifikasi pemahaman konsep siswa
Pre test Post test No
Konsep No Soal
Kurang lengkap(%)
Tidak paham (%)
Kurang lengkap(%)
Tidak paham (%) 1 54.76 35.72 7.14 0 2 52.38 0 7.14 0 3 0 0 2.39 0 4 14.28 0 7.15 0 5 14.28 0 11.91 0 6 23.8 0 0 0 7 59.52 14.28 14.29 0 1
Gaya gesek
8 23.8 35.71 0 0 9 4.76 23.8 0 0 2 Gaya gravitasi
Tabel 14 : Peningkatan pemahaman konsep siswa
Presentase (%) Konsep No soal
Pre-Test Post -Test
Peningkatan (%)
1.Gaya gesek
a) definisi gaya gesek
b) macam – macam gaya gesek
c) gaya gesek pada bidang miring 1 2 3 4 5 6 7 8 9.52 42.85 97.61 73.81 73.83 57.14 0 0 88.1 85.72 97.61 92.85 88.09 100 85.71 71,42 78.58 42.87 0 19.04 14.26 42.86 85.71 71,42 2. Gaya gravitasi
a) definisi gaya gravitasi b) aplikasi persamaan
2 2 1 r m m G Fg =
9 10 71.42 2.38 97.61 42.85 26.19 40.47
Dari data variasi jawaban dan data peningkatan pemahaman diatas dapat
disimpulkan :
a. definisi gaya gesek
a) Kemampuan siswa dalam mendefinisikan gaya gesek terbilang
kurang baik, hanya 4 siswa atau 9.52% saja yang dapat
mendefinisikan gaya gesek dengan benar , sisanya sebanyak 54,76 %
siswa kurang dalam mendefinisikan konsep gaya gesek. Mereka
tersebut dapat dikatakan benda mengalami gaya gesek. Dan
sebanyak 35,72% siswa, beranggapan bahwa yang dapat mengalami
gaya gesek hanya 2 benda padat saja, padahal semua zat dapat
mengalami gaya gesek. Masih pada soal nomor 1, terjadi penurunan
banyaknya siswa yang menjawab kurang lengkap dari 54,76% siswa
hasil pre test menjadi 7.14% dari hasil post test. Hal ini merupakan
indikator yang baik, pada soal ini tidak ditemukan adanya tidak
paham pada siswa, sehingga secara garis besar pada soal tersebut
telah terjadi peningkatan pemahaman secara menyeluruh, mengenai
definisi dan syarat terjadinya gaya gesek.
b) Pada soal nomor 2, kemampuan siswa dalam memberikan contoh
gaya gesek mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat hasil pre
tes 42,85% siswa, memberikan contoh gaya gesek pada kehidupan
sehari – hari dan pada post tes hasilnya meningkat menjadi 85,75%,
artinya terjadi peningkatan sebanyak 42,87%